• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERITA RESMI STATISTIK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BERITA RESMI STATISTIK"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

No. 19/03/52/Th.X, 1 Maret 2016

A

NGKA

S

EMENTARA

T

AHUN

2015

P

RODUKSI

P

ADI

D

AN

P

ALAWIJA

P

ROVINSI

N

USA

T

ENGGARA

B

ARAT

1.

PRODUKSI PADI

Angka Sementara Tahun 2015

Berdasarkan angka sementara tahun 2015 luas panen padi tercatat sebesar 467.503 hektar, yang terdiri dari 412.897 hektar padi sawah dan 54.606 hektar padi ladang. Dibandingkan dengan tahun 2014, angka luas panen padi ini meningkat sebanyak 33.791 hektar. Peningkatan terjadi pada luas panen padi sawah, yaitu dari 371.604 hektar pada tahun 2014 menjadi 412.897 hektar pada tahun 2015. Sedangkan untuk padi ladang, terjadi penurunan luas panen dari 62.108 hektar pada tahun 2014 menjadi 54.606 hektar pada tahun 2015.

Seiring dengan peningkatan luas panen padi, produktivitas padi juga mengalami peningkatan, yaitu dari 48,80 Kw/ ha pada tahun 2014 menjadi 51,71 Kw/ha tahun 2015. Pada tahun 2015, produktivitas

A. PADI

Angka tetap 2014 (ATAP 2014) produksi padi di Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 2.116.637 ton GKG, sedangkan angka sementara 2015 (ASEM 2015) produksi padi di NTB sebesar 2.417.392 ton GKG. Dengan angka demikian, terjadi peningkatan produksi padi sebesar 14,21 %.

B. JAGUNG

Produksi jagung berdasarkan ASEM 2015 adalah sebesar 959.973 ton pipilan kering, yang berarti terjadi peningkatan produksi sebesar 22,16 % bila dibandingkan dengan ATAP tahun 2014 yang mencapai 785.864 ton pipilan kering. Peningkatan produksi ini disebabkan karena luas panen jagung yang meningkat dari 126.577 hektar pada tahun 2014 menjadi 143.117 hektar pada tahun 2015. Selain itu, peningkatan produksi jagung juga disebabkan oleh meningkatnya produktivitas tanaman jagung sebesar 8,04 % yaitu dari 62,09 Kw/ha pada tahun 2014 menjadi 67,08 Kw/ha pada tahun 2015.

C. KEDELAI

Produksi kedelai berdasarkan ASEM 2015 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun 2014. Peningkatan produksinya yaitu sebesar 28,67 %, dimana pada tahun 2014 produksi kedelai adalah sebesar 97.172 ton biji kering menjadi 125.036 ton biji kering pada tahun 2015.

BPS PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

(2)

padi sawah dan padi ladang mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014. Produktivitas padi sawah pada tahun 2014 sebesar 51,24 Kw/ha, naik 4,47 % pada tahun 2015 menjadi 53,53 Kw/ha. Sedangkan padi ladang pada tahun 2014 sebesar 34,22 Kw/ha, naik 10,87 % pada tahun 2015 menjadi 37,94 Kw/ha.

Dengan data luas panen dan produktivitas seperti yang disebutkan diatas, dapat dihitung angka sementara produksi padi tahun 2015 adalah sebesar 2.417.392 ton gabah kering giling, yang terdiri dari 2.210.207 ton padi sawah dan 207.185 ton padi ladang. Berdasarkan angka tersebut, berarti terjadi peningkatan produksi dibandingkan tahun 2014 sebesar 14,21% atau sebanyak 300.755 ton. Peningkatan ini terjadi selain karena luas panen yang meningkat, juga disebabkan karena meningkatnya produktivitas padi.

Gambar 1.

Perkembangan Produksi Padi Sawah dan Padi Ladang di Provinsi NTB Tahun 2008 – 2015 (000 Ton)

2.

PRODUKSI PALAWIJA

Jagung

Produksi jagung di Provinsi NTB pada tahun 2015 mencapai 959.973 ton pipilan kering, naik sebesar 22,16 % dibandingkan dengan produksi tahun 2014. Peningkatan produksi jagung ini disebabkan karena peningkatan luas panen jagung, dari 126.577 hektar pada tahun 2014 menjadi 143.117 hektar pada tahun 2015. Peningkatan produksi jagung selain disebabkan oleh meningkatnya luas panen, juga disebabkan oleh meningkatnya produktivitas jagung. Produktivitas jagung mengalami peningkatan sebesar 8,04 % dari tahun 2014.

Kedelai

Pada tahun 2015 jumlah produksi kedelai mencapai 125.036 ton biji kering, naik dari tahun 2014 yang mencapai 97.172 ton biji kering. Naiknya angka produksi kedelai tahun 2015, disebabkan karena

0 500 1000 1500 2000 2500 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015 Padi Ladang Padi Sawah

(3)

luas panen kedelai mengalami peningkatan dari 68.896 hektare pada tahun 2014 menjadi 94.948 hektare pada tahun 2015 atau naik sebesar 37,81 persen.

Gambar 2.

Perkembangan Produksi Tanaman Jagung dan Kedelai di NTB Tahun 2008 – 2015 (000 ton)

Kacang Tanah

Produksi kacang tanah pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 9,16 %, yaitu dari 34.284 ton biji kering pada tahun 2014 menjadi 31.142 ton biji kering pada tahun 2015. Penurunan produksi ini terjadi karena menurunnya luas panen kacang tanah dari 26.458 hektar pada tahun 2014 menjadi 20.249 hektar pada tahun 2015 atau turun sebesar 23,47 persen.

Ubi Kayu

Angka sementara produksi ubi kayu pada tahun 2014 mencapai 107.254 ton atau naik sebesar 15,77 % jika dibandingkan dengan produksi ubi kayu pada tahun 2014 yang mencapai 92.643 ton. Meningkatnya produksi ini disebabkan karena meningkatnya luas panen dari 4.706 hektar pada tahun 2014 menjadi 5.030 hektar pada tahun 2015. Selain itu, meningkatnya produksi ubi kayu juga disebabkan karena meningkatnya produktivitas ubi kayu dari 196,86 Kw/ha pada tahun 2014 menjadi 213,23 Kw/ha atau naik sebesar 8,31 persen.

Ubi Jalar

Produksi ubi jalar pada tahun 2015 mencapai 19.024 ton umbi basah, naik sebesar 0,05 % dibandingkan dengan produksi ubi jalar pada tahun 2014 yang mencapai 19.015 ton umbi basah. Peningkatan ini disebabkan karena naiknya luas panen dari 1.082 ha pada tahun 2014 menjadi 1.120 ha pada tahun 2015 atau naik sebesar 3,51 persen.

0 200 400 600 800 1000 1200 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015 Jagung Kedelai

(4)

Kacang Hijau

Berdasarkan angka sementara tahun 2015, produksi kacang hijau mencapai 27.074 ton biji kering, naik sebesar 48,61 %. Peningkatan produksi ini disebabkan karena meningkatnya luas panen dan produktivitas kacang hijau. Luas panen kacang hijau meningkat sebesar 42,21 % yaitu 16.395 hektar pada tahun 2014 menjadi 23.315 hektar pada tahun 2015.

Gambar 3.

Perkembangan Produksi Kacang Tanah, Ubi Kayu, Ubi Jalar, dan Kacang Hijau Di Provinsi NTB Tahun 2008 – 2015 (000 ton)

Demikian press release ini disampaikan untuk dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan evaluasi dan perencanaan pembangunan, khususnya dalam upaya peningkatan produksi pangan. Terima kasih.

0 20 40 60 80 100 120 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015 Kacang Tanah Ubi Kayu Ubi Jalar kacang Hijau

(5)

PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008 - 2015 (TON)

NO TANAMAN JENIS 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015

(1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 1.557.299 1.653.811 1.620.666 1.898.279 1.900.141 1.969.252 1.904.110 2.210.207 2 Padi Ladang 193.378 216.964 153.833 168.858 214.090 224.446 212.257 207.185 3 Total Padi 1.750.677 1.870.775 1.774.499 2.067.137 2.114.231 2.193.698 2.116.637 2.417.392 4 Jagung 196.263 308.863 249.005 456.915 642.674 633.773 785.864 959.973 5 Kedelai 95.106 95.846 93.122 88.099 74.156 91.065 97.172 125.036 6 Kacang tanah 32.348 38.615 33.666 37.965 38.890 41.889 34.284 31.142 7 Ubi Kayu 68.386 85.062 70.606 75.367 79.472 59.085 92.643 107.254 8 Ubi Jalar 10.985 11.276 13.134 11.970 13.232 11.335 19.015 19.024 9 Kacang Hijau 39.756 33.774 50.012 50.702 34.152 22.079 18.218 27.074

LUAS PANEN TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT TAHUN 2008 - 2015 (HEKTAR) NO JENIS TANAMAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 306.274 316.120 329.594 369.249 368.760 382.840 371.604 412.897 2 Padi Ladang 53.440 58.159 44.690 48.813 56.688 55.217 62.108 54.606 3 Total Padi 359.714 374.279 374.284 418.062 425.448 438.057 433.712 467.503 4 Jagung 59.078 81.543 61.593 89.307 117.030 110.273 126.577 143.117 5 Kedelai 76.154 87.920 86.649 75.042 62.888 86.882 68.896 94.948 6 Kacang tanah 25.541 28.750 25.044 26.319 25.508 30.772 26.458 20.249 7 Ubi Kayu 5.688 6.514 5.352 5.167 5.979 3.886 4.706 5.030 8 Ubi Jalar 953 969 1.123 954 1.100 866 1.082 1.1.20 9 Kacang Hijau 40.017 34.536 45.511 45.351 27.775 19.374 16.395 23.315

RATA-RATA PRODUKSI TANAMAN PADI DAN PALAWIJA PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

TAHUN 2008 - 2015 (KW/HEKTAR) NO JENIS TANAMAN 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 ASEM 2015 (1) (2) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 1 Padi Sawah 50,85 52,32 49,17 51,41 51,53 51,44 51,24 53,53 2 Padi Ladang 36,19 37,31 34,42 34,59 37,77 40,65 34,22 37.94 3 Total Padi 48,67 49,98 47,41 49,45 49,69 50,08 48,80 51,71 4 Jagung 33,22 37,88 40,43 51,16 54,92 57,47 62,09 67,08 5 Kedelai 12,49 10,90 10,75 11,74 11,79 10,48 14,10 13,17 6 Kacang tanah 12,67 13,43 13,44 14,42 15,25 13,61 12,96 15,38 7 Ubi Kayu 120,23 130,58 131,92 145,86 132,92 152,83 196,86 213,23 8 Ubi Jalar 115,27 116,37 116,95 125,47 120,29 130,89 175,74 169,86 9 Kacang Hijau 9,93 9,78 10,99 11,18 12,30 11,40 11,11 11,61

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini difokuskan pada lirik lagu ciptaan Efek Rumah Kaca dalam album Sinestesia yaitu “ Merah dan Biru ” Lirik-lirik lagu tersebut bersifat puitis dan memiliki

Jika Peraturan Walikota telah diubah lebih dari satu kali, Pasal I memuat, selain mengikuti ketentuan pada Nomor 4 huruf a, juga tahun dan nomor dari Peraturan

Peningkatan kadar tepung umbi porang yang digunakan sebagai pengikat dapat mempengaruhi sifat fisik dari tablet yaitu kekerasan, kerapuhan dan waktu hancur tablet yang

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perlakuan konsentrasi gula pada sirup bonggol nanas dihasilkan yang terbaik adalah sirup bonggol nanas

Peserta didik tidak lagi menerima informasi secara pasif, akan tetapi peserta didik bisa bersifat aktif di dalam pembelajaran, karena peserta didik diberikan kebebasan

Besarnya penurunan indeks yang diterima petani pada bulan ini terutama dipicu oleh turunnya harga beberapa jenis komoditas pertanian, antara lain harga gabah turun 4,81 persen dengan

Sedangkan skor angket siswa memiliki respon positif terhadap motivasi belajar melalui penerapan media pembelajaran berbasis macromedia flash 8.0 karena dari siklus

80.. memiliki kemampuan bernegosiasi dengan supplier dan pelanggan, kemampuan untuk memerintah karyawan dengan tepat.. Berdasarkan hasil jawaban narasumber, maka dapat