• Tidak ada hasil yang ditemukan

ABSTRAK. Rini Astuti 1, Raudhatun Nuzul ZA 2

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ABSTRAK. Rini Astuti 1, Raudhatun Nuzul ZA 2"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1

ABSTRAK

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP DENGAN KADAR HEMOGLOBIN IBU HAMIL TRIMESTER III DI PUSKESMAS BAITUSSALAM

ACEH BESAR

Rini Astuti1, Raudhatun Nuzul ZA2

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang seringkali terjadi adalah kekurangan energi protein dan beberapa mineral seperti Zat Besi dan Kalsium (Proverawati, 2010). Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian khusus tentang makanannya terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu (Mochtar, 2008). Penelitian ini bersifat Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross cectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III yang berkunjung ke Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang diambil secara total sampling yang berjumlah 44 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kemudian di uji statistic mengunakan Chi-quare, Ho ditolak jika p value > 0,05 dan Ha diterima jika p value < 0,05. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 Desember 2015 s/d 9 Januari 2016. Dari keseluruhan 24 responden yang kadar hemoglobin tidak normal sebagian besar pengetahuan kurang sebanyak 17 orang (70,8%) dan dari keseluruhan 20 responden yang kadar hemoglobin normal yaitu sebagian besar pengetahuan baik sebanyak 14 orang (70%) dengan nilai p value 0,007. Serta dari keseluruhan 22 responden yang kadar hemoglobin normal sebagian besar sikap baik sebanyak 15 orang (68,2%). Dari keseluruhan 22 responden yang kadar hemoglobin tidak normal yaitu sebagian besar sikap kurang sebanyak 16 orang (72,7%) dengan nilai p value 0,007. Kesimpulannya adalah ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III. Untuk itu diharapkan kepada responden agar memperhatikan zat besi selama kehamilannya dan meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak.

Kata Kunci : Kadar Hemoglobin, Pengetahuan dan Sikap

1

: Mahasiswi D-III Kebidanan Universitas Ubudiyah Indonesia 2

: Dosen Pembimbing

THE KNOWLEDGE AND ATTITUDE IN THE PREGNANT WOMEN HEMOGLOBIN TRIMESTER III IN PUBLIC HEALTH CENTERS BAITUSSALAM ACEH BESAR

Rini Astuti1, Raudhatun Nuzul ZA2

For pregnant women, basically all the nutrients it needed an additional, but what often happens is lack of energy protein and some other minerals as iron and calcium (Proverawati, 2010). Pregnant woman have to actually get special attention about his food especially about the numbers of calories, protein useful to fetal growth and maternal health (Mochtar, 2008).This research is descriptive analytic with the approach cross cectional. Population in research it is a whole pregnant women a trimester III who visit public health centers Baitussalam Aceh Besar. This research is descriptive analytic with the approach cross cectional. Population in research it is a whole pregnant women a trimester iii who visit public health centers Baitussalam Aceh Besar. Sample of this study is pregnant women a trimester III taken in total the sampling method of which totaled 44 were. Data collection is done by using a questionnaire. Then in statistical tests chi-quare use, ho berefused if p value > 0,05 and ha accepted if p value < 0,05 . His research done on December 21 with 2015 until 9 January 2016. Of a whole 24 of respondents who no hemoglobin levels of normal the majority of lacking knowledge seventeen (70,8 %) and of a whole 20 respondents who normal levels of hemoglobin where most of knowledge of good

(2)

2

as many as 14 people (70%) with a value of p value 0,007. And of a whole 22 respondents hemoglobin normal levels most good behavior from 15 people (68,2%). Of a whole 22 respondents who levels hemoglobin abnormal where most were attitude less 16 people (72,7%) to the value of p value 0,007.. There was a correlation knowledge and attitude in the hemoglobin pregnant women a trimester III. To is expected to to respondents to pay attention to iron during her pregnancy and improve maternal and child health.

Keywords : Levels of hemoglobin, Knowledge and Attitude 1

: Student D-III Midwifery Universitas Ubudiyah of Indonesia

2

: Supervisor

PENDAHULUAN

Angka Kematian Ibu (AKI)

merupakan salah satu indikator untuk melihat derajat kesehatan perempuan. Angka kematian ibu juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan millenium pada tujuan ke 5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Dari hasil survei yang dilakukan AKI telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu, namun demikian upaya untuk mewujudkan target tujuan pembangunan millenium masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus (Depkes RI, 2015).

Hasil Survei Demografi dan Kesehatan tahun 2012 menunjukkan tingkat kematian ibu meningkat tajam dibanding survei yang dilakukan pada tahun 2007 silam. Hasil estimasi pada tahun 2012, AKI mencapai 359 kematian per 100 ribu kelahiran hidup dibandingkan dengan kondisi pada tahun 2007, sebesar 228 kematian per 100 ribu kelahiran

hidup. Hasil perhitungan dengan

menggunakan hasil survei penduduk pada tahun 2010, AKI secara nasional menjadi lebih rendah, yakni hanya sebesar 359 kematian per 100.000 kelahiran hidup (SKDI, 2012).

Angka kematian yang tinggi umumnya mempunyai tiga sebab pokok

yaitu masih kurangnya pengetahuan

mengenai sebab akibat dan

penanggulangan komplikasi-komplikasi penting dalam kehamilan, persalinan, serta nifas, kurangnya pengetahuan mengenai kesehatan reproduksi, kurang meratanya pelayanan kebidanan yang baik bagi semua ibu hamil (Prawirohardjo, 2010). Bentuk penyebab langsung kematian ibu disebut dengan trias klasik berupa perdarahan, infeksi, dan gestosis atau

keracunan kehamilan. Sedangkan

penyebab tidak langsung kematian ibu

seperti kehamilan dengan anemia,

tindakan yang tidak aman dan tidak bersih, abortus dan kekurangan gizi pada ibu hamil (Manuaba, 2010).

Berdasarkan Survei Kesehatan

Rumah Tangga (SKRT) penyebab

kematian ibu salah satunya disebabkan oleh penyebab tidak langsung kematian ibu terjadi akibat Kekurangan Energi Kronis (KEK) (37%), anemia (40%) pada kehamilan dan penyakit infeksi kronik (23%). Kejadian KEK dan anemia pada ibu hamil akan meningkatkan resiko tinggi terjadinya kematian ibu dibandingkan ibu yang tidak mengalami anemia (Depkes RI, 2010).

Anemia dalam kehamilan

memberi pengaruh kurang baik bagi bayi

(3)

3

persalinan, maupun nifas dan masa selanjutnya. Berbagai penyakit dapat timbul akibat anemia, seperti: abortus, partus prematurus, partus lama karena inersia uteri, perdarahan post partum karena atonia uteri, syok, infeksi baik intrapartum maupun post partum, anemia yang sangat berat dengan Hb kurang dari

4 g/100 ml dapat menyebabkan

dekompensasi kordis. Hasil konsepsi

anemia dalam kehamilan memberi

pengaruh kurang baik, seperti kematian perinatal, prematurus, dapat terjadi cacat bawaan, cadangan besi kurang. Anemia

dalam kehamilan merupakan sebab

potensial morbiditas serta mortalitas ibu dan anak (Winkjosastro, 2010).

Pemeliharaan kesehatan ibu hamil dapat dilakukan dengan pemeriksaan hemoglobin (Hb). Nilai hemoglobin yang rendah berhubungan dengan masalah klinis seperti anemia. Anemia adalah kondisi dengan kadar hemoglobin dalam darah kurang dari 12gr%. Sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar hemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I dan trimester III atau kadar <10,5gr% pada trimester II (Prawiroharjo, 2010).

Pemeriksaan kadar hemoglobin yang dianjurkan dilakukan pada trimester pertama dan ketiga kehamilan, sering hanya dapat dilaksanakan pada trimester ketiga karena kebanyakan ibu hamil baru

memeriksakan kehamilannya pada

trimester kedua kehamilan. Sehingga pemeriksaan Hb pada kehamilan tidak berjalan dengan seharusnya (Sunririnah, 2008).

Bagi ibu hamil, pada dasarnya semua zat gizi memerlukan tambahan, namun yang sering kali terjadi adalah kekurangan energi protein dan beberapa mineral seperti Zat Besi dan Kalsium (Proverawati, 2011). Wanita hamil harus betul-betul mendapatkan perhatian khusus

tentang makanannya terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu (Mochtar, 2008).

Menurut Damanik (2009)

faktor-faktor yang bisa mempengaruhi

pengetahuan ibu hamil tentang

pemeriksaan haemoglobin dalam

kehamilan adalah pengalaman, fasilitas dan sosial budaya yang tidak mendukung. Sedangkan menurut Notoatmodjo (2010) pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi dan sosial budaya. Pengetahuan merupakan faktor yang penting untuk terbentuknya perilaku

seseorang, karena pengalaman dan

penelitian terbukti bahwa perilaku yang didasari pengetahuan akan lebih langgeng dari perilaku yang tidak didasari oleh

pengetahuan. Dengan meningkatnya

pengetahuan ibu hamil tentang

pemeriksaan haemoglobin diharapkan

anemia dapat dicegah.

Selain pengetahuan, sikap

merupakan faktor pola perilaku seseorang untuk melakukan suatu tindakan. Sikap dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain faktor internal maupun faktor eksternal. Faktor internal dapat dari manusia itu sendiri untuk menerima

ataupun menolak terhadap perilaku

tersebut. Sedangkan dari faktor eksternal dapat dari interaksi sosial di lingku ngan sekitarnya (Azwar, 2010).

Menurut data Pemantauan

Wilayah Setempat Kesehatan Ibu dan Anak (PWS-KIA) dari Dinas Kesehatan Provinsi Aceh (2010) diketahui bahwa jumlah ibu hamil adalah 112.307 orang, dan untuk mencegah ibu menderita KEK

dan anemia Provinsi Aceh telah

melaksanakan program pemberian Fe dengan cakupan 90%, diperoleh hasil bahwa angka cakupan Fe sebesar 67.680

(60,26%) dan Fe3 sebesar 57.300

(4)

4

dari Dinas Kesehatan Provinisi Aceh untuk Kabupaten Aceh Besar (2010), dari jumlah ibu hamil sebanyak 8.014 orang diperoleh hasil bahwa angka cakupan Fe sebesar 6.720 (84%) dan Fe3 sebesar 5.979 (75%), dan sebanyak 89 ibu hamil menderita KEK.

Berdasarkan hasil studi

pendahuluan di Puskesmas Baitussalam jumlah ibu hamil yang berkunjung pada

tahun 2014 sebanyak 533 orang,

sedangkan pada bulan Januari 2015 jumlah ibu hamil berkunjung pada trimester III sebanyak 32 orang dan ibu hamil yang menderita anemia sebanyak 6 orang. Dari hasil wawancara peneliti kepada 10 orang ibu responden, 8 orang mengatakan sering mengalami anemia pada kehamilan ketika mengetahui hasil Hb dari Puskesmas. Sedangkan 2 orang lainnya tidak mengalami anemia karena tertatur mengkonsumsi tablet Fe dan pola makan yang teratur. Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti uraikan

diatas, maka dapat dirumuskan

masalahnya yaitu “Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kadar hemoglobin ibu

hamil trimester III di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar”.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang

masalah di atas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada hubungan pengetahuan dan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar?”.

Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui hubungan

pengetahuan dengan kadar

hemoglobin ibu hamil trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar

b. Untuk mengetahui hubungan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil

trimester III di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar.

Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

a. Menambah wawasan bagi peneliti tentang kadar hemoglobin ibu hamil trimester III

b. Sebagai sumber bagi peneliti lain yang ingin mengadakan penelitian. 2. Manfaat aplikatif

a. Untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap ibu hamil tentang kadar hemoglobin ibu hamil trimester III b. Untuk meningkatkan pengetahuan

masyarakat tentang kadar

hemoglobin ibu hamil trimester III.

METODEOLOGI PENELITIAN Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan

adalah Deskriptif Analitik dengan

pendekatan crossectional yaitu untuk mengetahui “Hubungan pengetahuan dan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar”.

Lokasi dan waktu penelitian

1. Lokasi

Penelitian ini dilaksanakan di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

(5)

5

2. Waktu

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 21 Desember 2015 s/d 9 Januari 2016.

Populasi dan Sampel

1. Populasi

Suatu populasi menunjukan pada sekelompok objek yang menjadi objek atau sasaran penelitian (Nazir, 2010). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu hamil trimester III

yang berkunjung ke Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar. 2. Sampel

Sampel penelitian ini adalah ibu hamil trimester III yang datang ke Puskesmas Baitussalam yang diambil secara total sampling yaitu mengambil seluruh ibu hamil trimester III yang

berkunjung ke Puskesmas yang

berjumlah 44 orang.

Teknik Pengumpulan Data

1. Data primer yaitu data yang di ambil dengan cara membagikan kuesioner kepada ibu hamil di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

2. Data sekunder yaitu berupa data yang

di dapatkan dari Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar.

Instrumen Penelitian

Adapun

Instrumen

yang

digunakan dalam penelitian ini adalah

lembaran kuesioner yang di isi oleh

ibu hamil trimester III yang datang ke

Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

Status gizi ibu selama hamil terdiri

dari 1 pertanyaan, pengetahuan ibu

terdiri dari 7 pertanyaan dan sikap

terdiri dari 5 pertanyaan.

HASIL PENELITIAN DAN

PEMBAHASAN

1. Analisa Univariat a. Kadar hemoglobin

Tabe 5.1

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Kadar Hemoglobin di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar

No

Kadar

Hemoglobin

f

%

1

Normal

21

47,7

2

Tidak normal

23

52,3

Jumlah

44

100

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukkan bahwa dari 44 responden, dapat dilihat ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin tidak normal sebanyak 23 orang (52,3 %) dan ibu hamil yang memiliki kadar hemoglobin normal sebanyak 21 orang (47,7 %).

b. Pengetahuan

Tabel 5.2

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar

No Pengetahuan

f

%

1

Baik

20

45,5

2

Kurang

24

54,5

Jumlah

44

100

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa dari 44 responden, dapat dilihat ibu hamil yang pengetahuan kurang sebanyak 24 orang (54,5 %) dan ibu hamil yang pengetahuan baik sebanyak 20 orang (45,5%).

(6)

6

c. Sikap

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Berdasarkan Sikap di Puskesmas Baitussalam

Aceh Besar

No

Sikap

f

%

1

Baik

22

50

2

Kurang

22

50

Jumlah

44

100

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukkan bahwa dari 44 responden, dapat dilihat ibu hamil yang sikap baik sebanyak 22 orang (50 %) dan ibu hamil yang sikap kurang sebanyak 22 orang (50 %).

2. Analisa Bivariat

a. Hubungan pengetahuan dengan kadar hemoglobin

Tabel 5.4

Hubungan Pengetahuan dengan Kadar Hemoglobin di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar

Berdasarkan tabel 5.4 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan 24 responden yang kadar hemoglobin tidak

normal sebagian besar pengetahuan

kurang sebanyak 17 orang (70,8 %). Dari keseluruhan 20 responden yang kadar

hemoglobin normal sebagian besar

pengetahuan baik sebanyak 14 orang (70 %).

Berdasarkan uji stastistik

didapatkan nilai P value = 0.017,< α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan pengetahuan dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

b. Hubungan sikap dengan kadar hemoglobin

Tabel 5.5

Hubungan Sikap dengan Kadar Hemoglobin di Puskesmas

Baitussalam Aceh Besar

Berdasarkan tabel 5.5 diatas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan 22 responden yang kadar hemoglobin normal sebagian besar sikap baik sebanyak 15 orang (68,2 %). Dari keseluruhan 22 responden yang kadar hemoglobin tidak normal sebagian besar sikap kurang sebanyak 16 orang (72,7 %).

Berdasarkan uji stastistik

didapatkan nilai P value = 0.016, < α = 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar. Pengetahuan Kadar hemoglobin p-value Normal Tidak normal Total f % f % Jlh % Baik 14 70 6 30 20 100 0,017 Kurang 7 29,2 17 70,8 24 100 Total 21 23 44 100

Sikap Kadar hemoglobin

p-value Normal Tidak normal Total f % f % Jlh % Baik 15 68,2 7 31,8 22 100 0,016 Kurang 6 27,3 16 72,7 22 100 Total 21 23 44 100

(7)

7

PEMBAHASAN

1. Hubungan pengetahuan dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil

Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah seseorang

melakukan penginderaan terhadap

suatu objek tertentu. Penginderaan dapat terjadi melalui panca indera manusia, yakni indera penglihatan, penglihatan, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang

(Notoatmodjo, 2007).

Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Damanik (2009)

menunjukkan bahwa dari 35 orang ibu

hamil yang berpengetahuan baik

terdapat 20 orang (57,1%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 15 orang (42,9%) yang tidak

pernah melakukan pemeriksaan

Haemoglobin. Dan dari 11 orang ibu hamil yang berpengetahuan cukup terdapat 2 orang (18,2%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 9 orang (81,8%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin. Sedangkan dari 6 orang ibu hamil berpengetahuan kurang terdapat 6 orang (100,0%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan tidak terdapat yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin.

Anemia dapat didefinisikan

sebagai kondisi dengan kadar

hemoglobin (Hb) yang berada dibawah normal. Di Indonesia anemia umumnya disebabkan oleh kekurangan zat besi, sehingga lebih dikenal dengan istilah Anemia Gizi Besi. Anemia defisiensi besi merupakan salah satu gangguan yang paling sering terjadi selama

kehamilan. Ibu hamil umumnya

mengalami deplesi besi sehingga hanya memberi sedikit besi kepada janin yang dibutuhkan untuk metabolisme besi yang normal. Selanjutnya mereka akan menjadi anemia pada saat kadar hemoglobin ibu turun sampai dibawah 11 gr/dl selama trimester III (Waryana, 2010).

Peneliti berasumsi bahwa

pengetahuan yang dimiliki ibu hamil sangat mempengaruhi kesehatannya sendiri terutama tentang zat besi selama kehamilan. Apabila ibu telah

memiliki pengetahuan tentang

memperbaiki zat besi selama

kehamilan seperti mengetahui obat penambah zat besi dalam darah dan makan yang baik untuk meningkatkan kadar Hb selama kehamilan maka anemia pada ibu hamil trimester III bisa menghindari terjadinya anemia dalam kehamilan akibat dari kadar Hb yang menurun.

2. Hubungan sikap dengan kadar

hemoglobin pada ibu hamil

Sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Dalam kata lain, fungsi sikap belum merupakan tindakan (reaksi terbuka) atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau reaksi tertutup (Notoatmodjo, 2010).

Menurut penelitian yang

dilakukan oleh Damanik (2009)

menunjukkan bahwa dari 34 orang ibu hamil yang memiliki sikap setuju terdapat 16 orang (47,1%) yang pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan 18 orang (52,9%) yang tidak

pernah melakukan pemeriksaan

Haemoglobin. Dan dari 13 orang ibu hamil yang memiliki sikap kurang setuju terdapat 6 orang (46,2%) yang

(8)

8

Haemoglobin dan 7 orang (53,8%)

yang tidak pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin. Sedangkan dari 5 orang ibu hamil yang memiliki sikap tidak setuju terdapat 5 orang (100,0%) yang tidak pernah melakukan pemeriksaan Haemoglobin dan tidak

terdapat yang pernah melakukan

pemeriksaan Haemoglobin.

Konsumsi tablet besi sangat dipengaruhi kesadaran ibu hamil.

Kesadaran merupakan faktor

pendukung bagi ibu hamil untuk patuh mengkonsumsi tablet besi secara baik. Ada beberapa faktor yang mempunyai dalam mempengaruhi ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi, diantaranya

adalah pengetahuan, motivasi,

pelayanan kesehatan, dan peran serta keluarga (Indreswari dkk, 2008).

Peneliti berasumsi bahwa sikap merupakan adanya suatu kesadaran dari ibu hamil utnuk melakukan suatu

tindakan yang ingin dilakukan.

Perilaku yang dilakukan ibu sesuai dengan sikap positif dan negatif yang dimiliki oleh ibu hamil. Oleh karena itu sikap positif akan membawa ibu untuk melakukan tindakan yang positif bagi kehamilannya terutama memperhatikan zat besi selama kehamilan pada

trimester III yaitu dengan

mengkonsumi tablet besi secara

tertatur dan mengkonsumsi makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb sehingga ibu tidak mengalami anemia pada kehamilan.

PENUTUP Kesimpulan

1. Ada hubungan pengetahuan dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan nilai P value 0,017 < 0,05 di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

2. Ada hubungan sikap dengan kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan nilai P value 0,016 < 0,05 di Puskesmas Baitussalam Aceh Besar.

Saran

1. Bagi Masyarakat

Diharapkan kepada masyarakat

agar meningkatkan pengetahuan

tentang kadar hemoglobin sehingga dapat melakukan pencegahan anemia selama kehamilan.

2. Bagi Puskesmas

Diharapkan kepada Puskesmas bisa memberikan penyuluhan kepada ibu hamil tentang anemia dalam kehamilan dan meningkatkan kadar HB selama kehamilan.

3. Peneliti / Penulis selanjutnya

Diharapkan kepada penulis

untuk menambahkan ilmu pengetahuan terutama kebidanan dan metodelogi penelitian dan kepada peneliti lain bermanfaat untuk keperluan data primer dan menjadi referensi tambahan untuk penelitian yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2010. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Damanik, R, E, L. 2009. Hubungan Karakteristik, Pengetahuan dan

Sikap Ibu Hamil dengan

Pemeriksaan Hemoglobin Sewaktu Hamil Di Puskesmas Darussalam Kecamatan Medan Petisah. Jurnal

Skripsi. Medan: Universitas

Sumatera Utara

Depkes RI. 2010. Pedoman Pemantauan Wilayah Setempat Kesehatan Ibu Dan Anak. Jakarta

.2015. Profil Data Kesehatan Indonesia 2015. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(9)

9

Indreswari, Marissa, et al. 2008.

Hubungan Antara Intensitas Pemeriksaan Kehamilan, Fasilitas Pelayanan Kesehatan dan Konsumsi Tablet Besi dengan Tingkat Keluhan Selama Kehamilan. Jurnal Skripsi. Surakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Aisyiyah

Manuaba, I Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Mochtar, R 2008. Sinopsis Obstetri, EGC. Jakarta

Nazir, 2010. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi

Kesehatan Teori & Aplikasi. Rineka Cipta. Jakarta

.2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta

Prawirohardjo, S. 2010. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka

Proverawati. A. 2011. Anemia dan

Anemia Kehamilan. Yogjakarta: Nuha Medika

SDKI. 2010. Angka Kematian Ibu di Indonesia. Diakses 14 April 2016 http://repository.unand.ac.id/22530/ 3/bab%201.pdf

Sunririnah. 2008. Buku Pintar Kehamilan dan Persalinan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama

Waryana. 2010. Kebutuhan Dasar

Kehamilan. Jakarta: Erlangga

Winkjosastro, Hanif. 2010. Ilmu

Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina pustaka Sarwono Prawiroharjo

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan saluran sangat dipengaruhi oleh kriteria erosi dan angkutan sedimem untuk menjaga kualitas air irigasi di sungai dikonstruksikan bangunan kantong lumpur

Penggunaan natrium bikarbonat yang diberikan pada pasien gagal ginjal kronik dengan asidosis metabolik di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo, terkait dosis,

keluarga atau psikososial, kekerasan dalam rumah tangga, kebutuhan finansial, dll. 3) Kehamilan dengan masalah kesehatan yang membutuhkan rujukan untuk konsultasi dan

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui peranan sanrego dalam memperpendek siklus ranggah dan meningkatkan libido seksual rusa jantan; (2) mencari dosis penggunaan yang

Puji syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan penyayang atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Penulisan hasil pemeriksaan refraksi dan koreksi lensa bantu yang diperlukan meliputi identitas penderita, usia, jenis kelainan refraksi yang didapatkan pada

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan pada bengkel-bengkel cuci kendaraan di Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta dan pembahasan hasil penelitian menunjukkan

Ruang Lingkup Ruang lingkup penelitian meliputi identifikasi sejauh mana tingkat kepuasan kerja pegawai dan faktor-faktor pentingldominan apa saja yang menyebabkan kepuasan