• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PSI 1002950 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "S PSI 1002950 Chapter1"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

R Agung Ismail S, 2016

HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB I

PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian

Setiap manusia mengharapkan sebuah kesejahteraan atau kebahagiaan.

Sebagaimana yang diungkapkan oleh Aristoteles bahwa kebahagiaan

merupakan tujuan tertinggi dari kehidupan manusia (dalam Bertens, 1999).

Dengan itu mereka mencari jalan bagaimana mendapatkan kebahagiaan

tersebut dalam segala perbuatannya.

Kebahagiaan merupakan konsep yang abstrak seperti halnya

inteligensi, maka dari itu dalam ranah psikologi positif, konsep ini diolah

kembali, sehingga saat ini lebih mudah dipahami, diteliti, dan diukur tanpa

menghilangkan makna dasar dari kebahagiaan tersebut. Konsep ini disebut

sebagai subjective well-being (Seligman, 2012). Andrews dan Withey; Diener; Myers dan Diener (dalam Eryilmaz, 2011) menerangkan bahwa

subjective well-being atau kebahagiaan mempunyai tiga komponen yang

ketiganya saling terkait, diantaranya yaitu afeksi emosi (positif dan negatif),

dan kognitif.

Penelitian mengenai kebahagiaan yang dilakukan oleh Program for

International Student Assessment (PISA) terhadap 510 ribu orang pelajar

berusia antara 15-16 tahun yang berasal dari 65 negara, menghasilkan temuan

bahwa negara Indonesia menduduki peringkat pertama sebagai negara paling

bahagia di dunia (RDA, 2013). Salah satu dampak dari kebahagiaan bagi

remaja menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Huebner dan Diener

(2008), bahwa remaja yang memiliki tingkat kebahagian yang tinggi secara

umum menampilkan hubungan intrapersonal dan interpersonal yang baik.

Demikian hubungan intrapersonal dan interpersonal yang baik,

(2)

R Agung Ismail S, 2016

HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

mendefinisikan humor sebagai kebiasaan individu yang berbeda-beda pada

setiap perilaku, pengalaman, perasaan, kesenangan, sikap, kemampuan untuk

menghubungkan sesuatu hal dengan kesenangan, tertawa, bercanda dan

sebagainya. Maka humor dinyatakan dapat meningkatkan afeksi positif pada

seseorag. Dalam observasi dan wawancara yang dilakukan di SMP Negeri 15

Bandung, dikabarkan bahwa siswa siswi mereka menggunakan humor

sebagai “pelepas penat” atau coping mereka terhadap masalah yang dihadapi, seperti bercanda dengan temannya ketika terlambat sekolah, mengejek

temannya yang lebih sering terlambat dan tertawa bersama, dan bercerita lucu

mengenai kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi setelah mereka

diperbolehkan masuk kelas oleh gurunya.

Hal ini sejalan dengan pernyataan Brown dan Keegan (1999), dimana

humor dapat menjadi cara untuk mengurangi ketegangan emosional, juga

membantu seseorang untuk mengatasi masalah dengan lebih baik. Humor

juga diasumsikan dapat meningkatkan subjective well-being dengan

fungsinya yaitu mengurangi afeksi negatif dan meningkatkan afeksi positif

pada seseorang. Remaja yang memiliki rasa humor baik, diharapkan dapat

memiliki subjective well-being yang baik pula. Demikian rasa humor dapat menjadikan suatu kehidupan lebih variatif, sehat dan lebih bahagia, juga

memandang hidup lebih menyenangkan.

Menurut Martin (2007) cara humor yang digunakan seseorang selain

sebagai metode coping atau untuk mengembangkan kualitas diri, humor juga digunakan sebagai cara untuk mempererat hubungan dengan orang lain.

Dengan demikian, Martin (2007) membagi humor menjadi empat jenis, yaitu

affiliative humor, self-enhancing humor, aggressive humor, dan self-defeating

humor. Gaya atau jenis-jenis humor tersebut merupakan cara seseorang atau

remaja untuk mengatasi ketegangan dan membahagiakan diri, juga

(3)

R Agung Ismail S, 2016

HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

Dari observasi dan wawancara yang telah dilakukan, dapat dilihat

bahwa siswa SMP Negeri 15 Bandung sudah menggunakan humor sebagai

coping atas masalah yang dihadapi, namun jenis humor atau humor styles

seperti apa, dan bagaimana humor styles ini berhubungan dengan subjective

well-being pada siswa SMP Negeri 15 Bandung dianggap perlu diteliti lebih

dalam, sehingga kesimpulan bagaimana humor styles berhubungan dengan

subjective well-being pada siswa SMP Negeri 15 Bandung dapat diperoleh.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa subjective

well-being dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, salah satunya yaitu oleh humor.

Demikian seseorang memandang hidup dan menangkap sisi variatifnya

dengan bagaimana humor styles atau jenis humor mereka. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menjawab pertanyaan: bagaimana hubungan

humor styles dengan subjective well-being pada remaja awal di SMP Negeri

15 Bandung?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Untuk mengetahui gambaran humor styles pada remaja awal di SMP Negeri 15 Bandung.

2. Untuk mengetahui gambaran subjective well-being pada remaja awal di SMP Negeri 15 Bandung.

3. Untuk mengetahui bagaimana hubungan humor styles dengan subjective

well-being pada remaja awal di SMP Negeri 15 Bandung.

D. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis, penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam

(4)

R Agung Ismail S, 2016

HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

kontribusi dalam mengembangkan konsep humor styles dan subjective

well-being dalam bidang psikologi dan bidang-bidang keilmuan lainnya

yang berhubungan (sosial dan kesehatan).

2. Manfaat Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai

intervensi pada humor styles juga diterapkannya unsur humor dan memahami humor styles dalam komunikasi dan perilaku pada remaja di setiap kegiatan atau acara, tidak lain untuk meningkatkan subjective

well-being bagi para remaja.

E. Struktur Penulisan Skripsi

Berikut adalah struktur penulisan dari setiap bab dalam penelitian ini.

BAB I: Pendahuluan

A. Latar Belakang Penelitian

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

C. Tujuan Penelitian

D. Manfaat Penelitian

E. Struktur Penulisan Skripsi

BAB II: Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

A. Kajian Pustaka

B. Hasil Penelitian yang Relevan

C. Kerangka Berpikir dan Hipotesis Penelitian

BAB III: Metodologi Penelitian

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

B. Metode dan Desain Penelitian

C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

D. Instrumen Penelitian

E. Teknik Pengumpulan Data

(5)

R Agung Ismail S, 2016

HUBUNGAN HUMOR STYLES DENGAN SUBJECTIVE WELL-BEING PADA REMAJA AWAL DI SMP NEGERI 15 BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB IV: Hasil dan Pembahasan

A. Hasil Penelitian

B. Pembahasan Pembahasan

BAB V: Kesimpulan dan Saran

A. Kesimpulan

Referensi

Dokumen terkait

Hubungan antara status identitas vokasional dengan regulasi diri pada mahasiswa anggota UKM di kampus UPI Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Akan tetapi, beberapa mahasiswa jurusan Psikologi FIP UPI angkatan 2009 yang merupakan remaja akhir ada yang masih merasa kurang mampu dalam menjalin hubungan

Hubungan Antara Social Influence dengan Self Regulation pada Remaja Akhir di Kota Bandung.. repository.upi.edu |

physical appearance comparison dengan body dissatisfaction remaja putri Kota Bandung?”.

HUBUNGAN ANTARA PARASOCIAL RELATIONSHIP DENGAN SELF-ESTEEM PADA PENGGEMAR K-POP : Studi Korelasional pada Peserta Gathering GOT7 Bandung.. Universitas Pendidikan Indonesia

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PERTENGAHAN PASCA PUTUS CINTA DI SMAN 20 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Penelitian terkait sense of humor dan resiliensi belum banyak ditemukan di Indonesia terutama pada remaja yang mengalami konflik putus cinta, oleh karena itu peneliti merasa

HUBUNGAN SENSE OF HUMOR DENGAN RESILIENSI PADA REMAJA PERTENGAHAN PASCA PUTUS CINTA DI SMAN 20 BANDUNG.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu