• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Semester

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penggunaan Metode Pembelajaran Discovery Learning terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Semester "

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

36

Penelitian ini dilaksanakan di bulan Maret sampai April 2015 di kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi. Di kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran mempunyai kelas paralel yaitu kelas 3A dan 3B. Kelas 3B sebagai kelas eksperimen mempunyai 21 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 10 siswa perempuan. Di kelas 3A ada 21 siswa yang terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan. Kelas eksperimen menggunakan metode pembelajaran

discovery learning dan kelas kontrol menggunakan metode pembelajaran konvensional.

Pelaksanaan uji coba validitas soal pre test dilakukan pada tanggal 23 Maret 2015 dengan jumlah 22 siswa di kelas 4 SD Negeri 2 Genuksuran. Setelah mendapatkan data validitas dari kelas 4 tersebut, peneliti menganalisis validitas dan reliabilitas. Dari hasil uji coba 30 soal dengan 22 siswa diperoleh 25 soal valid dan 5 soal tidak valid dengan ketentuan corrected item total correlation > 0,423 dan memperoleh reliabilitas cronbach alpha sebesar 0,948 yang artinya reliabilitas baik. Soal yang valid tersebut merupakan soal yang akan digunakan sebagai pre test untuk mengetahui kedua kelas tersebut homogen atau tidak. Setelah melakukan uji validitas soal pre test maka peneliti melakukan uji validitas soal post test pada tanggal 24 Maret 2015 dengan jumlah 22 siswa di kelas 4 SD Negeri 2 Genuksuran. Dari hasil uji coba 30 soal dengan 22 siswa diperoleh 20 soal yang valid dan 10 soal tidak valid dengan ketentuan corrected item total correlation > 0,423 dan memperoleh reliabilitas cronbach alpha sebesar 0,931. Soal yang valid tersebut merupakan soal yang akan digunakan sebagai post test di kelas eksperimen dan kelas kontrol.

(2)

peneliti membagikan soal pre test di kelas 3A sebagai kelas kontrol yang diampu oleh ibu Maryawati. Dari data pre test kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan bahwa kedua kelas homogen.

Pelaksanaan penelitian di kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun ajaran 2014/2015 dilakukan 2x pertemuan di kelas eksperimen dan 2x pertemuan di kelas kontrol seperti yang tercantum pada jadwal penelitian pada tabel 4.1 dan 4.2.

Tabel 4.1

Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dengan menggunakan Metode Pembelajaran Discovery Learning

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Senin, 13 April 2015

1. Perkenalan dengan siswa.

2. Kegiatan pembelajaran pertemuan 1 tentang energi gerak dan manfaat kincir angin.

2. Selasa, 14 April 2015

1. Kegiatan pembelajaran pertemuan 2 tentang cara hemat energi dan manfaat hemat energi. 2. Memberikan soal post test.

Tabel 4.2

Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas Kontrol dengan menggunakan Metode Pembelajaran Konvensional

No. Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Rabu, 15 April 2015

1. Perkenalan dengan siswa.

2. Kegiatan pembelajaran pertemuan 1 yaitu guru menjelaskan energi gerak dan manfaat kincir angin.

2. Kamis, 16 April 2015

1. Kegiatan pembelajaran pertemuan 2 yaitu guru menjelaskan cara hemat energi dan manfaat hemat energi.

2. Memberikan soal post test.

4.2 Analisis Deskriptif Setiap Variabel Penelitian

(3)

4.2.1 Analisis Deskriptif Post test Kelas Eksperimen

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20. Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post test kelas eksperimen. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas eksperimen digunakan kategori kelompok. Tabel distribusi frekuensi nilai post test kelas eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3. Untuk menentukan kategori dan interval kelompok digunakan rumus seperti berikut ini.

Banyaknya kategori: 1 + 3,3, log n

Kelas eksperimen: 1 + 3,3 log 21 = 5,36 = 6 (pembulatan).

Interval (i): 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

Kelas eksperimen: i = 90−60 6 = 5

(4)

sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 90 sebanyak 1 anak. Gambaran hasil analisis distribusi frekuensi post test kelas eksperimen dapat dilihat pada gambar diagram batang 4.1.

Diagram Batang 4.1

Distribusi Frekuensi Post test Kelas Eksperimen

Setelah disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Data hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan materi penerapan energi gerak dengan metode discovery learning

yang telah diklasifikasikan dalam analisis deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4

Hasil Analisis Deskriptif Post test Kelas Eksperimen

Descriptive Statistics

KelasEksperimen

N Valid 21 Missing 0 Mean 72,3810

Std. Deviation 8,45858

Minimum 60,00

Maximum 90,00 Sum 1520,00

0 1 2 3 4 5 6

56-60 61-65 66-70 71-75 76-80 81-85 86-90

(5)

Pada tabel 4.4 dapat dilihat bahwa kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai skor maksimal 90 sedangkan skor minimal 60 dengan rata-rata nilai 72,38 dan standar deviasi 8,45 serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 1520.

4.2.2 Analisis Deskriptif Post test Kelas Kontrol

Analisis deskriptif dilakukan dengan bantuan SPSS versi 20. Sebelum analisis deskriptif dilakukan terlebih dahulu distribusi frekuensi post test kelas kontrol. Untuk menentukan tinggi rendahnya variabel kelas kontrol digunakan kategori kelompok. Tabel distribusi frekuensi nilai post test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5. Untuk menentukan kategori dan interval kelompok digunakan rumus seperti berikut ini.

Banyaknya kategori: 1 + 3,3, log n

Kelas kontrol: 1 + 3,3 log 21 = 5,36 = 6 (pembulatan).

Interval (i): 𝑆𝑘𝑜𝑟𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 −𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑖𝑛𝑖𝑚𝑎𝑙

𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑡𝑒𝑔𝑜𝑟𝑖

Kelas kontrol: i = 75−645 = 5

Hasil distribusi frekuensi post test kelas kontrol dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5

Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol Interval Kelas Kontrol

Frekuensi Persentase

41-45 1 4,8

46-50 1 4,8

51-55 2 9,5

56-60 8 38,1

61-65 4 19,0

66-70 2 9,5

71-75 3 14,3

76-80 -

81-85 - -

86-90 - -

(6)

Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa kelas kontrol yang mendapat skor 41-45 sebanyak 1 anak. Siswa yang mendapat skor 46-50 sebanyak 1 anak. Siswa yang mendapat skor 51-55 sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 56-60 sebanyak 8 anak. Siswa yang mendapat skor 61-65 sebanyak 4 anak. Siswa yang mendapat skor 66-70 sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 71-75 sebanyak 3 anak. Siswa yang mendapat skor 76-80, 81-85, dan 86-90 tidak ada. Gambaran hasil analisis distribusi frekuensi post test kelas kontrol dapat dilihat pada gambar diagram batang 4.2.

Diagram Batang 4.2

Distribusi Frekuensi Post test Kelas Kontrol

Setelah disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan analisis deskriptif. Data hasil belajar setelah mengikuti pembelajaran pada mata pelajaran IPA dengan materi penerapan energi gerak dengan metode konvensional yang telah diklasifikasikan dalam analisis deskriptif dengan ukuran skor minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dapat dilihat pada tabel 4.6.

0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

41-45 46-50 51-55 56-60 61-65 66-70 71-75

(7)

Tabel 4.6

Hasil Analisis Deskriptif Post test Kelas Kontrol

Statistics

KelasKontrol

N Valid 21 Missing 0 Mean 62,3810

Std. Deviation 7,84523

Minimum 45,00

Maximum 75,00

Sum 1310,00

Tabel 4.6 menunjukkan kelas kontrol dengan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai skor maksimal sebesar 75 sedangkan skor minimal sebesar 45 dengan rata-rata nilai 62,38 dan standar deviasi 7,84 serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 1310.

4.3 Analisis Hasil Penelitian 4.3.1 Normalitas Data

Sebelum dilakukan uji t-tes maka perlu dilakukan uji normalitas data yang bertujuan untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data dari variabel penelitian. Uji Normalitas variabel menggunakan teknik kolmogrov smirnov test

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 20.

4.3.1.1 Uji Normalitas Post test Kelas Eksperimen

(8)

Tabel 4.7

Hasil Uji Normalitas Post test Kelas Eksperimen

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KelasEksperimen

N 21

Normal Parametersa,b Mean 72,3810 Std. Deviation 8,45858

Most Extreme Differences

Absolute ,182 Positive ,182 Negative -,102 Kolmogorov-Smirnov Z ,835

Asymp. Sig. (2-tailed) ,488 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa hasil uji kolmogrov smirnov untuk hasil post test kelas eksperimen sebesar 0,835 dengan signifikansi 0,488 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran nilai post test kelas eksperimen adalah normal. Gambaran normal penyebaran data dapat dilihat pada grafik 4.3.

Grafik 4.3

(9)

4.3.1.2 Uji Normalitas Post test Kelas Kontrol

Untuk melihat normal atau tidaknya penyebaran data pada nilai post test kelas kontrol dilakukan dengan menggunakan uji normalitas data. Hasil uji normalitas nilai post test dapat dilihat pada tabel 4.8.

Tabel 4.8

Hasil Uji Normalitas Post test Kelas Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

KelasKontrol

N 21

Normal Parametersa,b Mean 62,3810 Std. Deviation 7,84523

Most Extreme Differences

Absolute ,191 Positive ,191 Negative -,190 Kolmogorov-Smirnov Z ,874

Asymp. Sig. (2-tailed) ,430 a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Dari tabel 4.8 dapat dilihat bahwa uji kolmogrov smirnov hasil post test kelas kontrol sebesar 0,874 dengan signifikansi 0,430 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran untuk nilai post test kelas kontrol adalah normal. Gambaran normal penyebaran data dapat dilihat pada grafik 4.4.

Grafik 4.4

(10)

4.3.2 Uji Homogenitas

Untuk mengetahui kesetaraan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol maka dilakukan uji homogenitas. Hasil uji homogenitas post test dapat dilihat pada tabel 4.9.

Tabel 4.9

Hasil Uji Homogenitas Post test Test of Homogeneity of Variances

Nilai

Levene Statistic df1 df2 Sig.

,442 1 40 ,510

Dari tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari nilai post test adalah 0,510. Karena signifikansi 0,510 > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai varian yang sama (homogen). Angka lavene statistic menunjukkan semakin kecil nilainya maka semakin besar homogenitasnya, df1= jumlah kelompok data – 1 atau 2-1 = 1 sedangkan df2 = jumlah data – jumlah kelompok atau 42 -2 = 40.

4.3.3 Uji T

(11)

Tabel 4.10

Hasil Uji T Soal Post test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. dengan signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka terdapat pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA menggunakan metode pembelajaran discovery learning

pada kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran.

4.4 Hasil Uji Hipotesis

Dari hasil analisis data yang telah dilakukan, setelah diperoleh hasil t-hitung maka analisis hipotesisnya adalah:

H0 : Tidak ada pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi Semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

H1 : Terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA siswa kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran Kecamatan Purwodadi semester 2 tahun ajaran 2014/2015.

(12)

0,05). Dari hasil t-hitung yang telah dilakukan maka diperoleh signifikansi 0,000 < 0,05. Karena signifikasi lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak. Jadi kesimpulannya H1 diterima dan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran

discovery learning dengan kelas kontrol yang menggunakan metode konvensional terhadap hasil belajar IPA kelas 3 SD Negeri 2 Genuksuran.

4.5 Hasil Observasi

Penggunaan metode pembelajaran discovery learning diharapkan dapat mempermudah guru dalam menyampaikan materi pembelajaran IPA yaitu penerapan energi gerak dan juga bermanfaat untuk siswa agar aktif dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan hasil belajar.

Observasi yang dilakukan bertujuan untuk mengamati peneliti dalam menggunakan metode pembelajaran discovery learning apakah sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran discovery learning. Selain mengamati peneliti, observer juga mengamati siswa dalam proses pembelajaran. Observer dalam penelitian ini adalah guru kelas 3B. Hasil observasi guru dan siswa dalam 2x pertemuan pada kelas eksperimen yang menggunakan metode pembelajaran

discovery learning dapat dilihat pada lampiran lembar observasi guru dan observasi siswa.

(13)

Dari lampiran observasi guru dan siswa pada pertemuan kedua, untuk lembar observasi guru, 100% guru sudah melakukan pembelajaran mengikuti semua aspek langkah-langkah discovery learning sehingga mendapatkan skor 18. Untuk lembar observasi siswa skor yang diisi observer mendapatkan skor 3 (baik) dan 4 (sangat baik) dari seluruh langkah-langkah penggunaan metode pembelajaran discovery learning. Pada pertemuan kedua, guru sudah lebih baik dalam menyampaikan pembelajaran daripada pertemuan pertama guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

Jadi dari hasil lembar observasi guru dan siswa dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan sudah menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah metode pembelajaran discovery learning. Untuk siswa secara keseluruhan hampir mengikuti proses pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

discovery learning.

4.6 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil analisis deskriptif kelas eksperimen dengan jumlah data (N) sebanyak 21 mempunyai skor maksimal 90 sedangkan skor minimal 60 dengan rata-rata nilai 72,38 dan standar deviasi 8,45 serta jumlah dari semua nilai siswa adalah 1520. Diketahui siswa yang mendapat skor 41-45, 46-50, 51-55 tidak ada. Siswa yang mendapat skor 56-60 sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 61-65 sebanyak 5 anak. Siswa yang mendapat skor 66-70 sebanyak 5 anak. Siswa yang mendapat skor 71-75 sebanyak 3 anak. Siswa yang mendapat skor 76-80 sebanyak 3 anak. Siswa yang mendapat skor 81-85 sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 90 sebanyak 1 anak.

(14)

66-70 sebanyak 2 anak. Siswa yang mendapat skor 71-75 sebanyak 3 anak. Siswa yang mendapat skor 76-80, 81-85, dan 86-90 tidak ada.

Hasil uji normalitas nilai post test kelas eksperimen menunjukkan hasil uji

kolmogrov smirnov untuk hasil post test kelas eksperimen sebesar 0,835 dengan signifikansi 0,488 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran nilai post test kelas eksperimen adalah normal.

Hasil uji normalitas nilai post test kelas kontrol menunjukkan hasil uji

kolmogrov smirnov untuk hasil post test kelas kontrol sebesar 0,874 dengan signifikansi 0,430 > 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran untuk nilai post test kelas kontrol adalah normal.

Hasil uji t-test pada tabel 4.10 dapat dilihat bahwa nilai t adalah 0,3972 dengan signifikansi sebesar 0,000, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan metode pembelajaran discovery learning dengan metode konvensional yang mempunyai rata-rata sekitar 4,911 sampai 15,088 dan memiliki perbedaan rata-rata 10,000.

Dari kelas eksperimen 3B yang menggunakan metode discovery learning

mempunyai rata-rata nilai 72,38 dari 21 siswa. Dari 21 siswa tersebut memiliki skor maksimal 90 sedangkan skor minimal 60. Dari kelas kontrol 3A yang menggunakan metode konvensional mempunyai rata-rata 62,38 dari 21 siswa. Dari 21 siswa tersebut memiliki skor maksimal 75 sedangkan skor minimal 45.

(15)

pembelajaran yang disajikan dan menumbuhkan sekaligus menanamkan sikap

Gambar

Tabel 4.1 Jadwal Kegiatan Pembelajaran Kelas Eksperimen dengan menggunakan
tabel 4.3.
Tabel 4.4 Hasil Analisis Deskriptif Post test Kelas Eksperimen
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Kelas Kontrol
+5

Referensi

Dokumen terkait

Data dan metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar

1) Menyampaikan informasi tentang kegiatan yang akan dilakukan siswa dalam kelompok (mengamati mata dengan lup, mengamati pembentukan bayangan pada manusia dan pada

Pada hasil penelitian, setelah pemberian teknik relaksasi nafas dalam secara signifikan menurunkan intensitas nyeri sesuai dengan teori Priharjo (2003, dalam Jayanthi,

Melihat dua tujuan pendidikan di atas dapat dipahami bahwa tujuan pendidikan menurut Imam Al-Ghazali tidak hanya bersifat ukhrawi saja (mendekatkan diri kepada Allah),

obat sipilis dan herpes - Gejala Penyakit sipilis Pada Wanita akan muncul sekitar 3 minggu - 6 bulan setelah berhubungan seksual dengan penderita, umumnya penyakit

[3.8] Menimbang bahwa Pemohon adalah perorangan warga negara Indonesia yang berdasarkan pada Pasal 51 ayat (1) UU MK dan putusan-putusan Mahkamah mengenai kedudukan hukum

The Embassy of people's Democratic Republic of Algeria avails itself of this cpportunity to iehew to the Mirirsrry of Foreign Affairs of the Republic o[

Objek penelitian ini adalah mengenai Sistem Informasi Akademik penglolaan nilai mahasiswa di STBA YAPARI Bandung, penelitian ini di lakukan untuk memperoleh data