• Tidak ada hasil yang ditemukan

MINUS ORDERING DAN INVERS MOORE PENROSE PADA MATRIKS KABUR INTUITIONISTIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MINUS ORDERING DAN INVERS MOORE PENROSE PADA MATRIKS KABUR INTUITIONISTIK - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Konsep himpunan adalah suatu konsep mendasar dalam semua cabang

ilmu matematika. Secara intuitif, sebuah himpunan adalah suatu daftar, kumpulan

atau koleksi obyek-obyek (konkret maupun abstrak) yang mempunyai kesamaan

tertentu. Obyek-obyek dalam himpunan-himpunan tersebut dapat berupa bilangan,

huruf, Negara, dan sebagainya.

Zadeh mendefinisikan himpunan kabur dengan menggunakan apa yang

disebut dengan fungsi keanggotaan, yang nilainya berada dalam selang tertutup

0,1 . Fungsi keanggotaan dari suatu himpunan kabur dalam semesta adalah

pemetaan 0,1 dimana menyatakan derajat keanggotaan unsur

dalam himpunan kabur .

Atanassov mengenalkan himpunan kabur intuitionistik pada tahun 1983

sebagai perkembangan dari himpunan kabur yang telah dikenalkan oleh Zadeh

[1]. Suatu himpunan yang mempunyai derajat keanggotaan (yaitu ) dan

derajat bukan keanggotaan (yaitu ) dari setiap elemen ke A dan

memenuhi 0 1, untuk semua .

Perkembangan himpunan kabur lainnya adalah matriks kabur yang

dikenalkan oleh Thomason dan matriks kabur intuitionistik yang dikenalkan oleh

Im dan Lee [7]. Operasi matematika yang digunakan dalam matriks kabur adalah

operasi maximum-minimum untuk penjumlahan dan operasi minimum-maximum

(2)

2

K. Khan dan Anita Pal [4] memperkenalkan konsep dari g-invers pada

matriks kabur intuitionistik. Suatu matriks kabur intuitionistik memiliki g-invers

jika matriks tersebut regular. Minus ordering yang dinotasikan dengan " "

adalah salah satu bentuk lain dari g-invers. Suatu minus ordering adalah parsial

ordering. Invers Moore Penrose adalah salah satu jenis invers yang terdapat dalam

matriks. S. Sriram dan P. Murugudas [7] memperkenalkan invers Moore Penrose

pada matriks kabur intuitionistik dan hubungan antara minus ordering dengan

invers Moore Penrose.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang akan dibahas dalam

tugas akhir ini adalah apakah minus ordering dan invers moore penrose itu,

bagaimana sifat-sifat minus ordering, serta bagaimana hubungan antara minus

ordering dengan invers moore penrose pada matriks kabur intuitionistik.

1.3 Pembatasan Masalah

Pada pembahasan tugas akhir ini hanya terbatas pada minus ordering,

invers moore penrose, sifat-sifat minus ordering, dan hubungan keduanya.

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari tugas akhir ini adalah memperkenalkan minus

ordering, invers moore penrose dan beberapa hal yang terkait dengan minus

ordering seperti sifat-sifat minus ordering dan hubungan antara minus ordering

(3)

3

1.5 Sistematika Penulisan

Tugas akhir ini terdiri dari 4 bab dan beberapa subbab. Bab I

Pendahuluan yang berisi latar belakang, perumusan masalah, pembatasan

masalah, tujuan penulisan dan sistematika penulisan. Bab II Teori penunjang yang

memuat materi atau teori yang menunjang pembahasan materi selanjutnya. Bab II

ini berisi materi tentang himpunan, matriks, himpunan kabur, matriks kabur,

himpunan kabur intuitionistik dan matriks kabur intuitionistik. Bab III merupakan

pembahasan dalam memperkenalkan minus ordering meliputi g-invers, sifat-sifat

minus odering, invers moore penrose, dan kekarakteristikan dari minus ordering.

Bab IV Penutup yang berisi kesimpulan dari hasil yang diperoleh dari

Referensi

Dokumen terkait

Dalam skripsi ini disajikan teorema mengenai matriks proyeksi, matriks proyeksi orthogonal, dan teorema tentang kontruksi invers Moore Penrose dari perkalian

Jika A adalah suatu matriks dengan rank r dan elemen elemennya merupakan ring komutatif, maka syarat perlu dan cu- kup agar A mempunyai invers Moore Pen- rose adalah

Jika A adalah suatu matriks dengan rank r dan elemen elemennya merupakan ring komutatif, maka syarat perlu dan cu- kup agar A mempunyai invers Moore Pen- rose adalah

Berdasarkan uraian di atas tujuan dari penulisan tugas akhir ini adalah memperkenalkan salah satu bentuk invers matriks yang diperumum yaitu invers Drazin

Segala puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena dengan rahmat, nikmat dan karunia-Nya, skripsi yang berjudul “ Matriks Proyeksi Orthogonal pada Invers Moore

Jika A adalah matriks dengan elemen Ring komutatif dengan elemen satuan yang berukuran mxn maka matriks invers dari A yang disebut dengan matriks invers Moore Penrose

Pada artikel ini, hasil penelitian sebelumnya dimodifikasi yaitu invers dari matriks Turiyam simbolik real ditentukan dengan menggunakan invers Moore-Penrose pada matriks Turiyam

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan eksistensi dekomposisi rank dan mengaplikasikan hasil dekomposisi rank tersebut pada pembentukan invers Moore-Penrose suatu matriks atas