Dessy Wulandari, 2015
TEACHERS’ TECHNIQUES IN ASSESSING WRITING SKILLS OF YOUNG LEARNERS IN A JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH CLASSROOM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TEACHERS’ TECHNIQUES IN ASSESSING WRITING SKILLS OF YOUNG
LEARNERS IN A JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH CLASSROOM
ABSTRACT
The Study aimed to investigate the teachers’ techniques in assessing writing to young
learners. This study was also intended to find out the teachers’ way in designing the assessment. To gather the data, document analysis and interview were employed to the two teachers involved in the study. Then, the data that had been gathered were analyzed qualitatively. The findings reveal two main points. The first finding was about the techniques of assessing writing.
Regarding the data analysis of the teachers’ lesson plan, it was found that the first teacher chose
project and homework as the techniques to assess writing, while the second teacher used project, homework and portfolio. The interview clarifies that the first teacher mostly relied on
homework, while the second teacher combined the techniques to assess students’ writing,
meaning that the second teacher was more consistent to what she wrote and stated. The second
finding was about the teachers’ way in designing the assessment. In designing the assessment the
teachers had some similarities and different ideas. In the first step of designing the assessment, both teachers were using goal-centered criteria where the assessment were based on the objectives of learning that they have made which had been referred to the syllabus. They also designed the teaching and the assessment for integrated-skill purposes. However, the first teacher did not fulfill the second step of designing instrument where the elements or aspects assessed were not clear; there was not any restriction for the skill tested. As for the second teacher, though the objectives were designed for integrated-skill, the instrument was designed by differentiating the skills tested and the aspects for each skill. The last step in designing the instrument is selecting the type of assessment rubric (Dick and Carey, 1998). Both teachers used ranging scales and test item of instruction. However, the first teacher designed it regarding the practicality assumption while the second teacher was carefully following the guidelines on the
teacher’s book and curriculum, then adapting the rubric to the lesson plan. Thus, it can be
derived from the findings that choosing appropriate techniques to assess students’ writing did not guarantee the techniques were used appropriately. To be reliable in using the techniques, teachers have to design the instrument as clear as possible; identify the objectives, identify the aspects that would be assessed, create a rubric, and determine how the instrument will be scored.
Dessy Wulandari, 2015
TEACHERS’ TECHNIQUES IN ASSESSING WRITING SKILLS OF YOUNG LEARNERS IN A JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH CLASSROOM
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TEACHERS’ TECHNIQUES IN ASSESSING WRITING SKILLS OF YOUNG
LEARNERS IN A JUNIOR HIGH SCHOOL ENGLISH CLASSROOM ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi teknik-teknik guru dalam menilai kemampuan menulis siswa(anak usia dini). Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui cara guru dalam mendesain penilaiannya. Dalam mengumpulkan data, analisis dokumen dan wawancara diterapkan terhadap dua orang guru yang terlibat dalam penelitian. Data yang terkumpul kemudian dianalisis secara kualitatif. Ada dua hal pokok yang menjadi temuan. Penemuan pertama terkait dengan teknik yang digunakan untuk menilai kemampuan menulis. Berdasarkan analisis data dari rencana perencanaan pembelajaran (RPP) kedua guru, guru pertama memilih proyek dan tugas sebagai teknik dalam penilaian tulisan siswa, sedangkan guru kedua selain proyek dan tugas, juga menggunakan portofolio sebagai tekniknya. Hasil wawancara menunjukkan bahwa guru pertama lebih banyak mengandalkan tugas, sedangkan guru kedua mengkombinasikan teknik-teknik yang dipilih untuk menilai kemampuan menulis siswa, yang mana menjelaskan bahwa guru kedua lebih konsisten terhadap apa yang ditulis dalam RPP dan yang dinyatakan dalam wawancara. Penemuan kedua berkaitan dengan cara guru dalam mendesain penilaian. Dalam mendesain penilaian, kedua guru memiliki persamaan dan perbedaan ide. Dalam langkah pertama mendesain penilaian kedua guru sama-sama berorientasi pada tujuan (goal-centered criteria) dimana penilaian didasarkan pada tujuan pembelajaran yang telah dibuat dengan berdasarkan pada silabus. Mereka juga sama-sama mendesain pembelajaran dan penilaian untuk integrated-skill. Akan tetapi, sebagai langkah kedua dalam mendesain penilaian, guru pertama tidak secara jelas menjabarkan tentang aspek-aspek apa saja yang akan dinilai, tidak ada batasan mengenai kemampuan mana saja yang akan dinilai dari siswa. Sedangkan guru kedua memisahkan aspek dan kemampuan-kemampuan apa saja yang akan dinilai dari siswa, meskipun didesain untuk integrated skill. Langkah terakhir dalam mendesain instrumen penilaian adalah memilih rubrik penilaiannya (Dick and Carey, 1998). Kedua guru menggunakan skala penilaian dan test item berupa instruksi. Akan tetapi, guru pertama mendesainnya berdasarkan asumsi praktis, sedang guru kedua mendesain instrumen sesuai dengan petunjuk dalam buku guru dan kurikulum, kemudian mengadaptasi rubriknya ke dalam RPP. Dengan demikian, berdasarkan penemuan-penemuan yang ada menunjukkan bahwa memilih teknik yang tepat untuk menilai kemampuan menulis siswa belum tentu menjamin teknik-teknik tersebut diaplikasikan dengan baik pula. Agar teknik-teknik tersebut bisa berfungsi dengan baik, guru harus mendesain instrumennya dengan jelas dan sebaik mungkin dengan mengidentifikasi tujuan, aspek-aspek yang akan dinilai, membuat rubriknya, dan mempertimbangkan bagaimana instrumen penilaian tersebut akan dinilai.
