• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSENTRASI ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI AKAR DAN AKLIMATISASI PADA TUNAS KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L. )

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH KONSENTRASI ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI AKAR DAN AKLIMATISASI PADA TUNAS KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L. )"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSENTRASI ASAM INDOL BUTIRAT (IBA)

TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI AKAR DAN

AKLIMATISASI PADA TUNAS KELAPA KOPYOR

(

Cocos nucifera

L. )

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1

Oleh :

LISTIKA YUSI RISNANI

0801070049

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

(2)

v

PENGARUH KONSENTRASI ASAM INDOL BUTIRAT (IBA) TERHADAP KEBERHASILAN INDUKSI AKAR DAN AKLIMATISASI

PADA TUNAS KELAPA KOPYOR (Cocos nucifera L. )

ABSTRAK

Kultur embryo telah dikembangkan untuk menyediakan bibit kelapa kopyor yang berkualitas, tetapi tingkat keberhasilan teknik tersebut masih cukup rendah. Tingkat keberhasilan pada tahap induksi akar dan aklimatiasi hanya kurang dari 20 %. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penambahan

indole butyric acid (IBA) ke dalam medium tanam guna mengatasi kendala tersebut. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah bibit kelapa kopyor berumur 3 bulan dan telah memiliki 1-2 daun sedangkan sebagai pembanding digunakan bibit kelapa normal. Bibit dipelihara pada media dengan penambahan 20, 40, 60, 80, 100 µM IBA. Kultur kemudian dipelihara pada ruangan dengan pencahayaan 14 jam terang dan 10 jam gelap selama 12 minggu dengan subkultur ke media yang sama setiap 4 minggu sekali. Pengambilan data dilakukan pada akhir pengamatan terhadap jumlah dan panjang akar primer, jumlah akar sekunder, panjang tunas, jumlah daun, dan berat basah bibit bersamaan. Setelah 12 minggu bibit dipindahkan ke kotak aklimatisasi selama 6 minggu kemudian diamati persentase kelulushidupan, panjang tunas dan jumlah daun. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji analisis varian (ANOVA) pada tingkat kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan Fisher’s Least Significant

Differences( LSD). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan IBA ke dalam medium tanam berhasil menginduksi akar sampai 100 %. Konsentrasi IBA yang tepat untuk menginduksi akar kelapa normal yaitu 100 µM IBA sedangkan pada kelapa kopyor yaitu 40 µM IBA. Bibit yang diperoleh berhasil diaklimatisasi dengan tingkat keberhasilan yang tinggi yaitu 91 – 97 % serta menunjukkan ciri- ciri morfologi bibit yang normal.

(3)

vi MOTTO

Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya

setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.”

mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran,

penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungjawabannya.” (QS. Al- Israa’ : 36)

 “Makhluk di atas Bumi yang paling utama adalah manusia, bagi manusia

yang paling utama adalah hatinya. Seorang guru sibuk menyempurnakan,

memperbaiki, membersihkan, dan mengajarkannya dekat kepada Allah.

Maka mengajarkan ilmu merupakan ibadah dan merupakan pemenuhan

tugas dengan khalifah Alloh. Bahkan merupakan tugas kekhalifahan

(4)

vii PERSEMBAHAN

Rasa syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada saya,

alhamdulilah atas izin Allah skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Saya persembahkan skripsi ini kepada:

 Papah dan mamah tercinta yang dengan tulus mendo’akan, memberi

semangat dan dukungan baik secara material maupun spiritual kepada saya.

 Makasin Radiwan yang memberikan motivasi dan semangat untuk tidak

menyerah ketika gagal.

 Adik ku tersayang yang selalu memberikan semangat.

(5)

viii

UCAPAN TERIMA KASIH

Assalamu’alaikum wr. wb

Rasa syukur senantiasa saya panjatkan kepada Alloh SWT, berkat limpahan

karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir penyususnan

skripsi yang berjudul “Pengaruh konsentrasi asam indol butirat (IBA) terhadap

keberhasilan induksi akar dan aklimatisasi pada tunas kelapa kopyor (Cocos

nuciferaL.)” tanpa ada halangan yang berarti.

Rasa terimakasih yang sebesar - besarnya saya ucapkan kepada Bapak

Sisunandar, Ph.D dan Drs. Arif Husin, M.Si selaku pembimbing skripsi yang telah

banyak membantu, memberikan dorongan, arahan serta nasehat kepada saya

selama pelaksanaan penelitian dan penulisan skripsi ini. Selain itu penulis juga

menyampaikan terimakasih kepada:

1. Drs. Joko Purwanto, M.Si, selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

2. Seluruh dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas

Muhammadiyah Purwokerto

3. Seluruh laboran dan teman - teman pendidikan biologi khususnya angkatan

2008 yang telah memberikan motivasi dan semangat.

4. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Semoga Alloh SWT selalu memberikan perlindungan, membalas kebaikan

mereka.

Dengan segala kerendahan hati, saran dan kritik yang membangun sangat

penulis harapkan guna perbaikan penyusunan skripsi yang akan datang. Demikian

skripsi in dibuat dan semoga bermanfaat. Wassalamu’alaikum wr.wb

Purwokerto, 20 Juli 2012

(6)
(7)

x

3.2. Uji Pengaruh Asam Indol Butirat (IBA) terhadap Induksi Akar

Tunas Kelapa Normal dan Tunas Kelapa Kopyor ... 37

3.3. Aklimatisasi ... 38

3.4. Observasi dan Pengumpulan Data ... 38

3.5. Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1. Pengaruh IBA Terhadap Pertumbuhan dan Induksi Akar Bibit Kelapa Normal ... 32

4.2. Pengaruh IBA Terhadap Pertumbuhan dan Induksi Akar Bibit Kelapa Normal ... 44

4.3. Aklimatisasi Bibit Kelapa Normal ... 47

4.4. Aklimatisasi Bibit Kelapa Kopyor ... 51

4.5. Pembahasan ... 52

4.5.1 Pengaruh IBA terhadap Pertumbuhan dan Induksi Akar ... 53

4.5.2 Aklimatisasi Bibit Kelapa Normal dan Bibit Kelapa Kopyor ... 57

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 60

5.2. Saran ... 60

DAFTAR PUSTAKA ... 61

(8)

xi DAFTAR TABEL

Nomor Judul Tabel

Halaman

2.1. Beberapa penelitian tentang induksi akar kelapa kopyor

…………..……….. 25

(9)

xii DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Gambar Halaman

2.1. Berbagai produk olahan kelapa (A) bahan bangunan (http://banyuningsari. blogspot.com/), (B) ketupat dari daun kelapa (http:// bisnisukm. com/menyambut -lebaran -selongsong-ketupat-jadi-rebutan.html), (C) es kelapa muda (http:// marimasuk86. multiply.com/reviews/item/3) (D) arang tempurung (http:// indonet work. co.id/ brantastirani /3222946/arang- tempurung.htm) (E) nata de coco

sebagai produk olahan air kelapa (http://nurfaiyah33. wordpress.com/2010/04/30 /membuat -nata-de-coco/) (F) virgin coconut oil (VCO) sebagai produk olahan dari daging buah kelapa (http:// palmanaturasanatco. Indonet work. co.id/1418338 /virgin-

coconut-oil-vco-minyak-kelapamurni.Htm)……..…………...……… 10

2.2. Perbedaan endosperm buah yang dibelah (A) pada

kelapa normal dan (B) kelapa kopyor ………. 13

2.3 Pengupasan buah kelapa (A) dilanjutkan dengan pengambilan silinder endospema (B) kemudian embrio di isolasi dari silinder endosperma (C) (Mashud et al., 2004)…...

20

2.4. Rumus bangun asam indol butirat (Salisbury & Ross,

1995)………...……….. 24

3.1. Sebagian tunas kelapa normal berumur 16 minggu yang telah memiliki 1 atau 2 daun dan tinggi 10 – 15 cm yang

digunakan dalam penelitian..……… 33

3.2. Sebagian tunas kelapa kopyor berumur 16 minggu yang telah memiliki 1 atau 2 daun dan tinggi 7 – 11 cm yang digunakan dalam

(10)

xiii

3.3. Tahapan isolasi dan sterilisasi embryo kelapa normal, (A) pengupasan sabut kelapa, (B) kelapa dibelah, (C) isolasi endosperm, (D) endosperm di rendam alkohol 70 %, (E) isolasi embryo di LAF, kemudian (F) embryo kelapa di rendam larutan sodium hipoklorit 5 % selama

15 menit (Sidik, 2011)……….. 35

3.4. Embrio kelapa kopyor yang diambil dengan

menggunakan sendok………... 36

3.5. Umur embrio kelapa kopyor yang berkecambah umur 4 minggu (A), embrio umur 8 minggu (B), embrio umur nyata antar perlakuan setelah analisis menggunakan LSD pada tingkat kepercayaan 95

%... 41

4.2. Pertumbuhan plantlet lengkap dengan daun dan akar pada kelapa normal yang ditanam pada penambahan 40 µM (A), 60 µM (B), 80 µM (C), 100 µM (D)

IBA... 42

4.3. Rata-rata jumlah akar primer (A), rata – rata jumlah akar sekunder (B) rata – rata pertambahan panjang tunas (C) rata – rata pertambahan berat basah tunas (D), rata – menunjukkan adanya perbedaan yang nyata antar perlakuan setelah analisis menggunakan LSD pada

(11)

xiv

4.4. Tunas yang muncul akar pada medium dengan penambahan 20 µM (A) 40 µM (B), 60 µM IBA (C) dan tunas yang tidak muncul akar pada medum dengan penambahan IBA dengan konsentrasi 80 µ M (D), 100

µM (E)……... 46

4.5. Akar primer tumbuh tetapi akar sekunder tidak tumbuh pada tunas yang ditanam pada medium dengan

4.6. Keberhasilan aklimatisasi tunas kelapa normal setelah 6 minggu aklimatisasi secara keseluruhan mencapai 91,67

%.………. 48

4.7. Rata-rata panjang tunas (A), rata – rata berat basah tunas (B) dan rata – rata jumlah akar primer (C) rata – rata panjang akar primer (D), rata – rata jumlah daun (E) dan rata – rata berat kering (F) setelah aklimatisasi pada bibit kelapa kopyor yang diperoleh dari plantlet yang menggunakan LSD pada tingkat kepercayaan 95

%..………. 49

4.8. Jumlah daun yang diamati setelah aklimatisasi pada bibit kelapa normal yang diperoleh dari perlakuan penambahan IBA yang berbeda – beda yaitu 40 µ M (A), 60 µM (B), 80 µM (C) dan 100 µM

IBA…...………

50

(12)

xv

diagram batang diikuti oleh huruf yang sama menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antar perlakuan berdasarkan analisis dengan uji LSD pada tingkat kepercayaan 95

(13)

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran Halaman

Lampiran 1. Medium hybrid embrio culture (HEC) yang terdiri atas Y3 makro dan mikronutrien yang dikombinasikan dengan EDTA dan vitamin dari UPLB dan ARC (Rillo,

2004)……….……….. 68

Referensi

Dokumen terkait

Dalam malakukan proses produksi SHQJRODKDQ KDVLO NHULSLN VLQJNRQJ ³0HUF\´ memiliki tahapan yang sama dengan proses membuat keripik singkong pada umumnya. Adapun

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui upaya penanganan promosi event melalui media sosial twitter, instagram, facebook yang dilakukan social media officer

Kalimat itu juga yang menjadi penyemangat untuk berjuang dalam kehidupan ini termasuk berjuang dalam menyelesaikan Laporan Skripsi dengan judul Perbandingan Metode Spray Drying dan

ya kalau pertama-pertama memang, kadang-kadang kan orang masih susah ya…awal perkawinan itu baru beli rumah sudah usia perkawinan 15 tahun…jadi kan ya masih susah sekali ya…kalau

Fraktur vertebra adalah gangguan kontinuitas jaringan tulang yang terjadi jika tulang dikenai stres yang lebih besar dari yang diabsorsinya yang terjadi pada ruas-ruas

Adanya haplotip asli (tac) dan taT pada sampel masyarakat suku Sunda mengindikasikan bahwa nenek moyang suku Sunda yang membawa haplotip tac telah menempati

perubahan dan perbaikan lingkungan disekitar wilayah pesisir Jakarta yakni di wilayah Pantai Indah Kapuk-Muara Angke, Jakarta Utara. Tempat kegiatan ini dilakukan

Mangrove di pesisir Teluk Miskam merupakan mangrove alami dan mangrove yang ditanam secara swadaya oleh masyarakat. Tujuan penanaman adalah untuk menahan laju abrasi pantai dan