• Tidak ada hasil yang ditemukan

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014 Prosiding SNIT 2014: Hal. v

KATA PENGANTAR

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT 2014) merupakan pertemuan ilmiah tingkat Nasional,

yang dihadiri oleh para peneliti dan praktisi dengan menunjukkan hasil penelitian mereka terbaru

serta mendiskusikannya. Seminar Nasional Inovasi dan Tren diadakan dalam rangka menumbuh

kembangkan budaya menulis ilmiah dan meningkatkan kegiatan penelitian dikalangan akademisi

maupun professional di bidangnya masing-masing.

Kerjasama Internasional sangat penting bagi Indonesia, khususnya kerjasama antara

Negara-negara ASEAN, karena merupakan kawasan yang terdekat dan dapat dijadikan sebagai kekuatan

pelaksanaan politik luar negeri Indonesia. ASEAN dibentuk untuk lebih mempererat integrasi

antar Negara yang tergabung didalamnya terutama dalam menghadapi perkembangan konstelasi

politik internasional. Tetapi saat ini ASEAN telah banyak mengalami perubahan dan

perkembangan yang positif. Dengan Motto “

One Vision, One Identity, One Community

”,

kerjasama ASEAN tengah menuju pada tahapan baru yang dan berwawasan luas kedepan melalui

ASEAN Community. ASEAN Community yang akan dicanangkan pada tahun 2015 yang akan

datang merupakan sebuah komunitas yang memiliki pemikiran yang maju, hidup dalam

lingkungan yang damai, stabil dan makmur, serta dipersatukan oleh hubungan kemitraan yang

dinamis dan kepedulian yang tinggi. Komunitas yang saat ini telah terbentuk untuk menyongsong

ASEAN

Communitiy

2015 adalah ASEAN

Political

Security Community

, ASEAN

Economic

Community

dan ASEAN

Socio

Cultural Community

.

Terkait dengan hal tersebut diatas, maka Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT-4) BSI kali ini

mengangkat tema tentang ”Peran Indonesia Dalam Memberikan Apresiasi Dan Kontribusi Guna

Mendukung Komunitas ASEAN”. Dengan harapan kita dapat melihat Bagaimana Indonesia

menyikapi dan berperan aktif dalam mewujudkan program ASEAN

Community

2015 yang dapat

memberikan manfaat besar bagi masyarakat Indonesia. Makalah dikemas dalam bentuk Prosiding

dan dikelompokkan sesuai dengan bidang studi meliputi Komputer dan Sains, Ekonomi dan

Manajemen, Komunikasi, Ilmu Kesehatan, Hukum dan Bahasa serta Parawisata

Makalah yang diterbitkan pada tahun 2014 ini telah melalui tahapan evaluasi oleh

reviewer

yang

kompeten di bidangnya. Panitia mengucapkan selamat dan terima kasih atas partisipasi serta

makalah yang telah dimuat pada Prosiding ini. Panitia juga mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah mendukung dan partisipasi aktif dalam keberhasilan seminar Nasional ini.

Saran dan kritik untuk kesempurnaan Prosiding SNIT 2014 sangat kami harapkan.

Jakarta, 24 Mei 2014

Kusuma Hati

Ketua Panitia Pelaksana

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014 Prosiding SNIT 2014: Hal. vi Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014 Prosiding SNIT 2014: Hal. vii

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR ... v DAFTAR ISI ... vii DAFTAR MAKALAH UNDANGAN ... xi

A. Komputer dan Sains

A01 HUBUNGAN PEMASARAN SECARA ONLINE TERHADAP KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

A. Yani Ranius

A-1

A02 DATA WAREHOUSE SEBAGAI PENUNJANG SISTEM INFORMASI EKSEKUTIF

Adi Supriyatna

A-8

A03 SISTEM PAKAR PERMINATAN MAHASISWA PADA BIDANG PROFESI TI MENGACU PADA KURIKULUM PROGRAM STUDI TEKNIK

INFORMATIKA UNIVERSITAS X

Budi Arifitama Syarifuddin

A-18

A04 PROTOTYPE VOTING PEMILIHAN UMUM BERBASIS WEB

Marlina

A-23

A05 PERANCANGAN APLIKASI PEMBELAJARAN MENGENAL ALFABET DENGAN BAHASA INGGRIS BERBASIS ANDROID

Ridho Wijayanto

A-28

A06 PROTOTYPE MODEL KEAMANAN DATA MENGGUNAKAN

KRIPTOGRAFI DATA ENCRYPTION STANDAR (DES) DENGAN MODE OPERASI CHIPER BLOCK CHAINING (CBC)

Ari Muzakir

A-33

A07 ANALISA PENERAPAN TEKNIK BOOLEAN KEDALAM BERBASIS HIPERTEKS PADA SITUS STASIUNPARFUM.COM SEBAGAI EFEKTIFITAS SISTEM TEMU KEMBALI INFORMASI

Agus Pamuji

A-37

A08 ANALISIS DAN PERANCANGAN LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN DAN CARP

STUDI KASUS PADA ASTRIDOGROUP

Ahmad Rais Ruli

A-41

A09 IMPLEMENTASI FUZZY MODEL TAHANI BERBASIS WEB UNTUK PEMILIHAN LOKASI WISATA KULINER DI KOTA JAMBI

Reny Wahyuning Astuti, Hambali Furnawan, Musyaddik

A-48

A10 SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN METODE FUZZY ANALYTIC

HIRARCHY PROCESS UNTUK PEMILIHAN KEPALA SEKOLAH SMP

DAN SMA NEGERI

Novhirtamely Kahar, Reny Wahyuning A., Lela Fitriana

A-56

A11 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PENOLAKAN BARANG KIRIM DENGAN METODE WATERFALL PADA JASA PENGIRIMAN

Wina Yusnaeni, Sandra J Kuryanti

(4)

Seminar Nasional Inovasi dan Tren (SNIT) 2014

A12 PERANCANGAN JARINGAN VPN ROUTER DENGAN METODE LINK STATE ROUTING PROTOCOLS

Timur Dali Purwanto

A-69

A13 ANALISIS TATA KELOLA SISTEM INFORMASI AKADEMIK DI PERGURUAN TINGGI SWASTA DI KOTA PALEMBANG

MENGGUNAKAN COBIT FRAME WORK

Vivi Sahfitri, Marlindawati

A-75

A14 SISTEM PAKAR DIAGNOSA GANGGUAN RAHIM DENGAN METODE CERTAINTY FACTOR BERBASIS WEB

Ahyar Supani, Hartati Deviana, Salma

A-82

A15 DESAIN DAN IMPLEMENTASI COMPUTERIZED ADAPTIVE TEST DENGAN E-PSIKOMETRIK

Risnandar, Sari Dewi Budiwati, Eddy Prasetyo Nugroho

A-88

A16 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGGUNAAN INTERNET PADA WARNET

Nyimas Sopiah, Eka Puji Agustini

A-95

A17 PROTOTYPE PELAYANAN BIDANG AKADEMIK TERHADAP KOMPLAIN MAHASISWA BERBASIS MOBILE

Deddy Hidayat

A-102

A18 GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM SEBARAN SMA DI KOTA

PALEMBANG BERBASIS WEB

Usman Ependi

A-108

A19 DIAGNOSA DINI PENYAKIT DIABETES MENGGUNAKAN METODE DEMPSTER SHAFER

Ade Eviyanti, Hindarto

A-115

A20 KOMPARASI ALGORITMA KLASIFIKASI DATA MINING UNTUK MEMPREDIKSI PENYAKIT TUBERCULOSIS (TB):

STUDI KASUS PUSKESMAS KARAWANG SUKABUMI

Rizal Amegia Saputra, Prabowo Pudjo Widodo

A-120

A21 EVALUASI PENERIMAAN PENGGUNA AKHIR MENGGUNAKAN TECHNOLOGY ACCEPTANCE MODEL DAN END USER COMPUTING SATISFACTION TERHADAP PENERAPAN E-LEARNING DI BEBERAPA PERGURUAN DI KOTA PALEMBANG

Evi Yulianingsih, Baibul Tujni

A-127

A22 SISTEM INFORMASI PEMANTAUAN TUMBUH KEMBANG BALITA PADA POSYANDU MENGGUNAKAN METODE Z SCORE BERBASIS WEB (Studi Kasus : Posyandu Durian 8 Kel. Subangjaya Kota Sukabumi)

En en Nuraeni, Rusda Wajhillah, Denny Pribadi

A-130

A23 ANALISIS DAN EVALUASI VULNERABELITY CONTENT MANAGEMENT

SYSTEM MyBB DAN PhpBB Irwansyah

A-136

A24 MODEL PENDUGA PENENTUAN GURU BERPRESTASI MENGGUNAKAN ADAPTIVE NEURO FUZZY INFERENCE

SYSTEM:STUDI KASUS SLB NEGERI 7 JAKARTA Susy Rosyida, Prabowo Pudjo Widodo

A-142

A25 PENENTUAN TEMA SKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN TEORI DEMPSTER-SHAFER

Mardiani

A-147

(5)
(6)

PERANCANGAN JARINGAN VPN ROUTER DENGAN METODE LINK

STATE ROUTING PROTOCOLS (Studi Kasus DisHub KomInfo Pemprov)

Timur Dali Purwanto, M.Kom

1)

1) Teknik Komputer, Universitas Bina Darma Palembang

Jl. A. Yani No.12 Palembang email: t i mo e r o k

@gmail.com

Abstrak – Kemajuan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh pada perkembangan pengolahan data. Setiap data yang menggunakan komputer, dimana pengiriman datanya menggunakan sistem transmisi elektronik, disebut dengan istilah komunikasi data (data communication). Pada dasarnya jaringan LAN (Local Area Network) di DisHub KomInfo Pemprov SumSel mempunyai koneksi jaringan secara riil antara dua titik yang akan berhubungan antar Kominfo dan UPTD dan menerapkan jaringan komputer yang menggunakan topologi star, guna meningkatkan efisiensi dan efektifitas kerja karyawan DisHub KomInfo dan UPTD (dinas Pariwisat, Dinas Pendapatan Daerah, dan DPRD), maka perlu dibangunnya jaringan VPN (Virtual Private Network). Tujuan Jaringan VPN adalah menciptakan dan membentuk jaringan LAN yang tidak di batasi tempat dan waktu. Dalam perancangan jaringan VPN perlu perhatian khusus pada aspek-aspek seperti: pemilihan desain topologi jaringan, media transmisi jaringan, perangkat koneksi jaringan, serta sistem operasi jaringan yang digunakan dengan Simulasi Packet tracer. Diharapkan Penelitian ini dapat membantu proses kelancaran kerja karyawan DisHub KomInfo PemProv SumSel dan UPTD.

Kata Kunci: Jaringan LAN, Jaringan VPN, Topologi Star, Packet tracer V6.0.

I. PENDAHULUAN

Komputer adalah suatu kebutuhan alat yang amat penting untuk memudahkan manusia dalam semua bidang. Tanpa ada komputer manusia akan ketinggalan teknologi di dunia ini, misalnya dalam bidang pendidikan, kesehatan, pertahanan negara, dan masih banyak lagi yang membutuhkan komputer untuk membantu kita.

Kemajuan teknologi komunikasi mempunyai pengaruh pada perkembangan dalam pengolahan data. Dimana data dari satu tempat dapat dikirim ke tempat lain dengan alat telemucation. Untuk data yang menggunakan komputer, dalam pengiriman datanya menggunakan sistem transmisi elektronik, biasanya disebut dengan istilah komunikasi data (Komdat). Di dalam sistem komunikasi, istilah jaringan (network) menurut Dede Sopandi (2010:2)[2] merupakan gabungan antara teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Contoh jaringan yang banyak dilihat sehari-hari adalah jaringan radio dan televisi, dimana beberapa stasiun pemancar saling berhubungansatu sama lain, sehingga suatu program yang sama dapat disiarkan ke segala penjuru dunia.

IP Address digunakan sebagai alamat dalam

hubungan antar host di internet sehingga IP Address menjadi sebuah sistem komunikasi yang universal karena merupakan metode pengalamatan yang telah diterima di seluruh dunia. Dengan menentukan IP

Address yang artinya telah memberikan identitas yang

universal bagi setiap komputer. Jika suatu komputer memiliki lebih dari satu interface (misalkan menggunakan dua (ethernet) maka kita harus memberi

dua IP Address untuk komputer tersebut

masing-masing untuk setiap interfacenya. Yang penting adalah bahwa untuk melakukan komunikasi di internet komputer harus memiliki IP Address yang legal. Legal dalam hal ini artinya alamat tersebut dikenali oleh semua router di dunia dan diketahui bahwa alamat tersebut tidak ada duplikatnya di tempat lain.

Dinas Perhubungan Kominfo Provinsi Sumatra Selatan, merupakan salah satu instansi pemerintahan. Badan instansi ini bergerak dalam bidang komunikasi dan informatika di seluruh pemrov sumsel. Pada dinas Perhubungan Kominfo ini mengelola komunikasi data antar ruang atau luar ruangan dari Kominfo ke UPTD (Unit Pelayanan Terpadu Daerah) dan telah menerapkan jaringan komputer yang menggunakan topologi star yang

(7)

terdiri dari beberapa workstation pada setiap ruang yang terhubung dengan satu switch. Pada dasarnya jaringan LAN (Local Area Network) di Dinas Perhubungan Kominfo mempunyai koneksi jaringan secara riil antara dua titik yang akan berhubungan yaitu DisHub KomInfo dan UPTD. Permasalahan pada jaringan adalah belum terbangunnya koneksi yang aman dan terjamin kerahasiaannya antara DisHub Kominfo dengan UPTD melalui jaringan internet. oleh karena itu pada penelitian ini peneliti melakukan “ Perancangan Jaringan VPN Router Dengan Metode Link State Routing Protocols”.

.

II. LANDASAN TEORI

2.1. VPN (Virtual Private Network)

Teknologi VPN (Virtual Private Network) merupakan sebuah fungsi logic dari switch, yaitu sebuah fungsi yang dikonfigurasi khusus menggunakan software. Sedangkan menurut Hendra Wijaya (2011:177)[3] VPN adalah Fasilitas yang memungkinkan koneksi jarak jauh (remote access) yang aman dengan menggunakan jaringan internet untuk akses ke LAN di kantor. Fungsi ini akan membagi jaringan ke dalam beberapa jaringan virtual secara fisik masih terhubung pada switch yang sama. Adanya fungsi ini, jaringan komputer dapat dibuat tanpa bergantung pada lokasi media fisiknya dan dapat dibuat berdasarkan dari kebutuhan dan fungsi yang ada. Sedangkan menurut Archer Kevin [1] VPN merupakan suatu koneksi antar dua jaringan yang dibuat untuk mengkoneksikan kantor pusat, kantor cabang, Pengguna telekomunikasi, suppliers, dan rekan bisnis lainnya, ke dalam suatu jaringan dengan menggunakan infrastruktur telekomunikasi umum dan menggunakan metode enkripsi tertentu sebagai media Pengamananya

VPN adalah sebuah koneksi private melalui jaringan publik (internet). Disini ada dua kata yang penting yaitu:

a. Virtual network, yang berarti jaringan yang terjadi

hanya bersifat virtual dimana tidak ada koneksi jaringan secara riil antara dua titik yang akan berhubungan.

b. Private, jaringan yang terbentuk yang bersifat

private dimana tidak semua orang bisa

mengaksesnya. Data yang dikirimkan terenkripsi, sehingga data tetap rahasia meskipun melalui jaringan publik.

Menurut IETF (Internet Engineering Task Force) VPN is an emulation of private Wide Area Network (WAN) using shared or public IP facilities,

such as the Internet or private IP backbones. VPN

merupakan suatu bentuk private internet yang melalui jaringan publik (internet), dengan menekankan pada keamanan data dan akses global melalui internet. Hubungan ini dibangun melalui tunnel (terowongan)

virtual antara dua node.

Konsep kerja VPN pada dasarnya VPN Membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung antar PC. Dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. VPN Server dan VPN Client

Untuk menghubungkan dua komputer secara

private dengan jaringan internet maka dapat

digambarkan seperti ini:

Gambar 2. Site to Site VPN

Berdasarkan Gambar 2 diatas semua koneksi diatur oleh VPN Server sehingga dibutuhkan kemampuan VPN Server yang memadai agar koneksinya bisa lancar.

2.1.1. Cara Kerja Jaringan VPN

Adapun cara kerja VPN sebagai berikut :

a. VPN membutuhkan sebuah server yang berfungsi sebagai penghubung bagi klien, Server VPN bisa berupa komputer dengan aplikasi VPN Server atau sebuah Router.

b. Untuk memulai sebuah koneksi, PC dengan aplikasi VPN Client mengontak server VPN, VPN

server kemudian memverifikasi username dan

password. Dan apabila berhasil maka VPN server

memberikan IP Address baru pada komputer client dan selanjutnya sebuah koneksi / tunnel akan terbentuk.

c. Selanjutnya komputer client bisa digunakan untuk mengakses berbagai resource (komputer atau LAN) yang berada dibelakang VPN server misalnya melakukan transfer data, ngeprint dokumen, browsing dengan gateway yang diberikan dari VPN Server dan melakukan remote

desktop dan lain sebagainya.

2.1.2. Manfaat Jaringan VPN

Manfaat Jaringan VPN adalah sebagai berikut:

a. Remote Access, dengan VPN kita dapat mengakses

komputer atau jaringan kantor, dari mana saja selama masih terhubung ke internet

(8)

b. Keamanan, dengan koneksi VPN kita bisa berselancar dengan aman ketika menggunakan akses internet publik seperti hotspot atau internet

cafe.

c. Menghemat biaya, VPN dapat digunakan sebagai

teknologi alternatif untuk menghubungkan

jaringan lokal yang luas dengan biaya yang relatif kecil, karena transmisi data teknologi VPN menggunakan media jaringan publik yang sudah ada tanpa perlu membangun jaringan pribadi.

2.2. Klasifikasi Protokol Dynamic Routing

Menurut Muhammad Syaripudin[5] pada protokol routing kelas Interior Gateway Protocols (IGPs) dynamic routing diklasifikasi menjadi dua, yaitu distance vector routing dan link-state routing. Untuk klasifikasi dynamic routing protocol secara keseluruhan terlihat seperti pada Gambar 3. Pembagian pada dynamic routing protocol dibedakan berdasarkan karakteristik dan cara kerjanya masing-masing

Gambar 3. Klasifikasi Dynamic Routing Protocol

2.3. Packet Tracer

Packet tracer adalah sebuah simulator

protocol jaringan yang dikembangkan oleh Paket

Tracer sistem cisco dapat mensimulasikan berbagai

macam protocol yang digunakan pada jaringan baik secara realtime maupun dengan mode simulasi.

Packet tracer merupakan sebuah software

simulasi jaringan yang digunakan untuk pembelajaran jaringan komputer pada umumnya dan troble shooting jaringan pada pembelajaran CCNA yaitu pada khususnya. Packet tracer menyediakan fasilitas untuk membuat simulasi, visualisasi dan animasi dalam pembuatan dan trouble shooting jaringan komputer.

Software ini sangat bermanfaat untuk suatu usulan

rancangan jaringan komputer dan menampilkanya dalam bentuk simulasi sebelum usulan sebuah jaringan komputer diterapkan dalam dunia nyata. Sebagai software simulasi tentu saja terdapat kekurangan didalamnya, salah satunya adalah keterbatasan peralatan yang disediakan dan keterbatasan fungsi perintah yang dapat dijalankan. (http://www.ee.ui.ac.id/netla & Modul Praktikum

Jaringan Komputer Universitas Indonesia)[4]

Salah satu aspek yang paling berharga dari

packet tracer adalah kemampuan untuk menjalankan

simulasi setelah membangun / mendesain jaringan. User dapat membuat sebuah jaringan dan membuat beberapa jaringan yang berbeda skenarionya dalam pengiriman paket dari sumber yang berbeda ke tujuan yang berbeda pula. User-pun dapat menyimpan serta membuka file yang telah dibuatnya itu.

Network devices yang dapat didukung oleh

packet tracer antara lain :

a. Router b. Cloud c. Switch d. Bridge e. Repeater f. Hub g. Wireless h. Access Point i. PC j. Server

Interfaces yang dapat didukung oleh packet

tracer antara lain:

a. Ethernet (copper)

b. Fast Ethernet (copper and fiber)

c. Gigabit Ethernet (copper and fiber)

d. Serial

e. Modem

f. Wireless

Bandwidth yang dapat didukung oleh packet

tracer yaitu : a. 56 Kbps b. 128 Kbps c. 384 Kbps d. 786 Kbps e. 1.544 Mbps f. 2.048 Mbps

Gambar 4. Interface Packet Tracer

III. PEMBAHASAN

3.1.Hasil Perancangan Topologi Jaringan VPN

KomInfo Provinsi SumSel yang terletak di Jln. Kapten Rivai ingin menghubungkan UPTD ( DPRD, DISPAR,dan DISPENDA). Untuk itu mereka ingin membangun koneksi yang aman dan terjamin kerahasiaannya antara kantor Dishub Kominfo dengan UPTD tersebut di kota Palembang melalui public

(9)

Gambar 5. Hasil Perancangan Topologi VPN DisHub KomInfo Provinsi SumSel ke UPTD

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa jaringan DisHub KomInfo Provinsi SumSel di Jln. Kapten Rivai Palembang ditambahkan satu buah

VPN Server, satu buah router vpn, satu buah router

KomInfo dan satu buah switch pada setiap kantoryang nantinya akan bertindak untuk merespon permintaan VPN dan melakukan autentikasi dari mobile user ataupun kantor UPTD yang ingin mengakses VPN di DisHub KomInfo Provinsi SumSel.

3.2. Hasil konfigurasi Routing VPN menggunakan metode Link State

1. Konfigurasi Server AAA (Authentication, Authorization, Accounting)

Server AAA digunakan untuk mengenali pengguna yang memasuki system dan memberikan wewenang bagi pengguna untuk mengakses resource pada system berdasarkan hak yang telah diberikan.

a. Aktifkan Server-PT dengan cara drag ke media kerja

Gambar 6. mengaktifkan Server-PT

b. Double click untuk membuka menu setting Server-PT dan setting sesuai tahapan gambar berikut

Gambar 7. Konfigurasi Server AAA

konfigurasi diatas menjelaskan bahwa pada setiap UPTD harus mempunyai login dan password untuk koneksi ke pusat (KomInfo).

2. Konfigurasi Router VPN

Pada konfigurasi Router VPN dikantor DisHub KomInfo untuk memberi konekfitas bagi jaringan UPTD untuk dapat terkoneksi dalam server radius berdasarkan wewenang yang telah diberikan server. Dapat dilihat konfigurasi dibawah ini :

Router>en Router#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname routerVPN routerVPN(config)#aaa new-model routerVPN(config)#aaa authentication login VPNAUTH group radius local

routerVPN(config)#aaa authorization network VPNAUTH local

routerVPN(config-isakmp-group)#pool VPNCLIENTS routerVPN(config-isakmp-group)#netmask

255.255.255.0

routerVPN(config-isakmp-group)#crypto ipsec transform-set mytrans esp-3des esp-sha-hmac routerVPN(config)#crypto dynamic-map mymap 10 routerVPN(config-crypto-map)#set transform-set mytrans

routerVPN(config-crypto-map)#reverse-route routerVPN(config-crypto-map)#crypto map mymap client authentication list VPNAUTH

routerVPN(config)#crypto map mymap isakmp authorization list VPNAUTH

routerVPN(config)#crypto map mymap client configuration address respond

routerVPN(config)#crypto map mymap 10 ipsec-isakmp dynamic mymap

routerVPN(config)#ip ssh version 1

Please create RSA keys (of at least 768 bits size) to enable SSH v2. routerVPN(config)#spanning-tree mode pvst routerVPN(config)#interface FastEthernet0/0 routerVPN(config-if)#ip address 10.3.0.1 255.255.255.0 routerVPN(config-if)#duplex auto routerVPN(config-if)#speed auto routerVPN(config-if)#crypto map mymap *Jan 3 07:16:26.785: %CRYPTO-6-ISAKMP_ON_OFF: ISAKMP is ON routerVPN(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up routerVPN(config-if)#interface FastEthernet0/1 routerVPN(config-if)#ip address 10.2.0.1 255.255.255.0 routerVPN(config-if)#duplex auto routerVPN(config-if)#speed auto routerVPN(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up routerVPN(config-if)#interface Vlan1 routerVPN(config-if)#no ip address routerVPN(config-if)#shutdown

routerVPN(config-if)#ip local pool VPNCLIENTS 10.1.1.100 10.1.1.200

routerVPN(config)#ip route 10.0.0.0 255.255.255.0 10.3.0.2

(10)

3. Konfigurasi Jaringan Router VPN

Pada konfigurasi Router KomInfo (R1) dikantor DisHub KomInfo untuk memberi Konekfitas bagi jaringan UPTD dan kominfo menggunakan metode link state routing protocols. Menurut Muhammad S (2010)[5] OSPF adalah routing

protocol yang menggunakan konsep area.

Kelebihan dari OSPF dibandingkan dengan RIP adalah kecepatan dalam melakukan konvergensi dan lebih luasnya jaringan yang bisa dijangkau, dapat dilihat konfigurasi dibawah ini:

IV. KESIMPULAN

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan dengan judul “ Perancangan Jaringan VPN Router Dengan Metode Link State Routing Protocols”,

penulis mengambil kesimpulan :

1. Penerapan teknologi jaringan VPN akan meningkatkan kualitas pelayanan yang dihasilkan jaringan tersebut kepada semua pihak yang terlibat didalamnya dan dapat meningkatkan performance jaringan kantor DisHub KomInfo dan UPTD Palembang dibandingkan dengan jaringan yang terdahulu.

2. Penggunaan teknologi VPN menjadi solusi agar

client (dalam hal ini Solution Engineer) dapat

terkoneksi ke PC Server.

3. Selain itu penggunaan VPN memberikan kelebihan dalam hal keamanan jaringan karena memiliki kelebihan yaitu User Authentication, Address Management, Data Encryption, Key Management,

dan Multiprotocol Support .

. routerVPN(config)#ip route 172.16.0.0 255.255.255.0 10.3.0.2 routerVPN(config)#ip route 10.0.40.0 255.255.255.0 10.3.0.2 routerVPN(config)#ip route 10.0.30.0 255.255.255.0 10.3.0.2 routerVPN(config)#ip route 10.0.50.0 255.255.255.0 10.3.0.2

routerVPN(config)#radius-server host 10.2.0.2 auth-port 1645 key cisco

routerVPN(config)#exit routerVPN#

%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console Router>en R1#conf t

Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.

Router(config)#hostname routerVPN R1(config)#ip ssh version 1

Please create RSA keys (of at least 768 bits size) to enable SSH v2. R1(config)#spanning-tree mode pvst R1(config)#interface FastEthernet0/1 R1(config-if)#ip address 10.3.0.2 255.255.255.0 R1(config-if)#duplex auto R1(config-if)#speed auto R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/1, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/1, changed state to up R1(config-if)#interface FastEthernet0/0 R1(config-if)#ip address 172.16.0.1 255.255.255.0 R1(config-if)#duplex auto R1(config-if)#speed auto R1(config-if)#no shutdown R1(config-if)#interface Vlan1 R1(config-if)#no ip address R1(config-if)#shutdown R1(config-if)#int s0/1/0 R1(config-if)#encapsulation frame-relay R1(config-if)#no sh R1(config-if)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/1/0, changed state to up R1(config-if)#ex

R1(config)#int s0/1/0.20 point-to-point R1(config-subif)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0.20, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/1/0.20, changed state to up

R1(config-subif)#ip address 12.1.1.5 255.255.255.252 R1(config-subif)#frame-relay interface-dlci 20 R1(config-subif)#ip ospf network broadcast R1(config-subif)#no sh

R1(config-subif)#ex

R1(config)#int s0/1/0.22 point-to-point R1(config-subif)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0.22, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/1/0.22, changed state to up

R1(config-subif)#ip address 12.1.1.9 255.255.255.252 R1(config-subif)#frame-relay interface-dlci 22 R1(config-subif)#ip ospf network broadcast R1(config-subif)#no sh

R1(config-subif)#exit

R1(config)#int s0/1/0.24 point-to-point R1(config-subif)#

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/1/0.24, changed state to up

%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/1/0.24, changed state to up

R1(config-subif)#ip address 12.1.1.13 255.255.255.252 R1(config-subif)#frame-relay interface-dlci 24 R1(config-subif)#ip ospf network broadcast R1(config)#router ospf 1 R1(config-router)#network 10.0.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)#network 10.1.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)#network 10.1.1.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)#network 10.3.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)#network 10.2.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config-router)#network 12.1.1.4 0.0.0.3 area 0 R1(config-router)#network 12.1.1.8 0.0.0.3 area 0 R1(config-router)#network 12.1.1.12 0.0.0.3 area 0 R1(config-router)#network 12.1.1.16 0.0.0.3 area 0 R1(config-router)#network 172.16.0.0 0.0.0.255 area 0 R1(config)#exit R1#

(11)

DAFTAR REFERENSI

[1] Archer Kevin, dkk, 2001, “Voice and Data Security”., Sams Publishing., USA., 14-15 pp.

[2] Dede Sopandi.2010.”Instalasi Dan Konfigurasi Jaringan Komputer”. Bandung. Informatika.

[3] Hendra Wijaya. 2011. ”belajar sendiri Cisco DSL Router. ASA Firewall dan VPN”. Jakarta. PT Elex Media Komputindo.

[4] Universitas Srwijaya. 2011.”Modul Jaringan Komputer”.Palembang.

[5] Syafrudin Muhammad. 2010. “Analisa Unjuk Kerja Routing Protocol RIPng dan OSPFv3 Pada Jaringan IPv6”. Skripsi. Fakultas Teknik Departemen Teknik Elektro Universitas Indonesia. Depok.

Biodata Penulis

Timur Dali Purwanto, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.Kom), Jurusan Teknik Informasi Universitas Bina Darma Palembang, lulus tahun 2010. Memperoleh gelar Magister Komputer (M.Kom) Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Komputer Universitas Bina DarmaPalembang, lulus tahun 2011. Saat ini menjadi Dosen di Universitas Bina Darma Palembang.

(12)

Gambar

Gambar 2. Site to Site VPN
Gambar 4. Interface Packet Tracer
Gambar 5. Hasil Perancangan Topologi VPN DisHub            KomInfo Provinsi SumSel ke UPTD

Referensi

Dokumen terkait

Remaja yang mengikuti homeschooling memiliki keterbatasan dalam sosialisasi teman sebaya jika dibandingkan dengan sekolah formal, remaja dapat bertemu dengan banyak teman

Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda untuk menguji pengaruh karakteristik komite audit terhadap pengungkapan modal intelektual dengan

Dengan penyampaian yang mudah dimengerti serta animasi yang lucu diharapkan mampu menarik pemakai untuk memainkan game ini.. Sistem ini menggunakan beberapa efek-efek

a. Hakim pengadilan dalam lingkungan peradilan agama yang memeriksa, mengadili dan menyelesaikan perkara yang berkaitan dengan ekonomi syariah, mempergunakan sebagai

Pada proses penguningan buah jeruk mengalami perubahan tekstur yang semula keras menjadi lunak tetapi ada yang agak lunak, perubahan warna yang semula hijau menjadi kuning

dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan Penerapan pendekatan kontekstual model siklus belajar pada pembelajaran pokok Kubus dan Balok untuk

Pengadaan dan pemasangan peralatan Sistem Tata Suara ditempatkan di Ruang Kontrol secara lengkap termasuk pengkabelan dan koneksi meliputi peralatan sesuai diuraikan dalam Gambar

 muatan yang besar karena dalam 1 rangkaian dapat mencapai 60 gerbong terbuka jenis KKBW dengan kapasitas angkut 50 ton/gerbong, sehingga dalam sekali perjalanan dapat