28 BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Menurut Nawawi (2005: 64) Penelitian dengan menggunakan metode deskriptif adalah bentuk penelitian yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah atau fenomena yang bersifat aktual pada saat penelitian dilakukan, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang diselidiki dan diiringi dengan interprestasi yang rasional dan akurat.
Menurut Kirk dan Miller (Moleong 2007 : 4), penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Adapun alasan peneliti menggunakan bentuk penelitian deskriptif kualitatif dikarenakan penelitian ini menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan yang terejadi dilapangan dan melakukan analisis data untuk memberikan kebenaran dan kejadian-kejadian, fakta-fakta dari data yang diperoleh sehingga peneliti dapat memberikan gambaran dengan jelas mengenai peranan dinas pariwisata, seni dan budaya di Kabupaten Samosir dakam meningkatkan arus kunjungan wisatawan.
29 B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya di Kabupaten Samosir, komplek perkantoran Parbaba Desa Siopat Sosor.
C. Informan Penelitian
Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang diperlukan selama proses penelitian. Informan yang menjadi objek pada penelitian ini yaitu:
1. Informan Kunci (key informan) yaitu orang yang mengetahui dan memiliki berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian . 2. Informan Tambahan yaitu yang dapat memberikan informasi walaupun
tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan informan kunci, informan utama dan informan tambahan yaitu sebagai berikut :
1. Informan Kunci, yaitu Kepala Dinas Pariwisata, Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
2. Informan Tambahan, yaitu :
a) Pegawai Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Kabupaten Samosir
b) Masyarakat setempat dan wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Samosir
D. Teknik Pengumpulan Data
30 Dalam penelitian ini diperlukan adanya teknik pengumpulan data atau keterangan yanng jelas untuk melengkapi penelitian. Untuk memperoleh data, keteranga, informasi yang dibutuhkan dan teknik pengumpulan data yang digumakan adalah :
a. Teknik pengumpulan data primer
Yaitu teknik pengumpulan data yang langsung diperoleh dari lapangan atau lokasi penelitian. Pengumpulan data primer ini dapat dilakukan dengan beberapa cara, sebagai berikut:
1. Wawancara yaitu dengan memberikan pertanyaan kepada sejumlah pihak yang terkait dengan masalah penelitian. Dalam metode ini, akan digunakan metode wawancara mendalam dengan orang-orang yang berkompeten di bidang-bidang yang ingin diteliti, dengan atau tanpa menggunakan pedoman wawancara
2. Pengamatan dan observasi yaitu tekni pengumpulan daya dengan cara mengamati gejala-gejala yang diteliti yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenan dengan penelitian
b. Teknik Pengumpulan Data Sekunder
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan, yang terdiri dari:
1. Penelitian Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya ilmiah, pamplet, surat kabar, dan pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah penelitian
31 2. Studi dokumentasi, yaitu teknik yang digunakan dengan menelaah
catatan tertulis, dokumen dan arsip yang ada di lokasi penelitian yang menyangkut masalah yang diteliti yang berhubungan dengan instansi terkait.
E. Teknik Analisi Data
Menurut Bogdan dan Bilken (dalam Moleong, 2013:248), analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistesiskannya, menarik dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.
Dalam melakukan analisis data, menurut Miles dan Huberman (dalam sugiyono, 2009:246), terdapat beberapa aktivitas dalam analisis data yaitu:
1. Reduksi Data
Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
2. Penyajian Data
Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Melalui penyajian data tersebut maka data terorganisasikan, tersususun
32 dalam pola hubungan, sehingga akan semakin mudah dipahami, merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT mulai dikenal pada tahun 1960-1970 oleh Albert Humprey. Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, yang berdasarkan pada faktor internal (dalam) yaitu Strengths, Weakness dan faktor eksternal (luar) yaitu, Opportunity dan Threats. Analisis SWOT terdiri dari 4 faktor (Sudarmo, 2008: 115):
a) Strengths (kekuatan) merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam
organisasi, proyek atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi itu sendiri.
b) Weakness (kelemahan) merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam
organisasi yang ada. Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh organisasi.
c) Opportunity (peluang) merupakan kondisi peluang berkembang di masa
mendatang yang terjadi. Kondisi yang terjadi merupakan peluang dari luar organisasi itu sendiri. Misalnya kebijakan pemerintah dan kondisi lingkungan sekitar.
d) Threats (ancaman) merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman
ini dapat mengganggu organisasi.
33 Dalam analisis SWOT terdapat alat yang digunakan untuk menyusun faktor-faktor strategis suatu organisasi, yang disebut dengan matrik SWOT. Matrik SWOT adalah suatu alat yang penting yang dapat membantu para pimpinan mengembangkan tipe strateginya (Jatmiko, 2003: 179). Matrik SWOT dapat dilihat pada Tabel 3 berikut:
Tabel 3
Matrik SWOT
Strength (S) Weakness (W)
Opportunity (O) Strategi (SO)
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang.
Strategi (WO)
Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang
Threats (T) Strategi (ST)
Menciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman
Strategi (WT)
Menciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber: Freddy Rangkuti, 2001: 30
34 Dari matriks SWOT di atas, terdapat 4 strategi, yaitu:
-Strategi SO
Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran organisasi, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal organisasi untuk memanfaatkan peluang eksternal.
-Strategi ST
Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki organisasi untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal organisasi untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.
- Strategi WO
Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.
- Strategi WT
Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.
35 4. Penarikan Kesimpulan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Kesimpulan ini sebagai hipotesis, dan bila didukung oleh data maka akan dapat menja diteori