• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Dental Anxiety Pada Pasien Dewasa Muda Yang Akan Dilakukan Ekstraksi Gigi Di Rumah Sakit Immanuel Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Dental Anxiety Pada Pasien Dewasa Muda Yang Akan Dilakukan Ekstraksi Gigi Di Rumah Sakit Immanuel Bandung."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

Skipsi ini berisi tentang gambaran dental anxiety pada dewasa muda yang akan dilakukan ekstraksi gigi di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Sasaran yang menjadi kajian adalah pasien dewasa muda yang berobat di Rumah Sakit Immanuel Bandung. Sedangkan fokus permasalahan adalah kecemasan pasien dewasa muda yang akan berobat ke dokter gigi dan dilakukan ekstraksi gigi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan sampel penelitian berjumlah 37 orang. Tehnik pengumpulan data melalui kuesioner yang diberikan kepada pasien pada saat pasien menunggu giliran untuk dipanggil masuk ke ruangan dokter gigi untuk dilakukan ekstraksi gigi. Berdasarkan hasil penelitian di Rumah Sakit Immanuel Bandung dari 37 orang pasien diperoleh data bahwa sebanyak 20 orang pasien mempunyai nilai skor 10 yang termasuk memiliki tingkat kecemasan yang tinggi. Tingkat kecemasan pasien dipengaruhi oleh pengalaman ekstraksi gigi sebelumnya. Dari hasil penelitian didapatkan nilai skor kecemasan yang lebih tinggi pada pasien yang belum pernah dilakukan pencabutan gigi. Kesimpulannya adalah pasien dewasa muda yang akan dilakukan ekstraksi gigi mempunyai tingkat kecemasan tinggi.

(2)

v

ABSTRACT

This thesis contains an overview of dental anxiety in young adult tooth extraction to be performed in Immanuel hospital in Bandung. The target of this study is young adult patient who are seek treatment in hospitals Immanuel Bandung. While the focus of the problem is anxiety young adult patients who will be treated to the dentist and the tooth will be extracted. This research used descriptive methods with sample research amounted to 37 people. The method of collecting data trough questionnaires given to patients at the time of the patients waiting to be called by dentist and then walked into the room to do the extraction. Based on the research result at Immanuel hospital Bandung from 37 patient obtained data that 20 people a patient has a value score of 10 that includes having a high level of anxiety. The level of anxiety of patients affected by the experience of previous dental extraction. The result showed that anxiety score was higher in patients who had never performed tooth extractions. The conclusion was that young adult patients who had a tooth extraction will be carried high level of anxiety.

(3)

ix DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PERNYATAAN MAHASISWA ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

PRAKATA ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR DIAGRAM ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat penelitian ... 3

1.5 Landasan Teori ... 4

1.6 Metode Penelitian ... 5

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinajuan Umum Anxiety ... 6

2.2.Tinjauan Umum Dental Anxiety ... 7

2.2.1 Etiologi Dental Anxiety ... 8

2.2.2 Faktor yang mempengaruhi Dental Anxiety ... 11

2.2.2.1 Ras ... 11

2.2.2.2 Sosial Ekonomi ... 11

2.2.2.3 Tingkat Pendidikan ... 12

2.2.2.4 Usia ... 12

2.2.2.5 Jenis Kelamin ... 13

(4)

x

2.4 Tinjauan Umum Dewasa Muda ... 15

2.5 Ektraksi Gigi ... 16

2.5.1 Persiapan sebelum pencabutan gigi ... 18

2.5.2 Macam-macam teknik pencabutan gigi ... 19

2.5.3 Tahap Pasca Ekstraksi Gigi ... 20

2.5.4 Komplikasi Pasaca Ekstraksi Gigi ... 22

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 23

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian ... 23

3.3 Alat dan Bahan Penelitian ... 23

3.4 Metode Pengumpulan Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 25

4.2 Pembahasan ... 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 31

5.2 Saran ... 31

DAFTAR PUSTAKA ... 32

LAMPIRAN ... 35

(5)

xi

DAFTAR DIAGRAM

(6)

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Ethical Approval ... 35

Lampiran 2 Inform Consent ... 36

Lampiran 3 Kuesioner Modifikasi Dental Anxiety ... 37

Lampiran 4 Kuesioner Corah Dental Anxiety ... 39

Lampiran 5 Data Penelitian ... 40

(7)

35 LAMPIRAN 1

ETHICAL APPROVAL

(8)

36 LAMPIRAN 2 INFORM CONSENT Email: ethic_fkukmrsi@med. maranatha.edu

KOMISI ETIK PENELITIAN FAKULTAS

KEDOKTERAN

UK MARANATHA - R.S. IMMANUEL BANDUNG

SOP/008/01.0

Berlaku mulai:

Desember 2008

Hal 36 dari 8 Judul:

Formulir Protokol

LAMPIRAN 3

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

UNTUK IKUT SERTA DALAM PENELITIAN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

N a m a :

U s i a :

Alamat :

Pekerjaan :

No. KTP/lainnya :

Dengan sesungguhnya menyatakan bahwa: setelah mendapat keterangan sepenuhnya menyadari, mengerti, dan memahami tentang tujuan, manfaat dan risiko yang mungkin timbul dalam penelitian, serta sewaktu-waktu dapat mengundurkan diri dari keikut sertaannya, maka saya setuju ikut serta dalam penelitian yang berjudul: DERAJAT DENTAL ANXIETY PADA PASIEN DEWASA MUDA YANG AKAN

DILAKUKAN EKSTRAKSI GIGI DI RUMAH SAKIT IMMANUEL BANDUNG. Demikian surat

pernyataan ini kami buat dengan sesungguhnya dan tanpa paksaan.

Bandung, ...

Mengetahui, Yang menyatakan

Penanggung jawab penelitian, Peserta penelitian,

( ) ( )

Saksi-saksi:

1. ……… ( )

(9)

37 LAMPIRAN 3

KUESIONER MODIFIKASI CORAH DENTAL ANXIETY NAMA :

UMUR :

JENIS KELAMIN : PENDIDIKAN :

PERNAH DICABUT GIGI :

1. Ketika anda hendak berkunjung ke dokter gigi untuk pencabutan gigi esok hari, bagaimana perasaan anda pada hari sebelum berkunjung tersebut ?

a. Merasa akan menjadi suatu pengalaman yang menyenangkan b. Saya tidak terlalu memikirkannya

c. Merasa sedikit cemas

d. Merasa takut, tidak menyenangkan dan takut merasa nyeri dan sakit e. Saya akan sangat takut terhadap tindakan yang akan dilakukan oleh dokter

gigi

2. Ketika anda sedang menunggu di ruang tunggu pasien dan menunggu giliran, bagaimana perasaan anda?

a. Tenang

b. Sedikit khawatir c. Tegang

d. Cemas e. Sangat cemas

3. Kapan anda melakukan kunjungan terakhir ke dokter gigi ? a. Sekitar satu minggu yang lalu

b. Satu bulan yang lalu c. Satu tahun yang lalu

(10)

38 e. Belum pernah ke dokter gigi

4. Bagaimana perasaan anda ketika berobat ke dokter gigi untuk di lakukan pencabutan gigi sebelumnya?

a. Biasa saja b. Sedikit cemas c. cemas

d. Lainnya, sebutkan :………..

5. Perawatan terakhir yang dilakukan saat ke dokter gigi : a. Pembersihan karang gigi

b. Penambalan gigi c. Pencabutan gigi

d. Pemasangan kawat gigi e. Pemasangan gigi tiruan

(11)
(12)

40 LAMPIRAN 5

(13)

41 LAMPIRAN 6

(14)

42

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Ratu Syifa Latifah

NRP : 0812030

Tempat dan Tanggal lahir : Cirebon, 18 Desember 1989

Alamat : Jalan Sirnamanah komplek Istana Sukajadi kavling A33 Bandung

Riwayat Pendidikan :

TK Al-azhar, Cirebon, tahun 1995-1996

SD Salman Al-farisi, Bandung, tahun 1996-2002 SMP Salman Al-farisi, Bandung, tahun 2002-2005 SMA Negeri 3, Bandung, tahun 2005-2008

(15)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Anxiety adalah perasaan berupa ketakutan atau kecemasan yang merupakan

respon terhadap ancaman yang akan datang. Kecemasan merupakan respon

normal terhadap peristiwa yang mengancam atau penuh tekanan dan biasanya

berlangsung singkat dan dapat dikendalikan. Kecemasan berfungsi sebagai suatu

mekanisme tanda untuk mempersiapkan seorang individu dalam upaya untuk

merespons secara fisik terhadap bahaya yang dirasakan.1 Anxiety atau rasa cemas

ketika akan menghadapi atau melakukan kunjungan ke dokter gigi disebut dental

anxiety.2

Kecemasan yang dialami oleh pasien perlu dipertimbangkan, sebagian karena

efeknya pada pasien dan sebagian lagi karena efeknya pada dokter gigi. Tidak

perlu diragukan bahwa kecemasan pasien dapat berpengaruh pada perawatan

dokter gigi. Survei umumnya menunjukkan bahwa sebagian besar populasi

menghindari kunjungan rutin ke dokter gigi karena takut. Pada suatu survei yang

dilakukan oleh Todd dan Walker pada tahun 1980 terhadap 6000 orang, 43%

mengatakan bahwa mereka menghindari pergi ke dokter gigi, kecuali mengalami

masalah pada giginya. Dari sampel tersebut 58% mengatakan bahwa sebagian

(16)

2

Telah dilaporkan menurut Freidson. E dan Seeman K pada tahun 1970 bahwa

sekitar 4–9% populasi di Amerika Serikat dan beberapa Negara Eropa Barat tidak

berkunjung ke dokter gigi secara teratur terutama disebabkan rasa takut. 4

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Norwegia pada tahun 1994 oleh

Neverlien. P, dijelaskan bahwa dental anxiety dijumpai lebih sering pada usia

dewasa muda yaitu sekitar umur 19 sampai dengan 30 tahun daripada usia

anak-anak.5 Dental anxiety ini dapat ditimbulkan karena pengalaman buruk sebelumnya

dengan dokter gigi terutama karena rasa sakit ketika perawatannya. Selain karena

pengalaman pribadi, rasa takut terhadap perawatan gigi juga bisa diakibatkan oleh

pengaruh lingkungan.2

Selain itu, dental anxiety juga dapat dipengaruhi oleh faktor jenis kelamin, ras,

tingkat usia, tingkat pendidikan, dan status sosial ekonomi. 6

Umur menjadi faktor penting dalam menentukan gambaran dental anxiety.7

Contohnya pada usia dewasa muda yang dimaksud dengan masa yang penuh

dengan masalah dan ketegangan emosional. Selama tahap dewasa muda, manusia

harus memperoleh pemahaman yang mantap tentang dirinya. 8

Gejala dental anxiety pada pasien dapat dilihat secara klinis yaitu dari gejala

fisologis yang terjadi pada pasien seperti peningkatan tekanan darah dan denyut

nadi, perubahan pada pernafasan, mulut kering, gemetar, dan berkeringat.3

Dental anxiety sering diukur menggunakan Corah dental anxiety scale.9

Modifikasi kuesioner dilakukan untuk pasien yang akan dilakukan tindakan

(17)

3

Berdasarkan informasi pada latar belakang maka penulis tertarik untuk

meneliti gambaran dental anxiety pada pasien dewasa muda yang akan dilakukan

ekstraksi gigi di RS.Immanuel Bandung.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan informasi dan penjelasan yang telah diuraikan di latar belakang

penelitian maka dapat dirumuskan identifikasi masalah sebagai berikut yaitu :

Bagaimana gambaran dental anxiety pada pasien dewasa muda yang akan

dilakukan ekstraksi gigi.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka diperoleh tujuan penelitian

adalah untuk mendapatkan informasi gambaran dental anxiety pada pasien dewasa

muda yang akan dilakukan ekstraksi gigi

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil yang diharapkan penulis dari penelitian ini adalah :

1.) Memberikan informasi untuk komunitas dokter gigi tentang gambaran dental

anxiety pasien dewasa muda yang akan dilakukan ekstraksi gigi

2.) Sebagai bahan pertimbangan bagi para dokter gigi dalam memberikan

perawatan terhadap pasien dewasa muda yang mengalami dental anxiety sehingga

(18)

4

1.5 Landasan Teori

Penelitian ini dilakukan pada pasien yang akan dilakukan pencabutan gigi

karena pencabutan gigi dan penyuntikan adalah aspek perawatan gigi yang paling

ditakuti dan memicu kecemasan.3

Rasa takut menurut Withead (1985) merupakan sesuatu yang kompleks, di

dalamnya terdapat perasaan emosional serta sejumlah perubahan pada tubuh

manusia, dan rasa takut tersebut merupakan mekanisme bela diri yang esensial.10

Kecemasan pada pasien akan meningkat sampai puncak pada ruang tunggu

praktek dokter gigi , dikarenakan pada saat itu biasanya pasien membayangkan

sesuatu yang buruk akan terjadi padanya. 3

Faktor- faktor yang mempengaruhi dental anxiety yaitu jenis kelamin, usia,

dan tingkat pendidikan.6 Weisenberg, dkk menyatakan bahwa pasien wanita

cenderung mempunyai kecemasan yang lebih tinggi daripada pria. Diketahui

bahwa wanita lebih mengekspresikan gangguan meliputi kecemasan, khawatir,

dan rasa takut.9 Di Singapura berdasarkan penelitian Teo. C dan Lui. H pada

tahun 1990 tingkat ketakutan akan perawatan gigi yang tinggi dilaporkan terjadi

pada 78 – 208 dewasa muda per 1000 populasi.5 Hubungan antara dental anxiety

dengan pendidikan belum dapat dipastikan dengan jelas, tetapi dari beberapa

penelitian ditemukan tingginya tingkat dental anxiety berkaitan dengan rendahnya

(19)

5

1.6Metode Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif, dengan memberikan kuesioner modifikasi

Corah dental anxiety. Populasi penelitian adalah pasien dewasa muda yaitu umur

19 tahun sampai dengan 30 tahun yang akan dilakukan ekstraksi gigi di Rumah

Sakit. Immanuel Bandung.

1.7Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai April 2012 di RS.Immanuel

(20)

31 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian ini adalah pasien usia dewasa muda yang akan dilakukan pencabutan gigi di Rumah Sakit Immanuel Bandung

sebagian besar mempunyai gambaran dental anxiety yang tinggi.

5.2 Saran

Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Agar dokter gigi tanggap terhadap aspek- aspek psikososial dalam

perawatan kesehatan gigi, memerlukan bekal pengetahuan bagaimana

membina hubungan dengan pasien yang dibangun di atas partisipasi kedua

belah pihak.

2. Dokter gigi perlu mengetahui penanggulangan dental anxiety yang

dipengaruhi faktor ketakutan terhadap alat-alat kedokteran gigi terutama

jarum suntik.

3. Memberikan edukasi yang baik mengenai pencabutan gigi, bahwa

pencabutan gigi tidak terlalu sakit seperti yang dibayangkan, serta

(21)

32

DAFTAR PUSTAKA

1. Sani Ibrahim, Ayub. 2012. Panik Neurosis dan Gangguan Cemas. Edisi pertama. Tangerang: Penerbit Jelajah Nusa.

2. Rahmadhan, A, G. 2010. Serba Serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Cetakan pertama. Jakarta: Penerbit Bukune.

3. Kent, G. G., A. S. Blinkhorn. 2005. Pengelolaan tingkah laku pasien pada

praktek dokter gigi. Edisi 2. Terjemahan Johan Arief Budiman. Jakarta:

Penerbit EGC. 63-87.

4. Joelimar, F. A. MDSc. 1986. Dental Anxiety : salah satu faktor penghambat dalam pemanfaatan jasa kedokteran gigi. KPPIKG VII. 424- 435.

5. Al Madi, E. M., H. AbdelLatif. 2002. Assessment of dental fear and

anxiety among adolescent females in Riyadh, Saudi Arabia. Saudi Dental Journal. 14.2, 77- 80.

6. Doerr, P. A., W.P. Lang., L. V. Nyquist, Ronis DL. 1998. Factors

associated with dental anxiety. JADA. 129, 1111-1119.

7. Locker, D., A. M. Liddell. 1990. Correlates Of Dental Anxiety Among

Older Adults. J. Dent Res. 70. 3, 198- 203.

8. Alwisol, 2009. Psikologi kepribadian. Edisi kesepuluh. Malang: UMM Press.

9. Corah, N. L., E. N. Gale., S. J. Illing. 1978 Assesment of a dental anxiety scale. JADA. 97, 816-819. Nov; 97 (5) : 816-819.

10.Gondhoyoewono, T. 2000. Kombinasi metode tell- show- do untuk mengatasi ketakutan anak berobat gigi. Majalah Ilmiah kedokteran Gigi

(22)

33

11.Sani Ibrahim, Ayub. 2011. Anxietas (Takut Mati) Cemas, Was- was dan

Khawatir. Edisi pertama. Tangerang: Penerbit Jelajah Nusa.

12.Kaplan, Harold I., Benjamin J. Sadock. Penerjemah Roan, Wicaksana M.. 1998. Ilmu Kedokteran Jiwa Darurat. Jilid 1. Jakarta: Penerbit Widya Medika.

13.Durand, V. M., D. H. Barlow. 2006. Intisari Psikologi Abnormal. Edisi 4. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 158- 163.

14.Mahmud, M. D. 1990. Psikologi : Suatu Pengantar. Edisi 1. Yogyakarta : BPFE. 235- 241.

15. Ruslan, G. 1991. Rasa Takut Dan Stress Pada Pasien Saat Perawatan

Gigi. Jurnal PDGI. 30- 33.

16.Hendriati, Agustiani. 2006. Psikologi Perkembangan. Edisi kedua. Bandung: Penerbit Refika Aditama

17.Hidayat Dede Rahmat, M. Psi. 2009. Ilmu Perilaku Manusia Pengantar Psikologi untuk Tenaga Kesehatan. Edisi pertama. Jakarta: Trans Info Media.

18.Stabholtz, A., B. Peretz. 1999. Dental anxiety among patientsprior to different dental treatments. International Dental Journal. 62- 68.

19.Taani, D.S.M. 2001. Dental Fear Among a Young Adult Saudian Population. International Dental Journal. 51(2); 62-66

20.Amyot, C.C., K.B. Williams. 2000. Dental hygiene fear : Gender and age differences. The Journal of Contemporary Dental Practise. 1(2); 1-11

21.Santrock, John W. 2002. Life- Span Development (Perkembangan Masa

(23)

34

22.Santrock, John W. 2002. Life- Span Development (Perkembangan Masa

Hidup). Jilid 2. Edisi kelima. Jakarta: Penerbit Erlangga.

23.Bakar, Abu. 2012. Kedokteran Gigi KlinisI. Quantum Sinergis Media, Yogyakarta.

24.Usri, Kosterman dkk. 2006. Diagnosis dan Terapi Penyakit Gigi dan

Referensi

Dokumen terkait

Dari beberapa penelitian diatas bahwa peranan digital marketing sangat berpangaruh untuk mendatangkan pariwisata adapun digital marketing di era industry 4.0 yang bisa di

Gas Proses yang keluar dari Methanator dengan perbandingan gas hidrogen : nitrogen = 3 : 1, ditekan atau dimampatkan untuk mencapai tekanan yang diinginkan oleh Ammonia Converter

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan gaya belajar, terhadap motivasi dan hasil belajar peserta didik MIN

4082 dan lebih ditingkatkan lagi adalah bagaimana menjaga hubungan yang baik dan benar dengan para pelanggan hotel, atau dengan kata lain dapat diartikan,

Melalui hasil perhitungan nilai Rasio Prevalensi pada penelitian ini juga menunjukkan nilai Rasio Prevalensi (RP) 2,100; dengan 95%CI (1,1586 < RP < 3,8062) nilai

dilakukan kembali penurunan temperatur, dimana yang menjadi T awal adalah T akhir dari tahap sebelumnya dikali dengan faktor.

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN KESIAPAN BELAJAR MANDIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1

Program kegiatan PPL memberikan pengalaman kepada mahasiswa dalam mengelola kelas serta mengembangkan potensi. Kegiatan PPL ini difokuskan pada kemampuan dalam