Emi Dwiyanti, 2015
Pembelajaran Keterampilan Menenun Kain Pel Bagi Anak Tunagrahita Sedang Di Kelas Unit Bersama (KUB)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A.Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap pembelajaran
keterampilan menenun kain pel pada anak tunagrahita sedang, maka dapat ditarik
kesimpulan dari beberapa data mengenai persiapan pembelajaran keterampilan
menenun kain pel pada anak tunagrahita sedang di Kelas Unit Bersama di SLB C1
Dharma asih, guru mempersipkan pembelajaran dengan membuat silabus terlebih
dahulu kemudian memilih materi yang disesuaikan dengan kemampuan siswa,
guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk beberapa kali pertemuan.
Pembuatan Silabus dan RPP untuk satu semester dan dibuat diawal semester.
Semua persiapan yang dilakukan oleh guru keterampilan menenun sudah sesuai
dengan pendapat para ahli dan sudah mencoba menjadi guru yang menjalankan
kewajibannya.
Berdasarkan hasil penelitian mengenai pelaksanaan pembelajaran keterampilan
menenun kain pel, guru yang berinisial Sy memulai pembelajaran dengan
mengkondisikan siswa pada posisi siap untuk belajar. kemudian pembelajaran
dimulai dengan mengucapkan salam dan Doa bersama. Dilanjutkan dengan
mengecek kehadiran siswa, melakukan apersepsi yaitu mengulang materi yang
sebelumnya dan mengaitkan materi yang akan dipelajari pada hari ini. Metode
yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran keterampilan menenun kain pel
yaitu menggunakan metode ceramah dan metode demonstrasi.
Pada proses pembelajaran, guru memberikan evaluasi kepada siswanya untuk
mengetahui sejauh mana penguasaan siswa terhadap materi yang disampaikan.
Evaluasi yang digunakan adalah evaluasi proses. Evaluasi proses ini adalah
evaluasi yang dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung. Guru memberikan
evaluasi untuk mengukur hasil belajar siswanya pada saat itu.
Dalam pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan oleh guru keterampilan
pastilah akan muncul hambatan. Hambatan yang sering muncul lebih sering
53
Emi Dwiyanti, Emi Dwiyanti, 2015
Pembelajaran Keterampilan Menenun Kain Pel Bagi Anak Tunagrahita Sedang Di Kelas Unit Bersama (KUB)
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
membelajarkan siswanya sudah cukup baik. Secara keseluruhan peran guru
keterampilan menenun ini telah mengusahakan agar siswanya belajar dengan baik.
B.Saran
Penulis akan memberikan beberapa saran kepada guru keterampilan menenun
dan sekolah SLB C1 Dharma Asih Depok, Sebagai berikut:
1. Bagi guru keterampilan menenun
Berdasarkan penelitian guru keterampilan hanya focus pada satu jenis menenun
kain pel saja, alangkah baiknya keterampilan menenun tidak hanya
menghasilkan kain pel saja. Akan tetapi dapat menghasilkan tenun yang
bervariatif.
2. Bagi pihak sekolah
ATBM yang tersedia hanya ada 2 buah. Untuk memperlancar kegiatan
keterampilan ini, alangkah baiknya pihak sekolah dapat menambahkan mesin