• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN (Studi Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN (Studi Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang) - STIKES Insan Cendekia Medika Repository"

Copied!
123
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING

TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN

(Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang)

SITI FATIMAH

16.212.0038

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

(2)

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING

TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM

MENGHADAPI PERSALINAN

(Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Studi Diploma 4 Kebidanan Pada Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan

Insan Cendekia Medika Jombang

Oleh :

Siti Fatimah

16.212.0038

PROGRAM STUDI DIPLOMA 4 KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

(3)
(4)
(5)
(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pasuruan pada tanggal 18 Mei 1995 dari Bapak

Khasan Nova dan Ibu Zulaikha. Penulis merupakan putri pertama dari 1

bersaudara.

Tahun 2000 penulis lulus dari TK Dharma Wanita Beji, tahun 2006

penulis lulus dari SD Negri Ngembe II, tahun 2009 penulis lulus dari SMP Negeri

II Beji, tahun 2012 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Kejayan Pasuruan dan tahun

2015 lulus Diploma 3 Kebidanan di STIKES Bina Sehat PPNI Mojokerto. Pada

tahun 2016 peneliti melanjutkan kuliah alih jenjang di STIKES Insan Cendekia

Medika Jombang. Dengan program Studi Diploma 4 Kebidanan hingga sekarang.

Demikian Riwayat Hidup ini saya buat dengan sebenarnya.

Jombang, Juni 2017

(7)

MOTTO

“Keberhasilan Adalah Nama Lain Dari Kerja Keras” So....

**Stop complaining and you have to be enjoy with your own quality time**

PERSEMBAHAN

Skripsi ini Imma persembahkan untuk………....

Allah SWT dan Nabi Besar Muhammad SAW yang telah mengiringi

langkahku setiap waktu, setiap detik dan memberi kesabaran sampai aku bisa menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini..

Ayahku Khasan Nova, mama Zulaikha semoga kalian bahagia karena jerih payah, kerja keras kalian Ima jadi seperti yang sekarang. Karena doa ayah&mama Kakak bisa tegar menjalani hidup yang penuh dengan batu kerikil. Selalu temani aku disetiap langkahku dalam menitih karier…. Love and Miss u Dad……and Mom………….

Dosen pembimbing Ima Ibu Pastria dan Ibu Dovi yang tak pernah lelah dan

bosan dalam memberikan bimbingan dan motivasi selama pembuatan Skripsi ini.

Teman-teman seperjuangan D4 Kebidanan, Kalian semua akan selalu mengenang dihatiku so our new sister from another mother….

Kak Irma Safriani terimakasih sudah membantu dengan penuh sabar

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya, sehingga

peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh Penyuluhan

Hypnobirthing Terhadap Sikap Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan

(Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang)’’. Dalam

penyusunan skripsi ini penyusun banyak mendapatkan bimbingan dan dorongan

dari berbagai pihak. Untuk itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada : H.

Bambang Tutuko, SH., S.Kep. Ns., MH selaku ketua STIKES ICMe Jombang.

Hidayatun Nufus, S.SiT,. M.Kes Selaku Ketua Program studi Diploma 4

Kebidanan dan Pastria Sandra D, SST., M.Kes pembimbing I, Dovi Dwi M, SST.,

MPH selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan arahan dan saran

dalam penyusunan skripsi ini. Bapak ibu dosen prodi D4 Kebidanan STIKES

ICME Jombang beserta Stafnya, kedua orang tua saya, serta teman-teman sejawat

D4 Kebidanan yang telah memberikan semangat dalam penyusunan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini tentunya masih jauh dari kesempurnaan, masih banyak

kesalahan serta kekurangan yang dimiliki peneliti. Untuk itu peneliti

mengaharapkan kritik dan saran demi kesempurnaan skripsi ini, dan semoga

skripsi dapat bermanfaat, amin.

Jombang, Juni 2017

(9)

ABSTRAK

PENGARUH PENYULUHAN TENTANG HYPNOBIRTHING TERHADAP SIKAP IBU PRIMIGRAVIDA DALAM MENGHADAPI PERSALINAN

(Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang) Oleh :

SITI FATIMAH

Kehamilan primigravida akan terjadi perubahan fisik dan psikologis. Kondisi tersebut menyebabkan ibu primigravida mengalami keluhan yang komplek salah satunya kecemasan. Salah satu solusi untuk mengatasi kecemasan tersebut adalah hypnobirthing.

Hypnobirthing dapat mencegah komplikasi persalinan dan bertujuan untuk membangun

persepsi positif serta menurunkan ketakutan dan kecemasan sebelum, selama dan setelah persalinan. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penyuluhan tentang

hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di

Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 25 Mei – 27 Mei 2017 menggunakan rancangan penelitian pra-eksperiment dengan desain one group pre post test design.

Populasi peneliti ini semua ibu primigravida sejumlah 34 orang. Sampel adalah 30 responden di ambil secara purposive sampling. Variabel independent penyuluhan tentang

hypnobirthing dan variabel dependent sikap ibu primigravida dalam menghadapi

persalinan. Intrumen penelitian menggunakan kuesioner. Pengolahan data menggunakan

Editting, Scoring, Coding, Tabulating, dan uji Wilcoxon (α = 0,005).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sikap ibu primigravida dalam melakukan metode hypnobirthing sebelum diberikan penyuluhan sebagian besar sikap negatif 21 responden (70,0%), sikap positif 9 responden (30,0%), sesudah diberikan penyuluhan sebagian besar sikap ibu positif 16 responden (53,3%), sikap negatif 14 responden (46,7%). Hasil uji wilcoxon didapatkan hasil signifikasi sebesar (0,008) jadi (p < 0,05).

Kesimpulan penelitian ini ada pengaruh penyuluhan tentang hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di Puskesmas kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

(10)

ABSTRACT

THE EFFECT OF COUNSELING ABOUT HYNOBIRTHING TO ATTITUDE OF PRIMIGRAVIDA MOTHER TO FACE BIRTHING

(At Kabuh Health Center in Kabuh Sub District, Jombang)

By : SITI FATIMAH

Primigravida pregnancy will shown change of physically and psychologicaly. These conditions give occasion to primigravida mother has a complex complaint, one of them is anxiety. One of solution to overcome the anxiety from birthing is hypnobirthing. Before, during and after birthing, Hypnobirthing can prevent birthing complications and aiming to give positive perceptions and decreasing fear and anxiety. The purpose of this research for knowing the effect of counseling about hypnobirthing to attitude of primigravida mother to face birthing At Kabuh Health Center in Kabuh Sub District, Jombang.

This research has been done on 25 may to 27 may 2017 using pre-experiment research design with one group pre-post test design. The population of primigravida mothers from these research are 34 mothers. Sample of research are 30 respondents which taken by purposive sampling. Variabel independent from the effect of counseling about hypnobirthing to attitude of prmigravida mother to face birthing. Research instrument used questionnaire. Data processing using Editting, Scoring, Coding, Tabulating, dan uji Wilcoxon (α = 0,005).

The result of reasearch shown that the attitude of primigravida mother doing hypnobirthing method before giving counseling most negative attitude 21 respondent (70,0%), positive attitude 9 respondent (30,0%), after giving counseling mostly positive with 16 respondent (53,3%), negative attitude 14 respondent (46,7%). The result of wilcoxon test result obtain significant result is (0,008) with the set minimum value is (p < 0,05).

The conclusion of research has influence about effect of counseling about hypnobirthing to attitude of primigravida mother to face birthing At Kabuh Health Center in Kabuh Sub District, Jombang.

(11)

DAFTAR ISI

PENGESAHAN PENELITIAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR LAMBANG DAN SINGKATAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

(12)

3.1 Kerangka Konseptual ... 49

3.2 Hipotesis Penelitian ... 50

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 51

4.1 Jenis Penelitian ... 51

4.2 Rancangan Penelitian ... 51

4.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 52

4.4 Populasi, Sampeldan Sampling ... 53

4.5 Jalannya Penelitian(Kerangka Kerja) ... 54

4.6 Identifikasi Variabel ... 56

4.7 Definisi Operasional... 57

4.8 Pengumpulan Data dan Analisa Data ... 58

4.8 Etika Penelitian ... 67

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 69

5.1 Hasil Penelitian ... 69

5.2 Pembahasan ... 76

BAB 6 KESIMPUKAN DAN SARAN ... 88

6.1 Kesimpulan ... 88

6.2 Saran ... 89

(13)

DAFTAR TABEL

No. Tabel Halaman 4.1 Definisi Operasional pengaruh penyuluhan

hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang ...

58

5.1 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal 25 Mei – 27

Mei 2017... 70 5.2 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Usia Kehamilan Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal

25 Mei – 27 Mei 2017... 70 5.3 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pendidikan Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal

25 Mei – 27 Mei 2017... 71 5.4 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Informasi Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal

25 Mei – 27 Mei 2017... 71 5.5 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Sumber Informasi Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal

25 Mei – 27 Mei 2017... 72 5.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden

Berdasarkan Pekerjaan Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal

(14)

5.7 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Primigravida Sebelum Diberikan Penyuluhan Tentang Hypnobirthing Karakteristik Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal 25 Mei – 27 Mei

2017... 74 5.8 Distribusi Frekuensi Sikap Ibu Primigravida Sesudah

Diberikan Penyuluhan Tentang Hypnobirthing Karakteristik Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal 25 Mei – 27 Mei

2017... 74 5.9 Distribusi Frekuensi Pengaruh Penyuluhan Tentang

Hypnobirthing Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan Di Puskesmas Kabuh, Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang Pada Tanggal 25 Mei – 27 Mei

(15)

DAFTAR GAMBAR

No Judul Gambar Hal

3.1

4.1

Kerangka konsep pengaruh penyuluhan hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang ...

Kerangka Kerja Penelitian pengaruh penyuluhan hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang ...

49

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2 Surat Pernyataan Perpustakaan

Lampiran 3 Surat Pre Survey Data, Studi Pendahuluan dan Penelitian Lembar

Lampiran 4 Surat Dinas Kesehatan Jombang

Lampiran 5 Surat Balasan Puskesmas Kabuh

Lampiran 6 Permohonan Calon Responden

Lampiran 7 Persetujuan Sebagai Responden

Lampiran 8 Kisi-kisi Kuesioner

Lampiran 9 Kuesioner sikap

Lampiran 10 SAP

Lampiran 11 Leaflet

Lampiran 12 Tabulasi Data Umum Pre-Post Test

Lampiran 13 Tabulasi Data Khusus Pre Test

Lampiran 14 Tabulasi Data Khusus Post Test

Lampiran 15 SPSS Pre-Post Test Wilcoxon

(17)

DAFTAR ARTI LAMBANG DAN SINGKATAN

AMA : American Medical Association ASI : Air Susu Ibu

BMA : British Medical Association WHO : World Health Organization ICME : Insan Cendekia Medika IRT : Ibu Rumah Tangga PNS : Pegawai Negeri Sipil PT : Perguruan Tinggi

U : Umur

UK : Usia Kehamilan

SAP : Satuan Acara Penyuluhan M.Kes : Magister Kesehatan MH : Magister Hukum MM : Magister Manajemen R : Responden

(18)

SD : Sekolah Dasar SH : Sarjana Hukum

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar belakang

Kehamilan primigravida adalah kehamilan pertama kali seorang ibu

mengalami kehamilan. Calon ibu yang mengandung anak pertama biasanya

perasaan cemas akan meningkat seiring dengan bertambahnya usia kehamilan

dan mendekati proses persalinannya (Dwi, 2013). Perasaan cemas yang akan

timbul misalnya pertanyaan dan bayangan apakah dapat melahirkan normal,

cara mengejan, nyeri persalinan, apakah akan terjadi sesuatu pada saat

melahirkan, dan apakah bayi yang akan lahir selamat dan normal. Jika wanita

yang akan melahirkan tidak dapat menahan rasa nyeri dan dibiarkan, hal yang

dicemaskan adalah konsentrasi calon ibu menghadapi atau selama proses

persalinan terganggu. Hal ini sangat berbahaya bagi calon ibu ataupun bayinya

(Bramantyo, 2003).

Banyak metode-metode baru yang digunakan dalam mengurangi

kecemasan atau kekhawatiran dalam menghadapi persalinan. Salah satu

diantaranya adalah hypnobirthing. Hypnobirthing sendiri dapat mencegah

komplikasi persalinan dan mempunyai tujuan untuk membangun persepsi

positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan dan kecemasan

sebelum, selama dan setelah persalinan. Selama ini hypnobirthing bukan hal

yang baru lagi, tapi pada kenyataannya banyak orang yang tidak pernah

(20)

Pada hasil dari tahun 2011 oleh BMA, AMA tentang terapeutik dari

hipnosis dan hipnoterapy mendapatkan angka keberhasilan adalah 85 %

(Yessie, 2013). Pada penelitian Ilmiasih (2010) menunjukkan Tingkat

kecemasan ibu hamil sebelum dilaksanakan latihan relaksasi hypnobirthing 63

% tingkat kecemasan ringan dan 12% mengalami cemas, sedangkan hasil

prosentase kecemasan ibu hamil sesudah dilakukan latihan relaksasi

hipnobirthing adalah 56% tidak cemas dan 38% tingkat kecemasan ringan. Hal

ini menunjukkan penurunan tingkat kecemasan pada ibu hamil setelah

dilakukan latihan relaksasi hypnobirthing. Hasil Penelitian yang dilakukan

oleh Marpaung (2011) menyatakan ibu primigravida mengalami nyeri berat

sebanyak 54%, nyeri sedang sebanyak 30% dan nyeri ringan sebanyak 16% .

Menurut Suparni (2014) intensitas nyeri ibu bersalin mengalami nyeri berat

sebesar 53,33% dan yang mengalami nyeri sedang sebesar 46,67% di

Kabupaten Pekalongan. Capaian cangkupan K4 Provinsi Jawa Timur pada

tahun 2014 adalah 88,66% (Depkes, 2014). Cangkupan K4 pada tahun 2015

sebesar 91,4%, yaitu pelayanan pada 19.990 ibu hamil dari 21.868 total ibu

hamil. (Dinkes Jombang, 2015).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan yang dilakukan di Puskesmas

Kabuh pada tanggal 1 April 2017 secara wawacara kepada 6 ibu primigravida

yang berkunjung di Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang, didapatkan 6 ibu

hamil mengeluh khawatir, cemas dan takut saat akan menghadapi persalinan

sehingga menyebabkan ketidaknyamanan pada kehamilan pertamanya, semua

ibu hamil tersebut belum pernah melakukan metode hypnobirthing selama

(21)

Banjardowo penanganan kecemasan pada ibu hamil primigravida yang

dilakukan selama ini hanya memberikan health education tentang

meningkatkan kedekatan individu kepada Tuhannya.

Menurut Mc. Kinney, et al (2000) bahwa kecemasan dapat timbul dari

reaksi seseorang terhadap nyeri. Meskipun wajar terjadi pada ibu hamil, jika

berlebihan kecemasan dapat membawa dampak buruk baik bagi ibu hamil

maupun bagi perkembangan janin, misalnya menyebabkan rendahnya skor

APGAR bayi ketika lahir (Berle, dkk., 2005), meningkatnya kemungkinan ibu

mengalami depresi postpartum (Skouteris, dkk., 2008), dan dapat

mempengaruhi kesehatan fisik dan mental ibu dan janin (Ferti, dkk., 2009)

yang kemudian dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental janin, serta

terhambatnya pertumbuhan organ dan fungsi fisiologis serta perkembangan

psikologis bayi (Monk, 2001).

Salah satu upaya untuk mengurangi kecemasan pada ibu primigravida dalam menghadapi persalinan adalah menginformasikan persalinan yang

nyaman salah satunya dengan memperkenalkan metode hypnobirthing.

Metode hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses kelahiran alami

dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya diri serta

menurunkan ketakutan, kecemasan dan ketegangan, dan panic sebelum,

selama dan setelah persalinan). Diperkuat dengan pendapat Bobak (2015)

metode non farmakologi untuk mengurangi nyeri saat persalinan adalah

vikalisasi, mandi siram, hypnosis dan hypnobirthing , senam yoga, akupuntur

(22)

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penyuluhan Tentang

Hypnobirthing Terhadap Sikap Ibu Primigravida Dalam Menghadapi

Persalinan di Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang”.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat ditarik sebuah rumusan

masalah yaitu adakah pengaruh penyuluhan tentang hypnobirthing terhadap

sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan Puskesmas Kabuh,

Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui pengaruh penyuluhan tentang hypnobirthing terhadap

sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan di Puskesmas

Kabuh Kabupaten Jombang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi sikap ibu primigravida dalam menghadapi

persalinan sebelum diberikan penyuluhan tentang hypnobirthing di

Puskesmas Kabuh Kabupaten Jombang.

2. Mengidentifikasi sikap ibu primigravida dalam menghadapi

persalinan sesudah diberikan penyuluhan tentang hypnobirthing di

(23)

3. Menganalisis pengaruh penyuluhan tentang hypnobirthing terhadap

sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini dapat menjadi wacana ilmiah dan menambah

data atau berguna bagi pengembangan ilmu dalam mempelajari adanya

pengaruh penyuluhan kesehatan tentang hypnobirthing terhadap sikap

ibu primigravida dalam menghadapi persalinan.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Tenaga Kesehatan (Bidan)

Diharapkan bidan dapat meningkatkan kunjungan untuk kelas ibu

hamil terutama kelas hypnobirthing.

2. Bagi Masyarakat

Dapat memberikan penyuluhan kesehatan hypnobirthing terhadap

sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan.

3. Bagi Stikes ICME Jombang

Hasil penelitian ini dapat digunakan pembelajaran dalam teori

tentang hypnobirthing dan sebagai bahan masukan dan menambah

refrensi di Perpustakaan tentang penelitian atau reserch kebidanan

dalam asuhan kebidanan yang sesuai dengan evidance based dalam

metode hypnobirthing.

(24)

Dapat menerapkan ilmu yang sudah di peroleh dalam penelitian

nyata dan dapat digunakan data awal pada penelitian selanjutnya

sehingga hasil penelitian dapat mengembangkan ilmu dan

penyuluhan kesehatan hypnobirthing terutama pada sikap ibu

(25)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Penyuluhan

2.1.1 Definisi penyuluhan

Penyuluhan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan

untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau

masyarakat. Sehingga melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku

pendidikan (Notoadmodjo, 2014).

Penyuluhan (pendidikan kesehatan) adalah suatu usaha atau

kegiatan untuk membantu individu, kelompok atau masyarakat dalam

meningkatkan kemampuan (perilaku) untuk mencapai kesehatannya,

kesehatan secara optimal (Notoadmojo 2014).

2.1.2 Sasaran Penyuluhan Kesehatan

Berdasarkan penahapan upaya promosi kesehatan ini menurut

Notoadmojo (2014), maka sasaran dibagi menjadi dalam 3 (tiga)

kelompok sasaran, yaitu:

1. Sasaran Primer

Sesuai dengan permasalahan kesehatan, maka sasaran ini dapat

dikelompokkan menjadi, kepala keluarga untuk masalah kesehatan

umum ibu, ibu hamil dan menyusui untuk asalah KIA (Kesehatan

Ibu dan Anak), anak sekolah untuk kesehatan remaja dan

(26)

2. Sasaran Sekunder

Tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat adalah sasaran

sekunder pendidikan kesehatan.

3. Sasaran Tersier

Para pembuat keputusan atau penentu kebijakan baik ditingkat

pusat maupun daerah adalah sasaran tersier pendidikan kesehatan.

2.1.3 Ruang Lingkup Penyuluhan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2014) cakupan penyuluhan kesehatan, baik

sebagai ilmu maupun seni sangat luas.

1. Ruang lingkup berdasarkan aspek kesehatan

a. Pendidkan kesehatan pada aspek promotif

Sasaran pendidikan atau promosi kesehatan pada aspek

promotif adalah kelompok yang sehat.

b. Pendidikan kesehatan pada aspek pencegahan dan

penyembuhan.

a).Pencegahan tingkat pertama (primary prevention)

Sasaran promosi/ atau pendidikan kesehatan pada aspek ini

adalah kelompok masyarakat beresiko tinggi (high Risk).

b).Pencegahan tingkat dua (secondary prevention)

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah para

penderita penyakit kronis, misalnya asma, diabetes militus,

tuberculosis, reumatik, tekanan darah tinggi dan sebagainya.

(27)

Sasaran promosi kesehatan pada aspek ini adalah kelompok

pasien yang baru sembuh (recovery) dari suatu penyakit.

2. Ruang lingkup promosi kesehatan berdasarkan tekanan

pelaksanaan

a. Promosi kesehatan pada tatanan keluarga

b. Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah

c. Pendidikan kesehatan pada tatanan kerja

d. Pendidikan ditempat- tempat umum

e. Fasilitas pelayanan kesehatan

3. Ruang lingkup berdasarkan tingkat pelayanan

a. Promosi kesehatan (health promotion)

b. Perlindungan khusus ( specific protection)

c. Diagnosis dini dan pengobatan segera (early diagnosis and

promp treatment)

d. Rehabilitas (rehabilitation)

2.1.4 Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Penyuluhan

Keberhasilan suatu penyuluhan kesehatan dapat dipengaruhi oleh

factor penyuluh, sasaran dan proses penyuluhan. Menurut ( Abash,

2013):

Faktor penyuluh, misalnya kurang persiapan, kurang menguasai materi

yang akan dijelaskan, penampilan kurang meyakinkan sasaran, bahasa

yang digunakan kurang dapat mengerti oleh sasaran, suara terlalu kecil

dan kurang dapat didengar serta penyampaian materi penyuluhan terlalu

(28)

1. Faktor sasaran, misalnya tingkat pendidikan terlalu rendah sehingga

sulit menerima pesan yang disampaikan, tingkat social ekonomi

terlalu rendah sehingga tidak begitu meperhatikan pesan- pesan yang

disampaikan karena lebih memikirkan kebutuhan yang lebih

mendesak, kepercayaan dan adat kebiasaan yang telah tertanam

sehingga sulit untuk mengubahnya, kondisi lingkungan tempat

tinggal sasaran yang tidak mungkin terjadi perubahan perilaku.

2. Faktor proses dalam, misalnya waktu penyuluhan tidak sesuai

dengan waktu yang diinginkan sasaran, tempat penyuluhan dekat

dengan keramaian sehingga menganggu proses penyuluhan yang

dilakukan, jumlah sasaran penyuluhan terlali banyak, alat peraga

yang kurang, metode yang digunakan kurang tepat sehingga

membosankan sasaran serta bahasa yang digunakan kurang di

engerti oleh sasaran.

2.1.5 Metode Penyuluhan Kesehatan

Menurut Notoadmojo (2014) dari sekian banyak metode yang dapat

memberikan penyuluhan kesehatan diantaranya:

1. Ceramah

Suatu cara dalam menerangkan dan menjelaskan suatu ide, sehingga

memperoleh inforrmasi tentang kesehatan.

2.Diskusi Kelompok

Pembicaraan yang telah direncanakan dan telah dipersiapkan tentang

suatu topik pembicaraan diantara 5-20 peserta dengan seorang

(29)

3.Ceramah Pendapat

Suatu bentuk pemecahan masalah dimana setiap anggota mengusulkan

semua kemungkinan pemecahan masalah yang terpikirkan oleh

masing- masing peserta dan evaluasi atas pendapat tadi yang dilakukan

kemudian.

4.Panel

Pembicaraan yang telah didepan pengunjung atau peserta tentang suatu

topik.

5.Bermain peran

Memerankan sebuah situasi dalam kehidupan manusia dengan tanpa

diadakan latian, dilakukan oleh dua orang atau lebih dipakai sebuah

bahan pemikiran oleh kelompok.

6.Demontrasi

Suatu cara untuk menunjukkan pengertianatau ide dan prosedur

tentang suatu hal yang telah dipersiapkan dengan teliti.

7.Symposium

Serangkaian ceramah yang disampaikan oleh 2 sampai 5 orang dengan

topik yang berlainan tapi saling berhubungan erat.

8.Seminar

Suatu cara dimana kelompok orang berkumpul untuk membahas suatu

(30)

2.2 Konsep Hypnobirthing

2.2.1 Definisi Hypnobirthing

Hypnobirthing berasal dari bahasa yunani hypnos yang berarti tidur

atau pikiran tenang dan birthing yang berarti proses kehamilan sampai

melahirkan hypnobirthing merupakan upaya alami menanamkan niat

kepikiran bawah sadar untuk menghadapi persalinan dengan tenang dan

sadar.

Hypnobirthing merupakan metode melahirkan unik yang

menggabungkan teknik melahirkan santai alami dengan hypnosis- diri (

self- hypnosis). Metode ini membantu calon ibu untuk mengembangkan

naluri melahirkan alami yang lebih aman, lebih mudah dan lebih

nyaman, dengan cara memahami bagaimana tubuh bekerja selama

kehamilan dan melahirkan. Teknik hiposis diri membantu mereka untuk

merasa rileks sehingga otot- otot persalinan dapat bekerja dalam

harmoni yang sempurna sesuai fungsi mereka. Relaksasi mengalir

secara alami, membebaskan calon ibu dari ketakutan dan kecemasan.

(Putra, 2016)

2.2.2 Tujuan Hypnobirthing

Menurut Putra (2016) Hypnobirthing bertujuan agar :

1. Ibu yang akan melahirkan menyadari bahwa tubuhnya akan mampu

melahirkan dengan kondisi rileks, bekerjasama dengan tubuhnya dan

bayinya, dia percaya bahwa masing- masing dapat melakukan

(31)

2. Dalam proses persalinan dia melenyapkan rasa lelah dan

mempersingkat waktu persalinan.

3. Hasilnya adalah pengalaman persalinan yang memuaskan dari proses

persalinan, bersama seluruh keluarga, termasuk bayi tetap terjaga,

sadar dan tenang namun bersemangat.

4. Hypnobirthing membuat orang tua menjadi tenang, rileks dan

memegang kendali saat mereka membahas berbagai pilihan yang

ada, mengevaluasi situasinya dan mengambil keputusan mengenai

persalinan.

5. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu

menjadi lebih mudah dan mengurangi intervensi medis selama

persalinan.

2.2.3 Manfaat Hypnobirthing

Secara lebih spesifik, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat

bagi calon ibu yang melakukannya. Adapun manfaat-manfaat tersebut

dapat dipilah menjadi empat kategori, yakni manfaat selama kehamilan,

menjelang persalinan, saat persalinan, dan setelah persalinan. Putra

(2016)

1. Selama kehamilan

Manfaat latihan hypnobirthing bagi calon ibu selama kehamilan

adalah sebagai qberikut :

a. Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat

melahirkan tanpa efek samping terhadap janin.

(32)

c. Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan

bias memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal

(letak belakang kepala).

d. Membuat kondisi ibu hamil menjadi senang dan damai selama

kehamilannya. Ketenangan dan rasa samai sang ibu akan

dirasakan janin sehingga ia pun mempunyai nilai kedamaian

dalam dirinya (spiritual quotient).

2. Menjelang persalinan

Selain manfaat selama kehamilan, hypnobirthing juga bermanfaat

menjelang persalinan. Adapun manfaat hypnobirthing menjelang

persalinan adalah sebagai berikut :

a. Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan

menjelang persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa

nyeri, dan sakit saat persalinan.

b. Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim.

c. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi,

bahkan menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan

persalinan (endorphin atau endogenicmorphin adalah

neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat senang)

3. Saat persalinan

Saat persalinan, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat, di

antaranya adalah sebagai berikut :

(33)

b. Mengurangi resiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan

terjadinya perdarahan. Kondisi yang tenang membuat

keseimbangan hormonal di dalam tubuh.

c. Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses

persalinan.

2.2.4 Keuntungan Metode Hypnobirthing

Rasa sakit dapat timbul dan menjadi lebih parah karena rasa takut

dan panik dimana kadang ibu hamil tidak menyadari perasaan tersebut.

Relaksasi Hypnobirthing merupakan cara efektif untuk menghilangkan

seluruh perasaan itu. Hypnobirthing merupakan pengobatan holistik

dimana ibu hamil akan dibantu untuk rileks, fokus, tenang dan dalam

keadaan sadar sepenuhnya. Keuntungan-keuntungan dalam pengguaan

metode hypnobirthing adalah sebagai berikut:

1. Keuntungan yang didapat oleh ibu hamil

a) Mengurangi rasa sakit dengan kadar yang sangat besar hingga

kadang tak terasa seperti sakit melahirkan

b) Mengurangi kemungkinan adanya komplikasi kehamilan yang

dipengaruhi faktor stress dan depresi

c) Proses persalinan akan berjalan nyaman, lancar dan relatif lebih

cepat

d) Mengurangi kemungkinan diambilnya tindakan episiotomy

e) Ibu akan lebih merasakan ikatan batin dan emosi terhadap janin

f) Ibu akan merasakan ketenangan dan kenyamanan saat proses

(34)

g) Ibu akan lebih dapat mengontrol emosi dan perasaan

h) Mencegah kelelahan yang berlebih saat proses persalinan

i) Bayi yang lahir tidak akan kekurangan oksigen sehingga menjadi

lebih sehat

2. Keuntungan yang didapat janin

a) Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan

merupakan dasar dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)

b) Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan

memberikan hormon – hormon yang seimbang ke janin melalui

plasenta.

3. Keuntungan yang didapat suami

a) Lebih tenang dalam mendampingi proses persalinan

b) Emosi istri akan menjadi lebih stabil dalam kehidupan sehari –

harinya

c) Aura positif dan tenang yang dimiliki oleh istri akan

mempengaruhi aura orang – orang di sekitarnya juga

4. Keuntungan yang didapat dokter atau bidan

a) Dapat lebih fokus dan konsentrasi bekerja karena tidak perlu

menghadapi emosi labil ibu yang hendak melahirkan

b) Kemungkinan timbulnya komplikasi dan masalah saat proses

persalinan dan kelahiran, sangat kecil

c) Tidak perlu untuk menggunakan obat bius untuk ibu yang hendak

(35)

d) Lebih mudah menangani ibu hamil karena tidak panik dan tetap

tenang

2.2.5 Teknik Hypnobirthing

Ada berbagai teknik dalam hypnobirthing namun intinya masih

seperti menghypnosis biasa yaitu preinduksi – induksi – deepening

-terapeutic sugestion dan terminasi.

1. Preinduksi

Preinduksi adalah persiapan masuk ke pikiran bawah sadar

dan termasuk mengetahu sebgai manfaat melakukan hypnosis.

Dalam aras pre induksi ini ibu hamil juga dilatih tungkat

kepekaan terhadap sugestibilitas, bisa dengan menggunakan alat

atau tanpa alat. Salah satu alat yang digunakan adalah pendulum

cevreul, caranya diamkan pendulum dan pandang pendulum lalu

berkonsetrasi menggerakkan pendulum ke kanan ke kiri atau

berputar hanya dengan memfokuskan pikiran. Cara lain tanpa alat

yaitu dengan metode arm levitation yaitu mengangkat dua tangan

lalu merasakan sugesti tangan kiri seolah ada sensasi balon hingga

tangan kiri terangkat ke atas, tangan kanan ada sensasi membawa

buku berat sehingga merasa tertarik ke bawah. Biasanya

hypnotherapis akan mengajarkan kepada ibu hamil yang ikut

kursus hypnobirthing.

2. Induksi

Induksi yaitu tahap bagaimana meng-offkan pikian sadar dan

(36)

progresif relaksasi yaitu relaksasi bertahap secara cepat dari ujung

kepala secara bagian per bagian sampai ujung kaki.

3. Deepening

Deepening dilakuakna hypnotherapeuticnya, bisa sugesti

badan sehat dan perasaan gembira, maupun imaginsi bagaimana

melahirkan dengan nyaman dan damai serta tenang. Metode

sugesti bisa bermacam macam, bisa disesuaikan dengan keadaan

emosi dan fisikal pasien , namun jika pasien mengalami berbagi

kasus trauma dan ketakutan yang berlebihan, memang perlu

seorang hypnotherapist untuk membantu. Seorang hypnotherapist

akan mencari permasalahannya dengan metode hypnoanalisis.

4. Sugesti

Sugesti bisa berupa mehtapora sugesti, bisa dengan

empowerment sugesti maupun berbagai kalimat afirmatif. Setelah

itu proses ditutup dengan terminasi sambil memberikan sugesti

membuka mata dengan keadaadan segar budar.

2.2.6 Langkah- langkah relaksasi Hypnobirhting :

1. Langkah pertama:

Berbaringlah pada posisi yang paling nyaman menurut Ibu.

Lemaskan kelopak mata dan pejamkanlah tanpa dipaksa.

2. Langkah kedua:

Relaksasi otot, berbaring santai lengan di kedua sisi tubuh.

Telapak tangan hadapkan keatas. Lalu tegangkanlah kedua telapak

(37)

ditarik keatas dan kedua telapak tangan dikepal kuat-kuat. Dahi

dikerutkan dan lidah ditarik kearah langit-langit sehingga tubuh

menjadi rileks.

3. Langkah ketiga:

Relaksasi pernapasan, dalam keadaan berbaring tarik napas

panjang melewati hidung sambil hitung sampai 10. Kemudian

hembuslah nafas perlahan-lahan lewat mulut, lakukan 10 kali.

4. Langkah keempat :

Relaksasi pikiran, setelah mata terpejam sejenak buka mata

perlahan sambil memandang satu titik tepat di atas mata, makin lama

kelopak mata makin rileks, berkedip dan hitungan kelima mata akan

menutup. Ketika jiwa dan raga istirahat itulah masukkan program

positif yang akan terekam dalam alam bawah sadar.

2.2.7 Waktu Metode Hypnobirthing

Biasanya kehamilan trimester pertama sudah bagus dilakukan

hypnobirthing. Namun tidak juga terlambat kalau melakukan

hypnobirthing setelah usia kehamilan 7 bulan bahkan sampai detik detik

terakhir saat mau melahirkan. Pengalaman saya membantu ibu hamil,

tidak ada efek signifikan kapan mulai dilakukan hypnobirthing. Hanya

saja jika ibu tekun melakukan self hypnosis sejak usia kehamilan awal

ibu bisa merasakan rilek jauh lebih baik, karena faktor sering dilatih.

Selain itu pada usia 7 bulan dimana janin sudah bisa merasakan dan

sudah ada proses memori, maka dalanm melakukan self hypnosis ibu

(38)

melakukan self hypnosis seorang ibu atau ayah bisa melakukan bisikan

batin bawah sadar kepada janindan hasilnya bagus untuk perkembangan

janin dalam rahim ibu.

Sejauh ini juga belum ditemukan efek samping dari hypnobirthing,

karena hypnobirthing tidak menggunakan obat obatan kimia, maka

tidak mempunyai efek samping.

Ibu hamil di rumah juga bisa melakukan hypnobirthing sendiri,

caranya gampang setelah tahu cara melakukan relaksasi pikiran bwah

sadar, ari waktu yang bagus bisanya pagi atau malam hari, iringi music

soft dengan irama monoton, syukur punya music dengan sistem

bineural yaitu music yang tujuannya untuk menurunkan gelombang

tubuh, lalu lakukan relaksasi dan visualisasikan kelahiran nyaman yang

diinginkan dan berikan kalimat sugesti positif lalu akhiri dengan sugesti

positif dan terminasikan diri anda buka mata dengan keadaan lebih

segar dari sebelumnya.

2.2.8 Indikasi dan Kontraindikasi Hypnpobirthing

1. Indikasi Hypnobirthing

Hypnobirthing bisa dilakukan pada semua ibu hamil jika ibu

tertarik untuk melakukannya, dan bisa melakukannya pada 7 bulan

usia kehamilan atau beberapa hari sebelum menjalani proses

melahirkan (2 minggu sebelum persalinan).

2. Kontraindikasi Hypnobirthing

Hypnobirthing hanya tidak bisa dilakukan pada ibu hamil yang

(39)

memiliki gangguan mental atau jiwa dan pada ibu yang menolak

untuk melakukan Hypnobirthing.

2.3 Konsep Dasar Sikap

2.3.1 Definisi Sikap

Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu obyek

dengan cara- cara tertentu . kesiapan yang dimaksud disini adalah

kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila

individu dihadapkan pada stimulasi yang menghendaki adanya respon

(Azwar, 2013).

Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Sikap

seseorang terhadap suatu objek adalah perasaan mendukung atau

memihak (favourable) maupun perasaan tidak mendukung atau tidak

memihak (unfavourable) pada objek tersebut (Sobur, 2012)

2.3.2 Struktur sikap

Struktur sikap dibagi menjadi 3 komponen yang saling menunjang

(Azwar, 2013) yaitu komponen kognitif (cognitive), komponen afektif

(affective) dan komponen konatif (conative).

1. Komponen kognitif (cognitive)

Komponen kognitif merupakan representasi apa yang

dipercaya oleh individu pemilik sikap. Koponen koginitif

kepercayaan seseorang mengenai apa yang berlaku atau apa yang

(40)

menjadi dasar pengetahuan seorang mengenai apa yang dapat

diharapkan dan objek tertentu. Komponen kognitif ini dapat

disamakan dengan pandangan (opini), terutama apabila

menyangkut isu atau masalah yang kontroversial (Azwar, 2013)

2. Komponen afektif (affective)

Komponen afektif merupakan perasaan yang menyangkut

masalah emosional subjektif seseorang terhadap suatu objek sikap.

Secara umum, komponen ini disamakan dengan perasaan yang

dimiliki terhadap sesuatu. Komponen perasaan menunjuk pada

emosional terhadap suatu objek. Objek dirasakan sebagai sesuatu

yang menyenangkan atau tidak menyenangka, disukai atau tidak

disukai. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling

dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang paling

bertahan terhadap pengaruh- pengaruh yang mungkin akan

mengubah sikap seseorang (Azwar, 2013).

3. Komponen konatif( conative)

Komponen konatif merupakan aspek kecenderungan

berperilaku tertentu sesuai dengan sikap yang dimiliki oleh

seseorang. Komponen ini menunjukkan bagaimana berperilaku

atau kecenderungan berperilaku yang ada dalam diri seseorang

berkaitan dengan objek sikap yang dihadapinya. Komponen

kecenderungan tindakan adalah kecenderungan tindakan seseorang

baik positif maupun negatif, terhadap objek sikap. Sikap positif

(41)

objek. Sikap negative berarti berusaha menghindari,

mengahancurkan atau merugikan objek (Azwar, 2013)

2.3.3 Tingkatan Sikap

Menurut Notoadmojo (2014), sikap juga mempunyai tingkat-

tingkat berdasarkan intesitasnya sebagai berikut.

1. Menerima (receiving)

Menerima diartikan bahwa orang atau subjek mau enerima

stimulus yang diberikan (objek). Misalnya sikap ibu dalam

melakukan perawatan payudara.

2. Menanggapi (responding)

Menanggapi diartikan memberikan jawaban atau tanggapan

terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi. Misalnya: sikap ibu

dalam melakukan perawatan payudara dapat diketahui dari

tanggapan atau jawaban ibu.

3. Menghargai (vouling)

Menghargai diartikan subjek atau orang memberikan nilai yang

positif terhadap objek atau stimulus, dala arti membahasnya dengan

orang lain, bahkan mengajak atau mempengaruhi atau menganjurkan

orang lain merespon.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya

dengan segala resiko adalah merupakan sikap yang paling tinggi.

(42)

Menurut purwanto (2013) sikap dapat pula bersifat positif dan

negative, antara lain:

1. Sikap positif kecenderungan tindakan adalah mendekati,

menyenangi, mengharapkan objek tertentu.

2.Sikap negative terdapat kecenderungan untuk menjauhi,

menghindari, menghindari, membenci, tidak menyukai objek tertentu

2.2.5 Faktor – Faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap

Menurut Azwar (2013) faktor- factor yang mempengaruhi

pembentukan sika yaitu:

1. Pengalaman pribadi

Apa yang dialami seseorang akan mempengaruhi

penghayatandala stimulasi sosial, tanggapan akan menjadi salah satu

dasar dalam pembentukan sikap, untuk dapat memiliki tanggapan

dan penghayatan seseorang harus memiliki pengamatan yang

berkaitan dengan objek psikologis.

2. Pengaruh orang lain yang dianggap penting

Individu pada umumnya cenderung untuk memiliki sikap yang

konformis atau searah dengan sikap seorang yang dianggap penting.

Kecenderungan ini antara lain. Dimotivasi oleh keinginan untuk

berafiliasi dan untuk menghindari konflik dengan orang yang

dianggap penting tersebut.

3. Pengaruh kebudayaan

Kebudayaan dapat memberi corak pengalaman individu- individu

(43)

kebudayaan telah menanamkan garis pengaruh sikap kita terhadap

berbagai masalah.

4. Media massa

Sebagai sarana komunikasi berbagai media masa seperti televise,

radio, surat kabar empunyai pengaruh yang cukup besar terhadap

pembentukan opini dan kepercayaan seseorang.

5. Lembaga pendidikan dan lembaga agama

Lembaga pendidikan serta lembaga agama suatu sistem

mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam pembentukan sikap,

dikarenakan keduanya meletakkan dasar dan pengertian dan konsep

moral dalam diri individu.

6. Faktor emosional

Tidak semua bentuk sikap ditentukan oleh situasi lingkungan dan

pengalaman pribadi seseorang. Kadang kadang suatu bentuk sikap

merupakan pernyataan yang didasari oleh emosi, yang berfungsi

sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk

mekanisme pertahanan ego.

2.3.6 Ciri Ciri Sikap

Ciri-ciri sikap menurut purwanto (2012):

1. Sikap bukan dibawah sejak lahir melainkan dibentuk atau dipelajari

sepanjang perkembangan orang itu dalam hubungan dengan objeknya,

seperti kebutuhan akan pelayanan kesehatan pada tenaga medis.

2. Sikap dapat berubah- ubah karena sikap itu dapat dipelajari dank arena

(44)

keadaaan dan syarat- syarat tertentu yang mempermudah sikap pada

orang itu.

3. Sikap tidak berdiri sendiri tetapi senantiasa mempunyai hubungan

tertentu dengan suatu objek.

4. Sikap mempunyai segi motivasi dan segi- segi perasaan. Sifat inilah

yang membedakan sikap dan kecakapan- kecakapan atau pengetahuan

yang dimiliki seseorang.

2.3.7 Fungsi Sikap

Fungsi sikap bagi manusia dibagi menjadi empat macam (Azwar, 2009),

yaitu:

1. Fungsi instrumental, fungsi penyesuaian atau fungsi manfaat

Fungsi ini menyatakan bahwa individu dengan sikapnya berusaha untuk

memaksimalkan hal-hal yang diinginkan dan meminimalkan hal-hal yang

tidak diinginkan. Dengan demikian, individu akan mendatangkan

keuntungan dan membentuk sikap negative terhadap hal-hal yang

dirasakannya akan merugikan dirinya. Dalam pergaulan sosial, sikap

yang sesuai akan memungkinkan seseorang untuk memperoleh

persetujuan sosial dan orang disekitarnya. Pernyataan sikap tertentu akan

dihargai oleh orang- orang yang dianggap penting seperti orang tua,

atasan, teman akrab dan lain-lain.

2. Fungsi pertahanan ego

Sewaktu individu mengalami hal yang tidak menyenangkan dan dirasa

akan mengancam egonya, atau sewaktu ia mengetahui fakta dan

(45)

berfungsi sebagai mekanisme pertahanan ego yang akan melindungi dan

kepahitan kenyataan tersebut. Sikap dalam hal ini, merefleksikan

problem kepribadian yang tidak terselesaikan.

3. Fungsi pernyataan sikap

Nilai adalah konsep dasar mengenai apa yang dipandang baik dan

diinginkan. Nilai- nilai terminal merupakan prefensi keadaan akhir

tertentu seperti persamaan, kemerdekaan, hak asasi, dan lain- lain. Nilai – nilai instrumental merupakan prefensi atau pilihan mengenai berbagai

perilaku dan sifat pribadi seerti kejujuran, keberanian, atau kepatuhan

akan aturan. Dengan fungsi ini seseorang seringkali mengembangkan

sikap tertentu untuk memperoleh kepuasan dalam menyatakan nilai yang

dianutnya sesuai dengan penilaian pribadi dan konsep dirinya. Sikap

digunakan sebagai sarana ekspresi nilai sentral dalam dirinya. Fungsi

inilah yang menyebabkan orang sering lupa diri sewaktu berada dalam

situasi masa seideologi atau sama nilai.

4. Fungsi pengetahuan

Menurut fungsi ini manusia mempunyai dorongan dasar untuk ingin tahu,

untuk mencari penalaran dan untuk mengorganisasikan pengalamannya.

Adanya unsur- unsur pengalaman yang semula tidak konsisten dengan

apa yang diketahui oleh individu akan disusun, ditata kembali, atau

diubah sedemikian rupa sehingga tercapai konsistensi. Jadi, sikap

berfungsi sebagai suatu skema, yaitu suatu cara strukturalisasi agar dunia

(46)

melakukan evaluasi tehadap fenomena luar yang ada dan

mengorganisasikannya.

2.3.8 Cara Mengukur Sikap

Pengukuran sikap dilakukan dengan menggunakan skala Likert (Azwar

2013). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan

skala Likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator

variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai tolak untuk

menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau

pertanyaan. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert

mempunyai gradiasi dari sangat positif sampai negatif. Seperti halnya skala

Thurstone, skala Likert disusun dan diberi skor sesuai dengan skala interval

sama (Equal Interval Scale) (Azwar, 2012).

Pernyataan positif

Jika jawabannya benar “sangat setuju (SS)’’ : maka nilainya 4

Jika jawabannya “setuju (S)’’ : maka nilainya 3 Jika jawabannya “tidak setuju (TS) : maka nilainya 2 Jika jawabannya “sangat tidak setuju (STS)’’ : maka nilainya 1

Pernyataan negatif

Jika jawabannya “sangat setuju (SS)’’ : maka nilainya 1

Jika jawabannya “setuju (S)’’ : maka nilainya 2 Jika jawabannya “tidak setuju (TS)’’ : maka nilainya 3 Jika jawabannya “sangat tidak setuju (STS)’’ : maka nilainya 4

(47)

Kemudian peniliaian skor sikap dengan menggunakan rumus T skor, yaitu:

Keterangan :

X = Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

x = Mean skor kelompok

S = Deviasi standar skor kelompok (Azwar, 2009 )

Untuk mencari x menggunakan rumus

x=

Keterangan :

x = Mean skor kelompok

X = Skor responden pada skala sikap yang hendak diubah menjadi skor T

n = Jumlah responden ( Riyanto 2011).

Untuk mencari s digunakan rumus :

S =

n  1

Keterangan

s : deviasi standar skor kelompok

(48)

untuk mencari T mean menggunakan rumus :

Tmean :

(Azwar, 2009)

Menurut Azwar dalam Suparyanto kriteria sikap yang meliputi :

Sikap dikatakan positif jika skor T≥ T mean atau ≥ 50

Sikap dikatakan negatif jika skor T<T mean atau < 50

2.4 Konsep Dasar Kehamilan

2.4.1 Pengertian Kehamilan

Fauziah & Sutejo (2012) mendefinisikan kehamilan sebagai

persatuan antara sebuah telur dan sperma, yang menandai awalnya

suatu kehamilan, dan peristiwa ini merupakan hal yang terpisah tetapi

merupakan peristiwa rangkaian kejadian yang mengelilinginya seperti

pembentukan gamet (telur dan sperma), ovulasi, penggabungan gamet

dan implantasi embrio di dalam uterus. Bila semua proses ini ini

berlangsung baik, maka proses perkembangan janin dapat dimulai.

Kehamilan merupakan suatu proses fisiologik yang selalu terjadi

pada setiap wanita. Kehamilan terjadi setelah bertemunya sperma dan

ovum, tumbuh dan berkembang di dalam uterus selama 259 hari atau 37

minggu atau sampai 42 minggu (Nugroho, 2014).

2.4.2 Periode Gestasi

Fauziah & Sutejo (2012) menyatakan, ditinjau dari perkembangan

(49)

tiap bulannya, maka kehamilan dibagi dalam tiga periode yang disebut

trimester.

1. Trimester Pertama

Waktu trimester pertama adalah tiga bulan pertama dihitung setelah

haid pertama hari terakhir. Pada trimester pertama ini system organ

penting tubuh janin mulai dibentuk namun belum terjadi pembesaran

yang jelas pada organ uterus. Segera setelah konsepsi, progesterone dan

esterogen dalam tubuh meningkat sehingga dapat menyebabkan

terjadinya morning sickness, kelemahan dan keletihan.

2. Trimester Kedua

Waktu trimester kedua dimulai dari bulan ke-4 sampai bulan ke-6

kehamilan, beberapa sistem organ melanjutkan perkembangan dasar,

sementara kemampuan fungsional organ lainnya disempurnakan. Pada

bulan ke-6 rata-rata sistem organ sudah lengkap dan dapat berfungsi,

namun belum berfungsi dengan sempurna.

3. Trimester Ketiga

Selama 3 bulan terakhir merupakan trimester ketiga dalam

kehamilan. Perut semakin membesar dan berat badan ibu akan

meningkat antara 3,2 kg sampai 3,4 kg menandakan janin bertambah

besar dan sudah terbentuk sempurna. Pada akhir masa trimester ketiga

janin yang normal mampu untuk membuat peralihan dari kehidupan

intrauterin ke kehidupan ekstrauterin, sehingga janin yang akan

dilahirkan telah dapat hidup.

(50)

1. Perubahan Fisiologi Ibu Hamil pada Trimester III

Pada usia kehamilan 28 minggu, fundus berada pada pertengahan

antar pusat dan sifoideus. Pada usia kehamilan 32–36 minggu, fundus

mencapai prosesus sifoideus. Payudara penuh dan nyeri tekan. Sering

buang air kecil kembali terjadi. Sekitar usia 38 minggu bayi masuk/turun

kedalam panggul. Sakit punggung dan sering buang air kecil meningkat.

Ibu mungkin menjadi sulit tidur. Kontraksi Braxton Hicks meningkat.

Selama kehamilan trimester II dan III pertambahan berat badan sekitar

0,5 kg perminggu. Pada akhir kehamilan pertambahan berat badan total

10-12 kg. Pertambahan lebih dari 0,5 kg perminggu pada trimester III

harus diwaspadai kemungkinan mengalami pre-eklampsia, kehamilan

kembar, hidramnion, dan anak besar (Ari, 2012).

2. Perubahan psikologi pada trimester III

Sejumlah ketakutan muncul pada trimester III. Wanita mungkin

merasa cemas dengan kehidupan bayi dan kehidupanya sendiri, seperti :

apakah nanti bayinya akan lahir abnormal, terkait persalinan dan

pelahiran (nyeri, kehilangan kendali), apakah ia akan bersalin atau

bayinya tidak mampu keluar karena perutnya luar biasa besar, atau

apakah organ vitalnya akan mengalami cedera akibat tangan dan bayi.

Kehamilan dapat menimbulkan stress bagi semua wanita. Gejala ini

dipengaruhi oleh fluktuasi kadar hormon, peningkatan stress dan pola

makan dan tidur serta aktivitas normal lainya.

Pada pertengahan trimester III, peningkatan hasrat seksual yang

(51)

yang semakin besar menjadi halangan. Alternatif untuk mencapai

kepuasan dapat membantu atau sebaliknya menimbulkan perasaan

bersalah jika ibu merasa tidak nyaman. Berbagi perasaan secara jujur

dengan pasangan dan konsultasi klien dengan bidan menjadi sangat

penting (Irianti, 2013). Rasa tidak nyaman akibat kehamilan timbul

kembali pada bulan kedelapan mungkin terdapat periode tidak semangat

dan depresi ketika bayi membesar dan ketidaknyamanan bertambah.

(Nurul, 2014).

2.4.4 Keluhan Ibu Hamil pada Trimester Ketiga

Nurul (2014) menyatakan, mengingat adanya perubahan secara fisiologis

dan anatomis, ibu hamil akan merasakan ketidaknyamanan. Berbeda dalam

kondisi normal, ibu hamil akan mengeluhkan hal-hal berikut :

1. Mudah terengah-engah terutama dirasakan apabila rahim telah membesar

sehingga mendesak sekat rongga dada dan mengganggu kembang

kempisnya paru. Keadaan ini diperberat oleh meningkatnya kebutuhan

oksigen dan meningkatnya progesteron. Senam kebugaran akan

mengurangi keluhan ini, demikian pula dengan gerakan lengan yang bisa

mengembangkan rongga rusuk dan melonggarkan pernafasan.

2. Mudah lelah, keluhan ini dipicu oleh meningkatnya kebutuhan aliran

darah yang kurang diimbangi oleh ketersediaan darah. Volume darah ibu

hamil meningkat 30-50% dan frekuensi denyut jantung meningkat 20%.

Peningkatan volume darah ini akan mengakibatkan pembesaran

(52)

bengkak pada kaki. Gerakan senam hamil dapat meningkatkan sirkulasi

darah sehingga dapat mengurangi keluhan ini.

3. Mual dan muntah, keluhan ini disebabkan karena adanya perubahan

aktivitas hormon yang menurunkan peristaltik usus dan tertumpahnya

asam lambung ke ujung atas lambung. Penurunan peristaltik usus ini

juga memperlambat proses pencernaan sehingga mengakibatkan

konstipasi. Gerakan senam hamil akan meningkatkan peristaltik usus.

Disamping itu makan dengan porsi kecil tapi sering juga dapat

membantu.

4. Nyeri punggung dan pinggang, keluhan ini disebabkan oleh adanya

perubahan postur tubuh yang membantu tulang belakang bagian bawah

cenderung melengkung ke depan. Lengkungan ini disebabkan karena

membesarnya perut. Selain itu keluhan ini juga dipicu oleh hormon

relaksin yang mengendurkan persendian di panggul. Senam hamil dan

senam yoga untuk otot-otot punggung, perut dan panggul dapat

memperbaiki postur dan mengurangi keluhan ini.

5. Kesulitan tidur (insomnia), keluhan ini biasanya terjadi pada akhir

kehamilan, karena pada saat itu terjadi penumpukkan keluhan seperti

susah bernafas, nyeri punggung, kejang kaki, dan lain-lain. Latihan

senam dengan relaksasi atau penenangan (yoga) dan pengaturan nafas

dapat membantu ibu hamil mengatasi keluhan ini.

2.4.5 Kebutuhan fisiologis dan Psikologis pada Trimester III

1. Kebutuhan fisiologis pada trimester III meliputi :

(53)

b. Kebutuhan energy

c. Obat-obatan

d. Olah raga

e. Lingkungan yang bersih

f. Pakaian

g. Istirahat dan tidur

h. Kebersihan tubuh

i. Perawatan payudara

j. Eliminasi

k. Seksual

l. Sikap tubuh yang baik

m.Imunisasi

n. Persiapan persalinan

o. Memantau kesejahteraan janin

p. Kunjungan ulang

(Nurul, 2014)

2. Kebutuhan psikologis pada trimester III meliputi :

Kebutuhan psikologis pada ibu hamil trimester III menurut

Pantiwati dan Saryono (2010) adalah support mental. Support mental

adalah bantuan atau dukungan yang diberikan kepada pasien untuk

menyelesaikan masalahnya yang berhubungan dengan batin dan

pikirannya. Alasan diberikan support mental adalah karena setiap wanita

(54)

masalah dalam kehamilannya, khawatir akan kehilangan kecantikannya

dan khawatir ada kemungkinan bayinya tidak normal.

2.5 KONSEP PERSALINAN

2.5.1 Definisi Persalinan

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang

dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar.

(Wiknjosastro, 2014)

Persalinan adalah proses dimana bayi, placenta dan selaput ketuban

keluar dari uterus ibu.(JNPK – KR, 2012)

Persalinan adalah proses pengeluaran konsepsi yang telah cukup

bulan melalui jalan lahir atau jalan lainnya, dengan bantuan atau tanpa

bantuan (Saifuddin, 2012).

Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang

terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu), lahir spontan

dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam,

tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin (Saifuddin, 2013).

Persalinan adalah rangkaian peristiwa mulai dari kenceng-kenceng

teratur sampai dikeluarkannya produk konsepsi (janin, plesenta,

ketuban, dan cairan ketuban) dari uterus ke dunia luar melalui jalan

lahir atau melalui jalan lain, dengan bantuan atau dengan kekuatan

sendiri (Sumarah, 2009).

(55)

1. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan serviks (frekuensi

minimal dua kali dalam sepuluh menit) (JNPK-KR, 2012).

2. Pada pemeriksaan dalam, dijumpai perubahan serviks (perlunakan

serviks, pendataran serviks, terjadi pembukaan serviks) (Manuaba,

2013).

3. Keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak karena

robekan-robekan serviks (JNPK-KR, 2012).

4. Dapat disertai ketuban pecah (Manuaba, 2013).

2.5.3 Penyebab Mulainya Persalinan

1. Teori Keregangan

Otot rahim mempunyai kemampuan meregang dalam batas

tertentu. Setelah melewati batas waktu tersebut terjadi kontraksi

sehingga persalinan dapat mulai. Keadaan uterus yang terus

membesar dan menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot

uterus. Hal ini mungkin merupakan faktor yang dapat mengganggu

sirkulasi uteroplasenter sehingga plasenta mengalami degenerasi

(Manuaba, 2013).

2. Teori penurunan progesteron dan esterogen

Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28

minggu, dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh

darah mengalami penyempitan dan buntu (Sumarah,2012).Villi

koriales mengalami perubahan-perubahan, sehingga kadar

esterogen dan progesteron menurun (Wiknjosastro, 2013)

(56)

Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hipofise parst posterior.

Perubahan keseimbangan estrogen danprogesteron dapat

mengubah sensitivitas otot rahim,sehingga sering terjadi kontraksi

braxton hicks.Menurunnya konsentrasi progesteron akibat

tuanyakehamilan maka oksitosin dapat meningkatkan

aktivitas,sehingga persalinan dimulai (Manuaba, 2013).

4.Teori prostaglandin

Prostaglandin dianggap dapat memicu terjadinya persalinan.

(Manuaba,2013) Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari

minggu ke 15 hingga aterm meningkat, lebih-lebih sewaktu partus

(Wikjosastro, 2012).

5. Teori hipotalamus-pituitari dan glandula suprarenalis

Teori ini menunjukkan pada kehamilan dengan anensefalus

sering terjadi keterlambatan persalinan karena tidak terbentuk

hipotalamus. Teori ini dikemukakan oleh Linggin (1973). Malpar

tahun 1933 mengangkat otak kelinci percobaan, hasilnya

kehamilan kelinci menjadi lebih lama. Pemberian kortikosteroid

yang dapat menyebabkan maturitas janin, induksi persalinan. Dari

beberapa percobaan tersebut disimpulkan ada hubungan antara

hipotalamus-pituitari dengan mulainya persalinan. Glandula

suprarenal merupakan pemicu terjadinya persalinan

(Manuaba,2010).

(57)

Berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh

Hippokrates untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin

berkurang maka hasil konsepsi akan segera dikeluarkan

(Wiknjosastro, 2012).

7. Faktor lain

Tekanan pada ganglion servikale dari pleksus frankenhauser

yang terletak dibelakang serviks. Bilaganglion ini tertekan, maka

kontraksi uterus dapatdibangkitkan(Wiknjosastro,2012)

2.5.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kemajuan Persalinan

1. Power (kekuatan)

Kekuatan terdiri dari kemampuan ibu melakukan kontraksi

involunter dan volunteer secara bersamaan untuk mengeluarkan

janin dan plasenta dari uterus. Kontraksi involunter disebut juga

kekuatan primer, menandai dimulainya persalinan. Apabila serviks

berdilatasi, usaha volunteer dimulai untuk mendorong, yang

disebut kekuatan sekunder, dimana kekuatan ini memperbesar

kekuatan kontraksi involunter. Kekuatan primer berasal dari titik

pemicu tertentu yang terdapat pada penebalan lapisan otot di

segmen uterus bagian atas. Dari titik pemicu, kontraksi dihantarkan

ke uterus bagian bawah dalam bentuk gelombang, diselingi periode

istirahat singkat. Kekuatan sekunder terjadi segera setelah bagian

presentasi mencapai dasar panggul, sifat kontraksi berubah yakni

bersifat mendorong keluar. Sehingga wanita merasa ingin

(58)

sekunder. Kekuatan sekunder tidak mempengaruhi dilatasi serviks,

tatapi setelah dilatasi serviks lengkap. Kekuatan ini penting untuk

mendorong bayi keluar dari uterus dan vagina. Jika dalam

persalinan seorang wanita melakukan usaha volunteer (mengedan)

terlalu dini, dilatasi serviks akan terhambat. Mengedan akan

melelahkan ibu dan menimbulkan

trauma pada serviks (Sumarah, 2012). Kekuatan kontraksi otot

rahim yang normal mempunyai sifat kontraksi otot rahim mulai

dari salah satu tanduk rahim, fundus dominan menjalar ke seluruh

otot rahim, kekuatannya sperti memeras isi rahim (Manuaba,

2013).

2. Passage (Jalan Lahir)

Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yakni bagian tulang padat,

dasar panggul, vagina, dan introitus (lubang luar vagina). Meskipun

jaringan lunak, khususnya lapisan-lapisan otot dasar panggul ikut

menunjang keluarnya bayi, tetapi panggul ibu jauh lebih berperan

dalam proses persalinan (Sumarah, 2012). Dalam proses persalinan

pervaginam janin harus melewati jalan lahir ini (Wiknjosastro,

2012).

3. Passenger (Janin dan Plasenta)

Passanger atau janin, bergerak sepanjang jalan lahir merupakan

(59)

presentasi, letak, sikap, dan posisi janin. Karena plasenta juga harus

melewati jalan lahir, maka ia dianggap juga sebagai bagian dari

passenger yang menyertai janin. Namun plasenta jarang

menghambat proses persalinan pada kehamilan normal (Sumarah,

2012). Janin dapat mempengaruhi jalannya persalinan karena besar

dan posisinya (Wiknjosastro, 2012).

4. Psycology (Psikologi Ibu)

Tingkat kecemasan wanita selama bersalin akan meningkat

jika ia tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya atau yang

disampaikan kepadanya. Wanita bersalin biasanya akan

mengutarakan kekhawatirannya jika ditanyai. Perilaku dan

penampilan wanita serta pasangannya merupakan petunjuk

berharga tentang jenis dukungan yang akan diperlukannya.

Membantu wanita berpartisipasi sejauh yang diinginkan dalam

melahirkan, memenuhi harapan wanita akan hasil akhir

mengendalikan rasa nyeri merupakan suatu upaya dukungan dalam

mengurangi kecemasan pasien. Dukungan psikologis dari

orang-orang terdekat akan membantu memperlancar proses persalinan

yang sedang berlangsung. Tindakan mengupayakan rasa nyaman

dengan menciptakan suasana yang nyaman dalam kamar bersalin,

memberi sentuhan, memberi penenangan nyeri non farmakologi,

memberi analgesia jika diperlukan dan yang paling penting berada

Gambar

Gambar 3.2  Kerangka konsep pengaruh penyuluhan tentang hypnobirthing terhadap sikap ibu primigravida dalam menghadapi persalinan
Gambar 4.1 Desain Penelitian one group pratest-postest Nursalam, 2015
Gambar 4.2 Kerangka Kerja Pengaruh Penyuluhan Tentang Hypnobirthing Terhadap Sikap Ibu Primigravida Dalam Menghadapi Persalinan
Tabel 4.1 Definisi Operasional Pengaruh Penyuluhan Hypnobirthing
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan : Terdapat perbedaan tingkat kecemasan antara wanita primigravida dan multigravida dalam menghadapi persalinan di RSU Haji Surabaya, yaitu pada wanita primigravida

Dalam skripsi ini penulis meneliti tentang “Hubungan Peran Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di UPTD

Dalam skripsi ini penulis meneliti tentang “Hubungan Peran Suami Dengan Tingkat Kecemasan Ibu Primigravida Trimester III Dalam Menghadapi Persalinan Di UPTD

dan sikap ibu hamil tentang persalinan metode hypnobirthing di klinik diana.

Tingkat kecemasan ibu hamil primigravida trimester III dalam menghadapi persalinan diwilayah kerja Puskesmas Kepuh, berdasarkan tabel 4.2,dapat diketahui bahwa ibu hamil yang

Berdasarkan hasil wawancara dengan 10 ibu primigravida trimester III yang menunggu saat-saat persalinan primipara di bersalin di Puskesmas Sumowono diperoleh data

perbedaan antara variable independen dan variable dependen yaitu keikutsertaan hypnobirthing dengan tingkat kecemasan ibu hamil dalam menghadapi persalinan responde pada

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai efektivias teknik hypnobirthing terhadap penurunan tingkat kecemasan ibu hamil primigravida di Kelurahan Teluk