• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Balikpapan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kota Balikpapan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

6.1

ANALISIS KELEMBAGAAN KOTA BALIKPAPAN

6.1.1

Struktur Organiasasi, Tugas dan Fungsi Masing-masing Unit Terkait

Secara umum Kelembagaan Pemerintah Kota Balikpapan yang berperan dalam Bidang

Ke-Cipta Karya-an meliputi :

1. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan

Visi Misi Bappeda Kota Balikpapan

VISI :

Terwujudnya Perencanaan dan Pengendalian Pembangunan Kota yang Berkualitas

Dalam Rangka Mewujudkan Balikpapan Nyaman Dihuni

MISI :

Meningkatkan Kualitas Penyusunan Perencanaan Pembangunan Kota.

Meningkatkan Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi Dan Simplifikasi Perencanaan

Pembangunan.

Meningkatkan Pelaksanaan Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan.

Meningkatkan Kualitas Penelitian Dan Pengembangan Pembangunan Daerah.

Struktur organisasi badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan

adalah:

Gambar 6.1

(3)

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 18 Tahun 2008 tentang

Organisasi Dan Tata Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daearah Dan

Lembaga Teknis Daerah, Bappeda Kota Balikpapan mempunyai tugas melaksanakan

penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang perencanaan pembangunan

daerah dan penelitian.

Untuk melaksanakan tugas tersebut di atas, fungsi Bappeda Kota Balikpapan adalah

sebagai berikut :

 Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

 Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

 Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah

dan penelitian;

 Pelaksanaan, pengoordinasian dan pembinaan penelitian;

 Penyelenggaraan urusan kesekretariatan;

 Pembinaan kelompok jabatan fungsional;

 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugasnya.

2. Dinas Tata Kota dan Perumahan (DTKP) Kota Balikpapan

a) Visi Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan adalah “TERWUJUDNYA

TATA RUANG KOTA YANG PRODUKTIF DAN BERKELANJUTAN.”

b) Adapun Misi Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan ialah sebagai

berikut :

1. Mengembangkan Sistem Perencanaan Dan Pengendalian Pemanfaatan Ruang

Kota.

2. Mewujudkan Kawasan Perumahan Dan Permukiman Yang Berkualitas.

3. Membangun Sistem Pengawasan Bangunan Yang Efektif.

4. Peningkatan Pelayanan Masyarakat.

Dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan pelayanan

masyarakat, Dinas Tata Kota dan Perumahan Kota Balikpapan ditunjang dengan

struktur organisasi sebagai berikut:

1. Kepala Dinas

2. Sekretariat membawahkan :

1. Sub Bagian Perencanaan Program;

2. Sub Bagian Umum; dan

(4)

1. Seksi Tata Ruang; dan

2. Seksi Tata Bangunan

4. Bidang Perumahan membawahkan :

1. Seksi Penataan Perumahan Swadaya; dan

2. Seksi Penataan Perumahan Formal.

5. Bidang Pengawasan Bangunan membawahkan :

1. Seksi Pengawasan Bangunan Perumahan dan Permukiman; dan

2. Seksi Pengawasan Bangunan Umum.

6. Unit Pelaksana Teknis Dinas :

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Gambar 6.2

(5)

Tupoksi yang ada di Sekretariat

Sub Bidang Perencanaan Program mempunyai tugas:

- Melaksanakan penyusunan rencana strategis dinas

- Melaksanakan penyusunan rencana kegiatan tahunan dinas

- Melaksanakan verifikasi internal usulan perencanaan program dan kegiatan

dinas

- Melaksanakan supervisi, monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan

- Mengumpulkan dan menganalisa data hasil pelaksanaan program dan kegiatan di

bidang-bidang lingkup dinas

- Melaksanakan pengelolaan data dan dokumentasi pelaksanaan program dan

kegiatan dinas

- Menyusun laporan pelaksanaan program dan kegiatan dinas

- Menyiapkan bahan penyusunan LAKIP dinas

- Melaksanakan Tugas Lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Sub Bidang Umum mempunyai tugas :

- Melaksanakan pelayanan administrasi umum dan ketatausahan

- Mengelola tertib administrasi perkantoran dan kearsipan

- Melaksanakan tugas kehumasan dan keprotokolan

- Melaksanakan urusan rumah tangga, keamanan kantor dan mempersiapkan

sarana prasarana kantor

- Menyusun rencana kebutuhan alat-alat kantor, barang inventaris kantor/ rumah

tangga

- Melaksanakan pelayanan administrasi perjalanan dinas

- Melaksanakan pengadaan, pemeliharaan sarana, prasarana kantor dan

pengelolaan inventarisasi barang

- Menyelenggarakan administrasi kepegawaian

- Menyusun bahan pembinaan kedisiplinan pegawai

- Menyiapkan dan memproses usulan pendidikan dan pelatihan Pegawai

- Mempersiapkan penyelenggaraan bimbingan teknis tertentu dalam rangka

peningkatan kompetensi pegawai

- Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan

(6)

Sub Bidang Keuangan mempunyai tugas :

- Menyusun rencana usulan kebutuhan anggaran keuangan

- Mengkoordinir penyusunan RKA/ DPA SKPD

- Melaksanakan sistem akutansi pengelolaan keuangan SKPD

- Menyusun laporan keuangan SKPD

- Mempersiapkan dan menyusun kelengkapan administrasi keuangan

- Melaksanakan verifikasi kelengkapan bukti-bukti administrasi keuangan

- Menyusun rekapitulasi penyerapan keuangan sebagai bahan evaluasi kinerja

keuangan

- Menyusun neraca SKPD

- Mengkoordinir dan meneliti anggaran perubahan dinas

- Melaksanakan verifikasi dan perhitungan anggaran dinas

- Melaksanakan Tugas Lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai

dengan peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Perumahan

- Pelaksanaan perencanaan, bimbingan dan bantuan teknis dalam kegiatan

penataan bangunan perumahan formal, perumahan swadaya dan bangunan

pendukung lainnya

- Pelaksanaan survey dan penelitian dalam rangka penataan bangunan perumahan

formal dan perumahan swadaya

- Pelaksanaan evaluasi, pengkajian dan pengarahan terhadap perbaikan

lingkungan bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya

- Penyusunan dan penyiapan data untuk bahan evaluasi dan pengembangan

terhadap bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya

- Penyelenggaraan pengaturan terhadap penataan bangunan perumahan formal

dan perumahan swadaya, sarana prasarana dan fasilitas lingkungan meliputi :

Sanitasi, Air Limbah, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Drainase dan Jalan

Lingkungan

- Penyelenggaraan pembinaan terhadap pengelola/ pemilik sarana prasarana dan

fasilitas lingkungan bangunan perumahan formal dan perumahan swadaya

- Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan, pengelolaan prasarana dan fasilitas

lingkungan baik perumahan formal maupun perumahan swadaya, meliputi :

Sanitasi, Air Limbah, Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL), Drainase dan Jalan

(7)

- Penyusuan pedoman penyerahan sarana dan prasarana lingkungan perumahan,

perumahan formal dan perumahan swadaya

- Penyusunan Rencana Pembangunan dan Pengembangan Perumahan Permukiman

- Pelaksanan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan

peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Pengawasan

- Pelaksanaan pendataan dan pengawasan bangunan

- Pelaksanaan penertiban bangunan

- Pelaksanaan pengawasan terhadap kegiatan perizinan dan konstruksi bangunan

umum dan bangunan perumahan

- Pemberian pelayanan sertifikasi pemanfaatan bangunan

- Pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/ pimpinan sesuai dengan

peraturan yang berlaku

Tupoksi Bidang Tata Ruang dan Tata Bangunan

- pelaksanaan kegiatan penataan bangunan, perencanaan tata ruang dan tata

bangunan.

- pengelolaan data informasi, pengevaluasian strategi pengembangan kota,

penyuluhan dan penyebarluasan pola penataan bangunan.

- pelaksanaan evaluasi strategi pengembangan kota, wujud struktur dan pola

pemanfaatan ruang, penyimpangan dan dampak lingkungan pelaksanaan tata

ruang.

- pengelolaan informasi, penyuluhan dan penyebarluasan pola penataan bangunan,

rencana tata ruang dan pola penataan perumahan.

- pelaksanaan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan/pimpinan sesuai dengan

peraturan yang berlaku.

3. Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan

Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Pengairan dan Bidang Cipta Karya) (Perwali No.13

Tahun 2009):

Tugas:

Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas menyelenggarakan urusan Pekerjaan

(8)

kewenangan Pemerintah Kota dan tugas pembantuan lainnya sesuai ketentuan

peraturan perundangan yang berlaku. (Pasal 3)

Fungsi:

(d) pengawasan dan pengendalian pelaksanaan kegiatan urusan pekerjaan umum

bidang pengairan, kebinamargaan dan keciptakaryaan yang menjadi kewenangan

pemerintah kota (Pasal 4 point .d)

Gambar 6.3

Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan

4. Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan

Badan Lingkungan Hidup (Perwali No.23 tahun 2009):

(9)

Badan Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan pengaturan, perencanaan,

pengoordinasian, pembinaaan, pengawasan dan pengendalian di bidang lingkungan

hidup sesuai dengan ruang lingkup kewenangannya. (pasal 3)

Fungsi:

(e) pengawasan dan pengendalian sumber/ kegiatan yang berpotensi menimbulkan

kerusakan dan pencemaran lingkungan. (Pasal 4 point .e)

Gambar 6.4

Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan

5. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan

Pada tanggal 23 Agustus tahun 2013 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan

Nomor 3 Tahun 2013, BPBK Kota Balikpapan secara resmi berubah Nomenklatur menjadi

Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Balikpapan. Perubahan ini juga membawa

BPBD Balikpapan berada di bawah tanggung jawab Sekretaris Kota (Sekkot). Dengan

(10)

Visi BPBK kota Balikpapan

MASYARAKAT KOTA BALIKP

KEBAKARAN”.

Susunan Organisasi BPBD te

1. Kepala Badan Penanggul

a. Kepala BPBD dijabat

b. Kepala BPBD memba

pelaksana penanggula

c. Kepala BPBD bertang

2. Unsur Pengarah Badan P

a. Unsur Pengarah BPBD

undangan yang berlak

b. Unsur Pengarah se

Keputusan Walikota.

3. Unsur Pelaksana Badan P

a. Unsur pelaksana bera

b. Unsur pelaksana mem

terintegrasi meliputi

an ”MENJADI BPBK YANG PROFESIONAL UNT

IKPAPAN YANG TANGGUH DALAM MENGHADA

Visi Misi BPBK Kota Balikpapan

terdiri atas:

gulangan Bencana Daerah

at secara rangkap (ex-officio) oleh Sekretaris D

bawahi unsur pengarah penanggulangan be

ulangan bencana.

nggungjawab langsung kepada Walikota.

n Penanggulangan Bencana Daerah

BD ditetapkan sesuai dengan ketentuan pera

laku.

sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di

n Penanggulangan Bencana Daerah

rada di bawah dan bertanggungjawab kepada

empunyai tugas melaksanakan penanggulanga

ti tahap prabencana, saat tanggap darurat, da

(11)

c. Unsur pelaksana dipimpin oleh seorang Kepala Pelaksana yang membantu Kepala

BPBD dalam menyelenggarakan tugas dan fungsi unsur pelaksana dan menjalankan

tugas Kepala BPBD sehari-hari.

d. Unsur Pelaksana menyelenggarakan fungsi:

 pengoordinasian, pengkomandoan dan pelaksana kegiatan penanggulangan bencana secara terencana, terpadu dan menyeluruh;

 pemantauan dan evaluasi kegiatan penanggulangan bencana ;

 pemberian pedoman dan arahan terhadap upaya penanggulangan bencana dan kedaruratan; dan

 pemberian dukungan, bantuan dan pelayanan dibidang sosial, kesehatan, sarana dan prasarana, informasi dan komunikasi, transportasi, keamanan dan

dukungan lain terkait dengan masalah bencana dan kedaruratan.

e. Fungsi pengoordinasian, pengkomandoan dan pelaksana kegiatan:

 fungsi koordinasi dilaksanakan secara terintegrasi dengan sektor-sektor terkait pada tahap pra bencana dan pasca bencana;

 fungsi komando dilaksanakan pada saat tanggap darurat sesuai dengan sistem komando penanganan darurat bencana; dan

 fungsi pelaksana dilaksanakan secara terintegrasi dengan sektor-sektor terkait pada tahap pra bencana, saat tanggap darurat, dan pasca bencana.

Susunan Organisasi Unsur Pelaksana BPBD, terdiri dari:

a. Kepala Pelaksana;

b. Sekretariat Unsur Pelaksana, membawahi:

- Sub Bagian Perencanaan Program;

- Sub Bagian Umum;

- Sub Bagian Keuangan.

b. Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan, membawahi :

- Seksi Pencegahan Bencana;

- Seksi Kesiapsiagaan.

c. Bidang Kedaruratan dan Logistik, membawahi:

- Seksi Tanggap Darurat, Evakuasi dan Kebakaran;

- Seksi Logistik dan Perbekalan.

d. Bidang Rehabilitasi dan Rekonstruksi, membawahi:

- Seksi Rehabilitasi;

(12)

f. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar 6.5

Struktur Organisasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan

6. Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman (DKPP) Kota Balikpapan

(13)

“BALIKPAPAN BERSIH, INDAH DAN NYAMAN”

Misi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Permakaman Kota Balikpapan

a. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan layanan kebersihan.

b. Meningkatkan kualitas layanan Pertamanan dan Permakaman.

c. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam kebersihan dan kenyamanan

lingkungan.

d. Meningkatkan ketertiban administrasi keuangan, SDM dan perkantoran.

Berdasarkan Peraturan Walikota Balikpapan Nomor 12 Tahun 2009 tentang Uraian

Tugas dan Fungsi Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman Kota Balikpapan,

DKPP mempunyai tugas menyelenggarakan urusan bidang kebersihan, pertamanan

dan permakaman yang menjadi kewenangan Pemerintah Kota dan tugas

pembantuan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.

Gambar 6.6

(14)

7. PDAM Kota Balikpapan

PDAM kota Balikpapan berdiri berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 1976,

dan diperbaharui dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 dan Peraturan

Daerah Kota Balikpapan Nomor : 08 Tahun 2011. PDAM Balikpapan

memiliki Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Balikpapan Tahun 2011 – 2016. Adapun Visi yang dimiliki adalah : “Menjadikan

PDAM kota Balikpapan sebagai salah satu perusahaan terkemuka di Indonesia

dengan memperhatikan keselamatan, kesehatan kerja dan lingkungan”, dengan

misi:

 Membangun komunikasi yang kuat dengan para stake holder termasuk

pelanggan;

 Meningkatkan kapasitas sumber daya manusia secara terus menerus;

 Meningkatkan produktivittas dengan penerapan teknologi terkini;

 Mengelola perusahaan secara transparan, efisien dan efektif; memperhatkan

kesejahteraan karyawan,

Keputusan Walikota Balikpapan tentang susunan Organisasi dan Tata Kerja

Perusahaan Daerah Air Minum Kota Balikpapan, dengan susunan pDewan Pengawas

Periode Tahun 2013 – 2015, sebagai berikut :

Ketua : Sayid MN Fadli

Sekretaris : Tamzil Yusuf

(15)

Gambar 6.7

(16)

6.1.2

Potensi

dan

Persoalan

Terkait

Organisasi

dan

Tata

Laksana

Pembangunan Infrastruktur

Potensi dan persoalan terkait organisasi dan tata laksana pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya di Kota Balikpapan, antara lain:

1. Pemerintah Daerah Kabupaten belum membentuk dan mengkoordinasikan unit

pelaksanaan yang bertanggung jawab atas penanganan air limbah domestik.

2. Belum meningkatnya kemampuan unit pelaksana yang ada dan belum teraturnya

unti-unit tersebut untuk melakukan tugas mereka yang baru. Namun demikian pendirian

organisasi baru hanya diperbolehkan ketika sangat diperlukan, dan sangat tergantung

dari klasifikasi kota, karakteristik masyarakat, potensi masyarakat, serta peraturan

yang berlaku.

3. Untuk mengelola air limbah setempat termasuk pengangkutan dan pengolahan akhir di

IPLT belum diserahan kepada Dinas Pekerjaan Umum atau Dinas Kebersihan.

4. Untuk pengelolaan air limbah terpusat pada jangka pendek, bentuk kelembagaannya

belum ditampung di bawah PDAM, yang merupakan Unit Pengelola Unit Teknis (UPT)

tersendiri yang bertanggung jawab langsung kepada Direktur Utama PDAM terhadap

permasalahan teknis, operasi / pemeliharaan. Padahal PDAM telah memiliki sumber

daya, keahlian teknis dan administrasi. Hal ini karena perlu dilakukan kelayakan

finansial dan ekonomi dikaitkan dengan tanggung jawab pemulihan biaya investasi dan

biaya operasi/ pemeliharaannya (cost recover) agar pengelolaan air limbah ini tidak

mengalami kerugian.

5. Tanggung jawab pemerintah pusat dan pemerintah daerah belum sinkron dalam

pembangunan prasarana.

6. Belum adanya program pelatihan bagi staf pemerintah daerah dan penyuluhan sanitasi

yang bersifat nasional.

7. Belum dibuatnya rencana kegiatan (Action Plan) di daerah masing-masing dengan

penekanan pada pelaksanaan sanitasi setempat, membangun fasilitas kakus komunal,

melaksanakan proyek sewerage dengan bantuan dana dari pemerintah pusat jika

memungkinkan dan memelihara sistem sewerage dan penyedotan lumpur tinja serta

mengawasi dan mengendalikan bantuan teknik bagi fasilitas sanitasi setempat.

8. Proyek sanitasi setempat yang ada belum diperluas dan dikembangkan menjadi suatu

program yang berkesinambungan.

9. Pemerintah daerah belum mengkoordinasikan program penanganan air limbah dengan

(17)

6.1.3

Analisis Kebutuhan SDM

Pegawai merupakan salah satu aset utama suatu instansi yang menjadi perencana dan

pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

keinginan, status, dan latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen

yang dibawa ke dalam suatu organisasi. Kualitas dan kuantitas sumber daya manusia harus

sesuai dengan kebutuhan organisasi supaya efektif dan efisien menunjang tercapainya

tujuan (Hasibuan, 2011:27). Penyelenggaraan pemerintahan yang efisien dan efektif

menjadi tuntutan diera globalisasi yang sarat dengan persaingan dan keterbatasan disegala

bidang. Kenyataan tersebut menuntut profesionalisme sumber daya aparatur dalam

pelaksanaan urusan pemerintahan. Yang terjadi saat ini profesionalisme yang diharapkan

belum sepenuhnya terwujud.

Masalah mutu dan profesionalisme sumber daya manusia (SDM) juga tak kalah pentingnya

direformasi. Birokrasi yang selama ini diisi lebih banyak oleh kalangan PNS, sebagai SDM

utama, setidaknya membutuhkan penyegaran kembali, terutama yang menyangkut mental

atau mindset pegawai dari yang bermental PNS menjadi bermental LSM.

Karena itu beberapa hal pokok penting dicatat. Pertama, pegawai PNS harus mendasarkan

orientasi pekerjaannya bukan saja sebagai abdi negara tapi juga abdi masyarakat (pelayan

publik). Dalam hal ini PNS yang digaji negara semestinya menyadari bahwa tugas dan

tanggung jawabnya sebagai abdi negara dan abdi masyarakat itu harus mengedepankan

sikap altruistik atau kepentingan kelompok banyak. Sikap individualistik dalam bekerja

justru sangat kontra produktif dengan amanah yang diembannya.

Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan merupakan lembaga yang bertugas

melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen kepegawaian daerah, khususnya

di Kota Balikpapan. Berdasarkan hal tersebut maka aspek- aspek yang mendukung segala

bentuk dan fungsi BKD Kota Balikpapan haruslah berkualitas dan profesional salah satunya

adalah sumber daya manusianya.

Oleh karena itu, Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan harus dapat mengoptimalkan

penerapan fungsi manajemen ke arah yang lebih profesional dalam bidang ketatalaksanaan

dan

kepegawaian serta pendayahgunaan aparatur negara lainnya melalui analisis jabatan serta

pendidikan dan latihan rutin bagi setiap pegawainya sebagai upaya peningkatan

profesionalisme kinerja fungsi organisasi. Bertolak dari latar belakang yang telah

dipaparkan sebelumnya, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

(18)

Adapun masalah yang timbul pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan yaitu:

Bagaimana perencanaan kebutuhan pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota

Balikpapan berdasarkan analisis jabatan dan analisis beban kerja?

6.2

ANALISIS REGULASI KOTA BALIKPAPAN

Bagian ini berisikan gambaran umum analisis regulasi yang sudah ada dan regulasi yang

diperlukan Daerah dalam pelaksanaan tugas, fungsi, serta kewenangannya pada

pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya di Kota Balikpapan.

Tabel 1.1 Matriks Kebutuhan Regulasi Kota Balikpapan

NO

(2) Nama Perda/Perbub/Perwali yang sudah ada atau yang dibutuhkan oleh Kabupaten/Kota (3) Alasan pembentukan regulasi

(4) Isi dan arahan regulasi eksisting atau yang dibutuhkan (5) SKPD yang bertanggung jawab

Gambar

Gambar 6.1Struktur Organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan
Gambar 6.2Struktur Organisasi Dinas Tata Kota Dan Perumahan (DTKP) Kota Balikpapan
Gambar 6.3Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Balikpapan
Gambar 6.4Struktur Organisasi Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan
+4

Referensi

Dokumen terkait

Jika canal blocking dirancang air hanya boleh lewat dari permukaan canal blocking saja dan koefisien gesekan kecil maka elevasi muka air akan tinggi sehingga gaya

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Pada Program Studi S1 Ilmu Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Andalas.

24 Maret 2017 Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Daerah Istimewa Yogyakarta melalui kegiatan Pengembangan Pusat Layanan Pendidikan Khusus, Bidang PLB dan Dikdas,

Pemeriksaan medis dinilai dengan skor yang dihitung dari jayvaban contoh atas 12 pertanyaan mengenai tinggi badan, berat badan, pemeriksaan perut, pemeriksaan

Peraturan Kapolri ini sebagai peraturan lanjutan dari adanya UU Nomor.2 Tahun 2002 berkenaan dengan Pembinaan profesi. Sebagaimana yang telah disinggung di atas, bahwa

Dalam perkuliahan ini dibahas dua masalah besar yaitu masalah perkawinan yang meliputi pengertian nikah, hukum, tujuan dan hikmah nikah, syarat dan rukun nikah,

Bab ini menguraikan tentang teori, pendapat pakar, tulisan ilmiah, dan sejenisnya yang dibutuhkan untuk mendukung dan memberikan landasan/kerangka konsep berpikir yang kuat

H 0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas