• Tidak ada hasil yang ditemukan

B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian - HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI UNJ - Repository Fakultas Ekonomi UNJ

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "B. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian - HUBUNGAN ANTARA GAYA HIDUP DENGAN KEPUTUSAN PEMBELIAN SMARTPHONE BLACKBERRY PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN, FAKULTAS EKONOMI UNJ - Repository Fakultas Ekonomi UNJ"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

22

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka tujuan penelitian ini ialah untuk mendapatkan pengetahuan yang tepat untuk memperoleh data empiris dan fakta-fakta yang tepat, sahih, valid, serta dapat dipercaya dan diandalkan tentang hubungan antara gaya hidup dengan keputusan pembelian Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi UNJ.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Manajemen, Universitas Negeri Jakarta. Tempat ini di pilih karena peneliti kuliah di kampus tersebut, sehingga memudahkan peneliti dalam mengakses berbagai informasi yang dibutuhkan untuk penelitian ini dan di kampus tersebut terdapat banyak mahasiswa yang menggunakan Smartphone blackberry.

2. Waktu Penelitian

(2)

C. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan tertentu37. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan pendekatan korelasional. Alasan peneliti menggunakan metode ini karena sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu untuk mengetahui hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat.

Kerlinger mengemukakan bahwa :

Metode survei adalah penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif , distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel.38

“Korelasi berarti hubungan timbal balik”39. Adapun alasan menggunakan pendekatan korelasional adalah untuk menemukan ada tidaknya hubungan dan apabila ada, berapa erat hubungan, serta berarti atau tidaknya hubungan tersebut. Dengan pendekatan korelasional dapat dilihat hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (Gaya Hidup) yang diberi simbol X sebagai variabel yang mempengaruhi dengan variabel terikat (keputusan pembelian) diberi simbol Y sebagai variabel yang dipengaruhi.

37 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan.(Bandung:Alfabeta.2010).p.3 38 Sugiyono. Metode Penelitian Administrasi.(Bandung:Alfabeta.2002).p.7

(3)

D. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”40.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen, Fakultas Ekonomi UNJ. Sedangkan, populasi terjangkaunya adalah Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen angkatan 2011, yang menggunakan Smartphone Blackberry. Program Studi S1 Manajemen angkatan 2011 dipilih sebagai populasi terjangkau dengan alasan setelah dilakukan survei awal, mahasiswa Program Studi S1 Manajemen angkatan 2011 yang paling banyak menggunakan Smartphone Blackberry sebanyak 34 orang.

“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”41.

Sampel diambil berdasarkan tabel Isaac dan Michael. Penentuan jumlah sampel dari populasi tertentu dengan taraf kesalahan 5% sejumlah 32 Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen angkatan 2011, Universitas Negeri Jakarta.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik acak sederhana (Simple Random Sampling). Teknik ini digunakan dengan pertimbangan bahwa seluruh populasi yang akan peneliti teliti memiliki karakteristik yang dapat dianggap homogen. Selain itu, dengan teknik

(4)

tersebut, maka seluruh populasi terjangkau yang peneliti teliti memiliki kesempatan yang sama untuk dipilih. Yaitu dengan cara melakukan undian dari seluruh populasi terjangkau yang ada. Teknik ini digunakan dengan harapan dapat terwakilinya data dari populasi tersebut.

E. Instrumen Penelitian

Penelitian ini meneliti dua variabel yaitu gaya hidup (variabel X) dan keputusan pembelian (variabel Y). Adapun instrumen untuk mengukur kedua variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Keputusan Pembelian (Variabel Y)

a. Definisi Konseptual

Keputusan pembelian merupakan proses pemecahan masalah konsumen atas pilihan produk yang sesuai dengan karakteristik pribadi dan lingkungan sosial mereka.

b. Definisi Operasional

Keputusan pembelian adalah suatu keinginan yang timbul dari dalam diri seseorang untuk membeli suatu produk atau jasa tanpa paksaan dari pihak manapun.

(5)

menggunakan instrumen non tes, yang berbentuk angket atau kuesioner, dengan model skala likert.

c. Kisi-Kisi Instrumen Keputusan Pembelian

Kisi-kisi instrumen yang disajikan pada bagian ini merupakan kisi-kisi instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan pembelian yang diujicobakan dan juga sebagai kisi-kisi instrumen final yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan pembelian. Dan kisi-kisi ini disajikan dengan maksud untuk memberikan informasi mengenai butir-butir yang dimasukkan setelah uji coba dan uji reliabilitas. Kisi-kisi instrumen dapat dilihat pada tabel III.1

Tabel III.1

Kisi-Kisi Instrumen Variabel Y (Keputusan Pembelian)

Pascaakuisisi Mengkonsumsi 23,29 30,31 31

23,

29 30

18, 24

(6)

Untuk mengisi setiap butir pernyataan dalam instrumen penelitian, responden dapat memilih salah satu jawaban dari 5 alternatif yang telah disediakan. Dan 5 alternatif jawaban tersebut diberi nilai 1 (satu) sampai 5 (lima) sesuai dengan tingkat jawaban. Alternatif jawaban yang digunakan sebagai berikut:

TABEL III. 2

Skala Penilaian Instrumen Keputusan Pembelian

No Alternatif Jawaban Item Positif Item Negatif

1. Sangat Setuju ( SS ) 5 1

2. Setuju ( S ) 4 2

3. Ragu-ragu ( RR) 3 3

4. Tidak Setuju ( TS ) 2 4

5. Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 5

d. Validasi Instrumen Keputusan Pembelian

Proses pengembangan instrumen keputusan pembelian dimulai dengan menyusun instrumen berbentuk skala likert sebanyak 31 butir pernyataan yang mengacu pada indikator-indikator variabel keputusan pembelian seperti terlihat pada tabel III.1 yang disebut sebagai konsep instrumen untuk mengukur variabel keputusan pembelian.

(7)

 

2 2

.

yt

yi

yt

yi

r

it

telah tercantum pada tabel III.1. Setelah disetujui, langkah selanjutnya adalah instrumen tersebut diujicobakan kepada 30 Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen 2010, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Diluar sampel yang sesuai dengan karakteristik populasi.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validasi butir dengan menggunakan koefisien korelasi antar skor butir dengan skor total instrumen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

42

Dimana :

rit = Koefisien skor butir dengan skor total instrumen yi = Deviasi skor butir dari Yi

yt = Deviasi skor dari Yt

Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0.361, jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung < rtabel , maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di-drop.

(8)

Dari hasil ujicoba tersebut terdapat 6 butir pernyataan yang drop karena tidak valid atau belum memenuhi kriteria rtabel = 0,361. Sehingga butir pernyataan final yang digunakan untuk mengukur variabel keputusan pembelian menjadi 25 butir pernyataan (perhitungan dapat di lihat di lampiran 9 ).

Selanjutnya, dihitung reliabilitasnya terhadap butir-butir pernyataan yang telah dianggap valid dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total.

Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach yaitu :

43

Varians butir itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

44

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Si²= 0,89, St² = 163,50 dan rii sebesar 0,90 (perhitungan dapat di lihat di lampiran 15). Hal ini menunjukkan bahwa “Koefisien reliabilitasnya termasuk dalam

43 Ibid, p.89

(9)

kategori tinggi”. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 25 pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur keputusan pembelian.

2. Gaya Hidup (Variabel X)

a. Definisi Konseptual

Gaya hidup adalah cara hidup seseorang atau masyarakat dalam mengatur aktivitas, apa yang membuatnya mereka tertarik dan mengungkapkan opini mereka di lingkungannya

b. Definisi Operasional

Gaya hidup mencerminkan indikator aktivitas dengan sub indikator: liburan, hiburan, komunitas. hetertarikan (interest) dengan sub indikator: media, dan opini dengan subindikator : sosial, ekonomi.

c. Kisi – Kisi Instrumen Gaya Hidup

(10)

Tabel III.3

Kisi-Kisi Instrumen Gaya Hidup (Variabel X)

Untuk mengisi setiap butir pernyataan dengan menggunakan model Skala Likert, telah disediakan 5 alternatif jawaban yang telah disediakan dan setiap jawaban bernilai 1 sampai 5 sesuai dengan tingkat jawabannya. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel III.4

Tabel III. 4

Skala Penilaian Untuk Gaya Hidup

NO. Alternatif Jawaban Item

(11)

 

2 2

. xt xi

xt xi rit

d. Validasi Instrumen Gaya Hidup

Proses pengembangan Instrumen gaya hidup dimulai dengan penyusunan instrumen model Skala Likert sebanyak 26 butir pernyataan yang mengacu pada model indikator-indikator variabel interaksi sosial terlihat pada tabel III.3.

Tahap berikutnya, konsep instrumen dikonsultasikan kepada dosen pembimbing berkaitan dengan validitas konstruk, yaitu seberapa jauh butir – butir indikator tersebut telah mengukur indikator dan sub indikator dari variabel gaya hidup sebagaimana tercantum pada tabel III.3. Setelah konsep instrumen disetujui, langkah selanjutnya adalah instrumen diuji cobakan kepada 30 Mahasiswa Program Studi S1 Manajemen 2010, Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Proses validasi dilakukan dengan menganalisis data hasil uji coba instrumen yaitu validitas butir dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir dengan skor total instrumen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:

45

Dimana :

rit = Koefisien skor butir dengan skor total instrumen xi = Deviasi skor butir dari Yi

xt = Deviasi skor dari Yt

(12)

Kriteria batas minimum pernyataan yang diterima adalah rtabel = 0.361, jika rhitung > rtabel maka butir pernyataan dianggap valid. Sedangkan, jika rhitung < rtabel, maka butir pernyataan dianggap tidak valid, yang kemudian butir pernyataan tersebut tidak digunakan atau harus di drop.

Dari hasil uji coba tersebut terdapat 3 butir pernyataan yang drop karena tidak valid atau belum memenuhi kriteria rtabel = 0,361. Sehingga ,butir pernyataan final yang digunakan untuk mengukur variabel gaya hidup menjadi 23 butir pernyataan (perhitungan dapat di lihat di lampiran 6 ).

Selanjutnya, dihitung realibilitasnya terhadap butir-butir pernyataan yang telah dianggap valid dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach yang sebelumnya dihitung terlebih dahulu varian butir dan varian total.

Uji reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach yaitu :

46

Varians butir itu sendiri dapat diperoleh dengan menggunakan rumus sebagai berikut:47

46Ibid. 89

(13)

Dari hasil perhitungan diperoleh hasil Si²= 0,36, St² = 132,81 dan rii sebesar 0,918 (perhitungan dapat di lihat di lampiran 14). Hal ini menunjukkan bahwa “Koefisien reliabilitas termasuk dalam kategori sangat tinggi”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa instrumen yang berjumlah 23 pernyataan inilah yang akan digunakan sebagai instrumen final untuk mengukur Gaya Hidup

F. Konstelasi Hubungan antara Variabel

Sesuai dengan hipotesis yang diajukan bahwa terdapat hubungan positif antara variabel X (Gaya Hidup) dengan variabel Y (Keputusan Pembelian).

Maka konstelasi hubungan antara variabel X dan variabel Y dapat digambarkan sebagai berikut:

X Y

Keterangan:

Variabel Bebas (X) : Gaya Hidup

(14)

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan uji regresi dan korelasi dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mencari Persamaan Regresi

Mencari persamaan regresi dengan rumus:

Ŷ = a + bX 48

Dimana Koefisien a dan b dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:49

= ∑

= −

Dimana:

(฀X)²

฀x² = ฀X² - n (฀Y)²

฀y² = ฀Y² - n

(฀X).(฀Y) ฀xy = ฀XY -

n

Keterangan:

Ŷ = Persamaan regresi a = Konstanta

b = Koefisien arah regresi

(15)

2. Uji Persyaratan Analisis

a. Uji Normalitas Galat Taksiran Regresi Y atas X

Sebelum data yang diperoleh dipakai dalam perhitungan, data tersebut diuji terlebih dahulu untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal

atau tidak, yaitu dengan uji Liliefors, pada taraf signifikan (α) = 0,05.

Dengan hipotesis statistik:

Ho : Galat Taksiran Regresi Y atas X berdistribusi normal H1 : Galat Taksiran Regresi Y atas X tidak berdistribusi normal Kriteria pengujian:

Jika Ltabel > Lhitung, maka terima Ho, berarti galat taksiran regresi Y atas X berdistribusi normal.

Prosedur yang digunakan adalah :

a) Pengamatan x1, x2, …xn dijadikan bilangan baku dengan menggunakan rumus (x dan s masing-masing merupakan rata-rata dan simpangan baku sampel).

b) Untuk tiap bilangan baku ini dan menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang . c) Selanjutnya dihitung proporsi x1, x2, …, xn yang lebih kecil atau

sama dengan zi. Jika proporsi ini dinyatakan oleh S(zi), maka S(Zi) = banyaknya x1, x2, …, xn yang ≤ zi

n

d) Hitung selisih F(Zi) – S(Zi) kemudian tentukan harga mutlakmya. e) Ambil harga yang paling besar di antara harga-harga mutlak selisih

tersebut. Sebutlah harga terbesar ini sebagai L0.50

(16)

b. Uji Linearitas Regresi

Uji linieritas regresi ini dilakukan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh merupakan bentuk linear atau tidak linier.

Dengan hipotesis statistika:

Ho : Y = α + βX (regresi linier) Hi : Y ≠ α + βX (regresi tidak linier) Kriteria pengujian:

Terima Ho jika Fhitung < Ftabel, maka persamaan regresi dinyatakan linier.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Keberartian Regresi

Uji keberartian regresi ini digunakan untuk mengetahui apakah persamaan regresi yang diperoleh berarti atau tidak berarti, dengan kriteria pengujian bahwa regresi sangat berarti apabila Fhitung > Ftabel.

Dengan hipotesis statistik : HO : β < 0

H1 : β > 0

Kriteria Pengujian :

Regresi dinyatakan positif signifikan jika Fhitung > Ftabel

Untuk mengetahui keberartian dan linearitas persamaan regresi di atas digunakan tabel ANAVA pada tabel III.3 berikut ini:51

51

(17)

Tabel III.5

DAFTAR ANALISIS VARIANS

UNTUK UJI KEBERARTIAN DAN LINEARISTAS REGRESI

Sumber

Keterangan : *) Persamaan regresi berarti

ns) persamaan regresi linier/not significant

b. Perhitungan Koefisien Korelasi

(18)

c. Uji Keberartian Koefisien Korelasi (Uji-t)

Untuk mengetahui keberartian pengaruh antara kedua variabel digunakan uji-t, dengan rumus sebagai berikut:52

Dimana:

Thitung = Skor signifikan koefisien korelasi

rxy = Koefisien korelasi product moment

n = banyaknya sampel/data Hipotesis statistik:

Ho : ρ ≤ 0

Hi : ρ > 0

Dengan kriteria pengujian:

Koefisien korelasi dinyatakan signifikan jika thitung > ttabel

Koefisien korelasi dilakukan pada taraf signifikan (α=0,05) dengan derajat

kebebasan (dk)=n-2.

d. Perhitungan Koefisien Determinasi

Selanjutnya ,dilakukan perhitungan koefisien determinasi (penentu) yaitu untuk mengetahui persentase besarnya variasi variabel Y ditentukan oleh variabel X dengan menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut:

KD = r xy² x 100 %

Dimana :

KD = Koefisien determinasi

r xy = Koefisien korelasi product moment

Gambar

Tabel III.1
TABEL III. 2
Tabel III. 4
Tabel III.5

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kombinasi HPMC K4M – amilum kulit pisang agung dan konsentrasi natrium bikarbonat terhadap mutu fisik tablet dan

Wijaya, Lanni : &#34;Identifikasi dan Penetapan Kadar Zat Warna Merah dalam Dawet yang Dijual di Sepanjang Jalan &#34;X&#34; Secara KLT-Densitometri. Untuk uji

Penelitian tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mukti (2013, h. 12-13) yang mengatakan bahwa orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi akan

Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam filler-binder, macam superdisintegrant dan interaksinya terhadap sifat fisik tablet dan disolusi tablet

Konsentrasi Kollicoat Protect dan macam pelarut berpengaruh terhadap kekerasan, kerapuhan, waktu hancur tablet, dan pertambahan bobot tablet salut film ekstrak

Pola hidup yang mementingkan diri dan ambisi pribadi tanpa mempertimbangkan kepentingan orang lain (egois) menilai segala sesuatu dari materi (matrelialistis) dan hidup

Hasil pekerjaan setiap karyawan perusahaan sudah tentu sangat dipengaruhi oleh karakteristik pekerjaan dan komunikasi yang efektif Sikap dan perilaku kerja

a. Supervisi Pembelajaran Kepala Madrasah adalah usaha atau program untuk memperbaiki pengajaran atau pembelajaran sebagai bentuk pengawasan untuk menciptakan