• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP SHOPPING PREFERENCE PELANGGAN MELALUI BRAND EQUITY PADA ALFAMART RUNGKUT SURABAYA PROPOSAL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP SHOPPING PREFERENCE PELANGGAN MELALUI BRAND EQUITY PADA ALFAMART RUNGKUT SURABAYA PROPOSAL"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP

SHOPPING PREFERENCE PELANGGAN MELALUI

BRAND EQUITY PADA ALFAMART

RUNGKUT SURABAYA

PROPOSAL

Disusun Oleh : Achira Harvian Dewi 0612010177/ FE / EM

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR

(2)

USULAN PENELITIAN

PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP

SHOPPING PREFERENCE PELANGGAN MELALUI

BRAND EQUITY PADA ALFAMART

RUNGKUT SURABAYA

Yang diajukan

Achira Harvian Dewi 0612010177/ FE / EM

Telah diseminarkan dan disetujui untuk menyusun skripsi oleh:

Pembimbing Utama

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM Tanggal : ...

Mengetahui

Ketua Program Studi Manajemen

(3)

S K R I P S I

PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP

SHOPPING PREFERENCE PELANGGAN MELALUI

BRAND EQUITY PADA ALFAMART

RUNGKUT SURABAYA

Yang diajukan

Achira Harvian Dewi 0612010177/ FE / EM

Telah disetujui untuk mengikuti ujian skripsi oleh :

Pembimbing utama

Dr. Dhani Ichsanuddin Nur, MM Tanggal : ...

Mengetahui

Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”

Jawa Timur

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulisan skripsi dengan judul Pengaruh Private Brand Strategy terhadap Shopping Preferance

Pelanggan melalui Brand Equity Pada Alfamart Rungkut

Surabaya, dapat diselesaikan dengan baik dan dengan kesungguhan hati.

Penulisan skripsi ini yang merupakan salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dari beberapa pihak, maka akan sulit sekali bagi penulis untuk dapat menyusun skripsi ini. Pada kesempatan yang baik ini, perkenankan penulis dengan segenap kerendahan dan ketulusan hati untuk menyampikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang telibat secara langsung maupun tidak langsung dalam mendukung kelancaran penyusunan skripsi ini.

Penulis dengan rasa hormat yang mendalam mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Teguh Soedarto, MP., Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

(5)

ii

3. Bapak Drs. Ec. Gendut Sukarno, MS., Ketua Program Studi Manajemen Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Seluruh Dosen dan Staf Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur yang telah mendidik penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Ucapan terima kasih kepada Keluargaku, Bapak dan Ibu yang senantiasa memberikan do’a dan dukungan baik moral maupun materiil dengan tulus iklas.

6. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu penulis dalam melakukan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa isi dan cara penyajian skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, segala kritik dan saran sangat penulis harpkan guna meningkatkan mutu dari penulisan skripsi ini. Penulis juga berharap, penulisan skripsi ini dapat bermanfaat dan menjadi acuan bagi peneliti lain yang tertarik untuk mendalaminya di masa yang akan datang.

Surabaya, Juli 2010

(6)
(7)

iv

2.3.1. Pengaruh Private Brand Strategy terhadap Shoping Preference ... 28

2.3.2. Pengaruh Brand Equity terhadap Shoping Preference ... 29

(8)

3.5.1. Uji Asumsi Model (Structural Equation Modeling) . 40

3.5.2. Pengujian Model ... 42

3.5.3. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ... 43

3.5.4. Evaluasi Model ... 44

4.2.1. Gambaran Umum Keadaan Responden ... 48

4.2.2. Deksripsi Variabel Private Brand Strategy (X) ... 50

4.2.3. Deskripsi Variabel Ekuitas Merek (Y) ... 51

4.2.4. Deskripasi Variabel Preferensi Belanja Pelanggan (Z) ... 52

4.3 Deskripsi Hasil Analisis Dan Uji Hipotesis ... 53

4.3.1 Uji Normalitas Sebaran dan Linieritas ... 54

4.3.2 Evaluasi atas Outlier ... 55

4.3.3 Deteksi Multicollinierity dan Singularity ... 56

4.3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 56

4.3.5 Pengujian Model Dengan One-Step Approach ... 59

4.3.6 Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal ... 60

4.4 Pembahasan ... 61

(9)

vi

4.4.2 Pengaruh Brand Equity terhadap Shopping

Preference ... 63

4.4.3 Pengaruh Private Brand Strategy terhadap Shopping Preference ... 64

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65

5.1. Kesimpulan ... 65

5.2. Sarana ... 65

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Kriteria Goodness of Fit Indeks ... 44

Tabel 4.1. Karakteristik Responden berdasarkan usia ... 49

Tabel 4.2. Karakteristik Responden berdasarkan Jenis kelamin ... 49

Tabel 4.3. Jawaban Responden Variabel Private Brand Strategy ... 50

Tabel 4.4. Jawaban Responden Variabel Ekuitas Merek ... 51

Tabel 4.5. Jawaban Responden Variabel Preferensi Belanja ... 52

Tabel 4.6. Hasil Uji Normalitas ... 53

Tabel 4.7. Hasil Pengujian Outlier Multivariate ... 54

Tabel 4.8. Faktor Loading dan Kostruk dengan Confirmatory ... 56

Tabel 4.9. Pengujian Reliability Consistency Internal ... 57

Tabel 4.10. Construct Reliability & Variance Extrated ... 58

Tabel 4.11 Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices ... 60

(11)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Model SEM ... 43

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 4 Hasil Pengujian Outlier Multivariate

Lampiran 5 Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner

Lampiran 2 Hasil Jawaban Responden Lampiran 3 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 4 Hasil Pengujian Outlier Multivariate

Lampiran 5 Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis

(14)

PENGARUH PRIVATE BRAND STRATEGY TERHADAP SHOPPING

PREFERANCE PELANGGAN MELALUI

BRAND EQUITY PADA ALFAMART

RUNGKUT SURABAYA

Achira Harvian Dewi Abstraksi

Sebuah merek adalah nama yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk satu (atau beberapa) dari produk atau jasa. Tanpa merek, konsumen tidak tahu satu produk dari iklan lain dan kemudian akan menjadi hampir mustahil. Dalam melakukan pemilihan terhadap suatu merek, konsumen pada umumnya akan selalu berusaha melakukan pemilihan berdasarkan preferensi berdasarkan atribut dengan tujuan untuk mengurangi sekelompok pilihan dalam usaha untuk mendapatkan hasil keputusan akhir yang sesuai. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui apakah private brand strategy berpengaruh terhadap brand equity, kemudia apakah private brand strategy dan brand equity berpengaruh terhadap shopping preference .

Variabel yang digunakan pada penelitian ini adalah Private Brand Strategy (X), Brand Equity (Y), dan shopping preference (Z). Skala pengukuran variabel menggunakan skala semantic differensial. Populasi dalam penelitian ini adalah pelanggan yang berberlanja di Alfamart Rungkut Suarabaya. Jenis data penelitian adalah data primer dan data sekunder yang diperoleh sebagai tanggapan dari kuesioner yang disebarkan kepada responden dan juga hasil dari wawancara dengan pihak-pihak yang mendukung penelitian ini. Model yang digunakan untuk menganalisis data dalam penelitian ini adalah Structural Equation Modeling (SEM).

Dari hasil penelitian dan pengolahan data yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa private brand strategy berpengaruh signifikan positif terhadap brand equity, private brand strategy dan brand equity berpengaruh signifikan positif terhadap shopping preference.

(15)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Strategi merek pribadi telah menjadi kategori unggul keterampilan

manajemen dan dasar untuk menetapkan pelanggan belanja preferensi dalam

saluran eceran. Itu saluran pemasaran yang dihadapi semakin sengit tantangan,

yang meliputi pembangunan berkelanjutan, baru jenis produk, kategori baru

manajemen dan baru merek pribadi sendiri yang memenuhi pelanggan yang

beragam tuntutan.

Dengan kemajuan pemasaran yang cepat, lebih inovatif jenis saluran

eceran, seperti departemen toko, hypermarket, grosir gudang, gudang klub, pusat

perbelanjaan, pusat perbelanjaan, pusat-pusat kekuasaan, tema / festival pusat

dan pusat-pusat outlet dikembangkan dan diperkenalkan ke pasar. Namun,

saluran ritel di pangsa pasar tanpa kebijakan pembangunan merek swasta tidak

dapat untuk mengatasi persaingan lainnya saluran eceran. Banyaknya

pusat-pusat perbelanjaan yang mempredikat diri sebagai penyaji harga rendah,

menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat diantara pelaku usaha.

Persaingan yang semakin ketat diantara pusat perbelanjaan membuat beberapa

pusat perbelanjaan melakukan potongan harga yang tinggi, dimana hal tersebut

baik secara langsung maupun secara tidak langsung mempengaruhi tingkat

penjualan yang dicapai.

Merek produk berkembang menjadi sumber aset terbesar dan merupakan

(16)

2

liabilitas merek yang terkait dengan suatu merek, nama, simbol, yang mampu

menambah atau mengurangi nilai sebuah produk atau jasa baik pada perusahaan

maupun pada pelanggan. Agar aset dan liabilitas mendasari ekuitas merek, maka

aset dan liabilitas merek harus berhubungan dengan nama atau sebuah simbol

sehingga jika dilakukan perubahan terhadap nama dan simbol merek, beberapa

atau semua aset dan liabilitas yang menjadi dasar ekuitas merek akan berubah

pula.

Ketertarikan pada riset merek, khusunya ekuitas merek tidak terbatas di

komunitas akademis, para praktisi mulai memberikan perhatiannya dalam

mengembangkan dan mengevaluasi usaha-usaha pemasarannya terlihat dengan

banyaknya hasil-hasil riset yang dipublikasikan. Merek memegang peranan

sangat penting, karena mengembangkan suatu merek akan terkait dengan janji

(promise) dan harapan (expectation), sehingga salah satu perannya adalah

menjembatani harapan konsumen pada saat kita menjanjikan sesuatu kepada

konsumen, merek yang prestisius dapat dikatakan memiliki ekuitas merek

(brand equity) yang kuat. Suatu produk atau jasa yang memiliki ekuitas merek

yang kuat akan mampu mengembangkan landasan merek (brand platform) yang

kuat dan keberadaannya dalam persaingan apapun dalam jangka waktu yang

lama (Sitinjak, 2005 :167).

Sebuah merek adalah nama yang diberikan oleh suatu perusahaan untuk

satu (atau beberapa) dari produk atau jasa. Merek digunakan untuk membedakan

produk dari pesaing mereka. Mereka memfasilitasi pengakuan dan di mana

pelanggan telah membangun sikap yang menguntungkan terhadap produk, dapat

(17)

3

pembeli akan menyaring tidak menguntungkan atau untuk-merek terkenal dan

masih pembelian produk bermerek akan memperkuat merek-perilaku setia.

Tanpa merek, konsumen tidak tahu satu produk dari iklan lain dan kemudian

akan menjadi hampir mustahil. Dalam melakukan pemilihan terhadap suatu

merek, konsumen pada umumnya akan selalu berusaha melakukan pemilihan

berdasarkan preferensi berdasarkan atribut dengan tujuan untuk mengurangi

sekelompok pilihan dalam usaha untuk mendapatkan hasil keputusan akhir yang

sesuai. Preferensi merupakan sikap dari konsumen yang bersedia memberi

rekomendasi terhadap produk atau jasa yang pernah dinikmatinya kepada orang

lain (Wicaksono dan Ihalauw, 2005: 9).

Menurut Chen-Cing-Liang (2009) yang menyatakan bahwa Private

Brand Strategy berpengaruh terhadap Brand Equity dan berpengaruh terhadap

Shooping Preferences Pelanggan. Serta Brand Equity berpengaruh terhadap

Shopping Preferences. Strategi merek pribadi telah menjadi sebuah kategori

unggul keterampilan manajemen dan dasar untuk menetapkan preferensi belanja

pelanggan dalam distribusi eceran. Dengan mengunakan strategi merek pribadi

dapat mempengaruhi preferensi belanja konsumen. Menurut Gelder (2005)

dalam Kusno, dkk (2007:44), mendefinisikan strategi merek sebagai apa yang

seharusnya dicapai suatu brand dalam kaitannya dengan sikap dan perilaku

konsumen.

Suatu hal yang penting dan secara langsung mempengaruhi proses

komparasi atau pemilihan terhadap suatu merek yaitu preferensi konsumen

berdasarkan atribut yang mensyaratkan suatu pengetahuan dan penggunaan dari

(18)

4

Partikno, 2003:54). Pada dasarnya, kebanyakan orang yang berusaha melakukan

preferensi berdasarkan atribut dalam melakukan pemilihan terhadap suatu

merek.

Alfamart adalah salah satu dari sejumlah retailer di Surabaya yang

menggunakan private label. Image perusahaan ini adalah perusahaan retailer

yaitu perusahaan yang hanya menjual produk, sehingga image Alfa merupakan

perusahaan yang bergerak di bidang retailer dan tidak bertindak sebagai

produsen. Namun kenyataannya menunjukkan bahwa Alfa juga mengeluarkan

sejumlah produk private label, sehingga hal ini dimungkinkan mempengaruhi

brand image.

Private label brand merupakan merk yang dikembangkan oleh para

peretail / pengecer, mulai dari Hypermarket, Supermarket hingga ke Mini

Market. Alfamart yang belakangan mulai gencar mendisplay Private label brand

di bagian paling depan toko, plus harga murah dan masih ditambah iming -

iming hadiah untuk beberapa jenis produk. Private label brand menggunakan

merk peritel sendiri dan sudah pasti tidak akan dijumpai di retail yang lain.

(http://tokoeureka.com/index.php?action=news.detail&id_ news=58).

Produk-produk yang menggunakan private label Alfamart antara lain

yaitu tissue, carbol, box countainer, cutton bud, gula, roti tawar, selai, sirup,

minyak goreng, cuka, nugget, tool kit, amplop, kertas HVS, sendok dan garpu,

serta lainnya. Dengan berbagai produk yang dimiliki oleh Aflamart tersebut

diharapkan dapat menarik konsumen untuk berkunjung ke Alfamart.

Saat ini pertumbuhan Alfamart sudah mencapai lebih dari 2.779 gerai.

(19)

5

dijajakan. Rupanya tak hanya hypermarket yang jeli membuat private label.

Pengelola Jaringan minimarket pun mengembangkan private label untuk

menambah portofolio produknya dengan harga miring dibanding produk serupa

dari merek-merek terkenal. Alfamart mempunyai produk dengan merek sendiri,

yaitu sekitar 4 % dari total stock keeping unit yang jumlahya mencapai 5 ribu

item. (http://tokoeureka.com/index.php?action=news.detail&id_news=58)

Tidal sedikit orang yang meragukan mengenai kualitas Private Label

Brand meski belakangan kualitasnya pun sudah dianggap sama untuk beberapa

kategori produk. Masalah ini, bisa dilihat sebagai sebuah pandangan, atau

persepsi, bahwa merek pada peritel berkualitas no 2, tidak jauh berbeda dengan

citra yang melekat pada motor asal negeri tirai bambu yang selalu dianggap

ketinggalan kelas dibanding merek asal Jepang. Harga adalah satu alasan

konsumen untuk membeli private label brand (PLB), sementara kualitas dan

fanatisme pada merek tertentu tanpa mempertimbangkan harga merupakan

alasan yang kuat untuk tetap bertahan pada National Brand (NB).

Dengan terus meningkatnya jumlah hypermarket, supermarket dan mini

market, umumnya di kota besar, maka jumlah kunjungan konsumen akan terus

bertambah dan inilah peluang untuk melakukan biaya promosi bahkan tenaga

penjual secara khusus seperti NB, disebabkan seluruh aktivitas penjualan dan

promosi yang dilakukan membonceng peritel yang jelas dalam suatu bendera

yang sama dalam hal ini mengakibatkan PLB dapat dijual jauh lebih murah

dibandingkan NB. Ini keuntungan PLB dari sisi produksi dan promosi yang

tidak mungkin dimiliki oleh NB.

(20)

6

Private Label dihadirkan untuk menambah pilihan belanja bagi

konsumen. Private Label yang dilakukan salah satu Alfamart yang ada di

Rungkut telah melalui serangkaian proses yang ketat sebelum ada ditangan

ditangan konsumen. Alfamart Rungkut melakukan seleksi kepada calon

pemasok sebelum mereka mulai memproduksi untuk Alfamart Rungkut.

Alfamart Rungkut juga melakukan pemeriksaan berkala yang melibatkan analis

independen demi menjaga kualiatas produk agar sesuai dengan standar yang

telah ditetapkan oleh Alfamart Rungkut ditiap rangkaian produknya. Produsen

yang sebagian besar UKM, juga diuntungkan karena tidak perlu

mengembangkan merek yang memakan waktu lama dan biaya yang besar.

Dengan private label produk langsung dikenal dan dipercaya masyarakat.

Alfamart Rungkut senantiasa memberikan pengetahuannya sehingga pemasok

tersebut mampu membuat produk berstandar international untuk dipasok di gerai

Alfamart lain di dunia. Produk Alfamart Rungkut menjawab kebutuhan Anda

akan produk berkualitas dengan harga yang lebih kompetitif. Alfamart Rungkut

senantiasa menjaga kualitas "Produk Alfamart Rungkut " setara dengan

produk unggulan lainnya namun dengan harga lebih murah dibanding

produk-produk unggulan tersebut, dengan demikian "Produk Alfamart Rungkut "

memiliki konsumen yang paling luas. Berikut ini merek produk –produk private

(21)

7

Tabel 1.1. Data Penjualan Merek Produk-Produk Private Brand yang dimiliki Alfamart dari Bulan Januari – April 2010

Bulan Jenis Produk Merek Penjualan Bulan Jenis

Sumber : Alfamart Rungkut

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa produk yang dimiliki

oleh Alfamart ternyata penjualannya hampur sama dengan penjualan

produk-produk umum yang dijual di Alfamart. Hal tersebut dapat dilihat dari penjualan

dua produk private brand yang dimiliki oleh Alfamart yaitu produk tisu dan

kapas yang penjualan hampir sama dengan pejualan tisu dan kapas merek

umum, produk yang dikeluarkan atau dijual oleh Alfamart karena selain

harganya yang terjangkau produk tersebut juga mempunyai kualitas yang tidak

kalah dengan produk umum yang bukan diproduksi oleh Alfamart. Oleh karena

itu banyak pelanggan yang berbelanja di Alfamart banyak yang memilih produk

private brand yang dimiliki oleh Alfamart sendiri daripada merek umum.

Rangkaian "Produk Alfamart Rungkut " meliputi produk kebutuhan

sehari-hari, perlengkapan rumah tangga, produk segar dan

(22)

8

memenuhi kebutuhan konsumen. Rangkaian produk paling murah Alfamart

Rungkut meliputi berbagai produk kebutuhan sehari-hari, perlengkapan rumah

tangga, produk-produk segar dan produk tekstil.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian ini dilakukan dengan

judul “Pengaruh Private Brand Strategy terhadap Shopping Preferance

Pelanggan melalui Brand Equity Pada Alfamart Rungkut Surabaya”.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apakah variabel Private Brand Strategy berpengaruh terhadap Brand Equity

Pada Alfamart Rungkut ?

2. Apakah variabel Private Brand Strategy mempunyai pengaruh terhadap

Shoping Preference pada Alfamart Rungkut?

3. Apakah variabel Brand Equity berpengaruh terhadap Shoping Preference

Pada Alfamart Rungkut ?

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh Private Brand Strategy terhadap Brand Equity

Pada Alfamart Rungkut

2. Untuk mengetahui pengaruh Private Brand Strategy terhadap Shoping

Preference melalui Brand Equity Pada Alfamart Rungkut.

3. Untuk mengetahui pengaruh variabel Brand Equity terhadap Shoping

Preference Pada Alfamart Rungkut

1.4. Manfaat Penelitian

(23)

9

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat dipergunakan bagi peneliti yang akan datang sebagai

bahan acuan atau pertimbangan dalam penelitiannya agar dapat lebih baik dari

penelitian yang telah ada sebelumnya.

2. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh perusahaan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan perusahaan yang berkaitan

dengan produknya.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini dapat menambah referensi perbendaharaan buku dari

penelitian yang ada di perpustakaan dan juga dapat dijadikan sebagai bahan

Gambar

Tabel 1.1. Data Penjualan Merek Produk-Produk Private Brand yang

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pengamatan terhadap performa ayam berupa konsumsi ransum, pertambahan bobot badan, konversi ransum, indeks performa, bobot karkas, dan persentase karkas ayam pedaging umur

Berdasarkan Surat Penetapan Peringkat Teknis Nomor : 42 /Pan.JK-APBD/2011 tanggal 19 Juli 2011 untuk paket pekerjaan : Pengawasan Jalan dan Jembatan sumber dana APBD Kabupaten

Aspek manfaat merupakan kesempatan untuk memperoleh manfaat atau hasil dari sesuatu kegiatan pekerjaan.Manfaat yang didapat dari hasil Redistribusi Tanah ini dinikmati

Berdasarkan putusan tersebut Majelis Hakim tidak memperhatikan Pasal 46 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menyatakan, “Jika

Adalah konsep pemikiran dari orang yang menggunakan tanda dan menurunkannya ke suatu makna tertentu atau makna yang ada dalam benak seseorang tentang objek

Diawali dari wilayah Cordoba, Islam mulai memasuki Spanyol (dahulu Andalusia) pada tahun 93 H (711 M) melalui jalur Afrika Utara di bawah pimpinan Tariq bin Ziyad

297 merepresentasikan pesan optimisme pada film Sang Pemimpi adalah tanda berjenis legisign yaitu berupa dialog dan monolog tokoh (pesan bahasa) serta

Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat Jalan kelas III, yaitu jalan arteri, kolektor, lokal, dan lingkungan yang dapat dilalui