3.1 STRATEGI/SKENARIO PERKEMBANGAN BERDASARKAN RTRW
3.1.1 Strategi perkembangan
Tujuan penataan ruang wilayah Kabupaten Wonogiri adalah mewujudkan
pusat pertumbuhan pertanian didukung DAS berkelanjutan dan pusat pertumbuhan
industri berwawasan lingkungan menuju masyarakat mandiri, berdaya saing, dan
sejahtera.
Untuk mewujudkan tujuan penataan ruang wilayah kabupaten ditetapkan
kebijakan penataan ruang wilayah kabupaten. Kebijakan penataan ruang wilayah
kabupaten meliputi:
1. Pemantapan fungsi dan kedudukan kabupaten dalam kawasan andalan.
Strateginya meliputi
a. Memantapkan kedudukan kabupaten sebagai kawasan andalan
b. Memantapkan fungsi kabupaten sebagai pusat pengembangan
pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan
c. Menetapkan lokasi pusat pengembangan kegiatan
d. Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan jalan dari produsen ke
daerah pemasaran, perkotaan ke perdesaan serta antar kota dan antar
desa
e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan
kegiatan.
2. Pengembangan dan optimalisasi kawasan peruntukan pertanian.
Strateginya meliputi :
a. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian
b. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan pengolahan hasil
pertanian
c. Mengembangkan dan mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan
d. Mengembangkan sistem pemasaran hasil pertanian
3. Pengembangan industri berwawasan lingkungan dan berbasis
pemberdayaan masyarakat. Strateginya meliputi :
a. Mengembangkan kegiatan industri dengan memberdayakan
masyarakat lokal
b. Mengembangkan pusat kegiatan industri
c. Mengendalikan perkembangan kegiatan industri
d. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri
e. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan peruntukan
industri
f. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah secara terpadu
g. Menyediakan zona penyangga kawasan peruntukan industri
h. Memanfaatkan sumber daya alam kebutuhan kegiatan industri
berwawasan lingkungan
i. Mengembangkan kawasan permukiman terintegrasi dengan kawasan
peruntukan industri.
4. Peningkatan pengelolan DAS berkelanjutan. Strateginya meliputi :
a. Mewujudkan kawasan hutan dengan sebaran proporsional
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan
c. Meningkatkan konservasi lahan dan hutan
d. Mengendalikan dan menata kembali pemanfaatan ruang DAS
e. Mengembangkan hutan rakyat pada DAS.
5. Pengembangan dan pemantapan pusat kegiatan terpadu. Strateginya
meliputi :
a. Menetapkan fungsi pusat kegiatan
b. Mewujudkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian.
c. Menciptakan pusat pertumbuhan industri dan kawasan sekitarnya
d. Mengembangkan jaringan penghubung antar pusat kegiatan
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan
f. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan
perdesaan
6. Pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian fungsi
lingkungan hidup. Strateginya meliputi :
a. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung
b. Melestarikan fungsi lingkungan hidup terpadu
d. Mengendalikan secara ketat pemanfaatan ruang kawasan lindung
e. Memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman sumber daya
alam
f. Mengoptimalkan dan mempertahankan ekosistem pada kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
g. Mengelola kawasan suaka alam dan cagar budaya secara
berkelanjutan
h. Mempertahankan dan melestarikan kawasan lindung geologi
7. Pengoptimalan potensi lahan budidaya dan sumber daya alam.
Strateginya meliputi :
a. Meningkatkan prasarana jaringan transportasi
b. Mengembangkan perekonomian pada kawasan budidaya wilayah
tertinggal
c. Meningkatkan akses kawasan budidaya ke jaringan jalan arteri dan
jalan kolektor
d. Mengembangkan sarana dan jaringan prasarana wilayah pendukung
e. Meningkatkan produktivitas dan komoditas unggulan
f. Mengoptimalkan pengembangan potensi sumber daya alam
pertambangan
8. Pengembangan dan optimalisasi kawasan strategis. Strateginya meliputi :
a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai
strategis dari sudut kepentingan ekonomi
b. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai
strategis dari sudut kepentingan sosial budaya.
c. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai
strategis pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi
d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai
strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan
hidup
9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Strateginya meliputi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi
khusus pertahanan dan keamanan negara
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di
c. Mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang
memisahkan kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan atau
TNI
3.1.2 Kebijakan Pengembangan Wilayah Kabupaten Wonogiri
Visi dan Misi Kabupaten Wonogiri telah disusun berdasarkan gambaran
umum kondisi Kabupaten Wonogiri saat ini dan isu-isu strategis yang dihadapi dalam 5
(lima) tahun mendatang tahun 2010-2015, melalui proses yang partisipatif dan
komprehensif dengan mempertimbangkan data statistik daerah dan pandangan para
pemangku kepentingan
Visi
“Terwujudnya Pemerintah Wonogiri yang Kredibel dan Efektif demi Terciptanya Kehidupan Masyarakat yang Berkualitas dan Berakhlak Mulia
Bebas dari Kemiskinan”
Dalam rangka mengemban pencapaian visi oleh segenap stakeholder maka
ditetapkan misi pembangunan daerah Kabupaten Wonogiri Tahun 2010-2015 sebagai
berikut:
Misi ke 1
Meningkatkan profesionalitas kelembagaan dan aparatur pemerintah
Kabupaten Wonogiri dalam rangka menyelenggarakan pemerintahan yang
transparan (prinsip transparancy), akuntabel (prinsip accountability),
responsibel (prinsip responsibility) dan adil (prinsip fairness).
Misi ke 2
Meningkatkan kualitas pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, pangan
dan papan dalam rangka pemenuhan hak-hak dasar menuju pencapaian
kualitas hidup masyarakat.
Misi ke 3
Mengembangkan tata kota, pembangunan sarana dan prasarana dan
Misi ke 4
Mengembangkan kapasitas membangun jejaring kerjasama antar daerah dan
dunia usaha untuk meningkatkan investasi fisik sarana prasarana, ekonomi
dan permodalan, dan rekayasa sosial untuk mengolah potensi lokal
Kabupaten Wonogiri sehingga memiliki keunggulan kompetitif di bidang
industri pengolahan hasil pertanian (dalam arti luas), perdagangan, pariwisata
dan mengurangi tingkat kemiskinan.
Misi ke 5
Mengembangkan lembaga perbankan rakyat, Usaha Kecil Mikro dan Koperasi
(UKMK), dan bentuk ekonomi kerakyatan lain berbasis perdagangan dan
industri pengolahan hasil pertanian untuk meningkatkan nilai tambah
perekonomian.
Misi ke 6
Mengembangkan kearifan lokal sebagai modal dasar membangun masyarakat
yang berakhlak mulia dalam berkompetisi di kehidupan ekonomi, sosial, dan
politik sehingga terjaga kerukunan dan ketertiban masyarakat.
3.1.3 Rencana Struktur Ruang
Rencana struktur ruang Kabupaten Wonogiri terdiri atas sistem pusat kegiatan
dan sistem jaringan prasarana wilayah. Dalam sistem pusat kegiatan di Kabupaten
Wonogiri terdiri atas sistem perkotaan dan sistem perdesaan. Sistem pusat kegiatan
perkotaan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
TABEL 3.1
SISTEM PUSAT KEGIATAN PERKOTAAN
No Pusat Kegiatan Perkotaan Lokasi
1 PKL Perkotaan Wonogiri
2 PKLp a. Perkotaan Purwantoro b. Perkotaan Pracimantoro c. Perkotaan Baturetno
3 PPK
No Pusat Kegiatan Perkotaan Lokasi
j. Perkotaan Nguntoronadi k. Perkotaan Jatiroto l. Perkotaan Bulukerto m. Perkotaan Puhpelem n. Perkotaan Giriwoyo o. Perkotaan Jatipurno p. Perkotaan Girimarto
Sumber : RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031
Sistem jaringan prasarana wilayah terdiri atas sistem jaringan prasarana
utama dan sistem jaringan prasarana lainnya.
1. Jaringan transportasi darat
Jalan nasional pada wilayah kabupaten berupa pembangunan jalan
arteri primer meliputi
a. Ruas baru metropolitan Subosukawonosraten berupa ruas jalan
Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten
b. Jalan lintas selatan Glonggong atau perbatasan Pacitan Jawa
Timur-Giriwoyo-Giritontro-Pracimantoro-Duwet atau Gunung Kidul Daerah
Istimewa Yogyakarta.
Jalan provinsi pada wilayah kabupaten berupa pemeliharaan jalan
kolektor primer meliputi
a. Ruas jalan Cengkal atau Wuryantoro-Pracimantoro
b. Ruas jalan Ngadirojo-Giriwoyo
c. Ruas jalan Ngadirojo-Latung atau perbatasan Karanganyar
d. Ruas jalan Purwantoro-Kismantoro-Jeruk Kecamatan Bandar atau
Pacitan
e. Ruas jalan Wonogiri-Cengkal-Manyaran-Blimbing atau perbatasan
Daerah Istimewa Yogyakarta
f. Ruas jalan Manyaran-Namengan atau perbatasan Sukoharjo dan
Daerah Istimewa Yogyakarta
g. Jalan lingkar kota bagian Timur meliputi Bulusulur-Purworejo-Pokoh
Kidul-Wuryorejo-Pare-Singodutan Jalan kabupaten meliputi
a. Pemeliharaan jalan lokal primer
b. Pemeliharaan jalan lokal sekunder
c. Pengembangan jaringan jalan meliputi jalan lintas perbatasan
Kabupaten Gunung Kidul, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten
Pacitan
d. Optimalisasi dan pengembangan jaringan jalan lingkungan berada di
seluruh kecamatan
e. Optimalisasi dan pengembangan jaringan jalan antar desa atau jalan
poros desa
f. Pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan
Jalan strategis nasional tersambung berupa ruas jalan
Sukoharjo-Wonogiri-Biting
Jaringan sungai, danau, dan penyeberangan berupa optimalisasi angkutan penyeberangan perahu kecil berada di Waduk Serba Guna
Wonogiri dengan rute Wonogiri-Baturetno
2. Jaringan perkeretaapian
Prasarana kereta api komuter meliputi
a. Peningkatan jalur kereta api Solo-Wonogiri
b. Revitalisasi jalur kereta api Wonogiri-Waduk Serba Guna Wonogiri Sarana kereta api komuter berupa peningkatan stasiun kereta api
berada di Kecamatan Wonogiri Pelayanan kereta api meliputi
a. Peningkatan akses terhadap layanan kereta api
b. Jaminan keselamatan dan kenyamanan penumpang
Rencana sistem jaringan energi bahan bakar minyak dan gas meliputi
1. Peningkatan dan pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum
(SPBU) berada di seluruh kecamatan
2. Peningkatan dan pengembangan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Elpiji
(SPBE) meliputi Kecamatan Wonogiri, Pracimantoro, Ngadirojo,
Purwantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri, Wuryantoro,
Nguntoronadi, dan Sidoharjo.
3. Pengembangan tenaga listrik meliputi
a. Pengembangan PLTS berada di daerah tidak terjangkau jaringan listrik
meliputi Kecamatan Wonogiri, Nguntoronadi, Karangtengah, Giriwoyo,
Selogiri, dan Slogohimo.
b. Pengembangan pembangkit listrik tenaga air hidro mini meliputi
c. Pengembangan gardu induk listrik distribusi SUTT kapasitas 150 kilo
volt ampere meliputi Kecamatan Wonogiri dan Kecamatan
Nguntoronadi
d. Pengembangan dan perluasan jaringan listrik perdesaan berada di
seluruh kecamatan
4. Jaringan transmisi berupa pengembangan SUTT kapasitas 150 kVA
meliputi Kecamatan Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Nguntoronadi,
Tirtomoyo, Batuwarno, Giriwoyo, dan Karangtengah.
Rencana sistem jaringan telekomunikasi terdiri atas :
1. Jaringan teresterial berupa jaringan kabel telepon berada di seluruh
kecamatan
2. Jaringan nirkabel berupa telekomunikasi selular menggunakan menara
BTS mandiri dan BTS bersama berada di seluruh ibukota kecamatan
3. Jaringan satelit berupa pembangunan layanan internet berada di seluruh
ibukota kecamatan
Rencana jaringan air baku untuk air bersih meliputi :
1. Pengoptimalan sumber mata air berada di seluruh kecamatan
2. Penyediaan dan perluasan jaringan air bersih perdesaan bersumber mata
air
3. Pengembangan sistem Penampungan Air Hujan (PAH) dan sistem Akuifer
Buatan dan Simpanan Air Hujan (ABSAH) pada kawasan rawan
kekeringan meliputi Kecamatan Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito,
Giriwoyo, Eromoko, Wuryantoro, Manyaran, Nguntoronadi, dan Batuwarno.
4. Pengembangan sumber air pemadam kebakaran dan hidran kota meliputi
kawasan peruntukan industri, kawasan perdagangan dan jasa serta
kawasan permukiman padat
Rencana jaringan air bersih ke kelompok pengguna meliputi :
a. Peningkatan jaringan perpipaan perkotaan dan perdesaan
Rencana sistem jaringan persampahan meliputi :
1. Pengembangan sistem pengangkutan sampah kawasan permukiman
perkotaan dan pusat kegiatan masyarakat
2. Pengembangan sistem composing kawasan perdesaan dan permukiman
kepadatan rendah
3. Penetapan lokasi TPS berada di seluruh kecamatan
4. Pembangunan TPS meliputi Kecamatan Wonogiri, Jatisrono, Purwantoro,
Baturetno, Pracimantoro, Ngadirojo, Wuryantoro, dan Slogohimo
5. Pembangunan dan perluasan TPA meliputi Kecamatan Ngadirojo,
Wuryantoro, Pracimantoro, Baturetno, Purwantoro, dan Slogohimo
6. Peningkatan sistem pengelolaan sampah dengan sanitary landfill dan
sistem 3R meliputi pengurangan (reduce), penggunaan kembali
(reuse),dan daur ulang (recycle)
Pengembangan sistem jaringan air minum meliputi :
1. Pengembangan sistem distribusi air minum meliputi seluruh kecamatan
2. Pengembangan jaringan perpipaan air minum meliputi seluruh kecamatan
3. Pengembangan jaringan non perpipaan air minum meliputi seluruh
kecamatan
4. Pemberdayaan kelompok pengelola air minum mandiri berada di seluruh
kecamatan
Pengembangan sistem jaringan air limbah dan pengelolaan limbah B3
meliputi :
1. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah individu dan komunal
meliputi
a. Pengelolaan air limbah individu meliputi Kecamatan Pracimantoro,
Tirtomoyo, Manyaran, Selogiri, Wonogiri, Ngadirojo, Jatisrono,
Girimarto, Purwantoro, Eromoko, Giritontro, dan Jatiroto.
b. Pengelolaan air limbah komunal meliputi Kecamatan Wonogiri,
Purwantoro, Pracimantoro, Baturetno, Slogohimo, Jatisrono, Selogiri,
Wuryantoro, dan Sidoharjo.
2. Pengembangan sistem pengelolaan air limbah kawasan peruntukan
industri menggunakan IPAL.
3. Pengembangan pengelolaan limbah B3 pada kawasan permukiman dan
Rencana sistem jaringan drainase meliputi :
1. Pengembangan jaringan drainase primer meliputi seluruh kecamatan
2. Pengembangan jaringan drainase sekunder meliputi seluruh kecamatan
3. Pengembangan jaringan drainase tersier meliputi seluruh kecamatan
3.1.4 Rencana Pola Ruang
3.1.4.1 Rencana Kawasan Lindung
Kawasan lindung yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan hutan
lindung, kawasan yang member perlindungan terhadap kawasan bawahannya,
kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar
budaya, kawasan rawan bencana alam serta kawasan lindung geologi.
A. Kawasan Hutan Lindung
Kawasan hutan lindung yang ada di Kabupaten Wonogiri memiliki luas kurang
lebih 11.512 hektar yang meliputi Kecamatan Manyaran, Kecamatan Selogiri,
Kecamatan Wonogiri, Kecamatan Wuryantoro, Kecamatan Sidoharjo, Kecamatan
Ngadirojo, Kecamatan Tirtomoyo, Kecamatan Jatiroto, Kecamatan Slogohimo,
Kecamatan Kismantoro, Kecamatan Purwantoro, Kecamatan Girimarto, Kecamatan
Jatipurno, Kecamatan Bulukerto, Kecamatan Puhpelem, Kecamatan Batuwarno,
Kecamatan Karangtengah. Kecamatan Giriwoyo, Kecamatan Baturetno, Kecamatan
Pracimantoro dan Kecamatan Eromoko.
Pengelolaan kawasan hutan lindung diwujudkan meliputi
a. Penataan kawasan hutan lindung
b. Perlindungan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan
c. Pemeliharaan fungsi hidrologis bagi kegiatan pemanfaatan lahan
B. Kawasan yang Memberi Perlindungan Terhadap Kawasan Bawahannya
Kawasan yang memberi perlindungan terhadap kawasan bawahannya berada
di seluruh kecamatan meliputi daerah tangkapan air waduk, embung dan telaga.
Pengelolaan kawasan yang member perlindungan terhadap kawasan bawahannya
diwujudkan melalui
a. Penataan kawasan resapan air
b. Perlindungan kawasan resapan air
c. Pemeliharaan kawasan resapan air
C. Kawasan Perlindungan Setempat
Kawasan perlindungan setempat yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas
kawasan sempadan pantai, sungai dan saluran irigasi, kawasan sekitar waduk,
embung, dan telaga, kawasan sekitar mata air serta kawasan ruang terbuka hijau.
Kawasan sempadan pantai ini berada di Kecamatan Paranggupito. Kawasan
sempadan sungai dan saluran irigasi berada di seluruh kecamatan yang meliputi
sungai, anak sungai, dan saluran irigasi. Kawasan sekitar waduk, embung, dan telaga
meliputi
a. Kawasan waduk besar (Waduk Serba Guna Wonogiri) di Kecamatan
Wonogiri
b. Kawasan waduk kecil meliputi Kecamatan Eromoko, Batuwarno, Selogiri,
Giriwoyo, dan Giritontro
c. Kawasan embung dan telaga meliputi Kecamatan Batuwarno,
Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, Giriwoyo, dan Eromoko.
Kawasan sekitar mata air berupa kawasan sempadan sumber mata air yang
berada di seluruh kecamatan. Sedangkan kawasan ruang terbuka hijau meliputi
ruangterbuka hijau publik dan ruang terbuka hijau privat. Ruang terbuka hijau publik
memiliki luas sebesar 20 % dari luas kawasan perkotaan meliputi taman kota, taman
pemakaman umum dan jalur hijau sepanjang jalan dan sungai. Sedangkan ruang
terbuka privat memiliki luas sebesar 10 % dari luas kawasan perkotaan yang meliputi
kebun atau halaman rumah dan gedung milik masyarakat dan swasta yang ditanami
tumbuhan.
D. Kawasan Pelestarian alam dan Cagar Budaya
Kawasan suaka alam, pelestarian dan cagar budaya yang ada di Kabupaten
Wonogiri terdiri atas kawasan cagar alam, kawasan wisata alam dan wisata alam laut
serta kawasan cagar budaya dan ilmu pengetahuan.
Kawasan cagar alam yang memiliki luas delapan hektar berupa Cagar Alam
Donoloyo berada di Desa Watusumo Kecamatan Slogohimo. Kawasan wisata alam
dan wisata alam laut meliputi Wisata Alam Girimanik berada di Kecamatan Slogohimo
dan Wisata Alam Pantai Selatan berada di Kecamatan Paranggupito. Sedangkan
TABEL 3.2
KAWASAN CAGAR BUDAYA DAN ILMU PENGETAHUAN
No Cagar Budaya Kecamatan
1 Cagar Budaya Candi berupa
Candi Bendho Kecamatan Nguntoronadi
2 Situs Cagar Budaya Petilasan Gunung Giri Sendang Kaliwerak Makam Hastana Giri
Kecamatan Wonogiri
Makam Keblokan Makam Gung Wijil Petilasan Watugilang
Nglaroh Tugu Pusaka Sendang Siwani Sendang Sinongko Makam Mantenan Makam Kasan Nur Iman
Kecamatan Selogiri
Petilasan Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo Makam Bupati Wonogiri I Kecamatan Nguntotonadi
Rumah Tiban Kecamatan Girimarto
Makam Karangtengah 3 Cagar Budaya Masjid
Masjid Kuno Kecamatan Purwantoro
Masjid Tiban Kecamatan Baturetno
Sumber : RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031
Pengelolaan kawasan pelestarian alam dan cagar budaya diwujudkan melalui
a. Penataan kawasan pelestarian alam dan cagar budaya
b. Mempertahankan flora dan fauna
c. Mereboisasi kawasan
d. Pelestarian wisata alam dan wisata alam laut
e. Pengembangan wisata alam dan wisata alam laut
f. Pelestarian peninggalan nilai budaya dana wisata alam
E. Kawasan Rawan Bencana
Kawasan rawan bencana alam yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas
kawasan rawan tanah longsor, kawasan rawan banjir, kawasan rawan kekeringan, dan
kawasan rawan angin puting beliung. Kawasan rawan bencana alam yang ada di
TABEL 3.3
KAWASAN RAWAN BENCANA ALAM DI KABUPATEN WONOGIRI 3 Rawan kekeringan
a. Wilayah yang memiliki lahan pertanian tetapi kekurangan air b. Wilayah kekurangan pemenuhan
kebutuhan air minum PracimantoroGiritontro Paranggupito
4 Rawan puting beliung Seluruh kecamatan
Pengelolaan kawasan rawan bencana alam diwujudkan melalui
a. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana
b. Pencegahan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana
c. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat pada daerah rawan bencana
F. Kawasan Lindung Geologi
Kawasan lindung geologi yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas
kawasan cagar alam geologi, kawasan rawan gempa bumi serta kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap air tanah. Kawasan cagar alam geologi yang
memiliki luas 23.977 hektar berupa kawasan bentang alam karst Pracimantoro yang
meliputi Kecamatan Eromoko, Pracimantoro, Giritontro, Paranggupito, dan Giriwoyo.
Sedangkan untuk kawasan rawan gempa bumi berada di seluruh kecamatan. Kawasan
yang memberikan perlindungan terhadap air tanah meliputi
a. Cekungan air tanah Wonosari
b. Cekungan air tanah Eromoko
c. Cekungan air tanah Karanganyar- Boyolali
d. Cekungan air tanah Ngawi-Ponorogo
Pengelolaan kawasan lindung geologi diwujudkan melalui
a. Penataan kawasan lindung geologi
b. Pelestarian kawasan cagar alam geologi
c. Identifikasi dan inventarisasi kawasan rawan bencana geologi
d. Mitigasi bencana alam geologi
e. Pelestarian kawasan air tanah
3.1.4.2 Rencana Kawasan Budidaya
Kawasan budidaya di Kabupaten Wonogiri meliputi kawasan peruntukan
hutan produksi, hutan rakyat, pertanian, perikanan, pertambangan, industri, pariwisata
permukiman, dan peruntukan lainnya.
A. Arahan Perkembangan Hutan Produksi
Kawasan peruntukan hutan produksi terdiri atas kawasan hutan produksi tetap
TABEL 3.4
KAWASAN HUTAN PRODUKSI DI KABUPATEN WONOGIRI
No Kawasan Hutan Produksi Kecamatan Luas (Ha)
1 Hutan Produksi tetap Wonogiri
Sumber : RTRW Kabupaten Wonogiri Tahun 2011-2031
Pengembangan kawasan peruntukan hutan produksi diwujudkan melalui
a. Penataan kawasan peruntukan hutan produksi
b. Pemanfaatan komoditas hasil hutan
c. Pengelolaan hutan produksi berbasis masyarakat
d. Peningkatan pemasaran hasil produksi
B. Arahan Peruntukan Hutan Rakyat
Kawasan peruntukan hutan rakyat memiliki luas 13.270 hektar yang berada di
seluruh kecamatan. Pengembangan Kawasan peruntukan hutan rakyat diwujudkan
melalui
a. Penataan Kawasan peruntukan hutan rakyat
b. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung kegiatan
C. Arahan Peruntukan Pertanian
Kawasan peruntukan pertanian di Kabupaten Wonogiri terdiri atas kawasan
tanaman pangan, pertanian hortikultura, perkebunan, dan peternakan. Kawasan
tanaman pangan meliputi pertanian lahan basah dan lahan kering. Pengembangan
kawasan tanaman pangan diwujudkan melalui
a. Penataan Kawasan lahan pertanian pangan berkelanjutan
b. Intensifikasi pertanian
c. Peningkatan keterampilan pertanian
d. Pengembangan sarana dan prasarana pendukung
e. Pengembangan pertanian terpadu
f. Penataan Kawasan peruntukan pertanian lahan kering
g. Intensifikasi dan ekstensifikasi pertanian
h. Bimbingan dna penyuluhan
Pengembangan kawasan pertanian hortikultura dapat diwujudkan melalui
a. Penataan Kawasan peruntukan hortikultura
b. Intensifikasi dan ekstensifikasi hortikultura
c. Pengembangan manajemen pengelolaan
Pengembangan kawasan perkebunan dapat diwujudkan melalui
a. Penataan Kawasan peruntukan perkebunan
b. Pengembangan perkebunan besar dengan pelibatan masyarakat
c. Intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan
d. Peremajaan tanaman yang sudah tidak produktif
e. Peningkatan pemasaran hasil produksi
Pengembangan kawasan peternakan dapat diwujudkan melalui
a. Identifikasi dan Inventarisasi Kawasan pengembangan peternakan
b. Intensifikasi budidaya peternakan
c. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan peternakan
d. Pengembangan manajemen pengelolaan
D. Arahan Peruntukan Perikanan
Kawasan peruntukan perikanan di Kabupaten Wonogiri terdiri atas perikanan
tangkap, budidaya perikanan, penyediaan prasarana perikanan dan pengolahan ikan.
a. Zona I-A sejauh dua mil laut diukur permukaan air laut pada surut terendah
b. Zona I-B sejauh dua mil laut sampai dengan empat mil laut.
Sedangkan zona perikanan meliputi Zona II sejauh 12 mil dari garis pantai Zona III sejauh 200 mil dari garis pantai
Budidaya perikanan air tawar perkolaman rakyat tersebar di seluruh
kecamatan. Budidaya perikanan air tawar karamba jaring apung berada di Kawasan
Waduk Serba Guna Wonogiri yang berada di Kecamatan Wonogiri dan Wuryantoro.
Arahan budidaya perikanan air tawar sawah mina berada di Kecamatan Selogiri,
Jatipurno, Girimarto, Sidoharjo, Ngadirojo, Jatisrono, Slogohimo, dan Wonogiri. Arahan
budidaya perikanan air tawar pembenihan meliputi Balai Benih Ikan (BBI) dan Unit
Pembenihan Rakyat (UPR).
Penyediaan prasarana perikanan di Kabupaten Wonogiri meliputi
a. Pembangunan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) dan Tempat pelelangan
Ikan (TPI) berada di Desa Gunturharjo Kecamatan Paranggupito
b. Pengembangan TPI perairan umum meliputi Kecamatan Wonogiri
Kecamatan Wuryantoro Kecamatan Eromoko Kecamatan Eromoko Kecamatan Nguntoronadi Kecamatan Ngadirojo
Sedangkan pengolahan ikan berupa pengolahan ikan dalam kemasan
sederhana. Pengembangan Kawasan peruntukan perikanan dapat diwujudkan melalui
a. Memberdayakan masyarakat nelayan pembudidayaan ikan dan
masyarakat pesisir
b. Meningkatkan dan mengembangkan budidaya perikanan
c. Meningkatkan dan mengembangkan perikanan tangkap
d. Mengendalikan dan mengawasi sumber daya perikanan atau kelautan
E. Arahan Peruntukan Pertambangan
Kawasan peruntukan pertambangan berupa kawasan pertambangan mineral
dan batuan. Potensi pertambangan mineral dan batuan yang ada di Kabupaten
Wonogiri adalah emas, tembaga, galena, seng, hematit, mangaan, pasir kuasa,
lempung, betonit, fosfat, kaolin, kalsit, oker, damar, batu gamping, andesit, dasit, tras,
batu pasir, sirtu, batu setengah permata, dan tanah urug. Pengembangan kawasan
peruntukan kawasan pertambangan dapat diwujudkan melalui
a. Identifikasi dan inventarisasi potensi pertambangan
b. Penataan kawasan peruntukan pertambangan
c. Penyusunan peraturan perizinan kegiatan pertambangan
d. Penertiban kegiatan penambang liar
F. Arahan Peruntukan Industri
Kawasan peruntukan industri yang ada di Kabupaten Wonogiri terdiri atas
industri besar, industri menengah serta industri kecil dan mikro. Pengembangan
kawasan peruntukan industri dapat diwujudkan melalui
a. Penataan kawasan peruntukan industri
b. Penyediaan infrastruktur pendukung kegiatan industri
c. Pengembangan aneka produk olahan
d. Peningkatan sistem pemasaran
e. Promosi kepada calon investor
G. Arahan Peruntukan Pariwisata
Kawasan peruntukan pariwisata terdiri atas pariwisata budaya, pariwisata
alam, pariwisata buatan dan pariwisata minat khusus. Pariwisata budaya meliputi
a. Gelar wisata budaya atau grebek suro meliputi
Taman rekreasi sendang asri waduk serba guna Wonogiri Larung ageng pantai sumbukan di Kecamatan Paranggupito Sedekah bumi berada di Kahyangan Kecamatan Tirtomoyo
b. Gebyar Gajah Mungkur berada di Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk
Serba Guna Wonogiri
c. Susuk Wangan berada di Girimanik Desa Setren Kecamatan Slogohimo
Pariwisata alam meliputi
a. Taman wisata hutan dan Air Terjun Girimanik berada di Desa Setren
Kecamatan Slogohimo
b. Cagar Alam Donoloyo berada di Desa Watusumo Kecamatan Slogohimo
c. Goa Putri Kencono berada di Kecamatan Pracimantoro
d. Goa Sodong, Goa Tembus, dan Goa Gilap berada di Kawasan Museum
Karst Kecamatan Pracimantoro
e. Goa Ngantap di Kecamatan Giritontro
f. Pantai Sembukan, Pantai Klothok, Pantai Sempu, Pantai Waru dan Pantai
Nampu berada di Kecamatan Paranggupito
g. Kahyangan berada di Kecamatan Tirtomoyo
h. Gunung Gandul berada di Kecamatan Wonogiri
i. Sendang Ratu Kenya berada di Kecamatan Giriwoyo
Pariwisata buatan meliputi
a. Waduk Serba Guna Wonogiri
b. Taman Rekreasi Sendang Asri Waduk Serba Guna Wonogiri
c. Monumen Bedol Desa berada di Kecamatan Wonogiri
d. Kawasan Museum Karst berada di Kecamatan Pracimantoro
Sedangkan pariwisata minat meliputi
a. Petilasan Nglaroh berada di Kecamatan Selogiri
b. Makam Gunung Giri berada di Kecamatan Wonogiri
c. Sendang Siwani dan Sendang Sinongko berada di Kecamatan Selogiri
d. Tugu Pusaka berada di Kecamatan Selogiri
e. Rumah Tiban berada di Kecamatan Girimarto
H. Arahan Perkembangan Permukiman
Rencana kawasan peruntukan permukiman terdiri atas kawasan permukiman
perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan. Berikut ini merupakan penjabaran
TABEL 3.5
KAWASAN PERUNTUKAN PERMUKIMAN DI KABUPATEN WONOGIRI
No Kawasan Peruntukan
Permukiman
Luasan
(Ha) Lokasi
1 Permukiman Perkotaan 33.667 Ha a. Perkotaan Wonogiri meliputi Desa Sendang
Kelurahan Wuryorejo Desa Pokoh Kidul Desa Bulusulur Kelurahan Wonoboyo Kelurahan Giripurwo Kelurahan Giritirto Kelurahan Giriwono Kelurahan Wonokarto b. Perkotaan Selogiri meliputi
Desa Pare Desa Singodutan Kelurahan Kaliancar Desa Gemantar Desa Nambangan c. Perkotaan Baturetno meliputi
Desa Watuagung Desa Baturetno Desa Saradan Desa Talunombo Desa Sendangrejo
d. Perkotaan Purwantoro meliputi Desa Bangsri
Kelurahan tegalrejo Desa Biting
Kelurahan Purwantoro Desa Miricinde Desa Joho
e. Perkotaan Pracimantoro meliputi Desa Sambiroto
Desa Pracimantoro Kelurahan Gedong Desa Sedayu
f. Perkotaan Slogohimo meliputi Desa Slogohimo
Desa Gunan Desa Sedayu Desa Soco
Kelurahan Bulusari
g. Perkotaan Wuryantoro meliputi Kelurahan Wuryantoro Desa Mlopoharjo
h. Perkotaan Sidoharjo meliputi Desa Tremes
Kelurahan kayuloko Kelurahan Sidoharjo i. Perkotaan Jatisrono meliputi
No Kawasan Peruntukan Permukiman
Luasan
(Ha) Lokasi
Kelurahan Tanjungsari Desa Jatisari
j. Perkotaan Eromoko meliputi Kelurahan Ngadirejo Kelurahan Puloharjo Desa Eromoko
k. Perkotaan Manyaran meliputi Desa Gunungan
Desa Karanglor Kelurahan Pagutan Kelurhan Punduhsari l. Perkotaan Ngadirojo meliputi
Desa Ngadirojo Kidul
Kelurahan Mlokomanis Kulon Desa Ngadirojo Lor
m. Perkotaan Tirtomoyo meliputi Desa Girirejo
Desa Hargantoro Kelurahan Tirtomoyo Desa Banyakprodo n. Perkotaan Kismantoro
Desa Miri
Kelurahan Kismantoro Desa Gedawung
o. Perkotaan Paranggupito meliputi Desa Paranggupito
Desa Ketos Desa Johunut
p. Perkotaan Giritontro meliputi Desa Jatirejo
Kelurahan Giritontro Desa Pucangnom
q. Perkotaan Batuwarno meliputi Desa Tegiri
Desa Batuwarno Desa Sumberejo
r. Perkotaan Karangtengah berada di Desa Karangtengah
s. Perkotaan Nguntoronadi meliputi Kelurahan Kedungrejo Desa Bulurejo
Desa Wonoharjo t. Perkotaan Jatiroto meliputi
Desa Cangkring Desa Pesido Kelurahan Jatiroto u. Perkotaan Bulukerto meliputi
Desa Ngaglik Desa Bulurejo Kelurahan Bulukerto v. Perkotaan Puhpelem meliputi
No Kawasan Peruntukan Permukiman
Luasan
(Ha) Lokasi
Desa Sejati
x. Perkotaan Jatipurno meliputi Desa Kopen
Kelurahan Jatipurno Desa Tawangrejo y. Perkotaan Girimarto meliputi
Desa Girimarto Desa Jendi
Desa Tambakmerang
2 Permukiman Perdesaan 40.615 Ha
a. Kawasan permukiman perdesaan sekitar daerah pertanian berada di seluruh desa dan kelurahan b. Kawasan permukiman perdesaan
yang akan dikembangkan
bersama kegiatan industri berbasis pertanian
Sumber : RTRW Kabupaten Pekalongan Tahun 2011-2031
Rencana kawasan peruntukan permukiman juga berkaitan dengan adanya
pengembangan Kawasan Siap Bangun (KASIBA) dan Lingkungan Siap Bangun
(LISIBA) berada di kawasan permukiman perkotaan.
Pengembangan kawasan peruntukan permukiman meliputi :
a. Penataan kawasan peruntukan permukiman
b. Pengendalian pertumbuhan pembangunan permukiman
c. Penataan dan rehabillitasi kawasan permukiman
d. Peningkatan sanitasi lingkungan permukiman
e. Pengembangan sarana dan prasarana permukiman
f. Penyiapan lahan kasiba dan lisiba
3.1.5 Penetapan Kawasan Strategis
Penetapan kawasan strategis terdiri atas kawasan strategis provinsi dan
kawasan strategis kabupaten. Kawasan strategis provinsi terdiri atas :
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi
a. Kawasan Perkotaan
Surakarta-Boyolali-Sukoharjo-Karanganyar-Wonogiri-Sragen-Klaten (Subosukawonosraten)
b. Kawasan koridor perbatasan Pacitan-Wonogiri-Wonosari (Pawonsari)
c. Kawasan koridor jalur lintas selatan dan pesisir Jawa Tengah
d. Kawasan agropolitan Jawa Tengah
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung
Kawasan strategis kabupaten terdiri atas :
1. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi meliputi
Kawasan Perkotaan Wonogiri, Pracimantoro, Purwantoro, Baturetno,
kawasan sekitar terminal penumpang tipe A dan kawasan koridor pantai
selatan.
2. Kawasan strategis dari sudut kepentingan sosial dan budaya berupa situs
cagar budaya meliputi Kecamatan Wonogiri, Selogiri, Tirtomoyo, dan
Girimarto.
3. Kawasan strategis dari sudut kepentingan pendayagunaan sumber daya
alam dan atau teknologi tinggi berupa Waduk Serba Guna Wonogiri
4. Kawasan strategis dari sudut penyelamatan lingkungan hidup berupa Sub
DAS
3.1.6 Strategi Pengembangan Wilayah
Strategi pengembangan wilayah Kabupaten Wonogiri diwujudkan melalui
1. Strategi pemantapan fungsi dan kedudukan kabupaten dalam kawasan
andalan meliputi
a. Memantapkan kedudukan kabupaten sebagai kawasan andalan
b. Memantapkan fungsi kabupaten sebagai pusat pengembangan
pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan
c. Menetapkan lokasi pusat pengembangan kegiatan
d. Meningkatkan sarana dan prasarana jaringan jalan dari produsen ke
daerah pemasaran, perkotaan ke perdesaan serta antar kota dan antar
desa
e. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung pengembangan
kegiatan.
2. Strategi pengembangan dan optimalisasi kawasan peruntukan pertanian
meliputi :
a. Mengembangkan kawasan peruntukan pertanian
b. Meningkatkan produktivitas, diversifikasi, dan pengolahan hasil
pertanian
c. Mengembangkan dan mempertahankan lahan pertanian berkelanjutan
d. Mengembangkan sistem pemasaran hasil pertanian
3. Strategi pengembangan industri berwawasan lingkungan dan berbasis
pemberdayaan masyarakat meliputi :
a. Mengembangkan kegiatan industri dengan memberdayakan masyarakat
lokal
b. Mengembangkan pusat kegiatan industri
c. Mengendalikan perkembangan kegiatan industri
d. Mengembangkan pusat promosi dan pemasaran hasil industri
e. Menyediakan sarana dan prasarana pendukung kawasan peruntukan
industri
f. Mengembangkan sistem pengelolaan limbah secara terpadu
g. Menyediakan zona penyangga kawasan peruntukan industri
h. Memanfaatkan sumber daya alam kebutuhan kegiatan industri
berwawasan lingkungan
i. Mengembangkan kawasan permukiman terintegrasi dengan kawasan
peruntukan industri.
4. Strategi peningkatan pengelolan DAS berkelanjutan meliputi :
a. Mewujudkan kawasan hutan dengan sebaran proporsional
b. Mengendalikan pemanfaatan sumber daya alam berkelanjutan
c. Meningkatkan konservasi lahan dan hutan
d. Mengendalikan dan menata kembali pemanfaatan ruang DAS
e. Mengembangkan hutan rakyat pada DAS.
5. Strategi pengembangan dan pemantapan pusat kegiatan terpadu meliputi :
a. Menetapkan fungsi pusat kegiatan
b. Mewujudkan pusat koleksi dan distribusi kegiatan pertanian.
c. Menciptakan pusat pertumbuhan industri dan kawasan sekitarnya
d. Mengembangkan jaringan penghubung antar pusat kegiatan
e. Mengembangkan sarana dan prasarana pendukung pusat kegiatan
f. Mendorong dan mengendalikan pertumbuhan perkotaan dan perdesaan
6. Strategi pemantapan fungsi kawasan lindung dan peningkatan kelestarian
fungsi lingkungan hidup meliputi :
a. Mengembalikan dan meningkatkan fungsi kawasan lindung
b. Melestarikan fungsi lingkungan hidup terpadu
d. Mengendalikan secara ketat pemanfaatan ruang kawasan lindung
e. Memelihara dan meningkatkan kualitas keanekaragaman sumber daya
alam
f. Mengoptimalkan dan mempertahankan ekosistem pada kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya
g. Mengelola kawasan suaka alam dan cagar budaya secara berkelanjutan
h. Mempertahankan dan melestarikan kawasan lindung geologi
7. Strategi pengoptimalan potensi lahan budidaya dan sumber daya alam
meliputi :
a. Meningkatkan prasarana jaringan transportasi
b. Mengembangkan perekonomian pada kawasan budidaya wilayah
tertinggal
c. Meningkatkan akses kawasan budidaya ke jaringan jalan arteri dan jalan
kolektor
d. Mengembangkan sarana dan jaringan prasarana wilayah pendukung
e. Meningkatkan produktivitas dan komoditas unggulan
f. Mengoptimalkan pengembangan potensi sumber daya lama
pertambangan
8. Strategi pengembangan dan optimalisasi kawasan strategis meliputi :
a. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis
dari sudut kepentingan ekonomi
b. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis
dari sudut kepentingan sosial budaya.
c. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis
pendayagunaan sumber daya alam dan atau teknologi tinggi
d. Menetapkan dan mengembangkan kawasan yang memiliki nilai strategis
dari sudut kepentingan fungsi dan daya dukung lingkungan hidup
9. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
Strateginya meliputi :
a. Mendukung penetapan kawasan strategis nasional dengan fungsi
khusus pertahanan dan keamanan negara
b. Mengembangkan kegiatan budidaya secara selektif di dalam dan di
c. Mengembangkan kawasan lindung dan atau kawasan budidaya tidak
terbangun di sekitar kawasan strategis dengan fungsi khusus
pertahanan dan keamanan sebagai zona penyangga yang memisahkan
kawasan tersebut dengan kawasan budidaya terbangun
d. Turut serta menjaga dan memelihara aset-aset pertahanan dan atau TNI
3.2 SKENARIO PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR BIDANG
PU/CIPTAKARYA
Pengembangan sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Wonogiri terdiri
atas pengembangan sistem prasarana utama dan sistem prasarana lannya.
3.2.1 Pengembangan Sistem Prasarana Utama
Pengembangan sistem prasarana utama meliputi pengembangan jaringan
transportasi darat dan jaringan perkeretaapian. Pengembangan jaringan jalan dan
jembatan diwujudkan melalui
a. Pembangunan jaringan jalan arteri primer nasional
b. Pemeliharaan jaringan kolektor primer provinsi
c. Pemeliharaan jaringan jalan lokal primer kabupaten
d. Pemeliharaan jaringan jalan lokal sekunder kabupaten
e. Pemeliharaan jaringan jalan strategis nasional tersambung
f. Pengembangan jaringan jalan
g. Pengoptimalisasi dan pengembangan jaringan jalan lingkungan
h. Optimalisasi dan pengembangan jaringan jalan antar desa
i. Pengembangan prasarana dan sarana jaringan jalan
j. Pengembangan jembatan lintas Sungai Bengawan Solo
k. Pengembangan jembatan lintas anak sungai Bengawan Solo
l. Pengembangan jembatan lintas sungai lainnya
Pengembangan jaringan prasarana lalu lintas dan angkutan jalan diwujudkan
melalui
a. Pembangunan terminal penumpang tipe A, B, dan C
b. Peningkatan terminal penumpang angkutan kota
c. Pembangunan terminal barang
d. Pengoptimalan penggunaan alat pengawasan dan pengamanan jalan dan
Pengembangan jaringan sungai, danau, dan penyeberangan dapat
diwujudkan melalui oprimalisasi angkutan waduk
3.2.2 Pengembangan Sistem Prasarana Lainnya
Pengembangan sistem prasarana lainnya di Kabupaten Wonogiri meliputi
pengembangan sistem jaringan energi, jaringan telekomunikasi, jaringan sumber daya
air, dan jaringan prasarana lingkungan.
Pengembangan sistem jaringan energi dapat diwujudkan melalui
a. Peningkatan dan pengembangan SPBU dan SPBE
b. Pengembangan PLTS
c. Pengembangan pembangkit listrik tenaga air hidro mini
d. Pengembangan gardu induk listrik
e. Pengembangan dan perluasan jaringan listrik perdesaan
f. Pengamanan jaringan transmisi.
Pengembangan sistem jaringan telekomunikasi dapat diwujudkan melalui
a. Perluasan jaringan teresterial
b. Perluasan jaringan nirkabel
c. Pengembangan sistem jaringan satelit
Pengembangan sistem jaringan sumber daya air dapat diwujudkan melalui
a. Pengembangan sistem wilayah sungai
b. Peningkatan pemanfatan jaringan irigasi
c. Pengembangan jaringan air baku untuk air bersih
d. Pengembangan jaringan air bersih ke kelompok pengguna
e. Pengembangan sistem pengendali banjir
Pengembangan sistem prasarana lingkungan meliputi pengembangan sistem
jaringan persampahan, jaringan air minum, jaringan air limbah dan pengelolaan limbah
B3, jaringan drainase, dan jaringan jalur dan ruang evakuasi bencana alam dan
geologi.
Pengembangan sistem jaringan persampahan dapat diwujudkan melalui
a. Pengembangan sistem pengangkutan sampah dan composing
b. Menetapkan Lokasi TPS
c. Pembangunan TPST
Pengembangan sistem jaringan air minum dapat diwujudkan melalui
a. Pengembangan sistem sitribusi air minum
b. Pengembangan jaringan perpipaan dan non perpipaan air minum
c. Pemberdayaan kelompok pengelola air minum mandiri
Pengembangan sistem jaringan air limbah dan pengelolaan limbah B3 dapat
diwujudkan melalui
a. Pembangunan dan pengelolaan air limbah individu dan komunal
b. Pengembangan IPAL pada kawasan peruntukan industri
c. Pengembangan pengelolaan limbah B3.
Pengembangan sistem jaringan drainase dapat diwujudkan melalui
a. Pengembangan sistem jaringan drainase pada kawasan permukiman
b. Pengembangan saluran drainase pada kawasan fungsional
c. Pengoptimalan daya serap air ke dalam tanah