• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI DAN KAIDAH PELAKSANANAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "RENCANA KESEPAKATAN (MEMORANDUM) RENCANA INVESTASI DAN KAIDAH PELAKSANANAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA KESEPAKATAN ( MEMORANDUM)

RENCANA I NVESTASI

DAN KAI DAH PELAKSANANAAN

Bab ini berisi tentang :

 Ringkasan Rencana Pembangunan Kabupaten Raja Ampat  Ringkasan Program Prioritas I nfrastruktur Kabupaten Raja Ampat

 Rencana Kesepakatan (Memorandum) Program I nvestasi Pembangunan I nfrastruktur Bidang Pekerjaan Umum/ Cipta Karya

8.1.1 Skenario Pengembangan Wilayah Kabupaten Raja Ampat

Pada tahun 2003, Direktorat Jenderal Penataan Ruang – Departemen Permukiman dan

Prasarana Wilayah melalui Proyek Pembinaan Penataan Ruang Daerah telah melakukan

bantuan teknis penyusunan rencana tata ruang wilayah Kabupaten Raja Ampat. Dalam

dokumen tersebut Kabupaten Raja Ampat mencakup 10 distrik yang terbagi menjadi 3

wilayah pengembangan (WP) dengan pertimbangan adanya kesatuan geografis dan

jangkauan pelayanan.

1. Wilayah Pengembangan Utara

• Mencakup Kepulauan Waigeo dan Kepulauan Ayau.

• Pusat WP Utara : Kota Waisai sebagai pusat pelayanan primer dengan wilayah pelayanan seluruh Kabupaten Raja Ampat.

2. Wilayah Pengembangan Tengah

• Mencakup Kepulauan Batanta dan Kepulauan Salawati.

• Pusat WP Tengah : Samate sebagai pusat pelayanan sekunder dengan wilayah pelayanan mencakup Kepulauan Batanta dan Kepulauan Salawati.

3. Wilayah Pengembangan Selatan

• Mencakup Kepulauan Misool.

• Pusat WP Selatan : Waigama sebagai pusat pelayanan sekunder dengan wilayah pelayanan mencakup Kepulauan Misool.

Produk perencanaan tahun 2003 tersebut belum sepenuhnya digunakan oleh

pemerintah Kabupaten Raja Ampat. Pada tahun 2004 telah disusun Rencana Tat a

Ruang Wilayah Kabupaten Raja Ampat (2005-2014) atas kerjasama Pemerintah

Kabupaten Raja Ampat dengan BPPT. Adapun hasil perencanaan yang dihasilkan

dapat dipaparkan pada bagian berikut.

8.1.2 Rencana Struktur Ruang Kabupaten Raja Ampat

Dalam konsep struktur tata ruang yang dikembangkan, direncanakan sebanyak 8

cluster yang terdiri dari 10 pusat pengembangan dan 3 pusat fungsional.

Tabel 8.1

Cluster Pengembangan Kawasan di Kabupaten Raja Ampat

NO CLUSTER ARAHAN PENGEMBANGAN

1 Pulau Waigeo dan • Pusat Pemerintahan

sekitarnya • Kawasan Pengembangan Agroindustri

• Kawasan Pengembangan dan Riset Sumber daya alam hayati

• Pengembangan infrastruktur regional 2 Pulau Misool dan • Pengembangan agropolitan

sekitarnya • Pengembangan budidaya kelautan 3 Pulau Batanta dan Samate • Pengembangan kawasan pertambangan

• Pengembangan agroindustri • Pengembangan potensi kehutanan 4 Pulau Gag dan sekitarnya • Pengembangan kawasan pertambangan

• Budidaya perikanan laut

• Pengembangan potensi kehutanan 5 Pulau Wayag dan sekitarnya • Pengembangan wisata dan riset kelautan 6 Pulau Mansuar dan

sekitarnya •

Pengembangan kawasan pendukung kegiatan wisata bahari

7 Pulau Deer dan sekitarnya • Pengembangan pusat riset ekosistem perairan • Pengembangan budidaya pertanian dan perikanan • Kawasan konservasi

8 Pulau Ayau dan sekitarnya • Pengembangan potensi kelautan • Pengembangan kawasan perbatasan Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

VIII

Bab

8 .1

R

R

IINNGGKKAASSAANN

R

R

EENNCCAANNAA

P

P

EEMMBBAANNGGUUNNAANN

K

K

AABBUUPPAATTEENN

R

R

AAJJAA

A

(2)

Tabel 8.2

Pusat-Pusat Pelayanan Wilayah Di Kabupaten Raja Ampat

NO CLUSTER PUSAT FUNGSI & SKALA PELAYANAN

Waisai Pusat Utama, skala pelayanan meliputi seluruh Kabupaten Raja ampat termasuk Distrik Waigeo Selatan

• Fasilitas pelayanan publik tingkat kabupaten

• Pelabuhan regional • Jaringan jalan darat

yang terintegrasi Selpele Pusat Distrik Waigeo Barat • Fasilitas pelayanan

publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal Selegof Pusat Distrik Teluk Mayalibit • Fasilitas pelayanan

publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal Urbinasopen Pusat Distrik Waigeo Timur • Fasilitas pelayanan

publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal Kabare Pusat Distrik Waigeo Utara • Fasilitas pelayanan

publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal 2 Pulau Batanta

dan Samate

Samate Pusat Distrik Samate • Fasilitas pelayanan publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal 3 Pulau Misool dan

sekitarnya

Foley Pusat Distrik Misool Timur-Selatan

• Fasilitas pelayanan publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal Waigama Pusat Distrik Misool • Fasilitas pelayanan

publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal 4 Pulau Deer dan

sekitarnya

Kofiau Pusat Distrik Kofiau • Fasilitas pelayanan publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal 5 Pulau Ayau dan

sekitarnya

Dorekar Pusat Distrik Kepulauan Ayau

• Fasilitas pelayanan publik tingkat distrik • Pelabuhan lokal 6 Pulau Gag dan

sekitarnya

Gag Pusat Fungsional; skala

pelayanan Pulau Gag •

Fasilitas pendukung kegiatan transformasi sumberdaya alam di wilayah P. Gag: pertambangan , kehutanan dan

7 Pulau Wayag dan sekitarnya

Wayag Pusat Fungsional; skala

pelayanan Pulau Wayag •

Fasilitas pendukung kegiatan pariwisata dan riset kelautan di wilayah P.Wayag

8 Pulau Mansuar dan sekitarnya

Mansuar Pusat Fungsional; skala

pelayanan Pulau Mansuar •

Fasilitas penunjang kegiatan pariwisata internasional

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

Berdasarkan rencana hirarki-nya, kota-kota di Kabupaten Raja Ampat dapat

dikelompokkan sebagai berikut :

Kota hirarki I : Waisai (Pulau Waigeo)

Kota hirarki I I : Samate (Pulau Salawati), Waigama (Pulau Misool) dan

semua ibukota distrik

Kota hirarki I I I : Semua desa selain ibukota kecamatan.

Dari kota yang direncanakan, Kota Waisai dan Kota Samate merupakan

kota-kota dengan akses paling dekat ke Kota Sorong.

Sistem transportasi yang dikembangkan di Kabupaten Raja Ampat direncanakan

bersifat terpadu, dimana harus dilengkapi dengan sistem komunikasi dan sistem

navigasi yang memadai sehingga dapat menjamin keselamatan pengguna jasa.

Sistem transportasi ini terbagi menjadi dua, yaitu :

1. SI STAKAP (Sistem Transportasi Antar Kabupaten Antar Provinsi)

Adapun Rencana SI STAKAP seperti pada berikut

Tabel 8.3

Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Antar Kabupaten Antar Provinsi

NO RUTE REGULER KETERPADUAN MODA KETERANGAN

1 Waisai-Sorong-Ternate Laut-Udara Jangka pendek, jangka panjang

2 Waigama-Ambon-Ternate Laut-Udara Jangka menengah, jangka panjang

3 Yeffman-Manado Udara Jangka menengah

Yeffman-Sorong Laut Jangka pendek

(3)

2. SI STAKLAS (Sistem Transportasi Antar Klaster Kawasan)

Adapun Rencana SI STAKLAS seperti pada tabel berikut.

Tabel 8.4

Rencana Pengembangan Sistem Transportasi Antar Cluster Kawasan

NO RUTE REGULER KETERPADUAN

MODA KETERANGAN

1 Waisai (P. Waigeo) -Gag Laut dan udara Jangka pendek,

jangka panjang

2 Waisai (P.Waigeo)-Urbinasopen (P. Waigeo Timur)

Laut Jangka pendek

Kabare (P. Waigeo Utara)-Dorekar (Kep. Ayau)

Waisai (P. Waigeo)-Dorekar (Kep. Ayau)-Sorong

Udara Jangka menengah

3 Waisai (P. Waigeo)-Fam-Deer (Kep. Kofiau)-Waigama (P. Misool)

Laut Jangka pendek

4 Waisai (P.

Waigeo)-Mansuar-Batanta-Samate (P. Salawati)-Yefman-Sorong

Laut Jangka pendek

5 Waigama (P.

Misool)-Batanta-Waisai

Laut Jangka pendek

6 Foley-Samate (P.Salawati)-Yefman-Sorong-Waisai

Laut Jangka pendek

7 Waisai (P. Waigeo)-Kep. Yefman-Deer (Kep. Kofiau) -Waigama (P. Misool)-Foley (P. Misool) -Yefman-Sorong

Udara Jangka panjang

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005- 2014

3. SI STI K (Sistem Transportasi I nternal Klaster Kawasan)

Adapun Rencana SI STI K seperti pada tabel berikut.

Tabel 8.5

Rencana Pengembangan Sistem Transportasi I nternal Cluster Kawasan

NO CLUSTER RUTE REGULER MODA KETERANGAN

1 P. Waigeo

P. Waigeo dengan pulau-pulau sekitarnya (Saonek dll)

Laut Jangka panjang

P. Misool dengan pulau-pulau kecil sekitarnya

Laut Jangka panjang

3 P. Salawati, Batanta dan sekitarnya

Waiwo, Warangket, Tipin (P. Salawati), Yensawai,

Yenanas (P. Batanta)

Darat Jangka

menengah

P. Salawati dengan pulau-pulau kecil disekitarnya

Laut Jangka panjang

4 P. Gag dan

sekitarnya

Jalan lingkar P. Gag Darat Jangka

menengah

P. Gag dengan pulau-pulau kecil disekitarnya

Laut Jangka panjang

5 P. Wayag dan

sekitarnya

P. Wayag dengan pulau-pulau kecil disekitarnya

Laut Jangka panjang

6 P. Mansuar

dan sekitarnya

P. Mansuar dengan pulau-pulau kecil disekitarnya

P. Deer dengan pulau-pulau kecil disekitarnya

Pulau Ayau dan pulau-pulau kecil disekitarnya

Laut Jangka panjang

(4)

8.1.2 Rencana Pemanfaatan Ruang Kabupaten Raja Ampat

1. Kawasan Lindung

Di Kabupaten Raja Ampat sendiri telah ditetapkan sebanyak 5 kawasan cagar alam

(CA) dan 1 kawasan suaka margasatwa laut (SML). Selain dari kawasan tersebut,

direncanakan beberapa kawasan lindung berupa hutan lindung di Pulau Batanta,

Pulau Misool, Waigeo Barat, Waigeo Timur, Pulau Gag, Pulau Gam dan Pulau

Kofiau.

Di wilayah laut, terdapat 5 kawasan yang diusulkan untuk menjadi SML, yaitu di

Pulau Misool Selatan, Pulau Kofiau, Pulau Asia, Pulau Sayang dan Kepulauan Ayau.

Terdapat empat kawasan yang memiliki nilai konservasi dan prioritas utama, yaitu

kepulauan di bagian timur selatan Pulau Misool, Pulau Kofiau, Pulau Sayang dan

Pulau Ai, serta Kepulauan Wayag.

2. Kawasan Budidaya

Konsep pengembangan wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah pengembangan

budidaya kelautan yang terintegrasi dengan pengembangan pulau-pulau

disekitarnya (MI DI / Marineculture I ntegrated Development I sland), yang

diterjemahkan dalam dua tipe utama kegiatan budidaya : pengembangan budidaya

kelautan dan pengembangan agropolitan beserta infrastruktur pendukungnya.

a. Budidaya Perikanan Laut

Pengembangan budidaya kelautan diprioritaskan pada pengembangan

kawasan wisata bahari dan budidaya perikanan terpadu, serta sistem

transportasi laut yang mampu mendukung fungsi pengembangan kawasan.

Budidaya perikanan laut terutama untuk jenis-jenis ikan karang yang banyak

terdapat di Raja Ampat. Agar berkesinambungan dibuatkan zonasi perikanan

tangkap dan zonasi budidaya. Zonasi penangkapan yang telah ditetapkan oleh

peraturan pemerintah adalah :

Jarak < 7 km dari pantai; ukuran perahu yang diizinkan adalah < 5 GT

Jarak 7-21 km dari pantai; ukuran perahu yang diizinkan adalah 5-30 GT

Jarak > 21 km dari pantai; ukuran perahu yang diizinkan adalah lebih dari

30 GT.

Sedangkan zonasi budidaya perikanan laut di Raja Ampat adalah sebagai

berikut :

Ring I (berjarak 0-7 km); dibatasi pengembangannya, lebih banyak

ditujukan untuk pengembangbiakan larva dan pemijahan ikan-ikan

karang.

Ring I I (berjarak 7-21 km); zona semi-intensif, dimana penangkapan

dapat dilakukan dengan skala yang lebih besar, namun dibatasi dalam

hal teknologi dan pola penangkapan ikan yang digunakannya.

Ring I I I (berjarak lebih dari 21 km); zona intensif, dimana skala

penangkapan ikan dapat lebih besar, namun tetap mengikuti ketentuan

yang berlaku terutama berkaitan dengan penggunaan teknologi yang

dapat menimbulkan pencemaran dan overfishing.

Zona khusus; zona yang diprioritaskan untuk kegiatan konservasi dan

perlindungan daerah sekitarnya, dimana dapat memiliki cakupan

melampaui Riang I hingga Ring I I I .

b. Pariwisata bahari

Untuk pengembangan kawasan pariwisata bahari, kawasan yang berpotensi

adalah (Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata, 2003) :

Kawasan Pulau Wayag hingga gugusan Pulau Kawe di bagian utara

Waigeo

Kawasan Pulau Gam-Pulau Kri, Mansuar dan Pulau Wai

Kawasan Pulau Ketimkerio-Pulau Wagmab dan Pulau Walib dibagian

selatan Misool

Kawasan Gugusan Pulau Kofiau dibagian timur Raja Ampat

Kegiatan pariwisata yang akan dikembangkan berupa menyelam (diving),

sea kayaking, snorkeling dan lifeboard, disamping kegiatan wisata riset

ekologi seperti penelitian keanekaragaman hayati.

8.1.3 Rencana Pengembangan Sistem Sarana dan Prasarana Wilayah

1. Rencana Pengembangan Sistem Transportasi

Berdasarkan RTRW Kabupaten Raja Ampat 2005-2014, rencana pengembangan

(5)

dan udara, dengan transportasi utama berupa transportasi laut mengingat kondisi

wilayah Raja Ampat yang berupa gugus pulau-pulau kecil.

a. Transportasi Darat

Rencana pengembangan sistem transportasi darat di Raja Ampat disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 8.6

Rencana Pengembangan Sistem Jaringan Jalan Di Kabupaten Raja Ampat

NO LOKASI FUNGSI POLA RUAS JALAN PRIORITAS

1 P.Waigeo Arteri Melingkar Jalan tepi pantai yang menghubung Fagailo-Waisai menyusur pantai kan kota-kota: Waisai-Bomyai

Fagailo, Waiwon, Wetakai, Waisai, Kalitoko-Teluk Mayalibit(Bomyai-Arawai-Go- Urbinasopen Waifoi-

Warimak-Kalitokon-Kalitoko), Yensner, Urbinasopen, Yenbekaki, Puper, Minir, Warwanai Kabare

Jalan poros barat

Jalan poros dari pantai barat

Kalitoko--timur (Fagailo) ke Teluk Mayalibit Kabare (Arawai) dan dari Teluk Mayalibit

(Waifoi) ke Kabare

Penyeberangan Teluk Mayalibit: Bomyai-Ferry Bomyai ke Kalitoko Kalitoko

Arawai ke Waifoi Kolektor Tegak lurus

jalan

Jalan akses menuju kawasan/kota: Fagailo, Waisai

arteri Fagailo, Waiwon, Waisai, Kalitoko, Kalitoko Urbinasopen, Kabare

Lokal Grid Jaringan jalan dalam kawasan/kota Waisai Fagailo, Waiwon, Waisai, Kalitoko,

Urbinasopen, Kabare 2 P. Gam Lokal Melingkar Kabui-Tenwaupnor-Kapisawar

Menyusur pantai 3 P.

Mansuar

Lokal Linier Pantai utara pulau: Yenbekwan- Prioritas

Kurkapa

4 P. Batanta Lokal Linier Pantai selatan pulau: Amdul-Yenanas-Jodlo-Wailebet

5 P. Salawati

Arteri Linier Pantai utara pulau: Samate- Prioritas

Padamsolol-Waiyom-Kaliam Kolektor Tegak lurus Jalan akses menuju kota-kota:

arteri Samate, Padamsolol, Waiyom, Kaliam

Lokal Grid Jaringan jalan dalam kawasan: Samate, Padamsolol, Waiyom, Kaliam

NO LOKASI FUNGSI POLA RUAS JALAN PRIORITAS

6 P. Misool Arteri Jalan lingkar tepi Waigama-Selat-Atkari-Limalas- Waigama-Foley

Jalan akses menuju kawasan/kota: Waigama/Foley

arteri Waigama, Selat, Atkari, Limalas, Lenmalu, Kalolom, Lenmolas, Foley Fagita, Bemlol, Tomolol, Biga, Kakapatul, Wey, Aduwey, Waigama

Lokal Grid Jaringan jalan dalam kawasan/kota Waigama Waigama dan Foley

7 P. Gag Lokal Linier Jalan tepi pantai dalam kota(2 lini) 8 Kep.

Kofiau

Lokal Grid Jaringan jalan dalam kota

(Deer)

9 Kep. Ayau Lokal Linier Jalan tepi pantai (Dorekar)

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005- 2014

Tabel 8.7

Rencana Pengembangan Terminal Di Kabupaten Raja Ampat

NO JENIS TERMINAL LOKASI TIPE PRIORITAS

1 Utama P. Waigeo B Waisai

2 Pengumpan/kota P. Salawati B Samate

P. Misool B Waigama

3 Lokal P. Waigeo C Selpele, Selegof, Urbinasopen

P. Salawati C Kalobo

P. Misool C Foley

P. Batanta C Yenanas

P. Mansuar C Yenbekwan

P. Gag C Gag

(6)

b. Transportasi Laut

Rencana pengembangan sistem transportasi darat di Raja Ampat disajikan

pada tabel berikut.

Tabel 8.8

Rencana Pengembangan Sistem Kepelabuhan Di Kabupaten Raja Ampat

NO LOKASI PELABUHAN RENCANA JANGKA PENDEK

RENCANA JANGKA PANJANG

PRIORITAS

1 Waisai (Waigeo Selatan) Pelabuhan

pengumpan regional

3 Saonek (Waigeo Selatan), Kalitoko (Mayalibit),

4 P. Kawe, P. Gag Pelabuhan perintis Pelabuhan khusus industri dan pertambangan

Gag

5 P. Yeffam, P. Gam Pelabuhan Perintis Pelabuhan khusus industri dan perkebunan

Yefam, Samate, Foley

P. Salawati, P. Misool Pelabuhan Ikan Pusat pendaratan dan pelelangan ikan

6 P. Batanta, P. Mansuar, Kep. Sayang, Teluk Mayalibit, Kep.Kofiau, Kep.Ayau

Pelabuhan perintis Pelabuhan khusus pariwisata

7 Desa-desa terpencil Pelabuhan perintis Pelabuhan penyeberangan

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

Tabel 8.9

Rencana Pengembangan Sistem Pelayanan Transportasi Di Kabupaten Raja Ampat

NO JARINGAN

1 Pelayanan Belum ada Dari Waisai ke pela- Antar pelabuhan

Kapal Pelni

utama buhan utama didalam utama didalam &

Kapal angkutan

dan luar negeri luar negeri barang (Ternate, Bitung, Biak, Sifat: reguler Kapal peti Jayapura, Sabah, kemas Philipina Selatan,Palao

China, Jepang, Korea, dsb)

2 Pengumpan Waisai-Sorong Waisai-Waigama- Antar pelabuhan

Kapal angkutan

regional Samate pengumpan re- penumpang gional reguler speed Dari pelabuhan boat (sewa) pengumpan Kapal angkutan regional ke

pela-barang (LST)

3 Pengumpan Waisai-Waigama- Ibukota Distrik ke Antar pelabuhan

Speed boat

lokal Samate Waisai, Samate, pengumpan lokal

(reguler)

Waigama Dari pelabuhan Kapal motor Antar ibukota distrik lokal ke pela- (kelotok)

buhan pengum-pan regional Sifat: reguler

4 Perintis Ibukota Distrik ke Desa-desa terpencil Pelayanan yang Speed boat Waisai, Samate, dan tertinggal bersifat membu- Kapal motor Waigama, antar ka jaringan baru (kelotok) Ibukota distrik untuk

(7)

c. Transportasi Udara

Rencana pengembangan sistem transportasi udara di Raja Ampat disajikan pada

tabel berikut.

Tabel 8.10

Rencana Pengembangan Sistem Bandara Di Kabupaten Raja Ampat

NO LOKASI PELABUHAN JENIS BANDARA PRIORITAS PENGEMBANGAN

1 Yeffman (Salawati) Pusat penyebaran sekunder

2 Waisai (Waigeo Selatan) Pusat penyebaran tersier Waisai

3 Kabare (Waigeo Utara) Bukan pusat penyebaran Kabare

4 Dorekar (Kep. Ayau) Bukan pusat penyebaran Dorekar

5 Pulau Gag Bukan pusat penyebaran Gag

6 Kep. Yeffam Bukan pusat penyebaran

7 Kep. Kofiau Bukan pusat penyebaran

8 Waigama Pusat penyebaran tersier Waigama

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

Tabel 8.11

Rencana Pengembangan Pelayanan Transportasi Udara di Kabupaten Raja Ampat

NO RUTE JANGKA

PENDEK

JANGKA PANJANG

SARANA

1 Manado-Ternate-Yeffman-Sorong pp Rute pengumpan Rute utama Fokker

2 Yeffman-Waisai-Kabare-Dorekar pp Rute perintis Rute pengumpan Casa/CN 235

3 Yeffman-Waisai-Gag- Yefam-Waisai-Yeffman

Rute perintis Rute pengumpan Casa/CN 212

4 Yeffman-Waisai-Kofiau-Waigama pp Rute perintis Rute pengumpan Casa/CN 212

5 Yeffman-Mansuar- P. Gag-Kep. Wayag

Rute pariwisata Rute pengumpan Casa/CN 212 Helikopter

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

2. Rencana Pengembangan Sistem Komunikasi

Berdasarkan kedekatan lokasi dengan Kota Sorong sebagai kota dengan fasilitas

pelayanan telekomunikasi yang lebih memadai, maka pengembangan teknologi

komunikasi di Raja Ampat dibedakan menjadi:

Teknologi telekomunikasi terestrial

Teknologi telekomunikasi wireless

Teknologi satelit

Tabel 8.12

Rencana Pengembangan Sistem Komunikasi Di Kabupaten Raja Ampat

NO CLUSTER TEKNOLOGI ALTERNATIF OPERATOR

1 Pulau Waigeo dan sekitarnya

Kombinasi antara terestrial, wireles dan satelit

PT Telkom, Pemda, Swasta

2 Pulau Misool dan sekitarnya

Teknologi satelit Pemerintah dan PT Telkom atau swasta

3 Pulau Batanta dan Samate

Terestrial dan satelit PT Telkom, Pemda, Swasta

4 Pulau Gag dan sekitarnya

Teknologi satelit Pemerintah dan PT Telkom atau swasta

5 Pulau Wayag dan sekitarnya

Teknologi satelit Pemerintah dan PT Telkom atau swasta

6 Pulau Mansuar dan sekitarnya

Kombinasi antara terestrial, wireles dan satelit

PT Telkom, Pemda, Swasta

7 Pulau Deer dan sekitarnya

Teknologi satelit Pemerintah dan PT Telkom atau swasta

8 Pulau Ayau dan sekitarnya

Teknologi satelit Pemerintah dan PT Telkom atau swasta

Sumber : RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014

3. Rencana Pengembangan Sistem Sistem Energi

Mengingat lokasi Kabupaten Raja Ampat yang cukup sulit dijangkau oleh

Jaringan Listrik Nasional, maka pengembangan listrik di wilayah ini dalam jangka

pendek hingga menengah dapat mengandalkan pada dua tipe teknologi

kelistrikan, yaitu teknologi surya yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan

penerangan malam hari, serta teknologi diesel untuk kebutuhan yang lebih

(8)

Program prioritas infrastruktur di Kabupaten Raja Ampat antara lain :

1. Program pengembangan sistem transportasi darat

2. Program pengembangan terminal

3. Program pengembangan transportasi laut

4. Program pengembangan transportasi udara

5. Program pengembangan sistem prasarana telekomunikasi

6. Program pengembangan sistem prasarana energi

7. Program pengembangan penyediaan air bersih

8. Program pengembangan sistem drainase wilayah

9. Program pengembangan sistem pengelolaan limbah cair

10. Program pengembangan sistem persampahan

Sebagai dasar dari penyusunan dan pelaksanaan Rencana Program I nvestasi Jangka

Menengah (RPI JM) Kabupaten Raja Ampat, perlu dilakukan kesepakatan

(memorandum) yang merupakan komitmen Pemerintah Daerah dalam melaksanakan

program yang telah diusulkan dalam RPI JM.

8 .2 R

IINNGGKKAASSAANN

P

P

RROOGGRRAAMM

P

P

RRIIOORRIITTAASS

I

I

NNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR

8 .3

R

R

EENNCCAANNAA KKEESSEEPPAAKKAATTAANN

(

(

M

M

EEMMOORRAANNDDUUMM

)

)

P

P

RROOGGRRAAMM

I

I

NNVVEESSTTAASSII

P

P

EEMMBBAANNGGUUNNAANN

I

I

NNFFRRAASSTTRRUUKKTTUURR

B

B

IIDDAANNGG

P

(9)

BU PAT I RAJ A AM PAT

RENCANA PROGRAM I NVESTASI JANGKA MENENGAH (RPI JM) BI DANG PEKERJAAN UMUM / CI PTA KARYA

PROVI NSI : PAPUA BARAT

KABUPATEN : RAJA AMPAT

NOMOR :

Berdasarkan Undang – undang nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah telah ditetapkan pembagian kewenangan antara pemerintahan pusat, pemerintah provinsi dan pemerintahan kabupaten / kota. Penyediaan infrastruktur permukiman menjadi kewenangan wajib bagi pemerintah kabupaten / kota, sehingga lebih mendekatkan antara pengambil kebijakan dengan masyarakat pengguna infrastruktur permukiman.

Menghadapi dinamika perubahan yang terjadi, kami menyadari bahwa diperlukan keselarasan dalam cara pandang atau paradigma dalam pengembangan infrastruktur permukiman secara komprehensif yang terintegrasi baik dalam konteks kewilayahan maupun dalam keterkaitannya dengan pengembangan sektor lain. Dalam konstelasi pembangunan regional dan nasional yang berkelanjutan. Untuk itu, kami menyepakati untuk melakukan kesepakatan dalam perencanaan dan pelaksanaan Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang Pekerjaan Umum / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013.

Berkenaan dengan hal tersebut di atas, pada hari ini Rabu Tanggal Sepuluh Bulan Desember Tahun Dua Ribu Delapan, kami menyepakati untuk saling mendukung dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya pada Tahun 2009 – 2013, sebagaimana terlampir.

Rencana Program I nvestasi Jangka Menengah Bidang PU / Cipta Karya ini pada dasarnya dapat dilanjutkan dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan kebutuhan yang ada pada tahun – tahun berikutnya.

Demikian program kerja ini kami buat berdasarkan kepedulian kam i dalam upaya – upaya percepatan pelaksanaan pembangunan bidang PU / Cipta Karya berkelanjutan.

Waisai, 10 Desember 2008

BUPATI RAJA AMPAT

(10)

Gambar

Tabel 8.1
Tabel 8.2
Tabel 8.5
Tabel 8.7
+3

Referensi

Dokumen terkait

STRUKTUR MODAL, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Model pendampingan pemasaran dan kemitraan pada program kewirausahaan berbasis pariwisata merupakan sebuah solusi alternatif yang digunakan dalam memecahkan masalah-masalah

dibandingkan ibu yang tidak memiliki riwayat Hal ini disebabkan karena endometrium dianggap mengalami luka atau kecacatan, apalagi pada ibu riwayat abortus yang

Fakta lapangan yang ditemukan adalah responden yang memiliki motivasi yang cukup disebabkan oleh kenaikan pangkat yang tepat waktu, lingkungan kerja dimana

Sedangkan menurut Steinberg (dalam Susanto, 2011), membaca permulaan adalah membaca yang diajarkan secara terprogram kepada anak pra sekolah. Program ini merupakan

01-Kb.P/II/2020 Perihal Permohonan Bantuan Dana Hibah / Bansos Provinsi Banten selaku Pemerintahan Kecamatan Pamarayan Kabupaten Serang Provinsi Banten, bahwa hasil

Pada era pandemi covid-19 sekarang, proses pembelajaran tidak lagi dilakukan di dalam ruang kelas seperti saat era normal, di era sekarang proses pembelajaran

bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi pengembangan diri. Seperti halnya