Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di Kota Bandung yang terletak diantara 1070° 36' Bujur Timur dan 600° 55' Lintang Selatan. Objek yang akan dijadikan lokasi penelitian tepatnya di taman kota yang memiliki tema atau disebut taman kota tematik yaitu Taman Fotografi Bandung yang terletak di jalan Cempaka. Waktu penelitian yaitu selama bulan April – Juni 2014, terdiri dari observasi lapangan, pembagian kuisioner, pengolahan data sampai penyajian data.
B. Populasi
Secara umum, populasi bisa didefinisikan sebagai sekumpulan data yang mengidentifikasi suatu fenomena. Menurut Sugiyono (2010: 115) “populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Menurut Margono (2010:118) “populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian kita dalam suatu ruang lingkup dan waktu yang kita tentukan”.
Margono (2010: 119) mengemukakan bahwa populasi dapat dibedakan dalam sifat berikut :
1. Populasi yang bersifat homogen, yaitu populasi yang unsurnya memiliki sifat yang sama.
2. Populasi yang bersifat heterogen, yaitu populasi yang unsurnya memiliki sifat dan keadaan yang bervariasi, sehingga perlu ditetapkan batas-batasnya.
Populasi yang diambil adalah populasi berkelompok yaitu remaja kota Bandung, sehingga populasi dalam penelitian ini bersifat heterogen. Batas yang
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Sampel
Menurut Margono (2010:121) “sampel adalah sebagai bagian dari populasi, sebagai contohyang diambil dengan menggunakan cara-cara tertentu”. Teknik sampling yang digunakan adalah sampling incidential. Menurut Sugiyono (2010: 218) sampling incidentialadalah “teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data”.
Menurut Roscoe dalam Sugiyono (2010: 129) ukuran sampel memiliki
ketentuan sebagai berikut :
1. Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai
dengan 500.
2. Bila sampel dibagi dalam kategori, maka jumlah anggota sampel setiap
kategori minimal 30.
3. Bila dalam penelitian akan melakukan analisis dengan multivariate
(korelasi atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari jumlah variabel yang diteliti.
4. Untuk penelitian eksperimen yang sederhana, yang menggunakan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, maka jumlah anggotasampel
masing-masing antara 10 s.d. 20.
Dapat disimpulkan bahwa dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel
adalah menggunakan teknik sampling incidential.Jumlah sampel yang diambil yaitu
sebanyak 100 responden. Remaja Kota Bandung yang dirasa memenuhi syarat,
mengetahui keadaan taman dan menjadi pengunjung Taman Fotografi Bandung
dijadikan sumber data.
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan variabel yang diteliti maka jenis penelitian ini adalah penelitian
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010: 54) “metode
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih”.
Terdapat dua macam teknik analisis data statistik, yaitu analisis data statisyik
deskritif dan inferensial, yaitu :
1. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa
datadengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah
terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang
berlaku untuk umum.
2. Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan
untukmenganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan pada populasi.
Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang
jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara
random (Sugiyono, 2010:206-207).
Metode penelitiankuantitatif sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono
(2010: 8) adalah :
“Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.”
Penelitian kuantitatif pelaksanaannya berdasarkan prosedur yang telah direncanakan sebelumnya. Adapun prosedur penelitian kuantitatif terdiri dari tahapan-tahapan kegiatan sebagai berikut.
a. Identifikasi permasalahan
b. Studi literatur.
c. Pengembangan kerangka konsep
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
e. Pengembangan disain penelitian. f. Teknik sampling.
g. Pengumpulan dan kuantifikasi data. h. Analisis data.
i. Interpretasi dan komunikasi hasil penelitian.
E. Definisi Operasional
Variabel penelitian menurut Sugiyono (2010: 58) adalah “segala sesuatu
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut kemudian ditarik kesimpulannya”. Dalam penelitian
ini variabel yang diteliti adalah faktor-faktor yang menjadi motivasi berkunjung bagi
para remaja.
Berdasarkan objek penelitian tersebut maka dapat diketahui bahwa variabel
yang dikaji adalah variabel motivasi berkunjung, yaitu termasuk diantaranya adalah
push factor (faktor pendorong) terdiri dari Escape, Relaxation, Play, Strengthening
Family Bonds, Prestige, Social Interaction, Romance, Educational Opportunity,
Self-Fulfilment, dan Wish-Fulfilment. Sedangkan pull factor (faktor penarik) terdiri dari Physiological Motivation, Cultural Motivation, Social Motivastion/
Interpersonal Motivation, Fantasy Motivation, Attraction, Accessibility,
Amenities, dan Ancillary.
Penjabaran operasional dari variabel tersebut disajikan dalam tabel sebagai
berikut :
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Sub. Variabel Indikator Skala Keteran
gan
Motivasi Berkunjung,
(Push Factors)
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Richardson dan Tingkat kegembiraan Tingkat hubungan
kekerabatan Tingkat keinginan
merealisasikan mimpi atau cita-cita
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Cultural Tingkat keindahan &
keunikan
Tingkat citra/image Tingkat kegiatan
yang tersedia
Tingkat kemudahan lokasi
Tingkat harga yang dikeluarkan untuk menikmati objek Tingkat kelengkapan
fasilitas taman Tingkat fasilitas
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber : Hasil pengolahan penulis, 2014
F. Proses Pengembangan Instrumen
1. Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data. Skala
yang digunakan dalam penelitian ini yaitu skala likert. Menurut Sugiyono (2010: 93)
bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Variabel dijabarkan menjadi indikator variabel, lalu indikator tersebut
digunakan sebagai tolak ukur penyusunan item pernyataan. Setiap jawaban
pernyataan diberikan skor sebagai berikut :
Tabel 3.2
Penentuan Skor dengan Skala Likert
Keterangan Skor
Sangat Setuju 5
Setuju 4
Biasa Saja 3
Tidak Setuju 2
Sangat Tidak Setuju 1
2. Uji Validitas
Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang
seharusnya diukur (Sugiyono, 2010:172). Pengujian validitas dilakukan dengan
analisis faktor, dimana menurut Sugiyono adalah dengan mengkorelasikan antar skor
item instrumen dalam satu faktor, dan mengkorelasikan skor faktor dengan skor
total. Adapun kriteria yang harus dipenuhi untuk menilai validitas instrumen tersebut
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Jika r ≥ 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah valid b. Jika r ≤ 0,30; maka butir-butir pertanyaan dari kuesioner adalah tidak valid Rumus Korelasi Pearson Product Moment :
Keterangan :
r = koefisien korelasi product moment
xy = jumlah perkalian item dengan total item x = jumlah skor untuk indikator x
y = jumlah skor untuk indikator y
n = banyaknya responden (sampel) dari variabel x, y dari hasil kuesioner
Instrumen diberikan kepada 30 responden untuk dilakukan uji validitasnya. Untuk mengetahui hasil perhitungan, penelitian ini menggunakan program SPSS 17 for windows. Nilai r tabel untuk 30 responden dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah sebesar 0.361. Maka setiap pernyataan yang memiliki r hitung lebih besar dari 0.361 dinyatakan valid.
a. Uji Validitas Faktor Pendorong (Push Factors)
Hasil uji validitas tiap pernyataan dalam faktor pendorong (push factor)
adalah sebagai berikut :
Tabel 3.3
Uji Validitas Faktor Pendorong (Push Factor)
Indikator Nomor
Pernyataan
r hitung
(Correlation
Coeficient)
r tabel
(n=30, α=5%)
Kesimpulan
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Tingkat keinginan
mencari kesibukan lain A2 0.397 0.361 Valid
Tingkat kesegaran
fisik dan mental A3 0.451 0.361 Valid
Tingkat kegembiraan A4 0.364 0.361 Valid
Tingkat hubungan
kekerabatan A5 0.460 0.361 Valid
Tingkat gaya hidup
dan status sosial A6 0.548 0.361 Valid
Tingkat keinginan
aktualisasi diri A7 0.482 0.361 Valid
Tingkat keinginan
berinteraksi sosial A8 0.379 0.361 Valid
Tingkat keinginan
bertemu dengan teman A9 0.395 0.361 Valid
Tingkat keinginan
mempelajari hal baru A10 0.399 0.361 Valid
Tingkat keinginan
menemukan jati diri
A11
0.500 0.361 Valid
Tingkat keinginan merealisasikan mimpi
atau cita-cita
A12 0.624 0.361 Valid
Sumber: Pengolahan data menggunakan SPSS versi 17.0
Berdasarkan tabel 3.3 diatas item pernyataan memenuhi kriteria bahwa nilai r
hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dinyatakan valid
dan semua pernyataan layak untuk digunakan dalam penelitian.
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil uji validitas tiap pernyataan dalam faktor penarik (pull factor) adalah
sebagai berikut :
Tabel 3.4
Uji Validitas Faktor Penarik (Pull Factor)
Indikator Nomor
Pernyataan
r hitung
(Correlation
Coeficient)
r tabel
(n=30, α=5%)
Kesimpulan
Tingkat kesehatan A13 0.638 0.361 Valid
Tingkat keinginan
bersantai A14 0.596 0.361 Valid
Tingkat persepsi
terhadap objek A15 0.608 0.361 Valid
Tingkat pembelajaran
seni A16 0.553 0.361 Valid
Tingkat latar belakang
kunjungan A17 0.468 0.361 Valid
Tingkat keinginan melihat tempat baru
A18 (1) 0.646 0.361 Valid
A18 (2) 0.690 0.361 Valid
Tingkat keindahan &
keunikan A19 0.706 0.361 Valid
Tingkat citra/image A20 0.659 0.361 Valid
Tingkat kegiatan yang
tersedia A21 0.375 0.361 Valid
Tingkat kemudahan
lokasi A22 0.437 0.361 Valid
Tingkat harga yang dikeluarkan untuk mencapai objek
A23 (1) 0.413 0.361 Valid
A23 (2) 0.511 0.361 Valid
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
fasilitas taman
Tingkat keamanan A25 0.392 0.361 Valid
Tingkat kenyamanan A26 0.389 0.361 Valid
Tingkat kepercayaan &kerjasama pengelola taman
A27 0.379 0.361 Valid
Sumber: Pengolahan data menggunakan SPSS versi 17.0
Berdasarkan tabel 3.4 diatas item pernyataan memenuhi kriteria bahwa nilai r
hitung > r tabel, sehingga dapat disimpulkan bahwa seluruh item dinyatakan valid
dan semua pernyataan layak untuk digunakan dalam penelitian.
3. Uji Reliabilitas
Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapakali
untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Pengujian
reliabilitas pada penelitian ini dilakukan dengan internal consistency, dimana
menurut Sugiyono(2010:185) dilakukan dengan cara mencobakan instrumen sekali
saja, kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik tertentu.
Pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dinyatakan reliabel apabila
nilai Alpha > 0.60. Uji reliabilitas dilakukan terhadap seluruh butir pernyataan secara
bersamaan. Berikut adalah hasil uji reliabilitas menggunakan SPSS 17.0.
Tabel 3.5
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Sumber: Pengolahan data menggunakan SPSS versi 17.0
Tabel 3.6 Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.888 29
Sumber: Pengolahan data menggunakan SPSS versi 17.0
Berdasarkan tabel 3.5 Case Processing Summary dapat diketahui bahwa 29 pernyataan yang diberikan kepada responden adalah valid 100%. Sedangkan tabel 3.6 Reliability Statistics menunjukan nilai alpha positif yaitu lebih dari 0.60 yaitu sebesar 0,888, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian ini reliabel dan pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dilanjutkan.
G. Teknik Pengumpulan Data
Kegiatan penelitian harus didukung dengan data. Untuk memperoleh data
metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Observasi
Observasi merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan
pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk untuk memperoleh data yang
mendukung dalam penelitian ini.
2. Studi Literatur
Mencari materi yang penulis pilih dari berbagai sumber buku yang berkaitan
dengan semua aspek atau variabel yang berhubungan dan bermanfaat untuk
penelitian.
3. E-Literatur (Internet)
Mengumpulkan data dari berbagai sumber di internet yang berkaitan dengan penelitian.
4. Angket / Instrumen
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk
dijawabnya” (Sugiyono, 2010: 199). Pada penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner tertutup.
H. Teknik Analisis Data
Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu dengan analisis faktor.
Analisis faktor adalah analisis yang bertujuan mencari faktor-faktor utama yang
paling dominan dalam mempengaruhi variabel dari serangkaian uji yang dilakukan
dengan variabel independen sebagai faktornya. Variabel baru yang disebut faktor
dengan jumlah lebih sedikit dari jumlah variabel asli dengan mereduksi
variabel-variabel tersebut.
1. Definisi Analisis Faktor
Analisis Faktor termasuk pada Independence Technique, yang berarti tidak ada variabel dependen maupun independen. Menurut Santoso (2006: 11) “proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah variabel awal”.
Wibisono (2003: 239-240) mengemukakan bahwa :
“Analisis faktor digunakan untuk menjamin bahwa item-item pertanyaan dalam kuesioner dapat merepresentasikan dengan baik variabel yang diselidiki. Metode ini menyederhanakan hubungan yang kompleks dan beragam diantara sekumpulan variabel penelitian yang diamati”.
2. Tujuan dan Fungsi Analisis Faktor
Menurut Tony Wijaya (2010: 101-102) “analisis faktor digunakan untuk mengidentifikasi sejumlah faktor yang relatif kecil yang dapat digunakan untuk
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
sedangkan korelasi pada faktor lainnya relatif rendah. Analisis faktor memiliki dua fungsi, yaitu exploratory (mengelompokan faktor yang acak) dan
confirmatory (konfirmasi kesesuaian faktor). Tujuan analisis faktor menurut Santoso (2006: 12) adalah:
a. Data summarization, yaitu mengindentifikasikan adanya hubungan antar variabel dengan melakukan uji korelasi. Jika korelasi dilakukan antar variabel (dalam pengertian SPPS adalah kolom), analisis tersebut dinamakan R Factor Analysis.
b. Data reduction, yaitu proses berikutnya setelah proses data
summarization. Membuat variabel set baru yang dinamakan faktor untuk menggantikan sejumlah variabel tertentu.
Maka dapat disimpulkan bahwa metode analisis faktor bertujuan untuk mengidentifikasi dan menemukan faktor apa saja yang dapat mewakili variabel motivasi berkunjung remaja ke Taman Fotografi Bandung, sehingga dapat diketahui faktor-faktor yang paling dominan untuk dianalisis lebih lanjut.
3. Asumsi Analisis Faktor
Padaanalisis faktor, sejumlah asumsi berikut harus dipenuhi, yaitu sebagai berikut: (Santoso, 2006: 13)
a. Korelasi antarvariabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar independen variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.
b. Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan
Anti-Image Correlation.
c. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukur dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure
Sampling Adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
d. Pada beberapa kasus, asumsi Normalitas dari variabel-variabel atau faktor yang terjadi sebaiknya dipenuhi.
Dengan hasil di atas, maka dapat dikatakan bahwa variabel dan sampel yang
digunakan memungkinkan untuk dilakukan analisis lebih lanjut. Selanjutnya, untuk
melihat korelasi antarvariabel independen dapat diperhatikan tabel Anti-Image
Matrices. Nilai yang diperhatikan adalah MSA (Measure of Sampling Adequacy).
Nilai MSA berkisar antara 0 hingga 1, dengan ketentuan sebagai berikut: (Santoso,
2006: 20)
a. MSA = 1, variabel dapat diprediksi tanpa kesalahan oleh variabel yang
lain.
b. MSA > 0,5, variabel masih bisa diprediksi dan bisa dianalisis lebih
lanjut.
c. MSA < 0,5, variabel tidak bisa diprediksi dan tidak bisa dianalisis lebih
lanjut, atau dikeluarkan dari variabel lainnya.
4. Model Analisis Faktor
Dalam Wibisono (2003: 238) terdapat beberapa teknik analisis interpedensi variabel yang dapat dikelompokan kedalam analisis faktor, yaitu :
a. Analisis Komponen Utama
Merupakan teknik reduksi data yang bertujuan untuk membentuk suatu kombinasi linier dari variabel awal dengan memperhitungkan sebanyak mungkin jumlah variasi variabel awal yang mungkin.
b. Analisis Faktor Umum
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Prinsip kerja analisis faktor adalah dari variabel yang diamati dimana variabel mempunyai korelasi maka dapat dikatakan bahwa variabel memiliki p faktor umum. Faktor umum dilambangkan dengan F1, F2, F3, F4, … ,Fmdan faktor unik U1, U2, U3, U4, … , Um. Model matematis dasar analisis faktor yaitu :
Dimana :
Xi = variabel independen ke-i Fj = faktor kesamaan ke-j Ui = faktor unik ke-i
Aij = koefisien faktor kesamaan bi = koefisien faktor unik
Koefisien A (loading A) dapat menyatakan besarnya kontribusi variabel X pada faktor kesamaan F dan memegang peranan dalam mengambil suatu kesimpulan sampai seberapa jauh pengaruh variabel X terhadap faktor kesamaan F. Koefisien faktor unik berfungsi untuk membantu satuan faktor unik agar dapat dipilih sesederhana mungkin.
5. Tahap Analisis Faktor
Menurut Tony Wijaya (2010: 103-109) proses dasar analisis faktor
meliputi hal-hal sebagai berikut :
a. Menentukan variabel atau faktor apa saja yang akan dianalisis.
b. Menguji variabel yang telah ditentukan dengan metode Bartlett’s test
Kirana Hayyu Hananingtyas, 2014
Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Remaja Dalam Memanfaatkan Waktu Luang di Taman Kota Sebagai Sarana Rekreasi
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Oikin (KMO) Measure of Sampling Adequancy, yang merupakan suatu
indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 – 1,0 berarti analisis faktor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat.
c. Proses pemfaktoran (factoring) dilakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Dari proses ini akan muncul Tabel Communalities, yang pada dasarnya menunjukkan jumlah faktor/variansi (bisa dalam persentase) dari suatu variabel yang mula-mula bisa dijelaskan oleh faktor yang
ada. Nilai ekstrim communalities antara 0,0 (variabel tidak berkorelasi dengan variabel lain) sampai 1,0 (variansi variabel secara sempurna disebabkan oleh sejumlah faktor bersama). Tabel berikutnya yang muncul adalah Tabel Total Va riance Explained, yang menampilkan
eigenvalues masing-masing faktor. Semakin besar eigenvalue setiap faktor, maka faktor tersebut semakin reliabel untuk mewakili sekelompok variabel.
d. Proses rotasi dilakukan untuk mereduksi beberapa faktor ambigu. Rotasi paling sederhana adalah orthogonal rotationdimana sumbu dipertahankan 90°. Metode rotasi faktor yang digunakan adalah
Varimax yang hasilnya dapat dilakukan dalam 1 literasi. Metode varimax banyak variabel dapat memiliki loading tinggi atau mendekati tinggi pada faktor yang sama.
e. Interpretasi faktor yang telah terbentuk, khususnya memberi nama atas faktor yang telah terbentuk yang dianggap dapat mewakili variabel tersebut.
Dalam penelitian ini proses analisis dilakukan sampai pada langkah interpretasi faktor dan memberikan nama pada faktor yang terbentuk, karena