• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan tetap bagian SDM dan umum PT. Madubaru Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan : Studi kasus pada karyawan tetap bagian SDM dan umum PT. Madubaru Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

i

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN

MANAJER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan tetap Bagian Sumber Daya Manusia dan Umum

PT Madubaru di Yogyakarta

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Oleh:

Bernadetus Adetya Tri Adiyanto

NIM: 102214028

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Motto:

Bahwa kamu inilah garam dunia. Jikalau garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat ia diasinkan pula? Tiadalah ia berguna lagi, hanyalah akan dibuang dan

dipijak-pijak orang.

(Matius 5: 13)

Semua orang itu jenius. Tapi jika kamu menilai ikan dari kemampuannya untuk memanjat pohon, ia akan menjalani seumur hidupnya dengan mempercayai bahwa

ia bodoh.

(Albert Einstein)

Saya tidak pernah gagal, saya hanya butuh proses penemuan sebanyak 1800 kali.

(Thomas A. Edison)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria

Ayah dan Ibu ku

Kakak

(5)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN MANAJEMEN PROGAM STUDI MANAJEMEN

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS

Saya yang bertanda tangan dibawah ini, dengan ini menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan bagian Sumber Daya Manusia dan Umum PT Madubaru di Yogyakarta

dan diajukan untuk diuji pada tanggal, 22 Agustus 2014 adalah hasil karya saya.

Saya juga menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau

sebagaian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru

dalam bentuk rangkaian kaliamat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau

pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai

tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang

saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan

pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.

Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan tersebut,

maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar

akademik yang saya peroleh (S.E.) dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan

perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal

70).

Yogyakarta, 7 Agustus 2014 Yang membuat pernyataan,

(6)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN KAMPUS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

Nama : Bernadetus Adetya Tri Adiyanto

NIM : 102214028

Demi kepentingan Ilmu Pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma Karya Ilmiah saya yang berjudul “Pengaruh Persepsi

Karyawan Pada Gaya Kepemimpinan Manajer terhadap Kepuasan Kerja” Studi Kasus pada Karyawan Bagian SDM & Umum PT Madubaru Yogyakarta. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkodean data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet untuk kepentingan akademis, tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta.

Pada tanggal 7 Agustus 2014

Yang menyatakan,

Bernadetus Adetya Tri Adiyanto

(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Allah atas karunia dan rahmat-Nya, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Persepsi Karyawan

Pada Gaya Kepemimpinan Manajer Terhadap Kepuasan Kerja: Studi kasus pada

Karyawan Tetap Bagian SDM dan Umum PT. Madubaru Yogyakarta”. Skripsi

ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada Progam Studi Manajemen, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini dapat selesai dengan baik berkat bantuan berbagai

pihak. Untuk itu, Penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Dr. Lukas Poerwoto, M.Si. selaku Ketua Progam Studi

Manajemen.

3. Bapak Albertus Yudi Yuniarto S.E.,M.B.A. selaku dosen pembimbing I

yang telah mengarahkan dan membimbing penulis dengan kesungguhan

hati.

4. Bapak Drs. Gregorius Hendra Poerwanto M.si. selaku dosen pembimbing

II yang telah mengarahkan dan membimbing penulis sehingga skripsi ini

lebih sempurna.

5. Ibu Redno Isharsriyani selaku Kabag SDM dan Umum PT. Madubaru

Yogyakarta yang telah memberi izin untuk dilaksanakannya penelitian.

6. Bapak Dolah, bapak Fauzi dan ibu Lina yang telah banyak membantu dan

memberikan informasi saat dilaksanakannya penelitian.

7. Ibu dan Bapak atas kasih sayang, nasehat, semangat dan doanya serta

memberikanku penghidupan yang layak.

8. Mbak Eny, mas Catur, Eca, Angel yang selalu memberi dorongan, saran

dan hiburan.

9. Monica Jatu yang selalu memberi kasih sayang dan dorongan untuk

(8)

viii

10.Teman-teman Manajemen angkatan 2010, BEM FE periode 2013/2014,

OMK St Thomas, Karang Taruna Akrab, Panitia Economy Cup 2014

yang selalu menghibur dan memberi semangat.

11.Riki, mbak Pute, Bayu, Aji, Dendy, Indra yang selalu memberi motivasi

dan mau berbagi pengetahuan.

12.Segenap dosen dan karyawan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata

Dharma.

13.Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang

tidak dapat disebutkan satu-persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

keterbatasan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang

membangun dari para pembaca guna menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi

ini bermanfaat dan dapat menjadi bahan masukan bagi rekan-rekan dalam

menyusun skripsi.

Yogyakarta, 7 Agustus 2014

Penulis

Bernadetus Adetya Tri Adiyanto

(9)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xi

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xii

HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

HALAMAN ABSTRAK ... xiv

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 7

B. Penelitian Sebelumnya ... 17

C. Kerangka Konseptual Penelitian ... 18

D. Rumusan Hipotesis ... 18

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 19

B. Subyek dan Obyek Penelitian ... 19

(10)

x

D. Variabel Penelitian ... 19

E. Definisi Operasional... 21

F. Populasi dan Sampel ... 21

G. Teknik Pengambilan Sampel... 22

H. Sumber Data .. ... 23

I. Teknik Pengumpulan Data ... 23

J. Teknik Pengujian Instrumen ... 25

K. Teknik Analisi Data ... 27

BAB IV GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN A. Sejarah dan Pengembangan Perusahaan ... 34

B. Profil Perusahaan ... 37

C. Visi dan Misi ... 38

D. Budaya Perusahaan ... 39

E. Pengurus dan Struktur Organisasi ... 39

F. Sumber Daya Manusia ... 45

BAB V ANALISI DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Ringkas Pelaksanaan Penelitian ... 50

B. Analisi Data ... 54

C. Pembahasan ... 59

BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 65

B. Saran ... 65

C. Keterbatasan ... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 67

(11)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel Judul Halaman

IV.1 Kronologi Status Perusahaan dan Perubahan Manajemen ... 36

V.I Uji Validitas Variabel X tahap 1 ... 52

V.2 Uji Validitas Variabel X tahap ke-2 ... 52

V.4 Uji Validitas Variabel Y Bagian Harapan ... 53

V.5 Uji Validitas Variabel Y Bagian Kinerja ... 53

V.6 Uji Reliabilitas Variabel X dan Y ... 54

V.7 Prosentase Usia Responden ... 54

V.8 Deskripsi Variabel Persepsi Karyawan pada Gaya Kepemimpinan 55 V.9 Deskripsi Variabel Kepuasan Kerja ... 56

V.10 Hasil Uji Normalitas ... 57

V.11 Persamaan Regresi Sederhana ... 58

V.12 Analisis Uji t ... 58

V.13 Pembahasan Persepsi Karyawan pada Gaya Kepemimpinan ... 60

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Judul Halaman

II.1 Kerangka Konseptual ... 18

III.1 Kurva Pengujian ttest ... 33

IV.1 Struktur Organisasi PT. Madubaru ... 39

(13)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Koesiuner Penelitian ... 69

Lampiran 2 Jawaban Responden ... 72

Lampiran 3 Pengujian Instrumen Penelitian ... 75

Lampiran 4 Pengujian Uji Statistik ... 78

Lampiran 5 Tabel r ... 79

Lampiran 6 Tabel t ... 80

Lampiran 6 Surat Bukti Penelitian ... 81

(14)

xiv

ABSTRAK

PENGARUH PERSEPSI KARYAWAN PADA GAYA KEPEMIMPINAN MANAJER TERHADAP KEPUASAN KERJA KARYAWAN

Studi Kasus pada Karyawan tetap Bagian SDM dan Umum PT. Madubaru Yogyakarta

Bernadetus Adetya Tri Adiyanto Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta, 2014

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer bagian SDM & Umum PT. Madubaru di Yogyakarta menurut persepsi karyawan, untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan bagian SDM & Umum PT. Madubaru di Yogyakarta, dan untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja. Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan tetap bagian SDM dan Umum PT. Madubaru Yogyakarta berjumlah 41 orang dengan responden 29 orang. Dari 29 responden, ada 9 jawaban responden tidak logis dan dihilangkan. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan dokumentasi. Analisis data menggunakan teknik analisis regresi sederhana. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa karyawan mempersepsikan manajernya menerapkan gaya kepemimpinan

Democratic. Karyawan merasa tidak puas dengan pekerjaannya. Ada pengaruh negatif persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

(15)

xv

ABSTRACT

THE EFFECT OF WORKERS OPINION ON THE LEADERSHIP STYLE OF THE MANAGER TOWARDS THE WORKING SATISFACTION

A Case Study At Employee Human Resource and General PT. Madubaru Yogyakarta

Bernadetus Adetya Tri Adiyanto Sanata Dharma University

Yogyakarta, 2014

This research attempts to determine the leadership style adopted by the Human Resources & General Manager of PT. Madubaru in Yogyakarta as perceived by employees, to determine the level of employee satisfaction HR & General PT. Madubaru in Yogyakarta, and to determine whether there is an influence on the perception of leadership style to the employee job satisfaction. Population that is used in this research is employee human resource and general PT. Madubaru Yogyakarta with 41 employees. This research took 29 Respondent for the sample. Of the 29 respondents, there were 9 respondents eliminated. The method for the sampling is Accidental Sampling. Data collection techniques by questionnaire and documentation. Data analysis utilizied simple linier regression.The result of this research shows employees perception manager apply the Democratic leadership style. Employees are not satisfied with the work. There is a negative effect on employee perceptions of leadership style towards the working satisfaction.

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keberhasilan suatu perusahaan sangat dipengaruhi oleh sumber daya

manusia yang ada di dalam perusahaan tersebut. Perusahaan yang ingin

berkembang dan mempertahankan perusahaannya memerlukan sumber

daya-sumber daya yang dapat dikelola sebaik-baiknya agar dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Salah satu dari

sumber daya tersebut adalah karyawan.

Karyawan memiliki peranan penting dalam menjalankan roda

kehidupan dari suatu perusahaan. Oleh sebab itu karyawan harus dikelola

sebaik mungkin oleh para manajer agar dapat bekerja secara efektif dan

efisien serta dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi perusahaan

yang pada akhirnya akan turut memajukan perusahaan. Pada dasarnya

seorang manajer adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap

kemajuan sebuah perusahaan. Sehubungan dengan hal itu, seorang

manajer dituntut memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan

karyawan-karyawannya. Kemampuan itu antara lain, wawasan yang luas,

ketrampilan dalam pengambilan keputusan, dapat berkomunikasi dengan

baik, dan dapat memotivasi anggota organisasi.

Memberi motivasi merupakan salah satu cara dalam menggerakkan

(17)

masing-masing sesuai dengan tujuan perusahaan. Secara umum perusahaan

membutuhkan orang yang bekerja dengan motivasi tinggi. Orang yang

bekerja dengan motivasi tinggi adalah orang yang merasa senang dalam

bekerja dan mendapatkan dalam kepuasannya.

Kepuasan kerja adalah sikap seorang karyawan terhadap pekerjaannya.

Robbins dan Judge (2007:119) menguraikan kepuasan kerja dipengaruhi

oleh kerja yang menantang secara mental, penghargaan yang sesuai,

kondisi kerja yang mendukung, dan kolega yang suportif. Selain itu

kepuasan kerja dipengaruhi oleh bagaimana seorang manajer memimpin

bawahannya, yaitu dari cara manajer memberikan wewenang, menghadapi

masalah, dan memperlakukan karyawan. Miller et.al menyatakan bahwa

gaya kepemimpinan mempunyai hubungan yang positif terhadap kepuasan

kerja karyawan.

Supardi,Anwar(2004:75) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan

adalah suatu cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahanya. Secara

relatif ada tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda, yaitu otokratis,

demokratis, dan laissez-faire yang semuanya memiliki kelebihan dan

kekurangannya masing-masing.

Setiap karyawan pasti memiliki persepsi berbeda mengenai gaya

kepemimpinan yang diterapkan oleh manajernya yang pada akhirnya akan

menentukan puas atau tidaknya seorang karyawan bekerja di perusahaan

(18)

karyawan pada gaya kepemimpinan manajer dan seberapa besar kepuasan

kerja karyawan. Penulis memilih PT. Madubaru di Yogyakarta sebagai

tempat penelitian karena merupakan satu-satunya pabrik gula yang berada

di Yogyakarta. Sebagai satu-satunya pabrik gula di Yogyakarta dan sudah

puluhan tahun berdiri pasti ada pemimpin hebat yang mampu

mengarahkan dan mempengaruhi para karyawan dalam mencapai tujuan

perusahaan, sehingga sampai saat ini masih tetap berdiri dan berkembang

di tengah persaingan ketat dengan gula ekspor. Maka dari itu penulis

tertarik untuk memilih judul “ Pengaruh Persepsi Karyawan pada Gaya

Kepemimpinan Manajer terhadap Kepuasan Kerja Karyawan “.

Studi kasus pada karyawan bagian SDM & Umum PT. Madubaru di

Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan yang

diterapkan oleh Manajer bagian SDM & Umum PT. Madubaru di

Yogyakarta?

2. Bagaimana tingkat kepuasan karyawan bagian SDM & Umum PT.

Madubaru di Yogyakarta?

3. Apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan

(19)

C. Batasan Masalah

Mengingat luasnya ruang lingkup gaya kepemimpinan, maka

dalam gaya kepemimpinan ini dibatasi dalam tiga kategori gaya

kepemimpinan mengacu pada studi kepemimpinan Universitas Lowa,

Ronald Lippit dan K. White (dalam Sutarto, 1986:72), yaitu gaya

kepemimpinan otokratis, demokratis, dan Laissez Faire.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh manajer

bagian SDM & Umum PT. Madubaru di Yogyakarta menurut persepsi

karyawan.

2. Untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan bagian SDM &

Umum PT. Madubaru di Yogyakarta.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan referensi terkait gaya

kepemimpinan dalam hal pengambilan keputusan, pemberian tugas,

dan pengelolaan karyawan serta dapat memberikan informasi

mengenai tingkat kepuasan karyawan sertat aspek – aspek yang

mempengaruhi kepuasan kerja sehingga dapat membantu mengambil

(20)

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan bacaan

ilmiah dan tambahan referensi untuk penelitian ilmiah lainnya.

3. Bagi penulis

Hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis, yaitu sebagai

wahana untuk menerapkan teori-teori yang didapat dari kuliah ke

dunia kerja secara nyata.

F. Sistematika Penulisan

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan : latar belakang masalah, rumusan

masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II : KAJIAN PUSTAKA

Bab ini berisikan : tentang teori-teori yang mendukung

penulisan ini, sehingga dapat dijadikan landasan bagi

pembahasan selanjutnya.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan : jenis penelitian, tempat dan waktu

penelitian, subyek dan obyek penelitian, data yang

dibutuhkan, definisi operasional, teknik pengumpulan data,

(21)

pengambilan sampel, pengujian kuesioner, teknik analisis

data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM SUBYEK PENELITIAN

Bab ini berisikan : tentang sejarah perusahaan, struktur

organisasi, personalia, produksi dan pemasaran.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan : tentang pembahasan dari permasalahan

serta melakukan pengujian data dan alat analisisnya.

BAB VI : KESIMPULAN

Bab ini berisikan : tentang kesimpulan dan saran- saran

(22)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Persepsi

Menurut Robbins dan Judge (2008:175) persepsi adalah proses

dimana individu mengatur dan mengintepretasikan kesan-kesan

sensoris mereka guna memberikan arti bagi mereka. Karakteristik

pribadi yang mempengaruhi persepsi adalah sikap, kepribadian, motif,

minat, pengalaman masa lalu, dan harapan-harapan seseorang.

2. Kepemimpinan

Kepemimpinan memegang peranan yang sangat penting dalam

suatu organisasi atau perusahaan dalam mencapai tujuannya. Berikut

beberapa pengertian dari kepemimpinan, diantaranya adalah sebagai

berikut:

a. Robbins (2006: 5) kepemimpinan adalah fungsi yang

mencakup memotivasi karyawan, mengarahkan orang lain,

memilih jalur komunikasi yang paling efektif, dan

menyelesaikan konflik-konflik.

b. Handoko (2003:294) berpendapat bahwa kepemimpinan

(23)

mempengaruhi orang–orang lain agar bekerja mencapai tujuan

dan sasaran.

c. Northouse (2013:5) kepemimpinan adalah proses individu

mempengaruhi sekelompok individu untuk mencapai tujuan

bersama.

3. Gaya kepemimpinan

Gaya kepemimpinan pada dasarnya mengandung pengertian

sebagai suatu perwujudan tingkah laku dari seorang pemimpin yang

menyangkut kemampuannya dalam memimpin. Perwujudan tersebut

biasanya membentuk suatu pola atau bentuk tertentu. Gaya

kepemimpinan adalah pola tingkah laku yang dirancang untuk

mengintegrasikan tujuan organisasi dengan tujuan individu untuk

mencapai tujuan tertentu (Heidjrachman dan Husnan, 2002:224).

Sedangkan menurut Tjiptono (2001:161), gaya kepemimpinan adalah

suatu cara yang digunakan pemimpin dalam berinteraksi dengan

bawahannya. Menurut Studi kepemimpinan Universitas Lowa, Ronald

Lippit dan K. White ( dalam Sutarto, 1986:72) ada tiga gaya

kepemimpinan yaitu:

a. Gaya kepemimpinan otokratik

Gaya kepemimpinan otokratik adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerjasama untuk

(24)

yang akan dilakukan diputuskan oleh pemimpin(Sutarto, 1986:73).

Dalam gaya kepemimpinan ini, pimpinan atau manajer bersikap

sebagai penguasa dan yang dipimpin sebagai yang dikuasa,

sehingga pemimpin mempunyai kuasa mutlak. Hal ini

mengakibatkan kreatifitas karyawan terkunci dan segala kegiatan

tergantung manajer. Menurut gaya ini, semua karyawan yang

terlibat dalam usaha bersama tinggal menerima tugas dan

pekerjaan dari manajer mereka, karyawan hanya melaksanakannya

saja (Mangunhardjana, 1994:28). Ciri-ciri gaya kepemimpinan

otokratik sebagai berikut:

1) Wewenang mutlak terpusat pada manajer.

2) Kebijaksanaan dan keputusan dibuat oleh manajer.

3) Komunikasi berjalan searah.

4) Pengawasan terhadap tingkah laku karyawan diawasi dengan

ketat.

5) Tanggung jawab keberhasilan perusahaan dipikul oleh manajer.

6) Kasar dalam bertindak dan kaku dalam bertindak.

7) Prakarsa harus selalu dari manajer.

8) Karyawan tidak mempunyai kesempatan untuk memberikan

ide, pendapat, pertimbangan, dan saran

9) Tugas bagi karyawan diberikan secara instruksi.

10)Lebih banyak kritik daripada pujian.

(25)

12)Manajer menuntut prestasi sempurna dari karyawan tanpa

syarat.

13)Cenderung ada paksaan, ancaman, dan hukuman.

Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah pengambilan

keputusan dapat dilakukan secara cepat dan tegas. Sedangkan

kelemahannya adalah suasana jadi tampak tegang dan kaku,

menimbulkan ketidakpuasan karyawan karena dalam pengambilan

keputusan karyawan tidak dilibatkan sehingga keputusan yang

diambil manajer cenderung memaksa. Selain itu juga dapat

merusak moral karyawan, meniadakan inisiatif, sering

menimbulkan permusuhan dan keluhan.

b. Gaya kepemimpinan demokratik

Gaya kepemimpinan demokratik adalah kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagi

kegiatan yang akan dilakukan bersama antara manajemen dan

karyawan. Dengan gaya kepemimpinan ini, manajer berusaha

membawa karyawan menuju ketujuan dan cita-cita dengan

memperlakukan karyawan secara sejajar denga manajer sehingga

karyawan dapat menyumbangkan ide, pendapat, pertimbangan atau

saran yang dimilikinya. Gaya kepemimpinan ini sangat cocok

diterapkan jika sutau perusahaan menghadapi masalah yang

(26)

dari karyawan dalam pelaksanaannya. Ciri-ciri dari gaya

kepemimpinan demokratik adalah sebagai berikut:

1) Wewenang manajer tidak mutlak dan ada pelimpahan

wewenang.

2) Kebijaksanaan dan keputusan dibuat bersama oleh manajer dan

karyawan.

3) Komunikasi berjalan dua arah.

4) Tugas manajer bersifat permintaan.

5) Pengawasan terhadap sikap, tingkah laku, dan kegiatan bersifat

wajar.

6) Manajer meminta kesetiaan karyawan secara wajar.

7) Pujian dan kritikan seimbang.

8) Terdapat saling percaya, saling menghormati, dan menghargai.

9) Banyak kesempatan bagi karyawann untuk menyampaikan ide,

pendapat, pertimbangan,dan saran.

10)Manajer mendorong prestasi sempurna dari karyawan.

11)Prakarsa datang dari manajer maupun karyawan.

12)Manajer memperhatikan perasaan dalam bersikap dan

bertindak.

Kelebihan gaya kepemimpinan demokratik ini adalah

tumbuhnya rasa ikut memiliki, karena manajer selalu berusaha

melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan. Selain itu

(27)

adalah keputusan dan tindakan terkadang lambat, rasa tanggung

jawab kurang, keputusan yang dibuatpun terkadang bukan

keputusan yang terbaik dan tepat.

c. Gaya kepemimpinan Laissez faire

Gaya kepemimpinan Laissez Faire adalah kemampuan

mempengaruhi orang lain agar bersedia bekerja sama untuk

mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara berbagai

kegiatan yang akan dilakukan lebih banyak diserahkan kepada

bawahan. Ciri-ciri gaya kepemimpinan Laissez faire adalah sebagai

berikut:

1) Manajer melakukan peranannya secara pasif.

2) Manajer memberikan kebebasan penuh kepada karyawan.

3) Manajer mendelegasikan wewenang untuk mengambil

keputusan kepada karyawan dengan agak lengkap.

4) Karyawan dituntut untuk memiliki keahlian tinggi.

5) Manajer tidak membuat peranan-peranan tentang pelaksanaan

pekerjaan.

6) Kontak antara manajer dan karyawan sedikit sekali.

7) Manajer menyerahkan tanggung jawab atas pelaksanaan

pekerjaan kepada karyawan dalam artian manajer

menginginkan agar karyawan bisa mengendalikan diri mereka

(28)

Kelebihan dari gaya kepemimpinan ini adalah karyawan akan

dapat mengembangkan kemampuan dirinya dan kekuragannya

berupa kekacauan karena tiap pejabat bekerja menurut selera

masing-masing. ( Sutarto,1986:79).

4. Kepuasan

Kepuasan secara umum dapat dikatakan bahwa kepuasan kerja

karyawan merupakan sikap karyawan terhadap bagaimana mereka

memandang pekerjaannya. Kepuasan karyawan dapat memberikan

beberapa manfaat, diantaranya menciptakan hubungan yang harmonis

antara perusahaan dengan pegawai. Kepuasan atau ketidakpuasan

karyawan adalah respon karyawan terhadap evaluasi tingkat kesesuaian

antara harapan sebelumnya dan kinerja pekerjaan yang dirasakan oleh

karyawan. Sama halnya kepuasan dari perspektif pemasaran menurut

Philip Kotler (1997:36) yang menyatakan bahwa kepuasan adalah

perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan

antara kesannya terhadap kinerja (hasil) suatu produk dengan

harapannnya. Jadi kepuasan merupakan fungsi dari persepsi atau kesan

atas kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan maka karyawan

merasa tidak puas, jika kinerja memenuhi harapan maka karyawan akan

merasa puas, dan jika kinerja melebihi harapan maka karyawan akan

(29)

5. Kepuasan Kerja

Kepuasan Kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan

atau tidak menyenangkan yang mana para karyawan memandang

pekerjaan mereka (Handoko,2000: 193) . Menurut Robbins dan Judge

(2007:119) aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja yaitu:

a. Kerja yang menantang secara mental

Pada umumnya individu lebih menyukai pekerjaan yang

memberi mereka peluang untuk menggunakan ketrampilan dan

kemampuan serta memberi beragam tugas, kebebasan, dan

umpan balik tentang seberapa baik kerja mereka.

Karakteristik-karakteristik ini membuat kerja lebih menantang secara mental.

b. Penghargaan yang sesuai

Karyawan menginginkan sistem bayaran yang mereka rasa

adil, tidak ambigu, dan selaras dengan harapan-harapan

mereka. Ketika bayaran dianggap adil, sesuai dengan tuntutan

pekerjaan, tingkat ketrampilan individual, dan standar bayaran

masyarakat, kemungkinan akan tercipta kepuasan.

c. Kondisi kerja yang mendukung

Karyawan berhubungan dengan lingkungan kerja mereka untuk

kenyamanan pribadi dan kemudahan melakukan pekerjaan

yang baik. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa karyawan

lebih menyukai lingkungan fisik yang nyaman atau tidak

(30)

bekerja relatif dekat dengan rumah, dengan fasilitas yang relatif

bersih, serta peralatan yang memadai.

d. Kolega yang suportif.

Individu mendapatkan sesuatu yang lebih dari sekedar uang

atau prestasi nyata dari pekerjaannya. Untuk sebagian besar

karyawan, kerja juga memenuhi kebutuhan interaksi sosial.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa memiliki

rekan-rekan kerja yang ramah dan suportif mampu meningkatkan

kepuasan kerja. Penelitian mengungkapkan bahwa kepuasan

karyawan meningkat ketika pengawas langsung adalah orang

yang pengertian dan ramah, memberikan pujian untuk kinerja

yang baik, mendengarkan opini-opini karyawan, dan

menunjukkan minat pribadi dalam diri mereka.

Sedangkan menurut Ghislli dan Brown dalam buku Moh. As’ad

(1978:65), terdapat lima faktor yang menimbulkan kepuasan kerja, yaitu:

a. Kedudukan (Posisi)

Banyak orang berpendapat bahwa pekerjaan yang lebih

tinggi akan membuat pekerja merasa lebih puas dibandingkan

dengan orang yang pekerjaannya lebih rendah. Sedangkan hasil

dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa kepuasan kerja

(31)

b. Pangkat (golongan)

Seseorang yang mendapatkan kenaikan pangkat secara

otomatis akan mengalami kenaikan gaji dan kebanggaan terhadap

kedudukan yang baru itulah yang akan membuat perubahan pada

perilaku dan perasaan mereka.

c. Umur

Kepuasan kerja juga mempunyai hubungan dengan umur

karyawan. Karyawan yang berumur 25 sampai 34 tahun dan umur

40 sampai 45 tahun adalah umur yang dapat menyebabkan

timbulnya perasaan tidak puas terhadap pekerjaannya.

d. Jaminan Finansial dan Jaminan Sosial

Jaminan Finansial dan Jaminan sosial sangat berpengaruhi

terhadap kepuasan kerja.

e. Mutu Pengawasan

Hubungan antara karyawan dengan pimpinan tempat

mereka bekerja sangat berpengaruh terhadap produktifitas kerja,

sebab dengan adanya perhatian dan hubungan yang baik antara

pimpinan dengan karyawan akan membuat mereka merasa menjadi

bagian yang penting dari organisasi kerja (sense of belonging).

6. Pengaruh Persepsi Gaya Kepemimpinan Terhadap Kepuasan Kerja

Terkait pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan

(32)

mengemukakan bahwa faktor-faktor yang dapat menimbulkan

kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, aspek

sosial dalam pekerjaan, komunikasi (antara pimpinan dan

bawahan),kepemimpinan, dan fasilitas. Sedangkan Menurut Siagian

(2003:132) serangkaian penelitian oleh para ahli dan banyak

pengalaman praktisi menunjukkan bahwa apabila kepuasan kerja

dikalangan para bawahan atau karyawan yang ingin dikejar oleh

seorang pimpinan, maka gaya kepemimpinan demokratis sebagai salah

satu ciri-ciri gaya kepemimpinan yang paling tepat untuk diterapkan,

karena dengan merasa dihargai para karyawan didorong untuk

berusaha sekuat tenaga yang pada akhirnya melahirkan kepuasan kerja.

Dari keterangan tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya

kepemimpinan juga merupakan salah satu faktor penentu terciptanya

kepuasan kerja para karyawan yang dalam penerapannya tergantung

dengan situasi dan kondisi tertentu dari masing-masing organisasi atau

perusahaan.

B. Penelitian Sebelumnya

Kristyanto, Pambudi pada tahun 2005 melakukan penelitian

dengan judul “Pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja

Pegawai”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui apakah

ada pengaruh positif gaya kepemimpinan terhadap kepuasan kerja

(33)

menjawab permasalahan tersebut digunakan analisis regresi. Hasil dari

analisis menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara gaya

kepemimpinan terhadap kepuasan kerja pegawai. Hal tersebut dibuktikan

dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,309 atau 30,9%.

C. Kerangka Konseptual Pemikiran

Mengacu pada pendapat para ahli dan dalam penelitian terdahulu

yang sudah dibahas dalam bab ini, maka peneliti membuat skema

penelitian sebagai berikut:

Gambar II.1. Kerangka Konseptual

D. Hipotesis

Berdasarkan kerangka konseptual di atas, maka penulis membuat

rumusan hipotesis sebagai berikut:

Ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpin terhadap

kepuasan kerja.

Persepsi Karyawan pada Gaya Kepemimpinan (X)

(34)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian

terhadap obyek tertentu pada suatu perusahaan. Hasil penelitian dan

kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku pada perusahaan yang

bersangkutan dan tidak berlaku secara umum (Nur Indriantoro, 1999: 26 ).

B. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek penelitian ini adalah karyawan tetap bagian SDM & Umum

PT. Madubaru di Yogyakarta.

2. Obyek penelitian ini adalah gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja.

C. Waktu dan lokasi Penelitian

1. Waktu penelitian : Maret 2014

2. Lokasi penelitian : PT. Madubaru di Yogyakarta

D. Variabel

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen (bebas) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

(35)

penelitian ini adalah persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan

seorang manajer. Aspek dari variabel ini adalah cara manajer dalam

mengambil keputusan, cara manajer memperlakukan karyawan,

hubungan manajer dengan karyawan, dan cara manajer dalam

pemberian tugas. Untuk mengukur variabel ini penulis menggunakan

Skala Likert. Dari aspek-aspek gaya kepemimpinan di atas akan

dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen

yang berupa pernyataan yang nantinya akan diberikan skor.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen (tergantung) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas

(Sugiyono,2001:33). Variabel dependen dalam penelitian ini adalah

kepuasan kerja karyawan. Indikator dalam variabel ini mengacu pada

Robbins, Judge (2008:119) meliputi kerja yang menantang secara

mental, kondisi kerja yang mendukung, penghargaan yang sesuai, dan

kolega yang sportif. Untuk mengukur variabel ini, penulis

menggunakan Skala Likert. Dari indikator-indikator di atas akan

dijadikan sebagai tolak ukur untuk menyusun item-item instrumen

(36)

E. Definisi operasional

1. Persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan

Persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan adalah anggapan

karyawan pada jenis gaya kepemimpinan yang diterapkan manajernya.

2. Kepuasan Kerja karyawan

Kepuasan kerja karyawan adalah keadaan emosional karyawan

yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dalam memandang

pekerjaan mereka. Karyawan merasa puas jika kinerjanya lebih besar

dan atau sama dengan dari harapannya dan karyawan merasa tidak

puas jika harapan lebih besar dari kinerja.

F. Populasi dan sampel

1. Populasi

Menurut Sugiyono (2001:72) pengertian populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini

adalah seluruh karyawan tetap bagian SDM & Umum PT. Madubaru

di Yogyakarta yang berjumlah 41 karyawan.

2. Sampel

Menurut Sugiyono (2001:73) pengertian sampel adalah bagian dari

jumlah yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk mendapatkan

(37)

sampel penelitian ini menggunakan rumus Slovin (dalam Umar,

2007:78) sebagai berikut:

Dimana :

n = ukuran sampel minimum yang akan di ambil

N = ukuran populasi

e = persen kelonggaran ketidak telitian karena kesalahan

pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir (error). Untuk

penelitian ini ditetapkan e = 10%

Dari jumlah pupulasi tersebut dengan tingkat kelonggaran

ketidak telitian sebesar 10%, maka dengan mengunakan rumus di

atas diperoleh sampel sebesar:

29

Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 29 karyawan dari

seluruh karyawan bagian SDM & Umum PT. Madubaru di

Yogyakarta.

G. Teknik pengambilan sampel

Dalam penelitian ini, teknik yang digunakan untuk pengambilan

(38)

dengan cara memilih responden yang kebetulan ada atau dijumpai dalam

suatu populasi.

H. Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data utama yang digunakan untuk menjawab

permasalahan dalam penelitian ini yang didapatkan dari hasil

kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data pendukung yang diperoleh dari

dokumen dan arsip PT. Madubaru Yogyakarta.

I. Teknik pengumpulan data

1. Kuesioner

Kuesioner yaitu memberikan daftar pernyataan pada responden

yang berhubungan dengan obyek penelitian. Dalam penelitian ini,

penulis menggunakan dua macam kuesioner, yaitu kuesioner persepsi

gaya kepemimpinan dan kepuasan kerja. Untuk kuesioner persepsi

gaya kepemimpinan akan dibagi dalam empat aspek dan setiap aspek

terdiri dari dua pernyataan sedangkan untuk kuesioner kepuasan kerja

terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian harapan dan bagian kinerja. Setiap

bagian terdiri dari 4 indikator dan setiap indikator diwakili oleh 2

pernyataan. Setiap pernyataan diberi 5 alternatif jawaban yang

(39)

bernilai positif yaitu sangat setuju(ss) diberi skor 5, setuju(s) diberi

skor 4, ragu-ragu(r) diberi skor 3, tidak setuju(ts) diberi skor 2, dan

sangat tidak setuju(sts) diberi skor 1. Selanjutnya untuk jawaban dari

pernyataan yang bernilai negatif yaitu sangat setuju(ss) diberi skor 1,

setuju(s) diberi skor 2, ragu-ragu(r) diberi skor 3, tidak setuju(ts) diberi

skor 4, dan sangat tidak setuju(sts) diberi skor 5. Berikut adalah tabel

untuk pernyataan kuesioner yang bernilai positif dan negatif.

Tabel III.1

Pernyataan Kuesioner bernilai Positif dan Negatif

Variabel Aspek Jenis Pernyataan

Positif (+) negatif(-)

Persepsi karyawan pada

gaya kepemimpinan

Cara Manajer dalam mengambil

keputusan 1,2

Hubungan manajer dengan karyawan 3,4

cara manajer dalam memperlakukan

karyawan 5,6

cara manajer dalam pemberian tugas 7 8

(40)

2. Dokumentasi,

Dokumentasi yaitu dengan melihat atau menganalisis

dokumen-dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang lain tentang

subyek penelitian.

J. Teknik pengujian instrumen

Pada penelitian ini, instrumen penelitian akan diuji oleh peneliti

dengan menggunakan validitas dan reliabilitas.

1. Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat

mengukur data-data yang hendak diukur oleh peneliti. Pengujian

validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan teknik korelasi

produk moment dari Karl Pearson (Sugiyono 2004:44) yang dijelaskan

sebagai berikut:

rxy = –

Keterangan:

rxy = koefisien korelasi tiap item

x = nilai setiap item

y = nilai total setiap item

(41)

2. Reliabilitas

Relibialitas merupakan derajat ketepatan, ketelitian atau akurasi

yang ditunjukkan oleh instrumen pengukur (Sugiyono,2000:60). Koefisien

keterandalan dapat diperoleh dengan rumus spearman brown sebagai

berikut:

rgg =

Keterangan:

rgg = Reliabilitas

rxy = koefisien pengukuran dua belahan.

Suatu instrument dinyatakan reliabel atau tidak, maka harus memenuhi

ketentuan sebagai berikut:

a. Jika rhitung ≥ rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen

dikatakan reliabel.

b. Jika rhitung <rtabel dengan taraf keyakinan 95% maka instrumen

(42)

K. Teknik Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Teknik Analisis Statistik Deskripsi

a. Analisis Deskripsi Responden

Analisis deskripsi responden dilakukan dengan analisis

prosentase usia.

b. Analisis Deskripsi Variabel

Teknik analisis deskripsi variabel ini digunakan untuk

menjawab permasalahan nomor 1 dan 2 yaitu tentang bagaimana

persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan manajer dan

bagaimana tingkat kepuasan kerja karyawan pada bagian SDM dan

Umum PT. Madubaru Yogyakarta. Untuk permasalahan nomor 1

tentang kategori gaya kepemimpinan didasarkan pada hasil studi

Universitas Lowa bahwa ada tiga macam gaya kepemimpinan,

yaitu gaya kepemimpinan otocratic, democratic, dan laissez faire.

Untuk permasalahan nomor 2 tentang kategori kepuasan kerja

karyawan mengacu pada Robbins, Judge(2007:119) meliputi kerja

yang menantang secara mental, kondisi kerja yang mendukung,

peghargaan yang sesuai, dan kolega yang sportif.

(43)

1) Deskripsi persepsi gaya kepemimpinan

a) Menghitung rata-rata skor persepsi gaya kepemimpinan

Untuk membuat kategori dalam variabel persepsi

gaya kepemimpinan yang perlu dilakukan adalah mencari

rata-rata skor yang dapat dilakukan dengan membagi

jumlah skor dengan jumlah item pernyataan dan mencari

interval dengan rumus Struges berikut:

C1 =

Keterangan:

C1 = Interval

Range = Selisih antara batas atas dengan batas bawah

K = Banyaknya kelas

Dari perhitungan di atas setiap kelas memiliki interval sebesar

1,33 sehingga didapat kelas sebagai berikut:

Skor 1,00–2,33 karyawan mempersepsikan manajernya

menerapkan gaya kepemimpinan outocratic.

Skor 2,34–3,67 karyawan mempersepsikan manajernya

menerapkan gaya kepemimpinan democratic.

Skor 3,68–5,00 karyawan mempersepsikan manajernya

(44)

b) Menghitung rata-rata tiap aspek/item gaya kepemimpinan

Untuk mengetahui skor tiap aspek/item, maka hal

yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan item dalam

setiap aspek kemudian dibagi dengan jumlah responden.

c) Membuat kategori persepsi

Untuk mengetahui kategori persepsi, hal yang harus

dilakukan adalah membuat interval dengan dengan rumus

Struges berikut:

C1 =

Keterangan:

C1 = Interval

Range = Selisih antara batas atas dengan batas bawah

K = Banyaknya kelas

Dari perhitungan di atas setiap kelas memiliki interval sebesar

0,8 sehingga didapat kelas sebagai berikut:

Skor 1,0 - ≤1,8 item mempunyai persepsi sangat tidak baik

Skor >1,8 - ≤2,6 item mempunyai persepsi tidak baik.

Skor >2,6 - ≤3,4 item mempunyai persepsi netral.

Skor >3,4 - ≤4,2 item mempunyai persepsi baik.

(45)

2) Deskripsi Kepuasan kerja

a) Menghitung rata-rata skor kepuasan

Dalam penelitian ini pengukuran kepuasan kerja

mengacu pada perspektif pemasaran (Philip Kotler) yaitu

dengan membandingkan antara harapan karyawan pada

pekerjaan yang seharusnya didapatkan dengan evaluasi

karyawan pada pekerjaan yang telah dilakukan (rata-rata

skor harapan – rata-rata skor kinerja), dengan pengukuran

sebagai berikut:

Rata-rata skor harapan - rata-rata skor kinerja hasilnya

> 0 maka tidak puas

Rata-rata skor harapan - rata-rata skor kinerja hasilnya

≤ 0 maka puas

b) Menghitung rata-rata tiap aspek/item kepuasan

Untuk mengetahui skor tiap aspek/item, maka hal

yang perlu dilakukan adalah menjumlahkan skor item

dalam setiap aspek kemudian dibagi dengan jumlah

responden.

2. Teknik Analisis Regresi dan Pengujian Hipotesis

Untuk menjawab permasalahan nomor 3 yaitu apakah ada

pengaruh persepsi karyawan pada gaya kepemimpinan terhadap

(46)

diuji dengan pengujian hipotesis. Langkah pengujiannya adalah

sebagai berikut:

a. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui apakah

model regresi yang dibuat dapat digunakan sebagai alat prediksi

yang baik. Uji asumsi klasik yang akan dilakukan adalah uji

normalitas dengan metode kolmogorov-Smirnov Z. Tujuan uji

normalitas adalah untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel terikat dan variabel bebasnya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah

distribusi data normal atau mendekati normal ( Santoso. 2004:64).

b. Membuat Persamaan Regresi Sederhana

Untuk menganalisis bagaimana pengaruh antara persepsi

karyawan pada gaya kepemimpinan dengan kepuasan kerja

karyawan digunakan persamaan regresi linier sederhana. Oleh

karena itu dapat ditentukan persamaan regresinya sebagai berikut.

Y=a+bX

Keterangan:

Y = variabel terikat ( kepuasan kerja karyawan)

a = intersep

b = slope

X = variabel bebas (persepsi karyawan pada gaya

(47)

Konstanta ( dan koefisien regresi dapat dicari :

Keterangan :

y = kepuasan kerja karyawan

= nilai konstanta

b = koefisien korelasi

n = jumlah responden

c. Membuat Rumusan Hipotesis (Uji t) Dua Sisi

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah persepsi karyawan

pada gaya kepemimpinan manajer berpengaruh terhadap kepuasan

kerja karyawan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis

, Tidak ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya

kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan.

, Ada pengaruh persepsi karyawan pada gaya

kepemimpinan manajer terhadap kepuasan kerja karyawan.

2. Menentukan taraf signifikan ( dan derajat

kebebasan (db) : 20-2 = 18 diperoleh nilai sebesar

(48)

3. Pengujian Hipotesis (uji t)

Rumus uji-t adalah (Gaspersz, 1991 :108)

Rumus Sb :

4. Menentukan kriteria pengambilan keputusan

H o diterima bila t hitung ≤ t tabel atau (-)t hitung ≥ (-) t tabel

Ho ditolak bila t hitung > t tabel atau (-)t hitung < (-) t tabel

Gambar III.1

Kurva Pengujian

Daerah penerimaan Ho

-2,101 +2,101

Daerah penolakan Ho

(49)

BAB IV

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah dan pengembangan perusahaan

Pada zaman pemerintahan Hindia Belanda, terdapat 17 pabrik gula

di sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta yang keseluruhannya diusahakan

oleh pemerintahan Hindia Belanda. Pada tahun 1942 tentara Jepang masuk

ke wilayah Republik Indonesia dan seluruh pabrik gula tersebut dikuasai

oleh pemerintahan Jepang. Situasi Indonesia yang masih dalam keadaan

perang membuat pemerintahan Jepang tidak dapat menguasai dengan

maksimal 17 pabrik gula sehingga yang masih dapat berproduksi hanya 12

pabrik gula.

Situasi seperti yang disampaikan diatas terus berlangsung hingga

proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia. Sejak proklamasi tersebut,

pemerintahan Republik Indonesia merebut semua pabrik gula dari tangan

Jepang dan dibumihanguskan. Pada tahun 1950 seluruh pabrik gula hanya

tinggal sisa dan puing-puingnya saja. Saat pemerintahan berjalan normal

dan pulih kembali, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menggunakan

kesempatan ini untuk memprakarsai pembangunan kembali pabrik gula.

Adapun tujuannya adalah untuk menanmpung para buruh bekas pabrik

gula yang kehilangan pekerjaan, menambah kesejahteraan dan

kemakmuran rakyat serta menambah pendapatan pemerintahan baik pusat

(50)

Pada mulanya dibentuk P3G(Panitia Pendirian Pabrik Gula) yang

bekerja sama dengan DPRD DIY, kemudian dibentuk BP3 (Badan

Pelaksana Perkebunan) yang akhirnya menjadi YAKTI (Yayasan Kredit

Tani Indonesia). Pabrik gula Madukismo dibangun pada tahun 14 Juni

1955 dengan bentuk Perseroan Terbatas (PT) Pabrik-Pabrik Gula

Madubaru PT). Badan usaha ini bertujuan dan membangun pabrik–pabrik

gula di daerah Yogyakarta. Peletakan batu terakhir dilakukan oleh Sri

Sultan Hamengku Buwono IX pada tanggal 31 Maret 1958, peresmian

P2G Madubaru PT pada tanggal 29 Mei 1958 oleh Presiden Republik

Indonesia Pertama, Ir. Soekarno.

Pada tahun 1962 pemerintahan RI mengambil alih semua

perusahaan yang ada di Indonesia. Akibatnya Pabrik Gula Madukismo

berubah status menjadi Perusahaan Negara (PN). Pemerintah membentuk

suatu badan yang diberi nama Badan Pimpinan Perusahaan Umum

Perkebunan Negara (BPUPPN). Dengan demikian semua pabrik gula

dibawah pengurusan BPUPPN. Serah terima Pabrik Madukismo kepada

pemerintahan RI dilakukan pada tanggal 11 Maret 1962 oleh Sri Sultan

Hamengku Buwono IX selaku Presiden Direktur pada saat itu. Pada

tanggal 3 September 1968 status pabrik kembali menjadi Perseroan

Terbatas (PT) dengan nama Pabrik Gula Madu Baru yang membawahi

Pabrik Gula Madukismo dan Pabrik Spritus Madukismo.

Sejak 4 Maret 1984 P2G Madubaru PT kembali dikelola oleh

(51)

IX. Kemudian pemerintah menunjuk PT Rajawali Nusantara Indononesia

berdasar Contract Management yang ditanda tangani tanggal 4 Maret

1984 oleh Direktur Utama PT Rajawali Nusantara Indonesia dan

pemegang saham terbesar.

Pabrik Gula Madukismo merupakan penggabungan dari PT

Rajawali Nusantara Indonesia dan PT Madubaru. PT Madubaru dibantu

sepenuhnya dalam hal operasional oleh ahli-ahli dari PT IMACO yang

merupakan bagian dari PT Rajawali Nusantara Indonesia. Mulai tanggal

24 Februari 2004 sampai sekarang PT Madubaru menjadi perusahaan

mandiri yang dikelola secara profesional dan independen.

Tabel IV.1

Kronologi status perusahaan dan perubahan manajemen

Tahun 1955-1962 Perusahaan Swasta (PT)

Tahun 1962-1966 Bergabung dengan Perusahaan Negara dubawah

BPU-PPN (Badan pimpinan Umum-Perusahaan

Negara), karena adanya policy pemerintahan RI yang

mengambil alih semua perusahaan di Indonesia.

Tahun 1966 BPU-PPN bubar. PG-PG di Indonesia boleh memilih

tetap sebagai Perusahaan Negara atau keluar menjadi

Perusahaan Swasta (PT).

Tahun 1966-1984 PT. Madubaru kembali menjadi Perusahaan Swasta

dengan susunan Direksi yang dipimpin Sri Sultan

(52)

Tanggal 4 Maret 1984-24 Februari 2004 diadakan

kontrak manajemen dengan PT. Rajawali Nusantara

Indonesia (RNI) yaitu salah satu BUMN milik

Departemen Keuangan RI.

Tahun

2004-sekarang

PT. Madubaru menjadi perusahaan mandiri yang

dikelola secara profesional dan independen.

Sumber: PT Madubaru

B. Profil Perusahaan

PT.Madubaru yang terletak di daerah Kabupaten Bantul Propinsi

Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai usaha pokok Pabik Gula Dan

Pabrik Spiritus yang terkenal dikalangan masyarakat luas dengan sebutan

PG/PS Madukismo dengan potensi dan peluang pengembangan usaha

yang potensial masih memiliki kesempatan tumbuh dan berkembang

menjadi suatu perusahaan Agro Industri yang berbasis tebu dan dikelola

secara profesional dan inovatif untuk menghadapi persaingan bebas diera

globalisasi dengan petani sebagai mitra sejati .

Dengan menggunakan setrategi bisnis Overal Cost Leadership

pada usaha pokok dan strategi bisnis differensiasi pada diversifikasiusaha

maka PT. Madubaru siap menghadapi persaingan khususnya tahun 2009

(53)

PT. Madubaru dengan kepemilikan saham 65% Sri Sultan

Hamengku Buwono X (Krato Ngayogjokarto Hadiningrat) dan 35% PT

Rajawali Nusantara Indonesia serta pelaksanaan konsep Good Corporate

Governance (GCG) secara konsisten akan menjadi daya tarik tersendiri

bagi masyarakat, petani tebu, dan juga investor yang menanamkan

modalnya.

C. Visi dan Misi

1. Visi

PT. Madubaru menjadi Agro Industri yang unggul di Indonesia dengan

petani sebagai mitra sejati.

2. Misi

a. Menghasilkan gula dan ethanol yang berkualitas untuk memenuhi

permintaan masyarakat dan industri di Indonesia.

b. Menghasilkan produk dengan memanfaatkan teknologi maju yang

ramah lingkungan, dikelola secara profesional dan inovatif,

memberikan pelayanan yang prima kepada pelanggan serta

mengutamakan kemitraan sebagai petani.

c. Mengembangkan produk/bisnis baru yang mendukung bisnis inti.

d. Menempatkan karyawan dan stake holder lainnya sebagai bagian

terpenting dalam proses penciptaan keunggulan perusahaan dan

(54)

D. Budaya Perusahaan

1. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

2. Jujur dan adil

Bagan IV.2 Struktur Organisasi PT. Madubaru

(55)

Direksi PT. Madubaru membawahi beberapa bagian struktur organisasi yang mempunyai tugas dan wewenang sebagai berikut:

1. Direktur

Tugas dari Direktur adalah:

a. Merumuskan tujuan perusahaan.

b. Menetapkan strategi untuk mencapai tujua perusahaan.

c. Menyusun rencana jangka panjang perusahaan.

d. Menetapkan kebijakan-kebijakan dan pedoman-pedoman penyusunan

anggaran tahunan.

e. Menetapkan rancangan anggaran perusahaan yang akan diusulkan

kepada Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

2. Satuan Pengawasan Internal (SPI)

Tugas dari Satuan Pengawasan Internal adalah:

a. Melakukan pengawasan melalui kegiatan audit, konsultasi, dan

pembinaan terhadap semua kegiatan dan fungsi organisasi.

b. Melakukan pengawasan atas pihak-pihak yang terkait dengan

perusahaan dengn persetujuan direktur.

c. Melakukan audit investigasi terhadap aspek yang dapat menimbulkan

kerugian bagi perusahaan.

d. Dalam rangka penugasan memiliki aspek penuh dan bebas keseluruhan

(56)

e. Mengalokasikan sumber daya, menentukan lingkup kerja, dan

menetapkan teknik-teknik audit.

f. Memperoleh bantuan kerjasama dari personil di unit-unit perusahaan

pada saat melakukan pengawasan serta jasa-jasa khusus lainnya dari

dalam maupun luar perusahaan.

g. Menjadi counterpart bagi auditor eksternal dalam pelaksanaan

tugasnya.

3. General Manajer

Tugas dari General Manajer adalah:

a. Merumuskan sasaran dalam kerangka tujuan yang telah ditetapkan

direksi.

b. Menetapkan strategi untuk mencapai tujuan perusahaan.

c. Menetapkan ketentuan-ketentuan pelaksanaan kebijakan direksi.

d. Membantu direksi dalam menyusunrencana jangka panjang

perusahaan.

e. Melaksanakan kebijakan dan pedoman penyusunan anggaran tahunan.

f. Mengkoordinasi penyusunan rencana anggaran perusahaan yang akan

diusulkan kepada direksi.

g. Melaksanakan kebijakan direksi dalam bidang keuangan, personalia,

produksi, teknik, dan umum.

h. Melaksanakan kebijakan yang dirumuskan direksi dalam pengendalian

(57)

i. Merumuskan ketentuan-ketentuan dalam koordinasi yang ada

dibawahnya.

j. Menegakkan disiplin kerja karyawan.

k. Melaksanakan tugas-tugas yang ditentukan oleh direksi.

l. Memberikan otoritasi atas dokumen dalam laporan sesuai dengan

sistem wewenang yang berlaku.

4. Kepala Bagian Tanaman

Tugas dari kepala bagian tanaman adalah sebagai berikut

a. Membantu general manajer dalam melaksanakan kebijakan direksi

dalam penetapan rencana dan pelaksanaan tebu bibit dan produktifitas

tebu giling.

b. Membantu general manajer dalam melaksanakan pencapaian target

penanaman tebu bibit dan tebu giling.

c. Membantugeneral manajer dalam menetapkan komposisi jenis tebu,

jadwal penanaman, tebang, dan angkut tebu.

d. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan rayon-rayon dalam

membimbing petani tebu.

5. Kepala Bagian Instalasi

Tugas dari kepala bagian instalasi adalah sebagai berikut:

a. Melaksanakan rencana penggunaan instalasi untuk melayani pabrik.

b. Mempertahankan operasi instalansi untuk menjaga kontinuitas

(58)

c. Bekerjasama dengan kepala bagian tanaman melakukan penelitian,

pengelolaan, pemeliharaan, dan reparasi remise (lori dan loko), pompa

air, dan traktor.

d. Bekerjasama dengan bagian umum melakukan pengolahan,

pemeliharaan, dan reparasi kendaraan.

e. Memberikan pertimbangan-pertimbangan terknis kepada semua bagian

dalam pengadaan barang teknis keperluan perusahaan.

f. Membantu rancangan anggaran bagiannya untuk diajukan kepada

kepala divisi.

6. Kepala Bagian Pabrikasi

Tugas kepala bagian pabrikasi adalah:

a. Melaksanakan rencana produksi gula.

b. Mengawasi mutu, penimbangn, dan pembungkusan gula.

c. Mengendalikan proses produksi gula untuk memenuhi target produksi

gula.

d. Menjaga kelancaran proses produksi gula.

e. Membantu kepala divisi pabrik gula dan spiritus dalam pengadaan

bahan pembantu.

f. Menghitung kebenaran angka-angka rendemen dan daftar bagi hasil

petani.

g. Membantu bagian instalasi pabrik guila dalam perawatan dan

(59)

h. Melaporkan kegiatan yang berhubungan dengan pengolahan gula

kepada instansi pemerintahan yang terkait.

i. Membuat rancangan anggaran bagiannya untuk diajukan kepada

kepala divisi.

7. Kepala Bagian Pabrik Alkohol dan Spiritus

Tugas Kepala Bagian Pabrik Alkohol dan Spiritus adalah:

a. Melaksanakan rencana produksi alkohol dan spiritus.

b. Mengawasi mutu alkohol dan spiritus.

c. Mengendalikan produksi alkohol dan spiritus untuk memenuhi target

produksi.

8. Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan

Tugas dari Kepala Bagian Akuntansi dan Keuangan adalah:

a. Menjalankan kebijakan direksi dalam ketentuan general manajer dalam

bidang keuangan.

b. Menjalakan kebijakan direksi dalam ketentuan perusahaan.

c. Menjalankan kebijakan direksi dan keterntuan general manajer dalam

pengeloaan data dan akuntansi perusahaan.

d. Menjalankan kebijakan direksi dan keterntuan general manajer dalam

hubungn dengan masyarakat dan keamanan.

e. Menjalankan kebijaka direksi dan ketentuan general manajer dalam

(60)

F. Susunan Pengurus

1. Komisaris Utama : GKR Pembayun

2. Komisaris : Drs. H. Sumargono Kusumohadiningrat

Ir. Agus Purnomo, M.Si.

3. Direktur : Ir. Rachmad Edi Cahyono, M.Si

G. Sumber Daya Manusia

1. Penggolongan Karyawan

Karyawan PT. Madubaru digolongkan menjadi dua golongan, yaitu

karyawan tetap dan karyawan tidak tetap penggolongan karyawan PT.

Madubaru disarkan pada sistem pengupahannya yang terdiri dari:

a. Karyawan Tetap

Karyawan tetap terdiri dari karyawan pimpinan dan

karyawan pelaksana. Masa percobaan untuk menjadi karyawan

tetap adalah 3 bulan.

b. Karyawan Tidak Tetap

Karyawan tidak tetap terdiri dari karyawan kerja waktu

tertentu (KKWT) yang hanya bekerja pada masa produksi dan

karyawan borongan yang bekerja hanya bila ada pekerjaan

borongan. Sistem pengupahan KKWT dan karyawan borongan

(61)

2. Sistem Upah/Gaji

Dalam hal kenaikan gaji dan jabatan karyawan PT. Madubaru

diatur dalam ketentuan direksi dan biasanya berlaku per 1 Januari

setiap tahunnya.

3. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku bagi karyawan PT. Madubaru memiliki

ketentuan sebagai berikut:

a. Luar Masa Giling (LMG)

Hari Senin – Kamis : 06.30-15.00 WIB

Hari Jumat-Sabtu : 06.30-11.30WIB

Jam istirahat : 12.00-13.00WIB

b. Dalam Masa Giling

1) Bagikaryawan musiman (tidak terkait langsung dengan proses

produksi), misalnya supir derek tebu berlaku ketentuan jam

kerja seperti dalam butir satu di atas.

2) Bagi karyawan kampanye (terkait langsung dengan proses

produksi), misalnya penimbangan tebu dan penggilingan tebu

berlaku ketentuan jam kerja dengan sistem beregu dengan tiga

shift perhari:

Regu pagi : 06.00-14.00 WIB

Regu siang : 14.00-22.00 WIB

(62)

Khusus bagi petugas keamanan (Satpam) berlaku

ketentuan jam kerja dengn sistem beregu dengan delapan jam kerja

perhari. Jam istirahat diberikan minimal setengah jam setelah

bekerja terus menerus selama empat jam yang dilaksanakan secara

bergantian.

4. Organisasi Karyawan Tetap

Pada tahun 2000 organisasi karyawan PT. Madubaru membentuk

Serikat Pekerja PT. Madubaru dan mulai tahun 2001 telah disahkan

Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang mengatur hak dan kewajiban

karyawan serta perusahaan.

5. Jaminan Sosial

Untuk meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan karyawan

PT. Madubaru memberikan jaminan sosial kepada karyawan,

diantaranya adalah sebagai berikut:

a. JAMSOSTEK (Jaminan Sosial Tenaga Kerja) bagi semua

karyawan.

b. Hak pensiun yang diberikan khusus untuk karyawan tetap yakni

karyawan pimpinan dan karyawan pelaksana.

c. Progam TASKAT ( Tabungan Asuransi Kesejahteraan Hari Tua)

khusus untuk karyawan kampanye( karyawan yang berhubungan

langsung dengan proses produksi)

(63)

e. Perumahan dinas khusus untuk karyawan tetap.

f. Poliklinik perusahaan untuk semua karyawan.

g. Klinik KB perusahaan untuk semua karyawan.

h. Taman Kanak-Kanak untuk perusahaan dan umum.

i. Sarana olah raga untuk karyawan tetap, kampanye dan musiman.

j. Rekreasi karyawan dan keluarga.

6. Sistem Penghargaan

Perusahaan ini memiliki Sistem Manajemen Kerja, sehingga setiap

tahunnya para karyawan dievaluasi kinerjanya bagi karyawan

berprestasi, perusahaan memberikan penghargaan berupa kenaikan

golongan ataupun kenaikan gaji bagi karyawan tersebut.

7. Tunjangan

Perusahaan memiliki beberapa kebijakan kaitannya dengan

tunjangan diantaran Tunjangan Hari Raya yang diberikan setiap

tahunnya saat hari Idul Fitri dan tunjangan jasa produksi yang

diberikan setiap akhir produksi serta tunjangan kesehatan bagi

karyawan yang sakit dan melakukan rawat inap.

8. Sistem Sanksi

Perusahaan menerapkan sistem sanksi yang tegas, diantaran

dengan memberikan Surat Peringatan (SP) 1, 2, dan 3 bagi yang

melanggar peraturan. Bagi karyawan yang terkena SP 3 akan terkena

(64)

9. Sistem Seragam

Purusahaan menerapkan kebijakan penggunaan seragam

perusahaan setiap hari Senin dan Kamis. Setiap hari jumat memakai

batik dan selain hari itu berpakaian bebas rapi dan sopan.

10.Kegiatan Karyawan

Sebelum bekerja, karyawan memilik kebiasaan briefing sesuai

dengan bagian masing-masing. Selain itu setiap hari Sabtu pagi,

seluruh karyawan melakukan senam bersama untuk meningkatkan

(65)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Ringkas Pelaksanaan Penelitian

1. Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini, pengumpulan data dilakukan dengan

menyebar kuesioner kepada 29 karyawan tetap bagian SDM dan

Umum PT. Madubaru Yogyakarta secara accidental , yaitu dengan

memberikan keusioner kepada setiap karyawan yang ditemui.

Kuesioner tersebut terbagi dalam tiga bagian. Bagian pertama berisi

tentang identitas responden, bagian kedua berisi tentang pernyataan

dari variabel persepsi gaya kepemimpinan, dan bagian ketiga berisi

tentang pernyataan kepuasan kerja. Untuk selanjutnya, jawaban

responden yang tidak logis atau bersifat ekstrim akan dihilangkan.

2. Alat Analisis Data

Dalam penelitian ini data yang diperoleh dari penyebaran

kuesioner adalah data kualitatif, sehingga harus diubah menjadi data

kuantitatif dengan bantuan alat Microsoft Exel. Setelah data sudah

menjadi kuantitatif maka selanjutnya data dianalisis dengan

menggunakan analisis data Statistical Product and Service Solution

(66)

3. Pengujian Instrumen Penelitian

a. Pengujian Validitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur

dapat mengukur data-data yang hendak diukur. Dalam penelitian

ini respondennya berjumah 20 orang dengan nilai r tabel sebesar

0,378. Apabila r hitung ≥ r tabel dengan taraf keyakinan 90% maka

instrumen tersebut dinyatakan valid. Jika r hitung < r tabel dengan

taraf keyakinan 90%, maka instrumen tersebut dikatakan tidak

valid dan item tersebut dihilangkan kemudian dihitung kembali.

1) Variabel Persepsi karyawan pada Gaya Kepemimpinan

Dalam penelitian ini, uji validitas pada Variabel Persepsi

Karyawan pada Gaya Kepemimpinan harus dilakukan

sebanyak dua kali. Pada uji validitas yang pertama masih

terdapat item yang r hitungnya dibawah r tabel, yaitu item 3,

item 4 dan item 8. Selanjutnya item tersebut dihilangkan dan

kembali diuji validitasnya. Hasilnya semua item yang diuji

pada tahap kedua dinyatakan valid karena r hitung lebih besar

dari r tabel. Berikut adalah tabel hasil uji validitasnya.

Gambar

Tabel Judul
Gambar Judul
Tabel r  .....................................................................
Gambar II.1. Kerangka Konseptual
+7

Referensi

Dokumen terkait

3) Pembuktian kualifikasi untuk menilai pengalaman sejenis yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dikompetisikan dilakukan dengan melihat dokumen kontrak asli dan

• Pemilihan tujuan wisata di Indonesia yang diprioritaskan untuk dikembangkan dalam rangka menarik investasi infrastruktur (pendukung sektor pariwisata) dari luar negeri. 

Sementara itu, penelitian kualitatif itu adalah gerakan pada latar alamiah sebagai keutuhan, mangandalkan manusia sebagai alat peneliti utama, memanfaatkan metode

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa padeye dengan jumlah 4 yang diletakkan tepat pada posisi deck leg merupakan paling tepat.. untuk main deck Widuri pada

Berbeda dengan sesi sebelum nya, data D3 sesi 201503 ini diambilkan dari data dosen e ligibel D1/D2 pada PDDIKTI ses uai dengan kondisi terakhir.. Data D2 yang tidak masuk D3

Ketika melakukan pengumpulan data dari berbagai sumber, peneliti menggunakan berbagai macam teknik seperti wawancara, observassi dan dokumentasi (triangulasi

Perayaan Sekaten dalam masyarakat Jawa khususnya Surakarta merupakan ha- sil dari sinergisasi dan akulturasi kebuda- yaan, antara Islam sebagai agama budaya dengan budaya

Aroma yang ditimbulkan yaitu aroma harum edamame dan pisang, serta tekstur lembut, kurang keras dan kurang renyah.Beberapa panelis mendeskripsikan produk MAMABAR seperti diatas