• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - UUN FAJRIANA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - UUN FAJRIANA BAB I"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Peran bahasa sebagai salah satu alat komunikasi bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari sangat penting untuk proses interaksi sosial. Penggunaan bahasa dapat berfungsi untuk menyampaikan informasi kepada orang lain sehingga memudahkan proses berinteraksi. Saat ini banyak penggunaan bahasa yang digunakan dalam berbagai aspek kehidupan untuk menarik kegiatan pada saat berkomunikasi. Seringkali dalam sebuah komunikasi disertai dengan kalimat-kalimat yang berbeda dengan makna sebenarnya, sehingga menimbulkan interpretasi yang menyimpang dari apa yang sebenarnya diucapkan. Makna tersirat atau implikatur dalam sebuah kalimat banyak diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan.

(2)

2

Penggunaan implikatur konvensional dapat ditemukan dalam salah satu media elektronik yaitu televisi, media televisi merupakan media yang paling dekat dengan masyarakat. Televisi juga menjadi sarana oleh banyak produsen dalam mengiklankan produk yang dihasilkan, salah satunya produk makanan ringan. Makanan ringan menjadi kebutuhan pokok yang banyak dibutuhkan oleh berbagai kalangan mulai dari anak-anak, dewasa sampai orang tua. Dalam iklan produk makanan ringan tidak terlepas dari penggunaan slogan untuk menarik banyak calon konsumen. Penggunaan slogan memiliki fungsi untuk mempengaruhi agar calon konsumen memilih produk tersebut. Kalimat yang terdapat pada slogan menjadi objek peneliti dengan menemukan adanya fenomena mengenai penggunaan implikatur konvensional pada tayangan iklan slogan iklan produk makanan ringan.

Fenomena slogan iklan produk makanan ringan di televisi terlihat pada slogan berikut.

(1) French Fries 2000 Nikmatnya Sampai Kejari-Jari

Pada slogan (1) terlihat bahwa slogan iklan tersebut termasuk dalam implikatur konvensional yang memiliki makna tersirat. Slogan iklan ditayangkan oleh TV SCTV pada tanggal 1 Maret 2017 pukul 17.20. Pada slogan iklan dibintangi oleh dua orang wanita yang sedang menikmati makanan ringan “french fries” dengan cara mencelupkan isi makanan ringan dengan sambal yang terdapat dalam kemasan. Slogan „nikmatnya sampai kejari jari‟terdapat implikatur konvensional, sebagaimana terkandung pada kata „nikmatnya‟ dan frasa „sampai kejari jari‟. Pada kata „nikmatnya‟ secara linguistik mengacu pada referen produk makanan ringan “french

(3)

3

yang menempel dijari tangannya. “Fench Fries” merupakan makanan ringan yang terbuat dari kentang dengan sambal tomat. Implikasi yang muncul dari frasa „kejari -jari‟ yaitu cara menikmati “french fries” dengan mencelupkan kentang goreng

kedalam sambal yang dikemas dengan sebuah wadah kecil. Sehingga slogan “French Fries” mengandung implikatur konvensional.

Kemudian selain slogan iklan diatas fenomena selanjutnya peneliti menemukan slogan yang mengandung implikatur konvensional, yaitu pada slogan berikut.

(2) Galau Di “Better” In Aja

Pada slogan (2) terdapat makna tersirat yang mengandung implikatur konvensional. slogan iklan di tayangkan oleh TV MNC pada tanggal 2 Maret 2017 pukul 08.31. Pada slogan iklan “Better” dibintangi oleh satu orang laki-laki dan satu perempuan. Di dalam iklan, bintang iklan perempuan sedang menangis karena diputuskan oleh kekasihnya yang menyebabkan perasaan „galau‟, kemudian bintang iklan laki-laki

memberikan tips agar perasaan galaunya hilang dengan memakan “Better”. Makanan

ringan “better” merupakan makanan ringan berbentuk biskuit coklat. Dari nama

(4)

4

Selanjutnya slogan iklan makanan ringan yang mengandung implikatur konvensional juga terdapat pada slogan iklan berikut.

(3) Tic Tac, Serunya gak bisa brenti

Pada slogan iklan makanan ringan (3) terlihat makna tersirat pada slogan „serunya gak bisa brenti‟. Slogan iklan “Tic Tac” di tayangkan di TV MNC Kamis, 2

Maret 2017, pukul 09.16. Pada slogan iklan makanan ringan “Tic Tac” dibintangi oleh sekumpulan anak-anak SD yang sedang berkunjung di sebuah Museum dinosaurus. Pada slogan „serunya gak bias berenti‟ terdapat implikatur konvensional. Secara linguistik kata „serunya‟ mengacu pada keseruan yang diciptakan oleh bintang iklan

yaitu pada saat menjahili salah satu temannya yang sedang penasaran ingin memegang patung dinosaurus. Kemudian pada frasa „nggak bisa brenti‟ mengacu pada makanan

ringan “Tic Tac” yaitu ketika bintang iklan sedang memakan makanan ringan “Tic Tac” tidak bisa berenti dengan isi makanan ringan yang banyak. “Tic Tac” merupakan

makanan ringan yang memiliki varian rasa yaitu rasa ayam bawang, rasa sapi panggang dan rasa rumput laut. Secara umum ketika melakukan sebuah kunjungan atau berpergian, makanan ringan merupakan salah satu bekal yang dibawa oleh anak-anak, karena makanan ringan merupakan salah satu jenis makanan yang disukai oleh anak-anak. Oleh karena itu slogan tersebut dapat didefinisikan sebagai slogan yang mengandung implikatur konvensional dengan penunjuk terhadap kata dan frasa yang relasinya terletak pada konteks situasi yang melingkupinya.

(5)

5

berisi informasi tentang suatu produk, baik barang maupun jasa. Penyampaian iklan juga berfungsi untuk menarik perhatian bagi masyarakat luas. Dalam penyampaian iklan biasanya banyak digunakan oleh produsen untuk menawarkan produk yang dihasilkan kepada khalayak umum (konsumen). Ketertarikan bahasa dalam iklan akan mempengaruhi daya minat konsumen untuk produk yang ditawarkan oleh produsen. Iklan penawaran produk biasanya dimuat dalam berbagai media massa, seperti di televisi, radio, majalah, surat kabar, internet, dan lain sebagainya. Selain media periklanan yang telah disebutkan masih ada media yang dapat digunakan, yaitu papan-papan reklame, spanduk, plakat, dan sebagainya.

Media televisi menjadi salah satu media yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat setiap harinya. Iklan pada televisi berbentuk audio-visual dalam menyampaikan pesan-pesan tertentu pada konsumen. Iklan ditayangkan untuk menawarkan berbagai produk yang dihasilkan oleh banyak produsen. Salah satu produk iklan yang ada di televisi adalah produk makanan ringan. Iklan produk makanan ringan dikemas dengan cara yang menarik dan unik, sehingga mampu mempengaruhi konsumen untuk mencoba produk yang ditawarkan. Selain bentuk kemasan, nama produk juga menggunakan nama yang lucu, kreatif, dan singkat sehingga mudah diingat oleh calon konsumen. Hal yang penting dalam iklan produk makanan ringan adalah penggunaan slogan-slogan untuk memberikan kesan pada khalayak umum ketika mendengar kata-kata slogan di televisi. Slogan digunakan oleh para produsen untuk dapat memberikan daya tarik terhadap produksi barang yang mereka produksi.

(6)

6

dalam iklan menggunakan kata-kata atau bahasa yang mudah diingat oleh masyarakat yang mendengar atau membacanya. Selain itu slogan juga dibuat dengan bahasa yang mudah dimengerti mengenai maksud dan tujuannya. Penggunaan slogan dalam iklan produk menjadi alat komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, pesan, dan informasi dari sebuah produk kepada konsumen. Sehingga pentingnya penggunaan slogan dalam iklan akan mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk.

Produk makanan ringan menjadi sebuah kebutuhan bagi khalayak umum (konsumen) karena makanan menjadi salah satu hal penting bagi kelangsungan hidup manusia. Makanan ringan juga menjadi kebutuhan pokok bagi semua kalangan karena makanan ringan menjadi kebutuhan dalam keseharian. Produk makanan ringan di dalam iklan membutuhkan slogan agar berbagai kalangan khususnya bagi anak-anak dapat tertarik dengan produk makanan ringan tersebut. Pemilihan kata-kata yang sesuai dengan jenis makanan ringan yang ditawarkan juga perlu diperhatikan agar maksud dan tujuanya tersampaikan oleh konsumen. Pentingnya penggunaan bahasa dan kata-kata yang singkat, padat, dan lugas slogan pada iklan produk makanan akan semakin diminati oleh konsumennya.

(7)

7

karena orang menggunakan bahasa untuk berkomunikasi satu sama lain dan untuk menggantikan "apa artinya" secara efisien dan efektif. Namun, langkah-langkah dalam menciptakan pemahaman terkadang tidak jelas karena sebuah kata bisa menyiratkan lebih dari satu makna.

Salah satu unsur eksternal wacana yang tepat digunakan dalam mengkaji makna tersirat adalah teori implikatur. Grice (dalam Leech, 1993: 17) menyatakan, bahwa ada dua jenis implikatur, yaitu conventional implicature (implikatur konvensional) dan conversation implicature (implikatur percakapan). Implikatur konvensional menjadi teori yang tepat digunakan untuk menganalisis slogan pada iklan, menurut Grice (dalam Leech, 1993: 17) implikatur konvensional, yaitu implikasi pragmatik yang diperoleh langsung dari makna kata, dan bukan dari prinsip-prinsip percakapan. Sehingga slogan pada iklan dapat dikaji menggunakan teori implikatur konvensional karena bukan berbentuk percakapan.

Berdasarkan penelitian terdahulu dan adanya fenomena-fenomena yang telah disebutkan, peneliti berasumsi bahwa di dalam slogan iklan produk makanan ringan di televisi terdapat implikatur konvensional. Peneliti membuat rancangan penelitian mulai dari periode bulan Maret sampai April 2017, data pada periode tersebut diharapkan dapat mewakili implikatur-implikatur konvensional yang peneliti asumsikan di atas. Sehingga untuk membuktikan asumsi peneliti tentang kajian implikatur konvensional yang terdapat dalam slogan iklan produk makanan ringan yang ada di televisi maka penelitian ini perlu dikaji secara empirik. Oleh karena itu, penelitian dengan judul “Implikatur Konvensional pada Slogan Iklan Produk Makanan

(8)

8

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan judul penelitian dan latar belakang penelitian yang telah dipaparkan, muncul permasalahan terkait dengan hal tersebut yaitu “apa sajakah implikatur konvensional yang terdapat pada slogan iklan produk makanan ringan di televisi periode Maret – April 2017?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan implikatur konvensional yang terdapat pada slogan iklan produk makanan ringan di televisi periode Maret – April 2017.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini dapat dibedakan menjadi manfaat teoritis dan manfaat praktis.

1. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan mahasiswa untuk lebih memahami ilmu penegtahuan bidang linguistik khususnya mengenai implikatur konvensional.

2. Manfaat Praktis

a. Penelitian implikatur konvensional ini dapat bermanfaat bagi pembaca dalam memahami makna yang tidak terungkapkan dengan ujaran yang sebenarnya diucapkan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada tahap pertama ini kajian difokuskan pada kajian yang sifatnya linguistis antropologis untuk mengetahui : bentuk teks atau naskah yang memuat bentuk

Seringkali apabila tunggakan sewa berlaku ianya dikaitkan dengan masalah kemampuan yang dihadapi penyewa dan juga disebabkan faktor pengurusan yang lemah. Ada pula

underwear rules ini memiliki aturan sederhana dimana anak tidak boleh disentuh oleh orang lain pada bagian tubuhnya yang ditutupi pakaian dalam (underwear ) anak dan anak

 Biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari pada banyak perusahaan.. Barrier

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

Masalah utama yang akan dijawab dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah : Apakah penerapan Metode pembelajaran Make a Match (Menjodohkan) dan MediaKartundapat

informasi tentang jenis dan berbagai motif batik store nusantara, dapat melakukan pemesanan batik secara online dengan mendaftarkan data diri pelanggan dan mengisi form