• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Kepatuhan (Compliance Theory)

Kepatuhan memiliki makna suka menurut, taat pada perintah dan aturan (KBBI). Menurut Tyler (dalam Saleh, 2004) terdapat dua perspektif dalam literatur sosiologi mengenai kepatuhan pada hukum, yang disebut instrumental dan normatif. Perspektif instrumental mengansumsikan individu secara utuh didorong oleh kepentingan pribadi dan tanggapan terhadap perubahan-perubahan yang berhubungan dengan prilaku. Sedangkan perspektif normatif berhubungan dengan apa yang orang anggap sebagai moral dan berlawanan dengan kepentingan pribadi mereka.

Teori kepatuhan dapat mendorong seseorang untuk lebih mematuhi peraturan yang berlaku. Sama halnya dengan perusahaan yang berusaha untuk menyampaikan laporan keuangan secara tepat waktu. Tuntutan akan kepatuhan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan publik di Indonesia telah diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal tentang kewajiban penyampaian laporan keuangan berkala. Regulasi tersebut sesuai dengan teori kepatuhan (Compliance Theory) Baron dan Donn (1991) yang menyatakan bahwa :

Obedience is a form of social influence in which one or more persons are ordered to do something, and they do it. It is in a sense, the most direct form of social influence. Several

(2)

obedience. These include reminding individuals that they share in the responsibility for any harm produced, reminding them that beyond some point obedience is inappropriate, calling into question the motives of authority figures.

Sesuai dengan Peraturan Bapepam-LK Nomor X.K.2, Lampiran Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: KEP-36/PM/2003 tentang Kewajiban Penyampaian Laporan Keuangan Berkala, mengisyaratkan adanya kepatuhan setiap perilaku individu maupun organisasi (perusahaan publik) yang terlibat di pasar modal Indonesia untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Hal ini menandakan bahwa kepatuhan suatu perusahaan dalam melaporkan laporan keuangan merupakan suatu hal yang mutlak dalam memenuhi prinsip pengungkapan informasi yang tepat waktu.

2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut IAI (2009 : 1) ialah bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keungan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang disajikan dalam berbagai cara misalnya laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

Laporan keuangan suatu perusahaan dibuat dengan tujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang nantinya akan bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi. Namun

(3)

demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang mungkin dibutuhkan pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi karena secara umum menggambarkan pengaruh keuangan dari kejadian di masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk menyediakan informasi nonkeuangan.

2.1.3 Audit

Audit merupakan suatu proses sistematik untuk memperoleh dan mengevaluasi bukti secara objektif mengenai pernyataan-pernyataan tentang kegiatan dan kejadian ekonomi dengan tujuan untuk menetapkan tingkat kesesuaian antara pernyataan-pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta penyampaian hasil-hasilnya kepada pemakai yang berkepentingan (Mulyadi, 2002). Tujuan umum audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Terdapat tiga standar audit yang telah ditetapkan dan disahkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI), yang terdiri dari standar umum, standar pekerjaan lapangan, dan standar pelaporan.

Sejak tanggal 1 Januari 2013 IAPI memutuskan untuk mengadopsi secara penuh International Standar on Auditing (ISA) untuk menggantikan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang berisi tiga standar audit. Adopsi ISA oleh IAPI dilakukan sebagai bagian dari proses untuk memenuhi salah satu butir Statement of Membership Obligation dari International Federation of Accountants, yang harus dipatuhi oleh profesi Akuntan Publik

(4)

di Indonesia. Standar audit di dalam ISA terdiri prinsip-prinsip umum dan tanggung jawab, penilaian risiko dan respons terhadap risiko yang telah dinilai, bukti audit, penggunaan pekerjaan pihak lain, kesimpulan audit dan pelaporan, dan area-area khusus.

2.1.4 Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan

Ketepatan waktu pelaporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam menyampaikan laporan keuangan untuk mengasilkan informasi yang berguna bagi para pemangku kepentingan terutama dalam pengambilan keputusan. Semakin cepat perusahaan menyampaikan laporan keuangannya ke BAPEPAM semakin bermanfaat pula informasi yang terkandung dalam laporan keuangan tersebut karena dapat segera dimanfaatkan oleh para pemakai.

Menurut Dyer dan Mc Hugh (1975) dalam Hilmi dan Ali (2008) ada tiga kriteria keterlambatan untuk melihat ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan antara lain :

1. Preliminary lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai penerimaan laporan akhir preleminary oleh bursa. 2. Auditor’s report lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan

keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani.

3. Total lag yaitu interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal penerimaan laporan dipublikasikan oleh bursa.

(5)

Perbedaan waktu antara tanggal laporan keuangan dengan tanggal opini audit dalam laporan keuangan mengindikasikan lamanya waktu penyelesaian audit. Hal yang penting adalah bagaimana agar penyajian laporan keuangan itu bisa tepat waktu dan kerahasiaan informasi laporan keuangan tidak sampai kepada pihak lain. Apabila terjadi keterlambatan penyampaian laporan keuangan maka akan menyebabkan manfaat informasi yang disajikan menjadi berkurang dan tidak akurat.

2.1.5 Auditor Switching

Pergantian auditor merupakan peralihan penggunaan jasa auditor atau Kantor Akuntan Publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan baik karena regulasi ataupun karena adanya ketidakpuasan klien terhadap auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan. Jika suatu pergantian auditor terjadi karena pelaksanaan regulasi terkait dengan pembatasan jasa audit maka pergantian tersebut diistilahkan dengan rotasi audit. Jika suatu pergantian auditor dilakukan bukan karena masa pemberian jasa audit sesuai regulasi telah selesai, tetapi karena alasan diluar itu maka diistilahkan sebagai auditor switching (Damayanti, 2007).

Indonesia adalah salah satu negara yang mewajibkan pergantian kantor akuntan publik dan partner audit diberlakukan secara periodik. Regulasi terkain dengan jasa akuntan publik di Indonesia diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan No. 423/KMK.06/2002, dimana salah satu hal yang diatur dalam KMK ini adalah bahwa pembeerian jasa audit umu atas laporan

(6)

keuangan dari satu entitas dilakukan Kantor Akuntan Publik (KAP) paling lama 5 (lima) tahun berturut – turut dan oleh akuntan publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun. Regulasi ini kemudian disempurnakan kembali dalam Peraturan Menteri Keuangan No. 17/PMK.01/2008, dimana pemberian jasa audit umum atas laporan keuangan dari suatu entitas dilakukan oleh KAP paling lama 6 (enam) tahun buku berturut – turut dan oleh seorang Akuntan Publik paling lama 3 (tiga) tahun buku berturut – turut.

Terdapat faktor-faktor yang kemungkinan menyebabkan terjadinya pergantian kantor akuntan publik antara lain opini audit yang dikeluarkan oleh auditor, ukuran perusahaan, ukuran KAP (auditor size), finansial distress, biaya audit, dan pergantian manajemen (Chadegani et al, 2011). Menurut Boynton, dkk (2001) terdapat beberapa alasan pergantian auditor dalam penugasan baru, yaitu:

1. Perusahaan klien merupakan merger antara beberapa perusahaan yang semula memiliki auditor masing-masing yang berbeda.

2. Kebutuhan akan adanya jasa profesional yang lebih luas. 3. Tidak puas terhadap Kantor Akuntan Publik lama. 4. Keinginan untuk mengurangi pendapatan audit. 5. Merger antara beberapa Kantor Akuntan Publik.

Standar audit seksi 315 dalam Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) menjelaskan bahwa “Permintaan keterangan kepada auditor pendahulu merupakan suatu prosedur yang perlu dilaksanakan, karena mungkin auditor pendahulu dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada auditor pengganti dalam mempertimbangkan penerimaan atau

(7)

menerima perikatan audit, auditor pengganti harus mencoba melakukan komunikasi mengenai hal-hal berikut ini:

1. Meminta keterangan kepada auditor pendahulu mengenai masalah-masalah yang spesifik, antara lain mengenai fakta yang mungkin berpengaruh terhadap integritas manajemen, mengenai penerapan prinsip akuntansi, prosedur audit, atau soal-soal signifikan serupa, dan tentang pendapat auditor pendahulu mengenai alasan klien dalam penggantian auditor.

2. Menjelaskan kepada calon klien tentang perlunya auditor pengganti mengadakan komunikasi dengan auditor pendahulu dan meminta persetujuan dari klien untuk melakukan hal tersebut.

3. Mempertimbangkan keterbatasan jawaban yang diberikan oleh auditor pendahulu. Maka auditor pengganti harus mempertimbangkan pengaruhnya dalam memutuskan penerimaan atau penolakan perikatan audit dari calon klien.

Pergantian auditor akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Dengan banyaknya prosedur audit yang harus dilakukan akan mengakibatkan auditor baru memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian tugasnya, dikarenakan auditor baru harus berkomunikasi mengenai kondisi perusahaan dengan auditor lama. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Marla (2013) yang menyatakan bahwa auditor switching berpengaruh positif terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

(8)

2.1.6 Opini Audit

Opini audit merupakan laporan yang diberikan seorang akuntan publik terdaftar sebagai hasil penilaiannya atas kewajaran laporan keuangan yang disajikan perusahaan. Dalam perkembangannya, peran opini audit menjadi penting dalam kaitannya dengan citra perusahaan di mata para pengguna laporan keuangan. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik dijelaskan bahwa “tujuan audit atas laporan keuangan oleh auditor independen adalah untuk menyatakan pendapat tentang kewajaran mengenai semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan akuntansi yang berlaku umum di Indonesia”.

Menurut Standar Profesional Akuntan Publik (PSA 29 SA Seksi 508), ada lima jenis pendapat akuntan yaitu, opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion), opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (unqualified with explanatory language), opini wajar dengan pengecualian (qualified opinion), opini tidak wajar (adverse opinion), dan menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion).

Auditor akan mengeluarkan salah satu dari kelima opini tersebut setelah melakukan pemeriksaan laporan keuangan perusahaan yang diaudit sesuai dengan standar dan prosedur audit yang berlaku. Perusahaan biasanya mengharapkan auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Dengan mendapatkan unqualified opinion menandakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar dan sesuai

(9)

dengan standar-standar akuntansi yang berlaku. Perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan keuangan tersebut.

2.1.7 Profitabilitas

Profitabilitas menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba perusahaan pada masa yang akan datang, dimana laba perusahaan merupakan salah satu informasi penting sebagai pertimbangan bagi investor dalam menanamkan modalnya kepada perusahaan tersebut. Semakin tinggi profitabilitas perusahaan, maka semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bagi perusahaannya, begitupun sebaliknya. Profitabilitas juga merupakan indikator dari keberhasilan operasi perusahaan.

Menurut Gitman (dalam Mentari, 2007) “Profitability is the relationship between revenues and cost generated by using the firm’s assets – both current and fixed – in productive activities”. Terdapat tiga rasio yang dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas, yaitu: profit margin, Return on Asset (ROA), dan Return on Equity (ROE). Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA) sebagai indikator dalam mengukur profitabilitas perusahaan.

ROA didefinisikan sebagai rentabilitas ekonomi yang mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba pada masa lalu, kemudian diproyeksikan ke masa depan untuk melihat kemampuan perusahaan

(10)

menghasilkan laba pada masa-masa mendatang. ROA diperoleh dari perbandingan laba bersih dengan total aktiva perusahaan. Persentase perubahan ROA dapat dikatakan merupakan salah satu indikator keuangan perusahaan untuk melihat prospek bisnis perusahaan tersebut. Semakin tinggi nilai persentase perubahan ROA yang dihasilkan berarti semakin efektif pengelolaan aset yang dimiliki perusahaan, begitupula sebaliknya.

Ketika ROA perusahaan dijadikan sebagai acuan prospek bisnis perusahaan, perusahaan dengan perubahan persentase ROA yang menunjukkan peningkatan dari tahun-ketahun cenderung membuat perusahaan tidak mengganti kantor akuntan publik yang mereka pakai. Sebaliknya, ketika perubahan persentase ROA menurun maka perusahaan memiliki kemungkinan untuk mengganti kantor akuntan publiknya karena hal ini dapat menjadi salah satu alasan auditor switching yang disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan sehingga perusahaan butuh kantor akuntan publik yang mampu membantu mereka untuk mengatasi hal ini.

2.1.8 Reputasi KAP

Reputasi KAP dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu KAP yang berafiliasi dengan Big Four Accounting Firm dan KAP yang tidak berafiliasi dengan Big Four Accounting Firm. Reputasi KAP biasanya dikaitkan dengan kualitas audit yang dihasilkan oleh kantor akuntan publik

(11)

tersebut. Hal ini dikarenakan laporan keuangan perusahaan yang dipublikasikan ke BAPEPAM tentunya membutuhkan jasa kantor akuntan publik (KAP) agar informasi laporan keuangan yang disampaikan kepada masyarakat akurat dan terpercaya.

Perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangannya untuk menjamin kredibilitas laporan keuangan tersebut. Perusahaan juga cenderung menggunakan jasa kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi atau nama baik. Kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP big four. Pekerjaan audit atas laporan keuangan menuntut tanggung jawab yang besar, independensi dan kompetensi yang tinggi. Independensi memungkinkan auditor untuk menarik kesimpulan tanpa bias tentang laporan keuangan yang diauditnya. Kompetensi memungkinkan auditor untuk melakukan auditnya secara efektif dan efisien (Persephony, 2013). Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa kantor akuntan publik yang besar lebih memiliki independensi dan kompetisi yang tinggi dibandingkan dengan kantor akuntan publik yang kecil. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menggunakan jasa kantor akuntan publik besar cenderung lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya yang telah diaudit kepada publik.

(12)

2.1.9 Ukuran Perusahaan

Salah satu faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan adalah ukuran perusahaan. Besar kecilnya ukuran sebuah perusahaan dapat dilihat dari total aktiva, total penjualan, kapitalisasi pasar, jumlah tenaga kerja, dan sebagainya. Semakin besar nilai item-item tersebut, maka semakin besar pula ukuran sebuah perusahaan. Dalam penelitian ini indikator yang dipilih untuk melihat ukuran perusahaan adalah total aset perusahaan.

Perusahaan besar cenderung menjaga image mereka dimata publik. Oleh karena itu perusahaan berusaha secara konsisten untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak dan kompleks informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen harus dapat mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dapat dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar karena semakin kompleksnya informasi yang harus diaudit dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan.

2.1.10 Audit Report Lag

Audit report lag merupakan interval jumlah hari antara tanggal laporan keuangan sampai tanggal laporan auditor ditandatangani. Lamanya waktu penyelesaian audit dapat mempengaruhi ketepatan waktu laporan keuangan

(13)

tersebut untuk dipublikasikan. Audit report lag merupakan aspek penting dalam menjaga relevansi dari informasi yang dibutuhkan para pengguna laporan keuangan. Untuk menjaga tingkat relevansi dari laporan keuangan, maka laporan keuangan harus disampaikan tepat waktu agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Audit Delay atau Audit Report Lag menurut Knechel dan Payne (2001) (dalam Persephony, 2013) dibagi menjadi 3 komponen, yaitu :

a. Sceduling Lag, yaitu selisih waktu antara akhir tahun fiskal perusahaan dengan dimulainya pekerjaan lapangan auditor.

b. Fieldwork Lag, yaitu selisih waktu antara dimulainya pekerjaan lapangan dan saat penyelesaiannya.

c. Reporting Lag, yaitu selisih waktu antara saat penyelesaian pekerjaan lapangan dengan tanggal laporan auditor.

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian-penelitian terdahulu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan diringkas dalam tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti dan Tahun Penelitian Variabel Penelitian Teknik Analisis Hasil Penelitian 1 Evita Persephony (2013) Dependen: Waktu Publikasi Analisis Regresi Berganda

Secara simultan variabel independen tidak

(14)

Keuangan Independen : Ukuran Perusahaan, Reputasi KAP, Probabilitas Kebangkrut an. Intervening : Audit Report Lag Analisis Jalur

secara parsial reputasi KAP berpengaruh terhadap audit report lag. Semua variabel independen secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan terhadap waktu publikasi laporan keuangan. Pengujian menggunakan analisis jalur menunjukkan bahwa audit report lag bukan merupakan variabel intervening dari ukuran perusahaan dan probabilitas

kebangkrutan namun merupakan variabel intervening antara reputasi KAP terhadap waktu publikasi laporan keuangan.

2 Khalid Alkhatib and Qais Marji (2012) Dependen: Audit Timeliness Independen: Profitability ratio, Type of Audit Firm, Company Size, Leverage. Regression Analysis

Untuk sektor jasa, rasio profitabilitas, jenis perusahaan audit, dan ukuran perusahaan

berkorelasi negatif dengan ketepatan waktu audit, di mana leverage adalah satu-satunya variabel yang memiliki korelasi yang signifikan . Sedangkan untuk sektor industri menunjukkan bahwa rasio profitabilitas , jenis perusahaan audit , ukuran perusahaan dan leverage semua berkorelasi negatif dengan ketepatan waktu audit.

3 Preisha Gitta Marla (2013) Dependen: Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Independen: Analisis Regresi Logistik

Auditor switching dan

opini audit berpengaruh positif dan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan

(15)

Solvabilitas, Auditor Switching, Rasio Gearing, Opini Audit. sedangkan profitabilitas, solvabilitas dan rasio gearing memiliki pengaruh negatif dan tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan. 4 Utari Hilmi dan

Syaiful Ali (2008) Dependen: Ketepatan Waktu Independen: Profitabilita, Leverage, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Publik, Reputasi KAP, Opini Auditor Analisis Regresi Logistik Profitabilitas, likuiditas, kepemilikan publik, dan reputasi KAP berpengaruh terhadap ketepatan waktu sedangkan leverage keuangan, ukuran perusahaan, dan opini auditor tidak. 5 Systia Rachmawati (2008) Dependen: Ketepatan Waktu Independen: Profitabilitas, Solvabilitas, Internal Auditor, Ukuran Perusahaan, KAP. Analisis Regresi Berganda

Solvabilitas dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap ketepatan waktu. Sedangkan KAP, profitabilitas dan

internal auditor tidak berpengaruh.

6 Boy A.S Banurea (2012) Dependen: Ketepatan Waktu Pelaporan Keuangan Independen: Profitabilitas, Likuiditas, Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Status Perusahaan Analisis Regresi Sederhana Likuiditas, umur perusahaan dan status perusahaan berpengaruh signifikan terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan, sedangkan profitabilitas dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan. 7 Yan Christin Br.

Sembiring dan Arifin

Dependen: Ketepatan

Analisis statistik

Ukuran perusahaan dan audit laporan lag

(16)

Pelaporan Keuangan Independen: Ukuran Perusahaan, Umur Perusahaan, Profitabilitas, Opini Audit, Audit Report Lag persamaan regresi sederhana.

negatif yang signifikan terhadap ketepatan waktu, profitabilitas memiliki pengaruh positif yang signifikan terhadap ketepatan waktu, tapi usia perusahaan dan pendapat audit tidak pengaruh terhadap ketepatan waktu.

2.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan suatu model yang menjelaskan hubungan suatu teori dengan faktor-faktor penting yang telah diketahui dalam suatu masalah. Hubungan antara variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependen) akan dihubungkan secara teoritis melalui kerangka konseptual. Adapun yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, dan ukuran perusahaan. Sedangkan variabel dependennya adalah audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening. Hubungan antara variabel-variabel tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

(17)

H1 H2 H3 H4 H5 H7 H8 H9 H10 H11 H6 H12 Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Gambar 2.2 Auditor Switching ( ) Opini Audit ( ) Profitabilitas ( ) Reputasi KAP ( ) Ukuran Perusahaan ( )

Audit Report Lag

(Z) Audit Timeliness (Y) Auditor Switching Opini Audit Profitabilitas Reputasi KAP Ukuran Perusahaan

(18)

H14 H15 H16 H17 H18 H 18 Gambar 2.3

Model Struktural Analisis Jalur

Keterangan :

: Arah hubungan parsial : Arah hubungan simultan : Melalui

2.4 Hipotesis Penelitian

2.4.1 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Audit Timeliness

Pergantian auditor akan berpengaruh terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan. Dengan banyaknya prosedur audit yang harus dilakukan akan mengakibatkan auditor baru memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian tugasnya, dikarenakan auditor baru harus berkomunikasi mengenai kondisi perusahaan dengan auditor lama.

Auditor Switching

Opini Audit

Profitabilitas

Reputasi KAP

Ukuran Perusahaan

Audit Report Lag Audit Timeliness

(19)

Dengan lamanya waktu yang dibutuhkan auditor untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan, akan memungkinkan laporan keuangan auditan terlambat untuk dipublikasikan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk auditor switching adalah:

H1: Auditor switching berpengaruh terhadap audit timeliness.

2.4.2 Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Timeliness

Opini audit merupakan informasi yang sangat bermanfaat bagi pengguna laporan keuangan baik pihak internal maupun eksternal. Opini audit yang kurang diminati oleh klien seperti qualified opinion, adverse opinion dan disclaimer of opinion dianggap akan memberikan reputasi yang buruk pada perusahaan. Perusahaan biasanya mengharapkan auditor mengeluarkan opini wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion). Dengan mendapatkan unqualified opinion menandakan bahwa laporan keuangan perusahaan telah disajikan secara wajar dan sesuai dengan standar-standar akuntansi yang berlaku.

Perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan keuangan tersebut. Dengan pergantian auditor tersebut akan berpengaruh terhadap ketepatan penyampaian laporan keuangan perusahaan.

(20)

H2: Opini audit berpengaruh terhadap audit timeliness.

2.4.3 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Timeliness

Dalam penelitian ini menggunakan return on asset (ROA) sebagai indikator dalam mengukur profitabilitas perusahaan. Ketika ROA perusahaan dijadikan sebagai acuan prospek bisnis perusahaan, perusahaan dengan perubahan persentase ROA yang menunjukkan peningkatan dari tahun-ketahun cenderung membuat perusahaan tidak mengganti kantor akuntan publik yang mereka pakai.

Sebaliknya, ketika perubahan persentase ROA menurun maka perusahaan memiliki kemungkinan untuk mengganti kantor akuntan publiknya karena hal ini dapat menjadi salah satu alasan auditor switching yang disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan sehingga perusahaan butuh kantor akuntan publik yang mampu membantu mereka untuk mengatasi hal ini. Dengan alasan pergantian auditor dan penurunan kondisi keuangan perusahaan dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan karena terlambatnya proses audit yang dilakukan oleh auditor.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk profitabilitas adalah:

(21)

2.4.4 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit Timeliness

Perusahaan menggunakan jasa kantor akuntan publik dalam melaksanakan pekerjaan audit terhadap laporan keuangannya untuk menjamin kredibilitas laporan keuangan tersebut. Perusahaan juga cenderung menggunakan jasa kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi serta kualitas audit yang baik. Kantor akuntan publik yang besar dan mempunyai reputasi baik biasanya ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP Big Four Worldwide Accounting Firm.

Jadi apabila suatu perusahaan menggunakan jasa KAP dengan reputasi yang baik akan membuat perusahaan tersebut lebih tepat waktu dalam menyampaikan laporan keuangannya atau dengan kata lain semakin besar reputasi KAP maka semakin cepat perusahaan mempublikasikan laporan keuangannya.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk reputasi KAP adalah:

H4: Reputasi KAP berpengaruh terhadap audit timeliness.

2.4.5 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness

Salah satu indikator yang dapat mengukur besar kecilnya suatu perusahaan adalah total aktiva perusahaan. Perusahaan besar cenderung menjaga image mereka dimata publik. Oleh karena itu perusahaan berusaha secara konsisten untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Semakin besar ukuran perusahaan, maka semakin banyak dan

(22)

kompleks informasi yang terdapat di dalam perusahaan tersebut. Dengan demikian, manajemen harus dapat mengolah informasi tersebut dengan baik untuk dapat dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar karena semakin kompleksnya informasi yang harus diaudit dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan sehingga berpengaruh terhadap ketepatan waktu pelaporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk ukuran perusahaan adalah:

H5: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit timeliness.

2.4.6 Pengaruh Audit Report Lag terhadap Audit Timeliness

Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan perusahaan kepada publik tergantung dari lamanya waktu yang diperlukan oleh seorang auditor untuk mengaudit laporan keuangan perusahaan. Semakin cepat waktu penyelesaian audit maka semakin tepat waktu laporan keuangan dipublikasikan, begitu juga sebaliknya.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk audit report lag adalah:

H6: Audit report lag berpengaruh terhadap audit timeliness.

2.4.7 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Audit Report Lag

(23)

keuangan perusahaan. Dengan banyaknya prosedur audit yang harus dilakukan akan mengakibatkan auditor baru memerlukan waktu yang lebih lama dalam penyelesaian tugasnya, dikarenakan auditor baru harus berkomunikasi mengenai kondisi perusahaan dengan auditor lama.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk auditor switching adalah:

H7: Auditor switching berpengaruh terhadap audit report lag.

2.4.8 Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Report Lag

Perusahaan yang mendapatkan opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka dengan harapan akan mendapat opini unqualified agar laporan keuangan perusahaan dipandang baik oleh para pengguna informasi laporan keuangan tersebut. Dengan pergantian auditor baru akibat keinginan perusahaan untuk mendapatkan opini yang mereka harapkan tersebut akan berpengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian audit karena auditor baru harus memahami kembali entitas yang mereka audit.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk opini audit adalah: H8: Opini audit berpengaruh terhadap audit report lag.

2.4.9 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Report Lag

Ketika perubahan persentase ROA menurun maka perusahaan memiliki kemungkinan untuk mengganti kantor akuntan publiknya disebabkan karena perusahaan sudah tidak lagi memiliki kemampuan untuk membayar biaya

(24)

audit yang dibebankan oleh KAP yang diakibatkan penurunan kemampuan keuangan perusahaan sehingga perusahaan butuh kantor akuntan publik yang mampu membantu mereka untuk mengatasi hal ini. Dengan alasan pergantian auditor dan penurunan kondisi keuangan perusahaan dapat mempengaruhi lamanya waktu penyelesaian audit karena keterlambatan memulai proses audit terhadap laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk profitabilitas adalah:

H9: Profitabilitas berpengaruh terhadap audit report lag.

2.4.10 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit Report Lag

Kualitas audit berpengaruh terhadap kredibilitas laporan keuangan perusahaan. Semakin tinggi reputasi auditor maka audit report lag-nya semakin pendek. Selain itu KAP yang termasuk dalam the big four juga membutuhkan waktu yang lebih singkat dalam menyelesaikan auditnya kerena KAP tersebut dianggap dapat melaksanakan audit secara lebih efisien dan memiliki tingkat fleksibilitas jadwal waktu yang lebih tinggi untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Biasanya KAP besar juga memperoleh insentif yang lebih tinggi untuk menyelesaikan pekerjaan auditnya lebih cepat dibandingkan KAP yang lainnya. Waktu audit yang lebih cepat juga merupakan cara KAP besar untuk mempertahankan reputasi mereka.

(25)

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk reputasi KAP adalah:

H10: Reputasi KAP berpengaruh terhadap audit report lag.

2.4.11 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Perusahaan besar cenderung menjaga image mereka dimata publik. Oleh karena itu perusahaan berusaha secara konsisten untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Pelaporan keuangan akan semakin lama apabila ukuran perusahaan yang di audit semakin besar karena semakin kompleksnya informasi yang harus diaudit dan semakin luasnya prosedur audit yang harus dilakukan. Oleh karena itu pada perusahan besar, manajemen perusahaan cenderung diberikan insentif untuk mengurangi audit repot lag karena perusahaan besar mendapatkan monitor yang ketat dari pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan besar mendapatkan tekanan eksternal yang lebih besar untuk mengumumkan laporan keuangan auditan lebih awal. Jadi, semakin besar ukuran perusahaan maka audit report lag-nya semakin pendek.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis untuk ukuran perusahaan adalah:

H11: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit report lag.

2.4.12 Pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness

(26)

dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan karena ketidakpuasan klien terhadap auditor dalam mengaudit laporan keuangan perusahaan ataupun opini yang dikeluarkan oleh auditor tidak sesuai dengan harapan klien. Selain itu, profitabilitas sebagai indikator prospek bisnis perusahaan juga mempengaruhi ketepatan waktu pelaporan keuangan karena berkaitan dengan kemampuan keuangan perusahaan dalam membiayai auditor untuk memeriksa laporan keuangannya. Hal ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memilih kantor akuntan publik yang memiliki reputasi dan kualitas audit yang baik yang dilihat dari KAP yang berafiliasi dengan KAP big four. Disamping itu jika perusahaan termasuk perusahaan besar, tentunya perusahaan akan berusaha untuk menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu untuk menjaga image-nya kepada publik.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H12: Auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit timeliness.

2.4.13 Pengaruh Auditor Switching, Opini Audit, Profitabilitas, Reputasi KAP, Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Report Lag

Pergantian auditor yang dilakukan oleh perusahaan karena ketidakpuasan klien terhadap auditor ataupun karena opini yang dikeluarkan oleh auditor tidak sesuai dengan harapan klien dapat mempengaruhi lamanya

(27)

waktu penyelesaian audit. Selain itu, profitabilitas sebagai indikator prospek bisnis perusahaan juga mempengaruhi audit lag karena berkaitan dengan kemampuan keuangan perusahaan dalam membiayai auditor untuk memeriksa laporan keuangannya. Selain itu untuk mempercepat proses audit, biasanya perusahaan memilih untuk menggunakan KAP yang bereputasi. Di Indonesia sendiri terdapat banyak KAP, namun untuk memilih KAP yang bereputasi tinggi biasanya perusahaan melihat apakah KAP tersebut berafiliasi dengan KAP big four atau tidak. Disamping itu jika perusahaan termasuk perusahaan besar, tentunya perusahaan akan berusaha untuk mempercepat penyelesaian auditnya untuk menjaga image-nya kepada publik.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H13: Auditor switching, opini audit, profitabilitas, reputasi KAP, ukuran perusahaan berpengaruh secara simultan terhadap audit report lag.

2.4.14 Pengaruh Auditor Switching Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Jika perusahaan mengganti auditor mereka, tentunya hal ini akan membuat auditor baru yang dipilih oleh perusahaan harus memulai proses audit dari awal dan memahami entitas yang diaudit dari awal kembali. Selain itu auditor baru juga harus berkomunikasi dengan auditor sebelumnya sebagai salah satu prosedur audit yang harus dilakukan. Hal ini tentunya sangat berpengaruh terhadap lamanya waktu penyelesaian audit laporan keuangan

(28)

perusahaan dan berdampak terhadap ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan auditan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H14: Auditor switching berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.15 Pengaruh Opini Audit Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Lamanya waktu penyelesaian audit (audit lag) laporan keuangan perusahaan dapat disebabkan oleh keinginan perusahaan untuk mengganti auditor mereka karena berkaitan dengan opini yang dikeluarkan oleh auditor. Semua perusahaan menginginkan mendapat opini unqualified atas laporan keuangannya. Perusahaan yang mendapat opini selain unqualified cenderung akan mengganti auditor mereka. Hal ini yang dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H15: Opini audit berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.16 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Profitabilitas perusahaan yang diukur dengan return on asset (ROA) dapat mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan

(29)

perusahaan karena dengan naik-turunnya persentase perubahan ROA perusahaan akan berpengaruh terhadap kemampuan perusahaan dalam membayar auditor yang akan mengaudit laporan keuangan perusahaan. Jika perusahaan terlalu lama meminta auditor untuk memeriksa laporan keuangan perusahaan tentunya semakin lama pula waktu yang dibutuhkan auditor untuk menyelesaikan proses auditnya. Sehingga hal ini akan mempengaruhi ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H16: Profitabilitas berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

2.4.17 Pengaruh Reputasi KAP Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

KAP besar mempunyai auditor dengan kualitas yang tinggi karena wilayah kerja yang luas, bekerja sama dengan KAP besar diluar negeri sehingga sumber daya manusia dalam KAP besar lebih berpengalaman dalam menghadapi semua permasalahan audit. KAP besar yang bereputasi baik akan memiliki hasil kualitas audit yang lebih baik. Oleh karena itu semakin baik reputasi KAP maka semakin cepat proses audit yang dilakukannya sehingga laporan keuangan perusahaan semakin tepat waktu untuk dipublikasikan.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H17: Reputasi KAP berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

(30)

2.4.18 Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Audit Timeliness dengan Audit Report Lag sebagai Variabel Intervening

Ukuran perusahaan dianggap berpengaruh terhadap cepat lambatnya waktu publikasi laporan keuangan. Perusahaan besar mempunyai lebih banyak sumber daya dan mempunyai sistem informasi yang lebih canggih serta sistem pengendalian internal yang lebih kuat. Perusahaan besar cenderung menjaga image perusahaan di mata masyarakat dengan berusaha menyampaikan laporan keuangannya secara tepat waktu. Ketepatan waktu penyampaian laporan keuangan perusahaan juga tergantung dari lamanya proses audit. Semakin besar suatu perusahaan maka semakin luas dan kompleks masalah yang terdapat dalam perusahaan tersebut. Namun hal itu dapat diatasi karena perusahaan besar akan memberikan insentif yang besar agar laporan keuangan disampaikan secara tepat waktu.

Dari uraian di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H18: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap audit timeliness dengan audit report lag sebagai variabel intervening.

Referensi

Dokumen terkait

Data yang diperoleh adalah hasil dari kuesioner yang dibagikan kepada para pelanggan KFC yang dalam tiga bulan terakhir pernah makan di KFC yang berada pada

Tampilan menu utama berisi 3 tombol menu di antaranya, pertandingan, petunjuk, dan profil. Tampilan Menu Pilih Jagoan. Tampilan menu pilih jagoan berisi 3 tombol

Tidak aneh jika seruannya disambut antusias oleh kalangan bawah (arâdzil) yang merupakan mayoritas masyarakat. Sedangkan kisah Nabi Mûsâ as. mengajarkan bahwa ajaran

Penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan baru serta pengembangan ilmu pengetahuan mengenai penerapan model pembelajaran Numbered Head

Sementara itu, tokoh masyarakat (termasuk tokoh adat) dapat mensosialisasikan HIV/AIDS serta narkoba dalam kelompok keluarga untuk mendorong keterlibatan mereka dalam

pelaksanaan keberhasilan program SMD, strategi yang digunakan adalah strategi agresif yaitu dengan memaksimalkan pemberdayaan kekuatan (strength) faktor internal dan

Hewan domestik kerbau yang masuk ke dalam kawasan taman nasional berhubungan erat dengan pola penggembalaan yang dilakukan oleh masyarakat desa penyangga, hal

11.3 Fotokopi Kartu NPWP Kantor Pusat (untuk WP berstatus cabang) 11.4 Surat Kuasa (bagi Wajib Pajak yang diwakii