263
BAB I V
ADMI NI STRASI PENGELOLAAN BARANG MI LI K DAERAH
A. DASAR HUKUM
1. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pengelolaan Barang Milik Negara/ Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2008;
2. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 5 Tahun 1997 tentang Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Keuangan dan Materiil Daerah;
3. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007;
4. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah;
5. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 49 Tahun 2001 tentang Sistem I nformasi Manajemen Barang Daerah;
B. PENGERTI AN UMUM
Dalam Pedoman ini yang dimaksud dengan:
1. Pemerintah Daerah adalah Gubernur, Bupati, atau Walikota, dan perangkat daerah sebagai unsur penyelenggara pemerintahan daerah.
2. Kepala Daerah adalah Gubernur bagi daerah Provinsi, Bupati bagi daerah Kabupaten, Walikota bagi daerah Kota.
3. Barang milik daerah adalah semua barang yang dibeli atau diperoleh atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah atau perolehan lainnya yang sah.
4. Pengelola barang milik daerah selanjutnya disebut pengelola adalah pejabat yang berwenang dan bertanggung jawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah.
264 5. Pembantu pengelola barang milik daerah selanjutnya disebut pembantu pengelola adalah pejabat yang bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada satuan kerja perangkat daerah. 6. Pengguna barang milik daerah selanjutnya disebut pengguna adalah pejabat
pemegang kewenangan penggunaan barang milik daerah.
7. Kuasa pengguna barang milik daerah adalah kepala satuan kerja atau pejabat yang ditunjuk oleh pengguna untuk menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya.
8. Penyimpan barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk menerima, menyimpan, dan mengeluarkan barang.
9. Pengurus barang milik daerah adalah pegawai yang diserahi tugas untuk mengurus barang daerah dalam proses pemakaian yang ada di setiap satuan kerja perangkat daerah/ unit kerja.
10. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah perangkat daerah selaku pengguna barang.
11. Unit kerja adalah bagian SKPD selaku kuasa pengguna barang.
12. Perencanaan kebutuhan adalah kegiatan merumuskan rincian kebutuhan barang milik daerah untuk menghubungkan pengadaan barang yang telah lalu dengan keadaan yang sedang berjalan sebagai dasar dalam melakukan tindakan pemenuhan kebutuhan yang akan datang.
13. Pengadaan adalah kegiatan untuk melakukan pemenuhan kebutuhan barang daerah dan jasa.
14. Penyaluran adalah kegiatan untuk menyalurkan/ pengiriman barang milik daerah dari gudang ke unit kerja pemakai.
15. Pemeliharaan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan agar semua barang milik daerah selalu dalam keadaan baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dan berhasil guna.
16. Pengamanan adalah kegiatan tindakan pengendalian dalam pengurusan barang milik daerah dalam bentuk fisik, administratif dan tindakan upaya hukum.
265 17. Penggunaan adalah kegiatan yang dilakukan oleh pengguna/ kuasa pengguna dalam mengelola dan menatausahakan barang milik daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang bersangkutan.
18. Pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah yang tidak dipergunakan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam bentuk sewa, pinjam pakai, kerjasama pemanfaatan, bangun guna serah dan bangun serah guna dengan tidak mengubah status kepemilikan.
19. Sewa adalah pemanfaatan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dengan menerima imbalan uang tunai.
20. Pinjam pakai adalah penyerahan penggunaan barang antara Pemerintah Pusat dengan Pemerintah Daerah dan antar Pemerintah Daerah dalam jangka waktu tertentu tanpa menerima imbalan dan setelah jangka waktu tersebut berakhir diserahkan kembali kepada pengelola.
21. Kerjasama pemanfaatan adalah pendayagunaan barang milik daerah oleh pihak lain dalam jangka waktu tertentu dalam rangka peningkatan penerimaan daerah bukan pajak/ pendapatan daerah dan sumber pembiayaan lainnya.
22. Bangun guna serah adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/ atau sarana berikut fasilitasnya, kemudian didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang telah disepakati, untuk selanjutnya diserahkan kembali tanah beserta bangunan dan/ atau sarana berikut fasiltasnya setelah berakhirnya jangka waktu.
23. Bangun serah guna adalah pemanfaatan barang milik daerah berupa tanah oleh pihak lain dengan cara mendirikan bangunan dan/ atau sarana berikut fasilitasnya, dan setelah selesai pembangunannya diserahkan untuk didayagunakan oleh pihak lain tersebut dalam jangka waktu tertentu yang disepakati.
24. Penghapusan adalah tindakan menghapus barang milik daerah dari daftar barang dengan menerbitkan surat keputusan dari pejabat yang berwenang untuk membebaskan pengguna dan/ atau kuasa pengguna dan/ atau pengelola dari tanggung jawab administrasi dan fisik atas barang yang berada dalam penguasaannya.
266 25. Pemindahtanganan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah sebagai tindak lanjut dari penghapusan dengan cara dijual, dipertukarkan, dihibahkan atau disertakan sebagai modal Pemerintah Daerah.
26. Penjualan adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah kepada pihak lain dengan menerima penggantian dalam bentuk uang.
27. Tukar menukar barang milik daerah/ tukar guling adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang dilakukan antara Pemerintah Daerah dengan Pemerintah Pusat, antar Pemerintah Daerah, atau antara Pemerintah Daerah dengan pihak lain, dengan menerima penggantian dalam bentuk barang, sekurang-kurangnya dengan nilai seimbang.
28. Hibah adalah pengalihan kepemilikan barang dari pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, antar pemerintah daerah, atau dari pemerintah daerah kepada pihak lain, tanpa memperoleh penggantian.
29. Penyertaan modal pemerintah daerah adalah pengalihan kepemilikan barang milik daerah yang semula merupakan kekayaan yang tidak dipisahkan menjadi kekayaan yang dipisahkan untuk diperhitungkan sebagai modal/ saham daerah pada Badan Usaha Milik Negara/ daerah atau badan hukum lainnya.
30. Penatausahaan adalah rangkaian kegiatan yang meliputi pembukuan, inventarisasi dan pelaporan barang milik daerah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
31. I nventarisasi adalah kegiatan untuk melakukan pendataan, pencatatan, dan pelaporan hasil pendataan barang milik daerah.
32. Penilaian adalah suatu proses kegiatan penelitian yang selektif didasarkan pada data/ fakta yang obyektif dan relevan dengan menggunakan metode/ teknis tertentu untuk memperoleh nilai barang milik daerah.
33. Daftar barang pengguna yang selanjutnya disingkat dengan DBP adalah daftar yang memuat data barang yang digunakan oleh masing-masing pengguna.
34. Daftar barang kuasa pengguna yang selanjutnya disingkat DBKP adalah daftar yang memuat data barang yang dimiliki oleh masing-masing kuasa pengguna.
35. Standarisasi sarana dan prasarana kerja Pemerintahan Daerah adalah pembakuan ruang kantor, perlengkapan kantor, rumah dinas, kendaraan dinas dan lain-lain barang yang memerlukan standarisasi.
267 36. Standarisasi harga adalah penetapan besaran harga barang sesuai jenis, spesifikasi
dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu.
C. PEJABAT PENGELOLA BARANG MI LI K DAERAH
Pejabat pengelola barang milik daerah adalah :
1. Bupati sebagai pemegang kekuasaan pengelolaan barang milik daerah berwenang dan bertanggungjawab atas pembinaan dan pelaksanaan pengelolaan barang milik daerah;
2. Sekretaris Daerah selaku pengelola barang milik daerah adalah pejabat berwenang dan bertanggungjawab melakukan koordinasi pengelolaan barang milik daerah. 3. Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah selaku pembantu pengelola
barang milik daerah bertanggungjawab mengkoordinir penyelenggaraan pengelolaan barang milik daerah yang ada pada masing-masing SKPD;
4. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah selaku pengguna barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) bagi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Bupati melalui pengelola;
b. menyusun Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD-SKPD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD-SKPD) setelah APBD
ditetapkan, selanjutnya disampaikan ke pengelola melalui pembantu
pengelola;
c. mengajukan permohonan penetapan status untuk penguasaan dan penggunaan barang milik daerah yang diperoleh dari beban APBD dan perolehan lainnya yang sah kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
d. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
e. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya;
268 f. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam
penguasaannya;
g. mengajukan usul pemindahtanganan barang milik daerah berupa tanah dan/ atau bangunan yang tidak memerlukan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dan barang milik daerah selain tanah dan/ atau bangunan kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
h. menyerahkan tanah dan bangunan yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi satuan kerja perangkat daerah yang dipimpinnya kepada Kepala Daerah melalui pengelola;
i. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya;
j. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan I nventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus) yang berada dalam penguasaannya kepada pengelola; k. menerima hasil pengadaan barang milik daerah tidak bergerak, kemudian
melaporkan kepada Kepala Daerah untuk ditetapkan penggunaannya. Penerimaan barang sebagaimana dimaksud dilakukan setelah diperiksa oleh Panitia Penerima Hasil Pekerjaan, dengan membuat Berita Acara Pemeriksaan; l. mengeluarkan Surat Perintah Pengeluaran Barang (SPPB) sebagai dasar
penyaluran barang milik daerah oleh Penyimpan Barang disertai Berita Acara Serah Terima;
m. menyampaikan laporan stock atau sisa barang kepada pengelola melalui pembantu pengelola setiap semester.
5. Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) selaku kuasa pengguna barang milik daerah, berwenang dan bertanggung jawab:
a. mengajukan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) bagi UPTD yang dipimpinnya kepada Kepala SKPD yang bersangkutan;
b. melakukan pencatatan dan inventarisasi barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
269 c. menggunakan barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi unit kerja yang dipimpinnya;
d. mengamankan dan memelihara barang milik daerah yang berada dalam penguasaannya;
e. melakukan pengawasan dan pengendalian atas penggunaan barang milik daerah yang ada dalam penguasaannya;
f. menyusun dan menyampaikan Laporan Barang Kuasa Pengguna Semesteran (LBKPS) dan Laporan Barang Kuasa Pengguna Tahunan (LBKPT) serta Laporan I nventarisasi 5 (lima) tahunan (sensus) yang berada dalam penguasaannya kepada kepala satuan kerja perangkat daerah yang bersangkutan;
g. kuasa pengguna wajib melaporkan stock atau sisa barang kepada pengguna setiap semester.
6. Penyimpan barang bertugas menerima, menyimpan, dan menyalurkan barang yang berada pada pengguna/ kuasa pengguna, dan lebih rincinya sebagai berikut :
a. menerima, menyimpan, dan menyalurkan barang milik daerah;
b. meneliti dan menghimpun dokumen pengadaan barang yang diterima;
c. meneliti jumlah dan kualitas barang yang diterima sesuai dengan dokumen pengadaan;
d. mencatat barang milik daerah yang diterima ke dalam buku/ kartu barang; e. mengamankan barang milik daerah yang ada dalam persediaan; dan
f. membuat laporan penerimaan, penyaluran dan stock/ persediaan barang milik daerah kepada kepala SKPD setiap semester.
7. Pengurus barang bertugas mengurus barang milik daerah dalam pemakaian pada masing-masing pengguna/ kuasa pengguna dan lebih rincinya sebagai berikut : a. Mencatat seluruh barang milik daerah yang berada di masing-masing SKPD
yang berasal dari APBD maupun perolehan lain yang sah ke dalam Kartu I nventaris Barang (KI B), Kartu I nventaris Ruangan (KI R), Buku I nventaris (BI ), dan Buku I nduk I nventaris (BI I ), sesuai kodefikasi dan penggolongan barang milik daerah;
270 b. melakukan pencatatan barang milik daerah yang dipelihara/ diperbaiki kedalam
kartu pemeliharaan;
c. menyiapkan Laporan Barang Pengguna Semesteran (LBPS) dan Laporan Barang Pengguna Tahunan (LBPT) serta Laporan I nventarisasi 5 (lima) tahunan yang berada di SKPD kepada pengelola; dan
d. menyiapkan usulan penghapusan barang milik daerah yang rusak atau tidak dipergunakan lagi.
8. Pembantu Pengurus barang bertugas mengurus barang milik daerah dalam pemakaian/ Penggunaan pada UPTD, yaitu antara lain :
a. melaksanakan kegiatan pencatatan, pelaporan, membantu pengamanan barang milik daerah yang berada pada UPTD.
b. melaksanakan memantau kondisi fisik barang milik daerah pada UPTD yang bersangkutan serta mengusulkan tidaklanjut penanganannya baik usulan pemeliharaan maupun penghapusannya.
c. memberikan masukan mengenai kebutuhan barang milik daerah kepada pengguna berkaitan dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi UPTD.
d. menyusun laporan barang semesteran dan tahunan yang disampaikan kepada pengguna barang SKPD melalui pengurus barang.
e. membantu pengurus barang SKPD untuk melaksanakan sensus barang milik daerah pada UPTD setiap 5 (lima) tahun sekali dan menyampaikan hasil sensus kepada pengguna barang paling lambat 3 (tiga) bulan setelah selesainya sensus.
9. Atasan langsung Penyimpan dan Pengurus barang mempunyai tugas dan tanggungjawabnya sebagai berikut :
a. Memberikan persetujuan atas penerimaan, penyimpanan dan pengeluaran barang daerah serta berkewajiban untuk mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas penyimpan barang.
b. Mengkoordinir dan mensinkronisasikan pelaksanakan kegiatan pencatatan, pelaporan, membantu pengamanan barang inventaris serta berkewajiban untuk mengadakan pengawasan atas pelaksanaan tugas pengurus barang.
271 c. Secara berkala sekurang-kurangnya 3 (tiga) bulan sekali mengadakan pemeriksaan dalam rangka WASKAT atas penyelenggaraan tugas pengurus dan penyimpan barang dengan cara mengadakan pemeriksaan pembukuan/ pencatatan dan pemeriksaan gudang.
d. I kut tanggung jawab atas kerugian akibat kelalaian pengurus dan penyimpan barang.
e. Memberikan masukan kepada SKPD dalam pengambilan kebijakan optimalisasi pemanfaatan dan pengamanan barang yang dikelola.
10. Kepala SKPD selaku pengguna barang dapat menugaskan dan melimpahkan sebagian kewenangannya kepada pejabat struktural lainnya (sekretaris/ Kepala Bagian Tata Usahanya) sebagai Atasan Langsung Penyimpan dan Pengurus barang dengan tujuan optimalisasi kinerja pengelolaan barang daerah yang dikelola.
11. Pada SKPD hanya terdapat 1 (satu) orang Atasan Langsung Penyimpan dan Pengurus barang, 1 (satu) orang Penyimpan barang dan 1 (satu) orang Pengurus barang.
12. Dengan mempertimbangkan volume pekerjaan serta jumlah barang yang menjadi tanggung jawab pengurus barang, maka Kepala SKPD dapat menunjuk beberapa orang pembantu pengurus barang di SKPD-nya.
13. Pejabat atau PNS yang ditunjuk sebagai atasan langsung Penyimpan/ Pengurus Barang diupayakan dari pejabat Kepala Bagian Tata Usaha/ Umum/ Sekretaris yang menangani Perlengkapan ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
D. STANDARI SASI SARANA DAN PRASARANA KERJA PEMERI NTAH DAERAH DAN HARGA SATUAN BARANG
1. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah adalah standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintahan daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati dan sedangkan standar harga satuan barang ditetapkan dengan Keputusan Bupati yang merupakan pembakuan harga barang sesuai jenis, spesifikasi dan kualitas dalam 1 (satu) periode tertentu.
2. Standarisasi sarana dan prasarana kerja pemerintah daerah dan Harga Satuan Barang merupakan pedoman untuk menyusun :
272 a. Rencana belanja barang sebagaimana tertuang dalam Rencana Kerja dan
Anggaran (RKA) dan Dokumen Pelaksana Anggaran (DPA) SKPD.
b. Rencana Kebutuhan Barang Milik Darah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharan Barang Milik Darah (RKPBMD)
3. Harga satuan pelaksanaan kegiatan mengikuti ketentuan standarisasi harga barang dan harga satuan barang yang telah ditetapkan oleh Bupati.
4. Apabila diperlukan karena situasi pasar yang mengalami perubahan atau sebab-sebab lain yang mendesak maka standar barang dan harga satuan barang dapat dievaluasi, disesuaikan dan ditetapkan kembali oleh Bupati sebagai salah satu pedoman pelaksanaan APBD berjalan.
E. RENCANA KEBUTUHAN BARANG MI LI K DAERAH
Dalam rangka perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang milik daerah setiap tahun anggaran perlu dilakukan koordinasi secara terpadu dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) menyusun Usulan Rencana Kebutuhan Barang setelah memperhatikan ketersediaan barang yang ada dan menyusun Usulan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang setelah memperhatikan data barang yang ada dalam pemakaian, kemudian menyampaikan kepada
Pengelola melalui Pembantu Pengelola untuk meneliti dan menyusun menjadi
Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD);
2. Usulan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah SKPD (RKBMD) dan Usulan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah SKPD (RKPBMD) disusun dengan mengacu pada :
a. Standarisasi Sarana dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
b. Standar Harga Satuan Barang Kebutuhan Pemerintah Kabupaten Lumajang Tahun Anggaran 2014;
3. Pengelola bersama pengguna membahas usulan Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD) masing-masing SKPD tersebut dengan memperhatikan data barang
273 pengguna dan/ atau pengelola untuk ditetapkan sebagai Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD).
4. Rencana Kebutuhan Barang Milik Daerah (RKBMD-SKPD) dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (RKPBMD-SKPD) tersebut sebagai dasar penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA-SKPD) di masing-masing SKPD sebagai bahan penyusunan Rencana APBD;
5. Setelah APBD ditetapkan, masing-masing SKPD menyusun Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD), selanjutnya disampaikan ke Pengelola melalui Pembantu Pengelola untuk dikoordinir sebagai bahan penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD), ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah sebagai dasar pengadaan dan pemeliharaan barang milik daerah.
FORMAT : 1 SKPD : ………. 1 3 6 7 = 5 x6 9 KETERANGAN 2 4 5 JUMLAH TOTAL
RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH ( RKBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN …..….…. KODE BARANG JUMLAH BARANG YANG TERSEDIA/ YANG ADA RENCANA KEBUTUHAN
NAMA / JENIS BARANG MERK, TYPE,
UKURAN JUMLAH BARANG HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) Luma ja ng , ……… 20……… KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG
FORMAT : 2 SKPD : ……….
1 5 6 = 4 x 5 8
BARANG HABIS PAKAI
1 Pe ra ng ko , Ma te ra i d a n Be nd a La innya
2 Ala t Tulis Ka nto r
3 Ce ta k d a n Pe ng a nd a a n
4 Pe ra la ta n Ke b e rsiha n&Ba ha n Pe mb e rsih 5 Ala t Listrik d a n Ele ktro nik
6 La in-La in Ba ra ng Ha b is Pa ka i JUMLAH BIAYA ( Rp ) KABUPATEN LUMAJANG ---KEPALA S K P D Luma ja ng , ……… 20…. HARGA SATUAN ( Rp ) KETERANGAN RENCANA KEBUTUHAN JUMLAH TOTAL 2 4
RENCANA KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH ( RKBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN 20………..
NAMA / JENIS BARANG
N0. JUMLAH
FORMAT : 3 SKPD : ……….
1 5 7 8 = ( 6 x 7 ) 9
RENCANA KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH (RKPBMD-SKPD) KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN ……….
KODE
BARANG NAMA / JENIS BARANG
JUMLAH BARANG YANG ADA
URAIAN PEMELIHARAAN LOKASI
JUMLAH BARANG YANG DIPELIHARA HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) KET. 2 3 4 6 JUMLAH TOTAL Luma ja ng , ……… 20…. KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG
FORMAT : 1 SKPD : ……….
1 3 6 7 = 5 x6 9
DAFTAR KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH ( DKBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN …….……
KODE BARANG
KEBUTUHAN BARANG
NAMA / JENIS BARANG MERK, TYPE, UKURAN JUMLAH BARANG HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) KETERANGAN ---2 5 JUMLAH TOTAL Luma ja ng , ……… 20 KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG
FORMAT : 2 SKPD : ……….
1 3 5 6 = 4 x 5 7 8
BARANG HABIS PAKAI
1 Pe ra ng ko , Ma te ra i d a n Be nd a La innya
2 Ala t Tulis Ka nto r
3 Ce ta k d a n Pe ng a nd a a n
4 Pe ra la ta n Ke b e rsiha n&Ba ha n Pe mb e rsih 5 Ala t Listrik d a n Ele ktro nik
6 La in-La in Ba ra ng Ha b is Pa ka i
DAFTAR KEBUTUHAN BARANG MILIK DAERAH ( DKBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG TAHUN ANGGARAN …………
NAMA / JENIS BARANG MERK, TYPE, UKURAN NO. JUMLAH BARANG KETERANGAN HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) KODE REKENING JUMLAH TOTAL 2 4 Luma ja ng , ……… 20….. KABUPATEN LUMAJANG ---KEPALA S K P D
FORMAT : 3 SKPD : ………. 1 5 6 7 8 = ( 6 x 7 ) 9 JUMLAH TOTAL 2 KODE
BARANG NAMA / JENIS BARANG
4
KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BARANG JUMLAH BARANG YANG DIPELIHARA HARGA SATUAN ( Rp ) DAFTAR KEBUTUHAN PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH (DKPBMD-SKPD) KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN ANGGARAN ……….
URAIAN PEMELIHARAAN LOKASI JUMLAH KET.
BIAYA ( Rp )
Luma ja ng , ……… ……. KEPALA S K P D
SKPD : ………. Fo rma t : 1
TGL NOMOR
1 3 5 6 = 4 x5 7 8 9 11 12 = 10 x11 13 14 15
Luma ja ng , ……… 20… LAPORAN HASIL PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH ( LHPBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN ANGGARAN …..….….
KODE BARANG
SESUAI DENGAN PAGU ANGGARAN REALISASI PENGADAAN SESUAI NILAI KONTRAK/ PEMBELIAN
REALISASI BIAYA UMUM (Rp.) HARGA PEROLEH (Rp.) KET. NAMA / JENIS BARANG
MERK, TYPE, UKURAN 2 4 10 JUMLAH TOTAL JUMLAH BARANG HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) SPK/ PERJANJIAN/ KONTRAK ATAU DPA/ SPM/ KWITANSI MERK, TYPE, UKURAN JUMLAH BARANG KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp )
SKPD : ………. Format : 2
1 5 6 = 4 x 5 9 10 = 8 x 9 11
II BARANG HABIS PAKAI
1 Pe ra ng ko , Ma te ra i d a n Be nd a La innya
2 Ala t Tulis Ka nto r
3 Ce ta k d a n Pe ng a nd a a n
4 Pe ra la ta n Ke b e rsiha n&Ba ha n Pe mb e rsih 5 Ala t Listrik d a n Ele ktro nik
6 La in-La in Ba ra ng Ha b is Pa ka i
Luma ja ng , ……… 20…. LAPORAN HASIL PENGADAAN BARANG MILIK DAERAH ( LHPBMD-SKPD ) KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN ANGGARAN ………. JUMLAH BARANG HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) NO. JUMLAH BARANG REALISASI SESUAI PAGU ANGGARAN
NAMA / JENIS BARANG
JUMLAH TOTAL 2 4 KETERANGAN 8 KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG ---JUMLAH BIAYA ( Rp ) HARGA SATUAN ( Rp )
SKPD : ………. Format : 3
1 4 6 7 = (5x6) 9 10 =(8x9) 11
Luma ja ng , ……… 20…. LAPORAN HASIL REALISASI PEMELIHARAAN BARANG MILIK DAERAH (LHRPBMD-SKPD) KABUPATEN LUMAJANG
TAHUN ANGGARAN ……….
KODE
BARANG NAMA / JENIS BARANG URAIAN PEMELIHARAAN LOKASI
SESUAI PAGU ANGGARAN REALISASI
KET. JUMLAH BARANG YANG DIPELIHARA HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) JUMLAH BARANG YANG DIPELIHARA HARGA SATUAN ( Rp ) JUMLAH BIAYA ( Rp ) 2 3 5 8 KEPALA S K P D KABUPATEN LUMAJANG JUMLAH TOTAL
Lampiran : 4 Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ……….. KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ……….. 1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 ……….. , ……….…. KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
( ……… )
NIP. ……… DAFTAR PENGADAAN BARANG
DARI TGL. 1 JANUARI …….. S/D. 31 DESEMBER …….
Keterangan No. Jenis Barang yang
dibeli Banyaknya
Barang
Dipergunakan pada Unit SPK/Perjanjian/Kontrak
Tanggal Nomor Jumlah Harga
J u m l a h
2
DPA/SPM/Kwitansi
Lampiran : 8
Permendagri No. 17 Th. 2007
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
……….. , ……….….
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG
Harga Satuan Jumlah
Harga
Bukti Penerimaan B.A. Penerimaan
Nomor Tanggal
BUKU PENERIMAAN BARANG
Keterangan
No. Tanggal Dari Dokumen Faktur Nama Barang Banyaknya
Lampiran : 9 Permendagri No. 17 Th. 2007 1 3 4 5 6 7 8 9 10 ……….. , ……….…. PENYIMPAN BARANG ( ……… ) NIP. ……… BUKU PENGELUARAN BARANG
Nomor
Urut Untuk Keterangan
No. Tanggal Nama Barang Banyaknya Harga Satuan
(Rp) 2 Jumlah Harga (Rp) ATASAN LANGSUNG ( ……… ) NIP. ……… Tanggal Penyerahan
Lampiran : 10 Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ……….. KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ……….. Tanggal Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ……….. , ……….….
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG
BUKU BARANG INVENTARIS
No. Jumlah / Satuan Tgl/No. Kontrak/SPJ/ SPK P E N E R I M A A N Berita Acara Pemeriksaan Tanggal
Diterima Nama/Jenis Barang
Merk / Ukuran Tahun Pembuatan Ket. P E N G E L U A R A N Tanggal Dikeluarkan Diserahkan kepada Jumlah Satuan / Barang Tgl/No. Surat Penyerahan
Lampiran : 11 Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ……….. KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ……….. Tanggal Nomor 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 ……….. , ……….….
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG
( ……… ) ( ……… ) NIP. ……… NIP. ……… Ket. P E N G E L U A R A N Tanggal Dikeluarkan Diserahkan kepada Jumlah Satuan / Barang Tgl/No. Surat Penyerahan BUKU BARANG PAKAI HABIS
No. Jumlah / Satuan Tgl/No. Kontrak/SPJ/ SPK P E N E R I M A A N Berita Acara Pemeriksaan Tanggal
Diterima Nama/Jenis Barang
Merk / Ukuran
Tahun Pembuatan
Lampiran : 12
Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ………..
KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ………..
Nama Barang : ……….. Spesifikasi : ……….. S a t u a n : ………..
1 3 4 5 6
……….. , ……….….
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG
( ……… ) ( ……… ) NIP. ……… NIP. ……… 2 Keluar Sisa KARTU BARANG Masuk Keterangan No. Tanggal
Lampiran : 13 Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ……….. KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ……….. Gudang : ………..
Nama Barang : ……….. Kartu No. : …………..…..
Satuan : ……….. Spesifikasi : …………..…..
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
……….. , ……….….
ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG
( ……… ) ( ……… )
NIP. ……… NIP. ………
Bertambah Berkurang Sisa
Tanggal
KARTU PERSEDIAAN BARANG
No/Tgl Surat Dasar Penerimaan / Pengeluaran Uraian Barang - barang
Masuk Keluar Sisa
Harga Satuan
Jumlah Harga Barang yg Diterima / yang Dikeluarkan / Sisa
Lampiran : 16 Permendagri No. 17 Th. 2007 DAERAH / SKPD : ……….. ………...………...………. NO. : ……. angka huruf 1 4 5 6 7 DAERAH / SKPD : ……….. Dibuat di ………. Tgl. ……… Tgl. ……..……… Yang menyerahkan
Yang menerima Penyimpan Barang
Tanda tangan : ……….. Tanda tangan : ………..
N a m a : ……….. N a m a : ………..
N I P : ……….. N I P : ………..
Pangkat/Gol. : ……….. Pangkat/Gol. : ………..
MENGETAHUI :
a.n. PENGGUNA / KUASA PENGGUNA ( ATASAN LANGSUNG PENYIMPAN BARANG )
TANDA TANGAN : ……….. N A M A : ……….. N I P : ……….. PANGKAT / GOL : ……….. JABATAN : ……….. 3 Barang Diterima dari Gudang 2 Jumlah Barang Nama dan Kode
Barang
BUKTI PENGAMBILAN BARANG DARI GUDANG ……….
Satuan Jumlah Harga
Tanggal Penyerahan Barang Menurut
Lampiran : 25 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….…………
Tanggal Nomor
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… )
NIP. ……… NIP. ………
No. Jenis Barang / Nama Barang Harga ( Ribuan Rp ) Status Tanah 2 Register Tahun
Pengadaan Letak / Alamat Hak Sertifikat N o m o r
Kode Barang Asal - usul
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) A. TANAH
Luas
Lampiran : 26 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….…………
1 2 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) B PERALATAN DAN MESIN
Bahan Tahun Pembelian Asal - usul Cara Perolehan Harga Merk / Type Keterangan No. Urut Kode Barang 3 Polisi Nama Barang / Jenis
Barang
Nomor Register
N o m o r
BPKB Pabrik Rangka Mesin
Ukuran / CC
Lampiran : 27 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….…………
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… )
NIP. ……… NIP. ………
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) C GEDUNG DAN BANGUNAN
Harga Keterangan Tanggal Nomor Status Tanah Asal-Usul Kontruksi Bangunan Letak /
Lokasi Alamat No.
Urut
Jenis Barang / Nama Barang Kondisi Bangunan ( B, KB, RB ) Luas Lantai ( M2 )
Dokumen Gedung Nomor Kode Tanah Luas ( M2 ) 2 N o m o r Kode Barang Register Bertingkat / Tidak Beton / Tidak
Lampiran : 28 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….………… : ………....
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG Nomor
Register Letak / Lokasi Harga
Asal - usul 2 Kondisi ( B, KB, RB ) Dokumen N o m o r Konstruksi Kode Barang Tanggal Keterangan Jenis Barang / Nama
Barang
Luas ( M2 )
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) D JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
No. Urut Panjang ( Km ) Lebar ( M ) Status Tanah Nomor Kode Tanah
Lampiran : 29 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….…………
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… )
NIP. ……… NIP. ………
Jumlah Tahun Cetak / Pembelian Bahan Jenis Ukuran
2
Buku / Perpustakaan Judul /
Pencipta Spesifikasi Nama Barang / Jenis
Barang
N o m o r Kode
Barang Register
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) E ASET TETAP LAINNYA
Asal - usul Cara Perolehan Harga Keterangan No. Urut Asal Daerah Pencipta
Hewan / Ternak dan Tumbuhan Barang Bercorak Kesenian
Lampiran : 30 Permendagri No. 17 Th. 2007
No. KODE LOKASI : ……….…………
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PENGURUS BARANG Jenis Barang / Nama
Barang Tanggal, Bulan, Tahun mulai Tanggal Nomor Nomor Kode Tanah Luas ( M2 ) Letak / Lokasi Alamat Dokumen Bertingkat / Tidak Beton / Tidak 2 Konstruksi Bangunan
KARTU INVETARIS BARANG ( KIB ) F KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Asal - usul Pembiayaan Nilai Kontrak ( Ribuan Rp ) Keterangan No. Urut Bangunan ( P, SP, D ) Status Tanah
Lampiran : 31 Permendagri No. 17 Th. 2007
KABUPATEN : ……….
PROPINSI : ……….
UNIT : ……….
SATUAN KERJA : ………. No. KODE LOKASI : ………
RUANGAN : ……….
1 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… ) NIP. ……… NIP. ……… No. Kode Barang Jumlah Barang / Register Kurang Baik (KB) Rusak Berat (RB) 2
Nama Barang / Jenis
Barang Ukuran Bahan
Harga Beli / Perolehan KARTU INVENTARIS RUANGAN
Keterangan / Mutasi dll. Baik (B) JUMLAH No. Urut Merk / Model No. Seri Pabrik Tahun Pembuatan / Pembelian
Lampiran : 32 Permendagri No. 17 Th. 2007
SKPD : ……….
KABUPATEN : ……….
PROPINSI : ………. No. KODE LOKASI : ………
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
No. Urut
Kode
Barang Register Nama/Jenis Barang Harga
Bahan Satuan BUKU INVENTARIS Keterangan JUMLAH Keadaan Barang (B/KB/RB)
NOMOR SPESIFIKASI BARANG
Merk/Type No.Sertifikat No.Pabrik No.Chasis No.Mesin Ukuran Barang / Konstruksi (P/S/D) Barang Asal/Cara Perolehan Barang Tahun Perolehan
Lampiran : 33
Permendagri No. 17 Th. 2007
SKPD : ……….
KABUPATEN / KOTA : ……….
PROPINSI : ………. No. KODE LOKASI : ………
1 2 3 5 6 7
1 01 TANAH
01 Tanah
2 02 PERALATAN DAN MESIN
02 a. Alat - Alat Besar 03 b. Alat - Alat Angkutan
04 c. Alat - Alat Bengkel dan Alat Ukur 05 d. Alat - Alat Pertanian/Peternakan 06 e. Alat - Alat Kantor dan Rumah Tangga 07 f. Alat - Alat Studio dan Komunikasi 08 g. Alat - Alat Kedokteran
09 h. Alat - Alat Laboratorium 10 i. Alat - Alat Keamanan
3 03 GEDUNG DAN BANGUNAN
11 a. Bangunan Gedung 12 b. Bangunan Monumen
4 04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 a. Jalan dan Jembatan 14 b. Bangunan Air / Irigasi 15 c. Instalasi
16 d. Jaringan
5 05 ASET TETAP LAINNYA
17 a. Buku dan Perpustakaan
18 b. Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan 19 c. Hewan, Ternak dan Tumbuhan
6 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
Total
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… )
NIP. ……… NIP. ………
4
Keterangan Jumlah Barang JUMLAH HARGA
( Dalam Ribuan Rupiah ) REKAPITULASI BUKU INVENTARIS
No.
Urut Golongan
Kode Bidang
Lampiran : 34 Permendagri No. 17 Th. 2007
SKPD : ……….
KABUPATEN / KOTA : ……….
PROPINSI : ………. No. KODE LOKASI : ………
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
Bertambah JUMLAH ( Akhir ) Jumlah Harga Harga No.Sertifikat No.Pabrik No.Chasis No.Mesin KABUPATEN LUMAJANG NOMOR Asal / Cara Perolehan Barang Tahun Beli / Perolehan Ukuran Barang / Konstruksi ( P/S/D ) Satuan Jumlah Harga Jumlah Barang
LAPORAN MUTASI BARANG
SPESIFIKASI BARANG
Bahan
Kondisi (B/KB/RB)
JUMLAH ( Awal )
Barang Harga Jumlah
Barang TAHUN ANGGARAN …….. No. Urut Kode Barang Register Nama /Jenis Barang Merk / Type Barang Ket. MUTASI / PERUBAHAN Berkurang
Lampiran : 35 Permendagri No. 17 Th. 2007
SKPD : ……….
KABUPATEN / KOTA : ……….
PROPINSI : ………. No. KODE LOKASI : ………
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… ) NIP. ……… NIP. ……… Berkurang Jumlah Barang TAHUN ANGGARAN …….. No. Urut Kode Barang Register Nama /Jenis Barang Merk / Type Barang Ket. MUTASI / PERUBAHAN No.Sertifikat No.Pabrik No.Chasis No.Mesin Jumlah Harga Jumlah Barang
DAFTAR MUTASI BARANG
SPESIFIKASI BARANG Bahan Kondisi (B/KB/RB) JUMLAH ( Awal ) Barang Harga KABUPATEN LUMAJANG NOMOR Asal / Cara Perolehan Barang Tahun Beli / Perolehan Ukuran Barang / Konstruksi ( P/S/D ) Satuan
Bertambah JUMLAH ( Akhir ) Jumlah
Lampiran : 36
Permendagri No. 17 Th. 2007
SKPD : ……….
KABUPATEN / KOTA : ……….
PROPINSI : ……….
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
Barang Harga Barang Harga
1 2 3 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1 01 TANAH
01 Tanah
2 02 PERALATAN DAN MESIN
02 a. Alat - Alat Besar 03 b. Alat - Alat Angkutan
04 c. Alat - Alat Bengkel dan Alat Ukur 05 d. Alat - Alat Pertanian/Peternakan 06 e. Alat - Alat Kantor dan Rumah Tangga 07 f. Alat - Alat Studio dan Komunikasi 08 g. Alat - Alat Kedokteran
09 h. Alat - Alat Laboratorium 10 i. Alat - Alat Keamanan
3 03 GEDUNG DAN BANGUNAN
11 a. Bangunan Gedung 12 b. Bangunan Monumen
4 04 JALAN, IRIGASI DAN JARINGAN
13 a. Jalan dan Jembatan 14 b. Bangunan Air / Irigasi 15 c. Instalasi
16 d. Jaringan
5 05 ASET TETAP LAINNYA
17 a. Buku dan Perpustakaan
18 b. Barang Bercorak Kesenian / Kebudayaan 19 c. Hewan, Ternak dan Tumbuhan
6 06 KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN
JUMLAH Total
……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
REKAPITULASI DAFTAR MUTASI BARANG
4
Keadaan per 1 Jan. 20…. Jumlah Harga
( Ribuan )
Mutasi / Perubahan selama 1 Jan. 20 …. s/d. Des. 20 …. Jumlah Barang Berkurang KABUPATEN LUMAJANG TAHUN …….. No.
Urut Golongan Nama Bidang Barang Bertambah Keterangan
Keadaan per 31 Des. 20…. Jumlah Barang Jumlah Harga ( Ribuan ) Kode Bidang Barang
Lampiran : 37 Permendagri No. 17 Th. 2007 SKPD : ……….. KAB/KOTA : ……….. PROVINSI : ……….. 1 3 4 5 6 7 8 9 10 ……….. , ……… 20…. MENGETAHUI :
KEPALA UNIT / SATUAN KERJA PENGURUS BARANG
( ……… ) ( ……… ) NIP. ……… NIP. ……… 2 Dokumen Kepemilikan Tahun Beli / Pembelian Keadaan Barang (B/KB/RB) DAFTAR USULAN BARANG YANG AKAN DIHAPUS
No. Kode
Barang Keterangan
Harga Perolehan (Rp)
No. Nama Barang No. Kode
304
F. PENGADAAN BARANG/ JASA
1. Setelah DPA-SKPD disahkan Kepala SKPD berkewajiban untuk melaporkan rencana pengadaan barang/ jasa yang akan dilaksanakan kepada Bupati dengan tembusan disampaikan kepada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Bagian Pembangunan yang disusun oleh Sekretaris/ Kepala Bagian Tata Usaha berdasarkan data dari Bendahara Pengeluaran dan Peyimpan Barang SKPD.
2. Seluruh hasil pengadaan/ belanja barang, dicatat dalam Buku Pengadaan Barang SKPD yang bersangkutan dan dilaporkan kepada Bupati dengan tembusan disampaikan kepada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah dan Bagian Pembangunan, adapun dalam penyusunan laporan tersebut terdiri dari :
a. Laporan Hasil Pengadaan Barang I nventaris dari realisasi belanja modal.
b. Laporan Hasil Pengadaan Barang/ Jasa baik barang pakai habis atau barang lainnya.
c. Penjelasan yang memadai terhadap rencana tindak lanjut dari pengadaan barang tersebut.
3. Untuk menyamakan data maka Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah melalui Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah melaksanakan rekonsiliasi realisasi Belanja Modal dan Belanja Barang/ Jasa dengan jadwal yang telah ditetapkan.
G. PEMERI KSAAN BARANG
1. Pemeriksaan barang dilaksanakan oleh Pejabat/ Panitia Penerima Hasil Pekerjaan terhadap seluruh barang hasil pengadaan yang berasal dari penyedia barang dengan cara membandingkan antara kondisi barang yang datang dengan spesifikasi dan jumlah barang yang tercantum dalam dokumen kontrak.
2. Hasil pemeriksaan kemudian dituangkan dalam Berita Acara Hasil Pemeriksaan Barang, dan apabila ditemui spesifikasi dan/ atau jumlah barang tidak sesuai dengan dokumen kontrak maka Pejabat/ Panitia Penerima Hasil Pekerjaan harus melaksanakan langkah-langkah sebagai berikut :
a. Apabila penyedia barang tidak memberikan alasan yang tidak relevan dan tidak sanggup untuk memenuhi spesifikasi dan/ atau jumlah barang yang diminta sedangkan batas waktu pelaksanaan sudah berakhir maka barang tersebut
305 ditolak dan dikembalikan kepada penyedia barang, selanjutnya Pejabat/ Panitia Penerima Hasil Pekerjaan menerbitkan berita acara Hasil Pemeriksaan dan memberitahukan kepada Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Penyedia barang memberikan alasan yang relevan dan sanggup untuk memenuhi spesifikasi dan/ atau jumlah barang yang diminta dalam batas waktu pelaksanaan maka barang tersebut dapat diserahkan kepada penyimpan barang untuk disimpan sebagai barang titipan. Pejabat/ Panitia Pemeriksa Hasil Pekerjaan dapat menerbitkan berita acara Hasil Pemeriksaan apabila penyedia barang sudah dapat melengkapi spesifikasi dan/ atau jumlah barang sebagaimana tersebut dalam dokumen kontrak.
c. Penyedia barang memberikan alasan yang relevan dan sanggup untuk memenuhi spesifikasi dan/ atau jumlah barang yang diminta tetapi melebihi batas waktu pelaksanaan maka Pejabat/ Panitia Penerima Hasil Pekerjaan memberikan rekomendasi untuk dilaksanakan denda. Panitia dapat menerbitkan berita acara Hasil Pemeriksaan apabila penyedia barang sudah melengkapi spesifikasi dan/ atau jumlah barang sebagaimana tersebut dalam dokumen kontrak dan menunjukkan bukti telah membayar denda.
3. Berita acara Hasil Pemeriksaan Barang dinyatakan sah apabila ditandatangani Pejabat/ Panitia Penerima Hasil Pekerjaan dan pihak penyedia barang.
H. AKUNTANSI BARANG
1. Barang diakui sebagai aset sejak barang diterima oleh penyimpan barang atau pejabat penerima lainnya dan dicatat/ dibukukan sebesar nilai yang dikeluarkan untuk membiayai barang tersebut termasuk pajak-pajak berdasarkan dokumen yang sah.
2. Pencatatan barang inventaris dan barang pakai habis dalam administrasi penyimpan barang dan pengurus barang dinilai dengan menggunakan metode harga perolehan (Acquisition Cost) dan belum memperhitungkan penyusutan (Depresiasi).
3. Pencatatan barang yang berada dalam gudang (persediaan) dilakukan oleh Penyimpan Barang dalam buku penerimaan/ buku persediaan serta Kartu Barang untuk tiap-tiap jenis barang. Nilai persediaan barang pakai habis maupun barang
306 inventaris yang berada dalam tanggung jawab Penyimpan Barang dicatat dari nilai pembelian barang termasuk PPN.
4. Pencatatan barang khususnya yang berasal dari penyimpan barang agar dapat dilaksanakan dengan akurat dan akuntabel maka dasar pencatatan barang berupa Surat Perintah Pengeluaran/ Penyaluran Barang, Bukti Pengambilan Barang dari Gudang maupun Berita acara Serah terima Penggunaan harus didistribusikan sebagai berikut :
a. Lembar 1 (satu) didistribusikan kepada Penyimpan Barang (legger/ pertingggal) sebagai bahan penyusunan hasil pengadaan barang serta pencatatan pengeluaran dalam pembukuan barang digudang ;
b. Tembusan atau lembar 2 (dua) didistribusikan kepada Pengurus Barang/ Pembantu Pengurus Barang SKPD penerima sebagai dasar pencatatan/ pendaftran barang dimaksud sebagai aset/ kekayaan daerah dan pencatatan dimaksud dapat dilakukan secara tepat waktu sesuai dengan metode pengakuan akuntansi, sehingga didapat data yang terbaru dan akurat ;
c. Tembusan atau lembar 3 (tiga) didistribusikan kepada Atasan langsung Peyimpan/ Pengurus Barang sebagai bahan evaluasi laporan pengelolaan barang. 5. Pencatatan barang pemanfaatan (diluar gudang) dilakukan oleh Pengurus Barang
dalam Kartu I nventaris Barang (KI B) untuk tiap-tiap jenis barang, tanggal pencatatan sesuai dengan tanggal Berita Acara Penerimaan Barang.
6. Pengurangan nilai barang pakai habis dari daftar penyimpan barang dilakukan sebesar nilai perolehan barang dimaksud, termasuk PPN-nya dan dilaksanakan pada saat dikeluarkannya bukti pengambilan barang dari gudang yang telah ditandatangani Atasan Langsung, Penyimpan Barang dan Pihak Penerima barang. 7. Pengurangan nilai barang inventaris pada laporan mutasi/ Daftar Aktiva Tetap terjadi
karena :
a. Penghapusan dicatat sebesar nilai buku barang yang dihapus pada saat adanya transaksi pemindahtanganan (tanggal berita acara serah terima barang) atau pemusnahan (tanggal berita acara pemusnahan).
b. Pengalihan penggunaan barang pada SKPD lain dicatat sebesar nilai buku barang yang dihapus pada saat adanya transaksi pengalihan penggunaan (tanggal berita acara serah terima penggunaan). Berita acara tersebut dilampiri dengan profil
307 barang yang akan dihapus dari daftar pengguna SKPD pemberi dan sebagai entry data barang SKPD penerima, hal ini dimaksudkan agar nilai dan keberadaan aset konsisten.
c. Pengalihan bidang barang penggunaan barang pada SKPD lain dicatat sebesar nilai buku barang yang dihapus pada saat adanya transaksi pengalihan bidang barang, dibuktikan dengan profil barang yang masih berada pada bidang yang salah, maupun setelah ditempatkan pada bidang yang benar.
d. Penghapusan barang karena proses TPTGR dicatat sebesar nilai buku barang yang dihapus, dilaksanakan sejak terbitnya Surat Keterangan Tanggung Jawab Mutlak (SKTJM) yang diterbitkan I nspektorat Kabupaten atau Majelis TP-TGR dan ditanda tangani oleh pelaku yang mengakibatkan kerugian negara.
8. Dalam penyusunan Neraca SKPD agar dilakukan secara konsisten dimana nilai akhir tahun 2013 menjadi nilai awal 2014, keseluruhan perubahan akibat pengurangan dilakukan selama tahun 2014 beserta penjelasan dan pendukungnya, sedangkan perubahan karena penambahan yang pada umumnya diakibatkan karena realisasi belanja modal dan realisasi belanja barang atau rekening lain yang menghasilkan barang DPA SKPD Tahun 2014 harus terlebih dahulu dilakukan rekonsiliasi secara internal dan diberikan penjelasan yang memadai. Neraca SKPD merupakan bagian dari Neraca Daerah.
9. Pemerintah Kabupaten Lumajang setiap tahun menyusun Neraca Daerah yang salah satu komponennya adalah Daftar Aktiva Tetap maka untuk memperoleh data dan nilai aktiva tetap yang akurat kepada SKPD diwajibkan untuk membuat Daftar aktiva Tetap per 31 Desember 2014 dan disampaikan kepada Bupati paling lambat tanggal 15 Januari 2015.
I . PENGGUNAAN BARANG
1. Barang milik daerah ditetapkan status penggunaannya untuk penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD dan dapat dioperasikan oleh pihak lain dalam rangka mendukung pelayanan umum sesuai tugas pokok dan fungsi SKPD yang bersangkutan. Status penggunaan barang milik daerah ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
308 2. Tata cara Penetapan status penggunaan barang milik daerah diatur dengan sebagai
berikut:
a. pengguna melaporkan barang milik daerah yang diterima kepada pengelola disertai dengan usul penggunaannya; dan
b. pengelola meneliti usul penggunaan untuk ditetapkan status penggunaannya. 3. Pengguna dan/ atau kuasa pengguna wajib menyerahkan tanah dan/ atau bangunan
termasuk barang inventaris lainnya yang tidak digunakan untuk kepentingan penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi SKPD kepada Bupati melalui pengelola. Dan apabila Pengguna yang tidak menyerahkan maka SKPD tersebut dikenakan sanksi berupa pembekuan dana pemeliharaan tanah dan/ atau bangunan dimaksud. 4. Tanah dan/ atau bangunan yang tidak digunakan sesuai tugas pokok dan fungsi
SKPD, dicabut penetapan status penggunaannya dan dapat dialihkan kepada SKPD lainnya.
J. PENATAUSAHAAN BARANG
1. Pengguna/ Kuasa Pengguna melaksanakan Pembukuan melakukan pendaftaran dan pencatatan barang milik daerah ke dalam Daftar Barang Pengguna (DBP)/ Daftar Barang Kuasa Pengguna (DBKP) menurut penggolongan dan kodefikasi barang. 2. Pengelola dan pengguna melaksanakan sensus barang milik daerah setiap 5 (lima)
tahun sekali untuk menyusun Buku I nventaris dan Buku I nduk Inventaris beserta rekapitulasi barang milik pemerintah daerah. Pelaksanaan sensus barang milik daerah, ditetapkan dengan Keputusan Bupati.
3. Pengguna/ kuasa pengguna menyusun laporan barang semesteran dan tahunan yang disampaikan kepada Bupati melalui pengelola. Laporan Barang SKPD tersebut kemudian digunakan sebagai bahan untuk menyusun neraca Pemerintah Daerah.
K. STATUS PENGGUNAAN
1. Barang I nventarisasi yang berasal dari Realisasi Belanja Modal SKPD Tahun Anggaran 2014 wajib dicatat dalam Daftar Aktiva Tetap sebagai tambahan Tahun 2014 Terhadap status penggunaannya diberlakukan sebagai berikut :
309 a. Terhadap Barang I nventaris yang dipergunakan SKPD yang bersangkutan, maka secara otomatis Barang dimaksud statusnya dibawah penggunaan SKPD yang bersangkutan, hal ini ditampakkan pada Neraca SKPD akhir Tahun 2014.
b. Terhadap Barang I nventaris yang akan dipergunakan SKPD lain, maka SKPD Penggunaan Anggaran harus mengusulkan kepada Bupati melalui Pengelola untuk ditetapkan status penggunaannya. Dan pelaksanaan pengalihan berdasarkan Berita Acara Serah Terima Penggunaan yang dilampiri dokumen perolehan yang sah. Selanjutnya SKPD Pengguna Anggaran (Pemberi) menghapus barang dimaksud dalam daftar aktiva tetapnya dan SKPD Pengguna barang (Penerima) mencatat barang dimaksud dalam daftar aktiva tetapnya.
L. I NVENTARI SASI
1. Barang Milik Daerah yang dipergunakan oleh SKPD harus digunakan secara optimal untuk kepentingan Dinas.
2. SKPD berkewajiban melaksanakan pengamanan terhadap barang daerah yang dikelolanya antara lain dengan melakukan tindakan :
a. Pengamanan administrasi meliputi kegiatan pembukuan, inventarisasi, pelaporan, pelengkapan dokumen kepemilikan barang milik daerah berupa sertifikat hak atas tanah, BPKB bagi kendaraan bermotor dan dokumen lain serta penyimpanannya.
b. Pengamanan fisik meliputi kegiatan dan pemeliharaan untuk mencegah terjadinya penurunan fungsi, penurunan jumlah barang dan hilangnya barang, khusus untuk tanah dan bangunan juga meliputi pemagaran, pematokan/ tanda batas dan tanda kepemilikan.
c. Pengamanan hukum melalui upaya hukum apabila terjadi pelanggaran hak atas barang milik daerah atau yang dikuasai Pemerintah Kabupaten Lumajang, untuk pelaksanaan kegiatan sebagaimana huruf a dan b dapat dianggarkan pada DPA SKPD masing-masing.
3. Mekanisme pencatatan/ pembukuan dan penanganan barang inventaris dalam pemanfaatan :
a. Pengurus Barang/ Pembantu Pengurus Barang mencatat/ membukukan barang inventaris yang diterimanya dalam dalam Daftar Kekayaan Pengguna (SKPD) dengan berdasarkan :
310 1) Kontrak (Kuiitansi/ Surat Perintah Kerja/ Surat Perjanjian).
2) Surat Perintah Pengeluaran/ Penyaluran Barang dan Bukti Pengambilan Barang dari Gudang.
3) Berita Acara Serah Terima Penggunaan Barang I nventaris dari SKPD Lingkup Pemerintah Kabupaten Lumajang.
4) Berita Acara Serah Terima Hibah dari Pihak Lain di Luar Pemerintah Kabupaten Lumajang.
5) Dokumen lain yang sah dan dapat dipertanggungjawabkan.
b. Dalam waktu 1 (satu) minggu sejak barang inventaris diterimanya, maka Pengurus/ Pembantu Pengurus Barang berkewajiban memberikan labelisasi nomor kode barang dan kode lokasi sebagai identitas barang dimaksud.
c. Melaksanakan pemasangan plang (tanah) dan plat nomor bangunan/ gedung. 4. Laporan Mutasi :
a. SKPD dan UPTD wajib menyusun Laporan Mutasi Barang inventaris (LMB) melalui Program Simbada setiap semester. Untuk UPTD Laporan Mutasi Barang disampaikan kepada SKPD, selanjutnya oleh SKPD direkap dan disampaikan kepada Sekretaris Daerah melalui Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang.
Untuk UPT laporan disampaikan pada SKPD masing-masing dengan jadwal sebagai berikut :
- Semester I paling lambat tanggal 10 Juli 2014
- Semester I I paling lambat tanggal 22 Desember 2014
b. Laporan Mutasi Barang harus dilampiri penjelasan-penjelasan dari Kepala SKPD berkaitan dengan adanya ketidak sesuaiaan antara Laporan Mutasi Pertambahan Aset dengan Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2014.
c. Agar penjelasan SKPD dimaksud dapat menggambarkan realita yang sebenarnya (wajar), maka sebelum menyusun Laporan Mutasi, SKPD dapat manyelenggarakan rekonsiliasi internal SKPD yang melibatkan Pengurus Barang, Penyimpan Barang, Pejabat Penatausahaan Keuangan serta para pelaksana kegiatan di internal SKPD.
311 5. Validasi Data Barang Daerah :
Pada tahun 2014 di seluruh SKPD Pemerintah Kabupaten Lumajang dengan dikoordinir Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang melaksanakan Validasi Data Barang Daerah dengan fokus pengisian kolom-kolom kosong pada data Simbada berupa data tanah bangunan, peralatan mesin, gedung, jaringan dan jembatan serta aktiva tetap lainnya, dengan tujuan :
a. Mutu database barang daerah dalam Simbada 2014 dapat ditingkatkan keakurasiannya dan lebih informatif.
b. Perubahan baik berupa penambahan maupun pengurangan dapat dilaksanakan sebanding (proporsional) dengan Hasil Pengadaan Barang (HPB) I nventaris tahun 2014 serta Penghapusan Barang I nventaris selama tahun 2014.
c. I mplementasi penerapan Simbada 2014 pada SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Lumajang sampai level UPT.
6. Apabila terjadi perubahan baik akibat dari merger maupun penyerahan kewenangan dalam rangka otonomi daerah maka barang-barang inventaris yang berasal dari instansi yang bergabung (merger) maupun dahulu harus dilakukan Validasi Data dengan dikoordinir Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang dan hasilnya merupakan lampiran dari Berita Acara Serah Terima.
7. Pensertifikatan Tanah Pemerintah Kabupaten Lumajang:
a. Untuk memberikan kepastian hukum terhadap tanah-tanah Pemerintah Kabupaten Lumajang yang beluma bersertifikat, maka Kepala SKPD bertanggung jawab atas pensertifikatannya, untuk keperluan tersebut masing-masing SKPD dapat mengalokasikan dana sesuai kemampuan APBD, atau diusulkan pensertifikatannya kepada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang dengan dilampiri dokumen-dokumen pendukungnya (selengkap mungkin), serta ikut membantu sepenuhnya terhadap pelaksanaan pensertifikatannya.
b. Sebagai tahap awal agar Kepala SKPD melakukan pendaftaran pensertifikatan tanah sehinga tercatat dalam buku tanah BPN sesuai dengan luas tanah yang dikelolanya dan belum bersertifikat sebagaimana tercatat dalam KI B A.
312 c. Pelaksanaan sertifikasi tanah dapat dilaksanakan dengan cara bekerjasama dengan Badan Pertanahan melalui cara Swakelola atau dengan jasa menggunakan penyedia jasa dalam hal ini Notaris/ PPAT.
d. Apabila menggunakan jasa Notaris/ PPAT pelaksanaan pembayarannya dapat dilakukan secara bertahap sebesar 50 % pada saat pendaftaran ukur dengan dilampiri bukti pendaftaran ukur untuk angsuran tahap kedua sebesar 40 % dengan dilampiri foto copy SK Hak Atas Tanah dari Pejabat pertanahan yang berwenang dan pembayaran sisa angsuran sebesar 10 % dengan dilampiri foto copy Sertifikat Hak Atas Tanah dari Pejabat Pertanahan yang berwenang dan Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan.
e. Apabila pelaksanan sertifikasi tanah dimaksud selama Tahun Anggaran 2014 diprediksikan tingkat penyelesaiannya hanya sampai tahap tertentu (misal pengukuran), maka dalam pengalokasian anggaran maupun kontrak yang dibuat dengan Penyedia Jasa Notaris/ PPAT hanya sebatas pada tahap proses penyelesaian sertifikat yang diprediksi, selanjutnya dalam Tahun Anggaran berikutnya dapat dialokasikan dana untuk lebih lanjut.
M. PEMELI HARAAN BARANG DAERAH
1. Untuk menghindari penurunan kemampuan produktifitas barang daerah agar dapat berfungsi sebagaimana mestinya, maka Kepala SKPD dapat mengalokasikan biaya pemeliharaan terhadap barang Inventaris yang sudah tercatat dalam Buku I nventaris pada SKPD dengan berdasarkan pada hasil inventarisasi yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya, serta skala prioritas pelaksanaan pemeliharaan barang.
2. Biaya pemeliharaan barang inventaris yang menjadi obyek pinjam pakai ditanggung oleh SKPD yang bersangkutan atau pemakai sesuai perjanjian.
3. Penyelenggaraan pemeliharaan dapat berupa pemeiharaan ringan, sedang dan berat dengan berpedoman pada Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang Milik Daerah (DKPBMD).
4. Panitia Pemeriksa Pemeliharaan dan Perbaikan Barang :
a. Panitia Pemeriksa Pemeliharaan dan Perbaikan Barang di Lingkungan Sekretariat Daerah Kabupaten Lumajang dibentuk oleh Sekretaris Daerah.
313 b. Untuk Pemeriksaan Pemeliharaan/ Perbaikan Barang pada Badan/ Dinas/ Lembaga yang menggunakan dana APBD dilaksanakan oleh 1 (satu) Panitia Pemeriksa Pemeliharaan dan Perbaikan Barang yang dibentuk oleh Kepala SKPD yang bersangkutan.
c. Susunan keanggotaan Panitia Pemeriksa Pemeliharaan/ Perbaikan Barang Barang terdiri dari unsur-unsur di dalam SKPD dan dapat melibatkan unsur teknis terkait sesuai kebutuhan.
5. Pelaksanaan Pemeriksaan Pemeliharaan/ Perbaikan Barang :
a. Seluruh hasil pelaksanan Pemeliharaan/ Perbaikan Barang harus diperiksa oleh Panitia Pemeriksa Pemeliharaan barang dengan cara membandingkan antara kondisi fisik barang serta jumlah barang dengan spesifikasi pekerjaan yang tercantum dalam dokumen kontrak yang telah ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen dan penyedia jasa.
b. Hasil pemeriksaan Pemeliharaan/ Perbaikan Barang dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Hasil Pemeliharaan/ Perbaikan Barang.
6. Setiap SKPD harus mencataat semua hasil pemeliharaan pada Kartu Pemeliharaan Barang I nventaris berdasarakan jenis barang. Dalam Kartu Pemeliharaan barang inventaris tersebut memuat data-data sebagai berikut :
a. Nomor Urut
b. Nama barang I nventaris c. Kode lokasi / Kode barang d. Nomor registrasi
e. Nomor kendaraan
f. Jenis pemeliharaan/ yang memelihara g. Tanggal pemeliharaan
h. Biaya pemeliharaan i. Bukti pemeliharaan j. Keterangan
7. Kepala SKPD bertanggung jawab untuk membuat Daftar Hasil Pemeliharaan Barang dalam lingkup pengelolaannya dan wajib melaporkan/ menyampaikan daftar hasil
314 pemeliharaan barang yang mengacu pada DKPBD (Daftar Kebutuhan Pemeliharaan Barang daerah) kepada Bupati melalui Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang setiap 6 (enam) bulan.
8. Hasil pemeliharaan dapat dikapitalisasi menambah nilai barang yang dipelihara apabila setelah dilakukan Pemeliharaan memenuhi kriteria sebagai berikut :
a. Memperpanjang masa manfaat b. Meningkatkan kapasitas
c. Meningkatkan mutu produksi, atau d. Meningkatkan standar kinerja
N. PENGHAPUSAN
1. Kepala SKPD sebagai pengguna barang berkewajiban melaporkan pada Bupati melalui Kepala Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Lumajang setiap barang milik daerah dalam lingkungan wewenangnya yang rusak, hilang, mati (hewan dan tanaman), susut, berlebihan dan tidak efisien lagi selanjutnya diproses untuk dihapuskan. Laporan tersebut harus menyebutkan nama, jumlah barang, lokasi, nomor, kode barang, harga beli dan lain-lain yang diperlukan.
2. Kepala SKPD sebagai pengguna barang wajib mengusulksn penghapusan gedung milik daerah yang harus segera dibangun kembali (rehab total) sesuai dengan peruntukannya semula serta bersifat mendesak dan anggaran pembangunannya setelah mengetahui secara pasti bahwa anggaran pembangunaannya telah tersedia. 3. Penghapusan barang milik daerah berupa barang tidak bergerak seperti tanah
dan/ atau bagunan ditetapkan dengan Keputusan Bupati setelah mendapat persetujuan DPRD, sedangkan untuk barang-barang inventaris lainnya selain tanah dan/ atau bangunan sampai dengan Rp. 5.000.000.000,00 (lima miliyar rupiah) dilakukan oleh pengelola setelah mendapatkan persetujuan Bupati.
4. Untuk penghapusan barang pakai habis yang masih memiliki nilai ekonomis di bawah Rp. 50.000.000.00 (lima puluh juta rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Kepala SKPD dengan mendasarkan pada Berita Acara Tim Penghapusan Barang Pakai Habis yang dibentuk oleh Kepala SKPD, sedangkan untuk barang pakai Habis yang yang bernilai di atas Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) ditetapkan dengan Keputusan Bupati, dengan mendasarkan pada Berita Acara Tim