• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

3.1. Pendekatan Fungsional

Perancangan dan pembuatan alat dan system bagasi yang akan dibuat dapat dikatakan mencakup dalam pembuatan hardware dan software. Alat yang akan dibuat berupa perangkat yang dapat membaca ID yang ada pada bagasi, dan menyortir bagasi tersebut sesuai dengan tujuan penumpangnya yang sebelum nya telah teregistrasi pada saat Check In. Dan perangkat ini dapat berkomunikasi dengan server yang terintergrasi dengan Program System Bagasi. Sehingga dapat melakukan update status pada setiap prosesnya. Pada bagian software, system ini akan dilengkapi dengan form Registrasi Data penumpang dan menempelkan Kartu RFID pada bagasi milik penumpang. Lalu diteruskan ke alat Sortir. Pada saat Checkout, akan dilakukan penyocokan data penumpang berupa No.Identitas dari KTP, SIM atau sejenis yang telah terdafttar saat Check in dengan bagasi yg dibawa. Jika data No.identitas penumpang dengan bagasi yang dibawa tidak sama atau tidak cocok maka dapat dikatakan penumpang salah dalam mengambil bagasi nya atau penumpang melakukan tindak criminal. Dengan hal ini keamanan dari bagasi yang dibawa penumpang menjadi lebih aman. dan pemeriksaan dapat dilakukan dengan lebih terdata dan terstruktur. Untuk lebih dapat dipahami cara kerja alat dan system bagasi yang akan dibuat maka akan dilakukan pembahasan lebih lanjut dan lebih detail.

(2)

3.2. Blok Diagram

Dari blok diagram diatas terdapapat beberapa bagian blok yang dapat diuraian sebagai berikut :

Gambar 3.1 Blok Diagram System Bagasi  Blok Registration Bagasi Check In

Blok ini merupakan awal data bagasi masuk kedalam system, skema awalnya penumpang melakukan registrasi data identitas dan bagasi saat check IN, bagasi penumpang akan diberi kartu RFID dan ID kartu tersebut akan teregistrasi dengan data no.indentitas pemiliknya.

Blok RFID Reader on Check In

Pada block ini merupakan proses pembacaan kartu RFID yang terletak pada bagasi oleh alat Sortir Bagasi. Dan menyesuaikan dengan data yang ada pada database.

Blok Sorting Bagasi

Setelah kartu ID pada Bagasi dikenali (ada dalam data), maka alat akan mengarahkan bagasi sesuai dengan data tujuan penumpang secara otomatis. Jika ID bagasi yang terbaca dengan data tujuan ke bandung maka bagian sortir akan memasukan bagasi tersebut ke port terminal dengan tujuan bandung.

(3)

Blok RFID Reader on Check Out

Pada blok terakhir ini terdapat proses pemeriksaan bagasi yang akan keluar yang dibawa oleh penumpang. Sehingga pada saat penumpang telah sampai pada tujuannya maka penumpang akan melakukan check out. Dalam proses check out ini akan disesuaikan kembali no.indetitas dari penumpang dengan ID bagasi yang dibawa. Jika no.Indentitas sesuai dengan ID bagasi, sebelumnya telah diregistrasi saat Check IN maka penumpang akan bisa melakukan checkout, apabila terdapat perbedaan data antara no.identitas dengan Id bagasi yang dibawa maka dapat dikatakan ada indikasi peringatan.

3.3. Prinsip Kerja Secara Keseluruhan

Prinsip kerja alat pada dasarnya yaitu memindah kan bagasi sesuai ID nya ke terminal Port yang sesuai dengan data pada database. Pada alat sortir nya terdapat :

o Konveyor yang berfungsi memindahkan bagasi yang telah terindentifikasi system ke bagian sorter.

o Sorter merupakan bagian yang akan memindahkan bagasi dari konveyor ke terminal port sesuai data tujuan penumpang. Sorter terdiri dari 2 servo yang dibentuk menjadi 2 axis gerakan.

o Main control merupakan bagian otak yang mengontrol konveyor, servo dan yang akan melakukan komunikasi dengan server. Main control ini terdiri dari arduino Uno R3 dan Ethernet sebagai expansi arduino berkomunikasi via jaringan.

(4)

Dengan uraian diatas, maka dapat dijelaskan prinsip kerja dari system yang akan dibuat dengan cara kerja sebagai berikut :

 Registrasi penumpang dan mendaftarkan kartu ID untuk bagasi pada program Check IN.

 Bagasi diletakkan pada konveyor, yang mana pada ujung konveyor terdapat RFID reader yang akan membaca ID bagasi. Jika bagasi dikenali system maka konveyor akan berjalan.

 Sesuai dengan data tujuan penumpang yang didapat dari server maka bagian sortir akan memindahkan bagasi ke port terminal yang sesuai dengan tujuan penumpang.

 Setelah itu dibagian Check Out, yaitu saat pengambilan bagasi maka akan dilakukan penyesuaian no.Identitas dengan ID bagasi pada program Check Out.

3.4. Wiring Diagram

Perancangan wiring diagram merupakan tahap lanjut dari blok diagram yang dirancang. yang mana tahap ini merupakan perancangan system bagian hardware.untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar berikut :

(5)

Gambar 3.2 Wiring Diagram System Bagasi

Pada wiring diagram diatas dapat dilihat bahwa terdapat 2 RFID reader yang terhubung ke Laptop melalui via USB port. Laptop merupakan tempat dilakukannya proses Checkin dan Check Out sehingga program system bagasi akan diinstal pada laptop ini. Selain itu juga terdapat server database mysql yang merupakan pusat data system bagasi. Yang mana terintergrasi dengan arduino melalui komunikasi jaringan lokal. Arduino akan mengontrol konveyor dan servo sesuai data yang diperoleh dari server. Sehingga antara arduino dengan server harus selalu terhubung secara real time dengan via jaringan. Pada kasus ini digunakan 3 buah terminal port sebagai terminal tujuan dari penumpang. Yang data nya telah teregistrasi pada saat penumpang melakukan Check IN.

(6)

3.5. Manufacturing Prototype dan Pembuatan Alat 3.5.1. Bahan –bahan bagian Hardware

No Nama Hardware Qtx

1 Laptop 1

2 USB RFID / SmartCard

Reader

2 3 Arduino Uno R3 + Kabel

data

1

4 Ethernet Shield W5100 1

5 servo HXT900 2

6 Motor Driver Module L298 1

7 Gearbox DC/Motor Dc 2

8 Kabel LAN 1 meter

9 Acrilic 3mm 2M x 1M + Lem Acrilic

1

10 Siku Acrilic 4

11 Mata pisau Acrilic 1

12 Siku bracket untuk servo 1

3.5.2. Bahan – bahan Bagian software No Nama Software

1 Microsoft Visual Studi 2013 (VB.Net) 2 Mysql workbench 6.1

3 Arduino IDE

4 Wampp Server

3.6. Perancangan dan Pembuatan Hardware dan Software

Pada tahap perancangan sistem secara luas telah dibahas pada pembahasan sebelumnya, dalam tahap ini akan dilakukan perincian terhadap perancangan alat yang akan dibuat secara detail baik dalam sisi hardware maupun dalam sisi software. Apabila peracangan telah fix dibuat maka langkah selanjutnya yaitu pembuatan Hardware dan software sesuai dengan perancangan. Melakukan perancangan secara sistemik bertujuan untuk mempermudah dalam mempelajari, membaca dan memahami dari konsep

(7)

perancangan untuk si pembaca. Dan juga agar dalam tahap pembuatan lebih terstruktur sehingga akan mengurangi kesalahan.

3.6.1. Perancangan dan Pembuatan Hardware

Peracangan rangkaian akan dibuat sesuai dengan wiring diagram yang telah dibuat, setelah memastikan rangkain telah dapat berjalan maka langkah pembuatan selanjutnya membuat rangkaian yang akan digenerate ke dalam bentuk layout PCB, yang mana rangkaian tersebut yaitu :

a. Rangkaian Arduino Uno

Rangkaian arduino merupakan rangkaian sistem minimum dari Atmega 328, Rangkaian Arduino merupakan Open Source Electronic yang mana rangkaian nya bebas untuk di clone, dimodifikasi dan juga diperbanyak. Dalam kasus ini digunakan arduino yang telah dijual dipasaran dengan Arduino cloning yang rangkaian dan fungsi nya sangat mirip dengan arduino yang diproduksi oleh Pihak arduino sendiri. Berikut gambar rangkaian arduino yang dapat didownload pada website resmi arduino yaitu : www.arduino.cc

(8)

Rangkaian Arduino UNO R3 diatas terdapat mikrokontroler Atmega328 sebagai Mikrokontroler utamanya,dan juga terdapat mikrokontroler Atmega16 digunakan sebagai konverter USB to TTL agar Atmega328 dapat melakukan komunikasi serial RS232 sehingga dapat melakukan upload program dari computer ke Arduino. Didalam Arduino telah terdapat rangkaian tegangan Regulator yang mana berfungsi mengubah tegangan input dengan range 7.5 V – 12 V menjadi tegangan output 5 Volt. yang sumber ini digunakan sebaga VCC untuk modul arduino.

b. Rangkaian Ethernet Shield

Modul Ethernet Shield arduino merupakan modul yang berfungsi agar arduino dapat berkomunikasi pada jaringan komputer. Modul ini dapat dikatakan penghubung arduino ke dalam jaringan komputer via LAN (Local Area Network) yang akan memiliki Mac Address dan IP Address yang dapat diprogram dengan arduino. Untuk rangkaian Modul Ethernet ini penulis membeli jadi, hal ini dikarenakan kualitas dan bahan komponen yang sulit didapatkan dipasaran untuk pembuatan rangkaian. Berikut rangkaian Ethernet Shield yang dapat didownload pada situs resmi arduino ato sejenisnya :

(9)

Gambar 3.4 Skematik Ethernet Shield

Rangkaian Modul Ethernet shield ini menggunakan microchip ENC28J60 sebagai Ethernet Controllernya. microchip ENC28J60 ini menggunakan interface SPI (Serial Programming Interface) yang mana sangat cocok digunakan dengan arduino yang mempunyai SPI. Dan juga pada pemrograman arduino telah tersedia library untuk menghandle pemrograman komunikasi SPI arduino dengan Modul Ethernet Shield.

(10)

c. Rangkaian Driver Motor

Rangkaian driver motor merupakan komponen sangat penting untuk pengendalian motor DC. Pengendalian motor DC bisa berupa gerakan searah jarum jam atau berlawanan jarum jam. Selain itu dari driver motor dapat mengendalikan kecepatan motor yaitu dengan mengatur PWM (Pulse Width Modulation).Driver motor yang digunakan adalah IC L298N yang mampu memberi suplai arus sampai 2 ampere pada tiap kanal. Power utama yang digunakan adalah 12 volt, sedangkan input L298 menerima tegangan TTL (0 sampai 5 VDC) dari system minimum. Berikut gambar dari rangkaian Driver Motor L298 :

Gambar 3.5 Skematik Driver Motor L298

 Rangkaian Penghubung Arduino dengan Input L298 dan Servo Rangkaian penghubung merupakan rangkaian yang akan menghubungkan arduino dengan Input module L298 dan Input

(11)

servo. Hal ini dilakukan agar dapat mudah menggantinya jika terjadi kerusakan pada antara modul.

Gambar 3.6 Skematik rangkaian penghubung

Dari rangkaian diatas dapat dilihat bahwa akan terdapat konektor – konektor penghubung pin arduino ke input module L298 maupun servo. Sehingga rangkaian pada alat akan terlihat rapidan lebih efisien jika terjadi kerusakan.

3.7. Perancangan dan Pembuatan Maket Simulasi

Agar dapat mengilustrasikan system yang dibuat,sehingga dapat dipahami dan dapat disimulasikan dalam bentuk prototype. Yang mana prototype tersebut telah dapat mewakili dari system alat yang dibuat. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan perancangan sebuah maket dari alat yang akan dibuat :

(12)

Gambar 3.7 Design Pembuatan Maket

Pada gambar rancangan diatas akan dapat dilihat bentuk dari maket yang akan dibuat. Yang mana akan terdapat konveyor yang digerakkan oleh 2 motor dc disetiap ujung nya. Berhadapan dengan motor dc M1 terdapat RFID Reader yang akan membaca ID bagasi. Pada ujung konveyor, terdapat seperti tangan robot yang dapat memindahkan bagasi dari konvoyer ke Port terminal yang sesuai dengan ID bagasi. Pada Simulasi ini digunakan 3 buah Port Terminal untuk mewakili sistem dari sortir bagasi ini. Dengan design gambar diatas maka akan mempermudah dalam membuat maket dari alat sortir bagasi yang akan dibuat.

3.8. Perancangan dan Pembuatan Program

Pada perancangan dan pembuatan untuk bagian software terdapat beberapa bagian program yang akan dibuat yaitu :

(13)

 Program Arduino menggunakan bahasa C++

Yaitu program yang akan ditanamkan ke dalam arduino yang dapat berfungsi mendeteksi pesawat dengan sensor LDR dan mengirim data melalui komunikasi melalui jaringan computer menggunakan Modul Ethernet Shield

 Program System Bagasi menggunakan VB.Net o Program Bagasi Check IN

Program ini merupakan bagian software desktop tempat administrasi menginputkan data penumpang dan bagasinya pada saat penumpang melakukan Check IN.

o Program Bagasi Check OUT

Program ini akan digunakan saat penumpang akan melakukan Check Out, administrasi akan menginputkan data no.indentitas dan melakukan scaning ID bagasi, lalu sistem akan memproses data tersebut dan memberikan hasil, jika no. Indetintas dengan ID. Bagasi sesuai datanya saat dilakukan checkin maka penumpang akan dapat melakukan Check Out dan apabila terdapat perbedaan data, atau tidak dikenali system maka pihak bertanggung jawab dapat melakukan pemeriksaan lebih mendalam terhadap penumpang dan bagasi yang dibawanya.

 Perancangan dan pembuatan Database

Pada tahap ini merupakan tahap dengan masalah bentuk data yang akan dijadikan pusat data dari system. Dengan membuat perangcangan

(14)

database maka akan mempermudah dalam membuat bentuk database yang akan digunakan pada system bagasi ini.

3.9. Perancangan Flowchart Program keseluruhan

Flowchart merupakan alur pikir dari program akan dibuat, dengan program ini pembaca dan pembuat program akan dapat mengerti tentang program yang akan dibuat. Pada flowchart akan terlihat proses dari system bagasi.

(15)

Dari flowchart diatas dapat dilihat bahwa proses awal dari system yaitu registrasi data penumpang yang akan Check IN. data tersebut berupa No. Identitas, tujuan, nama penumpang dan dilakukan pemberian ID pada bagasi penumpang dengan melakukan scanning ID kartu terlebih dahulu. Lalu setelah teregistrasi maka ID kartu tersebut akan ditempelkan pada Bagasi milik penumpang. Lalu bagasi yang akan masuk kedalam alat sortir yang mana pada proses ini dilakukan scanning ID pada bagasi, sehingga alat dapat mengetahui harus diletakkan pada terminal port mana bagasi yang masuk. Setelah bagasi tersortir sesuai tujuan pemilik nya, maka data status bagasi tersebut akan diupdate dan menunggu proses Check out dilakukan. Pada saat proses Check Out maka dilakukan scanning ID bagasi dan melakukan penyocokan data dengan No Identitas yang membawa nya. Jika data nya sesuai maka status bagasi telah berhasil Check Out dan apabila data antara ID bagasi dengan Identitas pembawanya tidak cocok maka dilakukan pemberitahuan kepada petugas berupa pesan warning.

3.10. Program Arduino menggunakan bahasa C++

Maksud dari program hardware yaitu program yang akan ditanamkan ke dalam mikrokontroler yang merupakan otak dari alat yang sedang dirancang. Pada tahap pembuatan ini persiapan bahan bahan hardware dan software pendukungnya telah tersedia. Sesuai dengan rancangan alat yang dibuat dan sesuai dengan rangkaian alat yang telah dibuat maka tahap ini merupakan tahap memberikan instruksi dan

(16)

penanaman script pada mikrokontroler. Pada kasus ini digunakan bahasa pemrograman C++, dengan menggunakan kompilernya yaitu Arduino IDE. 3.10.1. Perancangan Flowchart

(17)

Pada flowchart untuk program arduino yang akan ditanamkan pada Mikrokontroler 328 (Arduino Uno R3), dapat dilihat proses awal dilakukan inisialisasi, yaitu inisialisasi variable, parameter, maupun pemberian IP, Gateway, dan Mac Address untuk konfigurasi Ethernet. Setelah itu dilakukan penyetingan Input dan Output dari port arduino yang akan digunakan, dan pengaktifan konfigurasi ethernet. Lalu dilakukan pengecekan IP apakah IP yang disetting pada arduino tersedia pada jaringan lokal dengan gateway 192.168.1.1, jika IP tidak tersedia maka proses pengecekan IP akan terus dilakukan hingga arduino mendapat IP. Jika Arduino telah konek ke jaringan maka dilakukan Request data ke Server dengan mengirimkan data request ke server. Request tersebuat akan diproses oleh server dan server akan memberikan feedback ke arduino dengan mengirimkan data status dari ID bagasi yang terbaca dan Port Tujuan nya. Yang mana disini dinamakan dengan data konveyor dan data Servo. Jika data konveyor bernilai 0 maka konveyor tidak akan berjalan tapi Jika benilai 1 yang berarti ada bagasi yang telah dibaca oleh RFID, maka konveyor akan berjalan dan membawa bagasi ke bagian sortir. Setelah mengecek data konveyor maka diambil data servo yang mana, jika bernilai “A” maka servo 1 akan bergerak 100 derajat menuju port A dan servo B akan menuangkan bagasi ke Port A. begitu juga dengan data servo B dan C yang dapat dilihat flowchart.

(18)

3.10.2. Pembuatan Program Menggunakan Bahasa C++

Dalam tahap pembuatan program arduino digunakan software Arduino IDE, sebelum memulai menulis program, perlu dilakukan settingan terhadap Board arduino yang ingin digunakan. Dalam kasus ini digunakan arduino Uno maka akan dipilih Board Arduino pada pilihan menu Tool yang dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 3.10 Setting Board Arduino

Setelah melakukan penyetingan board, berikutnya yaitu pemilihan port yang digunakan pada arduino, ini digunakan untuk melakukan upload program ke chip-nya arduino dan dapat digunakan sebagai komunikasi data serial antara komputer dengan arduino. Untuk penyetingan terdapat menu Tool – Port, atau dapat dilihat pada gambar berikut :

(19)

Gambar 3.11 Setting Port arduino

Setelah melakukan penyetingan maka Editor Arduino IDE sudah dapat dituliskan program. Dalam penulisan program pada arduino ada 4 bagian struktur pemprogramannya menggunakan bahasa C++ yaitu :

Library

Yang mana merupakan pustaka kumpulan Script yang telah tersedia pada arduino Ide yang dapat digunakan sesuai kebutuuhan dalam pemrograman.

Berikut contoh scriptnya :

Insialisasi Ethernet IP

merupakan bagian yang akan mengidentifikasikan variable yang akan digunakan dibagian main program. Berikut contoh dari scriptnya :

(20)

Setup

merupakan script function yang akan digunakan sebagai pengaturan IO pada arduino, pengunaan fitur library dan eksekusi pertama yang akan dijalankan terlebih dahulu sebelum mengeksekusi program utama (main program). Berikut contoh potongan scriptnya :

Request data ke Server

Pada proses request data arduino ke server. Arduino akan menjadi sebagai client yang akan mengirimkan parameter permintaan data. Yang mana potongan scriptnya dapat dilihat pada script dibawah ini:

(21)

Ambil data dari Server

Proses ini merupakan pengambilan data hasil feedback dari server yang mana data dari server berupa data untuk control alat. Untuk instruksi programnya dapat dilihat pada potongan program dibawah ini :

Control Servo

Proses ini untuk mengontrol servo sesuai data yang diterima dari server, dengan instruksi sesuai dengan kode Port yang diterima. Berikut potongan script untuk data yang diterima adalah huruf ”A”.

(22)

3.11. Perancangan Program Vb.net

3.11.1. Flowchart secara menyeluruh

Sebagai mana pada perancangan program arduino, maka pada perancangan program VB.net jg akan dimulai dengan melakukan perancangan flowchart dari program yang dibuat, yang mana mewakili alur pikir dari program yang ingin dibuat. Dengan begitu maka dibuat flowchart dengan design sebagai berikut:

Gambar 3.12 Flowchart Program VB.net secara menyeluruh

Pada Flowchart diatas dapat dilihat bahwa setelah proses koneksi ke database ready, proses selanjutnya yaitu proses pada penginputan form registration pada checkin, yang akan memasukan data penumpang dan ID bagasi yang ditempelkan. Dan data tersebut aka tersimpan pada database. Pada proses Check Out, maka dilakukan dengan form Check Out, pada bagian ini

(23)

administrasi akan memasukan No Indetitas penumbang dan ID bagasi yang dibawanya. Dengan melakukan scanning ID bagasi menggunakan RFID reader. Lalu setelah proses checkout maka proses akan berulang ke registrasi penumpang lagi.

3.12. Pembuatan Program VB.net

Program system bagasi ini dibuat dengan bahasa basic.net menggunakan editor Microsoft Visual Studio 2013 yang merupakan program besutan dari Microsoft. Tampilan awal saat menjalankan Microsoft Visual Studio 2013 seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.13 Tampilan utama Microsoft Visual Studio 2013

Untuk membuat project baru dapat dilakukan dengan langkah berikut :  Meng-Click new project

 Lalu pilih Visual basic > windows > Windows Form Aplication, lalu buatlah nama project, dengan contoh seperti gambar berikut :

(24)

Gambar 3.14 Pembuatan Project VB baru

 Lalu tekan OK dan akan tampil seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.15 Pembuatan Project VB baru

3.13. Perancangan dan Pembuatan Database menggunakan Mysql

Pada perancangan database terlebih dahulu dibuat diagram Model Database nya, hal ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam hal ini orang yang merancang database tersebut dalam melakukan perubahan pada database jika sewaktu-waktu terjadi perubahan logic. Dalam perancangan

(25)

diagram Model Database untuk software system bagasi ini dapat dirancangang model nya seperti gambar dibawah ini :

Gambar 3.16 Data diagram database

3.14. Perancangan dan Pembuatan Form Registration Check IN 3.14.1. Flowchart

Form registrasi Check IN merupakan form tempat menginputkan data penumang dan bagasi nya kedalam database.Pada form ini akan terdapat pembacaan ID dari kartu RFID menggunakan RFID reader. Yang mana nanti nya ID tersebut akan dikombinasikan dengan no.identitas dari pemilik bagasi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada rancangan flowchart untuk program Check IN :

(26)

start Check Koneksi database If Connected Message Error N If button New is Click Y

Enable Input Form

Input data penumpang If semua field terisi Y Scan kartu Y If ID Kartu terbaca Save ke database Y Message registrasi Sukses N N

Gambar 3.17 Flowchart System Bagasi proses Check IN

3.14.2. Desain Form Check IN

(27)

3.14.3. Pembuatan Scirpt program Check IN

Dalam pembuatan script program Check IN ada beberapa bagian potongan script yang penting, berikut potong script nya: 1. Script scan kartu dengan RFID Reader

Dari script diatas saat menekan tombol “scan kartu” jika data penumpang terisi maka akan ditampilkan pop up untuk menempelkan kartu, seperti gambar dibawah ini:

Gambar 3.19 Pop Up Scan Kartu

(28)

3. Menyimpan data Check IN ke database

3.15. Perancangan dan Pembuatan Form Check Out 3.15.1.Flowchart

Form Check Out merupakan tempat dimana system bagasi akan melakukan verifikasi terhadap bagasi yang dibawa oleh penumpang yang akan check out. Data yang akan diverifikasi berupa data dari registrasi penumpang saat checkin. Yaitu dengan mencocokan data identitas penumpang berupa KTP ato sejenisnya dengan data ID kartu yang tertempel pada bagasi yang akan dibaca oleh RFID reader, jika adanya kecocokan data antara no.identitas penumpang dengan ID yang terbaca pada bagasi yang dibawa penumpang maka penumpang akan diperbolehkan untuk Check Out.

Namun jika terjadi ketidakcocokan yang mana no.identitas yang membawa bagasi tidak cocok dengan data Checkin nya maka system akan memberitahukan bahwa ada kesalahan dalam pengambilan bagasi oleh si penumpang, sehingga penumpang harus menunggu atau diproses dengan sesuai procedure yang berlaku dibandara. Agar dapat menggambarkan alur dari program Check

(29)

Out maka dirancanglah flowchart dengan mewakili alur kerja dari program Check Out. Berikut rancangan flowchart dari program Check Out :

(30)

3.15.2.Desain Form Check Out

Gambar 3.21 Desain Form Check Out

3.15.3.Pembuatan script Program Check Out

Untuk script program check Out ada beberapa potongan script yang diketahui, untuk melihat script program lebih lengkapnya dapat dilihat pada lampiran program, berikut beberap potongan script penting pada program Check Out:

1. Proses Scan ID bagasi

Dari script diatas maka akan menampilkan popup scan ID bagasi, seperti gambar dibawah ini :

(31)

Pada tahap ini pop up diatas akan menutup jika kartu telah terbaca, yang mana potongan scriptnya sebagai berikut :

2. Proses Penyocokan data Identitas Penumpang dan ID bagasi

Pada potongan script diatas dapat dilihat akan proses pengecekan id kartu dan No.Identitas pada table “master_check_in_out” dengan status process = 2, yang artinya pada database bagasi telah siap untuk Check out. Jika data exist maka akan dilakukan update “status_process” menjadi nilai 3. Yang artinya proses Check Out telah berhasil.

Gambar

Gambar 3.1  Blok Diagram System Bagasi    Blok Registration Bagasi Check In
Gambar 3.2  Wiring Diagram System Bagasi
Gambar 3.3  Skematik Arduino Uno R3
Gambar 3.4  Skematik Ethernet Shield
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari uraian di atas menurut hemat penulis, bahwa mayoritas pendapat para ulama terhadap poligami, yakni diperbolehkannya poligami bukan berarti boleh secara bebas dan

Tugas wartawan kontributor MNC TV selain menyampaikan informasi juga dapat membantu masyarakat dengan memberitakan keluhan-keluhan mereka. Karena tujuannya adalah

Mu’tazilah berkeyakinan bahwa Allah wajib memberi pahala dan balasan. Jika tidak, maka ini bisa bermakna tidak tahu atau sedang butuh. Kedua hal ini sangatlah mustahil

Idealnya antibiotika yang dipilih untuk pengobatan ISK harus memiliki sifat-sifat sebagai berikut : dapat diabsorpsi dengan baik, ditoleransi oleh pasien, dapat mencapai kadar

Kekuatan dan kapan dominan terjadinya pengaruh siklus tahunan Muson dan siklus antar tahunan DM dan ENSO pada data deret waktu koefisien ekspansi EOF dideteksi keberadaannya

Dalam studi manajemen, kehadiran konflik pendidikan tidak bisa terlepas dari permasalahan keseharian yang dirasakan oleh pengelola lembaga pendidikan. Konflik tersebut

Jika mencermati contoh putusan di atas, yang menjadi fakta biasa dalam sengketa Tata Usaha Negara tersebut berdasarkan pada bukti-bukti yang ada

Mengingat kepentingan hal itu maka setelah dilakukan pelatihan pembuatan soal OSCE (OSCE Development), perlu dilakukan proses review untuk menghasilkan soal OSCE