• Tidak ada hasil yang ditemukan

PARAMA TATWA PRENJANA 21020112130090 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PARAMA TATWA PRENJANA 21020112130090 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seni merupakan bagian dari kebudayaan yang lahir dari hasil budi daya manusia. Dengan segala keindahan, dan kebebasan ekspresi dari manusia sendiri. Seiring dengan perkembangan kebudayaan manusia, kesenian sebagai produk budaya juga terus berkembang sesuai dengan keadaan masanya. Dalam perkembangan seni, muncul seni kontemporer sebagai refleksi fenomena sosial yang menunjukkan kondisi kreatif pada masa terakhir. Seni kontemporer memiliki sifat yang lebih membumi (karena kebanyakan merupakan refleksi fenomena sosial), dan populis daripada seni tradisional. Berkembangnya seni rupa kontemporer diikuti dengan banyaknya seniman yang terjun dalam seni rupa kontemporer. Banyaknya jumlah perupa kontemporer tersebut menimbulkan masalah tersendiri yang pelik. Sebagai perupa mereka di tuntut untuk berkarya dan menggelar karya-karya mereka. Yang berujung pada keinginan untuk mendapatkan apresiasi dari orang lain (masyarakat dan pelaku seni), untuk menuju ke sana mereka tentu butuh wadah serta fasilitas yang memadai.

Seni rupa memiliki banyak konsep dalam penerapannya, salah satunya adalah konsep kontemporer atau modernitas. Seni rupa itu merupakan seni yang mengikuti perkembangan peradaban dunia, sehingga dari seni rupa banyak yang menghasilkan sejumlah karya yang unik, menarik, dan sering kali menghibur untuk dinikmati. Hal itu membuat seni rupa pada saat ini termasuk dalam salah satu aliran seni yang diminati oleh para pecinta seni hingga masyarakat awam. Seniman-seniman yang mencintai dan menganut aliran kontemporer umumnya adalah seniman generasi muda. Bagi masyarakat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan dan diminati sehingga seni rupa dan seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang. Seni rupa pun ikut terjaga dan ikut berkembang, hal ini dibuktikan dengan banyaknya seniman dan perupa yang ada di Semarang.

Namun berbeda dengan beberapa kota lain di Indonesia seperti Jogjakarta dan Bandung, pertumbuhan jumlah galeri seni rupa kontemporer di Kota Semarang masih belum mengikuti perkembangan seni rupa itu sendiri, sehingga para seniman dan perupa masih susah dalam memamerkan karyanya untuk kemudian dapat diapresiasi oleh masyarakat luas. Kebutuhan akan wadah untuk pelestarian dan pengapresiasian seni di Kota Semarang membuat galeri seni sebagai fasilitas yang cocok dan solusi yang tepat untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

1.2 Tujuan dan Sasaran

1.2.1. Tujuan

(2)

2 kontemporer secara representatif di Semarang. Serta memfasilitasi dan mempermudah seniman serta masyarakat umum kota Semarang untuk meningkatkan rasa ketertarikan akan seni terutama seni rupa kontemporer dan mewadahi hasil karya para seniman.

1.2.2. Sasaran

Adapun sasarannya adalah agar dapat merencanakan dan merancang suatu galeri seni yang dapat menjadi fasilitas bagi seniman dan masyarakat umum pada kawasan Kota Semarang untuk meningkatkan rasa ketertarikan akan seni dan sebagai wadah bagi hasil karya para seniman dan menjadi bangunan yang ideal sesuai dengan fungsinya.

1.3 Manfaat

1.3.1 Manfaat Subyektif

Penulisan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur Galeri Seni Rupa Kontemporer di Kota Semarang ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan mengikuti mata kuliah Tugas Akhir di Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro. Dan yang nantinya digunakan sebagai pegangan dan pedoman dalam perancangan Galeri Seni Rupa Kontemporer di Kota Semarang.

1.3.2 Manfaat Obyektif

Penulisan landasan program perencanaan dan perancangan arsitektur juga diharapkan dapat bermanfaat sebagai tambahan pengetahuan dan pengembangan wawasan bagi mahasiswa, maupun pembaca mengenai program perencanaan dan perancangan arsitektur, khususnya mengenai Galeri Seni Rupa Kontemporer di Kota Semarang.

1.4 Ruang Lingkup

Lingkup pembahasan dari landasan program perencanaan dan perancangan ini menitikberatkan pada hal-hal yang berkaitan dengan disiplin ilmu Arsitektur, sedangkan hal-hal diluar disiplin ilmu Arsitektur yang mempengaruhi, melatarbelakangi dan mendasari faktor-faktor perancangan akan dibatasi, dipertimbangkan atau diasumsikan tanpa dibahas secara mendalam.

1.5 Metode Pembahasan

Pembahasan dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu dengan mengumpulkan, memaparkan, kompilasi dan menganalisa data sehingga diperoleh suatu pendekatan program perencanaan dan perancangan untuk selanjutnyadigunakan dalam penyusunan program dan konsep dasar perencanaan dan perancangan.

Adapun Metode yang dipakai dalam penyusunan penulisan ini antara lain :

(3)

3 2. Metode dokumentatif, yaitu mendokumentasikan data yang menjadi bahan penyusunan penulisan ini. Cara pendokumentasian data adalah dengan memperoleh gambar visual dari foto-foto yang di hasilkan.

3. Metode komparatif, yaitu dengan mengadakan studi banding terhadap Galeri Seni yang sudah ada.

Dari data-data yang telah terkumpul, dilakukan identifikasi dan analisa untuk memperoleh gambaran yang cukup lengkap mengenai karakteristik dan kondisi yang ada, sehingga dapat tersusun suatu Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur Galeri Seni Rupa Kontemporer di Semarang.

1.6 Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan dalam Landasan Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur disusun dengan urutan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang perlunya galeri seni kontemporer di Semarang, tujuan dan sasaran yang ingin dicapai, manfaat, lingkup pembahasan, metode dan sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi uraian singkat tentang tinjauan pustaka mengenai prinsip perancangan galeri seni, macam, aliran, dan karakter seni rupa, termasuk pula mengenai seni rupa kontemporer. BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI

Menguraikan tentang kondisi umum kota Semarang yang berkaitan dengan kegiatan seni rupa kontemporer berdasarkan data yang telah di peroleh melalui studi pustaka.

BAB IV KESIMPULAN, BATASAN, DAN ANGGAPAN

Membahas mengenai kesimpulan yang telah didapat di dalam LP3A ini serta mengenai batasan-batasan dan anggapan berdasarkan data yang didapat sebagai dasar perencanaan dan perancangan.

BAB V PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

Menguraikan seluruh data dan materi pendukung dalam penyusunan dan perancangan Galeri Seni Rupa Kontemporer di Kota Semarang dan pendekatannya melalui aspek fungsional, kontekstual, kinerja, teknis, serta aspek visual arsitektural.

BAB VI LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN

(4)

4

1.7 Alur Pikir

Aktualita

Bagi masyarakat Semarang, seni adalah salah satu bidang yang sangat dibanggakan dan diminati sehingga seni budaya sangat berkembang dan terlestarikan di Semarang. Seni rupa pun ikut terjaga dan ikut berkembang,

Urgensi

 Semakin meningkatnya jumlah seniman dan masarakat pecinta seni tidak diimbangi dengan fasilitas dan pameran yang kompeten.

 Keinginan para seniman dan masyarakat pecinta seni rupa untuk lebih berkembang luas dan melakukan pameran.

 Di Kota Semarang belum ada wadah yang yang kompeten dan memadai bagi seniman dan masyarakat untuk menampilkan dan memperkenalkan hasil karya mereka dan memberi pengetahuan akan seni rupa secara lebih luas.

Originalitas

Sebuah Galeri untuk memenuhi kebutuhan seniman, komunitas, kolektor, dan masyarakat akan ketertarikan dengan karya seni rupa kontemporer itu sendiri dan berbagai hasil karya yang ditampilkan dan diperkenalkan kepada masyarakat luas dengan didasarkan konsep yang sesuai untuk bangunan galeri.

Tujuan

Merumuskan program dasar perencanaan dan perancangan yang berhubungan dengan aspek perencanaan dan perancangan Galeri Seni Rupa Kontemporer di Semarang sebagai salah satu upaya membangun sebuah ruang pengenalan dan pameran hasil karya seniman, sehingga tersusun langkah untuk dapat melanjutkan ke perancangan grafis

Studi Banding

(5)

5

Analisa

Mempelajari tinjauan pustaka dengan studi kasus maupun literature untuk mendapat ketentuan yang ideal dalam merancang Galeri Seni Rupa Kontemporer

Pendekatan dan Landasan Program Perencanaan dan Perancangan

Pelaku dan kegiatan, kebutuhan ruang dan standar besaran ruang, site, sirkulasi, hubungan kelompok kegiatan, citra bangunan sistem struktur dan utilitas Galeri Seni Rupa Kontemporer

Konsep Dasar Program Perencanaan dan Perancangan

Persyaratan perencanaan dan perancangan, konsep dasar perencanaan dan perancangan, program ruang dan site terpilih

Referensi

Dokumen terkait

, 2012, Suplementasi β -glucan dari Ragi Roti (Saccharomyces cerevisiae) dalam Pakan terhadap Aktivitas Fagositosis, Aktivitas NBT, Total Protein Plasma, dan

Tugas Akhir merupakan salah satu persyaratan yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa Jurusan Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Semarang untuk menyelesaikan

daya saing pada industri angkutan umum/ dengan sasaran operator bus/ dari yang kecil sampai. menengah/ dalam mengantisipasi pasar bebas dalam lingkup wilayah

b) Fitur pencarian SMS dan MMS yang disimpan dan SMS yang paling lama akan terhapus apabila mencapai batas yang ditentukan. c) Keyboardvirtual diperbaharui agar mudah untuk

Penggunaan Metode Role Playing untuk Meningkatkan Minat Siswa dalam Pembelajaran IPS di Kleas V SDN Ciliunyi I Kecamatan Ciliunyi Kabupaten Bandung.. Tesis, tidak

Modul Korespondensi Berbasis POE (Predict-Observe-Explain) ini merupakan modul yang dapat digunakan secara mandiri oleh siswa dan akan memudahkan siswa untuk

Hasil analisis menunjukkan bahwa pemahaman konsep matematis siswa yang diajar menggunakan STAD dengan pendekatan PBM lebih tinggi dibandingkan dengan STAD dengan

1. Dalam melakukan proses segmentasi maka diperlukan tahap pra-pengolahan citra yang meliputi green chanel, gray scaling, contras limited adaptive histogram