• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Kasus pada Karyawan Malioboro Inn Hotel Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Studi Kasus pada Karyawan Malioboro Inn Hotel Yogyakarta Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen"

Copied!
129
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA

KARYAWAN

DI MALIBORO INN HOTEL YOGYAKARTA

Studi Kasus pada Karyawan Malioboro Inn Hotel Yogyakarta

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Praditya Kusharrdiandaru

NIM : 082214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)

i

PENGARUH DISIPLIN

TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DI MALIOBORO INN HOTEL

Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh :

Praditya Kushardiandaru

Nim: 082214002

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(3)
(4)
(5)

iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“ Tak

perlu iri atas kemampuan orang lain, jika mereka bisa, Aku juga

bisa. Jangan remehkan diriku, aku kuat dari yang aku

bayangkan“

Penulis

Some thing that has not been done, often seems impossible, we just

believe that we have managed to do well

Evelyn Underhill

Skripsi Ini kupersembahkan untuk

Yesus Kristus Sang Juru Selamat

Papa dan Mama tercinta

Eyang IbuA.L.Soehardjono

Margareta Antonia Heni Yuliana

Pak Hendra dan Pak Yudi

Staff Malioboro Inn Hotel

(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi

dengan judul :

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

DI MALIOBORO INN HOTEL

Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta

Dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 29 Agustus 2014 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru

dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olah sebagian

tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang

saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan

pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:

Nama : Praditya Kushardiandaru

Nomor Mahasiswa : 082214002

Demi pengembangan ilmu pengetahuan saya memberikan kepada Malioboro Inn

Hotel karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI

MALIOBORO INN HOTEL

Studi Kasus Pada Malioboro Inn Hotel Yogyakarta

Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,

mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya secara terbatas,

mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis

tanpa perlu meminta ijin kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal, 29 Agustus 2014

Yang menyatakan,

(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji Syukur dan terima kasih kepada Allah atas kurnia dan rahmat-Nya,

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul“PENGARUH

DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN DI

MALIOBORO INN HOTEL”: Studi Kasus pada Malioboro Inn Hotel,

Yogyakarta. Skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulis skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai pihak.

Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, S.E., M.B.A, selaku Ketua Program Studi

Manajemen Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak Drs. Hendra Poerwanto Gregorius M.Si., selaku dosen

pembimbing I yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan

kesungguhan hati.

4. Bapak Albertus. Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A, selaku dosen pembimbing

II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

menjadi lebih sempurna.

5. Malioboro Inn Hotel yang telah memberikan saya tempat untuk melakukan

(9)

viii

6. Seluruh dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

7. Kepada Papa dan Mamaku yang selalu memberikan dukungan baik secara

moril dan materiil.

8. Kepada Eyang Putri Anastasia Lasinah Soehardjono yang selalu

mendoakan untuk kesuksesanku.

9. David, Benny, Vincent yang selalu membantu saya dalam perjalanan

saya. You’re my best friends ever.

10.Seluruh teman-teman manajemen 2008 yang telah memberikan warna

dalam perjalanan studi saya.

11.Kekasihku yang terindah didalam hidupku.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan karena

keterbatasan dan pengalaman yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis

mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna

menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat dan dapat menjadi

bahan masukan bagi rekan-rekan dalam menyusun skripsi.

Yogyakarta, 29 Agustus 2014

Penulis

(10)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN ABSTRAK ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ……… 1

B. Rumusan Masalah ………. 4

C. Tujuan Penelitian ……….. 4

D. Manfaat Peneltian ………. 5

(11)

x

BAB II KAJIAN PUSTAKA ……… 7

A. Landasan Teori ……… 7

1. Manajemen sumber daya manusia ……… 7

2. Disiplin Kerja ……… 12

3. Prestasi Kerja ………. 21

B. Penelitian-penelitian sebelumnya ……… 27

C. Kerangka konseptual penelitian ……….. 28

D. Rumusan hipotesis ……….. 29

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 30

A. Jenis Penelitian ……….. 30

B. Subjek Dan Obyek Penelitian ……… 30

C. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian ……… 30

D. Variabel Penelitian ……… 31

E. Populasi dan Sampel ………. 32

F. Jenis Data Yang Diperlukan ………. 34

G. Instrumen Pengumpulan Data ……….. 34

H. Teknik Pengujian Instrumen ……… 35

I. Analisis Data ……… 37

BAB IV GAMBARAN UMUM MALIOBORO INN HOTEL .. 41

A. Sejarah Berdirinya Malioboro Inn Hotel ... 41

B. Sistem Kerja ………. 47

C. Struktur Organisasi ……….. 50

(12)

xi

E. Letak Geografis ……….. 53

F. Visi & Misi Malioboro Inn Hotel ... 54

G. TujuanMalioboro Inn Hotel ……….. 54

H. Bidang Usaha ………. 54

I. Tugas dan Tanggung Jawab ……….. 56

J. Strategi Malioboro Inn Hotel ………. 59

K. Personalia ……….. 60

L. Pemasaran ………. 60

M. Pelayanan ……….. 61

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ……… 63

A. Deskripsi Data ……… 63

B. Analisis Deskriptif ………. 64

C. Pengujian Instrumen ……….. 66

1. Validitas ………... 66

2. Uji Reliabilitas ……….. 67

3. Hasil Uji Asumsi Klasik ……… 69

4. Uji Regresi Linear Sederhana ... 70

5. Uji T ... 72

D. Pembahasan ... 73

BAB VI KESIMPULAN ... 77

A. Kesimpulan ... 77

B. Saran ... 77

(13)

xii

Daftar Pustaka ... 80

Kuesioner Penelitian ... 83

Tabel t ... 86

Tabel Validitas Disiplin dan Prestasi Kerja ... 94

Lampiran Lampiran Surat Izin Penelitian Malioboro Inn Hotel ... 107

Lampiran Lokasi Malioboro Inn Hotel ... 109

(14)

xiii

ABSTRAK

PENGARUH DISIPLIN TERHADAP PRESTASI KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Malioboro Inn Hotel

Praditya Kushardiandaru UniversitasSanata Dharma

Yogyakarta 2014

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh disiplin terhadap prestasi kerja karyawan. Teknik sampling yang digunakan adalah convenience sampling. Sampel yang digunakan oleh 44 karyawan. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi linier sederhana. Teknik analisis digunakan adalah angket. Penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif disiplin terhadap prestasi kerja karyawan.

(15)

xiv

ABSTRACT

THE EFFECT OF DISCIPLINE TO THE EMPLOYEE PERFORMANCE

Case Study On Malioboro Inn Hotel

Praditya Kushardiandaru Sanata Dharma University

Yogyakarta 2014

The purpose of the research is to identify the effect of dicscipline to the employee performance. The sampling technique use is convenience sampling. Sample used by 44 employee. The analysis technique use is simple linear regression. The analysis technique use is questionnaire. The research indicated that there is positive effect of discipline to the employee performance.

(16)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan dipengaruhi oleh faktor-faktor

antara lain sumber daya alam, modal, teknologi dan sumber daya manusia

yang tersedia. Dengan adanya sumber daya alam yang baik, modal yang

memadai dan teknologi yang mutakhir sekalipun. Suatu perusahaan tidak

akan dapat memanfaatkan dan mengoptimalkan faktor-faktor tersebut jika

tidak didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Jadi keberhasilan

suatu perusahaan dalam mencapai tujuannya tergantung pada bagaimana

sumber daya manusia tersebut bekerja, berperilaku, dan menjalankan

peran atau tugasnya dalam perusahaan. Hal ini tergantung pada

pengetahuan, keterampilan, sikap karakter, dan kemampuan karyawan

tersebut. Dengan adanya tugas yang berbeda-beda, maka dibutuhkan

peranan dan fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang

terpenting yaitu disiplin.

Dalam menghadapi arus era globalisasi, sumber daya manusia

memegang peranan yang sangat dominan dalam kegiatan perusahaan. Oleh

karena itu setiap perusahaan perlu memikirkan cara yang dapat dilakukan

untuk mengembangkan sumber daya manusianya agar dapat mendorong

kemajuan bagi perusahaan dan bagaimana caranya agar karyawan tersebut

(17)

memberikan modal disiplin kepada karyawan, sehingga karyawan

mendapatkan atau menghasilkan suatu prestasi. Sebuah organisasi didalam

suatu perusahaan harus mampu mengoptimlakan kemampuan sumber daya

manusia yang dimilikinya agar pencapain sasaran dapat terlaksana, namun

hal tersebut tidaklah sederhana perlu pemahaman yang baik, perlu adanya

startegi dalam pengembangan yang matang. Pengembangan sumber daya

manusia dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah

disiplin.

Menurut Henry Simamora (1997:21), disiplin adalah bentuk

pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta

menunjukan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi

khususnya didalam suatu perusahaan. Tindakan disiplin yang efektif

terpusat pada prilaku karyawan yang salah, tidak pada karyawan sebagai

pribadi.

Menurut Hasibuan (2000:23) disiplin adalah kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan. Indikator dari disiplin

adalah sikap atau inisiatif, kulitas kerja, dan waktu, selain itu sebagai

fungsi operatif manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena

semakin disiplin karyawan, semakin tinggi prestasi kerja yang dapat

dicapainya. Tanpa disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi

perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Menurut Malayu (2003:26) disiplin adalah fungsi operatif dari

(18)

disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja yang dapat dicapai seorang

karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan

mencapai hasil yang optimal. Disiplin kerja yang baik mencerminkan

besarnya rasa tanggung-jawab seseorang terhadap tugas–tugas yang

diberikan kepadanya.

Menurut Nasution (2000:43), indikator dari prestasi kerja terdiri dari

kualitas kerja, keterampilan. Adapun peraturan–peraturan yang berkaitan

dengan disiplin kerja sebagai berikut :

1. Kehadiran merupakan tingkat absensi karyawan dan ketepatan jam

masuk kerja, sesuai dengan waktu kerja yang ditetapkan oleh

perusahaan

2. Tanggung-jawab merupakan kemampuan dalam menjalankan tugas

dan peraturan perusahaan.

3. Sikap merupakan dasar tentang berpakaian dan bertingkah laku dalam

melaksanakan pekerjaan.

4. Norma merupakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang tidak boleh

dilakukan oleh para karyawan selama didalam sebuah perusahaan dan

sebagai acuan dalam bersikap.

Menurut Rivai (2004:30), prestasi kerja karyawan merupakan

keterampilan dan kemampuan karyawan dalam melaksanakan suatu

pekerjaan atau tugas. Semakin baik disiplin karyawan pada sebuah

(19)

Sebaliknya tanpa disiplin karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan

untuk mencapai hasil yang optimal.

Faktor lain yang mempengaruhi prestasi kerja adalah disiplin kerja

karyawan. Kedisiplinan yang ditanamkan karyawan akan sangat

mempengaruhi kesungguhan karyawan dalam bekerja. Oleh karena itu,

perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya bekerja secara

disiplin dan pemimpin tersebut juga harus dapat menujukkan cara yang

paling baik dan membantu karyawan bertindak disiplin dalam

menyelesaikan tugas atau pekerjaan sehari-harinya.

Untuk itu, sebagai upaya dalam mewujudkan tujuan tersebut,

Malioboro Inn Hotel, Jalan Sosrowijaya, Yogyakarta berusaha

meningkatkan disiplin kerja karyawan yang kemudian menghasilkan

prestasi pada seluruh pegawainya. Adanya fenomena keterkaitan antara

disiplin karyawan pada prestasi terhadap karyawan mendorong penulis

untuk mengadakan penelitian dengan judul “Pengaruh Disiplin

Terhadap Prestasi Kerja Karyawan Di Malioboro Inn Hotel, jalan

Sosrowijayan. Yogyakarta”.

B. Rumusan Masalah

Apakah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap prestasi kerja

karyawan?

C. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah disiplin kerja berpengaruh positif terhadap

(20)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan dalam menentukan

kebijakan selanjutnya yang akan diambil di bidang manajemen sumber

daya manusia, terutama dalam hal kedisiplin dan prestasi yang sesuai

dengan kepentingan perusahaan dan karyawannya.

2. Bagi Peneliti

Bagi peneliti dapat digunakan sebagai perbandingan sejauh mana

teori-teori yang diperoleh selama perkuliahan dapat diterapkan secara nyata

dalam dunia usaha dan menambah wawasan.

3. Bagi Pengembangan Ilmu

Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan ilmu

pengetahuan dengan membandingkan hasil penelitian dengan teori

yang diperoleh, sebagai tolak ukur melakukan penelitian yang lain

dalam bidang manajemen sumber daya manusia.

E. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini berisi mengenai latar belakang, rumusan

permasalahan, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisi mengenai landasan teori, hasil penelitian

(21)

BAB III METODE PENELITIAN

Bab ini berisi mengenai jenis penelitian, subjek dan

objek,waktu dan lokasi, variabel, definisi operasional,

populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik

pengujian instrument, teknik analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menjelaskan mengenai subjek penelitian yaitu

sejarah perusahaan, bidang usaha, struktur organisasi, dan

profil perusahaan.

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi dua hal pokok. Pertama paparan atau

deskripsi mengenai temuan yang diperoleh dan analisisnya,

baik secara kualitatif (data dalam table atau grafik) maupun

secara kualitatif. Kedua memuat hasil uji statistik.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan dan saran terhadap masalah yang

(22)

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Landasan Teori

1. Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu perencanaan,

pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan, dan pengawasan

terhadap pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa,

pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemisahan tenaga kerja dalam

rangka mencapai tujuan organisasi. Menurut Mangkunegara (2001:28),

manajemen sumber daya manusia berkembang setiap waktu.

Hasibuan (2001:33), menjabarkan bahwa sumber daya manusia

sudah ada sejak adanya kerjasama dan pembagian kerja diantara dua

orang atau lebih dalam mencapai tujuan tertentu. Manajemen

merupakan suatu ilmu dan seni menurut Hasibuan (2009:36), sebab

antara keduanya tidak bisa dipisahkan. Manajemen sebagai suatu ilmu

pengetahuan, karena telah dipelajari sejak lama dan telah

diorganisasikan menjadi suatu teori. Hal ini karena didalamnya

menjelaskan tentang gejala manajemen, yang kemudian

gejala-gejala ini diteliti dengan menggunakan metode ilmiah yang

dirumuskan dalam bentuk prinsip-prinsip yang diwujudkan dalam

suatu bentuk teori. Sedangkan manajemen sebagai suatu seni, memiliki

makna bahwa didalam mencapai suatu tujuan diperlukan kerjasama

(23)

agar mau bekerjasama itulah yang disebut seni. Karena tidaklah mudah

memerintah orang untuk melakukan sesuatu, diperlukan cara yang jitu

atau tepat agar orang tersebut mau melakukan pekerjaan untuk

mencapai tujuan bersama.

a. Pengertian manajemen berdasarkan sumber daya manusia

Kata manajemen di ambil dari kata bahasa inggris yaitu

manage” yang berarti mengurus, mengelola, mengendalikan,

mengushakan, memimpin. Beberapa pengertian manajemen

menurut beberapa ahli sebagai berikut :

1) Menurut, Goerge R Terry (dalam Hasibuan, 2009:32),

manjemen adalah proses yang khas, yang terdiri dari

tindakan-tindakan yang berupa: perencanaan, pengorganisasian,

menggerakkan dan pengawasan, yang dilakukan untuk

menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah

ditetapkan melalui pemanfaatan sumber-sumber daya manusia

serta sumber-sumber lain.

2) Menurut, Richard L.Daft (dalam Hasibuan, 2009:33),

manajemen adalah pencapaian sasaran-sasaran organisasi

dengan cara yang efektif dan efisien melalui perencanaan

pengorganisasian, kepimpinan dan pengendalian sumber daya

organisasi.

3) Menurut T. Hani Handoko (dalam Hasibuan, 2009:34),

(24)

menentukan, menginterprestasikan, dan mencapai tujuan-tujuan

organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penyusunan personalia, pengarahan,

kepemimpinan, dan pengawasan.

Sebenarnya ada banyak versi mengenai definisi

manajemen, namun demikian pengertian manajemen itu sendiri

itu sendiri secara umum yang bisa kita jadikan pegangan adalah

suatu proses yang terdiri dari rangkaian kegiatan, seperti

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian

atau pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan

mencapai tujuan yang telah ditetapkan melalui pemanfaatan

sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.

b. Fungsi manajemen berdasarkan sumber daya manusia

Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan

selalu ada dan melekat di dalam suatu proses manajemen yang

akan dijadikan acuan oleh manajer dalam melaksanakan kegiatan

untuk mencapai tujuan. Menurut Hasibuan (2001:35), fungsi

manajemen sumber daya manusia terdiri dari :

1) Perencanaan adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif

serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan dalam membantu

terwujudnya tujuan.

2) Pengorganisasian adalah kegiatan untuk mengorganisasikan

(25)

hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi

dalam bagan organisasi.

3) Pengarahan adalah kegiatan mengarahkan semua pegawai atau

karyawan, agar mau bekerjasama dan bekerja efektif, serta

efisien dalam membantu tercapainya tujuan organisasi,

karyawan dan masyarakat.

4) Pengendalian adalah kegiatan mengendalikan semua pegawai

atau karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan dan bekerja

sesuai rencana.

5) Pengadaan adalah proses penarikan, seleksi, penempatan,

orientasi dan induksi untuk menempatkan karyawan sesuai

dengan kebutuhan organisasi.

6) Pengembangan adalah proses peningkatan teknis, teoritis,

konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan

pelatihan.

7) Kompensasi adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak

langsung, uang atau barang kepada pegawai sebagai imbalan

jasa yang diberikan organisasi.

8) Pengintegrasian adalah kegiatan untuk mempersatukan

kepentingan organisasi dan kebutuhan karyawan, agar tercipta

(26)

9) Pemeliharaan adalah kegiatan untuk memelihara atau

meningkatkan kondisi fisik, mental dan realistis karyawan, agar

mereka tetap mau bekerjasama hingga pensiun.

10)Kedisiplinan adalah keinginan dan kesadaran untuk mentaati

peraturan-peraturan perusahaan dan norma-norma sosial.

11)Pemberhentian adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari

suatu organisasi atau perusahaan.

c. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia menurut

Siagian (1999:43) adalah sebagai berikut :

1) Pencapaian tujuan masyarakat sebagai keseluruhan

Tidak ada organisasi yang bisa mempertahankan dan

melanjutkan eksistensinya dalam keadaan terisolasi dan tanpa

konteks. Berarti manajemen setiap organisasi harus memiliki

kepekaan terhadap tuntutan sosial yang ditujukan kepada

organisasi mempunyai kewajiban sosial yang harus

dipenuhuinya.

2) Pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan

Sebagai alat untuk meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan

produktivitas kerja organisasi sebagai keseluruhan.

3) Pencapaian tujuan fungsional

Keseluruhan langkah dan prosedur yang harus ditempuh

(27)

terdapat dalam organisasi mampu memberikan kontribusinya

yang maksimal.

4) Pencapaian tujuan pribadi

Motif sesorang memasuki organisasi adalah pencapaian

tujuan dan pemenuhan kepentingan pribadinya. Kemudian

harus terjadi adalah kesediaan semua anggota organisasi

sebagai individu untuk menentukan tujuan dan kepentingan

organisasi sebagai keseluruhan, bahkan juga kepentingan

masyarakat luas.

2. Disiplin Kerja

Perilaku tidak disiplin dari para karyawan masih terjadi seperti

terlambat masuk kerja, suka bertengkar dan melanggar

peraturan-peraturan jam istirahat. Perilaku tersebut akan berdampak terhadap

prestasi kerja karyawan yang menjadi faktor penghambat dalam

pencapaian tujuan suatu perusahaan. Oleh karena itu dinas harus

menciptakan disiplin kerja bagi karyawannya. Hani Handoko

(1995:26) menyatakan bahwa disiplin adalah kegiatan manajemen

untuk menjalankan standar-standar pengorganisasian. Menurut

Hasibuan (2001:48) disiplin kerja merupakan kesadaran dana

kesediaan seseorang mentaati semua peraturan dan norma-norma sosial

yang berlaku. Disiplin kerja menurut Dessler (dalam Hasibuan

2001:49) adalah satu prosedur yang mengoreksi atau menghukum

(28)

Menurut Saydam (1996:50) penerapan disiplin kerja ditujukan agar

semua karyawan bersedia dengan sukarela mematuhi dan mentaati

segala peraturan dan tata tertib yang berlaku tanpa paksaan. Karena

pencapaian tujuan sangat berkaitan dengan disiplin kerja pegawai atau

karyawan. Disiplin karyawan yang baik akan mempercepat pencapaian

tujuan dan ketiadaan disiplin dapat memperlambat pencapaian tujuan.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka arah dan tujuan

disiplin kerja adalah terciptanya keteraturan dalam kehidupan suatu

organisasi atau perusahaan. Keteraturan tersebut akan tercipta mana

kala masing-masing anggota memiliki ketaatan waktu kerja,

mengerjakan semua pekerjaan dengan baik, serta mematuhi peraturan

dan tidak menyimpang dari nilai-nilai yang telah disepakati bersama.

a. Macam-macam penerapan disiplin kerja menurut Hani Handoko

(1995:30) disiplin kerja dibagi atas dua tipe yaitu :

1) Disiplin preventif merupakan kegiatan dilaksanakan untuk

mendorong karyawan agar mengikuti standar dan aturan

sehingga penyelewengan-penyelewengan bisa dicegah.

2) Disiplin korektif merupakan kegiatan untuk menangani

pelanggaran terhadap aturan-aturan dan mencoba untuk

(29)

b. Indikator disiplin kerja

1) Disiplin waktu

Disiplin waktu yaitu sikap atau tingkah laku yang

menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja yang meliputi

kehadiran dan kepatuhan karyawan pada jam kerja,

karyawan melaksanakan tugas dengan tepat waktu dan

benar.

2) Disiplin peraturan

Disiplin peraturan yaitu peraturan maupun tata tertib

yang tertulis maupun tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu

perusahaan dapat dicapai dengan baik. Untuk itu

dibutuhkan sikap setia dari karyawan terhadap komitmen

yang telah ditetapkan tersebut. Kesetiaan disini berarti taat

dan patuh melaksanakan perintah dari atasan dan

peraturan-peraturan, tata tertib yang telah ditetapkan. Serta ketaatan

karyawan dalam menggunakan kelengkapan pakaian

seragam yang telah ditentukan oleh perusahaan.

3) Disiplin tanggung-jawab

Disiplin tanggung-jawab yaitu penggunaan dan

pemeliharaan peralatan yang sebaik-baiknya, sehingga

dapat menunjang kegiatan kantor berjalan dengan lancar.

(30)

yang menjadi tanggung-jawabnya sebagai seorang

karyawan.

Berdasarkan indikator disiplin kerja pada keterangan diatas

yaitu :

Menurut Saydam (1996:54) bentuk disiplin kerja yang

baik akan tergambar dalam suasana :

a) Tingginya rasa kepedulian karyawan terhadap

pencapaian tujuan.

b) Tingginya semangat dan gairah kerja serta inisiatif

karyawan dalam melakukan pekerjaan.

c) Besarnya tanggung-jawab para karyawan untuk

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

d) Berkembangnya rasa memiliki dan rasa solidaritas yang

tinggi di kalangan karyawan.

e) Meningkatnya efisiensi dan produktivitas para

karyawan.

Disiplin kerja didalam suatu manajemen sumber daya

manusia pada dasarnya yang mempengaruhui tingkat

kedisiplinan pegawai atau karyawan menurut Hasibuan

(2001:201), antara lain :

a) Tujuan dan kemampuan

Tujuan yang akan dicapai harus jelas dan ditetapkan

(31)

karyawan. Hal ini berarti bahwa tujuan (pekerjaan)

yang dibebankan kepada karyawan harus sesuai

dengan kemampuan karyawan yang bersangkutan, agar

bekerja bersungguh-sungguh dan disiplin dalam

mengerjakannya.

b) Teladan pimpinan

Teladan pimpinan sangat berperan dalam

menentukan disiplin kerja karyawan karena

pimpinan dijadikan teladan atau panutan oleh para

bawahannya. Dengan teladan pimpinan yang baik,

disiplin kerja bawahan juga akan baik. Pimpinan

jangan mengharapkan disiplin kerja bawahan baik

apabila sebagai pimpinan kurang disiplin.

c) Balas jasa

Balas jasa (gaji dan kesejahteraan) ikut

mempengaruhi disiplin kerja karyawan, karena

balas jasa akan memberikan kepuasan dan kecintaan

karyawan terhadap perusahaannya dan

pekerjaannya. Jika kecintaan pegawai atau

karyawan semakin baik terhadap pekerjaan, maka

disiplin kerja mereka akan semakin baik pula.

(32)

balas jasa yang diterima kurang memuaskan untuk

memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarga.

d) Keadilan

Keadilan ikut mendorong disiplin kerja

pegawai, karena ego dan sifat manusia yang selalu

menangangap dirinya penting dan minta

diperlakukan sama dengan manusia lainnya.

Keadilan yang dijadikan dasar kebijaksanaan dalam

pemberian balas jasa atau hukum yang akan

merangsang terciptanya disiplin kerja karyawan

yang baik.

e) Pengawasan melekat

Pengawasan melekat adalah tindakan nyata

dan paling efektif untuk mencegah atau mengetahui

kesalahan, membetulkan kesalahan, memelihara

disiplin kerja, mengaktifkan peranan atasan dan

bawahan, menggali sistem-sistem kerja yang paling

efektif, serta menciptakan sistem internal kontrol

yang terbaik dalam mendukung terwujudnya tujuan

(33)

f) Sanksi hukuman

Sanksi hukuman yang semakin berat,

membuat karyawan-karyawan semakin takut

melanggar aturan-aturan didalam perusahaan,

sehingga sikap dan perilaku tidak disiplin karyawan

akan berkurang. Sanksi hukuman harus ditetapkan

berdasarkan pertimbangan logis atau masuk akal

dan diinformasikan secara jelas kepada semua

karyawan. Sanksi hukuman hendaknya cukup wajar

kepada setiap tingkat pelanggaran, bersifat

mendidik dan menjadi alat motivasi untuk

memelihara kedisiplinan dalam suatu perusahaan.

g) Ketegasan

Ketegasan pimpinan dalam melakukan

tindakan akan mempengaruhi disiplin kerja

karyawan. Pimpinan harus berani dan tegas

bertindak untuk menghukum setiap karyawan yang

tidak disiplin sesuai dengan sanksi hukuman yang

telah ditetapkan.

h) Hubungan kemanusiaan

Hubungan kemanusiaan yang harmonis

diantara sesama karyawan ikut menciptakan disiplin

(34)

harus menciptakan suasana hubungan kemanusiaan

yang serasi dan mengikat, vertikal maupun

horizontal diantara semua karyawan. Hal ini

memotivasi disiplin kerja yang baik.

c. Faktor-faktor pembinaan disiplin

Menurut Martoyo (1994:60) faktor yang dapat menunjang

pembinaan disiplin yakni sebagai berikut :

1) Motivasi

2) Pendidikan dan latihan

3) Kepimpinan

4) Kesejahteraan

5) Penegakan disiplin lewat hukum

d. Pola pembinaan disiplin kerja

Menurut Saydam (1996:63) pola pembinaan disiplin kerja

dapat berupa :

1) Menciptakan peraturan dan tata tertib yang harus dilaksanakan

oleh para pegawai atau karyawan.

2) Menciptakan dan member sanksi-sanksi bagi pelanggar disiplin

kerja.

3) Melakukan pembinaan disiplin melalui pelatihan-pelatihan

(35)

e. Hal-hal penting dalam pembinaan disiplin

Pembinaan disiplin menurut Martoyo (1994:62) bukan hanya

mencakup hal-hal yang bersifat dasar saja perlu kiranya

memperhatikan hal-hal penting lainnya diantaranya yang perlu

diperhatikan oleh setiap pimpinan kepada karyawan sebagai

berikut :

1) Arahkan sebagai setiap anggota atau anak buah senantiasa

menjaga ketertiban sebagai kebiasaan dalam kehidupan

sehari-hari, sehingga kondisi tertib dan teratur menjadi darah daging

karyawannya.

2) Seorang pemimpin diharpakan mengetahui benar keadaan dan

kesatuannya, perusahaan yang dipimpinnya, keadaan

anggotanya, perilakau dan sifat-sifatnya bahkan kondisi

kehidupan rumah tangganya.

3) Perintah, instruksi dan lain-lain petunjuk yang diberikan anak

buah harus cukup tegas, jelas dan dapat dimengerti dengan baik

oleh anak buah sehingga tidak bingung dalam pelaksanaannya.

Semua perintah dan instruksi tidak boleh menimbulkan lebih

dari satu tafsiran.

4) Sederhanakan mekanisme kerja ataupun prosedur kerja dalam

organisasi sehingga tidak berliku-liku dan tidak menentu.

Buatlah prosedur kerja yang sederhana dan mudah

(36)

5) Upayakan agar anak buah senantiasa mempunyai kesibukan

kerja, baik fisik atau pikiran sehingga kesempatan untuk

melakukan hal-hal yang tidak baik atau melanggar disiplin

kerja dapat dihindarkan.

3. Prestasi Kerja

Pada manusia normal, biasanya keinginan untuk berprestasi akan

selalu menjadi dambaan yang dapat mendorong yang bersangkutan

untuk melakukan pekerjaan. Pencapaian prestasi dalam melakukan

pekerjaan. Pencapaian prestasi dalam melakukan suatu pekerjaan akan

menggerakan yang bersangkutan untuk melakukan tugas-tugas

berikutnya. Dengan demikian prestasi kerja yang dicapai dalam

pekerjaan akan menimbulkan sikap positif, sikap yang selalu

melakukan pekerjaan dengan penuh tantangan. Sebaliknya, bila

seseorang gagal dalam prestasi dalam melakukan pekerjaan akan

menimbulkan rasa frustasi dan tidak puas. Hal ini kan berakibat pada

timbulnya kecenderungan konflik di dalam lingkungan pekerjaan.

Pemberian penghargaan atas prestasi pegawai merupakan

pengakuan tulus atas keberhasilan tugas yang telah dilaksanakan oleh

karyawan. Karyawan dalam bekerja sebenarnya tidak mengharapkan

kompensasi berbentuk material semata tetapi juga mengharpkan

penghargaan dalam bentuk non materi atas jerih payah mereka dalam

melakukan tugas. Oleh sebab itu dengan adanya prestasi kerja akam

(37)

berprestasi. Dengan pemberian penghargaan atas prestasi berarti

mendorong setiap karyawan untuk mencapai pestasi sesuai dengan

bidang tugasnya masing-masing. Sehingga pada akhirnya, para

karyawan yang belum berprestasi akan ikut terseret untuk berprestasi.

Mangkunegara (2001:35) mengemukakan bahwa prestasi kerja

adalah hasil kerja yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan

wewenang dan tanggung-jawab masing-masing dalam rangka

mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan

sesuai dengan moral maupun etika. Prestasi kerja didefinisikan oleh

Hasibuan (2001:36) adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang

dalam melaksanakan tugas-tugas dibebankan kepadanya yang

didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan, serta

waktu. Prestasi kerja merupakan proses melalui mana

organisasi-organisasi mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan menurut

Hani Handoko (1995:44). Prestasi kerja adalah gabungan dari tiga

faktor penting yaitu kemampuan dan minat pekerja, kemampuan dan

penerimaan atas penjelasan delegasi tugas, dan peran serta tingkat

motivasi seorang pekerja.

Berdasarkan pendapat diatas dikatakan bahwa prestasi kerja adalah

hasil kerja seseorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam

suatu proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan

kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah

(38)

Berdasarkan pendapat diatas dikatakan bahwa prestasi kerja adalah

hasil kerja seorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam

suatu proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan

kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah

ditentukan menurut Hani Handoko (1995:46):

a) Sikap seorang pegawai yang berprestasi

Menurut Saydam (dalam Hani Handoko 1995:47) seorang

pegawai yang mempunyai prestasi yang tinggi akan terlihat pada

sikap-sikap :

(1) Selalu menghindari spekulasi dan memiliki tanggung-jawab

yang tinggi.

(2) Mempunyai semangat dan ingin unggul dalam setiap

kesempatan.

(3) Cenderung bekerja terus tanpa istirahat dan mempunyai

inisiatif yang luar biasa.

(4) Menghendaki umpan balik dari setiap kegiatannya.

(5) Senang pada pekerjaan yang menantang dan mau bekerja tanpa

memikirkan imbalan materi.

(6) Rasa kekerabatan yang bersangkutan biasanya rendah.

b) Indikator prestasi kerja

Seorang pegawai atau karyawan yang memiliki prestasi kerja

(39)

melakukan penilaian prestasi kerja menurut Flippo (Hani Handoko,

1995: 48), faktor-faktor tersebut antara lain adalah :

(1) Kesetiaan adalah tekat dan kesanggupan mentaati,

melaksanakan, dan mengamalkan sesuatu yang ditaati dengan

penuh kesadaran dan tanggung jawab.

(2) Tanggung-jawab adalah kesanggupan seorang tenaga kerja

dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan yang diserahkan

kepadanya dengan sebaik-baiknya dan tepat waktu, serta berani

memikul resiko, atas keputusan yang diambilnya.

(3) Kerjasama adalah kemampuan seorang tenaga kerja untuk

bekerja bersama-sama dengan orang lain dalam menyelesaikan

suatu tugas dan pekerjaan yang telah ditetapkan, sehingga

mencapai daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

(4) Kualitas kerja adalah mutu dari hasil yang diperoleh dalam

melaksanakan pekerjaan.

(5) Kuantitas kerja adalah jumlah atau banyaknya hasil yang

diperoleh dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

(6) Inisiatif adalah gagasan atau ide yang timbul dari karyawan

dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

(7) Pengetahuan pekerjaan adalah seberapa paham karyawan

dalam melaksanakan suatu pekerjaan.

Menurut Henry Simamora (1997:66), disiplin adalah

(40)

teratur serta menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja

didalam sebuah organisasi khususnya didalam suatu

perusahaan. Tindakan disiplin yang efektif terpusat pada

perilaku karyawan yang salah, tidak pada karyawan sebagai

pribadi.

Menurut Hasibuan (2000:38) disiplin adalah kesadaran dan

kesediaan seseorang menaati semua peraturan. Indikator dari

disiplin adalah sikap atau inisiatif, kualitas kerja, dan waktu,

selain itu sebagai fungsi operatif manajemen sumber daya

manusia yang terpenting karena semakin disiplin karyawan,

semakin tinggi prestasi kerja yang dapat dicapainya. Tanpa

disiplin karyawan yang baik, maka sulit bagi perusahaan

mencapai hasil yang optimal.

Menurut Malayu (2003:47) disiplin adalah fungsi operatif

dari manajemen sumber daya manusia yang terpenting karena

semakin baik disiplin karyawan, semakin tinggi kinerja yang

dapat dicapai seorang karyawan. Tanpa disiplin karyawan yang

baik, maka sulit bagi perusahaan mencapai hasil yang optimal.

Disiplin kerja yang baik mencerminkan besarnya rasa

tanggung-jawab seseorang terhadap tugas-tugas yang diberikan

(41)

Menurut Nasution (2000:65), indikator dari prestasi kerja

terdiri dari kualitas kerja, keterampilan. Adapun

peraturan-peraturan yang berkaitan dengan disiplin kerja sebagai berikut :

1) Kehadiran merupakan tingkat absensi karyawan dan

ketepatan jam masuk kerja, sesuai dengan waktu yang

ditetapkan oleh perusahaan.

2) Tanggung-jawab merupakan kemampuan dalam

menjalankan tugas dan peraturan perusahaan.

3) Sikap merupakan dasar tentang berpakaian dan bertingkah

laku dalam melaksanakan pekerjaan.

4) Norma merupakan apa yang boleh dilakukan dan apa yang

tidak boleh dilakukan oleh para karyawan selama didalam

sebuah perusahaan dan sebagai acuan dalam bersikap.

Menurut Rivai (2004:68), prestasi kerja karyawan

merupakan keterampilan dan kemampuan karyawan dalam

melaksanakan suatu pekerjaan atau tugas. Semakin baik

disiplin karyawan pada sebuah perusahaan, semakin tinggi

prestasi kerja yang dapat dicapai. Sebaliknya tanpa disiplin

karyawan yang baik, sulit bagi perusahaan untuk mencapai

hasil yang optimal. Faktor lain yang mempengaruhui

prestasi kerja adalah disiplin kerja karyawan. Kedisiplinan

yang ditanamkan karyawan akan sangat mempengaruhui

(42)

perlu upaya pemimpin untuk membuat karyawannya

bekerja secara disiplin dan pimpinan tersebut juga harus

dapat menunjukkan cara yang paling baik dan membantu

karyawan bertindak disiplin dalam menyelesaikan tugas

atau pekerjaan sehari-harinya.

B. Penelitian-penelitian sebelumnya

Penelitian ini yang dilakukan oleh Harjanto (2003) mengenai

hubungan antara presepsi tentang motivasi kerja dan pengawasan

pimpinan dengan disiplin kerja pada perusahaan batik “Menur“ di Bayat,

Klaten. Pada hasil penelitian ini ditemukan bahwa motivasi dan

pengawasan mempunyai hubungan yang cukup terhadap disiplin kerja.

Berdasarkan penelitian disimpulkan bahwa seorang karyawan akan selalu

disiplin dalam melaksanakan tugas, jika mendapat pengawasan dari

pemimpin dan merasa puas dengan perusahaan. Dengan pengawasan dan

kepuasan tersebut karyawan akan termotivasi untuk mematuhui peraturan

perusahaan. Disiplin kerja yang baik diharapkan mampu meningkatkan

prestasi kerja karyawan. Disiplin kerja merupakan satu faktor yang sangat

penting dalam mencapai tujuan perusahaan. Karyawan akan sadar setelah

mendapatkan teguran atau peringatan sehingga pegawai tersebut akan

memperbaiki dan meningkatkan prestasi kerjanya. Dengan demikian,

disiplin kerja mempunyai pengaruh positif terhadap prestasi kerja

(43)

C. Kerangka konseptual penelitian

Disiplin, menurut Henry Simamora (1997:66), disiplin adalah bentuk

pengendalian diri karyawan dan pelaksanaan yang teratur serta

menunjukkan tingkat kesungguhan tim kerja didalam sebuah organisasi

khususnya didalam suatu perusahaan. Disiplin kerja yaitu :

1. Disiplin waktu

2. Disiplin peraturan

3. Disiplin tanggung-jawab

Menurut Mangkunegara (2001:35), prestasi kerja adalah hasil kerja

yang dicapai oleh seseorang sesuai dengan wewenang dan tanggung-

jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara

legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral maupun etika.

Menurut Flippo (1996) prestasi kerja yaitu :

a. Kesetiaan

b. Tanggung-jawab

c. Kerjasama

d. Kualitas kerja

e. Kuantitas kerja

f. Inisiatif

g. Pengetahuan pekerjaan

Karyawan memiliki beragam sifat disiplin kerja. Disiplin

kerja karyawan yang menjadi target yang bisa membuahkan

(44)

atas keberhasilan tugas yang telah diselesaikan oleh karyawan.

Dengan pemberian penghargaan atas prestasi berarti mendorong

semua karyawan untuk mencapai prestasi sesuai dengan bidang

tugasnya masing-masing. Sehingga pada akhirnya pada karyawan

yang belum berprestasi akan tereseret untuk berprestasi.

D. Rumusan hipotesis

Rumusan hipotesis penelitian ini berbunyi disiplin berpengaruh

(45)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian dalam penelitian ini yaitu studi kasus dimana

penelitian bertujuan untuk membahas suatu permasalahan yang terjadi

dalam suatu perusahaan dan kesimpulan yang dihasilkan hanya berlaku

pada perusahaan yang dituju.

B. Subjek Dan Obyek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah karyawan Maliboro Inn Hotel, jalan

Sosrowijayan No 23-27. Yogyakarta

2. Objek Penelitian

Objek dari penelitian ini adalah disiplin dan prestasi kerja karyawan di

Malioboro Inn Hotel, jalan Sosrowijayan No 23-27. Yogyakarta.

C. Waktu Penelitian dan Lokasi Penelitian.

1. Waktu Penelitian

Waktu dari penelitian ini adalah selama 1 bulan.

2. Lokasi Penelitian

Lokasi dari penelitian ini adalah Malioboro Inn Hotel, Jalan

(46)

D. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

1. Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas juga sering disebut

sebagai variabel stimulus, predictor, antencedent. Variabel bebas

adalah yang mempengaruhi perubahan variabel dependen, yang

menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah disiplin.

Tabel III.1.0 Variabel Independen

Variabel Keterangan Dimensi Inti Pernyataan Disiplin Terciptanya keteraturan

dalam kehidupan suatu

Sikap atau tingkah laku yang

menunjukkan ketaatan terhadap jam kerja.

Sikap atau tingkah laku atau tingkah laku yang menunjukkan ketaatan terhadap tata tertib yang tertulis maupun tidak tertulis dibuat agar tujuan suatu perusahaan dapat dicapai dengan baik.

(47)

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat sering juga disebut

variabel output, variabel dependen sendiri adalah variabel yang

dipengaruhi karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini

yang menjadi variabel dependen adalah prestasi kerja karyawan.

Tabel III.2.0 Variabel Dependen

Variabel Keterangan Dimensi Inti Pernyataan Prestasi

Kerja

Hasil kerja seorang karyawan melalui serangkaian aktivitas dalam proses kerja yang sesuai dengan tanggung-jawab yang diberikan kepadanya dalam jangka waktu tertentu atau periode yang telah ditentukan. pekerjaan sesuai target yang dibebankan.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau

subjek yang mempunyai kulitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan Sugiyono (2011:122). Menurut Rochaety (dalam

Sugiyono, 2011:123) populasi adalah sekelompok orang, kejadian

atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu. Dalam

penelitian populasi adalah seluruh karyawan Malioboro Inn Hotel

(48)

2. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karekteristik yang dimilik

oleh populasi menurut Sugiyono. Sampel dalam penelitian ini

adalah sebagian dari karyawan Maliboro Inn Hotel, Yogyakarta.

Dalam hal penelitian ini karena populasi bersifat finite

(terbatas), maka perhitungan untuk menentukan jumlah sample

digunakan rumus perhitungan sampel sebagai berikut:

n = / 4 (

n = / 4

n = 39,9

Keterangan:

n = jumlah sampel

Z = nilai Z dengan tingkat keyakinan yang dibutuhkan penentuan

sampel persen, pada = 5% dan Z = 44

Moe = margin of error atau kesalahan maksimum yang bisa

ditoleransi, biasanya 10%

Berdasarkan perhitungan diatas maka jumlah sampel

penelitian ini adalah 39,9 yang dibulatkan menjadi 40 responden.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan cara

(49)

F. Jenis Data Yang Diperlukan

1. Data Primer

Data Primer pada penelitian ini merupkan data yang diperoleh dari

karyawan di “Malioboro Inn Hotel jalan Sosrowijayan“. Yogyakarta,

berdasarkan jawaban karyawan atas disiplin terhadap prestasi kerja

dari pertanyaan kuisioner.

2. Data Sekunder

Data Sekunder pada penelitian ini merupakan data yang diperoleh

dari “Malioboro Inn Hotel”, jalan Sosrowijayan. Yogyakarta,

mengenai profil dari hotel tersebut sebagai tempat penelitian

G. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen pengumpulan data yaitu dengan menggunakan metode

angket yang memberikan daftar pertanyaan atau kuisioner kepada

karyawan “Malioboro Inn Hotel”, jalan Sosrowijayan. Yogyakarta.

Kuesioner yang diberikan kepada konsumen berupa pertanyaan

yang penulis buat berdasarkan dimensi-dimensi dari variable X (disiplin)

dan variable Y (prestasi kerja). Skala yang digunakan untuk pengukuran

menggunakan skala likert, yaitu skala untuk mengukur sikap, pendapat

(50)

Jenis Skala:

No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3 4 Tidak Setuju (TS) 2 5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

H. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen bertujuan untuk menguji instrumen

penelitian yang telah disusun. Maka kuesioner yang telah dibagi akan

menjalani dua tes terlebih dahulu, yaitu tes validitas dan tes reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengetahui kelayakan butir-butir

dalam suatu daftar pertanyaan dalam mendefinisikan suatu variabel.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut. Uji validitas menggunakan teknik korelasi Product Moment

dengan menggunakan rumus sebagai berikut (dalam Sugiyono, 2011:

124):

Dimana:

: Koifisien antara X dan Y (product moment)

X : Nilai total jawaban dari masing-masing nomor dari responden

(51)

∑ X : Jumlah skor butir

∑ XY : Jumlah hasil kali antara X dan Y

N : Banyaknya sampel uji coba

Untuk menentukan apakah instrumen tersebut valid atau tidak,

digunakan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 95% maka

instrumen tersebut dikatakan valid.

b. Jika r hitung < r tabel dengan taraf keyakinan 95%, maka

instrumen tersebut dikatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Menurut Husein Umar (dalam Sugiyono, 2011:125), reliabilitas

merupakan suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat

pengukur didalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah

derajat ketepatan, ketelitian, atau keakuratan yang ditujukan oleh

instrumen pengukuran menurut Husein Umar (dalam Sugiyono,

2011:126). Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena

instrumen tersebut sudah baik. Apabila datanya memang benar sesuai

dengan kenyataannya, maka berapa kali pun diambil tetap akan sama.

Dalam menghitung realibilitas, peneliti menggunakan rumus

Cronbach’s Alpha. Rumus Cronbach’s Alpha digunakan untuk

mencari reliabilitas instrumen yang sekornya bukan 1 dan 0, misalnya

(52)

Rumus Cronbach’s Alpha:

Keterangan:

: Reliabilitas

: Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

: Jumlah varian butir

: Varian total

I. Analisis Data

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis data deskriptif adalah analisis yang berfungsi

untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap obyek

yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana

adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum.

2. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier sederhana. Analisis ini untuk mengetahui pengaruh

antara variabel independen dengan variable dependen. Sebelum

dianalisis regaresi sederhana terlebih dahulu data diuji normalitas. Hal

ini dilakukan untuk mengetahui data Y (populasi) berdistribusi

normal maka peneliti menganalisis dengan statistika non-parametik.

(53)

statistika parametik. Dalam buku statistika karangan Ferguson

menyatakan bahwa bila sampel lebih dari 25 maka data sampel

tersebut diasumsikan berdistribusi normal, dengan catatan bahwa

sampel tersebut menyangkut orang. Ini karena jumlah sampel yang

besar (lebih dari 25) tidak akan menggangu estimasi dari populasinya.

Untuk menganalisis data dalam regresi linear sederhana ada

beberapa tahapan yang harus dilakukan secara urut. Tahapan tersebut

adalah:

1. Mencari Persamaan Regresi

Persamaan dasar garis regresi linier sederhana adalah

Ŷ =

a + bX

Keterangan:

Ŷ = Variabel dependen (nilai yang diprediksikan)

X = Variabel independen

a = Konstanta (nilai Y apabila a = 0)

b = Koefisien regresi (nilai peningkatan atau penurunan)

Pemakaian lambing Ŷ(Y topi) disini karena antara respon Y

sebenarnya dan respon yang diperoleh dari regresi pada umumnya

harganya berbeda. Dengan kata lain guna Ŷ adalah untuk

(54)

2. Uji t

Tujuan dari pengujian koefisien regresi adalah untuk mengetahui

apakah ada pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Jika

ada perhitungan awal dikatakan normal maka uji t-Test Independen

sample diperlukan. Uji-t 1 sampel independen (bebas) adalah metode

yang digunakan untuk menguji kesamaan rata-rata 1 populasi yang

bersifat independen, maksudnya adalah bahwa populasi yang satu tidak

dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan populasi yang lain.

Barangkali, kondisi dimana kita tidak memiliki informasi mengenai

ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di

kehidupan nyata. Pengujian hipotesis dengan distribusi t adalah

pengujian hipotesis yang menggunakan distribusi t sebagai uji statistik.

Langkah-langkah uji t:

a. Menentukan Ho dan Ha

Ho : b1 = 0, artinya disiplin tidak berpengaruh positif terhadap

prestasi kerja karyawan

Ha : b1≠ 0, artinya disiplin ada berpengaruh positif terhadap

(55)

b. Menentukan level of significance(α):

Dalam penelititan ini level of significance atau tingkat

signifikannya sebesar 0,05 (5%) dengan derajat bebas (df) =

n-2 dan n merupakan jumlah sampel penelitian.

c. Menentukan nilai thitung dengan rumus:

ti =

Dimana:

ti = t hitung koefisien i

bi = koefisien regresi variabel i

= standar error dari i

d. Kriteria Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Jika thitung ≥ttabel maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(56)

41 BAB IV

GAMBARAN UMUM MALIOBORO INN HOTEL

A. Sejarah Berdirinya Malioboro Inn Hotel

MALIOBORO INN Hotel, Convention & Restaurant adalah sebuah

perusahaan yang bergerak dibidang jasa perhotelan di bawah naungan PT. Cahya

Surya Sri Savitri dengan Akta Notaris Muhammad Agus Hanafi, SH dengan

Nomor 15 Tanggal 29 April 2006 dan Berbadan Hukum Nomor: C – 01548

HT.01.01–TH.2007.

Perseroan ini berkedudukan di Yogyakarta, tepatnya di Jalan Sosrowijayan

No.23-25 Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedongtengen, Yogyakarta.

PT. Cahya Surya Sri Savitri didirikan oleh Bapak Drs. Bambang Sri

Wihono beserta keluarga dengan modal dasar sebesar Rp 4.000.000.000,- (Empat

Milyar Rupiah) yang terbagi atas 4000 (Empat Ribu) lembar saham, dengan nilai

nominal Rp 1.000.000,- (Satu Juta Rupiah) per lembar saham.

Maksud dan tujuan perseroan ialah berusaha dibidang perhotelan. Untuk

mencapai maksud dan tujuan perseroan tersebut maka perseroan dapat

melaksanakan kegiatan usaha berupa:

- Penyediaan fasilitas penginapan.

- Fasilitas untuk Pertemuan dan fasilitas Pertunjukan Hiburan.

- Fasilitas Restoran.

(57)

- Serta penyediaan fasilitas-fasiltas lain yang terkait guna melengkapi dan

mendukung usaha perhotelan.

Disamping penyediaan fasilitas-fasilitas tersebut di atas, perlu didukung

adanya sumber daya manusia yang handal, berpengalaman luas dan berwawasan

kedepan, sehingga akan dicapai suatu hasil yang optimal. Karyawan dan

karyawati Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant Yogyakarta adalah

lulusan dari berbagai bidang pendidikan baik dari pendidikan formal maupun

pendidikan non formal. Yaitu mulai dari jenjang pendidikan sekolah menengah

atas atau sederajat sampai dengan tingkat strata satu.

1. Fasilitas Penginapan (Hotel)

Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant yang terletak di

kawasan Malioboro, yang merupakan jantungnya Kota Yogyakarta merupakan

salah satu keunggulan tersendiri dibandingkan dengan hotel-hotel lain yang

ada di Yogyakarta. Hanya dibutuhkan jarak tempuh 500 meter dari Stasiun

Tugu Yogyakarta dan 20 menit perjalanan dari Bandara Internasional Adi

Sucipto Yogyakarta untuk menuju Malioboro Inn Hotel, Convention &

Restaurant. Sehingga akan memudahkan bagi para tamu atau konsumen yang

akan menginap di Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant.

Malioboro Inn Hotel, Convention & Restaurant yang memiliki kamar

sebanyak 50 kamar yang terbagi dalam 3 type kamar yang akan memberikan

pilihan bagi para tamu untuk menyesuaikan dengan kebutuhan kamar dan

(58)

Adapun type kamar yang ada adalah:

- 4 Family Room

- 40 Deluxe Room

- 6 Standard Room

Dengan fasilitas kamar:

- Air Condition ( AC )

- Television (TV) Cable

- Phone

- Hot & Cold Water with Shower

- Welcome Drink

- Breakfast

- Mini Bar ( Khusus Family Room )

- Free Wifi ( Hot Spot )

- Swimming Pool

Dengan jumlah kamar sebanyak 50 kemudian didukung dengan 44

karyawan yang berpengalaman maka pelayanan terhadap tamu akan lebih

efektif dan optimal, sehingga diharapkan para tamu akan merasa lebih puas

(59)

2. Fasilitas untuk Pertemuan (Convention Room)

Selain menyediakan tempat penginapan (Hotel), Malioboro Inn Hotel

juga menyediakan fasilitas Convention Room. Dengan kapasitas sebanyak 35

orang yang didukung dengan interior yang elegan dapat menjadikan pilihan

bagi para tamu maupun instansi baik pemerintah maupun swasta untuk

menyelenggarakan suatu event baik rapat, pertemuan, sarasehan maupun

arisan. Para tamu disuguhkan beberapa alternative pilihan paket yang

ditawarkan dengan harga yang kompetitif, yaitu antara lain :

- Paket A ( Half Day Meeting )

- Paket B ( Full Day Meeting )

- Paket C ( Full Board )

Dengan fasilitas:

- Air Condition (AC)

- OHP + Screen

- Sound System + 2 Wireless Mic + 1 Cable Mic

- Notepad & Pen

- Mineral Water + Suplamen Drink + Candy

- Meja Registrasi

- Spanduk Selamat Datang

Disamping itu ada berbagai macam pilihan menu yang kita tawarkan, baik

Europen Foods,Chinnes Foods, Sea Foods maupun Indonesian Foods, sehingga

(60)

3. Fasilitas Rumah Makan (Restaurant)

Untuk memberikan kemudahan bagi para tamu hotel untuk makan

siang maupun makan malam, Malioboro Inn Hotel menyediakan Restaurant

yang menyajikan berbagai macam menu baik ala carte maupun buffet. Dengan

adanya berbagai paket menu makan yang ditawarkan, maka akan

memudahkan bagi para tamu untuk memilih menu yang dikehendaki.

Adapun menu yang kami tawarkan adalah:

- Indonesia Foods

- Eroupen Foods

- Chinnes Foods

- Sea Foods

Bagi tamu yang menghendaki menu ala carte bisa langsung pesan dari

kamar melalui pesawat telpon dengan menghubungi Restaurant.

4. Fasilitas-fasilitas Lainnya

1. Swimming Pool

Kolam renang yang dimiliki Maliboro Inn Hotel sangat minimalis

dengan ukuran 4,5 m X 8,5 m namun dengan ukuran tersebut tidak

mengurangi antusia tamu untuk melakukan aktivitas renang. Tujuan awal

dari pembuatan kolam renang adalah untuk memenuhi harapan tamu –

tamu yang berenang sehingga begitu ada lahan langsung dibuatkan kolam

(61)

2. Hot Spot Area

Tentunya dengan kemajuan teknologi berimbas pula pada fasilitas

yang harus dimiliki hotel untuk memberikan pelayanan terbaik bagi tamu

–tamu yang menginap di Malioboro Inn Hotel. Dengan Fasilitas WiFi

(Hot Spot) maka tamu–tamu yang menginap di Malioboro Inn bisa

melakukan browsing internet baik di kamar ataupun disekitar area hotel.

3. TV Cable

Fasilitas televisi sekarang tidak hanya lokal namun sudah tersedia

pula TV Cable yang memberikan sajian informasi maupun hiburan

mancanegara dari beberapa Station TV luar seperti Fashion TV, HBO,

ESPN, Discovery, CNN, dan Gold TV

Fasiltas-fasilitas lain bagi tamu adalah telephone atau Faximile,

Laundry dan Taxi Service. Bagi para tamu yang menghendaki pelayanan

Telpon maupun Faximile dapat menghubungi bagian Reception.

Sedangkan bagi para tamu yang menghendaki pelayanan laundry

dapat menghubungi bagian House Keeping. Pelayanan laundry dapat

dikerjakan baik secara kilat maupun biasa dengan harga yang wajar,

sehingga tamu bisa memilih pelayanan sesuai dengan yang dikehendaki.

Adapun bagi para tamu yang menghendaki pelayanan Taxi Service

dapat menghubungi bagian Receptionist. Di Reception terdapat price list

atau daftar harga yang menawarkan berbagai pilihan, baik itu City Tour,

(62)

inova serta didukung dengan driver yang berpengalaman maka tamu akan

merasa lebih aman, nyaman dan lebih praktis.

Demikian sekilas profile perusahaan yang dapat kami sampaikan,sehingga

dapat memberikan sedikit gambaran kepada para relasi mengenai Malioboro Inn

Hotel, Convention & Restaurant di Yogyakarta.

B. Sistem Kerja

Sistem kerja yang dipakai oleh Hotel Malioboro Inn adalah sistem

shift yang terdiri dari tiga shift, standar kerja 8 jam / hari dengan waktu

istirahat 1 jam dan libur 1 kali tiap minggunya dengan hari yang

berbeda-beda tiap karyawan. Pembagian waktu kerja tidak sama diantara

departemen dan sangat mungkin tiap departemen berbeda regulasi

waktunya.

Pembagian waktu kerja:

Shift: I. 07.00 wib – 15.00 wib

II. 15.00 wib – 23.00 wib

III. 23.00 wib – 08.00 wib

Sistem kerja shift di atas berlaku bagi tenaga kerja operasional,

sedangkan staff jadwal kerjanya umum dari jam 08.00 wib – 16.00 wib.

Sistem ini diatur sedemikian rupa agar operasional hotel tetap berjalan

karena tidak mungkin jika semua karyawan mempunyai jadwal yang sama,

maka operasional hotel tidak akan dapat berjalan dengan semestinya.

Shift yang berlaku bagi petugas keamanan atau security hanya

(63)

Shift: I. 17.00 wib – 01.00 wib (dini hari)

II. 01.00 wib – 09.00 wib

Jadwal kerja security hanya terbagi 2 shift karena pihak manajemen

memakai tenaga security melihat kondisi dan situasi. Tingkat keamanan

yang rawan banyak terjadi pada malam hari karena itu tenaga security

pada pagi hingga sore ditiadakan. Hal lain yang dilihat pada siang hari

tenaga security bisa digantikan oleh yang lain sedangkan security

difokuskan pada malam hari.

Untuk bagian restaurant jadwal yang mereka pakai sama dengan

tenaga kerja operasional lainnya. Apalagi restaurant pada Hotel Malioboro

Inn buka selama 24 jam jadi setiap saat harus ada petugas yang siaga di

restaurant. Shift bagian restaurant yaitu:

Shift: I. 06.00 wib – 14.00 wib

II. 14.00 wib – 22.00 wib

Jadwal ini pun bisa berubah sesuai dengan situasi hotel dan kondisi

karyawan. Seperti jika karyawan datang pada jam 7 pagi maka ia akan

bertugas samapai dengan jam 3 sore untuk shift pagi, sedangkan shift

malam dari jam 3 sore sampai jam 11 malam. Namun karena restaurant di

buka sampai 24 jam maka karyawan lain bisa membantu bila diperlukan

tenaganya. Khusus untuk bagian Food and Beverage dikenakan sistem

kerja PS (Pagi Siang) dan SM (Siang Malam). Hal ini dilakukan agar Food

and Beverage Product (Cook / Chief) tetap ada di tempat walaupun pada

Gambar

Tabel t ...................................................................................
Tabel III.1.0 Variabel Independen
Tabel III.2.0 Variabel Dependen
Gambar IV. 1.1 Struktur Organisasi Malioboro Inn Hotel
+7

Referensi

Dokumen terkait

Sayyid Abul A‘la Maududi (1967) menegaskan Islam menyediakan asas norma-norma moral dan nilai untuk membimbing dan mengawal keseluruhan hidup manusia. Ia memberi kod

Hasil kegiatan menunjukan bahwa Sebagian besar guru memiliki pemahaman secara komprehensif mengenai teknik-teknik pembimbingan, pelaksanaan praktek pengenalan lapangan

mengarahkan, menggerakan orang lain, serta bertanggung jawab untuk meningkatkan usaha. 4) Memiliki inisiatif untuk jadi kreatif dan inovatif yaitu memiliki prakarsa untuk

Oleh sebab itu pendekatan Heuristik Silver Meal sangat menunjang untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada di PG Watoe Toelis Sidoarjo yaitu dapat melakukan perencanaan

Gejala: (1) umur 2-3 minggu daun runcing, kecil, kaku, pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) umur 3-5

Ditinjau dari sisi perkembangan dewan standar sebagai badan yang memiliki kewenangan dalam mengatur standar akuntansi tampak bahwa lembaga tersebut tidak memiliki kekuatan hukum

Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Penggugat dan dihubungkan dengan keterangan dua orang saksi di atas, maka Majelis telah menemukan fakta di persidangan, fakta

 Teknologi mekanik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses atau prinsip pembuatan dan cara kerja dari suatu benda sehingga diperoleh hasil yang