• Tidak ada hasil yang ditemukan

Flight Center di Greenbelt, Md. Prestasi Teleskop Hubble Dalam Dunia Astronomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Flight Center di Greenbelt, Md. Prestasi Teleskop Hubble Dalam Dunia Astronomi"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

A. PENDAHULUAN

Kemajuan teknologi astronomi tidak terlepas dari kemajuan perkembangan teknologi teleskop luar angkasa. Peranan teleskop Hubble dalam kemajuan ilmu astronomi sangat menentukan.Teleskop angkasa Hubble merupakan sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah merupakan jasa teleskop Hubble. Teleskop adalah instrumen pengamatan yang berfungsi mengumpulkan radiasi elektromagnetik dan sekaligus membentuk citra dari benda yang diamati. Teleskop merupakan alat paling penting dalam pengamatan astronomi.Jenis teleskop (biasanya optik) yang dipakai untuk maksud bukan astronomis antara lain adalah transit, monokular, binokular, lensa kamera, atau keker. Teleskop memperbesar ukuran sudut benda, dan juga kecerahannya. Galileo diakui menjadi yang pertama dalam menggunakan teleskop untuk maksud astronomis. Pada awalnya teleskop dibuat hanya dalam rentang panjang gelombang tampak saja (seperti yang dibuat oleh Galileo, Newton, Foucault, Hale, Meinel, dan lainnya), kemudian berkembang ke panjang gelombang radio setelah tahun 1945, dan kini teleskop meliput seluruh spektrum elektromagnetik setelah makin majunya penjelajahan angkasa setelah tahun 1960.Penemuan atau prediksi akan adanya pembawa informasi lain (gelombang gravitasi dan neutrino) membuka spekulasi untuk membangun sistem deteksi bentuk energi tersebut dengan peranan yang sama dengan teleskop klasik. Kini sudah umum untuk menyebut teleskop gelombang gravitasi atau pun teleskop partikel berenergi tinggi.

(2)

B. PEMBAHASAN

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pengamatan pada lima abad lalu membawa manusia untuk memahami benda-benda langit terbebas dari selubung mitologi. Galileo Galilei (1564-1642) dengan teleskop refraktornya mampu menjadikan mata manusia “lebih tajam” dalam mengamati benda langit yang tidak bisa diamati melalui mata bugil.Karena teleskop Galileo bisa mengamati lebih tajam, ia bisa melihat berbagai perubahan bentuk penampakan Venus, seperti Venus Sabit atau Venus Purnama sebaga i akibat perubahan posisi Venus terhadap Matahari. Teleskop Galileo terus disempurnakan oleh ilmuwan lain seperti Christian Huygens (1629-1695) yang menemukan Titan, satelit Saturnus, yang berada hampir 2 kali jarak orbit Bumi-Yupiter. Perkembangan teleskop juga diimbangi pula dengan perkembangan perhitungan gerak benda-benda langit dan hubungan satu dengan yang lain melalui Johannes Kepler (1571-1630) dengan Hukum Kepler. Dan puncaknya, Sir Isaac Newton (1642-1727) dengan hukum gravitasi. Dengan dua teori perhitungan inilah yang memungkinkan pencarian dan perhitungan benda-benda langit selanjutnya. Pada tahun 1962, Akademi Sains Nasional Amerika merekomendasikan untuk membangun sebuah teleskop angkasa raksasa. Tiga tahun kemudian, tepatnya pada tahun 1977, kongres mulai mengumpulkan dana untuk proyek tersebut. Pada tahun yang sama pula, pembuatan teleskop angkasa Hubble segera dimulai. Konstruksi teleskop Hubble, berhasil diselesaikan pada tahun 1985. Hubble di’angkasakan’ untuk pertama kalinya pada tanggal 25 April 1990. Padahal, Hubble direncanakan untuk mulai dioperasikan pada tahun 1986. Tetapi, pengoperasiannya ditunda sementara karena bencana Pesawat Angkasa Challenger. Beberapa tahun setelah dioperasikan, Hubble mengirim gambar yang buram dan tidak jelas. Pada akhirnya NASA menemukan bahwa lensa pada teleskop tersebut bergeser sebanyak 1/50 ketebalan rambut manusia! Pada bulan Desember 1993, pesawat ulang-alik Endeavor dikirim untuk memodifikasi Hubble dengan menambahkan kamera baru untuk memperbaiki kesalahan pada lensa primernya. Teleskop angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi adalah merupakan jasa teleskop Hubble.

(3)

o Teleskop: Ketebalan mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Tabung oranye yang ada pada teleskop adalah sumber tenaga Hubble.

o Lensa: Lensa primer teleskop Hubble, berdiameter 2,4 m (8 kaki), dan beratnya mencapai 826 kilogram. Lensa ini terbuat dari kaca silika yang dilapisi oleh lapisan tipis aluminum murni untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, lensanya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar lensa tidak cepat rusak.

Mekanisme Kerja Telkeskop Hubble:

oPertama-tama, Hubble menangkap gambar. Setelah diterima oleh teleskop, gambar tersebut akan diubah menjadi kode digital dan diradiasikan ke bumi dengan menggunakan antena yang memiliki kemampuan mengirimkan data 1 juta bit per detik. Setelah kode digital diterima oleh stasiun di bumi, kode itu akan diubah menjadi foto dan spektrograf (sebuah instrumen yang digunakan untuk mencatat spektrum astronomikal).

oTeleskop ini dapat berjalan 5 mil per detik. Hubble dapat berkeliling lebih dari 150 juta mil per tahun (± 241 juta kilometer).

oSejak pertama kali dioperasikan, teleskop ini dikendalikan dari Goddard Space Flight Center di Greenbelt, Md.

Prestasi Teleskop Hubble Dalam Dunia Astronomi

oHubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang), dll. Hubble adalah teleskop angkasa yang berhasil menemukan Xena, planet ke-10 beserta Gabrielle, satelitnya. Selain itu, Hubble juga bayak mengirimkan gambar-gambar yang menakjubkan tentang kejadian-kejadian di luar angkasa seperti supernova, lahirnya bintang, dan tabrakan bintang. Gambar sebuah galaksi raksasa tidak dikumpulkan dalam sehari saja. Galaksi Messier 101 (M-101) adalah salah satunya. Gambar galaksi ini merupakan gambar terbesar dan terdetail dari sebuah galaksi spiral yang pernah dihasilkan oleh Hubble. Gambar galaksi ini terdiri dari 51 bagian.

oPada misi kedua di bulan Februari 1997, astronot mengganti sebagian instrumen Hubble dan juga menambahkan selimut baru untuk menjaga Hubble agar tetap hangat. Advance Camera dipasang pada tahun 2001. Kamera ini dapat

(4)

mempertajam gambar dan memperlebar sudut pandang kamera. Setelah itu, Wide Field Camera 3 dan Cosmic Origins Spectrograph dipasang pada tahun 2003.

oDua misi Hubble yang terakhir adalah pada tahun 2001 dan 2003. Hubble seharusnya akan di non-aktifkan pada akhir tahun 2005.

oTetapi, pada bulan Oktober 1997, NASA memutuskan untuk memperpanjang pengoperasian Hubble dari tahun 2005 ke 2010. Hubble akan digantikan oleh teleskop James Webb.

oTeleskop ruang angkasa Hubbletelah menemukan beberapa galaksi tertua yang sejauh ini belum pernah diketahui. Galaksi-galaksi tersebut terdeteksi dengan kamera berbidang luas, Wide Field Camera 3, yang baru dipasang pada teleskop tersebut dalam misi perbaikan terakhir. Menurut para ilmuwan, galaksi-galaksi tersebut terbentuk 600 juta tahun setelah Big Bang. Para ilmuwan percaya bahwa ledakan besar itulah yang menciptakan jagat raya. Jarak antargalaksi tersebut diperkirakan mencapai 13 miliar tahun cahaya (setiap tahun cahaya kira-kira 9,65 triliun km).

Citra ini diambil dari daerah ruang angkasa yang disebut Ultra Deep Field dan telah dipindai oleh Hubble pada 2004. Kamera baru dilengkapi dengan channel yang mendekati infra-merah sehingga teleskop yang mengorbit itu bisa melihat lebih jauh ke ruang angkasa dan merekam obyek lebih jauh. Kamera baru tersebut dipasang pada Mei oleh astronot NASA sebagai bagian dari misi untuk meng-upgrade dan memperbaiki teleskop yang telah berusia 19 tahun itu. Dua tim dari Universitas Oxford dan Universitas Edinburgh akan melaporkan temuan tersebut dalam Monthly Notices terbitan the Royal Astronomical Society.

Hasil Hubble angka 10 Salah satu foto terbaru teleskop Hubble yang dikirimkan adalah citra galaksi yang membentuk angka 10. Foto tersebut memperlihatkan interaksi sepasang galaksi yang berdekatan bernama Arp 147. Kedua seperti membentuk angka 10 karena perbedaan orientasi. Galaksi pertama yang di bagian kiri seperti membentuk angka satu karena terekam dari pinggir. Sementara galaksi kedua yang membentuk angka 0 terekam dari atas.

(5)

Arp 147 terletak di konstalasi Cetus yang berada 400 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi tersebut pertama kali diamati oleh Halton Arp pada tahun 1960-an dan dipublikasiakn tahun 1966 di the Arp Atlas of Peculiar Galaxies. Pasangan galaksi tersebut direkam antara 27-28 Oktober 2008. Citra yang sangat detail menunjukkan bahwa kamera Wide Field Planetary Camera 2 (WFPC2) bekerja sempurna. Meski demikian, teleskop yang telah berumur 18 tahun itu membutuhkan penggantian suku cadang baterai dan giroskop agar dapat beroperasi lebih lama.

NASA telah menyipakan misi peluncuran wahana ulang alik untuk memperbaiki Hubble tahun ini. Namun, beberapa kali menundanya karena pertimbangan teknis. Misi terakhir ke Hubble sedianya dilakukan Februari tahun depan namun ditunda sampai waktu yang belum ditentukan. Dalam hal pemahaman alam semesta, citra-citra yang dikirim teleskop Hubble juga memberi kontribusi luar biasa. Kosmologi yang dulu spekulatif karena tingkat ketidakpastiannya tinggidiatas 50 persenkini menjadi sangat terukur dengan tingkat ketidakpastian kurang dari 10 persen. MenurutDr Premana W Premadi, teleskop Hubble telah membuat apa yang disebut konstanta Hubble semakin akurat. Konstanta Hubble adalah parameter untuk menghitung laju pengembangan alam semesta.”Dengan tingkat ketelitian konstanta Hubble seperti sekarang, bisa ditentukan bahwa umur semesta 13,7 miliar”. Kemampuannya menangkap obyek-obyek yang jauh juga menghasilkan citra-citra galaksi saat semesta masih muda. Bisa dikatakan, Teleskop Hubble adalah mesin waktu yang membawa para astronom ke masa lalu, menengok bagaimana persisnya embrio galaksi 14 miliar pada tahun sebelumnya. Hubble bahkan memotret bintang- bintang yang berumur ”hanya” 600 juta tahun pasca-Dentuman Besar (Big Bang).Ketika diluncurkan dengan pesawat ulang-alik Discovery pada 24 April 1990 dan ditempatkan di orbit pada hari berikutnya, harapan para astronom yang sedemikian tinggi sempat pupus. Soalnya citra-citra yang dikirim ternyata sangat kabur. Ternyata, masalah berasal dari cermin utama Hubble yang berdiameter 2,4 meter. Meski hanya meleset 2,2 mikrometer, citra dari teleskop senilai 1,5 miliar dollar AS itu menjadi amat buruk. Para ilmuwan di Badan Aeronautika dan Antariksa Nasional (NASA) semakin pusing saat enam giroskop yang

(6)

mengatur orientasi gerak teleskop rusak satu demi satu.Ketika pada tahun 1993 NASA meluncurkan misi perbaikan, orang tak berharap banyak. Ternyata, pemasangan instrumen dan giroskop baru menyelamatkan Hubble. Dua tahun kemudian, Hubble mengirim gambar spektakuler: pembentukan awal galaksi seperti yang dihuni manusia sekarang, pada masa satu miliar tahun pasca-Big Bang. Total sudah lima misi berangkat memperbaiki Hubble. Tahun 2004, NASA mengumumkan tak akan mengirim misi lagi gara- gara meledaknya pesawat ulang-alik Columbia pada tahun 2003. Namun, berkat petisi masyarakat dan para astronot, misi perbaikan terakhir meluncur pada Mei 2009. Dinamai sesuai astronom besar AS, Edwin Powell Hubble (1899-1953) yang pada dekade 1920-an menemukan galaksi-galaksi jauh di luar Bima Sakti, teleskop legendaris ini telah berperan besar meredefinisi pengetahuan manusia tentang galaksi, lubang hitam, dan teori pembentukan planet.

Menembus batas

Bisa dikatakan, Hubble telah membantu manusia menembus keterbatasannya. Ia telah menyajikan citra obyek-obyek antariksa yang jauh sekali jaraknya dari Bumi. Seperti diketahui, jarak galaksi terjauh dalam Ilmu Astronomi ada yang mencapai 10 miliar tahun cahaya. Jika satu tahun cahaya setara dengan 9.500.000.000.000 kilometer—berarti 9,5 triliun km. Sebenarnya sungguh tak terbayangkan jarak yang berhasil dipantau teleskop Hubble. Sebagai perbandingan, Bulan sebagai benda langit terdekat dengan Bumi, jaraknya adalah 385.000 kilometer. Hubble mengorbit pada ketinggian 569 kilometer dari permukaan Bumi. Dengan laju 28.000 km per jam, Hubble mampu mengelilingi Bumi dalam 97 menit. Energi Hubble berasal dari dua panel surya yang dapat menyediakan daya 2.800 watt. Daya ini yang dibutuhkan teleskop berbobot kurang lebih satu ton dan seukuran bus, setiap kali mengorbit.Jangkauannya yang luar biasa membuat ilmuwan berlomba mendapat kesempatan mengamati semesta dengan teleskop Hubble.Dalam wawancara dengan Newscientist, Niedner mengingatkan bahwa lebih dari separuh perubahan pemahaman manusia tentang semesta berasal dari obyek-obyek foto Hubble pada kawasan yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Namun, dark energy (energi gelap) tampaknya bakal menjadi kejutan berikut setelah Desember 2008 Hubble mengirim citra kluster galaksi Abell 85. Berjarak 740 juta tahun cahaya dari Bumi, Abell 85 adalah obyek terbesar di semesta yang runtuh sehingga ideal untuk meneliti dark energy. Sebelumnya, para ilmuwan memang dikejutkan oleh temuan bahwa alam semesta telah mengembang lebih cepat dari yang seharusnya. ”Tenaga pendorong laju dipercepat

(7)

itulah yang kemudian disebut dark energy,” kata Premana. Dark energy adalah penentu seberapa besar galaksi akan terbentuk dan terdistribusi. Oleh karena itu, harapan kemudian bertumpu pada kemampuan teleskop Hubble mencari galaksi-galaksi lebih jauh lagi untuk mengungkap misteri dark energy ini

Misi Perbaikan Hubble

Pesawat uang alik Atlantis melesat mulus ke luar angkasa dari Kennedy Space Center Florida, Senin (11/5) waktu setempat atau Selasa dinihari pukul 01.01 WIB. Peluncuran ini khusus untuk memperbaiki teleskop ruang angkasa Hubble yang hampir uzur. Beberapa instrumen ilmiah yang dibawa teleskop tersebut tidak bekerja sehingga perlu diperbaiki. Bahkan sejumlah komponen rusak dan harus diganti seperti pelindung radiasi, giroskop yang mengendalikan titik orbitnya, baterai, dan media penyimpan yang merekam data sebelum dikirim ke Bumi. Selain itu, para astronot juga membawa instrumen baru yang akan meningkatkan kemampuan Hubble meneropong luar angkasa seperti kamera pankromatik berlensa lebar.Tujuh orang kru yang bertugas akan melakukannya dalam misi sebelas hari di luar angkasa. Mereka akan melakukannya dengan lima kali spacewalk atau bekerja langsung di luar angkasa dengan hanya bertopang pada lengan robotik yang dikendalikan dari kabin pesawat. NASA telah menyiapkan pesawat ulang alik Endeavour sebagai kapal penyelamat yang bisa sewaktu-waktu diluncurkan untuk menjemput para awak Atlantis. Endeavour kini sudah bersiap di landasan Kennedy Space Center.

Bakal lebih Canggih

Misi pesawat ulang alik Atlantis yang diluncurkan Senin (11/5) dari Kennedy Space Center Florida tidak hanya akan memperbaiki dan mengganti sejumlah komponen teleskop ruang angkasa Hubble yang rusak dan tak bekerja. Para astronot juga membawa sejumlah instrumen baru yang bakal membuat Hubble semakin canggih dan merekam rahasia langit yang mahaindah. Kamera tersebut akan dapat merekam objek-objek yang terbentuk 500 juta tahun cahaya (satu tahun cahaya setara dengan 9,5 triliun kilometer) sejak alam semesta lahir. Selama ini Hubble baru sanggup melihat bintang-bintang dan galaksi yang terbentuk 13 miliar tahun cahaya atau 700 juta tahun cahaya sejak lahirnya alam semesta yang diawali ledakan besar (Big Bang).

Kamera dimaksud adalah Wide Field Camera 3 (WFC3) yang akan menggantikan Wide Field and Planetary Camera 2 yang kini digunakan Hubble. Ini merupakan jenis kamera pankromatik pertama yang digunakan Hubble dengan sudut pandang yang lebih lebar dan menangkap gelombang cahaya dengan jangkauan lebih luas. Hasil

(8)

rekamananya akan menampilkan foto dengan kombinasi warna yang lebih kompleks. Hubble juga akan dapat merekam lebih dekat jejak materi hitam dan galaksi-galaksi tua yang sebelumnya tak mungkin tertangkap kamera Hubble.Hubble juga akan mendapat kiriman sebuah Cosmoc Origins Spectograph (COS). Instrumen yang merekam objek dalam frekuensi ultraviolet akan mendeteksi suhu, kerapatan zat, komposisi kimia, dan jarak antarobjek galaksi. COS memiliki kemampuan mengoreksi keburaman hasil pemotretan secara otomatis sehingga menggantikan instrumen COSTAR, lensa pengoreksi yang selama ini melakukan pekerjaan tersebut.Astronom Atlantis juga akan memasang Soft Capture and Rendesvous System pada badan Hubble. Bagian ini disiapkan jika sewaktu-waktu dikirim wahana ruang angkasa kembali ke Hubble untuk melakukan pengendalian atau misi lainnya. Selain itu, ada empat instrumen yang akan diaktifkan karena selama ini tak bekerja penuh. Masing-masing instrumen Space Telescope Imaging Spectrometer (STIS) yang memindai objek langit, Fine Guidance Sensor (FGS) yang mengunci target, Advance Camera for Surveys (ACS) untuk penyurvei langit, dan Science Instrument Command & Data Handling Unit yang mengendalikan pengiriman data hasil rekaman ke Bumi.Meski demikian, misi utama Atlantis sebenarnya perawatan untuk memastikan instrumen pendukung bekerja dengan baik. Misalnya mengganti enam Rate Sensor Unit (RSU) giroskop yang mengatur posisi orbit, tiga Fine Guidance Sensor (FGS) yang akan memaksimalkan lama durasi perekaman, enam Nickel Hidrogen Battery yang akan menambah umurpembangkit listrik hingga 5-10 tahun lagi, serta Thermal Insulation yang menjaga suhu Hubble serta melindungi dari tumbukan batu angkasa berukuran kecil. “Hubble sungguh telah membawa alam pikiran dan ambisi manusia menembus perjalanan bertahun-tahun cahaya, bahkan miliaran tahun cahaya,” ujar Ed Weiner, salah satu ilmuwan NASA. Apa yang telah ditampilkan Hubble mungkin telah membuat takjub manusia namun masih banyak rahasia alam semesta yang belum terungkap.

Komponen Teleskop Hubble

Teleskop Hubble mempunyai dua kelompok instrumen yaitu radial dan axial . Instrumen radial berada di sekitar pinggang Hubble, sedangkan axial berada di belakang teleskop. Instrumen yang berbeda digunakan untuk tujuan yang berbeda. Beberapa digunakan untuk membuat gambar dan beberapa dirancang untuk mengidentifikasi cahaya dari bintang dan galaksi oleh penyebaran spektrum seperti pelangi. Uniknya Hubble berada pada suatu tempat di luar angkasa yang membuat kemampuannya menangkap objek menjadi lebih luas dari panjang gelombang yang

(9)

ditangkap oleh teleskop optik di Bumi. Teleskop dapat juga melihat dengan jelas di bagian spektrum inframerah-dekat (near infrared) dimana jika dilihat melalui teleskop di Bumi, atmosfer Bumi menyebabkan spektrum tersebut terlihat sangat cerah dan sangat tidak kelihatan. Ketebalan Hubble mencapai 13,1 meter (43,5 kaki), berdiameter 4,27 meter (14,0 kaki) dan memiliki berat 11.000 kilogram. Ukuran ini hampir sama dengan sebuah bus sekolah.

Berikut adalah komponen-komponen dari teleskop Hubble. a. Cermin:

Cermin pada teleskop Hubble ada dua : 1). Cermin utama atau cermin primer

Cermin utama atau cermin primer Hubble dibuat dari kaca yang dilapisi aluminium untuk merefleksikan cahaya. Selain lapisan aluminum, cerminnya juga memiliki lapisan magnesium fluorida yang berguna untuk mencegah oksidasi dan sinar ultraviolet (UV) dari matahari agar cermin tidak cepat rusak. Cermin utama ini mempunyai diameter 2,4 meter dan beratnya mencapai 826 kilogram yang berfungsi mengumpulkan cahaya dari bintang dan galaksi dan memantulkannya ke cermin sekunder. 2). Cermin sekunder

Cermin sekunder hampir sama seperti cermin primer, cermin sekunder Hubble dibuat dari kaca yang dilapisi dengan aluminium dan campuran khusus yang dapat memantulkan sinar ultraviolet. Diameternya 1/3 dari cermin primer (0,4 meter) yang berfungsi untuk memantulkan cahaya kembali melalui lubang cermin primer ke instrumen.

b. Aperture door ( lubang pintu)

Aperture door merupakan pintu lubang bidik Hubble yang berfungsi sebagai penutup lensa kamera. Selain itu, juga berfungsi seperti diafragma pada kamera foto yaitu membatasi jumlah cahaya yang masuk. Pintu ini menutup jika Hubble tidak beroperasi atau jika dalam keadaan bahaya seperti jika cahaya matahari ke teleskop terlalu banyak sehingga perlu mencegah cahaya tersebut membentur cermin dan instrumen.

c. Kamera:

Teleskop Hubble mempunyai banyak kamera diantaranya: Wide Field Camera 3 (WFC3), The Cosmic Origins Spektrografi (COS), Advanced Camera

(10)

For Survey (ACS), Space Telescope Imaging Spektrografi (STIS), Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer (NICMOS),Fine Guidance Sensor (FGS), Wide Field and Planetary Camera 2 (WFPC2). 1). Wide Field Camera 3 (WFC3)

WFC3 mengidentifikasi tiga jenis cahaya yang berbeda yaitu ultraviolet dekat (near ultraviolet), cahaya tampak dan inframerah-dekat (near infrared), meskipun tidak secara bersamaan.

2). The Cosmic Origins Spektrografi (COS)

COS adalah spektrograf yang melihat secara eksklusif sinar ultraviolet. Spektrograf bertindak seperti prisma, memisahkan cahaya dari kosmos menjadi komponen warna.

3). Advanced Camera For Survey (ACS)

ACS digunakan untuk melihat cahaya tampak, dan dirancang untuk mempelajari beberapa kegiatan awal di alam semesta.

4). Space Telescope Imaging Spektrografi (STIS)

STIS merupakan kombinasi kamera dengan spektograf untuk melihat sinar ultraviolet, cahaya tampak dan inframerah-dekat (near infrared).

5). Near Infrared Camera and Multi-Object Spectrometer (NICMOS)

NICMOS merupakan sensor panas Hubble. Instrumen ini peka terhadap cahaya inframerah yang memungkinkan mengamati benda tersembunyi oleh debu antar bintang, seperti situs kelahiran bintang.

6). Fine Guidance Sensor (FGS)

Hubble mempunyai 3 Fine Guidance Sensors (FGS), dua diantaranya dibutuhkan untuk menunjuk dan mengunci teleskop agar sesuai sasaran dan yang ketiga digunakan untuk mengukur posisi yang disebut astrometry.

(11)

WFPC2 digunakan untuk merekam kualitas gambar yang menutupi jangkauan spektrum dari ultraviolet jauh ke cahaya tampak dan inframerah dekat (near inframerah)

d. Panel surya

Panel Surya berfungsi untuk mengkonversi cahaya matahari menjadi listrik yang mempunyai daya sebesar 2800 watt.

e. Antena Komunikasi

Teleskop Hubble mempunyai dua antena yang digunakan untuk mengirim dan menerima sinyal dari Bumi. Ketika teleskop Hubble mengamati objek luar angkasa, di komputer Hubble mengubah gambar atau spektrum ke angka-angka. Melalui satu diantara 2 antena, Hubble mengirim data tersebut ke Tracking and Data Relay Satellite System (TDRSS) yang digunakan untuk berkomunikasi dengan satelit.

f. Pelindung Cahaya (Light Shield)

Light shield berfungsi menghalangi cahaya sekitarnya yang berdampak pada sistem optik untuk masuk ke teleskop Hubble.

g. Sistem Kontrol Penunjuk

Sistem ini digunakan untuk menunjuk objek. Teleskop dapat mengunci ke target tanpa menyimpang sekitar lebar rambut manusia jika dilihat pada jarak 1 mil. h. Sistem pendukung.

Berisi sistem pendukung dasar seperti komputer, baterai, giroskop, roda reaksi dan elektronik.

1). Sistem pendukung komputer

Berisi perangkat dan sistem yang dibutuhkan untuk mengoperasikan Teleskop Hubble. Sistem ini berfungsi sebagai master sistem kontrol untuk komunikasi, navigasi, manajemen daya, dan lain-lain.

2). Baterai

Baterai memiliki 6 nikel-hidrogen (NIH) dengan kapasitas penyimpanan sama dengan 20 baterai mobil. Pada teleskop Hubble, penggunaan power mencapai 2800 watt.

(12)

3). Giroskop

Giroskop adalah alat untuk mengikuti jejak bintang dan mengendalikan reaksi, menjaga teleskop Hubble dalam keadaan tetap dan menunjuk arah yang benar yang tidak terlalu dekat dengan matahari, bulan atau Bumi. 4). Roda Reaksi

Teleskop Hubble memiliki empat roda reaksi yang berfungsi meningkatkan tingkat berputar yang menyebabkan teleskop dapat memutar dalam arah yang berlawanan.

5). Kotak Elektronik

Menempatkan peralatan elektronik seperti peralatan komputer dan baterai isi ulang.

(13)

C. KESIMPULAN

Teleskop angkasa Hubble adalah sebuah teleskop luar angkasa yang berada di orbit bumi. Nama Hubble diambil dari nama ilmuwan terkenal Amerika, Edwin Hubble yang juga merupakan penemu hukum Hubble. Sebagian besar dari benda-benda angkasa yang telah berhasil diidentifikasi, adalah merupakan jasa teleskop Hubble. Prestasi Teleskop Hubble Dalam Dunia Astronomi

 Hubble sangat banyak membantu para ilmuwan dalam mempelajari, mengobservasi dan memahami tentang jagad raya, objek luar angkasa (lubang hitam/black hole, galaksi, bintang), dll.

 Teleskop ruang angkasa Hubbletelah menemukan beberapa galaksi tertua yang sejauh ini belum pernah diketahui.

 Dan masih banyak lagi penemuan galaksi-galaksi lain yang di dapat dari teleskop hubble.

Referensi

Dokumen terkait

Cara pengumpulan data yang dipergunakan dalam kajian ini yaitu mengumpulkan data dari berbagai sumber baik melalui pengumpulan data primer (diskusi/wawancara langsung dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh volume air terhadap pertumbuhan panjang dan berat ikan sidat (Anguilla bicolor bicolor) stadia awal dari

Kantor Kelurahan adalah sebuah instansi pemerintah yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan publik, terutama jasa pelayanan untuk penduduk seperti pelayanan jasa

Gambar 4.2 Message Dialog Apabila User Belum Login Tetapi Mengakses Menu-Menu Utama

Semakin tinggi rasio leverage maka semakin banyak aktiva yang didanai hutang oleh pihak kreditor, sehingga menunjukan resiko perusahaan dalam pelunasannya, hal ini

dengan beberapa orang tua siswa kelas tiga (3) SD/MI di lima sekolah di sekitar wilayah Cicalengka, Rancaekek dan Tanjungsari, diperoleh data bahwa para orangtua murid ini

Den- gan demikian perhatian dapat difokuskan pada keberadaan senyawa limonen, yang merupakan senyawa dominan dan mempunyai efek negatif terhadap tungau, serta senyawa linalool yang