Penyelenggaraan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya salah satunya mengacu
pada Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan
Pemerintah No. 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,
Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota. Dengan mengacu
kepada peraturan perundangan tersebut, maka prioritas penanganan infrastruktur Bidang Cipta
Karya diarahkan pada kabupaten/kota yang berfungsi strategis secara nasional. Pada
pelaksanaannya, alokasi APBN Bidang Cipta Karya terdapat 5 (lima) klaster penanganan Bidang
Cipta Karya sebagai berikut:
a.
Klaster A
, merupakan
kabupaten/kota prioritas strategis nasional
yang termasuk
dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di
dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis
lainnya (KEK, MP3EI) yang
telah memiliki Perda RTRW dan Perda Bangunan Gedung
.
b.
Klaster B
, merupakan
kabupaten/kota prioritas strategis nasional
yang termasuk
dalam Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) di
dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta kawasan strategis
lainnya (KEK, MP3EI) yang
telah memiliki Perda RTRW.
Klaster C
, terdiri dari kabupaten/kota yang menjadi
prioritas pemenuhan Standar
Pelayanan Minimal (SPM)
, berdasarkan karakteristik antara lain daerah yang rawan bencana alam,
memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
a.
Klaster D
ditujukan dalam rangka pengembangan kegiatan pemberdayaan
masyarakat Bidang Cipta Karya yang bertujuan penanggulangan kemiskinan di perkotaan
dan perdesaan.
PRIORITAS KABUPATEN BONE
BIDANG CIPTA KARYA
b.
Klaster E
ditujukan untuk kabupaten/kota yang memiliki program inovasi baru Bidang Cipta
Karya yang diusulkan secara kompetitif dan selektif.
5.1.
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A
Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional pada Klaster A merupakan kabupaten/
kota yang merupakan Pusat Kegiatan Nasional (
PKN
), Pusat-Pusat Kegiatan Strategis
Nasional (
PKSN
) di dalam KSN dan kabupaten/kota di dalam kawasan metropolitan, serta
kawasan strategis lainnya (
KEK, MP3EI
) yang
telah memiliki Perda RTRW dan Perda
Bangunan Gedung
. Berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan dengan menggunakan
kriteria-kriteria di atas, sampai dengan akhir tahun 2013 diidentifikasi sebanyak 94 (sembilan
puluh empat) kabupaten/kota di Indonesia yang termasuk pada Kabupaten/Kota Prioritas
Strategis Nasional Klaster A, yang dipaparkan pada Tabel 5.1.
Tabel 5.1
Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster A
NO KAB/KOTA
PKN (PP 26/2008)
PKSN (PP 26/2008)
KSN (PP 26/2008)
KEK (PP 2/2011)
KPI- MP3EI (Perpres 32/2011)
PERDA RTRW
PERDA BANGUNA N
GEDUNG
1 KOTA BANDA ACEH
2 ACEH BARAT
3 AGAM
4 BATANG HARI
5 KOTA PALEMBANG
6 OGAN KOMERING ILIR
7 REJANG LEBONG
8 TANGGAMUS
9 LAMPUNG TIMUR
10 BINTAN
11 KEPULAUAN SERIBU
12 JAKARTA SELATAN
13 JAKARTA TIMUR
14 JAKARTA BARAT
15 JAKARTA UTARA
16 JAKARTA PUSAT
17 KAB BOGOR
18 KOTA BANDUNG
NO KAB/KOTA
PKN (PP 26/2008)
PKSN (PP 26/2008)
KSN (PP 26/2008)
KEK (PP 2/2011)
KPI- MP3EI (Perpres 32/2011)
PERDA RTRW
PERDA BANGUNA N
GEDUNG
20 KAB BANDUNG
21 KOTA CIREBON
22 KOTA TASIKMALAYA
23 KOTA SUKABUMI
24 CILACAP
25 KOTA SEMARANG
26 KENDAL
27 KOTA SURAKARTA
28 PURWOREJO
29 BOYOLALI
30 MAGELANG
31 KLATEN
32 SUKOHARJO
33 PATI
34 KARANGANYAR
35 YOGYAKARTA
36 SLEMAN
37 KULON PROGO
38 GRESIK
39 KOTA MALANG
40 LAMONGAN
41 BANGKALAN
42 JOMBANG
43 KOTA BLITAR
44 PANDEGLANG
45 KOTA SERANG
46 LOMBOK TENGAH
47 LOMBOK TIMUR
48 SUMBAWA BARAT
49 KOTA KUPANG
50 MANGGARAI BARAT
51 ALOR
52 BELU
53 SUMBA TIMUR
54 KOTA PONTIANAK
55 KOTABARU
56 KOTA BANJARMASIN
57 BANJAR
58 BARITO KUALA
59 HULU SUNGAI UTARA
60 KOTA TARAKAN
61 KOTA GORONTALO
63 TOJO UNA-UNA
64 KOTA PALU
65 PARIGI MOUTONG
66 TOLITOLI
67 BARRU
68 MAROS
NO KAB/KOTA
PKN (PP 26/2008)
PKSN (PP 26/2008)
KSN (PP 26/2008)
KEK (PP 2/2011)
KPI- MP3EI (Perpres 32/2011)
PERDA RTRW
PERDA BANGU N AN
GEDUNG
69 TANA TORAJA
70 TORAJA UTARA
71 TAKALAR
72 WAJO
73 KOTA KENDARI
74 KOLAKA
75 MALUKU TENGAH
76 KOTA TERNATE
77 MIMIKA
78 NABIRE
79 KAB SORONG
80 MEDAN*
81 KOTA PADANG*
82 PEKANBARU*
83 KOTA BENGKULU*
84 BANDAR LAMPUNG*
85 KOTA PANGKAL PINANG*
86 KOTA DENPASAR*
87 KOTA MATARAM*
88 BULUNGAN*
89 MAMUJU*
90 AMBON*
91 PACITAN**
92 SUMENEP**
93 BONDOWOSO**
94 KOTA PASURUAN**
Catatan :
* Mewakili Ibukota Provinsi ** Kategori Khusus
5.2.
KABUPATEN/KOTA PRIORITAS STARTEGIS NASIONAL KLASTER B
diidentifikasi sebanyak 82 (delapan puluh dua) kabupaten/kota yang masuk dalam klaster B
yang dipaparkan pada Tabel 5.2.
Tabel 5.2
Daftar Kabupaten/Kota Prioritas Strategis Nasional Klaster B
NO KAB/KOTA PKN(PP
26/2008)
PKSN (PP 26/2008)
KSN (PP 26/2008)
KEK (PP 2/2011)
KPI- MP3EI (Perpres 32/2011)
PERDA RTRW
1 SABANG
2 ACEH TENGGARA
3 SIMALUNGUN
4 BINJAI
5 SOLOK SELATAN
6 PASAMAN BARAT
7 KERINCI
8 LUBUKLINGGAU
9 EMPAT LAWANG
10 MUARA ENIM
11 NATUNA
12 KARIMUN
13 KAB BEKASI
14 KOTA BEKASI
15 KAB SUKABUMI
16 CIANJUR
17 CIREBON
18 MAJALENGKA
19 KARAWANG
20 CIMAHI
21 SALATIGA
22 KAB SEMARANG
23 GROBOGAN
24 DEMAK
25 BREBES
26 SIDOARJO
27 KAB PASURUAN
28 KOTA MOJOKERTO
29 KAB MALANG
30 KOTA KEDIRI
31 KOTA BATU
32 MOJOKERTO
33 CILEGON
34 KOTA TANGERANG
35 TANGERANG
37 KAB SERANG
38 LEBAK
39 GIANYAR
40 TABANAN
41 BIMA
42 LOMBOK UTARA
43 KOTA BIMA
44 DOMPU
45 TIMOR TENGAH UTARA
46 NGADA
47 KABUPATEN KUPANG
48 SUKAMARA
49 KOTA BALIKPAPAN
50 MALINAU
51 BITUNG
NO KAB/KOTA PKN
(PP 26/2008)
PKSN (PP 26/2008)
KSN (PP 26/2008)
KEK (PP 2/2011)
KPI- MP3EI (Perpres 32/2011)
PERDA RTRW
52 BOLAANG MONGONDOW UTARA
53 POHUWATO
54 BOALEMO
55 BANGGAI
56 DONGGALA
57 BUOL
58 SIGI
59 MOROWALI
60 KOTA PARE-PARE
61 LUWU
62 GOWA
63 MALUKU TENGGARA
64 KEPULAUAN ARU
65 MALUKU TENGGARA BARAT
66 MALUKU BARAT DAYA
67 KOTA TUAL
68 HALMAHERA TENGAH
69 PULAU MOROTAI
70 HALMAHERA SELATAN
71 HALMAHERA UTARA
72 HALMAHERA TIMUR
73 HALMAHERA BARAT
74 MERAUKE
75 JAYAPURA
76 BIAK NUMFOR
77 YAHUKIMO
BINTANG
79 BOVEN DIGOEL
80 LANNY JAYA
81 TELUK BINTUNI
82 RAJA AMPAT
5.3.
KABUPATEN/KOTA KLASTER C DALAM RANGKA PEMENUHAN STANDAR
PELAYANAN MINIMUM (SPM)
Klaster C merupakan kabupaten/kota yang menjadi prioritas penanganan dalam rangka
pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Cipta Karya, yaitu kabupaten/kota di luar
Klaster A dan Klaster B. Pemilihan prioritas kabupaten/kota dalam pemenuhan SPM ditentukan
berdasarkan karakteristik masing-masing daerah, antara lain daerah yang rawan bencana alam,
memiliki cakupan air minum/sanitasi rendah, permukiman kumuh, dan daerah kritis atau miskin.
Selain memenuhi karakteristik tersebut, daerah juga harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya dan memiliki program yang responsif.
5.4.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT (KLASTER D)
Klaster D khusus dialokasikan bagi program-program pemberdayaan masyarakat
Bidang Cipta Karya, baik di perkotaan maupun perdesaan. Program pemberdayaan
masyarakat ini diperuntukkan dalam rangka pengentasan kemiskinan, sesuai dengan amanat
pembangunan nasional.
A.
Arah dan Kebijakan Pembangunan Program Pemberdayaan
Secara umum rangkuman penjabaran strategi arah dan kebijakan Pengembangan
Pemberdayaan Bidang Cipta Karya Kabupaten Bone yang tertuang dalam RPJMD
Kabupaten Bone Tahun 2013
–
2018 sebagai berikut :
Tabel 5.3 Strategi Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Bone Tahun 2013
–
2018
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Misi 1 : Meningkatkan pelayanan
Meningkatkan kualitas pelayanan
Tersedianya sarana prasarana kesehatan yang
Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana kesehatan seperti
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan kesehatan yang
berkualitas terjangkau adil dan merata
kesehatan merata. PONED dan PONEK serta
menerapkan sertifikasi dan akreditasi RS dan Puskesmas.
kesehatan dasar (puskesmas) dan rujukan (rumah sakit). Peningkatan penyediaan
obat-obatan dan perbekalan kesehatan serta pengawasan obat dan makanan.
Tersebarnya tenaga medis terlatih dan responsif gender
Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan melalui penerapan budaya kerja dan pengembangan
profesionalisme tenaga kesehatan, serta pemberian kesempatan untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan di bidang kesehatan.
Peningkatan kesempatan untuk mengikuti
pendidikan dan pelatihan dalam rangka
meningkatkan kapasitas dan profesionalisme tenaga kesehatan.
Terjalinnya
Hubungan sinergis antar penyedia layanan kesehatan
Meningkatkan kerjasama dalam pelayanan
kesehatan dalam bentuk MoU antara pemerintah daerah dengan penyedia layanan kesehatan swasta
Peningkatan kemitraan dalam peningkatan pelayanan kesehatan antara pemerintah dengan penyedia layanan kesehatan swasta.
Tersedianya jaminan pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan marginal
Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin melalui jaminan
kesehatan masyarakat
(Jamkesmas), dan
peningkatan jaminan
kesehatan daerah
(Jamkesda)
Peningkatan pelayanan jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas), dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda)
Meningkatkan
masyarakat dalam membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
Meningkatkan promosi kesehatan dan perilaku hidup sehat melalui sarana informasi dan optimalisasi tenaga kesehatan di Puskesmas dan kelompok
masyarakat.
Peningkatan promosi kesehatan dan perilaku hidup sehat kepada masyarakat dalam mencegah penyakit serta penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Berkurangnya angka kesakitan dan kematian akibat penyakit
Meningkatkan pencegahan melalui promosi kesehatan dan meningkatkan pelayanan dalam penanggulangan penyakit.
Peningkatan Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Penyakit Menular dan tidak menular
Mengurangi kematian ibu, bayi dan balita serta
Berkurangnya angka kematian ibu, bayi dan balita
Meningkatkan kapasitas bidan dalam
kesiapsiagaan persalinan dan mengembangkan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan memperbaiki
status gizi masyarakat
desa siaga aktif. Meningkatnya
status gizi masyarakat.
Optimalisasi Posyandu dan tenaga kesehatan dalam pemantauan tumbuh kembang anak.
Peningkatan perbaikan gizi masyarakat.
Meningkatkan cakupan air bersih dan sanitasi masyarakat
Meningkatnya cakupan rumah tangga memiliki sarana air bersih dan sanitasi
Meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sarana air bersih dan sanitasi bagi kesehatan keluarga.
Peningkatan pengembangan lingkungan sehat.
Mengurangi pertumbuhan jumlah penduduk.
Meningkatnya pasangan usia subur yang menjadi peserta KB aktif.
Meningkatkan peserta KB aktif melalui komunikasi, informasi dan edukasi dengan mengoptimalkan peran kader Posyandu dan tenaga kesehatan di Puskesmas.
Peningkatan pelayanan Keluarga Berencana dan Komunikasi Informasi dan Edukasi mengenai alat kontrasepsi dan kesehatan reproduksi
Meningkatnya kesadaran remaja mengenai
kesehatan reproduksi.
Optimalisasi Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
Peningkatan
pengembangan Pusat Pelayanan Informasi Dan Konseling KRR
Misi 2 : Meningkatkan pemerataan dan kualitas kearifan lokal untuk
mewujudkan manusia mandiri
Meningkatkan akses, kualitas pendidikan yang berkeadilan berbasis nilai-nilai agama sehingga mampu mendorong tercapainya manusia yang mandiri dan sejahtera
Meningkatnya akes pendidikan bagi seluruh masyarakat yang makin setara dan tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai.
Meningkatkan penyediaan bantuan operasional
pendidikan, pemberian bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin, serta
penerapan efisiensi penyelenggaraan pendidikan pada masing-masing satuan pendidikan.
Meningkatkan pemerataan sarana prasarana pendidikan melalui perbaikan ruang kelas rusak, penambahan kelas dan pembangunan sekolah baru sesuai kebutuhan.
Peningkatan penyediaan bantuan operasional pendidikan, dan bantuan pendidikan bagi anak dari keluarga miskin pada jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan kesetaraan. Peningkatan rehabilitasi
ruang kelas rusak, penambahan kelas baru, pembangunan sekolah baru sesuai kebutuhan dan Regrouping Sekolah
Meningkatnya kualitas
pendidikan yang mampu
mendorong inovasi dan kreatifitas dalam berkarya
Meningkatkan mutu pendidikan melalui pemberian kesempatan studi lanjut atau mengikuti pendidikan dan latihan bagi pendidik dan tenaga
kependidikan.
Peningkatan kesempatan studi lanjut atau
mengikuti pendidikan dan latihan bagi tenaga pendidik dan tenaga kependidikan.
Meningkatkan ilmu
pengetahuan
Meningkatnya kualitas pelayanan dan jumlah
Meningkatkan pelayanan perpustakaan daerah melalui peningkatan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan masyarakat
melalui perpustakaan
kunjungan ke perpustakaan
kapasitas pengelola perpustakaan, penambahan koleksi perpustakaan, serta pengembangan minat baca masyarakat.
perpustakaan, serta pengembangan minat baca masyarakat.
Meningkatkan prestasi olahraga dan peran pemuda dalam
pembangunan
Meningkatnya prestasi olahraga dan kemajuan organisasi pembinaan dan kompetisi olahraga unggulan, pembinaan organisasi kepemudaan dan organisasi kesiswaan serta peningkatan
kapasitas pemuda tentang kecakapan hidup dan kewirausahaan bekerjasama dengan pihak swasta.
Peningkatan pembinaan dan kompetisi olahraga unggulan.
Peningkatan pembinaan organisasi kepemudaan. Peningkatan
kemampuan
kewirausahaan pemuda.
Misi 3 : berbasis potensi lokal dan
koperasi UMKM, perdagangan dan pariwisata untuk
mengurangi pengangguran
Meningkatnya realisasi investasi daerah berskala nasional.
Optimalisasi kinerja dan peningkatan kualitas pelayanan perijinan satu pintu, pemindahan perijinan yang masih ditangani oleh
dinas/instansi tertentu ke SKPD yang menangani perizinan, peningkatan kerjasama dengan stakeholder investasi, peningkatan infrastruktur pendukung investasi, dan pemberian insentif daerah bagi calon investor.
Peningkatan kuantitas jenis perijinan, peningkatan kualitas pelayanan perijinan satu pintu, dan pemberian insentif daerah bagi calon investor. Peningkatan promosi
potensi dan peluang investasi daerah
Tersedianya lapangan kerja dan berkurangnya pengangguran, serta
meningkatnya perlindungan tenaga kerja.
Meningkatkan
kompetensi calon tenaga kerja melalui pelatihan kerja sesuai permintaan pasar kerja, serta peningkatkan kerjasama dengan pihak swasta dalam pendidikan dan pelatihan kerja, dan magang kerja.
Peningkatan pelatihan calon tenaga kerja dan pengembangan
kerjasama dengan pihak swasta dalam
pendidikan dan pelatihan kerja, serta magang kerja. Peningkatan
penempatan tenaga kerja
Peningkatan
perlindungan terhadap tenaga kerja
Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan di berbagai obyek wisata daerah
Mengembangkan destinasi wisata melalui optimalisasi sarana dan prasarana pariwisata, pengelolaan obyek
Pengembangan destinasi wisata unggulan,
peningkatan promosi wisata serta
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan wisata, dan
pengembangan industri dan jasa pariwisata bekerjasama dengan swasta dan Kelompok Sadar Wisata
(Pokdarwis).
dan jasa pariwisata.
Meningkatnya jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah yang berkembang dan bertambahnya jumlah wirausahawan baru.
Meningkatkan kapasitas pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah melalui pelatihan manajemen usaha dan pemasaran produk UMKM dan pelatihan
kewirausahaan.
Peningkatan kapasitas manajemen usaha dan pemasaran produk, serta fasilitasi akses permodalan bagi UMKM. Peningkatan pelatihan
kewirausahaan.
Meningkatnya koperasi aktif dan koperasi sehat.
Mengembangkan usaha koperasi melalui
peningkatan kapasitas pengurus Koperasi mengenai manajemen koperasi bekerjasama dengan lembaga perbankan.
Peningkatan SDM koperasi dalam manajemen koperasi
Meningkatnya jumlah IKM yang berkembang yang jumlah tenaga kerja yang terserap
Meningkatkan kapasitas pelaku IKM melalui fasilitasi alat, pelatihan manajemen usaha dan pemasaran produk, fasilitasi dalam
mengakses permodalan, dan fasilitasi temu usaha dengan usaha skala besar.
Peningkatan kapasitas manajemen usaha dan pemasaran produk, serta fasilitasi akses permodalan bagi pelaku IKM, serta fasilitasi sarana produksi. Pengembangan
sentra-sentra industri potensial. Meningkatnya
aktivitas perdagangan dalam dan luar negeri
Meningkatkan
perbaikan/pembangunan sarana dan prasarana perdagangan, penataan pedagang kakilima, pengendalian pasar retail modern, serta
pengembangan jaringan kerjasama perdagangan.
Peningkatan sarana dan prasarana perdagangan khususnya pasar tradisional, dan penataan pedagang kakilima.
Peningkatan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan perikanan dan kelautan untuk mewujudkan ketahanan pangan
Meningkatnya produktivitas dan pemasaran hasil pertanian/perkebu nan
Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian melalui pemberdayaan kelompok tani, penyediaan sarana produksi (bibit unggul, pupuk dan pestisida), alsintan dan jaringan irigasi serta jalan usaha tani dan pencegahan, pengendalian dan pemantauan organisme pengganggu tanaman (OPT), bencana alam banjir/kekeringan, dan mengoptimalkan penyuluhan
pertanian/perkebunan.
Penguatan kelembagaan petani dalam berusaha tani.
Pengembangan agribisnis pertanian mencakup usaha produksi, pengolahan dan pemasaran hasil produksi pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan.
Mengembangkan
industri pertanian melalui pengolahan hasil, manajemen usaha dan penguatan sistem pemasaran.
Meningkatnya populasi ternak dan hasil ikutannya.
Meningkatkan populasi ternak dan hasil peternakan melalui penerapan inseminasi buatan, pengembangan hijauan makanan ternak, menekan pemotongan betina produktif dan mengatasi kelangkaan pejantan
Peningkatan pelatihan dan pembinaan mengenai teknik budidaya ternak yang baik
Peningkatan fasilitasi sarana dan prasarana teknologi peternakan dan penerapan inseminasi buatan. Peningkatan
pencegahan penyebaran penyakit zoonosis dan pengobatan ternak yang sakit.
Meningkatkan promosi potensi hewan ternak dan hasil ikutan Meningkatnya
produksi, mutu dan nilai jual hasil perikanan
tangkap, budidaya dan produk olahan ikan.
Meningkatkan produksi, mutu dan nilai jual hasil perikanan dan produk olahan ikan melalui peningkatan sarana dan prasarana, penerapan sistem rantai dingin, serta meningkatkan pemberdayaan kelompok nelayan, pembudidaya ikan dan kelompok pengolahan dan pemasaran.
Peningkatan
pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Peningkatan produksi
perikanan budidaya dan perikanan tangkap. Peningkatan Pengolahan
dan Pemasaran Produksi Perikanan
Meningkatnya ketersediaan dan konsumsi pangan yang beragam,
Meningkatkan penanganan wilayah rawan pangan melalui pengembangan
Peningkatan penanganan wilayah rawan pangan, percepatan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan bermutu, bergizi
dan aman.
lumbung pangan dan penguatan LDPM, percepatan
penganekaragaman konsumsi pangan beragam melalui sosialisasi, promosi
dan edukasi, bergizi
seimbang dan aman, serta meningkatkan pengawasan terhadap mutu dan keamanan pangan.pangan dan pengawasan mutu dan keamanan pangan produktif sebagai cadangan pangan dan pendukung ekonomi lokal.
Menetapkan sawah lestari dan
mengendalikan ijin alih fungsi lahan pertanian ke non pertanian
bekerjasama dengan Badan Pertanahan Negara.
Peningkatan penataan ruang pada kawasan strategis dan cepat tumbuh.
Peningkatan pengawasan dan penegakan hukum pelanggaran tata ruang. Meningkatnya
tertib administrasi pertanahan dan terselesaikannya Konflik-Konflik Pertanahan
Peningkatan tertib administrasi pertanahan melalui peningkatan pelayanan bekerjasama dengan Kantor
Pertanahan Negara.
Peningkatan Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan Dan Pemanfaatan Tanah dan Penyelesaian Konflik-Konflik Pertanahan. Berkurangnya
hutan dan lahan kritis, serta bertambahnya luas hutan rakyat.
Mengurangi hutan dan lahan kritis melalui reboisasi, penanganan lahan kritis dan pengembangan hutan rakyat, dan penertiban industri hasil hutan dengan mengoptimalkan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH).
Penanganan lahan kritis dan pengembangan hutan rakyat terutama di wilayah rawan longsor dan erosi. Peningkatan pembinaan
dan penertiban industri hasil hutan.
Berkurangnya kasus-kasus pencemaran air, tanah dan udara, dan terjaganya kelestarian sumber-sumber mata air.
Meningkatkan
pemantauan kualitas air, tanah dan udara dengan mengoptimalkan
laboratorium BLHD, pelayanan pengaduan dan penegakan hukum terhadap kasus-kasus lingkungan
Peningkatan pencegahan
pengawasan kegiatan
usaha masyarakat yang
berpotensi merusak
lingkungan dan
pengembangan instalasi
pengolahan limbah
komunal.
Meningkatnya luas ruang terbuka hijau di wilayah perkotaan
Meningkatkan pembangunan ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan pada kawasan padat lalu lintas.
Peningkatan pembangunan dan peningkatan kualitas ruang terbuka hijau di kawasan perkotaan. Berkurangnya
penambangan
Mengembangkan sistem pengawasan dan
Peningkatan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan tanpa ijin,
meningkatnya rumah tangga berlistrik, dan meningkatnya pemanfaatan energi alternatif
pelaporan aktivitas pertambangan, dan bekerjasama dengan PLN dalam penyediaan jaringan listrik pada wilayah terpencil, serta mengembangkan energi alternatif melalui sistem demplot.
pertambangan baik
berijin maupun tanpa ijin.
Peningkatan jaringan
listrik dan energi
alternatif yang ramah lingkungan. kondisi jalan dan jembatan berkondisi baik
Meningkatkan
pembangunan jalan dan jembatan kabupaten yang berkondisi rusak berat, dan melakukan perbaikan jalan
berkondisi rusak ringan.
Peningkatan pembangunan/ rehabilitasi jalan dan jembatan kabupaten yang berkondisi rusak.
Meningkatnya luas dan tingkat pelayanan jaringan irigasi.
Meningkatkan perbaikan jaringan irigasi baik primer, sekunder maupun tersier
Peningkatan
pembangunan/rehabilitasi jaringan irigasi dan rawa
Meningkatnya ketersediaan air baku untuk kebutuhan pokok sehari-hari, perkotaan dan industri.
Meningkatkan
penyediaan air baku dan pengelolaan melalui pemeliharaan sumber mata air dan
pengembangan PDAM
Peningkatan penyediaan dan pengelolaan air baku
Meningkatnya jumlah dan kualitas sarana dan prasarana pelayanan sistem jaringan
transportasi.
Meningkatkan pelayanan transportasi melalui peningkatan fasilitas terminal, penyediaan sarana keselamatan lalu lintas, perbaikan
manajemen transportasi, dan peningkatan
ketertiban lalu lintas bekerjasama dengan kepolisian, swasta dan masyarakat
Peningkatan fasilitas terminal, sarana keselamatan lalu lintas, perbaikan manajemen transportasi, dan peningkatan ketertiban lalu lintas.
Meningkatnya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat.
Mendorong pengembang dalam penyediaan rumah sederhana.
pengembangan
perumahan sederhana
dan sarana prasarana
yang memadai. Berkurangnya
kawasan kumuh dan meningkatnya cakupan keluarga memiliki sarana air bersih dan
sanitasi.
Meningkatkan rehabilitasi rumah tidak layak huni pada kawasan
permukiman kumuh dan memberikan dana stimulan dalam
pembangunan sarana air bersih dan sanitasi.
Peningkatan rehabilitasi rumah tidak layak huni dan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi
Meningkatkan kualitas pelayanan administrasi
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan kualitas
pelayanan publik dalam
memenuhi hak-hak dasar dan catatan sipil, dan catatan sipil.
kependudukan dan catatan sipil.
kependudukan dan catatan sipil
Meningkatnya Sosial (PMKS)
Optimalisasi potensi kelembagaan sosial masyarakat dan penguatan gerakan sosial masyarakat dalam penanganan penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Peningkatan penanganan
Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial.
Meningkatkan keberdayaan masyarakat dan perempuan, serta
perlindungan terhadap perempuan dan anak
Semakin berkembangnya lembaga ekonomi perdesaan dan meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan desa dan pelayanan administrasi desa
Meningkatkan
keberdayaan masyarakat dan partisipasi
masyarakat dalam pembangunan desa melalui pengembangan lembaga ekonomi desa, pengembangan potensi desa, dan pemberdayaan kelompok ekonomi masyarakat.
Peningkatan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan usaha ekonomi perdesaan Peningkatan Kapasitas aparatur desa.
Meningkatnya indeks
pembangunan gender dan indeks pemberdayaan gender.
Meningkatkan
pembangunan gender melalui pengembangan dukungan dan komitmen kepala daerah dan kepala SKPD dalam penyelenggaraan PUG, meningkatkan peran aktif Kelompok Kerja PUG, meningkatkan kapasitas Tim Teknis Pokja PUG dan Focal Point SKPD.
Peningkatan penyelenggaraan
kegiatan anggaran
responsif gender di masing-masing SKPD. Peningkatan koordinasi
kelembagaan PUG,
pembentukan regulasi
daerah untuk
mendukung kebijakan
pembangunan yang
responsif gender, serta advokasi, sosialisasi,
pelatihan, seminar
untuk mensosialisasikan PUG.
Meningkatnya perlindungan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan dan meningkatnya keberdayaan perempuan.
Optimalisasi P2TP2A dalam penanganan perempuan dan anak korban kekerasan, serta pemberdayaan
perempuan dalam peningkatan usaha ekonomi produktif.
Peningkatan kualitas penanganan terhadap korban kekerasan dan peningkatan pemberdayaan perempuan.
Meningkatnya rasa aman, nyaman transmigran di Lokasi Pemukiman Transmigrasi.
Meningkatkan sarana dan prasarana di lokasi permukiman transmigrasi
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan apresiasi seni dan budaya di kalangan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Meningkatnya penyelenggaraan event-even seni budaya daerah dan pelestarian kekayaan budaya daerah.
Meningkatkan
penyediaan sarana dan prasarana dan
pendidikan seni budaya, penyelenggaraan event-even seni budaya daerah dan pelestarian
kekayaan budaya daerah.
Peningkatan
penyelenggaraan dan partisipasi event-event budaya di tingkat daerah, provinsi dan nasional, serta pelestarian kekayaan budaya.
Misi 6 : Menguatkan budaya politik dan hukum yang demokratis dan bebas KKN partisipasi politik dalam pemilihan umum dan kesadaran bela negara.
Meningkatkan
pengetahuan mengenai hak politik masyarakat melalui pendidikan politik dan edukasi menengai wawasan kebangsaan.
Peningkatan pendidikan politik masyarakat. Peningkatan
pengetahuan
masyarakat mengenai wawasan kebangsaan Meningkatnya
keamanan, ketentraman dan ketertiban dilingkungan masyarakat.
Meningkatkan patroli penegakan perda dan pencegahan tindak kriminal melalui optimalisasi linmas di setiap desa/kelurahan.
Peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan Pemeliharaan
kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal.
Peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat). partisipatif, dan akuntabel
Meningkatnya pendapatan asli
daerah dan
meningkatnya
status audit
keuangan daerah oleh BPK.
Optimalisasi PAD melalui pembukaan potensi sumber pendapatan daerah, meningkatkan kinerja sumber pendapatan daerah, mencegah kebocoran
pendapatan, memberikan penghargaan dan sanksi kepada pengelola sumber pendapatan daerah. Peningkatan komitmen
pimpinan daerah dan seluruh aparat, mempercepat penyelesaian tindak lanjut LHP dan action plan, memperbaiki sistem keuangan daerah, meningkatkan kualitas SDM dan kelembagaan, memperkuat regulasi daerah dalam
Peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan dan aset daerah. Peningkatan koordinasi
dan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan mencapai WTP.
Optimalisasi pengelolaan aset daerah melalui kajian evaluasi aset-aset daerah, memperbaiki managemen aset, perbaikan kinerja pengelola aset, dan peningkatan kapasitas pengelolaan aset.
a. Meningkatnya kompetensi aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam menjalankan tugas dan fungsinya.
Meningkatkan kompetensi aparatur pemerintah daerah dan DPRD dalam
menjalankan tugas dan fungsinya melalui pendidikan kedinasan, bimbingan teknis, pelatihan.
Peningkatan pendidikan kedinasan, peningkatan kapasitas sumberdaya aparatur, tenaga pemeriksa dan pengawas.
Peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah mengenai tugas dan fungsi DPRD. b. Terjalinnya
kerjasama antara pemerintah
daerah dan
masyarakat untuk menjamin kepastian
hukum dan
terjalinnya kerjasama antar pemerintah daerah.
Meningkatnya kerjasama antar pemerintah
daerah, terbentuknya produk-produk hukum daerah, penyediaan informasi dan pelayanan pengaduan masyarakat.
Peningkatan pelayanan
kedinasan kepala
daerah/ wakil kepala daerah.
Peningkatan
pemanfaatan teknologi
informasi dan
penanganan pengaduan masyarakat.
Peningkatan kerjasama
antar pemerintah
daerah. Peningkatan
pembentukan
produk-produk hukum daerah sesuai kebutuhan. Meningkatnya
pengelolaan arsip daerah secara baku
Meningkatkan
pengelolaan arsip secara baku dengan
mengoptimalkan
arsiparis dan aparatur di masing-masing SKPD
Peningkatan kapasitas arsiparis dan aparatur di SKPD dalam pengelolaan arsip secara baku
Meningkatnya jaringan komunikasi dan informatika sesuai kebutuhan
Meningkatkan
pemanfaatan jaringan komunikasi dan informasi berbasis internet melalui fasilitasi sarana prasarana teknologi informasi secara merata di SKPD dan ruang publik
Misi Tujuan Sasaran Strategi Arah kebijakan
Meningkatnya efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan daerah
Meningkatkan penyelenggaran
pemerintahan yang lebih efektif dan efisien melalui rasionalisasi Struktur Organisasi dan Tata Kerja pemerintahan daerah
-Rasionalisasi SKPD dan Pelimpahan sebagian kewenangan Bupati kepada Camat - Fasilitasi pemekaran
wilayah Bone Selatan
Meningkatkan ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan daerah yang berkualitas didukung data statistik.
Tersedianya dokumen perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan perencanaan-perencanaan normatif lainnya sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah, perencanaan sektoral dan perencanaan-perencanaan normatif lainnya melaui pemanfaatan optimal potensi aparatur perencana dan aparatur perencana SKPD terkait serta pelibatan
stakeholder profesional yaitu konsultan dan perguruan tinggi.
Penetapan prioritas penyusunan dokumen perencanaan
pembangunan daerah dan sektoral dengan
mempertimbangkan amanat peraturan perundang-undangan serta kemendesakan kebutuhan.
Tersusunnya data dan informasi statistik daerah yang valid dan up to date sesuai kebutuhan.
Pelaksanaan penyusunan data dan informasi statistik daerah dilakukan melalui kerjasama dengan BPS.
Peningkatan modifikasi dan penyempurnaan terhadap isi (jenis dan ragam data) serta upaya untuk up dating penyajian data dan informasi statistik daerah.
B.
Program Pemberdayaan Bidang Cipta Karya Kota Makassar.
Beberapa program program pemberdayaan masyarakat bidang cipta karya di Kabupaten
Bone yang telah berjalan dan sedang berjalan, diantaranya sebagai berikut:
1.
P2KP dan PNPM mandiri Perkotaan
Arahan pelaksanaan PNPM mandiri perkotaan di Kabupaten Bone untuk tahun 2014
ditujukan agar terjadi perubahan transformasi sosial di masyarakat dari kondisi tidak
berdaya menuju berdaya, mandiri, dan akhirnya menuju masyarakat madani.
tinggal memfokuskan intensifikasi pendampingan untuk memperkuat kelembagaan Badan
Keswadayaan Masyarakat yang ada di setiap kelurahan
Pengerjaan proyek PNPM selama ini diakui cukup baik mulai dari segi kuantitas hingga
kualitas pengerjaan, serta pemberdayaan masyarakatnya. Saat ini pemerintah Kabupaten
Bone tengah menyusun program dalam meningkatkan peran Badan Keswadayaan
Masyarakat pasca berakhirnya program PNPM pada tahun ini. Hal ini dimaksudkan agar
pengelolaan pembangunan di tingkat kelurahan dapat di kelola secara mandiri, dan tidak
bergantung terhadap pemberian stimulus dana pemerintah.
2.
NUSSP 2 (Neighborhood Upgrading and Shelter Sector Project)
Berkaitan dengan upaya penanganan kumuh, Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat telah mentargetkan tahun 2019, kota-kota di Indoensia terbebas dari
permukiman kumuh. Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan menggulirkannya
program
Neighboorhood Upgrading and Shelter Project Phase 2
(NUSP-2). NUSP-2
diselenggarakan untuk mendukung kebijakan pemerintah dalam mewujudkan kota bebas
kumuh yang dilaksanakan melalui kerjasama antara pemerintah, peemrintah daerah,
masyarakat dan swasta. Untuk melaksanakan kegiatan tersebut, diperlukan sebuah
perencanaan komprehensif skala kota yang akan menjadi panduan bagi seluruh pihak. Dalam
kegiatan NUSP-2, perencanaan tersebut dikenal dengan
Slum Improvement Action
Plan
(SIAP).
3.
SPPIP (Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan)
Kegiatan penyusunan
Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur
Perkotaan (SPPIP)
merupakan kegiatan yang diinisiasi oleh
Kementerian Pekerjaan Umum,
Direktorat Jenderal Cipta Karya, Satuan Pengembangan Kawasan Permukiman Provinsi
Sulawesi Selatan
sebagai salah satu tindakan dalam menjawab permasalahan
kawasan
permukiman, dan menyiapkan rencana penanganan melaui rumusan strategi
dan program
jangka menengah dan jangka panjang guna meminimalisasi permasalahan
perkembangan
kawasan permukiman dan infrastruktur perkotaan di masa yang akan
datang.
pembangunan daerah, gambaran umum wilayah dan kawasan perencanaan, serta analisis
kawasan prioritas dan Rumusan Program SPPIP Perkotaan Watampone.
5.5.
KABUPATEN/KOTA KLASTER E BAGI DAERAH DENGAN PROGRAM DAN
INOVASI YANG KREATIF
No.
Tuj uan Kebij akan Strategi Progran Lokasi
Periode 5 Tahun
Pelaku Sum ber Dana I II III IV
1 2 3 4 5 Skala Perkotaan
A Mewuj udkan perm ukiam n perkotaaan Watam pone y ang lay ak huni dan ny am an
1 Mewuj udkan perum ahan dan perm ukim an y ang layak dan bebas kum uh:
a. Pem enuhan Rum ah Layak Huni untuk sem ua golongan m asy arakat
Rehabilitasi bangunan rum ah y ang tidak lay ah huni
Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
Peny iapan Kasiba/Lisiba Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
Pengem bangan Rumah Sderhana Sehat (RSH) Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN Peny usunan Studi Kelay akan Pengem bangan
Rusunawa
Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
Peny usuna DED Rusunawa Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
Pem bangunan Rum ah Susun Sederhana Sewa (Rusunawa)
Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
b. Relokasi Perm ukim an Relokasi Perm ukim an di Daerah Rawan Kaw. Per. Watam pone Dinas Tarkim Kab. Bone APBD Kegiatan :
Sosialisasi dan pem antapan Msyarakat Persiapan lokasi relokasi
pem bangunan permukim an lokasi relokasi pelaksanaan relokasi perm ukim an
2 Mendorong pertum buhan Wilayah perkotaan sebagai akibat pengem bangan permukim an
c Pengendalian pertum buhan permukim an Pengendalian dan Pengawasan pertum buhan kawasan perm ukiam an baru
Kaw. Per. Watam pone Dinas PU Prov/Satker PKP APBN
Peny usunan RDTR Kaw. Per. Watam pone Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
3 Mengem bangkan perm ukim an y ang sesuai dengan prinsip pem bangunan berwawasn lingkungan, berkelanj utan dan kelestarian alam untuk m em enuhi prinsip penataan ruang
d pengem bangan kawasan Permukiam an Baru Program lahan pertanian Pangan berkelanj utan Kaw. Per. Watam pone Dinas Pertanian APBD
Peningkatan Sarana dan Prasarana Pensukung Perm ukim an
Kaw. Per. Watam pone Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
4 Mendukung perm ukim an y ang didukung oleh kesiapan dan kerj a sam a kelem bagaan pemerintah, swasta, dan m asy arakat dalam kerangka otonom i daerah y ang m enciptakan sinergi pem bangunan antar
e Peningkatan Kualitas Sum ber Daya Manusia Program peningkatan kesadaran dan pastisipasi m asy arakat
Kaw. Per. Watam pone Dinas Sosial Kab. Bone APBD
Pelibatan m asy arakat dalam kegiatan pem bangunan
Kaw. Per. Watam pone Dinas Sosial Kab. Bone APBD
Pengem bangan dan pembinaan organisasi kem asy arakatan
No. Tuj uan Kebij akan Strategi Progran Lokasi
Periode 5 Tahun
Pelaku Sum ber Dana I II III IV
1 2 3 4 5
Skala Perkotaan
A Mewuj udkan perm ukiam n perkotaaan Watam pone y ang
lay ak huni dan ny am an
1 Mewuj udkan perum ahan dan perm ukim an y ang layak dan bebas kum uh:
a Pem enuhan Rum ah Layak Huni untuk sem ua golongan m asy arakat
Rehabilitasi bangunan rum ah y ang tidak lay ah
huni Kawasan Baj oe
Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
Peny iapan Kasiba/Lisiba Kawasan Baj oe Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
Pengem bangan Rumah Sderhana Sehat (RSH) Kawasan Baj oe Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
Peny usunan Studi Kelay akan Pengem bangan
Rusunawa
Kawasan Baj oe Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
Peny usuna DED Rusunawa Kawasan Baj oe Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
Pem bangunan Rum ah Susun Sederhana Sewa
(Rusunawa)
Kawasan Baj oe Dinas PU Prov/Satker
PKP APBN
b Pengendalian pertum buhan permukim an Penngendalian dan pegawasan pertumbuhan kawasan perm ukim an baru
Kawasan Baj oe Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
Peny usunan RTBL Kawasan Baj oe Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
2 Mendorong pertum buhan Wilayah perkotaan sebagai akibat pengem bangan permukim an
c Penataan kawasan permukim an Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran dan sarana kesehatan
Kawasan Baj oe Dinas Kesehatan Kab. APBN
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran dan
sarana pendidikan
Kawasan Baj oe Dinas Pendidikan Kab. APBD
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran dan
sarana peribadatan
Kawasan Baj oe Swadaay a Masyarakat APBD
Peningkatan kualitas dan kuantitas prasaran dan
sarana olah raga dan rekreasi Kawasan Baj oe
Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
3 Mengem bangkan perm ukim an yang sesuai dengan prinsip pem bangunan berwawasn lingkungan, berkelanj utan dan kelestarian alam untuk m em enuhi prinsip penataan ruang
d Peningkatan kualitas lingkungan perm ukim an kum uh pesisir
Penataan kawasan kum uh/kurang lay ah huni . Kegiatan:
Kawasan Baj oe Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
Identifikasi kawasan kum uh/kurang lay ak huni
Peny usunan DED Infrastruktur kawasan kum uh/
kurang lay ak huni
pem bangunan infrastruktur kawasan kum uh/
kuran lay ak huni
f Peny elesaian Persoalan Tanah yang berm asalah
Program pemetaan dan pendataan hak atas tanah Kaw. Per. Watam pone BAPPEDA Kab. Bone APBD
e
Pem batasan pertum buhan bangunan di
kawasan y ang bukan pertuntukan ny a Peny ususna PERDA tentang bangunan geudung Kawasan Baj oe
Dinas PU Prov/Satker
PBL APBN
f
Pengendalian perluasan kawasan perm ukim an pesisir
Relokasi perm ukim an Pesisir, m angrove, rawan
banj ir, dan abrasi) Kawasan Baj oe Dinas Tarkim Kab. Bone APBD
Kegiatan :
Sosialisasi dan pem antapan masyarakat
Persiapan lokasi relokasi
4
Mendukung perm ukim an y ang didukung oleh kesiapan dan kerj a sam a kelem bagaan pemerintah, swasta, dan m asy arakat dalam kerangka otonom i daerah y ang m enciptakan sinergi pem bangunan antar
g Peningkatan kualitas sum ber day a manusia
Pem binaan m asyarakat tentang perijinan
bangunan (IMB) Kawasan Baj oe
Dinas Sosial Kab. APBD
Program peningkatan kesadaran dan partisipasi
m asy arakat Kawasan Baj oe Dinas Sosial Kab
Pelibatan m asy arakat dalam kegiatan
pem bangunan Kawasan Baj oe Dinas Sosial Kab
Pengem bangan dan pembinaan organisasi
kem asy arakatan Kawasan Baj oe Dinas Sosial Kab
h Peny elesaian persoalan tanah daerah pesisir
Progream pemetaan dan pendataan hak atas
tanah Kawasan Baj oe BAPPEDA Kab. APBD
Program sertifikasi tanah Kawasan Baj oe BAPPEDA Kab. APBD