75
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Metodologi Penelitian
Metode penelitian didefinisikan sebagai suatu cara kerja untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan agar dapat terkumpul data serta dapat
mencapai tujuan penelitian itu sendiri. Sedangkan metode itu sendiri adalah
cara utama yang dipergunakan untuk mencapai sebuah tujuan, misalkan untuk
menguji serangkaian hipotesis dengan mempergunakan teknik serta alat-alat
tertentu (Winarno, 1994 : 130). Dari penjelasan di atas metode penelitian
dapat diartikan sebagai kegiatan yang secara sistematis mengikuti cara-cara
yang ilmiah, terkontrol dan direncanakan untuk memecahkan masalah yang
ada di masyarakat berdasarkan data empiris yang ada. Pemahaman tersebut
berdasarkan teori yang diungkapkan oleh Sumadi (2003 : 6) bahwa
“pengetahuan yang diperoleh dengan pendekatan ilmiah diperoleh melalui
penelitian dan dibangun di atas teori tertentu. Teori itu berkembang melalu
penelitian ilmiah yaitu penelitian yang sistematik dan terkontrol berdasarkan
atas data empiris”.
Berdasarkan metode yang digunakan, penelitian ini termasuk
penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. P e n e l i t i a n s u r v e i
y a n g d i m a k s u d a d a l a h b e r s i f a t menjelaskan hubungan k ausal
dan pengujian hipotesis. Seperti dikemukakan M a s r i S .
76 ( 1 ) penj aj agan (eksplor atif ), (2) d es krip tif, (3 ) p enj el asan
(eks plan ato ry) at au (confirmatory), yakni menjelaskan hubungan
kausal dan pengujian hipotesis; (4) evaluasi, (5) prediksi atau
meramalkan kejadian tertentu di masa yang akan datang (6) penelitian
operasional, dan (7) pengembangan indikator-indikator sosial.
Metode survey menurut Kerlinger seperti dikutip Sugiyono
(2004:7) adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar
maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang
diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian
relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan
psikologis.
Lebih lanjut David Kline sebagaimana dikutip Sugiyono (2004:7)
mengemukakan bahwa metode survey pada umumnya dilakukan untuk
mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam.
Walaupun metode survey ini tidak memerlukan kelompok kontrol seperti
halnya pada metode eksperimen, namun generalisasi yang dilakukan bisa
lebih akurat bila digunakan sampel yang refresentitatif.
Merujuk pada uraian-uraian tersebut, maka masalah kreativitas,
kompetensi profesional, dan kinerja mengajar guru, pada umumnya bersifat
kontekstual yang diasumsikan mempunyai hubungan yang kontekstual pula.
Karena itu, penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
metode survey dengan alasan bahwa metode survey dianggap paling relevan
77 ditentukan distribusi dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis dan
psikologis. Selain menggunakan metode survey, dalam penelitian ini pun
menggunakan metode lain supaya data yang dihasilkan benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
Metode lain yang dimaksud adalah metode deskriptif evaluatif.
Metode deskriptif dirancang untuk memperoleh informasi tentang gejala
pada saat penelitian berlangsung, tidak ada perlakuan yang diberikan atau
kondisi yang dikendalikan seperti pada penelitian eksperimen. Penelitian
deskriptif juga merupakan suatu metode untuk meneliti status pada
kelompok manusia, obyek, seperangkat kondisi, sistem pemikiran atau
pun suatu kelas peristiwa pada saat sekarang. Tujuannya untuk membuat
deskripsi, gambaran atau lukisan secara faktual dan akurat mengenai
fakta-fakta, sifat-sifat, serta hubungan antar fenomena yang diselidiki
(Nasir, 1988: 63).
Sementara itu Koentjaraningrat (1991: 29) mengatakan bahwa
penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat
sifat-sifat individu, keadaan, gejala atau kelompok tertentu, atau untuk
menentukan frekuensi adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dengan
gejala lain dalam masyarakat.
Metode evaluasi merupakan proses pengumpulan, analisis dan
penafsiran data yang hasilnya digunakan untuk perbaikan atau pengambilan
keputusan suatu program atau produk. Tujuannya untuk mengetahui sampai
78 dan efisien. Informasi hasil evaluasi ini kemudian dapat dijadikan umpan
balik (feed back) kepada proses pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
studi evaluasi pada intinya adalah lebih memfokuskan pada upaya
peningkatan program atau hasil yang telah dicapai. Sesuai dengan
tujuannya, inetode evaluasi digolongkan menjadi dua macam, yaitu: (1)
pemantauan program; dan (2) evaluasi program. Pemantauan program
dilaksanakan untuk dapat mengukur secara cermat, seberapa baik
program dilaksanakan untuk mencapai tujuan. Selain itu pemantauan ini
pun bermanfaat sekali untuk mengukur kekuatan dan kelemahan program
yang telah dijalankan. Sedangkan evaluasi program dilaksanakan untuk
menilai apakah suatu program memberi pengaruh pada populasi sasaran.
Metode evaluasi umumnya diterapkan tidak seperti halnya pada
penelitian dasar atau terapan. Penelitian dasar diarahkan untuk memajukan
dan mengembangkan ilmu pengetahuan, sedangkan penelitian terapan
diarahkan untuk menemukan pemecahan masalah-masalah sosial yang
spesifik. Metode evaluasi umumnya dilaksanakan dalam latar (setting)
organisasi atau lembaga dan untuk tujuan organisasi atau lembaga, baik
untuk perbaikan atau pun untuk penentuan kepatutan produk atau program
79
B. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi
Sugiyono (2004:90) mengemukakan bahwa populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesirnpulannya. Sementara Sudjana
(1996:6) berpendapat bahwa populasi merupakan totalitas semua nilai
yang mungkin, hasil menghitung atau pun pengukuran, kuantitatif
maupun kualitatif mengenai karakteristik tertentu dari semua anggota
kumpulan yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifatsifatnya.
Sedangkan Riduwan (2002 :3) mengatakan bahwa “Populasi adalah
keseluruhan dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang
menjadi objek penelitian.
Berdasarkan pendapat ahli tersebut, dengan demikian maka
faktor yang perlu diperhatikan dalam populasi adalah elemen atau
unsur yang dapat diamati. Oleh karena itu penentuan karakteristik
populasi yang tepat merupakan faktor penting dalam suatu
penelitian, karena pada hakekatnya suatu permasalahan itu baru akan
memiliki makna apabila dikaitkan dengan populasi yang relevan.
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan
benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
yang ada pada obyek-obyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh
80 dengan hal tersebut tersebut, maka untuk mendapatkan data yang
representatif penulis mengambil populasi untuk penelitian ini adalah
sejumlah pembantu kepala sekolah (PKS) di SMP Negeri yang ada di
lingkungan dinas pendidikan kabupaten Subang, yang melandasi
penulis mengambil objek penelitiannya adalah PKS dikarenakan
diasumsikan PKS adalah orang yang paling mengetahui bagaimana
sepak terjang kemampuan manajerial kepala sekolah dalam
melaksanakan MBS disekolah masing-masing. Di bawah ini adalah
daftar jumlah PKS di SMP Negeri se-Kabupaten Subang.
Tabel 3.1
Jumlah PKS di SMP Negeri Se-Kabupaten Subang
NO. URUT
KODE
SEKOLAH NAMA SEKOLAH
Jumlah Pembantu Kepala Sekolah
1 01-001 SMP NEGERI 1 CIATER 4
2 01-002 SMP NEGERI 1 CIBOGO 4
3 01-003 SMP NEGERI 1 CIJAMBE 4
4 01-004 SMP NEGERI 2 CIJAMBE 4
5 01-005 SMP NEGERI 1 CISALAK 4
6 01-006 SMP NEGERI 2 CISALAK 4
7 01-007 SMP NEGERI 1 JALANCAGAK 4
8 01-008 SMP NEGERI 2 JALANCAGAK 4
9 01-009 SMP NEGERI 1 KASOMALANG 4
10 01-010 SMP NEGERI 1 SAGALAHERANG 4
11 01-011 SMP NEGERI 1 SERANGPANJANG 4
12 01-012 SMP NEGERI 1 SUBANG 4
13 01-013 SMP NEGERI 2 SUBANG 4
14 01-014 SMP NEGERI 3 SUBANG 4
15 01-015 SMP NEGERI 4 SUBANG 4
16 01-016 SMP NEGERI 5 SUBANG 4
17 01-017 SMP NEGERI 6 SUBANG 4
18 01-018 SMP NEGERI 1 TANJUNGSIANG 4
19 01-019 SMP NEGERI 2 TANJUNGSIANG 4
81
21 02-023 SMP NEGERI 1 BINONG 4
22 02-024 SMP NEGERI 1 CIPUNAGARA 4
23 02-025 SMP NEGERI 2 CIPUNAGARA 4
24 02-026 SMP NEGERI 3 CIPUNAGARA 4
25 02-027 SMP NEGERI 1 COMPRENG 4
26 02-028 SMP NEGERI 2 COMPRENG 4
27 02-029 SMP NEGERI 1 LEGONKULON 4
28 02-030 SMP NEGERI 1 PAGADEN 4
29 02-031 SMP NEGERI 2 PAGADEN 4
30 02-032 SMP NEGERI 4 PAGADEN 4
31 02-033 SMP NEGERI 1 PAGADEN BARAT 4
32 02-034 SMP NEGERI 1 PAMANUKAN 4
33 02-035 SMP NEGERI 1 PUSAKAJAYA 4
34 02-036 SMP NEGERI 1 PUSAKANAGARA 4
35 02-037 SMP NEGERI 2 PUSAKANAGARA 4
36 02-038 SMP NEGERI 3 PUSAKANAGARA 4
37 02-039 SMP NEGERI 1 TAMBAKDAHAN 4
38 02-040 SMP NEGERI 2 TAMBAKDAHAN 4
39 02-041 SMP NEGERI 2 SUKASARI 4
40 03-042 SMP NEGERI 1 BLANAKAN 4
41 03-043 SMP NEGERI 2 BLANAKAN 4
42 03-044 SMP NEGERI 3 BLANAKAN 4
43 03-045 SMP NEGERI 1 CIASEM 4
44 03-046 SMP NEGERI 2 CIASEM 4
45 03-047 SMP NEGERI 3 CIASEM 4
46 03-048 SMP NEGERI 4 CIASEM 4
47 03-049 SMP NEGERI 1 CIKAUM 4
48 03-050 SMP NEGERI 2 CIKAUM 4
49 03-051 SMP NEGERI 1 CIPEUNDEUY 4
50 03-052 SMP NEGERI 2 CIPEUNDEUY 4
51 03-053 SMP NEGERI 1 DAWUAN 4
52 03-054 SMP NEGERI 2 DAWUAN 4
53 03-055 SMP NEGERI 1 KALIJATI 4
54 03-056 SMP NEGERI 2 KALIJATI 4
55 03-057 SMP NEGERI 3 KALIJATI 4
56 03-058 SMP NEGERI 1 PABUARAN 4
57 03-059 SMP NEGERI 2 PABUARAN 4
58 03-060 SMP NEGERI 3 PABUARAN 4
59 03-061 SMP NEGERI 4 PABUARAN 4
60 03-062 SMP NEGERI 1 PATOKBEUSI 4
61 03-063 SMP NEGERI 2 PATOKBEUSI 4
62 03-064 SMP NEGERI 3 PATOKBEUSI 4
82
64 03-066 SMP NEGERI 2 PURWADADI 4
65 03-067 SMP NEGERI 3 PURWADADI 4
66 03-068 SMP NEGERI 4 PURWADADI 4
67 03-069 SMP NEGERI 1 SUKASARI 4
Jumlah Total PKS 268
2. Sampel
Sugiyono (2003:91) mendefinisikan sampel sebagai bagian
dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Sementara
Sudjana (1996:6) mendefinisikan sampel sebagai bagian yang
diambil dari populasi. Dengan demikian, sampel dapat didefinisikan
sebagai bagian dari populasi yang mewakili jumlah dan karakteristik
dari seluruh populasi.
Menurut Arikunto (2001 : 103) sampel adalah sebagian atau
wakil dari populasi yang akan diteliti. Dinamakan penelitian sampel
apabila kita bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitian
sampel. Yang dimaksud dengan menggeneralisasikan adalah
mengangkat kesimpulan penelitian sebagai suatu yang berlaku bagi
populasi. Berkaitan dengan teknik pengambilan sampel Nasution
(2005:135) mengatakan bahwa, "mutu penelitian tidak selalu ditentukan
oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya dasar-dasar teorinya,
oleh desain penelitiannya (asumsi-asumsi statistik), serta mutu
pelaksanaan dan pengolahannya." Berkaitan dengan teknik pengambilan
sampel, ukuran sampel dihitung dengan formulasi yang dikemukakan
oleh Taro Yamane yang dikutip oleh Riduwan (2007: 65), sebagai
83
Keterangan :
n = jumlah sampel yang diperukan
N = jumlah anggota populasi
d = Presisi yang diharapkan
Diketahui jumlah pembantu kepala sekolah (PKS) yang menjadi
populasi seluruhnya ada 268 dan tingkat presisi yang ditetapkan sebesar
5 % maka jumlah sampelnya adalah:
n =
. ,
=
. ,
=
. , = , = , = 160,479 Dibulatkan menjadi
160 orang.
Kemudian sampel 160 orang tersebut untuk memudahkan dalam
pengumpulan data, maka ditentukan jumlah masing-masing sampel dari
setiap SMP Negeri Se-Kabupaten Subang secara proporsional dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
Dimana:
ni = Jumlah sampel menurut stratum
84 Ni = Jumlah populasi menurut stratum
N = Jumlah populasi seluruhnya
(Riduwan, 2007:249-251)
Dikarenakan sifat populasinya homogen (sejenis) maka peneliti
dalam pengambilan sampelnya dapat menggunakan tekhnik proporsional
stratified random sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang
dilakukan peneliti dengan cara mengambil sampel di setiap sekolah 4
orang berdasarkan strata sekolah secara acak (Akdon, 2002:37). Adapun
jumlah sekolah yang menjadi lokasi penelitian adalah sebanyak 19 sekolah
sebagai berikut:
Tabel 3.2
Jumlah SMP Negeri Se-Kabupaten Subang Sebagai Lokasi Penelitian
No Strata Sekolah
Penentuan Lokasi
Jumlah Lokasi Penelitian
1 SMP Negeri Di Kota 14/4 4
2 SMP Negeri Batas Dalam Kota 23/4 6
3 SMP Negeri Batas Luar Kota 36/4 9
Jumlah Lokasi Penelitian 19
Tabel 3.3
Jumlah Sampel PKS Berdasarkan Strata
No Strata Sekolah Penentuan
Sampel Jumlah PKS
1 SMP Negeri Di Kota 24/268 X 160 14
2 SMP Negeri Batas Dalam Kota 40/268 x 160 23 3 SMP Negeri Batas Luar Kota 60/268 x 160 36
85 Berdasarkan starata sekolah di atas maka sekolah yang dipilih
menjadi lokasi sampel penelitian adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4
Jumlah Sampel Penelitian SMP Negeri Se- Kabupaten Subang
No Nama Sekolah Starta Sekolah Jumlah
Sampel PKS
1 SMP Negeri 1 Subang Di Kota 3
2 SMP Negeri 2 Subang Di Kota 4
3 SMP Negeri 3 Subang Di Kota 3
4 SMP Negeri 4 Subang Di Kota 4
5 SMP Negeri 1 Pagaden Batas Dalam Kota 3
6 SMP Negeri 4 Pagaden Batas Dalam Kota 4 7 SMP Negeri 1 Cibogo Batas Dalam Kota 4
8 SMP Negeri 1Kalijati Batas Dalam Kota 4
9 SMP Negeri 2 Kalijati Batas Dalam Kota 4
10 SMP Negeri 1 Cijambe Batas Dalam Kota 4
11 SMP Negeri 1 Ciater Batas Luar Kota 4
12 SMP Negeri 1 Cipunagara Batas Luar Kota 4 13 SMP Negeri 3 Cipunagara Batas Luar Kota 4 14 SMP Negeri 1 Pamanukan Batas Luar Kota 4
15 SMP Negeri 1 Pusakanagara Batas Luar Kota 4 16 SMP Negeri 2 Pusakanagara Batas Luar Kota 4 17 SMP Negeri 3 Pusakanagara Batas Luar Kota 4
18 SMP Negeri 1 Pusakajaya Batas Luar Kota 4 19 SMP Negeri 1 Patokbeusi Batas Luar Kota 4
Jumlah Sampel PKS 73
C. Definisi Operasional
Untuk memperoleh kesamaan persepsi mengenai penelitian ini dan
mengarahkan peneliti untuk merumuskan instrumen penelitian maka
dirumuskan definisi operasional sehubungan dengan variabel yang ada dalam
86 1. Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah adalah seperangkat teknis dalam
melaksanakan tugas sebagai manajer sekolah untuk mendayagunakan segala
sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan
efisien. (Akdon, 2002:7).
2. Manajemen berbasis sekolah atau madrasah adalah bentuk otonomi
manajemen pendidikan pada satuan pendidikan, yang dalam hal ini kepala
sekolah atau madrasah dan guru dibantu oleh komite sekolah atau madrasah
dalam mengelola kegiatan pendidikan (UU No. 20 Tahun 2003 tentang
SISDIKNAS pasal 51 ayat 1)
3. Mutu Kinerja Sekolah didefinisikan sebagai keberhasilan sekolah dalam
melaksanakan berbagai aktivitas dalam upaya mewujudkan visi, misi,
sasaran, dan tujuan sekolah (Sumber ; PP No.19 Tahun 2005)
D. Teknik Pengumpulan Data
Untuk mengungkap data mengenai Kemampuan Manajerial Kepala
Sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah terhadap Mutu Kinerja Sekolah di
SMP Negeri Se-Kabupaten Subang dibutuhkan metode dan alat pengumpul
data. Dalam penelitian ini digunakan metode kuesioner/angket dan studi
dokumentasi
1. Metode Kuesioner / Angket
Metode angket yaitu metode yang digunakan melalui sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
87 manajerial kepala sekolah, Manajemen Berbasis Sekolah dan Mutu
Kinerja Sekolah. Angket diberikan kepada pembantu kepala sekolah
(PKS) , agar dapat memperkuat dalam mengetahui tentang pelaksanaan
implementasi manajemen berbasis sekolah.
Suharsimi Arikunto (1998:140) menyatakan metode angket disebut
juga kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner/angket yang digunakan
untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah jenis angket tertutup,
karena jawaban angket ini pendek dan terbatas pada 5 pilihan jawaban.
Alasan peneliti memilih angket tertutup adalah memudahkan responden
untuk mengisinya dan jawaban yang diisi mempunyai patokan /nilai yang
jelas.
2. Wawancara
Wawancara merupakan suatu teknik perolehan data melalui tanya
jawab dengan pihak yang ada hubungannya dengan permasalahan yang
menjadi fokus kajian dalam penelitian ini Suharsimi Arikunto (1998:140).
Wawancara dilakukan dengan Kepala Sekolah, PKS SMP Negeri
Se-Kabupaten Subang. Wawancara ini dimaksudkan untuk menambah
pemahaman tentang masalah yang menjadi fokus penelitian ini.
3. Studi Dokumentasi
Studi Dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data berupa
88 Pendidikan Kabupaten Subang dan di SMP Negeri yang dijadikan sampel
penelitian .
Langkah-langkah atau teknik data dalam penelitian ini adalah:
1). Membuat item pertanyaan tentang pelaksanaan manajemen kurikulum
dan program pengajaran, manajemen siswa, manajemen ketenagaan,
mana-jemen sarana dan prasarana pendidikan, manajemen
anggaran/biaya, manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
dan manajemen layanan khusus.
2). Masing-masing item mempunyai 5 alternatif jawaban.
3). Setiap pilihan jawaban akan diberi skor 5, 4, 3, 2, dan 1
4). Dalam pelaksanaannya, daftar pertanyaan tersebut diberikan secara
langsung kepada semua sampel yang dijadikan responden.
5). Responden diberi informasi dan penjelasan seperlunya sebelum
menjawab pertanyaan-pertanyaan yang tersedia, agar pelaksanaannya
berjalan lancar.
E. Operasional Variabel
Instrumen penelitian yang baik adalah instrument yang valid serta
reliable. Valid yang mengandung arti alat ukur yang digunakan untuk
mendapatkan data itu tepat menjawab sasaran atau dengan kata lain mampu
mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid
jika dapat mengungkapkan data dari variable yang diteliti secara tepat.
Sedangkan reliable berarti instrument yang apabila digunakan beberapa kali
89 pula atau konsisten. Instrumen yang sudah dapat dipercaya (reliable) akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya.
Untuk memperoleh data yang empiris mengenai variabel yang
diamati, dalam penelitian ini digunakan seperangkat instrumen penelitian
berbentuk angket (kuisioner). Kuisioner digunakan untuk menghimpun
informasi mengenai kemampuan manajerial kepala sekolah, peleksanaan
manajemen berbasis sekolah, dan mutu kinerja sekolah.
Di bawah ini adalah opersionalisasi variabel yang dikembangkan ke
dalam model kisi-kisi instrumen penelitian yang akan dijadikan sebagai
angket penelitian :
Tabel 3.5
Operasionalisasi variabel
No Variabel Definisi
Operasional n segala sumber yang tersedia untuk mencapai tujuan sekolah secara efektif dan efisien. (Akdon, 2002:7).
Planning 1. Menyusun
perencanaan
Organizing 4. Mengelola
90
Actuating 8. Menciptakan
budaya dan iklim sekolah
18,19 guru, staff dan mengkoordina yang dalam hal ini
Kewenangan 2.Demokrasi Pengambilan Keputusan bersama
91 Kependidikan
4-15 Proses 5.Proses Belajar
Mengajar
34-36
6.Manajemen Pengelolaan
37-39
Output 7.Kompetensi Lulusan
40-42
8.Penilaian 43-44
F. Uji Coba Instrumen
Sebelum dilakukan penelitian sesungguhnya, terhadap instrumen
penelitian perlu dilakukan uji coba. Arikunto (2002: 216) mengemukakan
bahwa pentingnya uji coba instrumen, yaitu untuk mengetahui kualitas
92 instrumen. Dalam hal uji coba instrumen, Akdon dan Hadi (2002: 166)
mengemukakan bahwa uji coba instrumen dimaksudkan antara lain untuk
mengetahui item apa saja yang perlu dieliminasi dan ditambahkan.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa uji coba instrumen
merupakan alat untuk mengetahui kualitas data yang berupa butir-butir
pertanyaan yang tidak terpakai maupun yang dipakai dapat dijadikan sebagai
alat pengumpulan data.
Uji coba instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30
responden, yang terdiri dari guru-guru di lingkungan Sekolah Menengah
Pertama di Kecamatan Ciwidey Kab.Bandung, yang pemilihannya dilakukan
secara acak. Hal ini dilakukan untuk mengetahui validitas dan realibilitas
instrumen yang digunakan, sehingga instruemen yang dipakai memang
benar-benar layak untuk dijadikan sebagai alat pengukuran dari variable-variabel
yang sedang diteliti.
a. Uji Validitas Instrumen
Validitas instrument berarti instrumen tersebut dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2001:97).
Arikunto, (1995) dalam Riduwan (2007: 97) menjelaskan bahwa yang
dimaksud dengan validitas adalah sautu ukuran yang menunjukan tingkat
keandalan atau kesahihan suatu alat ukur. Instrumen yang valid berarti alat
ukur yang digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid.
Untuk mengetahui gambaran awal tentang tingkat kemampuan suatu
93 coba validitas instrumen terlebih dahulu, karena alat pengukur atau
instrumen yang baik adalah yang memiliki tingkat validitas tinggi, begitu
juga sebaliknya.
Untuk menguji validitas alat ukur atau instrumen penelitian,
dilakukan dengan tahapan-tahapan perhitungan sebagai berikut:
Pertama, dicari nilai (harga) korelasi dengan menggunakan rumus
Koefisien korelasi Product Moment dari Pearson (Riduwan, 2007: 217)
sebagai berikut:
Rhitung = Koefesien korelasi
∑
Xi = Jumlah skor item……….(Riduwan, 2007: 217)
Dimana:
94 r = Koefesien korelasi hasil rhitung
n = Jumlah responden
Ketiga, setelah nilai t hitung dengan tingkat signifikansi α =0,05 dan derajat
kebebasan (dk = n -2) yaitu, 30 – 2 = 28
Keempat, mengambil dengan kaidah keputusan, adalah:
• Jika r hitung ≥ r tabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang
digunakan adalah valid
• Jika r hitung ≤ r tabel, maka alat ukur atau instrumen penelitian yang
digunakan adalah tidak valid
Rumus yang dikemukakan di atas, baik pengelolaan, pengujian,
maupun analisis data untuk membuktikan tingkat validitas dilakukan dengan
alat bantu MSI (Method of Successive Interval) dan program SPSS
( Statistical Product and Service Solution) Versi 14.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah suatu instrumen dikatakan reliabel, apabila
instrumen tersebut cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat
pengumpul data (Arikunto, 2002: 154). Relibilitas merupakan indeks yang
menunjukan sejauhmana suatu alat ukur atau instrumen penelitian dapat
dipercaya atau diandalkan dalam kegiatan penelitian. Jika suatu alat ukur
atau instrumen penelitian dapat digunakan lebih dari satu kali untuk
mengukur gejala yang sama dengan hasil pengukuran relative kosisten,
95 Untuk menguji reliabel atau tidaknya instrumen penelitian,
dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali saja, kemudian yang
diperoleh dianalisis dengan teknik belah dua dari Spearman Brown (Split
half), KR. 20, KR. 21 dan Anova Hoyt (Sugitono, 2005: 278). Butir-butir
pertanyaan instrumen pada masing-masing variabel dibelah menjadi dua
kelompok , yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok instrumen
genap, masing-masing kelompok skor butirnya dijumlahkan sehingga
menghasilkan skor total tiap-tiap variabel. Kemudian skor total antara kedua
kelompok ganjil dan genap dicari korelasinya, setelah didapat nilai atau
harga koefesien korelasi dimasukan kedalam rumus Spearman Brown
(Riduwan, 2007: 221) :
b b r r r
+ =
1 2
11
Dimana:
r11 = koefesien realibilitas internal seluruh item
rb = korelasi Product Moment antara belahan ganjil-genap) dan
(awal-akhir)
Tahapan perhitungan uji reliabilitas instrumen dapat dirinci sebagai
beikrut:
Pertama, memilah nomor-nomor item pernyataan pada masing-masing
variabel menjadi ganjil dan genap.
Kedua, menghitung koefesien korelasi (rb) masing-masing variabel dengan
96
Ketiga, mengitung reliabilitas internal (r11) untuk seluruh item pada
masing-masing variabel dengan rumus (3.4)
b
Keempat, menetapkan nilai r tabel dengan tingkat signifikansi untuk
05
dengan kaidah keputusan, jika r11≥rtabel berarti reliabel dan r11≤rtabel
berarti tidak reliabel.
Berdasarkan rumus yang dikemukakan di atas, baik pengelolaan,
pengujian, maupun analisis data untuk tingkat reliabilitas sebagai suatu alat
ukur, dilakukan dengan alat bantu SPSS Versi 14.0
Hasil Uji Validitas Instrumen
1. Hasil Uji Validitas Instrumen Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Instrumen variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
berupa kuesioner yang mempunyai jumlah pertanyaan 42 item/butir. Secara
lengkap perhitungan validitas ketiga instrumen dapat dilihat pada
lampiran-lampiran, sedangkan rekapitulasi dapat dilihat pada tabel 3.6
Tabel 3.6
Hasil Uji Validitas Instrumen
97
No. Item Pertanyaan
Variabel Kemampuan Manajerial Kepala SekolahX1)
Koefesien Korelasi PPM
Harga t hitung
Harga
t tabel Keputusan
98 42 0,590 3,863 2,048 Valid
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa nomor item 1, 12, 32 dan 38
dinyatakan tidak valid karena t hitung lebih kecil dari t table, Hasil pengecekan
pada instrumen didapatkan pertanyaan pada item-item di nomor tersebut
bukan merupakan pertanyaan esensial sehingga peneliti memutuskan untuk
membuang atau tidak memakai item tersebut dalam penelititian.
2. Hasil Uji Validitas Instrumen Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
Instrumen variabel Manajemen Berbasis Sekolah (X2) berupa
kuesioner dengan jumlah pertanyaan 36 item/butir. Secara lengkap hasil
perhitungan validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.7, sedangkan
peritungan per item pernyataan terdapat pada lampiran-lampiran
Tabel 3.7
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
No. Item Pertanyaan
Variabel Kompetensi Profesional Guru (X2)
Koefesien Korelasi Harga t hitung
Harga t tabel
Keputusan
1 0,688 5,012 2,048 Valid
2 0,591 3,878 2,048 Valid
3 0,666 4,723 2,048 Valid
4 0,866 9,173 2,048 Valid
5 0,806 7,214 2,048 Valid
6 0,720 5,492 2,048 Valid
7 0,770 6,395 2,048 Valid
8 0,509 3,132 2,048 Valid
9 0,664 4,704 2,048 Valid
10 0,523 3,247 2,048 Valid
11 0,629 4,278 2,048 Valid
12 0,338 1,903 2,048 Tidak Valid
13 0,376 2,147 2,048 Valid
14 0,766 6,311 2,048 Valid
15 0,664 4,704 2,048 Valid
99 17 0,676 4,856 2,048 Valid
18 0,563 3,606 2,048 Valid
19 0,626 4,252 2,048 Valid
20 0,728 5,611 2,048 Valid
21 0,659 4,631 2,048 Valid
22 0,806 7,214 2,048 Valid
23 0,662 4,679 2,048 Valid
24 0,676 4,856 2,048 Valid
25 0,656 4,595 2,048 Valid
26 0,738 5,780 2,048 Valid
27 0,691 5,053 2,048 Valid
28 0,725 5,572 2,048 Valid
29 0,756 6,106 2,048 Valid
30 0,755 6,101 2,048 Valid
31 0,338 1,903 2,048 Tidak Valid
32 0,476 2,864 2,048 Valid
33 0,754 6,082 2,048 Valid
34 0,720 5,483 2,048 Valid
35 0,738 5,780 2,048 Valid
36 0,883 9,964 2,048 Valid
Hal yang hampir serupa terjadi pada pengujian validitas instrument
Manajemen Berbasis Sekolah (X2). Hasil perhitungan didapatkan bahwa
item no 11 dan 31 dinyatakan tidak valid karena t hitung lebih kecil dari t table,
Hasil pengecekan pada instrumen didapatkan pertanyaan pada item-item di
nomor tersebut bukan merupakan pertanyaan esensial sehingga peneliti
memutuskan untuk membuang atau tidak memakai item tersebut dalam
penelititan ini
3. Hasil Uji Validitas Instrumen Mutu Kinerja Sekolah (Y)
Instrumen variabel Mutu Kinerja Sekolah (Y) berupa kuesioner
dengan jumlah pertanyaan 44 item/butir. Secara lengkap hasil perhitungan
validitas instrumen dapat dilihat pada tabel 3.8, sedangkan peritungan per
100
Tabel 3.8
Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian Variabel Mutu Kinerja Sekolah (Y)
No. Item Pertanyaan
Variabel Mutu Kinerja Sekolah Koefesien Korelasi Harga
t hitung
Harga
t tabel Keputusan
101 39 0,658 4,629 2,048 Valid
40 0,528 3,288 2,048 Valid
41 0,518 3,208 2,048 Valid
42 0,619 4,168 2,048 Valid
43 0,788 6,783 2,048 Valid
44 0,280 1,542 2,048 Tidak Valid
Hal yang sama juga ditunjukan pada instrumen Mutu Kinerja
Sekolah(Y), Instrumen ini pula ditemukan sejumlah item atau pertanyaan
yang dianggap tidak valid karena hasil perhitungan t hitung masil lebih kecil
dibandingkan dengan t table. Nomor item pertanyaan yang tidak valid itu
adalah 6, 7,17, 19, 32,44. Item soal pada nomor tersebut didrop atau
dibuang karena bukan merupakan item esensial .
Tabel 3.9
Hasil Uji Validitas Variabel Penelitian
No Variabel Item yang
diajukan
Item yang dieliminasi
Item yang dipakai
1 Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
42 4 38
2 Manajemen Berbasis Sekolah(X2)
36 2 34
3 Mutu Kinerja Sekolah 44 6 38
Jumlah 122 12 110
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen
1. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Sementara itu hasil uji reliabilitas instrument juga menyatakan hal
yang sama bahwa dari beberapa item soal yang dinyatakan tidak valid maka
102 ini dilakukan dengan bantuan program SPSS Versi 14.00 dengan metode
belah dua atau Split half method.
Tabel 3.10
Perhitungan Uji Reliabilitas
Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Reliability Statistics
Total N of Items Cronbach's Alpha
The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No. 9, No.10, No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18, No.19, No.20, No.21.
a.
The items are: No.22, No.23, No.24, No.25, No.26, No.27, No.28, No.29, No.30, No.31, No.32, No.33, No.34, No.35, No.36, No.37, No.38, No.39, No.40, No.41, No.42.
b.
103
Item-Total Statistics
104 Perhitungan reliabilitas instrumen variabel Kemampuan Manajerial
Kepala Sekolah (X1) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 14.0
dengan metode Split half (belah dua)
Dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total
Correlation Pada table 3.11 bagian Item Total Statistic, yang merupakan
korelasi antara item dengan skor total item (nilai r hitung) dibandingkan dengan
nilai r table. Jika r hitung lebih besar dibandingkan dengan r table maka item
tersebut reliable . Di bawah ini adalah table daftar perbandingan hasil
perhitungan r hitung dengan r table .
Tabel 3. 11
Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah (X1)
Item r11 hitung
r table
α = 0,05 ; n=30 Keputusan
No. 1 0,347 0,361 tidak reliabel
N0. 2 0,663 0,361 reliabel
No. 3 0,608 0,361 reliabel
N0. 4 0,671 0,361 reliabel
No. 5 0,366 0,361 reliabel
N0. 6 0,400 0,361 reliabel
No. 7 0,520 0,361 reliabel
N0. 8 0,520 0,361 reliabel
No. 9 0,386 0,361 reliabel
N0. 10 0,407 0,361 reliabel
No. 11 0,569 0,361 reliabel
N0. 12 0,337 0,361 tidak reliabel
No. 13 0,554 0,361 reliabel
N0. 14 0,623 0,361 reliabel
No. 15 0,581 0,361 reliabel
N0. 16 0,470 0,361 reliabel
No. 17 0,621 0,361 reliabel
N0. 18 0,644 0,361 reliabel
No. 19 0,544 0,361 reliabel
N0. 20 0,637 0,361 reliabel
105
N0. 22 0,556 0,361 reliabel
No. 23 0,646 0,361 reliabel
N0. 24 0,702 0,361 reliabel
N0. 25 0,729 0,361 reliabel
No. 26 0,604 0,361 reliabel
N0. 27 0,753 0,361 reliabel
No. 28 0,628 0,361 reliabel
N0. 29 0,475 0,361 reliabel
No. 30 0,656 0,361 reliabel
N0. 31 0,623 0,361 reliabel
No. 32 0,305 0,361 tidak reliabel
N0. 33 0,640 0,361 reliabel
No. 34 0,595 0,361 reliabel
N0. 35 0,746 0,361 reliabel
No. 36 0,659 0,361 reliabel
N0. 37 0,671 0,361 reliabel
No. 38 0,174 0,361 tidak reliabel
N0. 39 0,544 0,361 reliabel
No, 40 0,390 0,361 reliabel
No. 41 0,471 0,361 reliabel
No. 42 0,590 0,361 reliabel
2. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Manajemen Berbasis Sekolah (X2) Perhitungan reliabilitas instrumen variabel Manajemen Berbasis
Sekolah (X2) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 14.0 dengan
metode Split half (belah dua ganjil dan genap)
Tabel 3.12
Peritungan Uji Reliabilitas
Variabel Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
Case Processing Summary
30 100,0
0 ,0
30 100,0 Valid
Excludeda
Total Cases
N %
106 Dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total
Correlation yang merupakan korelasi antara item dengan skor total item
(nilai r hitung) dibandingkan dengan nilai r table. Jika r hitung lebih besar
dibandingkan dengan r table maka item tersebut reliable . Di bawah ini
adalah table daftar perbandingan hasil perhitungan r hitung dengan r table . Item-Total Statistics
148,10 186,507 ,688 ,962
148,03 187,895 ,591 ,963
148,07 186,823 ,666 ,962
148,30 185,114 ,866 ,961
148,37 186,654 ,806 ,962
148,53 183,430 ,720 ,962
148,33 185,126 ,770 ,962
148,43 187,702 ,509 ,963
148,40 183,903 ,664 ,962
148,40 188,110 ,523 ,963
148,47 186,189 ,629 ,962
148,70 188,217 ,338 ,965
148,63 190,240 ,376 ,964
148,27 186,064 ,766 ,962
148,40 183,903 ,664 ,962
148,43 187,702 ,509 ,963
148,23 187,013 ,676 ,962
148,40 188,593 ,563 ,963
148,37 184,309 ,626 ,962
148,40 183,903 ,728 ,962
148,53 184,464 ,659 ,962
148,37 186,654 ,806 ,962
148,30 186,355 ,662 ,962
148,23 187,013 ,676 ,962
148,20 187,131 ,656 ,962
148,47 183,361 ,738 ,962
148,20 185,407 ,691 ,962
148,33 182,299 ,725 ,962
148,40 182,317 ,756 ,962
148,23 185,978 ,755 ,962
148,70 188,217 ,338 ,965
148,43 186,737 ,476 ,964
148,20 185,821 ,754 ,962
148,43 180,392 ,720 ,962
148,47 183,361 ,738 ,962
148,23 184,323 ,883 ,961
107
Tabel 3.13
Hasil Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
Item r11 hitung α r table
= 0,05 ; n=30 Keputusan
No. 1 0,688 0,361 reliabel
N0. 2 0,591 0,361 reliabel
No. 3 0,666 0,361 reliabel
N0. 4 0,866 0,361 reliabel
No. 5 0,806 0,361 reliabel
N0. 6 0,720 0,361 reliabel
No. 7 0,770 0,361 reliabel
N0. 8 0,509 0,361 reliabel
No. 9 0,664 0,361 reliabel
N0. 10 0,523 0,361 reliabel
No. 11 0,629 0,361 reliabel
N0. 12 0,338 0,361 tidak reliabel
No. 13 0,376 0,361 reliabel
N0. 14 0,766 0,361 reliabel
No. 15 0,664 0,361 reliabel
N0. 16 0,509 0,361 reliabel
No. 17 0,676 0,361 reliabel
N0. 18 0,563 0,361 reliabel
No. 19 0,626 0,361 reliabel
N0. 20 0,728 0,361 reliabel
No. 21 0,659 0,361 reliabel
N0. 22 0,806 0,361 reliabel
No. 23 0,662 0,361 reliabel
N0. 24 0,676 0,361 reliabel
No. 25 0,656 0,361 reliabel
No. 26 0,738 0,361 reliabel
No. 27 0,691 0,361 reliabel
N0. 28 0,725 0,361 reliabel
No. 29 0,756 0,361 reliabel
No. 30 0,755 0,361 reliabel
No. 31 0,338 0,361 tidak reliabel
No. 32 0,476 0,361 reliabel
No. 33 0,754 0,361 reliabel
No. 34 0,720 0,361 reliabel
No. 35 0,738 0,361 reliabel
108
3. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Mutu Kinerja Sekolah (Y)
Perhitungan reliabilitas instrumen variabel Mutu Kinerja Sekolah
(Y) dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 14.0 dengan metode
Split half (belah dua ganjil dan genap)
Tabel 3.14
Peritungan Uji Reliabilitas Variabel Mutu Kinerja Sekolah (Y)
Case Processing Summary
Listwise deletion based on all variables in the procedure. a.
Total N of Items Cronbach's Alpha
The items are: No.1, No.2, No.3, No.4, No.5, No.6, No.7, No.8, No. 9, No.10, No.11, No.12, No.13, No.14, No.15, No.16, No.17, No.18, No.19, No.20, No.21, No.22.
a.
The items are: No.23, No.24, No.25, No.26, No.27, No.28, No.29, No.30, No.31, No.32, No.33, No.34, No.35, No.36, No.37, No.38, No.39, No.40, No.41, No.42, No.43, No.44.
109
Item-Total Statistics
178,77 174,116 ,795 ,948
178,77 174,116 ,795 ,948
178,77 174,116 ,795 ,948
178,73 176,340 ,520 ,949
178,63 177,689 ,448 ,950
178,80 180,717 ,289 ,950
178,87 181,016 ,253 ,951
178,93 172,823 ,700 ,948
178,83 173,799 ,690 ,948
178,97 175,344 ,568 ,949
178,83 174,075 ,671 ,948
179,07 175,857 ,468 ,950
179,17 176,213 ,446 ,950
178,97 172,033 ,658 ,948
178,97 177,620 ,419 ,950
178,63 177,482 ,413 ,950
178,77 177,564 ,338 ,951
178,70 179,183 ,363 ,950
178,67 179,954 ,298 ,950
178,87 180,326 ,373 ,950
178,97 172,033 ,658 ,948
179,00 177,034 ,555 ,949
178,87 176,395 ,618 ,949
178,83 174,075 ,671 ,948
179,03 179,068 ,436 ,950
178,77 174,116 ,795 ,948
178,77 178,461 ,450 ,950
178,80 176,786 ,528 ,949
178,63 177,964 ,494 ,949
178,63 171,620 ,788 ,947
178,70 176,907 ,530 ,949
178,73 179,375 ,317 ,950
178,77 180,185 ,381 ,950
178,70 178,217 ,508 ,949
178,73 176,340 ,592 ,949
178,63 171,620 ,788 ,947
178,73 178,823 ,404 ,950
178,80 176,786 ,528 ,949
178,97 172,033 ,658 ,948
178,80 176,786 ,528 ,949
178,83 179,592 ,518 ,949
178,80 176,717 ,619 ,949
178,63 171,620 ,788 ,947
178,73 179,926 ,280 ,951
110 Dengan memperhatikan angka pada Corrected Item-Total Correlation
yang merupakan korelasi antara item dengan skor total item (nilai r hitung)
dibandingkan dengan nilai r table. Jika r hitung lebih besar dibandingkan dengan r
table maka item tersebut reliable. Di bawah ini adalah table daftar
perbandingan hasil perhitungan r hitung dengan r table .
Tabel 3.15
Hasil Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Mutu Kinerja Sekolah (Y)
Item r11 hitung α r table
= 0,05 ; n=30 Keputusan
No. 1 0,795 0,361 reliabel
N0. 2 0,795 0,361 reliabel
No. 3 0,795 0,361 reliabel
N0. 4 0,520 0,361 reliabel
No. 5 0,448 0,361 reliabel
N0. 6 0,289 0,361 tidak reliabel
No. 7 0,253 0,361 tidak reliabel
N0. 8 0,700 0,361 reliabel
No. 9 0,690 0,361 reliabel
N0. 10 0,568 0,361 reliabel
No. 11 0,671 0,361 reliabel
N0. 12 0,468 0,361 reliabel
No. 13 0,446 0,361 reliabel
N0. 14 0,658 0,361 reliabel
No. 15 0,419 0,361 reliabel
N0. 16 0,413 0,361 reliabel
No. 17 0,338 0,361 tidak reliabel
N0. 18 0,363 0,361 reliabel
No. 19 0,298 0,361 tidak reliabel
N0. 20 0,373 0,361 reliabel
No. 21 0,658 0,361 reliabel
N0. 22 0,555 0,361 reliabel
No. 23 0,618 0,361 reliabel
N0. 24 0,671 0,361 reliabel
No. 25 0,436 0,361 reliabel
No. 26 0,795 0,361 reliabel
No. 27 0,450 0,361 reliabel
N0. 28 0,528 0,361 reliabel
111
No. 30 0,788 0,361 reliabel
N0. 31 0,530 0,361 reliabel
No. 32 0,317 0,361 tidak reliabel
N0. 33 0,381 0,361 reliabel
No. 34 0,508 0,361 reliabel
N0. 35 0,592 0,361 reliabel
No. 36 0,788 0,361 reliabel
N0. 37 0,404 0,361 reliabel
No. 38 0,528 0,361 reliabel
N0. 39 0,658 0,361 reliabel
No. 40 0,528 0,361 reliabel
N0. 41 0,518 0,361 reliabel
No. 42 0,619 0,361 reliabel
N0. 43 0,788 0,361 reliabel
No. 44 0,280 0,361 tidak reliabel
G.Prosedur dan Teknik pengumpulan Data Penelitian
Setelah selesai perhitungan hasil uji coba instrumen dan dilakukan
revisi dan eliminasi terhadap item-item yang tidak valid, maka dengan
instrumen untuk tiga variabel penelitian yang disimpan pada lampiran. Pada
pelaksanaan penyebaran angket dilakukan pada salah satu sekolah yang
representatif untuk dilaksanakan uji coba instrumen.
Penyebaran instrumen dilakukan minggu ke 3 pada bulan Juni tahun
2011, sebanyak 73 angket ditambah 2 angket cadangan sehingga menjadi 75
angket yang di dalamnya memuat tiga variabel dengan jumlah item pada
variable (X1) sebanyak 38 item, jumlah item pada variable (X2) sebanyak 34
item dan variable (Y) sebanyak 38 variabel. Pertanyaan mulai disebarkan
kepada responden, yaitu para wakil kepala sekolah di SMP Negeri
Se-Kabupaten Subang. Bersamaan dengan penyebaran angket tadi, dilakukan pula
112 beberapa unsur yang terkait dengan penelitian ini seperti kepala sekolah yang
memiliki kewenangan dalam menentukan kebijakan sekolah berkaitan dengan
upaya-upaya untuk lebih meningkatkan mutu kinerja sekolah. Sementara
beberapa tempat yang tidak terjangkau dilakukan wawancara tidak langsung
yang dilakukan metode wawancara tidak tertulis..
Tahap analisis data merupakan upaya menyelidiki secara mendalam
tentang data yang berhasil diperoleh peneliti selama penelitian berlangsung
sehingga diharapkan dapat diketahui makna dan keadaan yang sebenarnya dari
apa yang diteliti. Dalam proses analisis data dilakukan melalui tahapan-tahapan
kegiatan sebagai berikut:
Pengolahan dan memproses 73 angket yang berhasil dikumpulkan,
ditempuh prosedur pengolahan data penelitian melalui tahapan-tahapan sebagai
berikut:
a. Seleksi Data
Setelah data terkumpul dengan tujuan untuk memilih dan
memilah data-data yang sudah lengkap, bila ada data yang salah dalam
pengisian, karena apabila data tidak lengkap atau salah dalam pengisian,
maka data tersebut tidak dapat diproses atau diolah lebih lanjut.
b. Tabulasi Data
Jika dalam penyeleksian data dianggap selesai, maka dilakukan
tabulasi data, yaitu mencatat dan memberikan skor terhadap setiap data
hasil penelitian sesuai dengan bobot masing-masing alternatif jawaban
113 data untuk masing-masing variabel. Tabulasi data hasil penelitian ini,
dilakukan pemberian skor pada setiap alternatif jawaban yang diberikan
oleh responden sesuai dengan bobot nilai yang telah ditetapkan, yaitu
pernyataan pada masing-masing variabel memiliki lima kriteria jawaban
dengan pemberian skor mulai dari 1, 2, 3, 4, dan 5.
c. Menghitung Skor masing-masing Variabel
Setelah selesai dimasukan dalam tabulasi data, maka masing –
masing variabel diberikan skor dengan rumus prosentase (Arikunto,
1996: 244) sebagai berikut:
100
X N F
P= % ………....Rumus (3.5)
Keterangan: P = Prosentase
F = Frekuansi jawaban responden
N = Jumlah reponden
Selanjutnya melakukan analisis deskriptif, dari analisis ini
dikethuai kedencerungan data dengan diketahuinya: rata-rata, mean,
standar deviasi, varians data pada masing-masing variable.
d. Transformasi Data Ordinal ke Data Interval
Menggolah data berskala ordinal menjadi data interval denga MSI
(Methode of Successice Interval) dalam Akdon (2005 : 176-177) dengan
langkah kerja sebagai berikut :
Langkah 1 : Mencari skor terbesar dan terkecil
114 R=Skor terbesar – skor terkecil
Langkah 3 : Mencari banyaknya kelas (BK)
BK = 1 + 3,3 log n (Rumus Strugess)
Langkah 4 : Mencari nilai panjang kelas (i)
I = R
BK R i=
Langkah 5 : membuat tabel penolong
Langkah 6 : Mencari nilai rata-rata (mean)
n fXi
∑
=χ
Langkah 7 : mencari simpangan baku dengan rumus
)
Langkah 7 : mengubah data ordinal menjadi data interval dengan rumus :
s
Semua perhitungan-perhitungan transformasi data ordinal ke
interval menggunakan alat bantu program SPSS V. 14.0
H. Pengujian persyaratan analisis
Pengujian persyaratan analisis merupakan pengujian syarat analisis data
yang sesuai dengan kondisi penyebaran data yang didapat. Jika data variabel
yang dianalisis data sampai menggunakan statistik inferensial maka hasilnya
harus dapat digeneralisasikan untuk populasi dari sampel yang diambil. Dalam
115 parametris digunakan untuk menganalisis data interval atau rasio yang diambil
darip opulasi berdistribusi normal dan sebaliknya. Dalam pengujian
persyaratan data tersebut dilakukan terlebih dahulu pengujian normalitas data
dan homogenitas data.
1. Uji Normalitas Data
Uji distribusi normal digunakan untuk mengetahui dan menentukan
apakah pengolahan data yang akan dianalisis mempunyai tingkat sebaran
data yang normal atau tidak. Dengan ketentuan jika nilai dari data yang
diperoleh penyebarannya baik dengan kata lain distribusi normal maka
peneliti dapat menggunakan teknik statsitik parametrik dan sebaliknya. Cara
yang digunakan oleh peneliti dalam uji normalitas data adalah dengan uji
kolmogorov –smirnov . Untuk memvisualisasikannya dibantu dengan grafik
normalitas Q-Q plot melalui program SPSS V.14.0. Hasil uji Normalitas
terdapat dalam lampiran penelitian ini.
Uji normalitas data sangat diperlukan, karena persyaratan data yang
dapat dianalisis dengan menggunakan analisis statistik parametrik atau
imferensial melalui teknik korelasi dan regresi harus berdistribusi normal.
Hal ini menurut Arikunto, (1005: 390) menyatakan bahwa:
116 Sementara Sudjana (1992: 150), mengemukakan pentingnya data
berkontribusi normal, karena menurutnya “…….. teori-teori menaksir dan
menguji hipotesis, dianut berdasarkan kepada asumsi bahwa populasi yang
diselidiki berkontribusi normal, ….. Jika asumsi ini tidak dipenuhi …….
maka kesimpulannya berdasarkan teori itu tidak berlaku”.
Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dengan melakukan uji
normalitas data, dapat diketahui sebaran data tiap variabel tidak akan
menyimpang dari karakteristik data yang berkontribusi normal, atau tidak,
maka akan dapat diketahui dan ditentukan pada jenis statistik apa yang
dapat digunakan dalam menganalisis data.
Berkenaan dengan analisis dan pengujian data penelititan ini yang
akan menggunakan statistik inperensial melalui teknik korelasi uji regresi,
maka untuk memunuhi persyaratan uji analisis akan dilakukan uji
normalitas data dengan menggunakan rumus (Akdon dan Hadi, 2005: 171).
(
)
∑
Ι =
− = k
i fe
fe
fo 2
2
χ ………...Rumus (3.9)
Untuk lebih mengefektifkan proses uji normalitas data, maka
pelaksanaan pengujian dilakukan dengan menggunakan program komputer
SPSS versi 14, dengan kriteria keputusan, jika χ2hitung ≥ χ2tabel, artinya
distribusi tidak normal, dan jika χ2hitung ≤χ2tabel, artinya data berdistribusi
117
2. Uji Homogenitas Data
Selain menguji tingkat penyebaran nilai yang dianalisis jika peneliti
akan mengeneralisasikan hasil penleitian maka harus terlebih dahulu
benar-benar yakin bahwa kelompok yang membentuk sampel berasal dari populasi
yang sama, hal ini dikenal dengan uji homogenitas data. Dilihat dari
penyebaran populasi sang semuanya adalah Pembantu kepala sekolah (PKS)
SMP Negeri se-Kabupaten Subang, maka dapat dikatakan data yang
diperoleh adalah homogen, hal ini senada dengan ungkapan sugiyono (2002
: 167) yang mengungkapkan bahwa jika tidak terdapat perbedaan variansi
diantara kelompok sampel maka dapat dikatakan data bersifat homogen.
a. Menghitung Tingkat Korelasi antar Variabel
Untuk mengetahui tingkat korelasi antara variabel dengan
bersamaan mengitung persamaan regresi dan menguji hipotesis,
digunakan rumus Korelasi Pearson Moment (r)
Pertama, menghitung tingkat korelasi antara variabel X1 dengan Y
menggunakan rumus (Akdon dan Hadi, 2005: 194)
(
)( )
menggunakan rumus (Akdon dan Hadi, 2005: 194).
118
Ketiga, menghitung tingkat korelasi antara X1 dan X2 dengan rumus
(Akdon dan Hadi, 2005: 194).
( )(
)
sama dengan variabel Y digunakan rumus (Akdon dan Hadi, 2005: 194).
(
)(
)(
)
Sementara untuk mengetahui signifikan atau tidaknya hubungan antar
variabel dalan penelitian ini, digunakan uji-F dengan rumus (Riduwan,
2007: 142)
Kaidah pengujian signifikansi, yaitu
a. Jika F hitung
≥
F tabel, berarti signifikan, maka hipotesis diterimab. Jika F hitung
≤
F tabel, berarti tidak signifikan, maka hipotesis ditolakSelanjutnya, berkenaan dengan perhitungan korelasi antar variabel
dan uji signifikansi tadi, dilakukan dengan perhitungan korelasi program
SPSS versi 14.
Sedangkan arti harga r akan dikonsultasikan dengan Tabel
119
Tabel 3.16
Interpretasi koefisien Korelasi nilai r
Interval koefisien Tingkat Hubungan
0,80 – 1,000
0,66 – 0,799
0,40 – 0,599
0,20 – 0,399
0,00 – 0,199
Sangat kuat
kuat
cukup kuat
Rendah
Sangat rendah
Sumber : Akdon (2005 :188)
b. Menghitung Analisis Regresi liner
Menghitung analisis regresi ganda atau hubungan antara variabel Y
(terikat) dengan variabel X1 dan X2 (bebas), maka digunakan rumus
persamaan regresi ganda yaitu:
2 2 1
1χ b χ
b a
Y = + +
∧
………Rumus (3.15)
c. Analisis Jalur (Path Analysis)
Untuk kebutuhan analisis data dan melakukan pengukuran hasil
penelitian yang menggunakan statistik parametrik, maka masing-masing
variabel hasil dari lapangan dengan menggunakan teknik analisis jalur,
yaitu untuk menguji besarnya sumbangan (kontribusi) yang ditunjuk-kan
oleh keofesien jalur pada setiap diagram jalur dari hubungan antar variabel
X1 dan X2 terhadap Y serta dampaknya kepada Z (Riduwan, 2007: 115).
Dengan menggunakan langkah-langkah menguji path analysis sebagai
120 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan struktural
Y = ρYX1X1+ρYX2X2+ρY ∈1...Rumus (3.6)
2. Menghitung koefesien jalur yang didasarkan pada koefesien regresi
Y = a+b1X1+b1X2+∈1...Rumus (3.7)
3. Menghitung koefesien jalur secara simultan (keseluruhan)
Ha:ρχγ1 =ρχγ2 =...=ρχγk ≠0
Ho: ρχγ1 = ρχγ2 =...=ρχγk =0
Kaidah pengujian signifikansi menggunakan tabel F
F =
(
(
)
2)
21 1
k k
R k
R k n
γχ γκ −
− −
...Rumus (3.8)
Keterangan:
N = jumlah sampel
K = jumlah sampel eksogen
=
2
k
Rγχ RSquare
Jika Fhitung ≥Ftabel,maka tolak Ho artinya signifikan dan
,
tabel hitung F
F ≤ terima artinya tidak signifikan
Kaidah pengujian signifikansi, yaitu:
• Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau
[
0,05≤Sig]
, maka Ho diterima dan Ha ditolak,121 • Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas Sig atau
[
0,05≥Sig]
, maka Ho ditolak dan Ha diterima,artinya signifikan.
d. Tahap Penafsiran/Penguraian Data
Tahap analisis data telah dilakukan analisis dan perhitungan
terhadap data-data mentah hasil angket dan menghasilkan data penelitian
yang berbentuk angka-angka. Data tersebut harus diberi makna dengan
cara menafsirkan dan menguraikan kedalam bentuk kata-kata atau kalimat
yang sesuai dengan kriteria dan keperluan yang telah menjadi ketentuan
dalam penelitian ini. Penafsiran atas data penelitian ini sangat diperlukan
untuk membuat kesimpulan penelitian khususnya yang menyangkut
variabel-variabel yang diteliti dan hubungan antar variabel tersebut. Lebih
lanjut untuk menguaraikan hasil analisis dan penafsiran terhadap hasil
penelitian akan diuraikan dalam Bab IV.
I. Pengujian Hipotesis Penelitian
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data penelitian pada
variabel X1, X2, dan Y menunjukan bahwa data berdistribusi normal
(perhitungan secara rinci dengan menggunakan SPSS 14.0 terlampir). Artinya
pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan menggunakan statistik
parametris.
Pengujian hipotesis dengan menggunakan statistik parametris dilakukan
dengan terlebih menghitung korelasi antar variabel penelitian. Dalam
122 Variabel X1 (Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ) terhadap Y (Mutu
Kinerja Sekolah)
Variabel X1 (Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah) terhadap Y (Mutu
Kinerja Sekolah melalui pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (X2)
Variabel X1 (Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah ) dan X2 (Manajemen
Berbasis Sekolah)
Semua proses perhitungan dilakukan dengan menggunakan SPSS 14.0.
Perhitungan korelasi dilakukan dengan rumus Pearson. Untuk mengukur skor
yang didapat masing-masing aspek tersebut digunakan skala pengukuran
dengan lima katagori sesuai dengan lima aspek pilihan jawaban. Kemudian
dikonsultasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan oleh Akdon dan Hadi
(2005: 120) yang dimulai dari prosentase, yaitu :
0% - 20% - Sangat Lemah
21% - 405 - Lemah
41% - 60% - Cukup
61% - 80% - Kuat