• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI EKSTRAK Stevia rebaudiana (Bert.) SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DAL AM DARAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI EKSTRAK Stevia rebaudiana (Bert.) SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DAL AM DARAH"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

PROSIDING SEMINAR SASIOSAL SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS UKSW

POTENSI EKSTRAK Stevia rebaudiana (Bert.) SEBAGAI PENURUN KADAR GULA DAL AM DARAH Messach Iman A. P., Devinta Lestari, Fitriana Indah Lestari, Yohanes Martono

Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana,

Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711-Jawa Tengah allelujah_m@yahoo.com

ABSTRAK

Penggunaan steviosida dari Stevia rebaudiana (Bert.) merupakan salah satu terobosan baru dalam bidang pangan sebagai pemanis yang rendah kalori. Selain karena potensinya sebagai pemanis (200-300 kali sukrosa), Ste\ia rebaudiana Bert, tidak berbahaya, mengandung kalori yang rendah sampai dengan nol kalori sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes atau bagi yang takut gemuk. Ekstrak daun stevia memiliki aktivitas penurunan kadar gula darah (efek hipoglikemik). Hal ini berarti kehadiran stevia tidak hanya mempunyai peran penting sebagai pemanis tetapi juga merupakan altematif baru bagi kesehatan masyarakat khususnya bagi penderita diabetes. Pengolahan daun stevia merupakan terobosan yang sangat menjanjikan bagi masyarakat tidak hanya dikarenakan potensi ekstrak daun stevia sebagai pemanis alami rendah kalori tetapi juga terkait dengan kemampuannya dalam menjaga keseimbangan kadar gula darah. Berdasarkan hal tersebut, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak etanol Stevia rebaudiana sebagai penurun kadar gula dalam darah, dengan membandingkan aktivitas hipoglikemik berbagai dosis ekstrak etanol Stevia rebaudiana dengan gula pasir (sukrosa) dan pemanis sintetik secara in vivo. Penentuan kadar gula darah diiakukan secara enzimatis dengan pereaksi GOD-PAP menggunakan spektrofotometer (UV-Vis Mini Shimadzu U-1240). Berdasarkan uji toleransi glukosa pada mencit dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun sievia memiliki potensi sebagai penurun kadar gula dalam darah (hipoglikemik). Ekstrak etanol stevia berpoter.si sebagai penurun kadar gula darah pada dosis 0,3-0,7 g/kg bb (berat badan).

Kata kunci : ekstrak etanol daun stevia, kadar gula darah, hipoglikemik.

PENDAHULUAN

Rasa manis merupakan kebutuhan sensori yang sangat penting bagi masyarakat. Oleh sebab itu, kebutuhan akan pemanis semakin meningkat seiring dengan peningkatan produksi pangan dunia untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Pemanis digunakan baik oleh kalangan masyarakat maupun industri pangan yang bergerak dalam bidang makanan atau minuman. Jenis-jenis pemanis yang beredar di masyarakat sangat beragam. Banyaknya jenis pemanis tersebut menuntut kita untuk lebih selektif lagi dalam mengkonsumsi pemanis, karena hal ini tentu saja berhubungan dengan aspek kesehatan tubuh kita.

Dewasa ini, kehadiran gula merupakan fakta bahwa pemanis mempunyai arti penting terkait dengan pemenuhan kebutuhan pangan manusia. Gula merupakan salah satu contoh pemanis alami yang paling populer di masyarakat. Selain pemanis alami. terdapat juga pemanis sintetik. Pemanis sintetik yang terbuat dari bahan kimia misalnya sakarin, siklamat, aspartam, sukralosa, dan asesul/hm potasium. Pemanis-pemanis sintetik tersebut teniyata mengandung berbagai kelemahan jika dilihat dari sudut pandang kesehatan. Sebagai contohnya, zat pemanis sintetik sakarin dan siklamat merspakan jenis zat pemanis yang sebetulnya khusus ditujukan bagi penderita diabetes atau konsumen dengan diet rendah kalori, ternyata dapat bersifat karsinogenik, apabila digunakan

(2)

PROSIDING SEMIS'AR NASIONAL SAINS DAN PENDID1KAN SAINS UKS)V

secara berlebihan dan berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama (Mudjajanto, 2005). Padahal, kedua jenis pemanis sintetik tersebut adalah yang banyak digunakan pada industri pangan. Adapun jenis pemanis alami rendah kalori yang tidak berdampak negatif terhadap kesehatan tubuh sangat diharapkan oleh masyarakat. Pemanis alami rendah kalori ini juga dapat menjadi altematif pemanis bagi para penderita diabetes yang menurunkan kadar gula darah pada penderita diabetes tersebut. Di antara beraneka ragam jenis pemanis tersebut, terdapat senyawa glikosida yang diekstrak dari tanaman herbal dengan spesies Stevia rebaudiana (Bert.). Senyawa glikosida steviolnya mempunyai potensi, fungsi dan karakteristik pemanis yang lebih besar dari jenis-jenis pemanis lainnya. Stevia mempunyai tingkat kemanisan 200 sampai dengan 300 kali dari sukrosa (Phillip, 1987). Daun stevia mengandung beberapa senyawa pemanis seperti : steviosida, rebaudiosida A,B,C,D,E dan dulkosida A dan B. Steviosida tidak mempunyai efek tertogenik (Yodyinguard dan Bunyawong, 1991), mutagenik (Suttajit dkk., 1993), atau karsinogenik (Xili dkk., 1992).

Penggunaan steviosida dari Stevia rebaudiana (Bert.) merupakan salah satu terobosan baru dalam bidang pangan sebagai pemanis yang rendah kalori. Selain karena potensinya sebagai pemanis (200-300 kali sukrosa), Stevia rebaudiana Bert, tidak berbahaya, mengandung kalori yang rendah sampai dengan nol kalori (Moraes et al. 2001) sehingga aman dikonsumsi bagi penderita diabetes atau bagi yang takut gemuk. Kelebihan lain dari ekstrak daun stevia adalah memiliki aktivitas penurunan kadar gula darah yang berarti (efek hipoglikemik) (Djas, 2005). Hal ini sangat berarti bagi kesehatan masyarakat dan penderita diabetes pada khususnya. Dengan efek hipoglikogikemik yang berarti maka keseimbangan kadar gula darah dapat dijaga. Oleh karena itu, ekstrak daun stevia ke depan sangat berpotensi untuk menjadi pemanis alami rendah kalori dan menjaga keseimbangan gula darah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi ekstrak etanol Stevia rebaudiana sebagai penurun kadar gula dalam darah, dengan membandingkan aktivitas hipoglikemik berbagai dosis ekstrak etanol Stevia rebaudiana dengan gula pasir (sukrosa) dan pemanis sintetik secara in vivo.

BAHAN DAN METODA Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun Stevia rebaudiana (Bert.), mencit (Swiss Webster), etanol, aloksan monohidrat, glukosa, sukrosa, sakarin, aquabides, dan enzim GOD-PAP. Piranti

Piranti yang digunakan adalah spektrofotometer (UV-Vis Mini Shimadzu U-1240), rotary- evaporator, cabynet drying, grinder, neraca analitis (Mettler H80), spatula, kuvet, sentrifuge, dan peralatan gelas (beaker glass, erlenmeyer, gelas ukur, pipet ukur, pipet mikro, pipet tetes, dan labu takar).

Metoda

Preparasi Sampel

Sampel yaitu daun tanaman Stevia rebaudiana dibersihkan dari tanah, lalu dikeringkan dengan cabynet drying selama 24 jam. Setelah kering, seluruh bagian tanaman dihaluskan dengan grinder. Ekstraksi Sampel

Sebanyak 200 gram daun tanaman Stevia rebaudiana diekstraksi secara bertingkat dengan metode maserasi dalam larutan etanol dengan volume total 2400 mL. Larutan etanol hasil ektraksi dipekatkan dengan rotary evaporator dan siap untuk diujikan.

(3)

PROS1DING SEMINAR NAS I ON.41. SAISS I)A\PENDIDIKAN SAINS UKSW

L ji toleransi glukosa (Yulinah dkk., 2007yang dimodifikusi)

Pengujian toleransi glukosa ini dilakukan menurut metode Varley & Gowenblock. Tiap kelompok " uji terdiri dad 3 (tiga) ekor mencit jantan (Wistar, Biofarma Yogyakarta) dan secara keseluruhan terdiri dad enam kelompok, yaitu : kelompok kontrol (hanya diberi tragakan 1%), kelompok uji sukrosa, kelompok dosis 0,3 g/kg bb dan 0,7 g/kg bb, serta kelompok pembanding yang diberi sakarin 1 g/kg bb. Sebelum percobaan, mencit dipuasakan selama 18 jam, tetapi air minum tetap diberi. Setiap mencit diberi bahan uji sesuai dengan kelompoknya dan satu jam kemudian diberi larutan glukosa 10% pada dosis 2,0 g/kg bb secara oral. Glukosa darah ditentukan 30, 60, 90 dan 120 menit setelah pemberian glukosa.

Penentuan konsentrasi gula darah

Glukosa darah ditentukan secara enzimatis dengan pereaksi GOD-PAP diikuti dengan spektrofotometri. Sampel darah diambil dari vena ekor mencit atau mencit, lebih kurang 0,1 ml darah disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit. Pada 0,02 ml serum ditambahkan 0,2 ml larutan deproteinase dan disentrifugasi pada 3000 rpm selama 10 menit. Pada 20 pi supernatant ditambahkan 2 ml pereaksi wama (GOD-PAP). Setelah diinkubasi pada suhu kamar selama 30 menit serapan larutan pada 546 nm dibaca menggunakan spektrofotometer UV Mini 1240 Shimadzu.

HASIL DAN DISKUSI

Hasil pengukuran kadar gula darah dengan menggunakan metoda uji toleransi glukosa disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Uji Toleransi Glukosa Ekstrak Etanol Stevia pada Mencit Kelompok Perlakuan Kontrol Sakarin 1 g/kg BB Sukrosa 1 g/kg BB Dosis 0,3 g/kg BB Dosis 0,7 g/kg BB

Glukosa darah mencit (mg/dl) sebelum dan setelah pemberian glukosa

Sebelum 30 menit 60 menit 90 menit 120 menit 63 120 117 108 109 80 103 112 105 97 95 134 158 176 189 77 130 129 97 101 81 129 119 103 94

Untuk lebih memudahkan pembacaan pola perubahan kadar gula darah, data pada tabel 1 dikonversi dalam benruk persen (%) dan disajikan dalam grafik 1 dibawah ini.

- -:.a—Sakarin • Dosis 0.3 C/'k.q EvB

Dosis 0,7 p/kg ['.(?.

(4)

PROS I DING SEMIS A R \ AS I OS A L SAINS DAN PENDIDIKAN SAINS UKSW

Gambar 1. Relatif kadar gula darah (%) setelah penambahan glukosa

Grafik 1 menunjukkan relatif kadar gula darah pada 5 kelompok uji mencit dari menit 30 hingga menit ke 120. Berdasarkan basil uji toleransi glukosa dapat dilihat bahwa kadar gula darah pada kelompok kontrol tragakan 1 % cenderung menurun dan hanya mengalami peningkatan pada menit ke 30, tetapi setelah itu mengalami penurunan kembali. Hal ini sangat berbeda dengan kelompok uji yang diberi sukrosa (gula pasir). Pemberian glukosa menaikkan kadar gula dalam darah, dari menit pertama disuntikkan hingga menit ke 120. Pada kelompok sakarin, relatif kadar gula darah mengalami peningkatan pada menit ke 60, tapi setelah itu mengalami penurunan. Meskipun persentase relatif kadar gula darah pada kelompok uji sakarin cenderung menurun, akan tetapi nilai tersebut masih di atas relatif kadar gula darah kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa sakarin tidak memberikan efek hipoglikemik. Selama ini, penggunaan sakarin bagi penderita diabetes hanya untuk memenuhi kebutuhan rasa manis. Apabila digunakan secara berlebihan dan berkesinambungan dalam jangka waktu yang lama maka sakarin dapat bersifat karsinogenik (Mudjajanto, 2005).

Hasil uji toleransi glukosa untuk kelompok uji ekstrak etanol stevia dosis 0,3 g/kg bb dan 0,7 g/kg bb menunjukkan bahwa relatif kadar gula darah dari menit 30 hingga menit ke 120 mengalami penurunan terus menerus, walaupun pada kelompok uji dosis 0,3 g/kg bb relatif kadar gula darahnya meningkat kembali pada menit ke 120. Hasil uji toleransi glukosa juga menunjukkan bahwa pada menit ke 90, ekstrak etanol daun stevia dosis 0,3 g/kg bb menurunkan kadar gula darah sebesar 25,38 %, sedangkan ekstrak etanol daun stevia dosis 0,7 g/kg bb menurunkan kadar gula darah sebesar 27,13 % pada menit ke 120. Jika dibandingkan dengan kelompok kontrol, dapat dilihat bahwa kadar gula darah kelompok dosis masih berada di bawah kelompok kontrol. Hal ini membuktikan bahwa ekstrak etanol daun stevia memiliki potensi hipoglikemik. Kandungan senyawa kimia yang berpotensi sebagai penurun kadar gula darah dalam tanaman stevia adalah steviosida, dimana steviosida merupakan komponen yang paling banyak terkandung (3% - 8% dari berat kering daunnya) (Melis, 1992).

KES1MPULAN

Berdasarkan uji toleransi glukosa pada mencit dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun stevia memiliki potensi hipoglikemik. Ekstrak etanol stevia yang berpotensi sebagai penurun kadar gula darah pada dosis 0,3-0,7 g/kg bb, dimana ekstrak etanol daun stevia dosis 0,3 g/kg bb menurunkan kadar gula darah sebesar 25,38 % pada menit ke 90, sedangkan ekstrak etanol daun stevia dosis 0,7 g/kg bb menurunkan kadar gula darah sebesar 27,13 % pada menit ke 120.

UCAPAN TER1MA KASIH

DP2M DIKTI yang telah memberikan dana penelitian. Pimpinan UKSW yang telah memfasilitasi program ini.

Arifah Sri Wahyuni, M.Si., Apt dan Tanti Azizah S, M.Si., Apt yang telah memberi masukan terkait bahan percobaan dan handling mencit.

DAE TAR PUSTAKA

[1] Djas, Harmaini Morse Jazid. 2005. Efek Hipoglikemia Zat Pemanis Dari Stevia, rcbaudiana Bertonii Pada Kelinci.

http://cligilib.itb.ac.icl/gcll.php?mo(l=browse&op=re(ul&i(l=jbptitbpp-g(ll-s2-19iS6- hcirmainimo-l734&c]=Obat (12 September 2008)

(5)

PROS/Df/VG SEMINAR \ASIO.\AL SA/.XS DAN PENDIDIKAN SAINS UKSYV

[2] Melis MS. 1992. Renal excretion of stevioside in rats. J Nat 55 (5), 688-690.

[3] Moraes, Elida de Paula., Machado, Nadia Regina Camargo Femandes. 2001. Clarification , of Stevia rebaudiana (Bert.) Bertonrextract by adsorption in modified zeolites. Maringd 23(6), 375-1380.

[4] Mudjajanto, E.S. 2005. Keamanan Jajanan Tradisional. http://www.kompas.com/kompas- cetak/0502/17/ilpeng/l563189.htm. (12 September 2008)

[5] Phillips, K.C. 1987. Stevia: steps in dev eloping a new sweetener. In: T. H. Grenby (Ed.), Developments in Sweeteners 3, New York: Elsevier, p. 1.

[6] Suttajit, M., Vinitketkaumnuem, U., Meevatee. U. dan Buddhasukh, D. 1993 Mutagenicity and Human Chromosomal Effect of Stevioside. a Sweetener From Stevia rebaudiana Bertoni. Environmental Health Perspective, 101 (Suppl.3), 53-56.

[7] Xili, L., Chengjiany, B., Eryi, X., Reiming, S.. Yuenming, W., Haodong, S., dan Zhiyian, H. 1992 Chronic Oral Toxicity and Cardnogenicity Study of Stevioside in Rats. Food and Chemical Toxicology 30, 957-965.

[8] Yodyinguard, V. dan Bunyawong, S. 1991. Effect of Stevioside on Growth and Reproduction. Human Reproduction 6. 158-165.

[9] Yulinah, E., Sukrasno, dan Fitri, M. A. 2007. Aktivitas Antidiabetika Ekstrak Etanol Herba Sambiloto (Andrographispaniculata Nees (Acanthaceae). JMS 6(1), 13-20.

Gambar

Tabel 1. Uji Toleransi Glukosa Ekstrak Etanol Stevia pada Mencit  Kelompok  Perlakuan  Kontrol  Sakarin 1 g/kg BB  Sukrosa 1 g/kg BB  Dosis 0,3 g/kg BB  Dosis 0,7 g/kg BB

Referensi

Dokumen terkait

Pada dasarnya latihan olahraga boleh dilakukan setiap saat, namun perlu dipertimbangkan tingkat suhu cuaca dan namun perlu dipertimbangkan tingkat suhu, cuaca dan kelembaban yang

 Sehubungan dengan hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada hari Rabu, 17 Agustus 2016, maka Kantor Majelis Jemaat GPIB Jemaat “Bukit Sion” Balikpapan DILIBURKAN

Bagaimana merumuskan konsep perancangan Akademi Kebidanan Di Rokan Hilir yang sesuai dengan pendekatan arsitektur tropis lippsmeir1. Menghasilkan suatu rancangan

Berdasarkan Tabel 1 dapat diketahui pula bahwa pengalaman para pengrajin dalam agroindustri getuk goreng di Kecamatan Sokaraja sebagian besar (66,6%) mempunyai

Informasi dan opini yang tercantum dalam Press Release ini tidak diverifikasi secara independen dan tidak ada satupun yang mewakili atau menjamin, baik dinyatakan secara jelas

Penanaman tanaman kacang-kacangan penutup tanah (LCC) pada areal tanaman kelapa sawit sangat penting karena dapat memperbaiki sifat-sifat fisika, kimia dan

Berdasarkan beberapa teori kepemimpinan di atas dapat dirincikan kembali bahwa teori otokratis dan pemimpin otokratis di dasarkan atas perintah-perintah serta paksaan

Tahap kedua dari paralel AG adalah evaluasi individu, dimana proses ini akan menghitung nilai fitness dari setiap kromosom yang telah dibangkitkan secara