• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - TONI ADI PRATAMA BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG - TONI ADI PRATAMA BAB I"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar manusia untuk dapat hidup layak

dan produktif, untuk itu diperlukan penyelenggaraan pelayaanan yang

bermutu dan terkendali. Akan tetapi kadang kala masyarakat miskin sulit

mendapatkan fasilitas kesehatan atau hak untuk sehat, terutama Pelayanan

masyarakat kurang mampu dibidang kesehatan pada ibu melahirkan karena

dari tahun-ketahun angka kematian ibu (AKI) semakin meningkat sekitar

20-30% dari kehamilan mengandung resiko atau komplikasi yang dapat

menyebabkan kesakitan dan kematian ibu dan bayinya. Salah satu indikator

utama derajat kesehatan suatu negara adalah Angka Kematian

Ibu (Midwivecare, 2012). Menurut WHO (2010, dalam Kementrian

Kesehatan 2011) sebanyak 536.000 perempuan meninggal akibat persalinan

dengan presentasi sebanyak 99% kematian ibu akibat masalah persalinan atau

kelahiran terjadi di negara berkembang. Rasio kematian ibu di

negara-negara berkembang merupakan tertinggi dengan 450 kematian ibu per 100

ribu kelahiran bayi hidup jika dibandingkan dengan rasio kematian ibu di 9

negara maju dan 51 negara persemakmuran. Jumlah angka kematian ibu di

Indonesia masih tergolong tinggi diantara negara-negara ASEAN lainnya.

(2)

Singapura adalah 6 per 100.000 kelahiran hidup, AKI Malaysia mencapai 160

per 100.000 kelahiran hidup, AKI Vietnam sama seperti Negara Malaysia,

sudah mencapai 160 per 100.000 kelahiran hidup, Filipina 112 per 100.000

kelahiran hidup, Brunei 33 per 100.000 per kelahiran hidup, sedangkan di

Indonesia 228 per 100.000 kelahiran hidup. Menurut Departemen Kesehatan

pada tahun 2010 penyebab langsung kematian maternal di Indonesia terkait

kehamilan dan persalinan terutama yaitu perdarahan 28%, sebab lain yaitu

eklampsi 24%, infeksi 11%, partus lama 5%, dan abortus 5%, untuk itu dalam

menanggulangi hal itu adalah dengan cara memberikan suatu solusi kesehatan

yaitu dengan asuransi dibidang persalinan.

Pada dasarnya asuransi kesehatan dibidang persalinan sangat penting guna

menyeimbangkan angka pertumbuhan penduduk dan juga menyelamatkan ibu

dalam melahirkan. Hal ini mendorong Kementerian Kesehatan Republik

Indonesia menetapkan kebijakan untuk memberikan pelayanan kesehatan

dalam bentuk asuransi yaitu BPJS (badan penyelenggara jaminan sosial)

kepada masyarakat miskin atau masyarakat tidak mampu yaitu masyarakat

yang terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan ekonomi,

pendidikan, tempat berlindung, (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia,

2011). Penelitian oleh Ratminah (2010) menyebutkan laju angka melahirkan

ibu hamil harus diimbangi dengan pelayanan kesehatan yang cukup dan

memadai seperti hanya asuransi kesehatan. Penelitian lain tentang asuransi

kesehatan adalah penelitian dari Nesbitt, Larson, Rosenblatt, dan hart (2005)

(3)

hamil baik normal ataupun tidak normal mempunyai kesulitan dibidang

pembiyayaan dalam persalinan maka membutuhkan suatu wadah yaitu

asuransi persalinan. Sedangkan di Afrika Selatan lebih dari 80%

penduduknya tidak mempunyai asuransi kesehatan, sehingga pencapaian

derajat kesehatan mereka sangat kurang (Motsoaledi, 2012). Selain itu

penelitian dari Long, Zhang, Xu, Tang dan Hemminki (2010) di China

didapatkan hasil bahwa angka pertumbuhan penduduk yang dari tahun

ketahun semakin banyak terbukti dari tahun 2002 sampai 2007 angka

kelahiran semakin tinggi sekitar 80% dengan tidak diimbangi dengan laju

pertumbuhan ekonomi yang baik maka dibutuhkan suatu cara yang baru

dengan cara atau sistem yaitu dengan memberikan asuransi melahirkan.

BPJS meliputi didalamnya jaminan pelayanan kesehatan secara

menyeluruh yang diberikan pemerintah dalam bentuk pelayanan pemeriksaan

kehamilan, pertolongan kehamilan, nifas, KB. Jampersal merupakan program

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dari Badan Penyelenggara Jaminan

Sosial yang didirikan oleh kementrian kesehatan Republik Indonesia.

Undang-undang yang menyangkut BPJS adalah UU No. 24 Tahun 2011

tentang BPJS (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2011). Menurut

Mukti, A. G. (2012 dalam Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011)

angka pemanfaatan fasilitas asuransi kesehatan persalinan (Jampersal) masih

sangat rendah di indonesia , hal itu ditandai masih tingginya proses persalinan

(4)

presentasi Saat ini 70% persalinan diperkirakan masih dilakukan tanpa

petugas medis.

Berdasarkan data penunjang dari dinas kesehatan kabupaten banyumas

(2013) didapatkan hasil bahwa sebanyak 1.429 jiwa yang menggunakan

fasilitas jaminan persalinan (Jampersal) dan wilayah kerja Puskesmas

Karanglewas sebanyak 301 jiwa. Sedangkan untuk target dari Departemen

Kesehatan adalah mengurangi dan menurunkan angka kematian ibu (AKI)

sebanyak 75% ( Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).

Mereka yang telah mendapatkan fasilitas BPJS seharusnya dapat

memanfaatkan fasilitas kesehatan dengan sepenuhnya, akan tetapi masih

banyak diantara mereka yang tidak dapat menggunakan fasilitas BPJS.

Banyaknya jumlah penduduk diwilayah kerja Puskesmas Karang lewas

adalah 1074 warga yang terbagi menjadi 13 desa, dengan pengguna

pelayanan BPJS sebanyak 260 warga dengan jumlah pengguna jaminan

persalinan pada BPJS sebanyak 24 warga

Penelitian di Philadelphia ditemukan bahwa 50% penduduk yang

tergolong berpendidikan rendah berpengaruh besar dan efek yang sangat kuat

dalam kurangnya pemanfaatan fasilitas kesehatan (Pati, Mohamad,

Kavanagh, BA, Shea, 2010). Kemudian penelitian Greenaway, Leon, Baker,

David (2012) di Ghana menyimpulkan bahwa faktor pendidikan sangat

berpengaruh secara signifikan pemanfaatan fasilitas kesehatan dan kesehatan

di Ghana. Selain pendidikan, pengetahuan juga berperan aktif terhadap

(5)

dari Emmanuel, Gladys, dan Cosmas (2013) di Nigeria menyimpulkan bahwa

56,1% pengetahuan ibu hamil di Nigeria sangat dominan dalam penentuan

fasilitas kesehatan yang diberikan kepada mereka. Kemudian penelitian dari

Kaphingst, Lachance, Gepp, D’Anna, Rios-Ellis (2011) di Amerika Serikat

didapatkan hasil bahwa komunikasi dibidang pengetahuan sangat besar

kaitannya dengan pemanfaatan fasilitas kesehatan dengan presentase 96%.

Kemudian selain itu yang mempengaruhi pemanfaatan fasilitas kesehatan

adalah dukungan suami karena dukungan suami memegang peranan tidak

kalah pentingnya dalam keikutsertaan ibu dalam memanfaatkan fasilitas

Jaminan persalinan. Menurut Fusilier (2004) menjelaskan bahwa dukungan

sosial memegang peranan sangat penting dalam membimbing seorang istri

dalam memanfaatkan fasilitas kesehatan. Kemudian Karanina dan Suyasa

(2005) juga menyatakan bahwa suami adalah orang pertama yang mendorong

dan mendukung serta memberikan pengaruh kepada istrinya dalam segala hal

sebelum pihak lain turut memberikannya.

Adanya realitas-realitas pendidikan, pengetahuan, dan dukungan suami

terhadap pemanfaatan asuransi kesehatan dalam persalinan (BPJS)

mendorong peneliti ingin meneliti sejauh mana hubungan tingkat pendidikan,

pengetahuan dan dukungan suami dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post

partum.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan dari pentingnya masalah pemanfaatan Jaminan kesehatan

(6)

dapat dipahami bahwa tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami

dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post partum. Maka peneliti merumuskan

masalah sebagai berikut : “Bagaimana hubungan tingkat pendidikan,

pengetahuan, dukungan suami dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post

partum di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kecamatan Karanglewas

Kabupaten Banyumas”.

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami

dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas

Karanglewas Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden (umur, pekerjaan, penghasilan) di

wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kecamatan Karanglewas

Kabupaten Banyumas

b. Mengetahui tingkat pendidikan, pengetahuan, dukungan suami dan

pemanfaatan BPJS pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas

Karanglewas Kecamatan Karanglewas Kabupaten Banyumas

c. Mengetahui hubungan tingkat pendidikan dengan pemanfaatan BPJS

pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas

(7)

d. Mengetahui hubungan pengetahuan dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas

e. Mengetahui hubungan dukungan suami dengan pemanfaatan BPJS pada

ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Karanglewas Kecamatan

Karanglewas Kabupaten Banyumas

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Bagi Peneliti

Menambah pengalaman nyata peneliti tentang keperawatan komunitas dan

dapat memberikan informasi untuk melakukan penelitian keperawatan

komunitas selanjutnya dimasa yang akan datang.

2. Bagi Pemerintah Desa

Diharapkan penelitian ini dapat menjadi masukan dan saran sehingga dapat

dijadikan bahan pertimbangan dalam meningkatkan pendidikan,

pengetahuan dan dukungan suami dalam pemanfaatan jaminan kesehatan

dalam bersalin (BPJS).

3. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi tentang pentingnya tingkat pendidikan,

pengetahuan, dan dukungan suami dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post

partum.

(8)

4. Bagi Profesi Keperawatan

Penelitian ini diharapakan sebagai masukan bagi profesi keperawatan

mengenai hubungan tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami

dengan pemanfaatan BPJS pada ibu post partum.

5. Bagi Akademis

Penelitian ini diharapakan akan memberi pengetahuan tentang hubungan

tingkat pendidikan, pengetahuan dan dukungan suami dengan pemanfaatan

BPJS pada ibu post partum di bidang keperawatan komunitas.

6. Bagi Peneliti Selanjutnya

Memberikan dasar dan acuan penelitian berikutnya terutama tentang

peningkatan partisipasi masyarakat dalam keikutsertaan dalam jaminan

kesehatan bersalin dalam BPJS.

E. PENELITIAN TERKAIT

1. Prabhaswari, Y. H (2012)

Penelitian berjudul “Pengaruh jaminan persalinan terhadap

keikutsertaan keluarga berencana” merupakan penelitian observasional

analitik dengan pendekatan cohort retrospective dengan sampel adalah ibu

yang melahirkan di rsup dr soeradji tirtonegoro klaten dan bertempat

tinggal di kecamatan karanganom klaten, besar sampel yaitu 50 orang

(9)

Hasil dengan analisa statistik multivariat menunjukan bahwa tidak

terdapat pengaruh antara jampersal terhadap keikutsertaan kb tanpa

mempertimbangkan variabel perancu (p=0,380). Terdapat pengaruh antara

jampersal terhadap keikutsertaan kb dengan mempertimbangkan tingkat

pengetahuan (p=0,01), tingkat pendidikan (p=0,009), jenis pekerjaan

(p=0,009), dan status ekonomi (p=0,009). Peran serta suami terhadap

keikutsertaan kb memiliki problabilitas sebesar 84.5%.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama mengambil sempel

keluarga yang menggunakan fasilitas jampersal (jaminan persalianan)

yaitu ibu melahirkan. Perbedaan dengan penelitian ini adalah jenis

penelitian ini menggunakan observasional analitik dengan pendekatan

cohort retrospective.

2. Rukmana, N.S.S. (2013)

Penelitian berjudul “Implementasi program jaminan kesehatan gratis

Daerah di Puskesmas Sumbang Kecamatan Curio Enrekang” Masalah

yang diteliti adalah sejauh mana sasaran dari program Jaminan kesehatan

gratis daerah. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif

deskriptif dan Didukung dengan data sekunder. Jenis data yang digunakan

adalah data primer diperoleh dari hasil wawancara dan data sekunder

diperoleh dari data pengolahan data dan observasi. Teknik analisis data

Dimulai dari pengumpulan informasi melalui wawancara dan pada tahap

(10)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan implementasi

program jaminan Kesehatan gratis daerah yang diterapkan di puskesmas

sumbang kecamatan curio enrekang belum maksimal dan banyak

kekurangan dari segi pelaksanaanya, misalnya dari segi sumberdaya

manusia yang masih belum memadai dibanding dengan luasnya wilayah

kerja dari puskesmas sumbang itu sendiri dan jumlah pasien yang setiap

tahunnya meningkat, juga dari segi komunikasi antar pelaksana yang

masih kurang, sehingga masyarakat belum mengetahui sepenuhnya tentang

program dari Jamkesda.

Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggunakan

sampel dalam populasi yaitu masyarakat yang menggunakan jaminan

kesehatan gratis dan didukung dengan data sekunder. Perbedaan dengan

penelitian ini adalah penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini akan dilakukan perbandingan permintaan impor minyak kedelai, impor minyak bunga matahari, impor minyak biji lobak impor minyak sawit dengan melihat apakah

[r]

- SAHAM SEBAGAIMANA DIMAKSUD HARUS DIMILIKI OLEH PALING SEDIKIT 300 PIHAK & MASING2 PIHAK HANYA BOLEH MEMILIKI SAHAM KURANG DARI 5% DARI SAHAM DISETOR SERTA HARUS DIPENUHI

 Kotitalouksien  asuntojen  ostopäätöksiin  liittyy  lukemattomia  tekijöitä  ja   niiden  kattava  huomiointi  regressiomallissa  on  hyvin  hankalaa...

Proses bongkar muat di Terminal Petikemas Semarang terdapat masalah yang timbul diantaranya adalah kekurangan, kerusakan dan kehilangan dalam petikemas, mitigasi untuk

Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dan kinerja guru dengan penerapan media Game Education pada mata pelajaran IPS Terpadu di kelas VII MTs Hasbur

Memberikan penjelasan lengkap dampak dari adanya pemeliharaan hubungan interpersonal antara Ustadz sebagai fasilitator dengan masyarakat penerima manfaat dalam program

Penulisan karya ilmiah tertulis (skripsi) yang berjudul “Analisis Nilai Tambah Dan Prospek Agroindustri Suwar-Suwir di Kabupaten Jember“ ini diajukan sebagai salah satu