RESPON BEBERAPA VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK CAIRDI.GROW TERHADAP PERTUMBUHAN DAN
HASILTANAMAN TOMAT (Lycopersicum EsculentumMill)
SKRIPSI
SONI IRWANTO
07C10407155
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT
RESPON BEBERAPA VARIETAS DAN KONSENTRASI PUPUK CAIR D I. GROW TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL
TANAMAN TOMAT (Lycopersicum EsculentumMill)
SONI IRWANTO
07C10407155
Skripsi sebagai Salah Satu Syarat untukMemperoleh Gelar Sarjana Pertanian padaFakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar
PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS TEUKU UMAR MEULABOH-ACEH BARAT
Ya A Dengan iringan do’ amanahkan dan harapk terima kasih ayah D
lah Engkau karuniakan kepadaku, hanya saja aku dari yang Engkau miliki sebagaimana firman-Mu :
autan menjadi tinta untuk (menulis) kalimat-kalimat ah lautan itu sebelum habis (ditulis) kalimat-kalim datangkan tambahan sebanyak itu (pula)”
(Al-dulillah…..
ni telah Engkau penuhi harapanku
apan untuk membahagiakan orang-orang tercinta au hari depan masih sebuah tanda tanya
ngan do’amu hari ini telah ku gapai cita-citaku y dan harapkan. Ayah….hari ini ku buktikan segal
ah Do’aku selalu mengiringi langkahmu... bunda...
ahmu menanti keberhasilanku, do’amu me angat, kasih sayangmu menjadikan aku tegar, dapatkan hidup dengan penuh kesabaran walaupun
obaan yang menghalangi...
bunda….tiada lagi yang tersisa dariku selain terus berdo’ aha untuk selalu bisa membahagiakanmu...
uh keikhlasan dan segenap kasih sayang yang diiri mbahkan karya tulis ini kepada yang mulia bunda tercinta Sumarni danjuga keluarga yang
LEMBARAN PENGESAHAN
Judul : Respon Beberapa Varietas dan konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum esculentumMill)
Nama : Soni Irwanto
Nim : 07C10407155
Program Studi : Agroteknologi
Menyetujui :
Komisi pembimbing
Pembimbing Utama Pembimbing
Anggota
Muhammad Jalil, SP. MPYurnalis, SP, M.Si
NIDN 0115068302 NIDN 0115077602
Mengetahui,
Dekan Fakultas Pertanian KetuaProdi Agroteknologi
Diswandi Nurba, S.TP, M.Si Jasmi, SP, M.Sc
NIDN 0128048202 NIDN 012906703
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI
Skripsi/tugas akhir dengan judul:
Respon Beberapa Varietas dan Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat (Lycopersicum
esculentum Mill)
Yang disusun oleh:
Nama :SONI IRWANTO
N I M :07C10407155
Fakultas : Pertanian
Program Studi : Agroteknologi
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 30 Maret 2013 dan dinyatakan memenuhi syarat untuk diterima.
SUSUNAN DEWAN PENGUJI :
1. Muhammad Jalil, SP., MP
Pembimbing I/ Ketua TIM Penguji
---2. Yurnalis, SP., M.Si
Pembimbing II
---3. Irvan Subandar, SP. MP
Penguji Utama
---4. Jasmi, SP., M.Sc
Penguji Anggota
---Meulaboh, 30 Maret 2013
Ketua Prodi Agroteknologi,
RINGKASAN
SONI IRWANTO “Respon beberapa Varietas dan Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW Terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tomat
(Lycopersicum esculentum Mill)” di bawah bimbingan Muhammad Jalil sebagai
pembimbing ketua dan Yurnalis sebagai pembimbing anggota.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Respon beberapa Varietas dan
Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW yang sesuai terhadap pertumbuhan dan
Hasil tanaman tomat serta nyata tidaknya interaksi antara kedua faktor tersebut.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian
Universitas Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat. Pelaksanaan penelitian dimulai
dari 19 April sampai dengan 24 Agustus 2012.
Benih yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih tomat varietas
Niki F1, Montero, Serina, dan Pupuk Cair D I. GROW Penelitian ini
menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 3 x 3 dengan 3
ulangan, ada 2 faktor yang diteliti yaitu faktor varietas terdiri dari 3 taraf yaitu
varietas Niki F1, varietas Montero, varietas Serina, dan faktor pupuk cair D I.
GROW terdiri dari 3 taraf yaitu 2, 3 dan 4 cc/ltr air.
Peubah yang diamati meliputi tinggi tanaman dan diameter pangkal
batang pada umur 15, 30 dan 45 HST, berat buah masak per tanaman, jumlah
buah masak per tanaman dan produksi per hektar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa varietas berpengaruh sangat nyata
terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang diamati.
Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada perlakuan varietas
Niki F1. Konsentrasi Pupuk cair D I. GROW tidak berpengaruh sangat nyata
terhadap semua peubah pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang diamati.
Pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terbaik dijumpai pada perlakuan pemberian
pupuk D I. GROW cair 3 cc/ltr air. Tidak terdapat interaksi yang nyata antara
varietas dan Konsentrasi pupuk cair D I. GROW terhadap pertumbuhan dan hasil
Puji dan syukur
lah SAW atas segala petunjuknya sehingga
skripsi yang berjudul ”Respon Beberapa uk Cair D I. GROW Terhadap Pertumbu
(Lycopersicum esculentumMill)”. Penulisan skr yang merupakan syarat untuk memperoleh
versitas Teuku Umar Fakultas Pertanian Meulaboh.
ma kasih penulis sampaikan kepada :
d Jalil, SP., MP.selaku pembimbing ut
P. M.Si. selaku pembimbing anggota yang
n bimbingan sampai selesainya penulisan skripsi
., M.Sc. Selaku ketua program studi Agroteknol
r beserta staf dan karyawan yang telah membe
bagi penulis guna menyelesaikan studi.
urba STP., M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertani
rdan Civitas Akademika yang telah menyedia
selama penulis terdaftar sebagai mahasiswa
niversitas Teuku Umar.
idwan dan Ibunda Sumarni, yang telah membe
dan perhatian dalam penyelesaian skripsi ini
ruh teman-teman Fakultas Pertanian angkatan 200
ipsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
dengan segala kerendahan hati penulis berharap
n mereka mendapat balasan yang setimpal da
Meulaboh,Ma
Penulis
SWT yang telah
ta salam kepada
gga penulis dapat
a Varietas dan buhan dan Hasil
n skripsi ini adalah
oleh gelar Sarjana
ulaboh.
diakan sarana dan
a pada Fakultas
berikan doa restu,
ini. Terima kasih
n 2006-2007.
rap semoga segala
dari Allah SWT.
boh,Maret2013
DAFTAR ISI
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Tujuan Penelitian ... 4
1.3. Hipotesis... 4
II. TINJAUN PUSTAKA...5
2.1. Botani Tanaman Tomat ... 5
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat... 6
2.3. Varietas... 7
2.4. Deskripsi Pupuk D I. GROW... 8
2.5. Mekanisme Penyerapan Hara Melalui Daun... 9
III. BAHAN DAN METODE ... 11
3.1. Tempat dan Waktu ... 11
3.2. Bahan dan Alat ... 11
3.3. Rancangan Percobaan ... 11
3.4. Pelaksanaan Penelitian ... 14
3.5. Pengamatan ... 16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 17
4.1. Pengaruh Varietas ... 17
DAFTAR TABEL
No Teks Halaman
1. Susunan kombinasi perlakuan antara varietas dan konsentrasi pupuk
D I. GROW ... 12
2. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST (cm) ... 17
3. Rata-rata diameter pangkal batang tomat pada berbagai varietas
umur 15, 30 dan 45 HST (mm) ... 19
4. Rata-rata berat buah per tanaman pada berbagai varietas tomat (kg) ... 21
5. Rata-rata jumlah buah per tanamanpada berbagai varietas tomat (buah) .. 23
6. Rata-rata produksi perhektar pada berbagai varietas tomat (ton) ... 25
7. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai konsentrasi pupuk cair
D I. GROW umur 15, 30 dan 45 HST (cm)... 26
8. Rata-rata diameter pangkal batang tomat pada berbagai konsentrasi
pupuk cair D I. GROW umur 15, 30 dan 45 HST (mm) ... 28
9. Rata-rata berat buah per tanaman pada berbagai konsentrasi pupuk cair D I. GROW tomat (kg) ... 29
10. Rata-rata jumlah buah per tanamanpada berbagai konsentrasi pupuk
cair D I. GROW tomat (buah)... 30
11. Rata-rata produksi perhektar pada berbagai konsentrasi pupuk cair
D I. GROW tomat (ton) ... 32
12. Rata-rata tinggi tanaman tomat dan diameter pangkal batang umur 15, 30 dan 45 HST, berat buah per tanaman, jumlah dan produksi perhektar
DAFTAR GAMBAR
No Teks Halaman
1. Tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45 HST ... 18
2. Diameter pangkal batang tomat pada berbagai varietas umur 15, 30 dan
45 HST... 20
3. Jumlah buah per tanaman pada berbagai varietas tomat ... 23
DAFTAR LAMPIRAN
No Teks Halaman
1. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi
pupuk cair D I.GROW umur 15 HST (cm) ... 37
2. Analisis ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I.GROWumur 15 HST ... 37
3. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi
pupuk cair D I.GROW umur 30 HST (cm) ... 38
4. Analisis ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 30 HST... 38
5. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi
pupuk cair D I.GROW umur 45 HST (cm) ... 39
6. Analisis ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 45 HST ... 39
7. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai
Varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 15 HST (mm) ... 40
8. Analisis ragam diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 15 HST ... 40
9. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 30 HST (mm) ... 41
10. Analisis ragam diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 30 HST ... 41
11. Rata-rata diameter pangkal batang tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW umur 45 HST (mm)... 42
No Teks Halaman
13. Rata-rata berat buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi
pupuk cair D I.GROW (kg) ... 43
14. Analisis ragam berat buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW ... 43
15. Rata-rata jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW (buah) ... 44
16. Analisis ragam rata-rata jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW ... 44
17. Rata-rata produksi perhektar tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW ( ton/ha) ... 45
18. Analisis ragam rata- produksi perhektar tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.GROW ... 45
19. Deskripsi Varietas Niki F1 ... 50
20. Deskripsi Varietas Montero... 51
21. Deskripsi Varietas Serina ... 52
22. Jadwal Penelitian ... 53
23. Foto-foto Kegiatan ... 46
I. PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Tanaman tomat (Lycopersicum esculentum Mill) merupakan family solanaceae
yang berasal dari dataran Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Tomat pertama kali
dibudidayakan oleh suku Inca dan suku Aztec pada tahun 700 SM. Penyebarannya sampai
di Indonesia dimulai dari Filipina dan negara-negara Asia lainnya pada abad ke 18. Pada
zaman dahulu buah tanaman tomat kecil-kecil dan produktivitasnya masih rendah, seiring
dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi lahir berbagai varietas tanaman
tomat dengan kualitas yang lebih bagus dan produktivitas yang lebih tinggi (Tugiyono,
2006)
Tomat merupakan salah satu komoditas tanaman holtikultura serta memegang
peranan penting dalam memperbaiki gizi bagi kehidupan masyarakat. Tomat merupakan
sumber Vitamin A, B dan C. Vitamin yang terdapat terutama pada buah yang sudah tua
memiliki kandunganper 100 gram buah tanaman adalah Vitamin A berkisar antara
850-2100 mg, Vitamin B berkisar 21 mg, Vitamin C berkisar 20 sampai 60 mg (Anonymous,
2012).
Tanaman tomat telah lama dibudidayakan oleh petani baik di dataran rendah
maupun dataran tinggi. Tomat dapat tumbuh hampir di seluruh propinsi, tetapi menurut
laporan dari Biro Pusat Statistik ( 1997). Tanaman tomat banyak di tanam di daerah
Lembang, Pangalegan, Salatiga, Bondowoso, Malang dan tanah Karo. Luas areal
pertanaman di Indonesia masih sedikit yaitu 47,777 ha dan hanya terpusat di pulau Jawa,
Produktivitas tanaman tomat di negara-negara berkembang pada umumnya masih
sangat rendah, termasuk di Indonesia. Produksi tomat di Indonesia berada pada kisaran
5,00-9,30 ton/ha, sedangkan pontensi produksi yang memiliki varietas unggul dapat
mencapai 40 ton/ha (Rukmana, 1994) .
Rendahnya produksi tomat diakibatkan oleh kurang baiknya sistem budidaya
tanaman, pertumbuhan dan hasil tanaman kurang optimal yang di sebabkan oleh faktor
lingkunggan. Selain faktor budidaya dan lingkungan penggunaan varietas juga berperan
penting terhadap produktivitas tanaman tomat. Penggunaan varietas unggul dapat
meningkatkan hasil tanaman tomat serta tahan terhadap serangan hama dan penyakit serta
toleran terhadap kondisi lingkungan, ketersediaan unsur hara dalam tanah cukup untuk
pertumbuhan tanaman tomat.
Mengingat berbagai macam zat yang terkandung dalam buah tomat dan sangat
berguna bagi manusia maka sudah selayaknya apabila tomat ditanam dan dikembangkan
lebih lanjut. Menanam tomat tidaklah sukar karena tomat membutuhkan perawatan yang
relatif sedikit dan dapat tumbuh dimana saja, asal bisa mendapatkan sinar matahari yang
penuh sepanjang hari (Sunarjono, 1997).
Peranan tomat sebagai sayuran buah sangat penting dalam pemenuhan gizi
masyarakat. Tomat tidak pernah ketinggalan digunakan dalam kehidupan sehari-hari baik
sebagai bahan masakan ataupun minuman. Bahkan tomat enak dimakan dalam keadaan
segar. Bentuk buah yang bulat berwarna merah dengan rasanya yang asam manis
menyegarkan merupakan daya tarik tersendiri di samping komposisi zat, vitamin dan
Varietas merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi produktivitas tanaman
tomat, penggunaan varietas unggul merupakan komponen teknologi yang penting untuk
mencapai tingkat produksi yang tinggi (Effendi, 2001). Varietas unggul memiliki sifat-sifat
tertentu, tahan terhadap hama dan penyakit, respon terhadap pemupukan dan dapat
beradaptasi dengan lingkungan.
Kebanyakan dari varietas-varietas unggul tersebut merupakan varietas hibrida
kebanyakannya Monika F1, Regina F1 dan Permata F1 Varietas ini termasuk varietas
unggul dengan cirri buah yang bulat seperti apel, dan berwarna merah tua.
Selain dapat memperbaiki kualitas hasil produksi tomat maka harus dilakukan
dengan penggunaan varietas-varietas unggul dan bersertifikat serta pemberian pupuk yang
sesuai agar dapat meningkatkan pertumbuhan tanaman tomat sehingga hasil produksinya
akan meningkat pula.
Pemupukanmerupakan hal yang mutlak harus dilakukan karena tanah tempat
tumbuhnya tidak mampu memberikan hara yang dibutuhkan secara memadai dan dapat
juga memperbaiki kualitas hasil tomat maka pemberian pupuk juga dapat meningkatkan
pertumbuhan tanaman tomat sehingga hasil produksinya, salah satu pupuk yang dapat
digunakan adalah pupuk cair D I. GROW.
Pupuk D I. GROW adalah pupuk organik cair yang mempunyai kualitas tinggi yang
terbuat dari jenis Ascophylumnodosum (sejenis alga coklat) yang diambil dari Lautan
Atlantik Utara, diproses dengan Nano Technology (USA Formula Technology),
mengandung unsur hara lengkap baik makro dan mikro, asam amino, zat perangsang
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka perlu dilakukan
penelitian tentang respon beberapa varietas dan konsentrasi pupuk cair D I.GROW yang
tepat sehingga diperoleh pertumbuhan dan hasil tanaman tomat sesuai yang diharapkan.
1.2. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon beberapa varietas dan konsentrasi
pupuk cair D I. GROW terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, serta nyata
tidaknya interaksi kedua faktor tersebut.
1.3. Hipotesis
1. Varietas berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat .
2. Konsentrasi pupuk cair D I. GROW berpengaruh terhadap pertumbuhan dan hasil
tanaman tomat.
3. Terdapat interaksi antara varietas dan konsentrasi pupuk cair D I. GROW terhadap
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Botani Tanaman Tomat
a. Sistematika
Menurut Sunarjono (1997), tanaman tomat merupakan golongan herba semusim
yang berbentuk perdu termasuk famili solanaceae, yang secara sistematik dapat di
klasifikasikan sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotylodenae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicum
Spesies : Lycopersicum esculentumMill
b. Morfologi
1. Akar
Tanaman tomat memiliki akar tungang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan
akar-akar cabang yang tumbuh menyebar ke semua arah pada kedalaman 60-70 cm
(Rukmana, 1999).
2. Batang
Batang tanaman tomat berbentuk silinder diselimuti bulu-bulu halus di
bersudut bertekstur keras dan berkayu. Tinggi tanaman tomat mencapai 1-2 m (Wiriyanta,
2002).
3. Daun
Daun tanaman tomat berwarna hijau dan berbulu mempunyai panjang sekitar 20-30
cm dan lebar 15-20 cm. Daun tomat ini tumbuh di akar ujung dahan atau cabang, sementara
itu tangkai daunnya berbentuk bulat memanjang sekitar 7-10 cm dan ketebalan 0,3-0,5 cm
(Wiriyanta, 2002).
4. Bunga
Bunga tanaman tomat berwarna kuning dan tersusun dalam dompolan dengan
jumlah 5-10 bunga perdompolan atau tergantung dari varietas, kuntum bunga terdiri dari
lima helai mahkota, pada serbuk sari bunga terdapat kantong yang letaknya menjadi satu
dan membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik sendiri karena tipe
bunganya berumah satu. Meskipun demikian tidak menutup kemungkinan terjadi
penyerbukan silang (Wiriyanta, 2002).
5. Buah
Buah tanaman tomat berbentuk bulat, bulat lonjong, bulat pipih, atau oval.Buah
yang masih muda berwarna hijau muda sampai hijau tua, sementara itu, buah yang sudah
tua berwarna cerah atau merah gelap, merah kekuning-kuningan atau merah kehitaman.
Buah tomat ada juga yang berwarna kuning tergantung jenis atau varietasnya (Wiriyanta,
2.2. Syarat Tumbuh Tanaman Tomat
1. Iklim
Tanaman tomat memiliki daya adaptasi cukup luas terhadap lingkungan tumbuhnya.
Tanaman tomat membutuhkan penyinaran penuh sepanjang hari untuk produksi yang
menguntungkan, minimal 8 jam perhari sinar matahari yang diperlukan (Rukmana, 1999).
Suhu yang baik bagi pertumbuhan tanaman tomat adalah 23 ºC pada siang 17 ºC
pada malam hari, selisih adalah6 ℃. Suhu tinggi yang diikuti kelembaban relative tinggi
dapat menyebabkan penyakit daun berkembang, sedangkan kelembaban yang relative
rendah dapat mengganggu pembentukan buah (Tugiyono, 2006).
2. Tanah
Tanaman tomat dapat tumbuh di daerah dataran rendah dan dataran tinggi. Tanaman
ini tidak menyukai tanah yang tergenang air atau becek karena akan menyebabkan akarnya
mudah busuk dan tidak mampu mengisap zat-zat hara dari dalam tanah sehingga tanaman
akan mati. Agar tumbuh kembang tomat berjalan dengan baik maka tanah harus gembur,
banyak mengandung humus, aerasi dan drainase bagus, serta pH antara 5-6 (Hanum, 2008).
2.3. Varietas
Varietas adalah varietas adalah sekelompok tanaman yang mempunyai ciri khas
seragam dan stabil serta mengandung perbedaan yang jelas dari berbagai varietas lain,
sehingga masing-masing mempunyai sifat-sifat yang khusus antara lain keunggulan
agronomi, varietas juga beradaptasi dengan lingkungan akan berpengaruh pada kemampuan
untuk pertumbuhan dan produksi. Penggunaan varietas unggul yang tahan terhadap
2.4. Pupuk Cair D I. GROW.
Pupuk organik D I. GROW diproduksi dengan metode nano teknologi sehingga
memiliki reaksi yang sangat cepat dalam proses penyerapan didalam jarigan tanaman.
Pupuk organik plus D I. GROW juga sudah berbentuk ion dan memiliki kandungan murni
unsur hara oganik berupa unsur hara lengkap, baik unsur hara makro (N, P, K, Ca, Mg, S)
maupun Mikro (Fe, Zn, Cu, Mo, Mn, B, Cl), Zat perangsang tumbuh (auksin, sitokinin, dan
giberellin), Asam humik dan fulfic, yang mampu meningkatkan pertumbuhan,
perkembangan, dan produksi tanaman secara optimal (Jong, 2005)
a. Fungsi D I. GROW
1. Sebagai Pupuk Pelengkap
Walaupun D I. GROW mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap tetapi
jumlahnya sangat kecil, sehingga masih membutuhkan pupuk dasar yang diberikan lewat
tanah, hanya dosis pupuk dasarnya dikurangi 30% dari dosis anjuran.
2. Sebagai Zat Perangsang Tumbuh
Mempercepat pertumbuhan vegetatif tanaman, merangsang
pembungaan/pembuahan dan mencegah bunga dan buah tidak mudah rontok. rontok
(kandungan ZPT:Auksin, Sitokinin dan Giberellin)
3. Sebagai Bahan Pembenah Tanah (Soil Conditioner)
Perbaikan sifat fisik tanah agar tanah menjadi gembur kembali secara bertahap
Fungsi utama D I. GROW adalah sebagai pupuk pelengkap, bukan sebagai obat
pembasmi/pestisida, namun pemberian D I. GROW membuat tanaman lebih sehat. D I.
GROW hanya bersifat mengurangi serangan hama dan penyakit
Pupuk organik D I. GROW bukan merupakan pupuk Bio ataupun pupuk hayati yang
mengandung mikroba sehingga pupuk organic ini biasa dicampur sekaligus dengan
insektisida ataupun pestisida dalam pengaplikasiannya. (Jong, 2005)
Pupuk cair D I. GROW disemprot melalui daun atau stomata, karena selain cocok
dan dapat digunakan untuk semua jenis tanaman. D I. GROW juga tidak beracun & ramah
lingkungan sehingga dapat diberikan sebagai tambahan nutrisi pada perikanan maupun
binatang ternak diproses dengan teknologi sehingga lebih cepat diserap oleh tanaman.
Pemberian Pupuk D I. GROW merah. Pada umumnya saat tanaman berumur diatas 15
HST, untuk tanaman semusim dengan dosis 3 cc/liter air, mengandung Asid Algimik
sebagai pembenah atau pembentuk struktur tanah. dengan interval waktu pemberian 10 hari
sekali (Jong, 2005)
2.5. Mekanisme Penyerapan Hara Melalui Daun
Penyerapan unsur hara melaui daun terjadi karena adanya proses difusi dan osmosis
melalui stomata, dengan demikian penyerapan unsur hara melalui daun berhubungan
langsung dengan proses membuka dan menutupnya stomata. Penyerapan hara yang
diberikan melalui daun akan lebih efektif jika dilakukan pada pagi dan sore hari dimana
kelembaban udara relatif tinggi, hal ini berkaitan erat dengan mekanisme membuka dan
menutupnya stomata. Pada pagi hari tekanan turgor meningkat pada dinding sel penjaga,
selanjutnya pada sore hari karena penguapan telah menurun maka stomata akan membuka
kembali (Lakitan, 1995).
Umumnya permukaan daun bagian bawah banyak terdapat stomata, sedangkan pada
permukaan daun bagian atas terdapat lapisan kutikula yang ditutupi lapisan lilin yang sulit
ditembus air. Apabila cairan pupuk disemprotkan pada permukaan daun bagian bawah akan
memperoleh daya absorbsi lebih besar bila dibandingkan dengan penyemprotan melalui
III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu.
Penelitian ini dilaksanakan di kebun percobaan Fakultas Pertanian Universitas
Teuku Umar Kabupaten Aceh Barat pada tanggal 19 April sampai 24 Agustus 2012.
3.2. Bahan dan Alat Penelitian.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : benih tomat varietas hibrida
NIKI F1, MONTERO, dan SERINA. Pupuk cair D I. GROW, Petridish, kertas, babybag,
polybag kapasitas 8 kg sebanyak 81 buah, tanah, pupuk kompos, pupuk kandang, Furodan,
decis EC, Viktori dan Symbuse.
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain : cangkul, garu, Solo,
timbangan analitik, timbangan, Spayer, kayu, triplek, paku, palu, parang, sekrop, gembor,
jangka sorong, meteran dan alat-alat tulis.
3.3. Rancangan Percobaan
Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak
Kelompok (RAK) pola faktorial 3x3, dengan 3 ulangan. Ada 2 faktor yang ditelitiyaitu :
FaktorVarietas (V) yang terdiri dari 3 tarafperlakuan,yaitu :
V1 = NIKI F1
V2 = MONTERO
V3 = SERINA
D1 =2 cc/liter air.
D2 = 3 cc/liter air.
D3 = 4 cc/liter air.
Dengan demikian terdapat 27 unit percobaan, setiap percobaan terdiri dari 3
tanaman sehingga secara keseluruhan terdapat 81 tanaman. Susunan kombinasi perlakuan
dapat dilihat pada Tabel 1
Tabel 1. Susunan Kombinasi Perlakuan antara Varietas dan Pupuk Cair D I. GROW.
No
Kombinasi Perlakuan Varietas
Konsentrasi Pupuk Cair
D I. GROW (cc/liter air)
1
Model Matematis yang digunakan adalah:
Yijk= µ +βi+ Vj+ Dk+(VD)jk+εijk
Keterangan:
Yijk = Nilai pengamatan untuk faktor varietas level ke-i, faktor konsentrasi pupuk cair D I. GROW Level ke-j dan ulangan ke-k
= Nilai tengah umum
βi = pengaruh ulangan ke-i (i=1,2 dan 3) Vj = pengaruh varietas ke-j (j=1,2 dan 3)
(VD)jk = Interaksi varietas dan konsentrasi pupuk cair D I. GROW
εijk = Galat percobaan untuk ulangan ke-i, faktor varietas level ke-j, faktor konsentrasi pupuk cair D I. GROW level ke-k
Apa bila uji F menunjukkan pengaruh yang nyata maka akan dilanjutkan dengan uji
Beda Nyata Jujur (BNJ) level 5% (BNJ0,05). Dengan persamaan sebagai berikut :
BNJ0,0,5 = q0,0 5(p;dbg)
Dimana :
BNJ0,0 5 = Beda Nyata laju pada taraf 5%
q0,0 5 (p;dbg) = Nilai baku q pada taraf 5% (jumlah perlakuan p dan derajat bebas galat)
KTg = Kuadrat Tengah Galat
r = Jumlah ulangan.
3.4. Pelaksanaan Penelitian
1. Perkecambahan Benih
Perkecambahan benih dilakukan dalam Petridish dengan cara benih terlebih dahulu
direndam dalam air selama 30 menit, kemudian ditebar dalam wadah Petridish selama 3
hari. Setelah benih berkecambah barulahdipindahkan ke dalam babybag.
2. Persemaian Benih
Persemaian dilakukan di babybag dari umur bibit tomat 15 HST, media tanam untuk
penanaman tomat dalam polybag adalah tanah lapisan atas yang di campur dengan pupuk
kandang dengan perbandingan 2 : 1 (2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang), dan
babybag dibasahi sehari sebelum ditanam.Benih tanaman tomat disemai kedalam babybag
yang telah dibasahi, benih disebar atau ditanam sedalam 0,5-1 cm minimal sebanyak 1 butir
bibit tomat per babybag. Tutup benih dengan tanah tipis-tipis. Setelah bibit tomat berumur
3. Persiapan Media Tanam
Bahan-bahan yang digunakan sebagai media tanam untuk penanaman tomat dalam
polybag adalah tanah lapisan atas yang dicampur dengan pupuk kandang dengan
perbandingan 2 : 1 (2 bagian tanah dan 1 bagian pupuk kandang), dengan ketinggian
polybag 30 cm. Untuk melindungi bibit tanaman tomat dari matahari dan curah hujan
secara langsung, maka dibuat naungan atau peneduh, tinggi naungan 2 m dan lebar 2 m.
4. Penanaman
Setelah bibit tomat berumur 15 hari, baru bibit dipindahkan dari babybag ke
polybag besar.Penanaman dilakukan pada sore hari, hal ini bertujuan untuk memperkecil
persentase penguapan dan kelayuan bibit pada waktu tanam, agar daya tahan bibit lebih
kuat serta dapat memperkecil persentase kelayuan bibit pada saat dilakukan pemindahan.
Sebelum bibit tanaman ditanam dalam polybag besar terlebih dahulu diberi papan nama
atau simbul dari masing-masing ulangan perlakuan.
5. Pemupukan dasar
Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk Urea dengan dosis 150 kg/ha (6.6
gr/polybag), SP-36 dan KCL masing-masing 100 kg/ha ( 3,7 gr/polybag) diberikan
seminggu sebelum tanam.
6. Aplikasi Pupuk Cair D I. GROW
Pupuk cair D I. GROW diberikan pada saat tanaman berumur 30 HST dengan
interval waktu 10 hari sekali dengan 4 kali pemberian dengan cara penyemprotan pada
daun tanaman tomat agar tanaman tomat tumbuh dengan optimal. Pemberian pupuk yang
7. Pemeliharaan
Agar kondisi kelembaban tanah dalam polybag selalu stabil, maka penyiraman
dilakukan 2 kali sehari yaitu pagi dan sore atau dapat juga disesuaikan dengan kondisi
lingkungan. Pengendalian hama dan penyakit pada tanaman tomat dengan mengunakan
insektisida Viktori dan fungisida Symbuse dengan konsentrasi 3 cc/liter air dilakukan pada
umur 30 HST, dengan cara penyemprotan pada tanaman tomat.
8. Penyulaman
Apabila ada bibit tanaman yang rusak, mati, atau pertumbuhannya tidak baik, maka
dilakukan penyulaman atau penggantian dengan bibit yang baru. Penyulaman harus
dilakukan sedini mungkin hingga tanaman berumur 2 minggu setelah tanam. Bibit yang
digunakanuntukmenggantikanbibit yang rusakharusdiambildaribibit yang berumursama
agar pertumbuhantanaman yang baru (penyulaman) dapatseragamdengantanamanlainnya
yang tidakdisulam.
9. Pemanenan
Masa panen buah tomat tergantung varietasnya, namun secara umum buah tomat
dapat dipanen pertama kali pada umur 70 hari setelah tanamn (HST). Panen selanjutnya
dilakukan 6 hari kemudian.
3.4. Pengamatan
Adapun peubah yang diamati dalam penelitian ini antara lain :
Pengamatan tinggi tanaman dilakukan dengan cara mengukur dari pangkal batang
hingga titik tumbuh tertinggi dengan mengukur meteran dalam satuan centimeter.
Pengukuran dilakukan pada umur 15, 30 dan 45 HST
2. Diameter Pangkal Batang (mm)
Pengamatan diameter pangkal batang tanaman dilakukan dengan cara mengukur
pada pangkal batang dengan mengukur jangka sorong dalam satuan millimeter. Pengukuran
dilakukan pada umur 15, 30 dan 45 HST.
3. Berat Buah Per Tanaman (kg)
Pengamatan berat buah per tanaman dilakukan dengan cara menimbang buah dalam
satuan kilogram. Pengamatan umur 70, 76, 82 dan 88 HST.
4. Jumlah Buah Per Tanaman (buah)
Pengamatan Jumlah buah per tanaman dilakukan dengan cara menghitung buah
dalam satuan buah. Pengamatan umur 70, 76, 82 dan 88 HST
5. produksi per hektar (ton/ha)
Pengamatan perhitungan produksi per hektar di lakukan dengan cara
mengkonversikan barat buah per tanaman dengan jumlah populasi tanaman per hektar
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. PengaruhVarietas
Hasiluji F padaanalisisragam(Lampiran bernomor genap 2 sampai 18)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh sangatnyataterhadaptinggi tanamanumur 15, 30
dan 45 HST,diameter pangkal batang umur 15 dan 30 HST serta jumlah buah per tanaman.
Varietas berpengaruh nyata terhadap diameter pangkal batang umur 45 HST, berpengaruh
tidak nyata terhadap berat buah per tanaman dan produksi per hektar.
a. Tinggi Tanaman (cm)
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 2, 4 dan 6)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh sangatnyataterhadaptinggi tanamanumur 15, 30
dan 45 HST. Rata-rata tinggitanamantomatpadaberbagaivarietasumur 15, 30 dan
45HSTsetelahdiujidengan BNJ0,05dapatdilihatpadaTabel2.
Tabel 2. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST
Varietas Tinggi Tanaman Tomat (cm)
Simbol Jenis 15 HST 30 HST 45 HST
V1 Niki F1 28,93 b 55,85 c 58,33 c
V2 Montero 24,75 b 28,49 a 33,74 a
V3 Serina 16,12 a 39,31 b 39,80 b
BNJ0,05 6,04 8,06 10,82
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda
Tabel 2 menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi umur 15 HST dijumpai pada
varietas Niki F1 (V1) yang berbeda nyata dengan varietas Serina (V3) namun berbeda tidak
nyata dengan varietas Montero (V2). Pada umur 30 dan 45 HST tanaman tomat tertinggi
dijumpai pada varietasNiki F1 (V1) yang berbeda nyata dengan varietas Montero(V2) dan
Serina(V3).
Hubungan antara tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas umur 15, 30 dan 45
HST dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Tinggi Tanaman Tomat pada Berbagai Varietas umur 15, 30 dan 45 HST.
Gambar 1 menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi umur 15, 30 dan 45 HST
dijumpai pada varietas Niki F1 (V1) dibandingkan dengan Serina (V3) dan Montero (V2).
Hal ini diduga karena perbedaan pertumbuhan setiap varietas merupakan keunggulan dari
masing-masing varietas, di samping kemampuan adaptasi tanaman pada lingkungan. Hal
ini sejalan dengan pendapat Kasno (1995) menyatakan bahwa varietas adalah sekelompok
tanaman yang mempunyai ciri khas seragam dan stabil serta mengandung perbedaan yang
jelas dari berbagai varietas lain, sehingga masing-masing mempunyai sifat-sifat yang
merupakan suatu takaran baku yang menentukan potensinya untuk tumbuh maksimal pada
lingkungan yang menguntungkan, jadi rendahnya kemampuan suatu varietas untuk
beradaptasi dengan lingkungan akan berpengaruh pada kemampuan untuk pertumbuhan
dan produksi. Penggunaan varietas unggul yang adaptif terhadap lingkungannya juga
sangat mempengaruhi pertumbuhan dan hasil tanaman tamaman tomat. Adisarwanto (2001)
menyatakan bahwa varietas unggul yang efektif terhadap lingkungannya mempunyai
beberapa keunggulan diataranya tahan terhadap serangan penyakit, mampu menghasilkan
optimal.
b. Diameter Pangkal Batang (mm)
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 8, 10 dan 12)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh sangatnyataterhadap diameter pangkal batang
tanaman umur 15, 30 dan 45 HST. Rata-rata diameter pangkal batang
tanamantomatpadaberbagaivarietasumur 15, 30 dan 45HSTsetelahdiujidengan BNJ 0,05
dapatdilihatpadaTabel3.
Tabel 3. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Varietas Umur 15, 30 dan 45 HST
Varietas Diameter Pangkal Batang (mm)
Simbol Jenis 15 HST 30 HST 45 HST
V1 Niki F1 4,20 b 6,81 b 11,63 b
V2 Montero 3,98 b 6,52 b 11,37 ab
V3 Serina 2,37 a 4,48 a 10,05 a
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 3. menunjukkan bahwa diameter pangkal batang tanaman tomat terbesar
umur 15, 30 dan 45 HST dijumpai pada varietas Niki F1 (V1) yang berbeda nyata dengan
varietas Serina (V3) namun berbeda tidak nyata dengan varietas Montero (V2). Hubungan
antara diameter pangkal batang tanaman tomat padaberbagaivarietas umur 15, 30 dan 45
HST dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2. Diameter pangkal batang pada berbagaivarietas umur 15, 30 dan 45 HST.
Gambar 2 menunjukkan bahwa diameter pangkal batang tanaman tomat terbesar
umur 15, 30 dan 45 HST dijumpai pada varietas Niki F1 (V1) dibandingkan dengan Serina
(V3) dan Montero (V2). Hal ini sesuai dengan pendapat Harjadi (1996) menambahkan
bahwa setiap varietas selalu terdapat perbedaan respon genotip pada kondisi lingkungan
tempat tumbuhnya. Akar berfungsi sebagai jalan masuk unsur hara dalam tanah ke tanaman
sehingga fotosintat yang dihasilkan sedikit . Apabila perakaran terhambat, maka pertumbuhan
tanaman dalam diameter batang akan terhambat pula berbagai kelebihan mampu memberikan
serta hasil tanaman tanaman tomat dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan
faktor eksternal.
Faktor internal merupakan faktor yang dipengaruhi oleh sifat genetik atau sifat
turunan seperti umur tanaman, morfologi tanaman, daya hasil, kapasitas menyimpan
cadangan makanan, ketahanan terhadap penyakit dan lain-lain. Faktor eksternal merupakan
faktor lingkungan, seperti iklim, tanah dan faktor biotik (Gardner et al., 1991). Sesuai
dengan pendapat (Harjadi, 1996) pertumbuhan normal suatu tanaman dipengaruhi oleh
varietas dan unsur hara yang mudah diserap oleh tanaman dalam jumlah yang optimal maka
ketersediaan unsur hara yang cukup dan seimbang akan mempengaruhi proses metabolisme
pada jaringan tanaman. Proses metabolisme merupakan proses pembentukan dan
perombakan unsur-unsur dan senyawa organik dalam jaringan tanaman guna melengkapi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman itu sendiri.
c. Berat Buah Per Tanaman
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 14)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh tidak nyataterhadap berat buah masak per
tanaman. Rata-rata berat buah per tanamanpadaberbagaivarietasdapatdilihatpadaTabel4.
Tabel 4. Rata-rata Berat BuahPerTanaman Pada Berbagai Varietas
Varietas Berat Buah
Per Tanaman (kg)
Simbol Jenis
V1 Niki F1 1,34
V3 Serina 1,00
BNJ0,05 0,44
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 4 menunjukkan bahwa berat buah per tanaman tertinggi dijumpai pada
varietas Niki F1 (V1) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata
dengan perlakuan lainnya. dibandingkan dengan varietas Niki F1 (V1) hal ini diduga
varietas Montero(V2) dan Serina(V3). Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan sifat
genetik dari varietas-varietas yang mengakibatkan terjadinya perbedaan tanggap
masing-masing varietas tersebut sehingga aktivitas pertumbuhan dan hasil yang ditunjukkan oleh
tanaman juga berbeda. Harjadi (1979) menyatakan bahwa varietas yang berbeda
mempunyai pertumbuhan dan hasil yang berbeda walaupun ditanam pada kondisi
lingkungan yang sama. Wadyu (2002) menambahkan bahwa tingginya pertumbuhan
produksi suatu varietas dikarenakan varietas tersebut mampu beradaptasi dengan
lingkungan tumbuhnya. Meskipun secara genetis varietas lain mempunyai potensi produksi
yang baik, tetapi karena masih dalam tahap beradaptasi produksinya lebih rendah dari pada
yang seharusnya.
Menurut Harjadi (1997) ciri-ciri tertentu dari suatu pertumbuhan terutama
dipengaruhi oleh genotipe sedangkan ciri lainnya oleh lingkungan. Faktor genotipe akan
membangun daya genetik untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Setiap varietas
tanaman selalu terdapat perbedaan respons genotipe pada berbagai kondisi lingkungan
apabila bereaksi dengan lingkungan tumbuhnya. Keadaan inilah yang mencirikan atau
membedakan masing-masing varietas (Harjadi, 1979).
Berdasarkan umurnya berbuah pada umur 70-80 hari, dan varietas lokal yang
berbuah umur lebih dari 90 hari. sejalan dengan pendapat Simatupang (1997) menyatakan
bahwa perbedaan pertumbuhan dan produksi suatu varietas dipengaruhi oleh kemampuan
suatu varietas beradaptasi terhadap lingkungan tempat tumbuhnya. Meskipun secara genetis
ada varietas yang memiliki potensi produksi yang lebih baik, tetapi karena dipengaruhi oleh
faktor lingkungan tempat tumbuhnya sangat dapat menurunkan produksi.
d. Jumlah Buah Per Tanaman
Hasiluji F padaanalisis sidik ragam (Lampiran 15)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh nyataterhadap jumlah buah per tanaman. Rata-rata
jumlah buah per tanaman padaberbagaivarietassetelahdiujidengan BNJ 0,05dapatdilihatpada
Tabel5.
Tabel5. Rata-Rata Jumlah Buah Pertanaman Pada Berbagai Varietas
Varietas
Jumlah Buah Per Tanaman (Buah)
Simbol Jenis
V1 Niki F1 29,30 b
V2
Montero 33,00 b
V3 Serina 22,07 a
Keterangan : Angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada laju yang sama berbeda nyata pada taraf 5% ( uji BNJ ).
Tabel 5 menunjukkan bahwa jumlah buah pertanaman tanaman tomat terbanyak
dijumpai pada Varietas Montero (V2) yang berbeda nyata denganNiki F1(V1) dan
Serina(V3).Hubungan antara jumlah buahper tanaman pada berbagai varietas umur 15, 30
dan 45 HST dapat dilihat pada Gambar 3.
Gambar 3. Jumlah buah per tanaman pada berbagai varietas
Gambar 4 menunjukkan bahwa Jumlah buah per tanaman pada varietas Montero
(V2) menurun pada varietas Serina (V3). Hal ini disesuaikan dengan pendapat Effendi
(2001) yang mengatakan dengan demikian karborhidrat yang dihasilkan dapat lebih banyak
akan tumbuh baik dan menghasilkan pertumbuhan dan hasil tomat yang optimal. Hal ini
disebabkan unsur hara yang dibutuhkan tanaman tomat untuk hasil buah kurang cukup
tersedia dan seimbang sehingga tidak mampu memacu hasil buah kearah yang maksimal.
Mulyani (1994), menyatakan bahwa pertumbuhan dan hasil suatu tanaman sangat
Menurut pendapat Saputro (1985) tanah dengan tekstur remah sangat baik untuk
pertumbuhan, perkembangan dan hasil tanaman tomat, karena di dalamnya mengandung
bahan organik yang mudah terurai, dimana bahan organik merupakan sumber unsur hara
yang dibutuhkan oleh tanaman. Hal ini disebabkan karena unsur hara yang ada dalam tanah
pupuk daun mampu memenuhi kebutuhan tanaman tomat itu sendiri, sehingga dapat
menghasilkan jumlah buah yang banyak pada tanaman tomat itu sendiri. Sesuai dengan
pendapat (Winarso dan Aman, 2003) yang menyatakan bahwa pembelahan sel buah
menjadi pembesaran dan pengembahan buah sampai ukuran maksimal dipengaruhi oleh
ketersediaan karbohidrat, semakin banyak karbohidrat terbentuk maka semangkin tinggi
jumlah buah yang dihasilkan. Apa bila tanaman akan tumbuh baik dan subur apabila unsur
hara yang dibutuhkan berada dalam kondisi cukup tersedia bagi tanaman akan meningkat
jumlah buah yang dihasilkan oleh tanaman tomat (Buckman dan Brady, 1982).
b. Produksi Per Hektar (ton/ha)
Hasiluji F padaanalisis sidik ragam (Lampiran 18)
menunjukkanbahwavarietasberpengaruh tidak nyataterhadap produksi per hektar. Rata-rata
produksi per hektar padaberbagaivarietassetelahdiujidengan BNJ0,05dapatdilihatpada Tabel
6.
Tabel 6. Rata-rata produksi per hektar padaberbagaivarietas
Varietas
Produksi Per Hektar (ton/ha)
V1
Niki F1 31,90
V2 Montero 31,24
V3
Serina 26,72
BNJ0,05 8,16
Keterangan : Angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada laju yang sama berbeda nyata pada taraf 5% ( uji BNJ ).
Tabel 6 menunjukkan bahwa produksi per hektar tertinggi dijumpai pada varietas
Niki F1 (V1) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan
perlakuan lainnya. dibandingkan dengan varietas Niki F1 (V1) hal ini diduga varietas
Montero(V2) dan Serina(V3). Hal ini disebabkan karena unsur hara yang ada dalam tanah
pupuk daun mampu memenuhi kebutuhan tanaman tomat itu sendiri, sehingga dapat
menghasilkan jumlah buah yang banyak pada tanaman tomat itu sendiri. (Sunarjono 1997)
sesuai dengan pendapat (Winarso dan Aman, 2003) yang menyatakan bahwa pembelahan
sel buah menjadi pembesaran dan pengembahan buah sampai ukuran maksimal dipengaruhi
oleh ketersediaan karbohidrat, semakin banyak karbohidrat terbentuk maka semangkin
tinggi produksi yang dihasilkan.
4.2. Pengaruh Pupuk Cair D I. GROW
Hasil uji F pada analisis ragam (Lampiran bernomor genap 2 sampai
terhadap tinggi tanaman dan diameter pangkal batang umur 15, 30 dan 45 HST, berat buah
per tanaman, jumlah buah per tanaman dan produksi per hektar.
a. Tinggi Tanaman (cm)
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 2, 4 dan 6) menunjukkanbahwa
Konsentrasi pupuk cair D I. GROWberpengaruh tidak nyataterhadaptinggi tanamanumur
15, 30 dan 45 HST. Rata-rata tinggi tanamantomatpadaumur 15, 30 dan 45
HSTpadaberbagai konsentrasi pupuk cair D I. GROW, dapatdilihatpadaTabel 7.
Tabel 7. Rata-rata Tinggi Tanaman Tomat Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW umur 15, 30 dan 45 HST.
Konsentrasi Pupuk Cair D I. Grow
Tinggi Tanaman (cm)
Simbol cc/ltr air 15 HST 30 HST 45 HST
D1 2 21,98 42,07 43,26
D2 3 25,35 41,63 43,34
D3 4 22,46 39,95 45,27
BNJ0,05 6,04 10,03 9,09
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 7 menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi umur 15, 30 dan 45 HST
dijumpai pada konsentrasi 3 cc/ltr air (D2) meskipun secara statistik menunjukkan
perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya, pada umur 30 HST dijumpai pada
konsentrasi 2 cc/ltr (D1) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata
air(D3) meskipun secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan
perlakuan lainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanaman tomat tertinggi dijumpai pada
konsentrasi pupuk cair D I. GROW 3 cc//ltr air (D2). Hal ini diduga konsentrasi pupuk cair
D I. GROWpada konsentrasi 3 cc//ltr air (D2) lebih tepat digunakan untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat sehingga hasil produksinya pun lebih baik
bila dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi pupuk cair D I. GROW lainnya pada
konsentrasi 2 cc/ltr air (D1) dan Konsentrasi 4 cc/ltr air (D3). Adisarwanto (2001)
menyatakan bahwa agar tercapai pertumbuhan yang optimal maka pemupukan harus
dilakukan tepat konsentrasi, tepat waktu dan secara terus-menerus tanaman akan tumbuh
baik dan subur apabila unsur hara yang dibutuhkan berada dalam kondisi cukup tersedia
bagi tanaman (Agustina, 2004).
b. Diameter Pangkal Batang (mm)
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 8, 10 dan 12) menunjukkanbahwa
konsentrasi pupuk cair D I. GROWberpengaruh tidak nyataterhadaptinggi tanamanumur
15, 30 dan 45 HST. Rata-rata diameter pangkal batang tanamantomatpadaumur 15, 30 dan
Tabel 8. Rata-rata Diameter Pangkal Batang Pada Berbagai Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW Umur 15, 30 dan 45 HST
Konsentrasi Pupuk Cair D I. Grow
Diameter Pangkal Batang (mm)
Simbol cc/ ltr air 15 HST 30 HST 45 HST
D1 2 3,41 5,93 11,04
D2 3 3,54 6,09 11,22
D3 4 3,60 5,79 10,79
BNJ0,05 0,96 0,98 1,38
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 8menunjukkan bahwa diameter pangkal batang terbesar pada umur 15 HST
dijumpai pada konsentrasi pupuk cair D I. GROW 4 cc/ltr air(D3) meskipun secara statistik
menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya, sedangkan umur 30
dan 45 HST dijumpai pada konsentrasi pupuk cair D I. GROW 3 cc/ltr (D2) meskipun
secara statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Hal
ini Diduga dikarenakan konsentrasi pupuk D I. GROWpada konsentrasi 3 cc//ltr air (D2)
lebih tepat digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat
sehingga hasil produksinya pun lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi
pupuk cair D I. GROW lainnyapada konsentrasi 2 cc/ltr air (D1) dan 4 cc/ltr air (D3). Hal
ini diduga konsentrasi pupuk cair D I. GROW telah berada di bawah dan di atas
batas toleransi yang dapat digunakan oleh tanaman tomat untuk mendukung pertumbuhan
dan perkembangannya sehingga berdampak juga pada menurunnya hasil tanaman tomat.
nutrisi maka siklus pertumbuhan tidak akan sempurna maka pertumbuhan akan terhambat
serta pertumbuhan tidak optimal.
c. Berat Buah Per Tanaman
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 13) menunjukkanbahwa konsentrasi
pupuk cair D I. GROWberpengaruh tidak nyataterhadap berat buah per tanaman. Rata-rata
berat buah per tanamanpadaberbagai konsentrasi pupuk cair D I.
GROWdapatdilihatpadaTabel 9.
Tabel 9.Rata-rata Berat Buah Per Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW
Konsentrasi Pupuk Cair D I. Grow Berat Buah Per Tanaman (kg)
Simbol cc/ ltr air
DI 2 1,22
D2 3 1,34
D3 4 1,10
BNJ0,05 0,44
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 9menunjukkan bahwa berat buah per tanaman pada berbagai konsentrasi
pupuk cair D I. Grow berat dijumpai pada konsentrasi 3 cc/ltr air(D2) meskipun secara
statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya pada
konsentrasi2 cc/ltr air(D1) dengan konsentrasi 4 cc/ltr air(D3). Hal inididuga karena
konsentrasi pupuk D I. GROWpada konsentrasi 3 cc//lrt air (D2) lebih tepat
hasil produksinya pun lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuan konsentrasi pupuk
cair D I. GROW lainnya pada konsentrasi 2 cc/ltr air (D1) dan 4 cc/ltr air (D3).
Sutejo (2002) mengatakan bahwa pemakaian pupuk yang berlebihan, selain
ekonomisDalam pemupukan perlu diperhatikan kebutuhan tanaman akan pupuk guna
menghindari proses pemberian yang terlalu banyak atau terlalu sedikit yang akan
berdampak pada pertumbuhan dan hasil tanaman tomat.
d. Jumlah Buah Masak Per Tanaman
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 15) menunjukkanbahwa konsentrasi
pupuk cair D I. GROWberpengaruh tidak nyataterhadap jumlah buah masak per tanaman.
Rata-rata jumlah buah per tanamanpadaberbagai konsentrasi pupuk cair D I.
GROWdapatdilihatpadaTabel 10.
Tabel 10.Rata-rata Jumlah Buah Per Tanaman Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW
Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW
Jumlah Buah Per Tanaman (Buah)
Simbol cc/ltr air
DI
2 28,37
D2 3 29,22
D3
4 26,78
BNJ0,05 6,14
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama berbeda tidak nyata pada 5% ( uji BNJ).
Tabel 10 menunjukkan bahwa jumlah buah per tanaman pada berbagai
konsentrasi pupuk cair D I. GROW terbanyak dijumpai pada konsentrasi 3 cc/ltr air(D2)
lainnya. Hal ini diduga karena konsentrasi pupuk cair D I. GROWpada konsentrasi
3 cc//ltr air (D2) lebih tepat digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan
tanaman tomat sehingga hasil produksinya pun lebih baik bila dibandingkan dengan
perlakuan konsentrasi pupuk cair D I. GROW lainnya pada konsentrasi 2 cc/ltr air (D1)
dankonsentrasi 4 cc/ltr air (D3).
Rachim (1996) menambahkan bahwa dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan
kebutuhan akan jenis maupun takarannya bagi setiap tumbuhan, agar tumbuhan tidak
mendapat terlalu banyak zat makanan. Terlalu sedikit atau terlalu banyak jenis serta
takarannya dapat menurunkan vigor dan produktivitasnya, bahkan kelebihan hara jenis
tertentu bisa membahayakan tumbuhan dan menyebabkan kematian. Agustina (2004) yang
menyatakan bahwa apabila tidak adanya suplai nutrisi maka siklus hidup tidak akan
sempurna, apabila elemen dibuang maka pertumbuhan akan terhambat, dan apabila elemen
disuplai kembali maka pertumbuhan akan baik dan hasil tanaman meningkat.
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat menurun pada perlakuan
konsentrasi pupuk cair D I. GROWpada Konsentrasi 4 cc//ltr air (D3) dan 2 cc//ltr
air (D1). Hal ini diduga konsentrasi pupuk cair D I. GROW telah berada di bawah dan di
atas batas toleransi yang dapat digunakan oleh tanaman tomat untuk mendukung
pertumbuhan dan perkembangannya sehingga berdampak juga pada menurunnya hasil
tanaman tomat. Sesuai dengan pendapat Agustina (2004) menyatakan bahwa apabila tidak
adanya suplai nutrisi maka siklus pertumbuhan tidak akan sempurna maka pertumbuhan
c. Produksi Per Hektar (ton/ha)
Hasiluji F padaanalisisragam (Lampiran 18) menunjukkanbahwa konsentrasi
pupuk cair D I. GROWberpengaruh tidak nyataterhadap produksi per hektar. Rata-rata
produksi per hektar padaberbagaivarietasdapatdilihatpada Tabel 11.
Tabel 11.Rata- rata Produksi Per Hektar Pada Berbagai Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW
Konsentrasi Pupuk Cair D I. GROW
Produksi Per Hektar (ton/ha)
Simbol cc/ltr air
D1
2 28,99
D2 3 31,85
D3
4 29,02
BNJ0,05 8,16
Keterangan : Angka yang di ikuti oleh huruf yang sama pada kolom yang sama pada laju yang sama berbeda nyata pada taraf 5% ( uji BNJ ).
Tabel 11 menunjukkan bahwa produksi per hektarpada berbagai konsentrasi pupuk
cair D I. GROW terbanyak dijumpai pada konsentrasi 3 cc/ltr air(D2) meskipun secara
statistik menunjukkan perbedaan yang tidak nyata dengan perlakuan lainnya. Hal ini
diduga karena konsentrasi pupuk cair D I. GROWpada konsentrasi 3 cc//ltr air
(D2) lebih tepat digunakan untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan tanaman
tomat sehingga hasil produksinya pun lebih baik bila dibandingkan dengan perlakuan
konsentrasi pupuk cair D I. GROW lainnya pada konsentrasi 2 cc/ltr air (D1)
suplai nutrisi maka siklus pertumbuhan tidak akan sempurna maka pertumbuhan akan
terhambat serta pertumbuhan tidak optimal.
Sutejo (2002) mengatakan bahwa pemakaian pupuk yang berlebihan, selain
ekonomisDalam pemupukan perlu diperhatikan kebutuhan tanaman akan pupuk guna
menghindari proses pemberian yang terlalu banyak atau terlalu sedikit yang akan
berdampak pada pertumbuhan dan hasil produksi per hektar pada tanaman tomat.
4.3. Pengaruh Interaksi
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang tidak nyata antara
varietas dengan konsentrasi pupuk cair D I. GROW terhadap semua peubah pertumbuhan
dan hasil tanaman tomat yang diamati. Hal ini bermakna bahwa bedanya pertumbuhan dan
hasil tanaman tomat akibat perbedaan respon bebagai varietas tanaman tomat tidak
DAFTAR PUSTAKA
Adisarwanto, T. 2001. Meningkatkan Hasil Panen tomat di Lahan Sawah dan polybag. Penebar Swadaya. Jakarta. 88 hal.
Adisarwanto, T. 2008.Budidaya Kedelai Tropika. Penebar Swadaya. Jakarta.
Agustina, L. 2004.Dasar Nutrisi Tanaman. PT. Rineka Cipta. Jakarta.
Agung, 2003.Bertanam Cabai Hibrida.Penebar swadaya. Jakarta.
Anonymous. 2012. Katalog Produk : Tomat Varietas Montero. PT. Benih Citra Asia. Jember.
Anonymous. 2012. Katalog Produk :Tomat Varietas Serina. PT. Benih Citra Asia. Jember.
Anonymous. 2012. Katalog Produk : Tomat Varietas Niki F1. PT. Benih Citra Asia. Jember.
Apandi, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Terjemahan oleh: Herawati Susilo. University of Indonesia Press. Jakarta. 428h.
Astanto kasno, 1995. Perkembangan Varietas tomat. Monograt Balittan Malang No. 12 1993. Malang, 31 hal.
Buckman, H.O., dan N.G Brady. 1982. Ilmu Tanah (Terjemahan Soegiman). Bharata Karya. Jakarta.
Effendi S. 2001.Bercocok tanam tomat. Jakarta
Ganner, F.,P R. B. Pearce, and R. L,. Mitchell, 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta. 428 h.
Harjadi, M. 1998. Pengantar Agronomi. PT. Gramedia, Jakarta. 197 hlm.
Harjadi, 1997.PengantarAgronomi. Gramedia Jakarta.
Hanum, 2008.Budidaya Tomat.Agro Media Pustaka, Jakarta.
Harjadi, 1979.Pengantar agronomi. Gramedia Jakarta.
Herry, 2006.Budidaya Tomat.Penebar Swadaya, Jakarta.
Jong
2005.
Organik PlusD.I. Grow, Malaysian Agriculture Research & Development Intitute.Kasno, 1992. Pengaruh tingkat kematangan buah tomat terhadap daya kecambah, pertumbuhan dan hasil tomat.Buletin Penelitian HortikulturaVol XXIV/2.
Lakitan, B. 1995.Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan. Rajawali Pers, Jakarta. 203 hlm.
Lingga, P. dan Marsono. 2005. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya, Jakarta. 150 hlm.
Mulyani, M, S, 1994,pupuk dan cara pemupukan, Rineka Cipta.
Rukmana, R. 1994.Tanaman dan Cherry.Kanisius, Yogjakarta.
Simatupang, S. 1997. Sifat dan ciri-ciri tanah. Institut Pertanian Bogor. Bogor. 86 hlm.
Setiadi, 2005.Bertanam Cabai.Penebar Swadaya. Jakarta.
Sutejo, M.M. 2002.Pupuk dan Pemupukan. Pustaka Buana. Bandung.
Setiadi, 2005.Bertanam cabai. Penebar swadaya.
Saputro, 1985.Pengantar Fisiologi Tumbuhan. Gramedia Jakarta.
Sunarjono,1997.Tanaman Tomat. Sinar Baru Algesindo, Bandung.
Suraningsih, 2005Mari Berkebun Tomat,Sinar Cemerlang Abadi, Jakarta
Sutanto, 2002.pemupukan,melalui daun, warta pertanian. Dapertemen pertanian RI. Jakarta.
Villareal R.L. 1980.Tomatoes in the tropics. Westview press boilder Colorado
Wiriyanta, 2002.Budidaya Tomat. agro media pustaka Jakarta
Winarso S. 2003.Kesuburan tanah, dasar kesehatan dan kualitas tanah. Yokyakarta; Gava media.
Wadyu,T.W. 2002.Bertaman TomatAgromedia Pustaka. Jakarta.
LAMPIRAN TABEL
Lampiran 1. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi .. pupuk cair D I. GROW Umur 15 HST (cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 22.35 32.64 22.65 77.64 25.88
V1D2 27.64 27.60 35.48 90.72 30.24
V1D3 35.67 32.83 23.48 91.97 30.66
V2D1 21.83 24.82 22.48 69.13 23.04
V2D2 31.30 36.64 23.26 91.20 30.40
V2D3 19.68 16.74 25.98 62.41 20.80
V3D1 19.48 13.14 18.44 51.07 17.02
V3D2 16.32 12.32 17.62 46.26 15.42
V3D3 14.30 13.50 19.99 47.79 15.93
Total 208.58 210.24 209.38 628.19 Ŷ= 23.27
Lampiran 2. Analisis ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk
cair D I. GROW umur 15 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
V 2 767.167 383.584 15.547 ** 3.63 6.23
D 2 59.844 29.922 0.871 tn 3.63 6.23
V x D 4 137.430 34.357 1.393 tn 3.01 4.77
Lampiran 3. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 30 HST (cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 49.32 53.98 57.81 161.11 53.70
V1D2 58.02 44.60 74.81 177.43 59.14
V1D3 55.67 61.33 47.14 164.14 54.71
V2D1 34.17 28.82 29.15 92.13 30.71
V2D2 24.70 32.13 31.92 88.75 29.58
V2D3 23.98 26.14 25.38 75.50 25.17
V3D1 41.85 40.48 43.11 125.44 41.81
V3D2 42.18 28.98 37.29 108.46 36.15
V3D3 37.42 37.50 45.01 119.93 39.98
Total 367.31 353.95 391.63 1112.88
Ŷ
=
41,22Lampiran 4. ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I.
GROW umur 30 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
V 2 3418.863 1709.431 38.968 ** 3.63 6.23
D 2 22.519 11.259 0.348 tn 3.63 6.23
V x D 4 129.260 32.315 0.737 tn 3.01 4.77
Lampiran 5. Rata-rata tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk
cair D I. GROW umur 45 HST (cm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 52.35 58.69 58.85 169.89 56.63
V1D2 63.31 51.07 61.19 175.57 58.52
V1D3 66.33 65.01 48.19 179.53 59.84
V2D1 15.83 35.85 32.52 84.20 28.07
V2D2 44.63 29.54 41.41 115.58 38.53
V2D3 32.02 33.86 37.95 103.83 34.61
V3D1 48.82 41.19 45.22 135.23 45.08
V3D2 34.48 26.68 37.71 98.88 32.96
V3D3 42.58 22.50 58.99 124.07 41.36
Total 400.36 364.39 422.04 1186.78 Ŷ= 43,95
Lampiran 6.Analisis ragam tinggi tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk
cair D I. GROW umur 45 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
Ulangan 2 52281.856 26140.928 330.482 ** 3.63 6.23
D 2 23.361 11.681 0.119 tn 3.63 6.23
Lampiran 7. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 15HST (mm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 3.05 4.42 4.06 11.53 3.84
V1D2 4.28 4.14 4.44 12.87 4.29
V1D3 5.04 4.93 3.40 13.37 4.46
V2D1 3.61 4.66 3.97 12.24 4.08
V2D2 4.26 4.94 2.84 12.04 4.01
V2D3 3.58 3.65 4.33 11.56 3.85
V3D1 3.58 1.60 1.73 6.91 2.30
V3D2 3.32 1.79 1.84 6.94 2.31
V3D3 3.62 2.01 1.82 7.45 2.48
Total 34.34 32.14 28.43 94.91 Ŷ= 3.52
Lampiran 8. Analisis ragam diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas
dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 15 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
Ulangan 2 335.175 167.588 271.711 ** 3.63 6.23
D 2 0.168 0.084 0.583 tn 3.63 6.23
Lampiran 9. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 30 HST (mm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 6.84 8.64 4.06 19.53 6.51
V1D2 8.32 8.57 4.44 21.34 7.11
V1D3 8.51 8.48 3.40 20.39 6.80
V2D1 7.80 8.36 3.97 20.13 6.71
V2D2 8.54 9.35 2.84 20.74 6.91
V2D3 6.91 6.57 4.33 17.81 5.94
V3D1 6.96 5.01 1.73 13.70 4.57
V3D2 5.85 5.03 1.84 12.71 4.24
V3D3 6.55 5.54 1.82 13.91 4.64
Total 66.29 65.54 28.43 160.26 Ŷ= 5.94
Lampiran 10. Analisis sidik ragam diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai
varietas dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 30 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
Ulangan 2 1054.041 527.021 807.557 ** 3.63 6.23
D 2 0.402 0.201 0.401 tn 3.63 6.23
V x D 4 2.003 0.501 0.767 tn 3.01 4.77
Galat 16 10.442 0.653
Total 26 1095.873
KK = 13.61 %
Keterangan :
** = Sangat nyata
tn = Tidak nyata
Lampiran 11. Rata-rata diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 45 HST (mm)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 9.73 11.89 12.04 33.66 11.22
V1D2 12.25 9.38 13.28 34.91 11.64
V1D3 13.23 12.33 10.58 36.14 12.05
V2D1 11.72 12.40 11.95 36.07 12.02
V2D2 12.37 10.94 12.02 35.33 11.78
V2D3 10.47 9.46 11.01 30.94 10.31
V3D1 9.75 8.85 11.06 29.65 9.88
V3D2 9.80 9.03 11.89 30.72 10.24
V3D3 9.30 9.07 11.68 30.04 10.01
Total 98.62 93.33 105.50 297.45 Ŷ= 11.02
Lampiran 12. Analisis sidik ragam diameter pangkal batang tanaman tomat pada berbagai varietas
dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW umur 45 HST
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
V 2 13.040 6.520 5.092 * 3.63 6.23
Lampiran 13.Rata-rata berat buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk
cair D I. GROW (kg)
Total 9.84 9.64 13.39 32.9
Ŷ =1.22
Lampiran 14. Analisis ragam berat buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel
0.05 0.01
Ulangan 2 40.950 20.475 156.693 ** 3.63 6.23
D 2 0.262 0.131 1.143 tn 3.63 6.23
V x D 4 0.458 0.114 0.876 tn 3.01 4.77
Galat 16 2.091 0.131
Total 26 44.402
KK = 29.69 %
Keterangan :
** = Sangat nyata
tn = Tidak nyata
Lampiran 15. Rata-rata jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan kosentrasi pupuk cair D I. GROW (buah)
Perlakuan Ulangan Total Rerata
I II III
V1D1 25.00 30.00 28.00 83.00 27.67
V1D2 35.33 22.00 32.00 89.33 29.78
V1D3 33.67 33.00 24.67 91.33 30.44
V2D1 35.67 30.33 33.33 99.33 33.11
V2D2 37.67 30.00 48.00 115.67 38.56
V2D3 26.00 26.67 29.33 82.00 27.33
V3D1 23.67 16.00 33.33 73.00 24.33
V3D2 18.67 16.33 23.00 58.00 19.33
V3D3 20.00 17.33 30.33 67.67 22.56
Total 255.67 221.67 282.00 759.33 Ŷ= 28.12
Lampiran 16. Analisis ragam jumlah buah per tanaman tomat pada berbagai varietas dan
kosentrasi pupuk cair D I. GROW
SK DB JK KT F. Hitung F. Tabel