• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUTUSAN Nomor 115 /Pdt.G/2010/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUTUSAN Nomor 115 /Pdt.G/2010/PTA Mks BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

Pengadilan Tinggi Agama Makassar yang memeriksa dan mengadili perkara tertentu pada tingkat banding dalam sidang musyawarah majelis telah menjatuhkan putusan atas perkara yang diajukan oleh :

1.PEMBANDING, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan petani, tempat tinggal di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa,Sulawesi Selatan;

2PEMBANDING, umur 38 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawati, tempat tinggal di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan.;

3.PEMBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

4. PEMBANDING, umur 33 tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai honorer, bertempat tinggal di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi selatan;

5. PEMBANDING, umur 28 tahun, agama Islam, pekerjaan Guru honorer , bertempat tinggal di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya P. Pice, S.H advokat/penasehat hukum pada Kantor advokat Pice Jehali, S.H. dan Partner, bertempat tinggal di Jl. Satanga Gang 35 No.36 F, Kelurahan Bontoala Parang, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 6 Juli 2010, yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sungguminasa dengan Nomor 35/S.K./VII/2010/

(2)

PA. Sgm, tanggal 6 Juli 2010, selanjutnya disebut pembanding, semula para tergugat dan turut tergugat. Melawan 1.TERBANDING, umur 62 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

2.TERBANDING, umur 42 tahun, agama Islam, pekerjaan buruh bangunan, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

3. TERBANDING, umur 41 tahun, agama Islam, pekerjaan urusan rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

4. TERBANDING, umur 39 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawati, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

5. TERBANDING, umur 37 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

6. TERBANDING, umur 35 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawan swasta, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

7. TERBANDING, umur 29 tahun, agama Islam, pekerjaan karyawati, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

8. TERBANDING, umur 20 tahun, agama Islam, pekerjaan wiraswasta, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

9. TERBANDING, umur 68 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

10. TERBANDING, umur 56 tahun, agama Islam, pekerjaan pensiunan PNS, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan;

11. TERBANDING, umur 64 tahun, agama Islam, pekerjaan ibu rumah tangga, bertempat tinggal di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, semula tergugat, sekarang turut terbanding; Dalam hal ini diwakili oleh kuasanya bernama H. Muh.

(3)

di Perumahan Mutiara Permai Blok F No. 4, RT.002, RW.11, Kelurahan Paccinongang, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Tlp/Fax: 0411-8211068, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tanggal 2 Oktober 2009 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Sungguminasa Nomor 50/SK/X/2009/PA Sgm, selanjutnya disebut Terbanding/ semula para penggugat.

Pengadilan Tinggi Agama tersebut .

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara dan semua surat yang berkaitan dengan perkara yang dimohonkan banding.

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Mengutip segala uraian sebagaimana termuat dalam putusan yang dijatuhkan oleh Pengadilan Agama Sungguminasa Nomor 433/ Pdt.G/2009/ PA.Sgm. tanggal 24 Juni 2010 M., bertepatan dengan tanggal 11 Rajab 1431 H., yang amarnya berbunyi sebagai berikut:

- Mengabulkan gugatan penggugat sebagian .

- Menyatakan Bora Dg. Tutu telah meninggal dunia pada tahun 1989 dan Cecce Dg. Rannu telah meninggal dunia pada tahun 2002, di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa.

- Menetapkan para ahli waris dan ahli waris pengganti almarhum Bora Dg Tutu dan almarhumah Cecce Dg Rannu yaitu :

1. Napisah Dg Calla binti Bora ( anak perempuan/tergugat V) 2. H.M. Tahir Dg Matu bin Bora ( anak laki-laki/penggugat IX) 3. Almarhum M. Saleh Dg. Ngasa bin Bora ( anak laki-laki) yaitu : - Syamsuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki /penggugat II) - Syamsinar bin Muh Saleh ( cucu perempuan/penggugat III) - Syamsurya bin Muh. Saleh ( cucu perempuan/penggugat IV). - Syarifuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat V). - Syahrir bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VI)

- Syahriani binti Muh. Saleh ( cucu perempuan/penggugat VII) - Syamsul bin Muh. Saleh (cucu laki-laki/penggugat VIII)

4. Almarhum Samidah Dg Siang binti Bora ( anak perempuan) yaitu : - Sukriawati binti Syamsuddin ( cucu perempuan/tergugat I) - Rahmawati binti Syamsuddin ( cucu perempuan/tergugat II)

(4)

- M. Ali Husain bin Syamsuddin ( cucu laki-laki/tergugat IV) 5. Abd. Rauf Dg. Ngawing bin Bora ( anak laki-laki/penggugat X)

- Menyatakan sebagai hukum bahwa obyek sebidang tanah sawah dengan persil Nomor 63 S.II., kohir No. 46 C1, luas kurang lebih 2000 M2, yang terletak di Romangta’joro, Desa je’ne Tallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara tanah milik Dg. Ruppa. - Sebelah Timur tanah milik Dg. Ngemba - Sebelah Selatan tanah milik Dg. Lawa. - Sebelah Barat tanah milik Dg. Talli.

Adalah harta peninggalan almarhum Bora Dg Tutu dan Cecce Dg. Rannu. - Menyatakan sebagai hukum bahwa obyek sebidang tanah darat dengan persil

Nomor 26 D1, kohir No 689 C1, luas kurang lebih 481 M2, terletak di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara tanah milik Dg. Lawa.

- Sebelah Timur Jalan poros Sungguminasa-Limbung - Sebelah Selatan tanah milik Samidah Dg. Siang. - Sebelah Barat tanah milik Baba/Syamsuddin H. Leo.

Adalah harta peninggalan almarhum Bora Dg Tutu dan almarhumah Cecce Dg. Rannu.

- Menyatakan sebagai hukum obyek sebidang tanah sawah dengan persil No.12,SII, kohir No.689 C I, luas kurang lebih 1600 M2, terletak di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dengan batas-batas :

- Sebelah Utara tanah milik Manting Baliong - Sebelah Timur tanah milik Saturia Jamalang - Sebelah Selatan tanah milik H. Beta

- Sebelah Barat tanah milik Damang Rumalang/ Restam wahab Dg. Rani. Adalah harta peninggalan Bora Dg Tutu dan Cecce Dg Rannu.

- Menyatakan sebagai hukum obyek sebidang tanah sawah dengan persil No.3 S II. Kohir No.45 C1, luas kurang lebih 3300 M2 dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara tanah milik Dg Pata - Sebelah Timur tanah milk Baktiar. - Sebelah Selatan tanah milik Baba Josip

(5)

- Sebelah Barat tanah milik Dg.Lewa

Adalah harta peninggalan Bora Dg Tutu dan Cecce Dg Rannu

- Menetapkan bagian ahli waris almarhum Bora Dg. Tutu dan almarhumah Cecce Dg Rannu sebagai berikut :

1. Napisah Dg Calla binti Bora ( anak perempuan/tergugat V) mendapat 1/8 bagian dari obyek warisan.

2. H.M.Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak laki-laki /penggugat IX) mendapat 2/8 bagian dari obyek warisan.

3. Almarhum Muh. Saleh Dg. Ngasa bin Bora ( anak laki-laki) mendapat 2/8 bagian dari obyek warisan, yang harus dibagikan kepada ahli warisnya/ahli waris pengganti dengan ketentuan bagian laki-laki dan bagian perempuan 2 berbanding 1 yaitu :

- Syamsuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat II) - Syamsinar binti Muh Saleh ( cucu perempuan/penggugat III) - Syamsuria binti Muh. Saleh( cucu perempuan /penggugat IV) - Syarifuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat V) - Syahrir bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VI)

- Syahriani binti Muh Saleh ( cucu perempuan /penggugat VII)

4. Almarhum Samidah Dg. Siang ( anak perempuan) mendapat 1/8 bagian dari obyek warisan, yang harus dibagi waris kepada ahli warisnya, dengan ketentuan bagian laki-laki dan bagian perempuan 2 berbanding 1 yaitu : - Sukriawati binti Syamsuddin ( cucu perempuan/tergugat I)

- Rahmawati binti Syamsuddin ( cucu perempuan/tergugat II) - St. Aisyah binti Syamsuddin ( cucu perempuan /tergugat III) - M. Ali Husin bin Syamsuddin (cucu laki-laki/tergugat IV).

5. Abd. Rauf Dg. Ngawing bin Bora ( anak laki-laki/penggugat X mendapat 2/8 bagian dari obyek warisan

- Menghukum para tergugat bersama-sama dengan para penggugat untuk membagi obyek warisan tersebut dan menyerahkannya kepada ahli waris yang berhak sesuai bagiannya masing-masing atau jika obyek warisan tersebut tidak dapat dibagi secara riil maka dilakukan penjualan lelang dimuka umum dan hasil penjualan tersebut dibagi kepada seluruh ahli waris, sesuai bagiannya masing-masing.

- Menghukum kepada siapapun ( baik para penggugat maupun para tergugat yang memperoleh hak dari padanya untuk mengosongkan : tanah/obyek sengketa dan menyerahkannya kepada para ahli waris yang sah.

(6)

- Menyatakan menolak dan tidak menerima gugatan penggugat selebihnya.

- Menghukum para penggugat dan tergugat secara bersama-sama untuk membayar biaya perkara sejumlah Rp 2. 611.000,- (dua juta enam ratus sebelas ribu rupiah) Membaca akta permohonan banding yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa yang menyatakan bahwa pada hari selasa tanggal 6 Juli 2010 pihak tergugat telah mengajukan banding terhadap putusan Pengadilan Agama tersebut, permohonan banding mana telah diberitahukan kepada pihak lawannya.

Bahwa para pembanding maupun para terbanding masing-masing melalui kuasanya telah mengajukan memori banding dan kontra memori banding dan telah disampaikan/diberitahukan kepada masing-masing pembanding dan terbanding.

Bahwa Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa telah menyampaikan kepada para pembanding dan para terbanding melalui masing-masing kuasanya untuk datang memeriksa berkas perkara banding ( inzage) sesuai surat tanggal 29 Juli 2010 dan surat tanggal 17 Agustus 2010, namun keduanya tidak datang sesuai surat Keterangan Panitera Pengadilan Agama Sungguminasa tanggal 31 Agustus 2010.

TENTANG HUKUMNYA

Menimbang, bahwa oleh karena permohonan banding pembanding diajukan dalam tenggang waktu dan dengan cara-cara serta memenuhi syarat menurut ketentuan perundang-undangan, maka permohonan banding tersebut harus dinyatakan dapat diterima.

Menimbang, bahwa para pembanding dalam memori bandingnya bertanggal 23 Juli 2010 berisi keberatan atas putusan Pengadilan Agama Sungguminasa yang pada pokoknya sebagai berikut :

Pertimbangan hakim yang menyatakan bahwa obyek berupa tanah sawah persil No.13 SII, kohir 45 C1 seluas 3300 M2, terbukti belum dibagi kepada ahli waris karena tidak ada bantahan adalah pertimbangan hukum yang keliru dan menyesatkan, karena dalam jawaban para tergugat mengemukakan telah dibagi habis, dalam hal tersebut diperkuat dengan surat pernyataan almarhumah Cecce Dg. Rannu ( ibu) tahun 1993 saat masih hidup yang membagikan kepada anak-anaknya yang disaksikan oleh Kepala Desa Panciro tanpa paksaan dari pihak manapun, dengan maksud agar tidak menimbulkan konflik hukum dikemudian hari.

(7)

Pertimbangan hakim yang menyatakan bahwa obyek sebidang tanah sawah dengan persil 7.S.1. kohir No. 9 C1 luas kurang lebih 2000 M2, tidak perlu dipertimbangkan karena obyek tersebut dikuasai oleh Barawang bin Baso karena telah dijual pewaris, adalah sangat keliru karena yang menjual saat itu bukan pewaris tetapi oleh Ahmad Dg. Matu bin Bora ( penggugat IX) yang secara diam-diam tanpa sepengetahuan orang tua ( pewaris almarhum Bora Dg Tutu ) saat itu, sebagai bentuk manipulasi terhadap orang tuanya dan para ahli waris lain dan bukan hanya itu yang dijual tetapi termasuk obyek lain di Parang Mallengu yaitu 2 petak sawah ( kohir No.9 C1) oleh karena itulah Cecce Dg. Rannu (ibu) sebelum meninggal dunia membagikan harta berupa sawah dan rumah kepada anak-anaknya.

Pertimbangan hakim pada halaman 37 alinea ke 2 bahwa tanah darat dengan persil 26 D, kohir No.689 C.1 luas kurang lebih 481 M2 yang menyatakan merupakan budel dan belum dibagi waris kepada ahli waris lainnya karena tidak ada bantahan atas gugatan para penggugat adalah pertimbangan hukum yang keliru dan memutar balikkan fakta karena dalam jawaban maupun dalam duplik secara tegas dikatakan tergugat bahwa harta warisan yang dimaksud penggugat-penggugat sudah terbagi semua berdasarkan hak-hak masing-masing para ahli waris maupun ahli waris pengganti.

Menimbang, bahwa Pengadilan Tinggi Agama setelah mempelajari berkas perkara yang dimohonkan banding, alasan dan dasar hukum yang melandasi putusan tingkat pertama dan telah memperhatikan keberatan-keberatan pembanding dan kontra memori banding, Pengadilan Tinggi Agama akan memberikan pertimbangan sebagai berikut :

Menimbang, bahwa keberatan pembanding pada poin 1 (satu) dan poin 3 (tiga) diatas, tidak dapat dibenarkan karena meskipun suatu harta warisan telah dibagi dan dikuasai oleh para ahli waris tetapi salah seorang atau beberapa ahli waris lainnya keberatan dan mengajukan halnya ke Pengadilan karena merasa tidak adil, maka sepanjang perkara tersebut tidak dicabut, maka perkara harus diproses dan diputus in casu oleh Pengadilan Agama sesuai hukum syara’ dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Sedangkan keberatan pada poin 2 (dua) karena telah berada dalam penguasaan pihak ketiga bernama Barawang bin Baso secara sah atas alas hak jual beli dari pewaris Bora Dg Tutu selagi masih hidup sesuai akta jual beli No 462/KP/1987 tanggal 5 Oktober 1987, sehingga harus dinyatakan bahwa obyek gugatan tersebut harus dikesampingkan.

(8)

Menimbang, bahwa memperhatikan pula putusan Pengadilan Agama Sungguminasa, atas dasar apa yang dipertimbangkan dalam putusan tersebut, sebagiannya dapat disetujui, namun Pengadilan Tinggi Agama memandang perlu memperbaiki dengan memberi pertimbangan sendiri sebagai berikut :

Menimbang, bahwa dalam perkara ini perlu diperjelas lebih dahulu siapa yang menjadi pewaris, ahli waris dan apa saja yang dapat dijadikan sebagai harta warisan pewaris, sebab berdasarkan berita acara persidangan yang ada baik keterangan para pihak, surat-surat bukti dan keterangan para saksi ternyata sampai pada saat gugatan diajukan ke Pengadilan Agama Sungguminasa terdapat dua pewaris yaitu Bora Dg Tutu ( ayah) yang meninggal lebih dahulu tepatnya tahun 1989, dan Cecce Dg. Rannu ( ibu) meninggal tahun 2002, sehingga harus lebih dahulu ditetapkan harta warisan pewaris baik harta bersamanya maupun harta bawaannya masing-masing, termasuk siapa-siapa ahli waris yang berhak menerimanya .

Menimbang, bahwa majelis hakim banding sependapat dengan hakim tingkat pertama mengenai obyek yang dapat dijadikan sebagai harta warisan dalam perkara ini adalah sebagaimana tersebut dalam diktum amar putusan Pengadilan Agama Sungguminasa dari obyek sebagaimana tersebut dalam gugatan penggugat pada poin rumawi V,a, Vb.Vd yang berasal dari harta bersama antara almarhum Bora Dg Tutu dengan almarhumah isterinya Cecce Dg Rannu, namun 1 ( satu) obyek lainnya yaitu obyek pada gugatan poin rumawi V h adalah harta bawaan pewaris Cecce Dg Rannu sehingga perlu ditetapkan bahwa yang menjadi harta warisan pewaris Bora Dg Tutu adalah ½ ( seperdua ) bagian dari harta bersama tersebut, sedangkan harta waris dari pewaris Cecce Dg Rannu adalah ½ (seperdua) bagian dari harta bersama tersebut serta harta bawaan sebagaimana tersebut pada poin V h diatas, dan 1/8 (8/64) bagian dari harta warisan suaminya Bora Dg Tutu yang meninggal lebih dahulu .

Menimbang, bahwa selain pewaris meninggalkan harta warisan tersebut, juga meninggalkan ahli waris dan yang menjadi ahli waris yang ditinggalkan oleh Bora Dg Tutu serta bagiannya masing-masing adalah sebagai berikut :

a. Cecce Dg Rannu( isteri) mendapat 1/8 (8/64) bagian dari obyek warisan.

b. Napisah Dg Calla binti Bora ( anak perempuan/tergugat V) mendapat 7/64 bagian dari obyek warisan.

c. H.Ahmad. Tahir Dg Matu bin Bora (anak laki-laki/penggugat IX) mendapat 14/64 bagian dari obyek warisan.

(9)

d. M. Saleh Dg .Ngasa bin Bora (anak laki-laki) mendapat 14/64 dari obyek warisan.

e. Samidah Dg. Siang binti Bora ( anak perempuan ) mendapat 7/64 bagian dari obyek warisan.

f. Abd Rauf Dg Ngawing bin Bora ( anak laki-laki) mendapat 14/64 bagian dari obyek warisan.

Menimbang, bahwa Cecce Dg Rannu (isteri almarhum Bora Dg Tutu) telah pula meninggal dunia saat perkara ini diajukan ke Pengadilan Agama Sungguminasa dengan meninggalkan harta warisan sebagaimana tersebut diatas, dan yang menjadi ahli waris yang berhak menerima harta warisan serta bagiannya masing-masing adalah sebagai berikut :

1. H.Ahmad Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak- laki-laki/penggugat IX) mendapat 2/7 bagian dari obyek warisan.

2. Napisah Dg Calla binti Bora ( anak perempuan/tergugat V) mendapat 1/7 dari obyek warisan.

3. Almarhum H. Muh Saleh Dg Ngasa bin Bora (anak laki-laki) mendapat 1/7 dari obyek warisan karena meninggal lebih dahulu dan meskipun ia anak laki-laki tetapi karena kedudukannya hanya digantikan oleh anak/cucu dari pewaris dan berdasarkan Pasal 185 ayat (2) Kompilasi Hukum Islam dan Yurisprudensi Mahkamah Agung R.I No.3750.K/Pdt/1991 tanggal 29 Juni 1993 bahwa bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi hak/bagian warisan anak perempuan, dan bagian tersebut dibagikan kepada ahli waris pengganti yaitu : - Syamsuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat II)

- Syamsinar binti Muh Saleh ( cucu perempuan/penggugat III) - Syamsuria binti Muh. Saleh ( cucu perempuan /penggugat IV) - Syarifuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat V) - Syahrir bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VI) - Syahriani binti Muh Saleh ( cucu prempuan /penggugat VII)

- Syamsul bin Muh.Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VIII) dengan ketentuan 2:1 antara bagian laki-laki dengan bagian perempuan.

4. Samidah Dg. Siang binti Bora (anak perempuan) mendapat 1/7 bagian dari obyek warisan, namun Samidah Dg. Siang binti Bora telah meninggal pada tanggal 3 Agustus 2009, maka bagian Samidah Dg. Siang binti Bora menjadi bagian ahli warisnya yaitu :

- Sukriawati binti Syamsuddin ( anak perempuan/tergugat I) - Rahmawati binti Syamsuddin ( anak perempuan/tergugat II)

(10)

- St. Aisyah binti Syamsduddin ( anak perempuan /tergugat III) - M. Ali Husain bin Syamsuddin (anak laki-laki/tergugat IV).

5. Abd. Rauf Dg. Ngawing bin Bora ( anak laki-laki/penggugat X) mendapat 2/7 bagian dari obyek warisan

Menimbang, bahwa mengenai obyek gugatan yang lain baik berupa rumah kayu, mesin jahit maupun 3 ekor sapi, majelis hakim banding sependapat dengan hakim tingkat pertama karena obyeknya sudah tidak ada, olehnya gugatan tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima.

Menimbang, bahwa dengan perbaikan dan penambahan pertimbangan sebagaimana tersebut diatas, maka putusan Pengadilan Agama Sungguminasa dapat dikuatkan dengan perbaikan amar seperti dipertimbangkan diatas, sehingga secara keseluruhan amar putusan Pengadilan Agama akan berbunyi sebagai tersebut dalam amar putusan Pengadilan Tinggi Agama Makassar.

Menimbang, bahwa karena para tergugat/pembanding berada dipihak yang kalah, maka biaya yang timbul dalam perkara ini dibebankan kepada tergugat-tergugat/pembanding.

Memperhatikan segala ketentuan hukum syara dan peraturan perundang-undangan lainnya yang bersangkutan dengan perkara ini.

MENGADILI

- Menyatakan permohonan banding yang diajukan oleh para tergugat/ pembanding dapat diterima;

- Menguatkan putusan Pengadilan Agama Sungguminasa Nomor 433/Pdt.G/ 2009/ PA.Sgm., tanggal 24 Juni 2010 M., bertepatan dengan tanggal 11 Rajab 1431 H. dengan perbaikan amar sebagai berikut:

1. Mengabulkan gugatan penggugat sebagian.

2. Menyatakan Bora Dg Tutu telah meninggal, pada tahun 1989, di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dan meninggalkan ahli waris:

a. Cecce Dg. Rannu ( isteri).

b. Napisah Dg. Calla binti Bora ( anak perempuan / penggugat V). c. H.Ahmad Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak laki-laki /penggugat IX). d. Muh. Saleh Dg. Ngasa bin Bora ( anak laki-laki).

e. Samidah Dg. Siang binti Bora ( anak perempuan).

(11)

3. Menetapkan harta peninggalan Bora Dg. Tutu sebagai harta bersama dengan isterinya Cecce Dg. Rannu berupa :

a. Sebidang tanah sawah dengan persil No. 63 S II, kohir No.46, CI luas 2000 m2 yang terletak di Romangta’joro, Desa je’ne Tallasa, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah utara tanah milik Dg. Ruppa. - Sebelah timur tanah milik Dg. Ngemba. - Sebelah selatan tanah milik Dg. Lawa. - Sebelah barat tanah milik Dg. Talli.

b. Sebidang tanah sawah dengan persil No. 3 S II, kohir No. 45 C1, luas kurang lebih 3300 M2 terletak di Tacciri, Desa Lembang Parang, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Utara tanah milik Dg Pata . - Sebelah Timur tanah milik Baktiar. - Sebelah Selatan tanah milik Baba Josip - Sebelah Barat tanah milik Dg.Lewa

c. Sebidang tanah darat dengan persil Nomor 26 D1, kohir No 689 C1, luas kurang lebih 481 M2, terletak di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah utara tanah milik Dg. Lawa.

- Sebelah timur Jalan poros Sungguminasa-Limbung - Sebelah selatan tanah milik Samidah Dg. Siang. - Sebelah Barat tanah milik Baba/Syamsuddin H. Leo.

4. Menetapkan ½ ( setengah) bagian dari obyek tersebut, poin 3 huruf a,b,dan c diatas adalah bagian Cecce Dg. Rannu.

5. Menetapkan pula ½ (setengah) bagian dari obyek poin 3 huruf a, b, dan c di atas adalah bagian Bora Dg. Tutu sebagai harta peninggalan yang harus dibagi kepada ahli warisnya dengan bagian masing-masing:

a. Cecce Dg. Rannu ( isteri) mendapat 8/64 bagian.

b. Napisah Dg. Calla binti Bora ( anak perempuan/tergugat V mendapat 7/64 bagian.

c. H.Ahmad Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak laki-laki/penggugat IX) mendapat 14/64 bagian.

(12)

e. Samidah Dg. Siang binti Bora ( anak perempuan ) mendapat 7/64 bagian. f. Abd Rauf Dg. Ngawing bin Bora ( anak laki-laki penggugat X ) mendapat

14/64 bagian.

6. Menyatakan Cecce Dg. Rannu telah meninggal dunia pada tahun 2002 di Dusun kampung Parang, Desa panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dengan meninggalkan ahli waris.

a, Napisah Dg. Calla binti Bora ( anak perempuan /tergugat V) b. H. Ahmad Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak laki-laki/penggugat IX)

c. ahli waris pengganti dari almarhum Muh. Saleh Dg. Ngasa bin Bora yaitu - Syamsuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki )

- Syamsinar binti Muh Saleh ( cucu perempuan) - Syamsuria binti Muh. Saleh ( cucu perempuan) - Syarifuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki) - Syahrir bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki) - Syahriani binti Muh Saleh ( cucu prempuan ) - Syamsul bin Muh.Saleh ( cucu laki-laki)

d. Samidah Dg. Siang binti Bora ( telah meniggal dunia) dengan ahli warisnya yaitu :

- Sukriawati binti Syamsuddin ( anak perempuan) - Rahmawati binti Syamsuddin ( anak perempuan) - St. Aisyah binti Syamsduddin ( anak perempuan ) - M. Ali Husain bin Syamsuddin (anak laki-laki).

7. Menetapkan harta peninggalan almarhumah Cecce Dg. Rannu Yaitu :

a. ½ bagian dari harta bersama dengan suaminya almarhum Bora Dg Tutu sebagaimana tersebut pada poin 4 (empat) diatas.

b. 8/64 bagian dari bagian harta peninggalan suaminya Bora Dg. Tutu pada poin 5 ( lima) huruf (a) di atas

c. Sebidang tanah sawah ( harta bawaan) dengan persil No.12 S II, kohir No.689 luas kurang lebih 1600 M2 terletak di Dusun Kampung Parang, Desa Panciro, Kecamatan Bajeng, Kabupaten Gowa dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah utara tanah milik Manting Baliong

- Sebelah timur tanah milik Saturia Jamalang/Hadiana Lonta - Sebelah selatan tanah milik H. Beta

(13)

8. Menetapkan bagian ahli waris dari pewaris almarhumah Cecce Dg Rannu dengan bagian masing-masing sebagai berikut :

a. Napisah Dg. Calla binti Bora ( anak perempuan /tergugat V) mendapat 1/7 bagian..

b. H.Ahmad Tahir Dg. Matu bin Bora ( anak laki-laki/penggugat IX) mendapat 2/7 bagian.

c. Ahli waris pengganti dari almarhum Muh. Saleh Dg. Ngasa bin Bora mendapat 1/7 bagian dan mereka bersekutu dengan ketentuan bagian laki-laki dan bagian perempuan 2 (dua) berbanding 1 (satu) yaitu :

- Syamsuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/ penggugat II) - Syamsinar binti Muh Saleh ( cucu perempuan/penggugat III) - Syamsuria binti Muh. Saleh ( cucu perempuan/penggugat IV) - Syarifuddin bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat V) - Syahrir bin Muh. Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VI)

- Syahriani binti Muh Saleh ( cucu perempuan/penggugat VII ) - Syamsul bin Muh Saleh ( cucu laki-laki/penggugat VIII)

d. Samidah Dg. Siang binti Bora ( anak perempuan ) mendapat 1/7 bagian yang akan dibagi kepada ahli warisnya dengan ketentuan bagian laki-laki- dan perempuan 2 (dua ) berbanding 1 (satu) yaitu :

- Sukriawati binti Syamsuddin ( anak perempuan/ tergugat I) - Rahmawati binti Syamsuddin ( anak perempuan/tergugat II) - St. Aisyah binti Syamsduddin ( anak perempuan/tergugat III ) - M. Ali Husain bin Syamsuddin (anak laki-laki/tergugat IV).

e. Abd. Rauf Dg. Ngawing bin Bora ( anak laki-laki/penggugat X) mendapat 2/7 bagian.

9. Menghukum para tergugat untuk membagi dan menyerahkan harta warisan/ obyek sengketa sebagaimana tersebut pada poin 3 dan poin 7 diatas kepada para ahli waris yang berhak sesuai bagiannya masing-masing sebagaimana tersebut pada poin 5 dan poin 8 diatas dan apabila tidak dapat dibagi secara riil, maka dilakukan penjualan lelang dimuka umum dan hasil penjualan tersebut dibagi kepada para ahli waris sesuai bagiannya masing-masing. 10. Menyatakan menolak dan tidak menerima gugatan para penggugat

selebihnya.

11. Menghukum para tergugat/pembanding untuk membayar biaya perkara pada tingkat pertama sejumlah Rp 2.611.000,-( dua juta enam ratus sebelas ribu

(14)

rupiah) dan pada tingkat banding sebesar Rp 150.000,- ( seratus lima puluh ribu rupiah ).

Demikian diputuskan dalam sidang musyawarah majelis hakim Pengadilan Tinggi Agama Makassar pada hari Rabu, tanggal 22 Desember 2010 M, bertepatan dengan tanggal 16 Muharram 1432 H. yang diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum pada hari itu juga oleh Drs. M. Alwi Mallo, M.H., ketua majelis, oleh Drs. H.Anwar.R.M.H dan Drs.H. Samparaja, S.H., M.H. masing-masing hakim anggota yang ditunjuk berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Tinggi Agama Makassar tanggal 15 September 2010, dibantu oleh Dra. Hj. Bungaliah Panitera Pengganti, tanpa dihadiri kedua belah pihak berperkara.

Hakim Anggota, Ketua Majelis,

ttd, ttd,

Drs. H.Anwar.R,M.H. . Drs.M.Alwi Mallo, M.H.

ttd, Drs.H.Samparaja,S.H,M.H. Panitera Pengganti, ttd, Dra.Hj. Bungaliah Perincian biaya ; - Meterai : Rp. 5.000,00 - Redaksi : Rp. 6.000,00 - Biaya proses penyelesaian perkara : Rp. 139.000,00 J u m l a h : Rp. 150.000,00

Untuk Salinan

Wakil Panitera Pengadilan Tinggi Agama Makassar

(15)

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui simpanan karbon dan karakteristik atau kualitas tempat tumbuh yang terkandung pada hutan sekunder, menduga dan

Kedua deiksis ich yang terdapat dalam kutipan di atas merujuk kepada seorang perempuan yang sudah dua belas tahun menderita pendarahan. Pada kedua contoh di atas,

 Pembiayaan APBN melalui utang merupakan bagian dari pengelolaan keuangan negara yang lazim dilakukan oleh suatu negara:.  Utang merupakan instrumen utama pembiayaan APBN

L’étre-pour-soi atau ‘ada untuk diri’ menunjuk cara beradanya manusia yaitu pada kesadaran manusia; sifatnya melebar (extensif) dengan dunia kesadaran dan sifat kesadaran

Untuk wilayah Ekuator Indonesia pada selang waktu tahun 2000 sampai 2009, hujan wilayah ini (gambar 5) mengalami empat titik terendah curah hujannya yaitu pada bulan ke 21, 31, 56

GUDANG GARAM Tbk, dalam hal ini penulis ingin berfokus kepada pertumbuhan penjualan dan earning per share yang di dapat terhadap harga saham yang beredar di

Harun Joko Prayitno, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta, yang telah memberikan izin melakukan penelitian

motif gerakan yang dilakukan penari Sêblang selalu sesuai dengan hitungan lagu. Contohnya motif sapon yang terdiri darigerak kanan lalu kiri dalam empat hitungan,