PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA
KARYAWAN
DI MALIBORO INN HOTEL YOGYAKARTA
Studi Kasus pada Karyawan Malioboro Inn Hotel Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Praditya Kusharrdiandaru
NIM : 082214002
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
PENGARUH DISIPLIN
TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI MALIOBORO INN HOTEL
Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Manajemen
Oleh :
Praditya Kushardiandaru
Nim: 082214002
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
“ Tak
perlu iri atas kemampuan orang lain, jika mereka bisa, Aku juga
bisa. Jangan remehkan diriku, aku kuat dari yang aku
bayangkan“
Penulis
“
Some thing that has not been done, often seems impossible, we just
believe that we have managed to do well
”
Evelyn Underhill
Skripsi Ini kupersembahkan untuk
Yesus Kristus Sang Juru Selamat
Papa dan Mama tercinta
Eyang IbuA.L.Soehardjono
Margareta Antonia Heni Yuliana
Pak Hendra dan Pak Yudi
Staff Malioboro Inn Hotel
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi
dengan judul :
PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
DI MALIOBORO INN HOTEL
Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta
Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 29 Agustus 2014 adalah hasil karya saya.
Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau
sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru
dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau
pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagian
tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang
saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan
pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
vi
LEMBAR PERNYATAAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK
Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama : Praditya Kushardiandaru
Nomor Mahasiswa : 082214002
Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Malioboro Inn
Hotel karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI
MALIOBORO INN HOTEL
Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta
Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata
Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis
tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
sebagai penulis.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal, 29 Agustus 2014
Yang menyatakan,
vii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah atas kurnia dan rahmat-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“PENGARUH
DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI
MALIOBORO INN HOTEL”: Studi Kasus pada Malioboro Inn Hotel,
Yogyakarta. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.
Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.B.A, selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma.
3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto Gregorius M.Si., selaku dosen
pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan
kesungguhan hati.
4. Bapak Albertus. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku dosen pembimbing
II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini
menjadi lebih sempurna.
5. Malioboro Inn Hotel yang telah memberikan saya tempat untuk melakukan
viii
6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata
Dharma.
7. Kepada Papa dan Mamaku yang selalu memberikan dukungan baik secara
moril dan materiil.
8. Kepada Eyang Putri Anastasia Lasinah Soehardjono yang selalu
mendoakan untuk kesuksesanku.
9. David, Benny, Vincent yang selalu membantu saya dalam perjalanan
saya. You’re my best friends ever.
10.Seluruh teman-teman manajemen 2008 yang telah memberikan warna
dalam perjalanan studi saya.
11.Kekasihku yang terindah didalam hidupku.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena
keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi
bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.
Yogyakarta, 29 Agustus 2014
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... ix
HALAMAN ABSTRAK ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ……… 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 1
B. Rumusan Masalah ………. 4
C. Tujuan Penelitian ……….. 4
D. Manfaat Peneltian ………. 5
x
BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 7
A. Landasan Teori ……… 7
1. Manajemen sumber daya manusia ……… 7
2. Disiplin Kerja ……… 12
3. Prestasi Kerja ………. 21
B. Penelitian-penelitian sebelumnya ……… 27
C. Kerangka konseptual penelitian ……….. 28
D. Rumusan hipotesis ……….. 29
BAB III METODE PENELITIAN ……….. 30
A. Jenis Penelitian ……….. 30
B. Subjek Dan Obyek Penelitian ……… 30
C. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian ……… 30
D. Variabel Penelitian ……… 31
E. Populasi dan Sampel ………. 32
F. Jenis Data Yang Diperlukan ………. 34
G. Instrumen Pengumpulan Data ……….. 34
H. Teknik Pengujian Instrumen ……… 35
I. Analisis Data ……… 37
BAB IV GAMBARAN UMUM MALIOBORO INN HOTEL .. 41
A. Sejarah Berdirinya Malioboro Inn Hotel ... 41
B. Sistem Kerja ………. 47
C. Struktur Organisasi ……….. 50
xi
E. Letak Geografis ……….. 53
F. Visi & Misi Malioboro Inn Hotel ... 54
G. TujuanMalioboro Inn Hotel ……….. 54
H. Bidang Usaha ………. 54
I. Tugas dan Tanggung Jawab ……….. 56
J. Strategi Malioboro Inn Hotel ………. 59
K. Personalia ……….. 60
L. Pemasaran ………. 60
M. Pelayanan ……….. 61
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 63
A. Deskripsi Data ……… 63
B. Analisis Deskriptif ………. 64
C. Pengujian Instrumen ……….. 66
1. Validitas ………... 66
2. Uji Reliabilitas ……….. 67
3. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 69
4. Uji Regresi Linear Sederhana ... 70
5. Uji T ... 72
D. Pembahasan ... 73
BAB VI KESIMPULAN ... 77
A. Kesimpulan ... 77
B. Saran ... 77
xii
Daftar Pustaka ... 80
Kuesioner Penelitian ... 83
Tabel t ... 86
Tabel Validitas Disiplin dan Prestasi Kerja ... 94
Lampiran Lampiran Surat Izin Penelitian Malioboro Inn Hotel ... 107
Lampiran Lokasi Malioboro Inn Hotel ... 109
xiii
ABSTRAK
PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN
Studi Kasus pada Malioboro Inn Hotel
Praditya Kushardiandaru UniversitasSanata Dharma
Yogyakarta 2014
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap prestasi kerja karyawan. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Sampel yang digunakan oleh 44 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Teknik analisis digunakan adalah angket. Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif disiplin terhadap prestasi kerja karyawan.
xiv
ABSTRACT
THE EFFECT OF DISCIPLINE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE
Case Study On Malioboro Inn Hotel
Praditya Kushardiandaru Sanata Dharma University
Yogyakarta 2014
The purpose of the research is to identify the effect of dicscipline to the employee performance. The sampling technique use is convenience sampling. Sample used by 44 employee. The analysis technique use is simple linear regression. The analysis technique use is questionnaire. The research indicated that there is positive effect of discipline to the employee performance.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor
antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia
yang tersedia. Dengan adanya sumber daya alam yang baik, modal yang
memadai dan teknologi yang mutakhir sekalipun. Suatu perusahaan tidak
akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika
tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Jadi keberhasilan
suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana
sumber daya manusia tersebut bekerja, berperilaku, dan menjalankan
peran atau tugasnya dalam perusahaan. Hal ini tergantung pada
pengetahuan, keterampilan, sikap karakter, dan kemampuan karyawan
tersebut. Dengan adanya tugas yang berbeda-beda, maka dibutuhkan
peranan dan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang
terpenting yaitu disiplin.
Dalam menghadapi arus era globalisasi, sumber daya manusia
memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Oleh
karena itu setiap perusahaan perlu memikirkan cara yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong
kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana caranya agar karyawan tersebut
memberikan modal disiplin kepada karyawan, sehingga karyawan
mendapatkan atau menghasilkan suatu prestasi. Sebuah organisasi didalam
suatu perusahaan harus mampu mengoptimlakan kemampuan sumber daya
manusia yang dimilikinya agar pencapain sasaran dapat terlaksana, namun
hal tersebut tidaklah sederhana perlu pemahaman yang baik, perlu adanya
startegi dalam pengembangan yang matang. Pengembangan sumber daya
manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah
disiplin.
Menurut Henry Simamora (1997:21), disiplin adalah bentuk
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta
menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi
khususnya didalam suatu perusahaan. Tindakan disiplin yang efektif
terpusat pada prilaku karyawan yang salah, tidak pada karyawan sebagai
pribadi.
Menurut Hasibuan (2000:23) disiplin adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan. Indikator dari disiplin
adalah sikap atau inisiatif, kulitas kerja, dan waktu, selain itu sebagai
fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena
semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat
dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi
perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Menurut Malayu (2003:26) disiplin adalah fungsi operatif dari
disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja yang dapat dicapai seorang
karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan
mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja yang baik mencerminkan
besarnya rasa tanggung-jawab seseorang terhadap tugas–tugas yang
diberikan kepadanya.
Menurut Nasution (2000:43), indikator dari prestasi kerja terdiri dari
kualitas kerja, keterampilan. Adapun peraturan–peraturan yang berkaitan
dengan disiplin kerja sebagai berikut :
1. Kehadiran merupakan tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam
masuk kerja, sesuai dengan waktu kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan
2. Tanggung-jawab merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas
dan peraturan perusahaan.
3. Sikap merupakan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam
melaksanakan pekerjaan.
4. Norma merupakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh
dilakukan oleh para karyawan selama didalam sebuah perusahaan dan
sebagai acuan dalam bersikap.
Menurut Rivai (2004:30), prestasi kerja karyawan merupakan
keterampilan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu
pekerjaan atau tugas. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah
Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan
untuk mencapai hasil yang optimal.
Faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja adalah disiplin kerja
karyawan. Kedisiplinan yang ditanamkan karyawan akan sangat
mempengaruhi kesungguhan karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu,
perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya bekerja secara
disiplin dan pemimpin tersebut juga harus dapat menujukkan cara yang
paling baik dan membantu karyawan bertindak disiplin dalam
menyelesaikan tugas atau pekerjaan sehari-harinya.
Untuk itu, sebagai upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut,
Malioboro Inn Hotel, Jalan Sosrowijaya, Yogyakarta berusaha
meningkatkan disiplin kerja karyawan yang kemudian menghasilkan
prestasi pada seluruh pegawainya. Adanya fenomena keterkaitan antara
disiplin karyawan pada prestasi terhadap karyawan mendorong penulis
untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin
Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Malioboro Inn Hotel, jalan
Sosrowijayan. Yogyakarta”.
B. Rumusan Masalah
Apakah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja
karyawan?
C. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Perusahaan
Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan
kebijakan selanjutnya yang akan diambil di bidang manajemen sumber
daya manusia, terutama dalam hal kedisiplin dan prestasi yang sesuai
dengan kepentingan perusahaan dan karyawannya.
2. Bagi Peneliti
Bagi peneliti dapat digunakan sebagai perbandingan sejauh mana
teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan secara nyata
dalam dunia usaha dan menambah wawasan.
3. Bagi Pengembangan Ilmu
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu
pengetahuan dengan membandingkan hasil penelitian dengan teori
yang diperoleh, sebagai tolak ukur melakukan penelitian yang lain
dalam bidang manajemen sumber daya manusia.
E. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan
permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
Bab ini berisi mengenai landasan teori, hasil penelitian
BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, subjek dan
objek,waktu dan lokasi, variabel, definisi operasional,
populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik
pengujian instrument, teknik analisis data.
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu
sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan
profil perusahaan.
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Bab ini berisi dua hal pokok. Pertama paparan atau
deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya,
baik secara kualitatif (data dalam table atau grafik) maupun
secara kualitatif. Kedua memuat hasil uji statistik.
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang
7
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
1. Manajemen sumber daya manusia
Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan
terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,
pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam
rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara (2001:28),
manajemen sumber daya manusia berkembang setiap waktu.
Hasibuan (2001:33), menjabarkan bahwa sumber daya manusia
sudah ada sejak adanya kerjasama dan pembagian kerja diantara dua
orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen
merupakan suatu ilmu dan seni menurut Hasibuan (2009:36), sebab
antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu
pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama dan telah
diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini karena didalamnya
menjelaskan tentang gejala manajemen, yang kemudian
gejala-gejala ini diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang
dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam
suatu bentuk teori. Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, memiliki
makna bahwa didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerjasama
agar mau bekerjasama itulah yang disebut seni. Karena tidaklah mudah
memerintah orang untuk melakukan sesuatu, diperlukan cara yang jitu
atau tepat agar orang tersebut mau melakukan pekerjaan untuk
mencapai tujuan bersama.
a. Pengertian manajemen berdasarkan sumber daya manusia
Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu
“manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan,
mengushakan, memimpin. Beberapa pengertian manajemen
menurut beberapa ahli sebagai berikut :
1) Menurut, Goerge R Terry (dalam Hasibuan, 2009:32),
manjemen adalah proses yang khas, yang terdiri dari
tindakan-tindakan yang berupa: perencanaan, pengorganisasian,
menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber-sumber daya manusia
serta sumber-sumber lain.
2) Menurut, Richard L.Daft (dalam Hasibuan, 2009:33),
manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi
dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan
pengorganisasian, kepimpinan dan pengendalian sumber daya
organisasi.
3) Menurut T. Hani Handoko (dalam Hasibuan, 2009:34),
menentukan, menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan
organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan,
kepemimpinan, dan pengawasan.
Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi
manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri
itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah
suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian
atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan
mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
b. Fungsi manajemen berdasarkan sumber daya manusia
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan
selalu ada dan melekat di dalam suatu proses manajemen yang
akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan
untuk mencapai tujuan. Menurut Hasibuan (2001:35), fungsi
manajemen sumber daya manusia terdiri dari :
1) Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif
serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan dalam membantu
terwujudnya tujuan.
2) Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan
hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi
dalam bagan organisasi.
3) Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai atau
karyawan, agar mau bekerjasama dan bekerja efektif, serta
efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi,
karyawan dan masyarakat.
4) Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua pegawai
atau karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan dan bekerja
sesuai rencana.
5) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,
orientasi dan induksi untuk menempatkan karyawan sesuai
dengan kebutuhan organisasi.
6) Pengembangan adalah proses peningkatan teknis, teoritis,
konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan.
7) Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
langsung, uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan
jasa yang diberikan organisasi.
8) Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan
kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta
9) Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan realistis karyawan, agar
mereka tetap mau bekerjasama hingga pensiun.
10)Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.
11)Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari
suatu organisasi atau perusahaan.
c. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia menurut
Siagian (1999:43) adalah sebagai berikut :
1) Pencapaian tujuan masyarakat sebagai keseluruhan
Tidak ada organisasi yang bisa mempertahankan dan
melanjutkan eksistensinya dalam keadaan terisolasi dan tanpa
konteks. Berarti manajemen setiap organisasi harus memiliki
kepekaan terhadap tuntutan sosial yang ditujukan kepada
organisasi mempunyai kewajiban sosial yang harus
dipenuhuinya.
2) Pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan
Sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan
produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan.
3) Pencapaian tujuan fungsional
Keseluruhan langkah dan prosedur yang harus ditempuh
terdapat dalam organisasi mampu memberikan kontribusinya
yang maksimal.
4) Pencapaian tujuan pribadi
Motif sesorang memasuki organisasi adalah pencapaian
tujuan dan pemenuhan kepentingan pribadinya. Kemudian
harus terjadi adalah kesediaan semua anggota organisasi
sebagai individu untuk menentukan tujuan dan kepentingan
organisasi sebagai keseluruhan, bahkan juga kepentingan
masyarakat luas.
2. Disiplin Kerja
Perilaku tidak disiplin dari para karyawan masih terjadi seperti
terlambat masuk kerja, suka bertengkar dan melanggar
peraturan-peraturan jam istirahat. Perilaku tersebut akan berdampak terhadap
prestasi kerja karyawan yang menjadi faktor penghambat dalam
pencapaian tujuan suatu perusahaan. Oleh karena itu dinas harus
menciptakan disiplin kerja bagi karyawannya. Hani Handoko
(1995:26) menyatakan bahwa disiplin adalah kegiatan manajemen
untuk menjalankan standar-standar pengorganisasian. Menurut
Hasibuan (2001:48) disiplin kerja merupakan kesadaran dana
kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial
yang berlaku. Disiplin kerja menurut Dessler (dalam Hasibuan
2001:49) adalah satu prosedur yang mengoreksi atau menghukum
Menurut Saydam (1996:50) penerapan disiplin kerja ditujukan agar
semua karyawan bersedia dengan sukarela mematuhi dan mentaati
segala peraturan dan tata tertib yang berlaku tanpa paksaan. Karena
pencapaian tujuan sangat berkaitan dengan disiplin kerja pegawai atau
karyawan. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian
tujuan dan ketiadaan disiplin dapat memperlambat pencapaian tujuan.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka arah dan tujuan
disiplin kerja adalah terciptanya keteraturan dalam kehidupan suatu
organisasi atau perusahaan. Keteraturan tersebut akan tercipta mana
kala masing-masing anggota memiliki ketaatan waktu kerja,
mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, serta mematuhi peraturan
dan tidak menyimpang dari nilai-nilai yang telah disepakati bersama.
a. Macam-macam penerapan disiplin kerja menurut Hani Handoko
(1995:30) disiplin kerja dibagi atas dua tipe yaitu :
1) Disiplin preventif merupakan kegiatan dilaksanakan untuk
mendorong karyawan agar mengikuti standar dan aturan
sehingga penyelewengan-penyelewengan bisa dicegah.
2) Disiplin korektif merupakan kegiatan untuk menangani
pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk
b. Indikator disiplin kerja
1) Disiplin waktu
Disiplin waktu yaitu sikap atau tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi
kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam kerja,
karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan
benar.
2) Disiplin peraturan
Disiplin peraturan yaitu peraturan maupun tata tertib
yang tertulis maupun tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu
perusahaan dapat dicapai dengan baik. Untuk itu
dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen
yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat
dan patuh melaksanakan perintah dari atasan dan
peraturan-peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan
karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian
seragam yang telah ditentukan oleh perusahaan.
3) Disiplin tanggung-jawab
Disiplin tanggung-jawab yaitu penggunaan dan
pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya, sehingga
dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar.
yang menjadi tanggung-jawabnya sebagai seorang
karyawan.
Berdasarkan indikator disiplin kerja pada keterangan diatas
yaitu :
Menurut Saydam (1996:54) bentuk disiplin kerja yang
baik akan tergambar dalam suasana :
a) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap
pencapaian tujuan.
b) Tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif
karyawan dalam melakukan pekerjaan.
c) Besarnya tanggung-jawab para karyawan untuk
melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
d) Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang
tinggi di kalangan karyawan.
e) Meningkatnya efisiensi dan produktivitas para
karyawan.
Disiplin kerja didalam suatu manajemen sumber daya
manusia pada dasarnya yang mempengaruhui tingkat
kedisiplinan pegawai atau karyawan menurut Hasibuan
(2001:201), antara lain :
a) Tujuan dan kemampuan
Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan
karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)
yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai
dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar
bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin dalam
mengerjakannya.
b) Teladan pimpinan
Teladan pimpinan sangat berperan dalam
menentukan disiplin kerja karyawan karena
pimpinan dijadikan teladan atau panutan oleh para
bawahannya. Dengan teladan pimpinan yang baik,
disiplin kerja bawahan juga akan baik. Pimpinan
jangan mengharapkan disiplin kerja bawahan baik
apabila sebagai pimpinan kurang disiplin.
c) Balas jasa
Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut
mempengaruhi disiplin kerja karyawan, karena
balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan
karyawan terhadap perusahaannya dan
pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai atau
karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, maka
disiplin kerja mereka akan semakin baik pula.
balas jasa yang diterima kurang memuaskan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga.
d) Keadilan
Keadilan ikut mendorong disiplin kerja
pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu
menangangap dirinya penting dan minta
diperlakukan sama dengan manusia lainnya.
Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam
pemberian balas jasa atau hukum yang akan
merangsang terciptanya disiplin kerja karyawan
yang baik.
e) Pengawasan melekat
Pengawasan melekat adalah tindakan nyata
dan paling efektif untuk mencegah atau mengetahui
kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara
disiplin kerja, mengaktifkan peranan atasan dan
bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang paling
efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol
yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan
f) Sanksi hukuman
Sanksi hukuman yang semakin berat,
membuat karyawan-karyawan semakin takut
melanggar aturan-aturan didalam perusahaan,
sehingga sikap dan perilaku tidak disiplin karyawan
akan berkurang. Sanksi hukuman harus ditetapkan
berdasarkan pertimbangan logis atau masuk akal
dan diinformasikan secara jelas kepada semua
karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar
kepada setiap tingkat pelanggaran, bersifat
mendidik dan menjadi alat motivasi untuk
memelihara kedisiplinan dalam suatu perusahaan.
g) Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan
tindakan akan mempengaruhi disiplin kerja
karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas
bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang
tidak disiplin sesuai dengan sanksi hukuman yang
telah ditetapkan.
h) Hubungan kemanusiaan
Hubungan kemanusiaan yang harmonis
diantara sesama karyawan ikut menciptakan disiplin
harus menciptakan suasana hubungan kemanusiaan
yang serasi dan mengikat, vertikal maupun
horizontal diantara semua karyawan. Hal ini
memotivasi disiplin kerja yang baik.
c. Faktor-faktor pembinaan disiplin
Menurut Martoyo (1994:60) faktor yang dapat menunjang
pembinaan disiplin yakni sebagai berikut :
1) Motivasi
2) Pendidikan dan latihan
3) Kepimpinan
4) Kesejahteraan
5) Penegakan disiplin lewat hukum
d. Pola pembinaan disiplin kerja
Menurut Saydam (1996:63) pola pembinaan disiplin kerja
dapat berupa :
1) Menciptakan peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan
oleh para pegawai atau karyawan.
2) Menciptakan dan member sanksi-sanksi bagi pelanggar disiplin
kerja.
3) Melakukan pembinaan disiplin melalui pelatihan-pelatihan
e. Hal-hal penting dalam pembinaan disiplin
Pembinaan disiplin menurut Martoyo (1994:62) bukan hanya
mencakup hal-hal yang bersifat dasar saja perlu kiranya
memperhatikan hal-hal penting lainnya diantaranya yang perlu
diperhatikan oleh setiap pimpinan kepada karyawan sebagai
berikut :
1) Arahkan sebagai setiap anggota atau anak buah senantiasa
menjaga ketertiban sebagai kebiasaan dalam kehidupan
sehari-hari, sehingga kondisi tertib dan teratur menjadi darah daging
karyawannya.
2) Seorang pemimpin diharpakan mengetahui benar keadaan dan
kesatuannya, perusahaan yang dipimpinnya, keadaan
anggotanya, perilakau dan sifat-sifatnya bahkan kondisi
kehidupan rumah tangganya.
3) Perintah, instruksi dan lain-lain petunjuk yang diberikan anak
buah harus cukup tegas, jelas dan dapat dimengerti dengan baik
oleh anak buah sehingga tidak bingung dalam pelaksanaannya.
Semua perintah dan instruksi tidak boleh menimbulkan lebih
dari satu tafsiran.
4) Sederhanakan mekanisme kerja ataupun prosedur kerja dalam
organisasi sehingga tidak berliku-liku dan tidak menentu.
Buatlah prosedur kerja yang sederhana dan mudah
5) Upayakan agar anak buah senantiasa mempunyai kesibukan
kerja, baik fisik atau pikiran sehingga kesempatan untuk
melakukan hal-hal yang tidak baik atau melanggar disiplin
kerja dapat dihindarkan.
3. Prestasi Kerja
Pada manusia normal, biasanya keinginan untuk berprestasi akan
selalu menjadi dambaan yang dapat mendorong yang bersangkutan
untuk melakukan pekerjaan. Pencapaian prestasi dalam melakukan
pekerjaan. Pencapaian prestasi dalam melakukan suatu pekerjaan akan
menggerakan yang bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas
berikutnya. Dengan demikian prestasi kerja yang dicapai dalam
pekerjaan akan menimbulkan sikap positif, sikap yang selalu
melakukan pekerjaan dengan penuh tantangan. Sebaliknya, bila
seseorang gagal dalam prestasi dalam melakukan pekerjaan akan
menimbulkan rasa frustasi dan tidak puas. Hal ini kan berakibat pada
timbulnya kecenderungan konflik di dalam lingkungan pekerjaan.
Pemberian penghargaan atas prestasi pegawai merupakan
pengakuan tulus atas keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan oleh
karyawan. Karyawan dalam bekerja sebenarnya tidak mengharapkan
kompensasi berbentuk material semata tetapi juga mengharpkan
penghargaan dalam bentuk non materi atas jerih payah mereka dalam
melakukan tugas. Oleh sebab itu dengan adanya prestasi kerja akam
berprestasi. Dengan pemberian penghargaan atas prestasi berarti
mendorong setiap karyawan untuk mencapai pestasi sesuai dengan
bidang tugasnya masing-masing. Sehingga pada akhirnya, para
karyawan yang belum berprestasi akan ikut terseret untuk berprestasi.
Mangkunegara (2001:35) mengemukakan bahwa prestasi kerja
adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan
wewenang dan tanggung-jawab masing-masing dalam rangka
mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan
sesuai dengan moral maupun etika. Prestasi kerja didefinisikan oleh
Hasibuan (2001:36) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang
dalam melaksanakan tugas-tugas dibebankan kepadanya yang
didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta
waktu. Prestasi kerja merupakan proses melalui mana
organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan menurut
Hani Handoko (1995:44). Prestasi kerja adalah gabungan dari tiga
faktor penting yaitu kemampuan dan minat pekerja, kemampuan dan
penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat
motivasi seorang pekerja.
Berdasarkan pendapat diatas dikatakan bahwa prestasi kerja adalah
hasil kerja seseorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam
suatu proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan
kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah
Berdasarkan pendapat diatas dikatakan bahwa prestasi kerja adalah
hasil kerja seorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam
suatu proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan
kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah
ditentukan menurut Hani Handoko (1995:46):
a) Sikap seorang pegawai yang berprestasi
Menurut Saydam (dalam Hani Handoko 1995:47) seorang
pegawai yang mempunyai prestasi yang tinggi akan terlihat pada
sikap-sikap :
(1) Selalu menghindari spekulasi dan memiliki tanggung-jawab
yang tinggi.
(2) Mempunyai semangat dan ingin unggul dalam setiap
kesempatan.
(3) Cenderung bekerja terus tanpa istirahat dan mempunyai
inisiatif yang luar biasa.
(4) Menghendaki umpan balik dari setiap kegiatannya.
(5) Senang pada pekerjaan yang menantang dan mau bekerja tanpa
memikirkan imbalan materi.
(6) Rasa kekerabatan yang bersangkutan biasanya rendah.
b) Indikator prestasi kerja
Seorang pegawai atau karyawan yang memiliki prestasi kerja
melakukan penilaian prestasi kerja menurut Flippo (Hani Handoko,
1995: 48), faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
(1) Kesetiaan adalah tekat dan kesanggupan mentaati,
melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan
penuh kesadaran dan tanggung jawab.
(2) Tanggung-jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja
dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan
kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, serta berani
memikul resiko, atas keputusan yang diambilnya.
(3) Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk
bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan
suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga
mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.
(4) Kualitas kerja adalah mutu dari hasil yang diperoleh dalam
melaksanakan pekerjaan.
(5) Kuantitas kerja adalah jumlah atau banyaknya hasil yang
diperoleh dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(6) Inisiatif adalah gagasan atau ide yang timbul dari karyawan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
(7) Pengetahuan pekerjaan adalah seberapa paham karyawan
dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
Menurut Henry Simamora (1997:66), disiplin adalah
teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja
didalam sebuah organisasi khususnya didalam suatu
perusahaan. Tindakan disiplin yang efektif terpusat pada
perilaku karyawan yang salah, tidak pada karyawan sebagai
pribadi.
Menurut Hasibuan (2000:38) disiplin adalah kesadaran dan
kesediaan seseorang menaati semua peraturan. Indikator dari
disiplin adalah sikap atau inisiatif, kualitas kerja, dan waktu,
selain itu sebagai fungsi operatif manajemen sumber daya
manusia yang terpenting karena semakin disiplin karyawan,
semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa
disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi perusahaan
mencapai hasil yang optimal.
Menurut Malayu (2003:47) disiplin adalah fungsi operatif
dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena
semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja yang
dapat dicapai seorang karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang
baik, maka sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang optimal.
Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa
tanggung-jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan
Menurut Nasution (2000:65), indikator dari prestasi kerja
terdiri dari kualitas kerja, keterampilan. Adapun
peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja sebagai berikut :
1) Kehadiran merupakan tingkat absensi karyawan dan
ketepatan jam masuk kerja, sesuai dengan waktu yang
ditetapkan oleh perusahaan.
2) Tanggung-jawab merupakan kemampuan dalam
menjalankan tugas dan peraturan perusahaan.
3) Sikap merupakan dasar tentang berpakaian dan bertingkah
laku dalam melaksanakan pekerjaan.
4) Norma merupakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang
tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama didalam
sebuah perusahaan dan sebagai acuan dalam bersikap.
Menurut Rivai (2004:68), prestasi kerja karyawan
merupakan keterampilan dan kemampuan karyawan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas. Semakin baik
disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi
prestasi kerja yang dapat dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin
karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mencapai
hasil yang optimal. Faktor lain yang mempengaruhui
prestasi kerja adalah disiplin kerja karyawan. Kedisiplinan
yang ditanamkan karyawan akan sangat mempengaruhui
perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya
bekerja secara disiplin dan pimpinan tersebut juga harus
dapat menunjukkan cara yang paling baik dan membantu
karyawan bertindak disiplin dalam menyelesaikan tugas
atau pekerjaan sehari-harinya.
B. Penelitian-penelitian sebelumnya
Penelitian ini yang dilakukan oleh Harjanto (2003) mengenai
hubungan antara presepsi tentang motivasi kerja dan pengawasan
pimpinan dengan disiplin kerja pada perusahaan batik “Menur“ di Bayat,
Klaten. Pada hasil penelitian ini ditemukan bahwa motivasi dan
pengawasan mempunyai hubungan yang cukup terhadap disiplin kerja.
Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa seorang karyawan akan selalu
disiplin dalam melaksanakan tugas, jika mendapat pengawasan dari
pemimpin dan merasa puas dengan perusahaan. Dengan pengawasan dan
kepuasan tersebut karyawan akan termotivasi untuk mematuhui peraturan
perusahaan. Disiplin kerja yang baik diharapkan mampu meningkatkan
prestasi kerja karyawan. Disiplin kerja merupakan satu faktor yang sangat
penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan akan sadar setelah
mendapatkan teguran atau peringatan sehingga pegawai tersebut akan
memperbaiki dan meningkatkan prestasi kerjanya. Dengan demikian,
disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja
C. Kerangka konseptual penelitian
Disiplin, menurut Henry Simamora (1997:66), disiplin adalah bentuk
pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta
menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi
khususnya didalam suatu perusahaan. Disiplin kerja yaitu :
1. Disiplin waktu
2. Disiplin peraturan
3. Disiplin tanggung-jawab
Menurut Mangkunegara (2001:35), prestasi kerja adalah hasil kerja
yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggung-
jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara
legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.
Menurut Flippo (1996) prestasi kerja yaitu :
a. Kesetiaan
b. Tanggung-jawab
c. Kerjasama
d. Kualitas kerja
e. Kuantitas kerja
f. Inisiatif
g. Pengetahuan pekerjaan
Karyawan memiliki beragam sifat disiplin kerja. Disiplin
kerja karyawan yang menjadi target yang bisa membuahkan
atas keberhasilan tugas yang telah diselesaikan oleh karyawan.
Dengan pemberian penghargaan atas prestasi berarti mendorong
semua karyawan untuk mencapai prestasi sesuai dengan bidang
tugasnya masing-masing. Sehingga pada akhirnya pada karyawan
yang belum berprestasi akan tereseret untuk berprestasi.
D. Rumusan hipotesis
Rumusan hipotesis penelitian ini berbunyi disiplin berpengaruh
30
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu studi kasus dimana
penelitian bertujuan untuk membahas suatu permasalahan yang terjadi
dalam suatu perusahaan dan kesimpulan yang dihasilkan hanya berlaku
pada perusahaan yang dituju.
B. Subjek Dan Obyek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek dari penelitian ini adalah karyawan Maliboro Inn Hotel, jalan
Sosrowijayan No 23-27. Yogyakarta
2. Objek Penelitian
Objek dari penelitian ini adalah disiplin dan prestasi kerja karyawan di
Malioboro Inn Hotel, jalan Sosrowijayan No 23-27. Yogyakarta.
C. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian.
1. Waktu Penelitian
Waktu dari penelitian ini adalah selama 1 bulan.
2. Lokasi Penelitian
Lokasi dari penelitian ini adalah Malioboro Inn Hotel, Jalan
D. Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
1. Variabel Independen
Variabel independen atau variabel bebas juga sering disebut
sebagai variabel stimulus, predictor, antencedent. Variabel bebas
adalah yang mempengaruhi perubahan variabel dependen, yang
menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah disiplin.
Tabel III.1.0 Variabel Independen
Variabel Keterangan Dimensi Inti Pernyataan Disiplin Terciptanya keteraturan
dalam kehidupan suatu
Sikap atau tingkah laku yang
menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja.
Sikap atau tingkah laku atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap tata tertib yang tertulis maupun tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik.
2. Variabel Dependen
Variabel dependen atau variabel terikat sering juga disebut
variabel output, variabel dependen sendiri adalah variabel yang
dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini
yang menjadi variabel dependen adalah prestasi kerja karyawan.
Tabel III.2.0 Variabel Dependen
Variabel Keterangan Dimensi Inti Pernyataan Prestasi
Kerja
Hasil kerja seorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah ditentukan. pekerjaan sesuai target yang dibebankan.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau
subjek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulan Sugiyono (2011:122). Menurut Rochaety (dalam
Sugiyono, 2011:123) populasi adalah sekelompok orang, kejadian
atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Dalam
penelitian populasi adalah seluruh karyawan Malioboro Inn Hotel
2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimilik
oleh populasi menurut Sugiyono. Sampel dalam penelitian ini
adalah sebagian dari karyawan Maliboro Inn Hotel, Yogyakarta.
Dalam hal penelitian ini karena populasi bersifat finite
(terbatas), maka perhitungan untuk menentukan jumlah sample
digunakan rumus perhitungan sampel sebagai berikut:
n = / 4 (
n = / 4
n = 39,9
Keterangan:
n = jumlah sampel
Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan
sampel persen, pada = 5% dan Z = 44
Moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa
ditoleransi, biasanya 10%
Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel
penelitian ini adalah 39,9 yang dibulatkan menjadi 40 responden.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
F. Jenis Data Yang Diperlukan
1. Data Primer
Data Primer pada penelitian ini merupkan data yang diperoleh dari
karyawan di “Malioboro Inn Hotel jalan Sosrowijayan“. Yogyakarta,
berdasarkan jawaban karyawan atas disiplin terhadap prestasi kerja
dari pertanyaan kuisioner.
2. Data Sekunder
Data Sekunder pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh
dari “Malioboro Inn Hotel”, jalan Sosrowijayan. Yogyakarta,
mengenai profil dari hotel tersebut sebagai tempat penelitian
G. Instrumen Pengumpulan Data
Instrumen pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode
angket yang memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada
karyawan “Malioboro Inn Hotel”, jalan Sosrowijayan. Yogyakarta.
Kuesioner yang diberikan kepada konsumen berupa pertanyaan
yang penulis buat berdasarkan dimensi-dimensi dari variable X (disiplin)
dan variable Y (prestasi kerja). Skala yang digunakan untuk pengukuran
menggunakan skala likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat
Jenis Skala:
No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1
H. Teknik Pengujian Instrumen
Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen
penelitian yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan
menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir
dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.
Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment
dengan menggunakan rumus sebagai berikut (dalam Sugiyono, 2011:
124):
Dimana:
: Koifisien antara X dan Y (product moment)
X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden
∑ X : Jumlah skor butir
∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y
N : Banyaknya sampel uji coba
Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak,
digunakan ketentuan sebagai berikut:
a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka
instrumen tersebut dikatakan valid.
b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka
instrumen tersebut dikatakan tidak valid.
2. Uji Reliabilitas
Menurut Husein Umar (dalam Sugiyono, 2011:125), reliabilitas
merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat
pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah
derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditujukan oleh
instrumen pengukuran menurut Husein Umar (dalam Sugiyono,
2011:126). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena
instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai
dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.
Dalam menghitung realibilitas, peneliti menggunakan rumus
Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk
mencari reliabilitas instrumen yang sekornya bukan 1 dan 0, misalnya
Rumus Cronbach’s Alpha:
Keterangan:
: Reliabilitas
: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
: Jumlah varian butir
: Varian total
I. Analisis Data
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis data deskriptif adalah analisis yang berfungsi
untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek
yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana
adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum.
2. Analisis Regresi Linear Sederhana
Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis
regresi linier sederhana. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh
antara variabel independen dengan variable dependen. Sebelum
dianalisis regaresi sederhana terlebih dahulu data diuji normalitas. Hal
ini dilakukan untuk mengetahui data Y (populasi) berdistribusi
normal maka peneliti menganalisis dengan statistika non-parametik.
statistika parametik. Dalam buku statistika karangan Ferguson
menyatakan bahwa bila sampel lebih dari 25 maka data sampel
tersebut diasumsikan berdistribusi normal, dengan catatan bahwa
sampel tersebut menyangkut orang. Ini karena jumlah sampel yang
besar (lebih dari 25) tidak akan menggangu estimasi dari populasinya.
Untuk menganalisis data dalam regresi linear sederhana ada
beberapa tahapan yang harus dilakukan secara urut. Tahapan tersebut
adalah:
1. Mencari Persamaan Regresi
Persamaan dasar garis regresi linier sederhana adalah
Ŷ =
a + bX
Keterangan:
Ŷ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)
X = Variabel independen
a = Konstanta (nilai Y apabila a = 0)
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)
Pemakaian lambing Ŷ(Y topi) disini karena antara respon Y
sebenarnya dan respon yang diperoleh dari regresi pada umumnya
harganya berbeda. Dengan kata lain guna Ŷ adalah untuk
2. Uji t
Tujuan dari pengujian koefisien regresi adalah untuk mengetahui
apakah ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika
ada perhitungan awal dikatakan normal maka uji t-Test Independen
sample diperlukan. Uji-t 1 sampel independen (bebas) adalah metode
yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata 1 populasi yang
bersifat independen, maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak
dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain.
Barangkali, kondisi dimana kita tidak memiliki informasi mengenai
ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di
kehidupan nyata. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah
pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik.
Langkah-langkah uji t:
a. Menentukan Ho dan Ha
Ho : b1 = 0, artinya disiplin tidak berpengaruh positif terhadap
prestasi kerja karyawan
Ha : b1≠ 0, artinya disiplin ada berpengaruh positif terhadap
b. Menentukan level of significance(α):
Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat
signifikannya sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) =
n-2 dan n merupakan jumlah sampel penelitian.
c. Menentukan nilai thitung dengan rumus:
ti =
Dimana:
ti = t hitung koefisien i
bi = koefisien regresi variabel i
= standar error dari i
d. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
Jika thitung ≥ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.
41 BAB IV
GAMBARAN UMUM MALIOBORO INN HOTEL
A. Sejarah Berdirinya Malioboro Inn Hotel
MALIOBORO INN Hotel, Convention & Restaurant adalah sebuah
perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan di bawah naungan PT. Cahya
Surya Sri Savitri dengan Akta Notaris Muhammad Agus Hanafi, SH dengan
Nomor 15 Tanggal 29 April 2006 dan Berbadan Hukum Nomor: C – 01548
HT.01.01–TH.2007.
Perseroan ini berkedudukan di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sosrowijayan
No.23-25 Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta.
PT. Cahya Surya Sri Savitri didirikan oleh Bapak Drs. Bambang Sri
Wihono beserta keluarga dengan modal dasar sebesar Rp 4.000.000.000,- (Empat
Milyar Rupiah) yang terbagi atas 4000 (Empat Ribu) lembar saham, dengan nilai
nominal Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) per lembar saham.
Maksud dan tujuan perseroan ialah berusaha dibidang perhotelan. Untuk
mencapai maksud dan tujuan perseroan tersebut maka perseroan dapat
melaksanakan kegiatan usaha berupa:
- Penyediaan fasilitas penginapan.
- Fasilitas untuk Pertemuan dan fasilitas Pertunjukan Hiburan.
- Fasilitas Restoran.
- Serta penyediaan fasilitas-fasiltas lain yang terkait guna melengkapi dan
mendukung usaha perhotelan.
Disamping penyediaan fasilitas-fasilitas tersebut di atas, perlu didukung
adanya sumber daya manusia yang handal, berpengalaman luas dan berwawasan
kedepan, sehingga akan dicapai suatu hasil yang optimal. Karyawan dan
karyawati Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant Yogyakarta adalah
lulusan dari berbagai bidang pendidikan baik dari pendidikan formal maupun
pendidikan non formal. Yaitu mulai dari jenjang pendidikan sekolah menengah
atas atau sederajat sampai dengan tingkat strata satu.
1. Fasilitas Penginapan (Hotel)
Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant yang terletak di
kawasan Malioboro, yang merupakan jantungnya Kota Yogyakarta merupakan
salah satu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan hotel-hotel lain yang
ada di Yogyakarta. Hanya dibutuhkan jarak tempuh 500 meter dari Stasiun
Tugu Yogyakarta dan 20 menit perjalanan dari Bandara Internasional Adi
Sucipto Yogyakarta untuk menuju Malioboro Inn Hotel, Convention &
Restaurant. Sehingga akan memudahkan bagi para tamu atau konsumen yang
akan menginap di Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant.
Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant yang memiliki kamar
sebanyak 50 kamar yang terbagi dalam 3 type kamar yang akan memberikan
pilihan bagi para tamu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kamar dan
Adapun type kamar yang ada adalah:
- 4 Family Room
- 40 Deluxe Room
- 6 Standard Room
Dengan fasilitas kamar:
- Air Condition ( AC )
- Television (TV) Cable
- Phone
- Hot & Cold Water with Shower
- Welcome Drink
- Breakfast
- Mini Bar ( Khusus Family Room )
- Free Wifi ( Hot Spot )
- Swimming Pool
Dengan jumlah kamar sebanyak 50 kemudian didukung dengan 44
karyawan yang berpengalaman maka pelayanan terhadap tamu akan lebih
efektif dan optimal, sehingga diharapkan para tamu akan merasa lebih puas
2. Fasilitas untuk Pertemuan (Convention Room)
Selain menyediakan tempat penginapan (Hotel), Malioboro Inn Hotel
juga menyediakan fasilitas Convention Room. Dengan kapasitas sebanyak 35
orang yang didukung dengan interior yang elegan dapat menjadikan pilihan
bagi para tamu maupun instansi baik pemerintah maupun swasta untuk
menyelenggarakan suatu event baik rapat, pertemuan, sarasehan maupun
arisan. Para tamu disuguhkan beberapa alternative pilihan paket yang
ditawarkan dengan harga yang kompetitif, yaitu antara lain :
- Paket A ( Half Day Meeting )
- Paket B ( Full Day Meeting )
- Paket C ( Full Board )
Dengan fasilitas:
- Air Condition (AC)
- OHP + Screen
- Sound System + 2 Wireless Mic + 1 Cable Mic
- Notepad & Pen
- Mineral Water + Suplamen Drink + Candy
- Meja Registrasi
- Spanduk Selamat Datang
Disamping itu ada berbagai macam pilihan menu yang kita tawarkan, baik
Europen Foods,Chinnes Foods, Sea Foods maupun Indonesian Foods, sehingga
3. Fasilitas Rumah Makan (Restaurant)
Untuk memberikan kemudahan bagi para tamu hotel untuk makan
siang maupun makan malam, Malioboro Inn Hotel menyediakan Restaurant
yang menyajikan berbagai macam menu baik ala carte maupun buffet. Dengan
adanya berbagai paket menu makan yang ditawarkan, maka akan
memudahkan bagi para tamu untuk memilih menu yang dikehendaki.
Adapun menu yang kami tawarkan adalah:
- Indonesia Foods
- Eroupen Foods
- Chinnes Foods
- Sea Foods
Bagi tamu yang menghendaki menu ala carte bisa langsung pesan dari
kamar melalui pesawat telpon dengan menghubungi Restaurant.
4. Fasilitas-fasilitas Lainnya
1. Swimming Pool
Kolam renang yang dimiliki Maliboro Inn Hotel sangat minimalis
dengan ukuran 4,5 m X 8,5 m namun dengan ukuran tersebut tidak
mengurangi antusia tamu untuk melakukan aktivitas renang. Tujuan awal
dari pembuatan kolam renang adalah untuk memenuhi harapan tamu –
tamu yang berenang sehingga begitu ada lahan langsung dibuatkan kolam
2. Hot Spot Area
Tentunya dengan kemajuan teknologi berimbas pula pada fasilitas
yang harus dimiliki hotel untuk memberikan pelayanan terbaik bagi tamu
–tamu yang menginap di Malioboro Inn Hotel. Dengan Fasilitas WiFi
(Hot Spot) maka tamu–tamu yang menginap di Malioboro Inn bisa
melakukan browsing internet baik di kamar ataupun disekitar area hotel.
3. TV Cable
Fasilitas televisi sekarang tidak hanya lokal namun sudah tersedia
pula TV Cable yang memberikan sajian informasi maupun hiburan
mancanegara dari beberapa Station TV luar seperti Fashion TV, HBO,
ESPN, Discovery, CNN, dan Gold TV
Fasiltas-fasilitas lain bagi tamu adalah telephone atau Faximile,
Laundry dan Taxi Service. Bagi para tamu yang menghendaki pelayanan
Telpon maupun Faximile dapat menghubungi bagian Reception.
Sedangkan bagi para tamu yang menghendaki pelayanan laundry
dapat menghubungi bagian House Keeping. Pelayanan laundry dapat
dikerjakan baik secara kilat maupun biasa dengan harga yang wajar,
sehingga tamu bisa memilih pelayanan sesuai dengan yang dikehendaki.
Adapun bagi para tamu yang menghendaki pelayanan Taxi Service
dapat menghubungi bagian Receptionist. Di Reception terdapat price list
atau daftar harga yang menawarkan berbagai pilihan, baik itu City Tour,
inova serta didukung dengan driver yang berpengalaman maka tamu akan
merasa lebih aman, nyaman dan lebih praktis.
Demikian sekilas profile perusahaan yang dapat kami sampaikan,sehingga
dapat memberikan sedikit gambaran kepada para relasi mengenai Malioboro Inn
Hotel, Convention & Restaurant di Yogyakarta.
B. Sistem Kerja
Sistem kerja yang dipakai oleh Hotel Malioboro Inn adalah sistem
shift yang terdiri dari tiga shift, standar kerja 8 jam / hari dengan waktu
istirahat 1 jam dan libur 1 kali tiap minggunya dengan hari yang
berbeda-beda tiap karyawan. Pembagian waktu kerja tidak sama diantara
departemen dan sangat mungkin tiap departemen berbeda regulasi
waktunya.
Pembagian waktu kerja:
Shift: I. 07.00 wib – 15.00 wib
II. 15.00 wib – 23.00 wib
III. 23.00 wib – 08.00 wib
Sistem kerja shift di atas berlaku bagi tenaga kerja operasional,
sedangkan staff jadwal kerjanya umum dari jam 08.00 wib – 16.00 wib.
Sistem ini diatur sedemikian rupa agar operasional hotel tetap berjalan
karena tidak mungkin jika semua karyawan mempunyai jadwal yang sama,
maka operasional hotel tidak akan dapat berjalan dengan semestinya.
Shift yang berlaku bagi petugas keamanan atau security hanya
Shift: I. 17.00 wib – 01.00 wib (dini hari)
II. 01.00 wib – 09.00 wib
Jadwal kerja security hanya terbagi 2 shift karena pihak manajemen
memakai tenaga security melihat kondisi dan situasi. Tingkat keamanan
yang rawan banyak terjadi pada malam hari karena itu tenaga security
pada pagi hingga sore ditiadakan. Hal lain yang dilihat pada siang hari
tenaga security bisa digantikan oleh yang lain sedangkan security
difokuskan pada malam hari.
Untuk bagian restaurant jadwal yang mereka pakai sama dengan
tenaga kerja operasional lainnya. Apalagi restaurant pada Hotel Malioboro
Inn buka selama 24 jam jadi setiap saat harus ada petugas yang siaga di
restaurant. Shift bagian restaurant yaitu:
Shift: I. 06.00 wib – 14.00 wib
II. 14.00 wib – 22.00 wib
Jadwal ini pun bisa berubah sesuai dengan situasi hotel dan kondisi
karyawan. Seperti jika karyawan datang pada jam 7 pagi maka ia akan
bertugas samapai dengan jam 3 sore untuk shift pagi, sedangkan shift
malam dari jam 3 sore sampai jam 11 malam. Namun karena restaurant di
buka sampai 24 jam maka karyawan lain bisa membantu bila diperlukan
tenaganya. Khusus untuk bagian Food and Beverage dikenakan sistem
kerja PS (Pagi Siang) dan SM (Siang Malam). Hal ini dilakukan agar Food
and Beverage Product (Cook / Chief) tetap ada di tempat walaupun pada