PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA KERJA
PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KOTA SEMARANG
TAHUN 2013
PEMERINTAH KOTA SEMARANG
1
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR 23 TAHUN 2013
TENTANG
PERUBAHAN PERATURAN WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2012
TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2013
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
WALIKOTA SEMARANG,
Menimbang :
a.
bahwa berkenaan dengan perkembangan yang tidak
sesuai dengan Asumsi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Kota Semarang Tahun 2013 dan dalam rangka
melaksanakan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
54
Tahun
2010
tentang
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan,
Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi
Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka
Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2012
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Semarang Tahun 2013, perlu ditinjau kembali;
b.
bahwa untuk melaksanakan maksud tersebut diatas,
maka perlu dibentuk Peraturan Walikota Semarang
tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Semarang
Nomor
16
Tahun
2012
tentang
Rencana
Kerja
Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2013.
Mengingat
:
1.
Undang-Undang
Nomor
16
Tahun
1950
tentang
Pembentukan
Daerah-daerah
Kota
Besar
dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa
Barat dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2.
Undang-Undang
Nomor
28
Tahun
1999
tentang
Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan
Lembaran Negera Republik Indonesia Nomor 3851);
2
4.
Undang-Undang
Nomor
1
Tahun
2004
tentang
Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4355 );
5.
Undang-Undang
Nomor
15
Tahun
2004
tentang
Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4410);
6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional, (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana
telah diubah beberapa kali, terakhir dengan
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844);
8.
Undang-Undang
Nomor
33
Tahun
2004
tentang
Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Undang-Undang
Nomor
12
Tahun
2011
tentang
Pembentukan
Peraturan
Perundang-undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4389);
10.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1976
Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3079);
3
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang
Tahapan Tata Cara Penyusunan Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4817);
13.
Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2010
–
2014;
14.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006
tentang
Pedoman
Pengelolaan
Keuangan
Daerah
sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam
Negeri Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
15.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010
tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8
Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan,
Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah;
16.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011
tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial
yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah;
17.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012
tentang
Pedoman
Penyusunan,
Pengendalian
dan
Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun
2013;
18.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 3 Tahun
2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Provinsi Jawa Tengah Tahun 2005
–
2025 ( Lembaran
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 Nomor 3 Seri
E, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 9);
19.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun
2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008 - 2013 (
Lembaran Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009
Nomor 4, Tambahan Lembaran Daerah Nomor 21 );
4
21.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
(RPJPD) Kota Semarang Tahun 2005
–
2025 (Lembaran
Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);
22.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011
tentang
Rencana
Pembangunan
Jangka
Panjang
Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun 2010
–
2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun
2011Nomor 12, Tambahan Lembaran Daerah Kota
Semarang Nomor 59);
23.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 14 Tahun 2011
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota
Semarang Tahun 2011
–
2031 (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2011 Nomor 14, Tambahan Lembaran
Daerah Kota Semarang Nomor 61);
24.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013
tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota
Semarang Tahun Anggaran 2013 (Lembaran Daerah Kota
Semarang Tahun 2013 Nomor 1);
25.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2012
tentang Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota
Semarang Tahun 2013 (Berita Daerah Kota Semarang
Tahun 2012 Nomor 16);
26.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 2 Tahun 2013
tentang Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2013 (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 2).
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
PERATURAN WALIKOTA TENTANG PERUBAHAN PERATURAN
WALIKOTA SEMARANG NOMOR 16 TAHUN 2012 TENTANG
RENCANA
KERJA
PEMBANGUNAN
DAERAH
KOTA
SEMARANG TAHUN 2013.
Pasal I
Beberapa ketentuan dalam Peraturan Walikota Nomor 16 Tahun 2012 tentang
Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2013 (Berita
Daerah Kota Semarang Tahun 2012 Nomor 16), diubah sebagai berikut :
5
Pasal 2A
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Kota Semarang
Tahun 2013 disusun dengan Sistematika sebagai berikut :
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2013 KOTA SEMARANG
SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
BAB III
RANCANGAN
PROGRAM
DAN
KEGIATAN
PRIORITAS
DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN 2013 KOTA SEMARANG
BAB IV
PENUTUP
2.
Diantara Pasal 3 dan Pasal 4, disisipkan 1 (satu) Pasal, Yakni Pasal 3A
sehingga berbunyi sebagai berikut :
Pasal 3A
Isi beserta uraian Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah
(RKPD) Kota Semarang Tahun 2013 sebagaimana tercantum dalam
Lampiran Peraturan Walikota ini dan merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari Peraturan Walikota ini.
Pasal II
Peraturan Walikota ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan
Walikota ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kota Semarang.
Ditetapkan di Semarang
pada tanggal 11 Juli 2013
Plt. WALIKOTA SEMARANG
WAKIL WALIKOTA
ttd
HENDRAR PRIHADI
Diundangkan di Semarang
pada tanggal 11 Juli 2013
SEKRETARIS DAERAH KOTA SEMARANG
ttd
ADI TRI HANANTO
6
LAMPIRAN
PERATURAN WALIKOTA SEMARANG
NOMOR
: 23
TANGGAL
: 11 Juli 2013
PERUBAHAN RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(RKPD)
KOTA SEMARANG TAHUN 2013
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
I-1
1.1.
Latar Belakang
I-1
1.2.
Dasar Penyusunan
I-2
1.3.
Maksud, Tujuan, dan Dasar Pertimbangan
Perubahan
I-4
1.4.
Gambaran
Perubahan
Kerangka
Ekonomi
Makro
I-9
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2013 KOTA
SEMARANG SAMPAI DENGAN TRIWULAN KEDUA
II-1
2.1.
Pengantar
II-1
2.2.
Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan
berdasarkan SKPD
II-2
BAB III
RANCANGAN PROGRAM DAN KEGIATAN
PRIORITAS DALAM PERUBAHAN RKPD TAHUN
2013 KOTA SEMARANG
III-1
3.1.
Perubahan Pendapatan
III-1
3.2.
Perubahan Belanja
III-2
3.3.
Perubahan Pembiayaan
III-3
3.4.
Perubahan Anggaran Berdasarkan SKPD
III-4
DAFTAR TABEL
Tabel I.1.
Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro
Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2011 - 2014
I-7
Tabel II.1.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Pendidikan
II-1
Tabel II.2.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Kesehatan
II-2
Tabel II.3.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program RSUD
II-3
Tabel II.4.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Bina
Marga
II-3
Tabel II.5.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber
Daya Mineral
II-4
Tabel II.6.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Kebakaran
II-4
Tabel II.7.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Tata
Kota dan Perumahan
II-5
Tabel II.8.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Penerangan Jalan dan Pengelolaan Reklame
II-6
Tabel II.9.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah
II-6
Tabel II.10.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika
II-7
Tabel II.11.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Badan
LIngkungan Hidup
II-8
Tabel II.12.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Kebersihan dan Pertamanan
II-8
Tabel II.13.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Kependudukan dan Pencatatan Sipil
II-9
Tabel II.14.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Badan
Pemberdayaan
Masyarakat
Perempuan
dan
Keluarga Berencana
II-9
Tabel II.15.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Sosial, Pemuda, dan Olahraga
II-10
Tabel II.16.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Badan
Penanggulangan Bencana Daerah
Tabel II.17.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi
II-11
Tabel II.18.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
II-12
Tabel II.19.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Badan Pelayanan Perijinan Terpadu
II-12
Tabel II.20.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata
II-13
Tabel II.21.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Badan
Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat
II-14
Tabel II.22.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Satuan
Polisi Pamong Praja
II-14
Tabel II.23.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Hukum
II-15
Tabel II.24.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Tata Pemerintahan
II-15
Tabel II.25.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Perekonomian
II-16
Tabel II.26.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Pembangunan
II-16
Tabel II.27.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Kesejahteraan Rakyat
II-17
Tabel II.28.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Hubungan Masyarakat
II-17
Tabel II.29.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Pengolah Data Elektronik
II-18
Tabel II.30.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Bagian
Kerjasama
II-18
Tabel II.31.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Bagian Organisasi
II-18
Tabel II.32.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Bagian Umum
Protokol
II-19
Tabel II.33.
Evaluasi
Capaian
Pelaksanaan
Bagian
Perlengkapan
II-19
Tabel II.34.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Bagian Rumah
Tangga dan Santel
II-20
Tabel II.35.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Bagian Otonomi
Daerah
II-20
Tabel II.37.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Dinas Pendapatan
dan Pengelolaan Aset Daerah
II-21
Tabel II.38.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Inspektorat
II-22
Tabel II.39.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Semarang
Selatan
II-22
Tabel II.40
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Semarang
Utara
II-23
Tabel II.41.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Semarang
Barat
II-24
Tabel II.42.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Semarang
Timur
II-25
Tabel II.43.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Semarang
Tengah
II-26
Tabel II.44.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Gunungpati
II-26
Tabel II.45.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kec. Tugu
II-27
Tabel II.46.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kecamatan Mijen
II-28
Tabel II.47.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kecamatan Genuk
II-28
Tabel II.48.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kecamatan Gajah
mungkur
II-29
Tabel II.49.
Evaluasi
Capaian
Pelaksanaan
Kecamatan
Tembalang
II-29
Tabel II.50.
Evaluasi
Capaian
PelaksanaanKecamatan
Candisari
II-30
Tabel II.51.
Evaluasi
Capaian
PelaksanaanKecamatan
Banyumanik
II-31
Tabel II.52.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kecamatan Ngalian
II-31
Tabel II.53.
Evaluasi
Capaian
Pelaksanaan
Kecamatan
Gayamsari
II-32
Tabel II.54.
Evaluasi
Capaian
Pelaksanaan
Kecamatan
Pedurungan
II-33
Tabel II.55.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Badan Kepegawaian
Daerah
II-33
Tabel II.56.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kantor Pendidikan
Dan Latihan
II-34
Tabel II.57.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Kantor Ketahanan
Pangan
II-35
Tabel II.58.
Hasil Analsis Kinerja Kantor Perpustakaan dan
Arsip
Tabel II.59.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Dinas Pertanian
II-35
Tabel II.60.
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Dinas Pasar
II-36
Tabel II.61.
Evaluasi Capaian PelaksanaanDinas perindustrian
dan perdagangan
II-56
Tabel III.1.
Proyeksi
Perubahan
Penerimaan
Pendapatan
Daerah Tahun 2013
III-1
Tabel III.2.
Proyeksi Perubahan Belanja daerah Tahun 2013
III-2
Tabel III.3.
Proyeksi Perubahan Pembiayaan Daerah tThun
2013
III-3
Tabel III.4.
Plafon
Anggaran
Sementara
Berdasar
SKPD
(Belanja Langsung)
III-3
Tabel III.5.
Program SKPD Pada RKPD Perubahan Kota
Semarang Tahun 2013 Kelanjutan Tahun 2012
III-5
Tabel III.6.
Program berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dengan Program Kegiatan yang Bergeser
antar SKPD
III-6
Tabel III.7.
Program berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dengan Program Kegiatan yang Baru
III-6
Tabel III.8.
Program SKPD Pada RKPD Perubahan Kota
Semarang
Yang Tetap (Tidak Berubah)
III-7
Tabel III.9.
Program berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dengan Plafon Anggaran Berkurang
III-15
Tabel III.10
Program berdasarkan Satuan Kerja Perangkat
Daerah dengan Plafon Anggaran Bertambah
III.17
Tabel III.11
Plafon Anggaran SKPD Berdasar Program dan
Kegiatan Perubahan Tahun Anggaran 2013
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) adalah dokumen
perencanaan daerah untuk periode 1 (satu) tahun atau disebut dengan rencana
pembangunan tahunan daerah. RKPD merupakan pelaksanaan amanat dari
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional yang menjadi salah satu rangkaian dari dokumen
perencanaan pembangunan daerah. Dokumen RKPD merupakan dokumen
perencanaan yang penyusunannya mengacu kepada Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah (RPJMD).
Dalam kerangka perencanaan pembangunan daerah, RKPD mempunyai fungsi
pokok sebagai berikut:
1.
Menjadi acuan bagi seluruh pelaku pembangunan, karena memuat seluruh
kebijakan publik;
2.
Menjadi pedoman dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD), karena memuat arah kebijakan pembangunan daerah satu tahun; dan
3.
Menciptakan kepastian kebijakan, karena merupakan komitmen pemerintah
daerah.
Perencanaan pembangunan pada tingkat kabupaten/kota harus sejalan
dengan proses penyusunan perencanaan pada tingkat nasional maupun provinsi.
Penyusunan RKPD Kota Semarang Tahun 2013 merupakan pelaksanaan tahun
ketiga dari Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015, dan merupakan kelanjutan RKPD
Tahun 2012.
Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 25, RKPD merupakan pedoman dalam
penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) dalam
rangka mewujudkan tercapainya tujuan bernegara sehingga RKPD sebagai
dokumen perencanaan operasional tahunan menjadi pedoman dalam penyusunan
Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara
(PPAS) serta APBD.
Sebagai dokumen resmi daerah, RKPD Tahun 2013 mempunyai kedudukan
yang strategis untuk menjembatani antara perencanaan strategis jangka menengah
(RPJMD) dengan perencanaan dan penganggaran tahunan (KUA dan PPAS serta
APBD Tahun 2013). RKPD Tahun 2013 berfungsi sebagai penjabaran RPJMD,
khususnya tahun ketiga kedalam rencana operasional yang memuat Arah
Kebijakan Ekonomi Daerah dan Keuangan Daerah, Prioritas dan Sasaran
Pembangunan Daerah, serta Rencana Program dan Kegiatan Prioritas Daerah.
Seiring dengan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan
Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, terjadi perubahan
paradigma pemerintahan dari sentralisasi menjadi desentralisasi dimana hal ini
menjadi angin segar bagi Pemerintah Daerah di Indonesia termasuk bagi
Pemerintah Kota Semarang. Sehingga perubahan tersebut akan menjadi peluang
Kota Semarang dalam mengoptimalkan kondisi atau potensi yang ada.
Dalam Permendagri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan,
Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan Daerah Tahun 2013
dijelaskan tentang Perubahan RKPD Tahun 2013 dapat dilakukan apabila
berdasarkan hasil evaluasi pelaksanaannya pada tahun berjalan menunjukkan
adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, yang meliputi:
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.2
2.
Keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan; dan/atau
3.
Keadaan darurat dan keadaan luar biasa sebagaimana ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan;
4.
Pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target
kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran
kegiatan.
Pemerintah Kota Semarang dalam pelaksanaan sampai dengan satu semester
pada tahun perencanaan atau tahun berjalan (2013) ini telah ditemukan berbagai
kondisi yang layak dijadikan dasar pertimbangan untuk melakukan perubahan
atas dokumen RKPD Tahun 2013 Kota Semarang. Kondisi ini diperoleh dari hasil
evaluasi atas kinerja pelaksanaan program dan kegiatan sampai dengan triwulan
ke dua tahun 2013, dimana beberapa poin yang ditemukan, antara lain sebagai
berikut:
1.
Perkembangan keadaan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah yang berdampak terhadap pagu yang mengakibatkan terjadinya
penambahan atau pengurangan target kinerja dan pagu kegiatan,
penambahan atau penghapusan kegiatan;
2.
Faktor lain yang mengakibatkan perlunya dilakukan pergeseran kegiatan
antar SKPD, perubahan lokasi dan/atau kelompok sasaran, dan penghapusan
kegiatan;
3.
Adanya kegiatan pada tahun 2012 yang belum dapat diselesaikan, sehingga
harus dilanjutkan pada tahun 2013 tapi belum dimasukkan dalam dokumen
RKPD atau APBD tahun 2013; dan/atau
4.
Kegiatan baru yang harus ditampung dalam Perubahan RKPD Tahun 2013
sebagai upaya untuk mempercepat pencapaian visi dan misi daerah.
Sehubungan dengan hal di atas, maka perlu dilakukan penyusunan
Perubahan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD) Tahun 2013 Kota
Semarang. Perubahan RKPD Tahun 2013 ini dirasakan sangat penting untuk
konsistensi dan keselarasan serta kesinambungan upaya pencapaian visi dan misi
Kota Semarang dengan lebih efisien dan efektif.
Pada sisi lain, penyusunan dokumen Perubahan RKPD Tahun 2013 ini
merupakan pedoman bagi penyusunan dokumen perencanaan pembangunan
selanjutnya, yang meliputi Kebijakan Umum Perubahan APBD Tahun 2013,
Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Tahun 2013, serta Perubahan
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun 2013, sesuai dengan amanat
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional.
1.2.
Dasar Penyusunan
Penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang mendasarkan pada
beberapa regulasi sebagai berikut:
1.
Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah
Kota Besar dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat
dan Daerah Istimewa Yogyakarta;
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang
Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negera
Republik Indonesia Nomor 3851);
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia, Nomor 4287);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.3
Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4410);
6.
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);
7.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4844);
8.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintahan Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4438);
9.
Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
10.
Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir
dan Pulau-pulau Kecil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007
Nomor 84, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4739);
11.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
12.
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang Perluasan Kotamadya
Daerah Tingkat II Semarang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1976 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3079);
13.
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 1992 tentang Pembentukan
Kecamatan di Wilayah Kabupaten-Kabupaten Daerah Tingkat II Purbalingga,
Cilacap, Wonogiri, Jepara, dan Kendal serta Penataan Kecamatan di Wilayah
Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah
Tingkat I Jawa Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1992
Nomor 89);
14.
Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578);
15.
Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan
dan penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4585);
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2007 Nomor 82) ;
17.
Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741) ;
18.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2008 tentang
Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.4
20.
Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5272);
21.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011
tentang Perubahan kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
22.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara
Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah;
23.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 450), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam
Negeri Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2012 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman
Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial yang Bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 540);
24.
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2012 tentang Pedoman
Penyusunan, Pengendalian Dan Evaluasi Rencana Kerja Pembangunan
Daerah Tahun 2013.
25.
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 4 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2013;
26.
Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Rencana
Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013;
27.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 9 Tahun 2007 tengan Tata Cara
Penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Semarang
(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2008 Nomor 3, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 13);
28.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran 2013
(Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 1);
29.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Semarang Tahun
2010-2015 (Lembaran Daerah Kota Semarang tahun 2011 Nomor 12,
Tambahan Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 59);
30.
Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Semarang Tahun
2005-2025 (Lembaran Daerah Kota Semarang Tahun 2010 Nomor 8, Tambahan
Lembaran Daerah Kota Semarang Nomor 43);
31.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 16 Tahun 2012 tentang Rencana Kerja
Pembangunan Daerah Kota Semarang Tahun 2013 (Berita Daerah Kota
Semarang Tahun 2012 Nomor 16);
32.
Peraturan Walikota Semarang Nomor 2 Tahun 2013 tentang Penjabaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Semarang Tahun Anggaran
2013 (Berita Daerah Kota Semarang Tahun 2013 Nomor 2).
1.3.
Maksud, Tujuan, Dan Dasar Pertimbangan Perubahan
Maksud, tujuan, dan dasar pertimbangan dilakukannya perubahan RKPD
Tahun 2013 Kota Semarang adalah sebagai berikut:
1.3.1.Maksud
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.5
Rencana Kerja Pembangunan Daerah (P-RKPD)Tahun 2013 Kota Semarang.
Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang sangat penting peranannya sebagai
arah dan pedoman bagi segenap pemangku kepentingan (
stakeholders
)
pembangunan Kota Semarang dalam pelaksanaan pembangunan daerah dalam
tahapan perubahan di tahun 2013.
Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang tetap menjadi bagian utuh dari
upaya pelaksanaan RPJMD Kota Semarang Tahun 2010-2015. Perubahan RKPD
Tahun 2013 memuat dasar pertimbangan perlunya perubahan, hasil evaluasi
pembangunan sampai triwulan kedua, dan perubahan atas program dan kegiatan
yang harus dilakukan pada tahapan pembangunan tahun 2013.
1.3.2.Tujuan
Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang ditujukan untuk memberikan
kerangka
sistematis
sebagai
pedoman
terhadap
arah
penyelenggaraan
pemerintahan, pengelolaan pembangunan, dan pelayanan kepada masyarakat yang
dituangkan dalam bentuk kebijakan Perubahan APBD Tahun 2013. Penyusunan
ini juga bertujuan untuk merangsang partisipasi publik dalam merencanakan,
melaksanakan, mengawasi proses pembangunan. Secara lebih sistematis, tujuan
penyusunan Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang adalah sebagai berikut:
1.
Diperolehnya suatu perubahan rencana pembangunan tahunan yang sesuai
dengan kebutuhan daerah dan perkembangan yang terjadi di daerah, dengan
melihat sumber daya yang ada.
2.
Diperolehnya perubahan atas program dan kegiatan yang menjadi upaya
konkrit untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Semarang tahun
2013.
3.
Tersedianya acuan penyusunan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran Kota
Semarang Tahun 2013 dan Perubahan Prioritas dan Plafon Anggaran
Sementara Kota Semarang Tahun 2013, sebagai dasar dari penyusunan
Perubahan APBD Tahun 2013 Kota Semarang.
1.3.3.Dasar Pertimbangan Perubahan
Perubahan RKPD Tahun 2013 Kota Semarang perlu dilakukan didasarkan pada
adanya hasil evaluasi pelaksanaannya dalam tahun berjalan (2013) menunjukkan
adanya ketidaksesuaian dengan perkembangan keadaan, meliputi:
1.
Adanya perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kerangka ekonomi
daerah dan kerangka pendanaan, prioritas dan sasaran pembangunan, rencana
program dan kegiatan prioritas daerah;
2.
Adanya keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun anggaran
sebelumnya harus digunakan untuk tahun berjalan;
3.
Adanya pergeseran kegiatan antar SKPD, penghapusan kegiatan, penambahan
kegiatan baru/kegiatan alternatif, penambahan atau pengurangan target
kinerja dan pagu kegiatan, serta perubahan lokasi dan kelompok sasaran
kegiatan;
4.
Adanya kegiatan lanjutan Tahun 2012 dan/atau kegiatan baru/alternatif yang
harus ditampung dalam perubahan RKPD Tahun 2013;
5.
Adanya keadaan luar biasa yang menyebabkan estimasi penerimaan dan/atau
pengeluaran dalam APBD mengalami kenaikan atau penurunan lebih besar
dari 50% (lima puluh persen);
6.
Adanya ketentuan Pasal 17 ayat (2) UU No. 17/2003 tentang Keuangan Negara
yang serta pasal 25 ayat (2) UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan
Nasional
mengamanatkan
bahwa
penyusunan
RAPBD
berpedoman kepada RKPD, termasuk Perubahan RAPBD Tahun 2013.
1.4.
Gambaran Perubahan Kerangka Ekonomi Makro
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.6
Krisis ekonomi global yang dampaknya diperkirakan makin meluas di wilayah
Eropa dan Amerika, masih akan berpotensi terhadap melemahnya perekonomian
dunia pada tahun 2013. Kondisi tersebut semakin menjadi perhatian terkait
dengan adanya kebijakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), kenaikan
Tarif Dasar Listrik (TDL), serta persiapan pelaksanaan pemilihan umum legislatif,
presiden dan wakil presiden tahun 2014 yang diperkirakan dapat meningkatkan
tekanan terhadap kondisi perekonomian di Indonesia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia oleh Bank Dunia pada Tahun 2013
diprediksikan mencapai 6,3% dengan asumsi konsumsi domestik dan investasi
masih bertahan kuat. Angka ini lebih rendah dibandingkan perkiraan pemerintah
pada APBN Tahun 2013 sebesar 6,8%. Perkuatan infrastuktur ekonomi nasional
terus diupayakan agar pertumbuhan ekonomi dapat menciptakan pemerataan
kekuatan ekonomi pada semua wilayah dan sektor usaha.
Impor barang Jawa Tengah pada Tahun 2013 diperkirakan masih akan
kembali meningkat sejalan dengan semakin tingginya permintaan barang produksi
dan konsumsi. Di sisi lain, kebijakan impor hortikultura yang mulai berlaku pada
Tahun 2013 diharapkan dapat mengendaalikan kenaikan harga komoditas
hortikultura.
Kondisi perekonomian di Jawa Tengah pada umumnya, dan Kota Semarang
pada khususnya pada akhir tahun 2013 sampai dengan ahun 2014 akan
dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia dan kondisi perekonomian nasional.
Sejalan dengan kondisi tersebut, hal-hal yang masih menjadi tantangan
perekonomian daerah di Jawa Tengah dan Kota Semarang pada khususnya,
adalah:
1.
Berlakunya perdagangan bebas antara Asia Tenggara, China ACFTA 2010 dan
Asia Economic Community
(AEC) 2015;
2.
Masih tingginya permintaan impor produk bahan baku industri;
3.
Longgarnya penerapan kebijakan pengurangan subsidi BBM;
4.
Pengaruh fluktuasi ekonomi global terhadap pertumbuhan ekonomi regional;
5.
Keterlambatan pembangunan infrastruktur;
6.
Alih fungsi lahan yang tidak sesuai peruntukan;
7.
Kerentanan wilayah terhadap bencana;
8.
Kebijakan sektoral yang kurang sinkron.
Sejalan dengan berbagai tantangan tersebut, beberapa kondisi yang dapat
menjadi peluang adalah:
1.
Semakin meningkatnya peluang pasar ekspor;
2.
Meningkatnya dukungan program CSR (
Corporate Social Responsibility
) dan
PKBL (Program Kemitraan dan Bina Lingkungan);
3.
Meningkatnya peluang investasi;
4.
Ketergantungan nasional terhadap Jawa Tengah sebagai salah satu provinsi
penyangga pangan;
5.
Meningkatnya daya saing produk industri dan pemantapan struktur
pengembangan industri;
6.
Upah buruh di Kabupaten/Kota lain yang lebih tinggi;
7.
Keterbatasan lahan di provinsi lain;
8.
Tingginya kepadatan pelabuhan di Jakarta dan Surabaya;
9.
Mulai terbukanya kerjasama pemerintah dengan swasta;
10.
Akselerasi dan komitmen dukungan infrastuktur MP3EI dan pengembangan
potensi wilayah;
11.
Meningkatnya komitmen dalam pengembangan wilayah (RTRW).
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.7
Tabel I.1.
Perkembangan dan Prediksi Indikator Makro Ekonomi Jawa Tengah Tahun 2011-2014
No.
Indikator
Tahun
2011
2012
2013*)
2014*)
1.
PDRB atas dasar harga berlaku (triyun Rp)
498,763
556,749
568,416
603,317
PDRB atas dasar harga konstan (triyun Rp)
198,270
210,848
213,412
221,005
2.
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%)
6,0
6,3
5,8
–
6,2
6,3
–
6,7
3.
Inflasi (%)
2,68
4,24
5+1
5+1
4.
PDRB per kapita atas dasar harga berlaku
(juta Rp)
15,099
16,726
17,554
18,632
PDRB per kapita atas dasar harga konstan
(juta Rp)
6,002
6,337
6,591
6,825
5.
Kebutuhan investasi (Triliyun Rp)
89,170
110,805
114,401
119,50
6.
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
5,93
5,63
5,60
<5,60
7.
Kemiskinan
16,21
14,98
13,27
11,58-11,37
8.
Nilai Tukar Petani (NTP)
106,62
106,37
106,14
106,91
Sumber: BPS Jawa Tengah (diolah) Keterangan : *) angka prediksi
Kegiatan investasi diperkirakan masih akan terus berkembang sejalan dengan
komitmen Jawa Tengah untuk meningkatkan daya saing melalui pengembangan
iklim investasi yang kondusif serta kegiatan perekonomian yang mampu
mengedepankan peningkatan keunggulan kompetitif, peningkatan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu (PTSP), pengembangan berbagai infrastuktur pendukung
investasi, optimalisasi sumber energi baru serta pengembangan potensi IKM dan
UMKM disamping tetap mempertahankan kondusivitas keamanan dan politik.
Visit Jawa Tengah 2013 sebagai event pariwisata diharapkan mampu menarik
kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri serta dapat memberikan dukungan
pada bergeraknya berbagai sektor riil Jawa Tengah yang secara langsung dapat
memberikan manfaat bagi pelaku usaha dan masyarakat secara khusus di Kota
Semarang. Sehingga hal tersebut secara positif akan berkonstribusi pada
pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah serta di dukung pula oleh mulai beroperasinya
berbagai infrastruktur pendukung perekonomian daerah.
Mengacu pada kondisi tersebut serta stabilitas wilayah yang cenderung
terjaga, diprediksikan pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah hingga akhir tahun
2013
diperkirakan
akan
berada
pada
kisaran
5,8-6,2%,
dengan
mempertimbangkan bahwa konsumsi rumah tangga tidak meningkat secara
signifikan. Kebutuhan investasi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi
tersebut, diprediksikan sejumlah Rp. 114 Triliyun
Dengan terjaganya tingkat pertumbuhan ekonomi yang konstan serta
stabilitas dan ketersediaan barang modal produksi, diharapkan akan membuka
berbagai lapangan kerja, sehingga dapat menurunkan Tingkat Pengangguran
Terbuka hingga akhir 2013 menjadi di bawah 5,60% dari total jumlah angkatan
kerja dan jumlah penduduk miskin menjadi 13,27%.
Mendasarkan pada kondisi yang mempengaruhi kondusivitas perekonomian
Jawa Tengah, maka inflasi Jawa Tengah hingga akhir 2013 diprediksikan pada
kisaran 5+1%, dengan tekanan inflasi isu ketersediaan dan distribusi bahan pokok
utama, dampak kenaikan BBM, pelemahan rupiah, jumlah uang beredar; adanya
fluktuasi harga pada jenis komuditas
volatile foods
dan kemungkinan
meningkatnya harga bahan baku produksi.
Pada harga kelompok barang
administered price
diprediksikan dapaat
terkendali bila tidak ada kebijakan untuk menikkan harga yang dapat memicu
terjadinya inflasi, khususnya pada komponen bahan baakar minyak. Sehingga
upaya untuk meningkatkan efisiensi penggunaan baahan bakar minyak dan
substansinya semakin mendesak.
Berangkat dari perubahan asumsi dan tantangan dari perkembangan kondisi
perekonomian makro Nasional dan Provinsi Jawa Tengah, dimana hal ini
berimplikasi pada kondisi perekonomian di Kota Semarang. Oleh karenanya perlu
untuk melihat dan melakukan penyesuaian dalam target serta asumsi
perekonomian. Upaya tersebut dilakukan sebagai langkah untuk mengawal
pencapaian target dan tujuan pembangunan yang dimuat dalam Rencana Program
Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2010-2015. Visi pembangunan di Kota
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.8
Perdagangan dan Jasa Yang Berbudaya Menuju Masyarakat Sejahtera
”
, yang
dijabarkan dalam Sapta Program yang meliputi Penanggulangan Kemiskinan dan
Pengangguran, Penanganan Rob dan Banjir, Peningkatan Pelayanan Publik,
Peningkatan Infrastruktur, Pengarusutamaan Gender, Peningkatan Pelayanan
Pendidikan serta Peningkatan Pelayanan Kesehatan. Implementasi perwujudan
pencapaian visi dijabarkan dalam program dan kegiatan yang dilaksanakan dengan
kerangka pendanaan dalam APBD setiap tahunnya dengan memerhatikan
keterpaduan dan sinkronisasi dengan program Pemerintah Pusat dan Provinsi.
Berdasarkan perkembangan kondisi ekonomi makro yang disajikan di atas,
maka pada tahun 2013 dan 2014 Pemerintah Kota Semarang akan menghadapi
berbagai tantangan yang meliputi:
1.
Perlambatan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi
. Perlambatan percepatan
ekonomi akan terjadi pada bidang investasi, industri pengolahan nonmigas,
daya saing ekspor, penguatan penyerapan belanja daerah, serta pemantapan
ketahanan pangan dan energi. Pelambatan ekonomi biasanya akan diikuti
inefisiensi, inflasi dan juga pengangguran yang akan memperlambat kemajuan
dan kemampuan pembangunan.
2.
Stabilitas Ekonomi
. Perhatian perlu diberikan pada usaha menjaga stabilitas
harga komoditi pokok dan sekunder, harga komoditi baik migas maupun
non-migas serta arus modal yang dapat membahayakan perekonomian. Stabilitas
ekonomi akan makin rentan menghadapi tekanan di tengah gejolak kondisi
makro ekonomi akibat kenaikan BBM dan fluktuasi rupiah terhadap dolar.
3.
Akselerasi Program Pengurangan Pengangguran dan Kemiskinan
. Kenaikan
BBM serta pelemahan rupiah akan berdampak kepada kontraksi ekonomi
yang kemudian akan bermuara pada daya beli masyarakat. Langkah-langkah
antisipatif perlu dilakukan pada pada upaya-upaya yang mampu menciptakan
lapangan kerja dan angka kemiskinan, dengan memerhatikan kemampuan
anggaran pemerintah yang tersedia.
Kondisi perekomian makro Kota Semarang yang menjadi pertimbangan dan
asumsi dalam perubahan RKPD Kota Semarang tahun 2013 dimana pertumbuhan
ekonomi sampai dengan akhir tahun 2013 diharapkan tetap berada pada target
RPJMD, dengan perkiraan pada angka 6,1%
–
6,3%. Sementara l
aju inflasi “
year on
year
”
pada bulan Juni 2013 berada pada angka sebesar 5,67%, dimana angka ini
lebih tinggi dibandingkan inflasi pada bulan Juni 2012 yang sebesar 4,85%.
Dengan kondisi demikian, inflasi pada tahun 2013 diperkirakan sebesar 6,5
–
7%
dengan pendekatan nilai inflasi Kota Semarang diupayakan tetap berada di bawah
nilai inflasi nasional. Sementara itu Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun
Anggaran sebelumnnya (SiLPA) sebelum perubahan sebesar Rp.252.189.105.000
dimana setelah perubahan terjadi peningkatan sebesar Rp.383.235.226.000
sehingga menjadi Rp.635.424.331.000. Dari sisi penanaman modal, iklim investasi
yang baik di Kota Semarang beberapa tahun ini diharapkan akan menunjang
perekonomian Kota Semarang.
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
I.9
Perubahan sasaran ekonomi makro tahun 2013 Kota Semarang perlu merevisi
atas sasaran ekonomi makro pada awal penetapan RKPD 2013. Semula, sasaran
pertumbuhan ekonomi Kota Semarang tahun 2013 ditargetkan sebesar 6,7-7,4%.
Berdasarkan hasil evaluasi ekonomi makro Kota Semarang sampai dengan triwulan
dua, maka sasaran tersebut di atas direvisi,pertumbuhan ekonomi menjadi sebesar
6,3-6,7% setara dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi Jawa Tengah.
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
II.1
BAB II
EVALUASI HASIL RKPD TAHUN 2013 KOTA SEMARANG SAMPAI
DENGAN TRIWULAN KEDUA
2.1.
Pengantar
Evaluasi hasil RKPD tahun 2013 Kota Semarang sampai dengan triwulan
kedua dilakukan melalui analisa capaian program. Evaluasi dilakukan dengan
menghitung rerata indikator program. Rerata indikator capaian dihitung dengan
membandingkan capaian pada triwulan kedua program kegiatan tahun 2013 pada
tiap SKPD dengan capaian yang harus dicapai pada triwulan kedua tahun 2013
dalam satuan persentase, atau dengan notasi sebagai berikut:
Rerata indikator
capaian= (Nilai yang dicapai triwulan kedua tahun 2013/ target triwulan
kedua tahun 2013) x 100%.
Dengan menggunakan kurva normal, maka
penentuan kategori indeks rerata capaian juga terbagi menjadi 5 kategoru yaitu
Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah. Kelima kategori di atas
dilakukan untuk menentukan kriteria dari pencapaian masing-masing misi.
Adapun kriteria kategori skala penilaian baru sebagai berikut:
(1) Sangat Tinggi ≥47%
(2) Tinggi ≥ 39%
-46%
(3) Sedang ≥ 34%
-38%
(4) Rendah ≥ 26%
-33%
(5) Sangat Rendah ≤25%
Nilai dari hasil perhitungan di setiap indikator program menjadi Nilai dari
program (Rerata indikator kinerja maupun Rerata Indikator capaian). Selanjutnya
nilai dari setiap program, pada akhirnya juga menjadi nilai dari setiap SKPD
(Rerata indikator kinerja maupun Rerata Indikator capaian).
2.2.
Evaluasi Kinerja Program Dan Kegiatan Berdasarkan SKPD
Evaluasi Kinerja Program dan Kegiatan pada tahun 2013 berdasarkan SKPD
dilingkungan Pemerintah Kota Semarang selengkapnya tersaji pada uraian berikut:
1.
Dinas Pendidikan
Tabel II.1
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Pendidikan
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Kategori
1.01 URUSAN PENDIDIKAN 306.014.158.000 17.296.450.410 5,65 Sangat
Rendah
1.01.01.01 Program pelayanan administrasi perkantoran
10.877.332.000 3.619.703.141 33,28 Sedang 1.01.01.02 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
3.281.455.000 241.468.500 7,36 Sangat Rendah 1.01.01.06 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
260.000.000 138.988.900 53,46 Sangat Tinggi 1.01.01.15 Program pendidikan anak usia dini 1.800.000.000 103.100.250 5,73 Sangat
Rendah 1.01.01.16 Program wajib belajar pendidikan
dasar sembilan tahun
218.472.701.000 11.167.842.169 5,11 Sangat Rendah 1.01.01.17 Program pendidikan menengah 41.365.764.000 310.080.600 0,75 Sangat Rendah 1.01.01.18 Program pendidikan non formal 1.602.032.000 114.240.450 7,13 Sangat Rendah 1.01.01.20 Program peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan
14.755.028.000 263.487.750 1,79 Sangat Rendah 1.01.01.22 Program manajemen pelayanan
pendidikan
13.599.846.000 1.337.538.650 9,83 Sangat Rendah
Jumlah Rata-rata 306.014.158.000 17.296.450.410 5,65 Sangat
Rendah
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
II.2
dan sedang, sedangkan 7 program lainnya masuk dalam kategori sangat rendah.
Adapun program yang masuk dalam kategori sangat rendah adalahProgram
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program pendidikan anak usia dini,
Program wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun, Program pendidikan
menengah, Program pendidikan non formal, Program peningkatan mutu pendidik
dan tenaga kependidikan, dan Program manajemen pelayanan pendidikan. Secara
keseluruhan, hasil evaluasi terhadap pelaksanaan program pada SKPD Dinas
Pendidikan masuk dalam kategori
sangat rendah
dengan nilai
5,56.
2.
Dinas Kesehatan
Tabel II.2
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Kesehatan
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Kategor
i
1.02 URUSAN KESEHATAN 92.391.462.000 12.726.832.486 13,77 Sangat
Rendah
1.02.01.01 Program pelayanan administrasi perkantoran
1.031.510.000 434.160.119 42,09 Tinggi 1.02.01.02 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
2.498.806.050 240.303.000 9,62 Sangat Rendah 1.02.01.05 Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur
444.498.000 - - 1.02.01.06 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
232.566.500 100.969.000 43,42 Tinggi 1.02.01.15 Program obat dan perbekalan
kesehatan
5.650.113.150 34.165.400 0,60 Sangat Rendah 1.02.01.16 Program upaya kesehatan masyarakat 54.957.886.000 9.803.493.317 17,84 Sangat
Rendah 1.02.01.19 Program promosi kesehatan dan
pemberdayaan masyarakat
1.636.255.350 342.217.250 20,91 Sangat Rendah 1.02.01.20 Program perbaikan gizi masyarakat 578.206.000 135.082.600 23,36 Sangat
Rendah 1.02.01.21 Program pengembangan lingkungan
sehat
652.563.500 143.945.850 22,06 Sangat Rendah 1.02.01.22 Program pencegahan dan
penanggulangan penyakit menular
3.359.521.000 840.932.250 25,03 Rendah 1.02.01.23 Program standarisasi pelayanan
kesehatan
508.932.000 136.201.500 26,76 Rendah 1.02.01.25 Program pengadaan, peningkatan dan
perbaikan sarana dan prasarana puskesmas / puskesmas pembantu dan jaringannya
19.105.424.000 17.363.000 0,09 Sangat Rendah 1.02.01.29 Program peningkatan pelayanan
kesehatan anak balita
500.000.000 184.279.000 36,86 Sedang 1.02.01.30 Program peningkatan pelayanan
kesehatan lansia
125.000.000 42.536.500 34,03 Sedang 1.02.01.31 Program pengawasan dan
pengendalian kesehatan makanan
52.683.000 10.240.100 19,44 Sangat Rendah 1.02.01.32 Program peningkatan keselamatan
ibu melahirkan dan anak
574.386.000 148.712.000 25,89 Rendah 1.02.01.33 Program informasi kesehatan 483.111.450 112.231.600 23,23 Sangat Rendah
Jumlah Rata-rata 92.391.462.000 12.726.832.486 13,77 Sangat
Rendah
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
II.3
3.
RSUD
Tabel II.3
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program RSUD
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Katego
ri
1.02 URUSAN KESEHATAN 76.465.032.000 27.118.064.084 35,46 Sedang
1.02.02.02 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur
190.600.000 454.000 0,24
Sangat Rendah 1.02.02.26 Program pengadaan, peningkatan
sarana dan prasarana rumah sakit / rumah sakitjiwa/ rumah sakit paru-paru / rumah sakit mata
30.617.060.000 2.449.781.600 8,00
Sangat Rendah 1.02.02.28 Program kemitraan peningkatan
pelayanan kesehatan
555.360.000 162.000 0,03
Sangat Rendah 1.02.02.34 Program peningkatan pelayanan blu 45.102.012.000 24.667.666.484
54,69
Sangat Tinggi
Jumlah Rata-rata 76.465.032.000 27.118.064.084 35,46 Sedang
Hasil evaluasi pelaksanaan program pada RSUD yang mengampu urusan
kesehatan dan terdiri dari 4 program dapat dikategorikan
Sedang
dengan nilai
35,46
. Hal ini dapat terlihat dari 1 program yang dikategorikan sangat tinggi dan 3
program lainnya dikategorikan sangat rendah. Adapun program yang dikategorikan
sangat rendah tersebut adalah Program peningkatan sarana dan prasarana
aparatur, Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah
sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata, dan Program
kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan.
4.
Dinas Bina Marga
Tabel II.4
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Bina Marga
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Kategori
1.03 URUSAN PEKERJAAN UMUM 226.227.106.000 6.773.667.726 2,99 Sangat
Rendah
1.03.01.01 Program pelayanan administrasi perkantoran
730.155.000 215.164.179 29,47
Rendah 1.03.01.02 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
847.285.000 368.649.287 43,51
Tinggi 1.03.01.05 Program peningkatan kapasitas
sumber daya aparatur
100.000.000 14.180.800 14,18
Sangat Rendah 1.03.01.06 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
116.000.000 8.587.950 7,40
Sangat Rendah 1.03.01.15 Program pembangunan jalan dan
jembatan
146.276.496.000 2.934.837.800 2,01
Sangat Rendah 1.03.01.18 Program rehabilitasi / pemeliharaan
jalan dan jembatan
25.555.170.000 2.257.090.310 8,83
Sangat Rendah 1.03.01.22 Program pembangunan sistem
informasi / data base jalan dan jembatan
405.000.000 29.122.000 7,19
Sangat Rendah 1.03.01.23 Program peningkatan sarana dan
prasarana kebinamargaan
2.035.000.000 632.942.400 31,10
Rendah 1.03.01.29 Program pengembangan wilayah
strategis dan cepat tumbuh
49.762.000.000 122.692.600 0,25
Sangat Rendah 1.03.01.34 Program rehabilitasi / pemeliharaan
Perubahan RKPD Kota Semarang Tahun 2013
II.4
informasi/database jalan dan jembatan, Program pengembangan wilayah strategis
dan cepat tumbuh. Secara keseluruhan, hasil evaluasi pelaksanaan program pada
SKPD ini dikategorikan
sangat rendah
dengan nilai
2,99
.
5.
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral
Tabel II.5
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air dan
Energi Sumber Daya Mineral
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Katego
ri
1.03 URUSAN PEKERJAAN UMUM 128.471.766.000 3.168.628.098 2,47 Sangat
Rendah
1.03.02.01 Program pelayanan administrasi perkantoran
827.919.000 147.826.848 17,86
Sangat Rendah 1.03.02.02 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
1.796.415.000 201.579.651 11,22
Sangat Rendah 1.03.02.06 Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
137.294.000 24.351.500 17,74
Sangat Rendah 1.03.02.16 Program pembangunan saluran drainase
/ gorong-gorong
7.200.676.000 - - 1.03.02.24 Program pengembangan dan pengelolaan
jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya
18.829.513.000 503.946.650 2,68
Sangat Rendah 1.03.02.25 Program penyediaan dan pengelolaan air
baku
16.500.565.000 4.909.405 0,03
Sangat Rendah 1.03.02.27 Program pengembangan kinerja
pengelolaan air minum dan air limbah
5.792.918.000 - - 1.03.02.28 Program pengendalian banjir 70.956.466.000 1.902.441.494
2,68
Sangat Rendah 1.03.02.33 Program peningkatan sarana dan
prasarana drainase
6.430.000.000 383.572.550 5,97
Sangat Rendah
2.03 URUSAN ENERGI DAN SUMBERDAYA
MINERAL
480.000.000 - -
2.03.00.15 Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan
280.000.000 - - 2.03.00.16 Program pengawasan dan penertiban
kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
200.000.000 - -
Jumlah Rata-rata 128.951.766.000 3.168.628.098 2,46 Sangat
Rendah
Hasil evaluasi pelaksanaan program pada SKPD Dinas Pengelolaan Sumber
Daya Air dan Energi Sumber Daya Mineral, yang melaksanakan urusan Pekerjaan
Umum dan Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral secara keseluruhan
dikategorikan
sangat rendah
dengan nilai
2,46
. Hal ini dapat dilihat dari
keseluruhan 11 program yang dilaksanakan dalam SKPD ini masuk dalam kategori
sangat rendah, seperti Program pelayanan administrasi perkantoran, Program
peningkatan sarana dan prasarana aparatur, Program peningkatan pengembangan
sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan, Program pembangunan saluran
drainase/gorong-gorong, Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi,
rawa dan jaringan pengairan lainnya, Program penyediaan dan pengelolaan air
baku, Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah,
Program pengendalian banjir, Program peningkatan sarana dan prasarana
drainase, Program pembinaan dan pengawasan bidang pertambangan, dan Program
pengawasan dan penertiban kegiatan rakyat yang berpotensi merusak lingkungan
6.
Dinas Kebakaran
Tabel II.6
Evaluasi Capaian Pelaksanaan Program Dinas Kebakaran
Kode Urusan/Program/Kegiatan Anggaran Murni
(Rp.)
Realisasi Anggaran Murni
SPJ % Kategori
1.04 URUSAN PERUMAHAN 5.879.441.000 1.914.906.879 32,57 Rendah
1.04.01.01 Program pelayanan administrasi perkantoran
1.063.713.000 228.615.879 21,49 Sangat Rendah 1.04.01.02 Program peningkatan sarana dan
prasarana aparatur
2.193.682.000 648.425.600 29,56 Rendah 1.04.01.03 Program peningkatan disiplin
aparatur