1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kota Semarang yang merupakan kota metropolitan dan sebagai pusat pemerintahan Provinsi Jawa Tengah telah mengalami perkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dapat terlihat dari semakin berkembangnya kawasan industri, perkantoran, perumahan, maupun pusat pendidikan di Kota Semarang. Demikian pula dengan pertumbuhan jumlah penduduk yang semakin bertambah tiap tahunnya. Berdasarkan data jumlah penduduk Kota Semarang pada tahun 2016 telah mencapai angka 1.629.691 jiwa (Dispendukcapil Kota Semarang, 2016). Pertumbuhan penduduk ini akan mengakibatkan bertambahnya kebutuhan manusia akan air bersih. Airtanah merupakan salah satu sumber air yang dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Masyarakat dapat memanfaatkan airtanah dengan cara membuat sumur gali maupun dengan sumur dalam. Namun tidak jarang pula warga yang tidak mendapatkan airtanah setelah dilakukan pembuatan sumur dangkal ataupun sumur dalam. Hal ini dikarenakan keberadaan airtanah yang tidak merata sesuai dengan kondisi geologi dan curah hujan (Hans, 2009 dalam Destiasari, 2010).
2 Konstruksi sumur yang tepat dengan karakteristik akuifer akan menghasilkan sumur dengan kualitas dan kuantitas air yang baik. Oleh sebab itu perencanaan pembuatan sumur menjadi proses yang penting. Perencanaan sumur sendiri harus terfokus pada sasaran dan fungsi sumur tersebut. Sumur juga harus didesain sedemikian rupa untuk mendapatkan kedalaman yang ada pada lapisan akuifer, dicapainya efisiensi yang tinggi dan produksi airtanahnya harus bebas dari sedimentasi. Apabila hal ini tidak diperhatikan sangatlah berpengaruh pada biaya operasi tersebut nantinya (Wasono, 2006). Oleh sebab itu perencanaan sumur dalam yang nantinya akan menghasilkan rencana anggaran biaya harus dibuat dengan sedemikian rupa agar dapat memenuhi tujuan dan anggaran biaya yang tersedia.
1.2 Rumusan Masalah
Masalah yang diangkat dari penelitian ini adalah masalah perencanaan sumur dalam pada Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang dengan menggunakan metode geolistrik untuk mengetahui keadaan hidrogeologinya sehingga dapat ditentukan kedalaman pemboran airtanah yang selanjutnya dibuatlah perencanaan konstruksi sumur dalam yang disesuaikan dengan hasil survey geolistrik beserta rencana anggaran biaya.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
1. Melakukan pengukuran nilai tahanan jenis batuan pada lokasi penelitian.
2. Melakukan pembuatan desain konstruksi sumur dalam pada lokasi penelitian.
3 1.3.2 Tujuan
1. Mengetahui nilai tahanan jenis, jenis batuan, dan kedalaman akuifer pada lokasi penelitian.
2. Menentukan kedalaman sumur, letak pipa jambang, pipa saringan, grouting, kerikil pembalut, pompa, dan pipa hisap.
3. Menentukan rencana anggaran biaya yang dibutuhkan untuk pembuatan sumur dalam pada lokasi penelitian.
1.4 Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian yang telah berlangsung di wilayah Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang, manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui letak dan kedalaman akuifer daerah penelitian. 2. Sebagai pedoman atau referensi dalam pembuatan sumur dalam baik
dari segi perencanaan, konstruksi, maupun penentuan rencana anggaran biaya.
3. Sebagai referensi untuk masyarakat luas terhadap pentingnya sebuah perencanaan dalam pemanfaatan sumber daya alami seperti airtanah.
1.5 Lokasi Penelitian
Secara administratif lokasi penelitian terletak di RW 4 Kelurahan Pudakpayung, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang. Letak geografis lokasi penelitian berada pada UTM 435374 mE dan 9214865 mS dengan elevasi 350 meter di atas permukaan laut. Lokasi penelitian dapat dicapai menggunakan kendaraan roda dua maupun roda empat dari kampus Teknik Geologi Universitas Diponegoro selama 20 menit ke arah selatan.
4 Gambar 1.1 Peta RW 4 Kelurahan Pudakpayung
1.6 Pembatasan Masalah
Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Analisis data geolistrik konfigurasi Schlumberger.
2. Membuat desain rancangan konstruksi sumur dalam yang disesuaikan dengan hasil analisis data geolistrik.
3. Menghitung rancangan anggaran biaya sesuai dengan desain rancangan yang telah dibuat.
1.7 Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian oleh peneliti terdahulu yang memiliki kaitan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
5 yang telah dilakukan dengan menampilkan jenis dan persebaran formasi batuan juga struktur yang ada.
2. Said dan Sukrisno, 1998. Pusat Sumber Daya Airtanah dan Geologi Lingkungan, Peta Hidrogeologi Indonesia Lembar VII Semarang (Jawa) Skala 1:250.000. Membahas mengenai pembagian jenis-jenis, persebaran, dan produktifitas akuifer.
3. Destiasari, 2010. Detail Engineering Design Sumur Dalam di Kelurahan Nongkosawit, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Membahas tentang perencanaan pembuatan sumur dalam yang meliputi penyelidikan bawah permukaan, analisis data penyelidikan, pembuatan desain rancangan sumur, dan perhitungan rencana anggaran biaya yang diperlukan.