• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PGSD 1008357 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PGSD 1008357 Chapter5"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

57

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

TidakSamauntukmeningkatkanhasilbelajarsiswakelasV SD Pasundan 2 Kota

Bandungsebagaiberikut:

1. PelaksanaanpembelajaranMatematikatentangPenjumlahanPecahanBiasaBerpenye

butTidakSamamelaluipenerapan model pembelajarankooperatiftipelearning

togetherdi kelas V SD Pasundan 2 Kota Bandung dilaksanakan dengan

memperhatikan tahapan-tahapan pembelajaran mulai dari kegiatan pendahuluan

sampai dengan kegiatan penutup yang disesuaikan dengan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP)denganmenerapkanlangkah-langkahpada model

pembelajarankooperatiftipelearning togetheryaitu:guru menyajikanmateri

(langkah 1), membentukkelompok yang anggotanya 4-5 siswasecaraheterogen

(langkah 2),

masing-masingkelompokmenerimalembartugasuntukbahandiskusidanmenyelesaikannya

(langkah 3), beberapakelompokmempresentasikanhasilpekerjaannya (langkah 4),

pemberianpujiandanpenghargaanberdasarkanhasilkerjakelompok (langkah

5).Padasiklus I, guru kurang optimaldalammenggunakanwaktu,

sehinggakurangefektifdanefisien; guru kurangjelasdalammenyampaikanmateri;

(2)

58

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lupatidakmemberikanpujian; dan guru tidaksempatmenyimpulkanmateri.

Sedangkanpadasiklus II, guru mulaimenguasaikelassehingga siswa terlihat aktif,

antusias dalam mengikuti pembelajaran melalui penerapan model

pembelajarankooperatiftipelearning together.

2. Hasilbelajar siswa menunjukkan peningkatan dengan nilai rata-rata 7,93 dengan

kategori terampil, hal ini menunjukkan perbaikan dibandingkan dengan siklus 1

yang mencapai rata-rata 5,40 dan berada pada kategori kurang terampil,

pelaksanaan siklus 1 dan 2 menunjukkan hasilbelajarsiswayang mengalami

perkembangan ke arah yang lebih

baik.Demikianjugadenganketuntasanbelajarsiswa pun

mengalamipeningkatandarisiklus I denganprosentasejumlahsiswa di atas KKM

sebesar 33,33% menjadi 100% di siklus II.

B. Rekomendasi

Dengan memperhatikan hasil penelitian tindakan kelas mengenai penerapan

model pembelajaran kooperatif tipe learning together tentang

PenjumlahanPecahanBiasaBerpenyebutTidakSamayang dilaksanakan di kelas V SD

Pasundan 2 Kota Bandung, penelitimenuliskanbeberaparekomendasisebagaiberikut.

1. Bagi guru SD yang akanmenerapkanmodel pembelajarankooperatiftipelearning

togetherdalampembelajaran,

perlumempelajariteoridanlangkahpembelajarannyasehinggadiperolehhasil yang

memuaskan. Kelebihandenganmenerapkan model

pembelajarankooperatiftipelearning together

adalahdapatmeningkatkankecakapanindividusiswa,

(3)

59

Monti Mustriyanti, 2014

PEnerapan Model Pemblejaran Kooperatif Tipe Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Penjumlahan Pecahan Biasa Berpenyebut tidak Sama

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagipenelitiselanjutnyadiharapkandapatmengembangkan model

pembelajarankooperatiftipelearning togetheriniuntukmetodepembelajaran yang

Referensi

Dokumen terkait

Medan Timur mempunyai tugas melaksanakan penyuluhan, pelayanan, pengawasan Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPH), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan atas Barang

Kedua Atas Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1983 Tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang dan Jasa serta Pajak Penjualan Atas Barang Mewah.. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor

ditambah oleum citri diaduk hingga homogen Vitamin E Massa I Xanthan Gum Massa II Massa III Massa IV. essence masker

PERANCANGAN SISTEM PERPIPAAN PENYALUR BAHAN BAKAR PERTAMAX DARI BALONGAN SAMPAI JAKARTA.

Selanjutnya, berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, penelitian ini bersifat survey explanatory, yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi

vegetasi yang ada di jalur hijau jalan arteri sekunder kota Medan. Memetakan dan mengklasifikasikan biomassa, simpanan

interaksi sosial dan layanan pembelajaran; (b) kompetensi sosial dosen juga termasuk kategori sangat tinggi, yang berarti kompetensi sosial dosen tersebut dapat

“Efektivitas Layanan Pembelajaran dalam Menunjang Pembentukan Kemampuan Profesional Kependidikan pada Mahasiswa Jurusan Pendidikan Ekonomi, Universitas Pendidikan