• Tidak ada hasil yang ditemukan

t ipa 0909908 chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "t ipa 0909908 chapter5"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

105

Hady Sofyan, 2012

PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK PADA SUB MATERI POKOK KOROSI LOGAM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian, pengolahan data, analisis dan

pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakterisitik model kooperatif TPSq yang diterapkan pada proses

pembelajaran meliputi tiga tahap yaitu tahap think (berpikir mandiri), tahap

pair (diskusi berpasangan) dan tahap square (diskusi berempat). Setiap

tahapan dintegrasikan dengan indikator-indikator keterampilan berpikir kreatif

dalam bentuk pertanyaan yang berhubungan dengan topik korosi logam.

Indikator keterampilan berpikir kreatif tersebut yaitu berpikir lancar (fluency),

berpikir luwes (flexibility), berpikir orisinal (originality) dan berpikir merinci

(elaboration).

2. Terdapat perbedaan peningkatan keterampilan berpikir kreatif siswa pada

materi korosi logam secara signifikan antara kelompok eksperimen yang

menggunakan model pembelajaran kooperatif TPSq dan kelompok kontrol

yang menggunakan model pembelajaran konvensional dengan p-value/sig

sebesar 0,000. Dari perbandingan rata-rata gain yang dinormalisasi

keterampilan berpikir kreatif siswa kelompok eksperimen sebesar 52,56%

lebih tinggi dari siswa kelompok kontrol sebesar 33,27% walaupun keduanya

(2)

106

Hady Sofyan, 2012

PEMBELAJARAN KOOPERATIF THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN BERPIKIR KREATIF SISWA SMK PADA SUB MATERI POKOK KOROSI LOGAM Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

3. Terdapat perbedaan peningkatan penguasaan konsep siswa pada materi korosi

logam secara signifikan antara kelompok eksperimen yang menggunakan

model pembelajaran kooperatif TPSq dan kelompok kontrol yang

menggunakan model pembelajaran konvensional dengan p-value/sig sebesar

0,000. Dari perbandingan rata-rata gain yang dinormalisasi penguasaan

konsep siswa kelompok eksperimen sebesar 51,43% lebih tinggi dari siswa

kelompok kontrol sebesar 37,19% walaupun keduanya sama-sama

berkategori sedang.

B. SARAN

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat diajukan beberapa saran, yaitu :

1. Pembelajaran kooperatif tipe TPSq dapat dijadikan sebagai salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru kimia dalam meningkatkan

penguasan konsep dan keterampilan berpikir kreatif pada sub materi pokok

korosi logam.

2. Pengembangan pembelajaran kooperatif tipe TPSq lebih lanjut diharapkan

dapat disesuaikan dan dintegrasikan antara materi kimia dengan

pelajaran-pelajaran produktif sesuai kompetensi keahlian yang dimiliki, sehingga hasil

pembelajaran lebih bermakna dan siswa lebih termotivasi untuk menyukai dan

memahami pelajaran kimia di sekolah menengah kejuruan (SMK) apapun itu

Referensi

Dokumen terkait

Abstrak: Imam Solehudin, 2016, Tingkat Pemanfaatan Buku Teks dalam Proses Pembelajaran PKn untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik (Studi Deskriptif di Kelas VII

Sesuai dengan Peraturan Pemerintah no 19 tahun 2005 pasal 43 ayat 5 kelayakan isi, bahasa, penyajian, dan kegrafikan buku teks pelajaran dinilai oleh BSNP

4 des Gesetzes über die Hochschulen des Landes Nordrhein-Westfalen (Hochschulgesetz – HG) in der Fassung des Hochschulfreiheitsgesetzes (HFG) vom 31. 308) in Verbindung mit

Tanaman anggrek di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar untuk.. dibudidayakan

Melakukan kegiatan pendahuluan lapangan pada SPM negeri yang dijadikan tempat penelitian di kabupaten kepulauan Yapen Serui Papua terdapat: (1) desain dan pelaksanaan

Dalam pengamanan proses komunikasi data tidak lepas dari peranan kriptografi.Kriptografi merupakan salah satu ilmu yang mempelajari keamanan dalam proses komunikasi

Besar kecilnya penerimaan dalam usahatani diperoleh petani dari

Untuk itu kepala sekolah perlu memberikan motivasi untuk meningkatkan pelajarannya, guru dirangsang agar senantiasa dapat mengembangkan kemampuan dala proses