• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA KANTOR LINGKUNGAN HIDUP TAHUN LALU

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan Capaian Renstra Tahun 2013

1. Program Pelayanan administrasi perkantoran Realisasi Pelaksanaan Program :

Program Pelayanan Administrasi perkantoran sangat diperlukan karena untuk mendukung kelancaran jalannya kegiatan perkantoran. Ada 9 kegiatan dalam program ini untuk mewujudkan ketersediaan / kesiapan administrasi, sarana kerja dan kebutuhan Sumber Daya Manusia, fasilitas rapat koordinasi internal maupun eksternal, konsultasi dan koordinasi baik di tingkat Kabupaten, dalam propinsi DIY maupun luar Propinsi. Keberhasilan pencapaian tujuan program tersebut sangat mendukung kelancaran dan kualitas pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga dapat meningkatkan kinerja pelayanan Kantor Lingkungan Hidup kepada masyarakat.

Permasalahan dan solusi

Permasalahan : Seiring dengan semakin meningkatnya frekuensi kegiatan dan permasalahan-permasalahan lingkungan yang terjadi, diperlukan sarana penyimpan data baik berupa fisik (almari) dan yang non fisik (database kantor)

Solusi : Penambahan sarana fisik penyimpan data dan penyempurnaan system data base kantor.

2. Program Peningkatan sarana dan prasarana aparatur Realisasi Pelaksanaan Program :

Program ini berfungsi untuk mendukung kegiatan pelayanan Kantor Lingkungan Hidup melalui penyediaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana mobilitas pimpinan dan karyawan Kantor Lingkungan Hidup , sarana dan prasarana perlengkapan dan peralatan gedung kantor.

(2)

Permasalahan : Sarana dan prasarana kantor yang ada, khususnya untuk mobil dinas/operasional masa pakai sudah terlalu lama dan membutuhkan biaya perawatan yang besar. Untuk kendaraan roda dua perlu penambahan motor baru mengingat beban kerja yang semakin meningkat.

Solusi : Perlu peremajaan dan penambahan kendaraan operasional baik roda empat maupun roda dua.

3. Program Peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

Realisasi pelaksanaan program:

Program ini secara rutin dilaksanakan baik setiap bulan, setiap triwulanan, semesteran maupun tahunan untuk mengetahui perkembangan dan realisasi atas pelaksanaan program, kegiatan dan pengelolaan keuangannya.

Permasalahan dan solusi Tidak ada.

4. Program Penyusunan dokumen perencanaan SKPD Realisasi Pelaksanaan Program :

Penyusunan Rencana Kerja SKPD telah dilaksanakan dengan baik dengan mendasarkan pada Perubahan Renstra SKPD , sehingga program dan kegiatan SKPD juga harus disesuaikan.

Permasalahan dan solusi Permasalahan :

Minimnya kuantitas SDM perencana di sub bagian tata usaha menyebabkan pelaksanaan program ini memakan waktu yang lebih lama dari yang diharapkan.

Solusi :

Perlunya penambahan kuantitas SDM perencana di sub bagian tata usaha 5. Program Pengawasan dan pengendalian program

Realisasi Pelaksanaan Program :

Pelaksanaan program pengawasan dan pengendalian program dan kegiatan dilakukan untuk memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan

(3)

progam dan kegiatan agar dapat sesuai dengan target yang sudah direncanakan. diharapkan secara bertahap sudah sejak awal dapat dikendalikan dan diketahui permasalahan-permasalahan yang dihadapi serta solusi yang perlu dilaksanakan untuk mengatasinya.

Permasalahan dan solusi Permasalahan :

SPIP belum dapat dilaksanakan secara optimal Solusi :

Optimalisasi pelaksanaan SPIP melalui satgas yang ada

6. Program Pengembangan Kinerja pengelolaan Persampahan Realisasi Pelaksanaan Program :

Kegiatan Peningkatan Peran serta Masyarakat dalam Pengelolaan Persampahan bertujuan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan.

Permasalahan :

Rendahnya kesadaran masyarakat menjaga kebersihan baik di lingkungan sendiri maupun diotempat umum serta rendahnya kesadaran masyarakat untuk mengolah sampah secara ramah lingkungan.

Solusi :

- Perlu terus dikembangkan upaya pengelolaan sampah mulai dari sumbernya yaitu rumah tangga, pasar dan tempat umum. Untuk itu perlu terus digiatkan upaya pengelolaan sampah di rumah tangga, pasar dan di tempat umum

- Perlu terus diberikan penyadaran pada masyarakat untuk melakukan pola hidup sehat

7. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Realisasi Pelaksanaan Program :

Terdapat 4 kegiatan yang dilaksanakan pada program ini, yang bertujuan untuk

(1) meningkatan kebersihan dan keteduhan Kota Wates; (2) mencegah terjadinya suatu kegiatan/ usaha menimbulkan pencemaran maupun perusakan terhadap lingkungan, apabila kegiatan tersebut sudah

(4)

berlangsung atau sudah terjadi maka dalam hal ini dilakukan pengendalian dimana sedapat mungkin terjadinya pencemaran maupun perusakan terhadap lingkungan hidup efeknya dapat dikurangi atau ditekan, sehingga tidak menimbulkan efek yang lebih parah terhadap lingkungan.

Permasalahan dan Solusi Permasalahan :

1. Pada tahun 2013 Kota Wates hanya mampu meraih Piagam Adipura. Akan tetapi untuk mempertahankan atau meningkatkan peraihan menjadi Piala Penghargaan Adipura sangat sulit. Hal ini terutama disebabkan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk mengelola sampah dan kurangnya kehijauan serta kebersihan kota terutama di pinggir jalan utama.

2. Pada tahun 2013, jumlah dokumen lingkungan yang diterbitkan sebanyak 269 dokumen dari target sejumlah 150 dokumen. Hal ini disebabkan karena penerbitan dokumen lingkungan sangat dipengaruhi oleh iklim investasi sebab penerbitan dokumen lingkungan merupakan salah satu persyaratan penerbitan ijin usaha. Selain itu penerbitan dokumen lingkungan juga dipengaruhi oleh masa jatuh tempo pemrakarsa untuk memperbaharui perijinan usahanya. Faktor lain yang tidak kalah penting adalah kesadaran pelaku usaha untuk mengurus perijinan usaha secara legal sebab masih ditemukan kasus lingkungan hidup disebabkan karena pengusaha tidak melakukan perijinan secara legal.

Solusi :

1. - Pengembangan dan peningkatan penghijauan dan kebersihan kota dengan memperbanyak tanaman peneduh, taman-taman kota serta Ruang Terbuka hijau di wilayah perkotaan. Tidak lupa untuk terus menggiatkan budaya bersih lingkungan di jalan raya.

- Bisa didukung dari Program dan kegiatan lain yang mendukung pengelolaan dan penghijauan khususnya di kota Wates.

2. Iklim investasi perlu terus dikembangkan. Akan tetapi investasi yang harus dikembangkan adalah investasi yang sadar lingkungan. Hal ini

(5)

penting untuk menjaga kelestarian lingkungan sekaligus menjamin keberlanjutan investasi. Disamping itu juga perlu digiatkan kesadaran pengusaha untuk mengurus perijinan secara legal. Untuk mendukung hal tersebut perlu terus dikembangkn sistem perijinan yang efektif dan efisien (service excelent/ pelayanan prima)

8. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Realisasi pelaksanaan program :

Program ini bertujuan untuk melakukan perlindungan dan perbaikan terhadap sumber daya alam, misalnya sumber daya air, sumber daya hutan dan lainnya sehingga sumber daya alam yang ada masih berfungsi sebagaimana layaknya demi menunjang kehidupan manusia.

Permasalahan :

1. Jenis penghargaan yang bisa diraih oleh Kulon Progo masih belum optimal dan masih terbatas pada kategori perintis dan penyelamat lingkungan, Sedangkan untuk kategori Pembina lingkungan, sekolah berwawasan lingkungan belum memenuhi harapan.

2. Pentingnya perencanaan kegiatan yang lebih matang dan lebih awal terutama dalam hal pengerjaan pengadaan barang/jasa.

Solusi :

1. Meningkatkan pembinaan pada masyarakat / kelompok masyarakat / sekolah dalam hal perlindungan dan pelestarian fungsi lingkungan hidup 2. Pekerjaan yang terkait pengadaan barang / jasa dimatangkan terutama

segi perencanaan sehingga didapat hasil optimal. Waktu pelaksanaan pekerjaan diusahakan dapat selesai pada Triwulan III.

9. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau Realisasi Pelaksanaan Program :

Program ini bertujuan untuk mengupayakan penataan/pengelolaan ruang terbuka hijau. Diharapkan dengan program ini lingkungan perkotaan bisa menjadi lebih hijau, indah, nyaman, bersih dan mendukung kehidupan masyarakat di lingkungan perkotaan

Permasalahan dan Solusi Permasalahan :

(6)

- Koordinasi antar instansi dan dengan masyarakat masih kurang sehingga sering terjadi ketidaksinkronan dalam pelaksanaan kegiatan. - Masih diperlukan identifikasi dan rencana lokasi RTH di Perkotaan

Wates untuk dapat memenuhi 20 % RTH Publik. Solusi

Peningkatan koordinasi dengan berbagai pihak agar terjadi kesinkronan dalam pelaksanaan kegiatan

Mendasarkan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja KLH, maka dapat disampaikan data bahwa untuk capaian kinerja kegiatan tahun 2013 antara lain :

1. Terpenuhinya jasa air, listrik dan telekomunikasi selama 12 bulan memiliki capaian 100%;

2. Tersedianya jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan dinas /operasional memiliki capaian 100 %;

3. Terbayarnya honor petugas pengelola keuangan dan barang memiliki capaian 100%;

4. Terpenuhinya kebutuhan Alat Tulis Kantor memiliki capaian 100%;

5. Tersedianya barang cetakan dan penggandaan keperluan kantor memiliki capaian 99,69%;

6. Tersedianya biaya langganan 1 jenis surat kabar selama 12 bulan memiliki capaian 93,75%;

7. tersedianya kebutuhan makan dan minum untuk penyelenggaraan rapat memiliki 99,94 %;

8. Tersedianya dana untuk perjalanan dinas keluar daerah memiliki capaian 99,99 %;

9. Tersedianya dana untuk perjalanan dinas ke dalam daerah memiliki capaian 20,58 %;

10. Tersedianya kendaraan dinas/operasional roda 4 memiliki capaian 99,73%; 11. Tersedianya peralatan gedung kantor berupa 1buah brankas dan 1 unit

laptop untuk aset memiliki capaian 99,61%;

12. Terpasangnya keramik ruang rapat dan ruang administrasi Kantor LH memiliki capaian 100%;

(7)

13. Terpeliharanya kendaraan dinas/operasional roda 4 dan roda 2 selama 12 bulan meliputi servis ganti oli 12 kali, penggantian suku cadang serta BBM rutin dan BBM kegiatan memiliki capaian 77,72 %;

14. Tersusunnya LAKIP SKPD memiliki capaian 99,82%; 15. Tersusunnya laporan keuangan memiliki capaian 99,87%; 16. Tersusunnya Rencana Kerja SKPD memiliki capaian 98,25 %;

17. Tersusunnya laporan hasil monitoring evaluasi kinerja dan keuangan serta SPIP memiliki capaian 99,80 %;

18. Terkelolanya kegiatan Lingkungan Hidup yang didanai dengan Dana DAK, melalui Pengadaan Gerobak sampah 38 buah, bak sampah 300 unit, alat daur ulang sampah ( mesin jahit untuk membuat kerajinan sari sampah an organik dengan prinsip 3 R 16 unit, peralatan komposter 150 buah, dan motor sampah 4 unit memiliki capaian 91,66 %;

19. Terkondisinya kota Wates yang bersih dan sehat dalam peniklaian Adipura memiliki capaiuan 99,86%;

20. Terlaksananya kegiatan pemantauan kualitas air sungai, limbah cair, udaera ambien, udara emisi dari sumber tidak bergerak dan tanah memiliki capaian 99,51 %;

21. Diterbitkannya dokumen lingkungan ( AMDAL, UKL-UPL,SPPL dan DPL ) memiliki capaian 91,76 % dari target yang ditetapkan;

22. Terlaksananya pemantauan potensi pencemaran dan kerusakan lingkungan serta mediasi penanganan kasus lingkungan hidup memiliki capaian 24,20 %; dikarenakan honorarium panitia pelaksana kegiatan tidak bisa terealisasai dikarenakan keterbatasan SDM sehingga terjadi satu orang PPTK merangkap lebih dari dua kegiatan.

23. Tersusunnya brosur leaflet tentang bahaya merokok bagi siswa baru memiliki capaian 83,73 %

24. Tersusunnya Peraturaan Perundangan tentang izin gangguan memiliki capaian 91,34 %

25. Terselenggaranya monitoring dan evaluasi pengelolaan lingkungan hidup di masyarakat melalui berbagai kegiatan terjait LH memiliki capaian 98,97 %; 26. Terkelolanya kegiatan lingkungan hidup yang didanai dengan DAK melalui

pembuatan sumur resapan sebanyak 39 unit, poembuatan biogas di Kecamatan Wates dan Pengasih sebvanyak 10 paket, pembuatan biogas di

(8)

Kecamatan Girimulyo dan Kalibawang sebanyak 10 paket, serta pembuatan biogas di Kecamatan Temon dan Panjatan sebanyak 10 paket memiliki capaian 98,41 %; dan

27. Terkelolanya kegiatan LH yang didanai dengan dana DAK melalui kegiatan penanaman pohon di sekitar mata air sebanyak 1500 batang, pembuatan taman hijau kota Pengasih dan Wates penghijauan lingkungan memiliki capaian 99,15 %.

Dengan mendasarkan pada tingkat keberhasilan pelaksanaan program / kegiatan pada tahun 2013 maka sebagai perencanaan awal yang perlu dilakukan demi mencapai target yang telah ditetapkan di tahun 2014 maka diupayakan hal-hal sebagai berikut :

1. Selalu mengupayakan adanya koordinasi dan komunikasi secara intensif antar semua komponen di Kantor Lingkungan Hidup dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan agar dapat berjalan dengan lebih baik.

2. Selalu mengadakan koordinasi dengan instansi terkait.

3. Atasan langsung memantau / memonitor perkembangan kegiatan dan pencapaian target baik dari sisi penyerapan dana maupun kualitas sasaran kegiatannya.

Adapun secara lebih rinci terkait dengan evaluasi hasil pelaksanaan Rencana kerja dan pencapaian Renstra Kantor Lingkungan Hidup sampai dengan tahun 2013 tertuang dalam Tabel 1.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah arsip atau karya film Indonesia bisa kita saksikan dalam format yang telah direstorasi adalah hal yang sangat penting.. Perihal film dalam bentuk (form)

Dengan adanya silia yang normal, mukus, dan interaksi antara silia dan mukus maka TMSH dapat berfungsi dengan baik, sebaliknya bila hanya satu saja yang terganggu

Berdasarkan hasil penelitian bahwa usaha pengolahan buah pisang menjadi keripik pisang dan pisang sale bapak Japar ini merupakan usaha yang menguntungkan, sehingga

Beranjak dari kondisi tersebut, maka dilakukan penelitian untuk mengetahui lebih lanjut hubungan antara harga diri dengan sikap terhadap perilaku seksual pada

Tujuan penelitian ini adalah (1) mengembangkan model prediksi curah hujan dengan teknik analisis jaringan syaraf di wilayah Subang-Karawang untuk memprediksi curah hujan

Kolokium ini kemudian menjadi wadah yang signifikan bagi perkembangan pemikiran dan kebijakan mengenai model pendidikan psikologi di Indonesia baik yang berkaitan

Jumlah tanggungan anggota keluarga, berpengaruh terhadap alih fungsi lahan semakin banyak jumlah anggota keluarga yang ditanggung petani tersebut, maka semakin banyak

Isu kapasitas berlebih (excess capacity) dan tangkap lebih (over fishing) telah menjadi masalah serius di sebagian besar perairan pantai di Indonesia. Kondisi ini dipicu karena