BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk individu dalam kesehariannya untuk menjaga keberlangsungan dan kebutuhan hidup adalah dengan melakukan usaha
atauberbisnis, baik usaha mikro kecil maupun menengah (UMKM). Perilakutersebutpada dasarnya merupakan usaha dari seseorang atau beberapa
orang untuk lepasdari kemiskinan dan memenuhi kebutuhan hidup.Qardhawi dalam Wulandari(2006), menambahkan bahwa nilai moral yang menjadi motif pelaku adalahkeutamaan mencari nafkah, professional (amanah) dan berusaha pada sesuatuyang halal.UMKM merupakan implikasi dari sikap kewirausahaan yang dimiliki olehmasyarakat.
Sejak krisis keuangan sektor UMKM tetap bisa berjalanmeskipuntidak
didukung kebijakan yang tepat dari pemerintah maupun kredit perbankan.Justru dalam keadaan sulit seperti itu UKM belajar bagaimana
menciptakanpeluang-peluang baru termasuk mengatasi keterbatasan kemampuan dalammengelola suatu usaha oleh wirausahawan dengan carasharing sesama pengusahamaupun dengan pola bagi hasil sesama pengusaha.Dalam menjalankan usaha atau bisnis tersebut
memerlukan keahlian dankemampuan agar usaha yang dijalankan dapat berkembang dan berhasil sesuaidengan apa yang telah diharapkan. Keahlian dan
kemampuan yang harusdimiliki seorang wirausaha dibagi kedalam lima golongan
yaitu:
1. Memiliki motivasi yang tinggi.
2. Orientasi nya adalah ke masa depan. 3. Memiliki jiwa kepemimpinan yang unggul. 4. Memiliki jaringan usaha yang luas.
5. Tenggap dan kreatif dalam menghadapi perubahan.
Untuk memulai dan menjalankan usaha dengan baik pada dasarnya
seorang wirausaha harus memiliki bekal pengetahuan tentang kewirausahaan. Selain itu wirausahawan harus memiliki keunggulan dalam bersaing untuk mencapai keberhasilan dalam suatu usaha. Karena hal itu menjadi salah satu
pendorong wirausahawan untuk mencapai keberhasilan usahanya.Seorang wirausaha harus memiliki pengetahuan khusus terkait dengan bisnis yang akan dijalankan.
Pengetahuan kewirausahaan adalah dasar dari sumber daya kewirausahaan yang terdapat didalam diri individu. Seorang wirausaha tidak akan berhasil
apabila tidak memiliki pengetahuan, kemampuan dan kemauan (Sarwono, 2013). Ketika seseorang memutuskan untuk memulai usaha baru, bekal pengetahuan kewirausahaan menjadi dasar utama yang harus dipelajari terlebih dahulu, agar
usaha tersebut dapat berjalan dengan baik dan tumbuh berkembang sesuai keinginan pemilik usaha.Salah satu usaha yang banyak digeluti para pengusaha
adalah bisnis rumah/toko makan karena menganggap bahwa usaha tersebut paling
menjanjikan. Hal ini dikarenakan bahwa makan merupakan kebutuhan primer
tersebut berbeda-beda oleh setiap individu. Pemenuhannya bisa dengan memilih
rumah makan bercita rasa internasional maupun bercita rasa tradisional.
Pengetahuan kewirausahaan memiliki peran yang sangat penting dalam
menjalankan usaha rumah/toko makanan di daerah Tasbi. Secara umum pengetahuan
didefinisikan sebagai segala sesuatu yang diketahui atau berkenaan dengan segala
sesuatu. Pengetahuan memungkinkan manusia mengembangkan keterampilan yang
berguna bagi kehidupan. Beberapa bentuk pengetahuan yang harus dimiliki seorang
wirausahawan yaitu pengetahuan mengenai usaha yang akan dirintis dan pengetahuan
akan lingkungan usaha disekitarnya yang akan mempengaruhi kegiatan wirausaha,
pengetahuan tentang peran dan tanggung jawab, pengetahuan kepribadian dan
kemampuan diri, dan pengetahuan tentang manajemen dan organisasi bisnis
(Suryana, 2006:4).
Wirausahawan yang berhasil ialah mereka yang mempunyai motif berprestasitinggi yang terdiri dari komitmen dan tanggung jawabnya terhadap pekerjaan,selalu optimis dalam situasi kurang menguntungkan dan juga
mempunyaikemampuan mengelola secara proaktif.Orientasi kemasa depan merupakan salah satu karakteristik yang harus ada padadiri seorang wirausahawan, hal ini berkaitan dengan bagaimana kelanjutanperkembangan
usahanya kedepan, apa saja rencana-rencana yang dibutuhkanuntuk usaha yang didirikan kedepannya. Orientasi kemasa depan artinya memilikipandangan dan
rencana jauh kedepan agar usaha yang dijalankan terusberkembang.Jiwa pemimpin dalam hal berbisnis sangat dibutuhkan, karena suatu usaha ataubisnis sangat ditentukan oleh pemimpinnya dalam mengelola dan bertanggungjawab
Menurut Hitt (1997:19), perusahaan yang ingin berhasil dalam usaha harus
memiliki kemampuan yang merupakan sekumpulan sumber daya yang secara interaktif melakukan aktifitas untuk mencapai keunggulan bersaing. Agar
perusahaan dapat memahami dan menganalisis dengan tepat sumber daya yang dimiliki, serta memiliki kemampuan untuk meningkatkan kinerja sebagai kemampuan dasar keunggulan bersaing, diperlukan adanya seorang pemimpin
(Robbins, 2002:163). Seorang pemimpin dalam mengambil keputusan sangat dipengaruhi oleh gaya kepemimpinannya (seperti seberapa besar semangat
partisipasi para pemimpin, seberapa ekstrovet mereka, apakah mereka sangat berapi-api atau malah sangat tenang) antara satu pemimpin dengan pemimpin lain sangat berbeda (Locke & Associates, 1997: 14) .
Karakteristik individu adalah ciri khas yang menunjukkan perbedaan seseorang tentang motivasi, inisiatif, kemampuan untuk tetap tegar dalam menghadapi tugas sampai tuntas akan memecahkan masalah atau bagaimana
menyesuaikan perubahan yang terkait erat dengan lingkungan yang mempengaruhi kinerja individu. (Gibson, 1996 dalam Dalimunthe, 2002: 43). Kao
(2001:28) menyatakan, ada keterkaitan antara pengembangan Usaha Kecil dengan kewirausahaan.Suatu perusahaan kecil yang ingin berkembang harus memiliki semangat kewirausahaan agar dapat membuat keputusan dalam mengatasi
masalah dan melihat peluang yang ada, dengan kata lain, pengusaha kecil harus terus membangun semangat wirausahanya.
pada hasil kerja, beorientasi masa depan, dan berani mengambil risiko. Menurut
Miner dalam Hutagalung (2008:7), ada empat tipe kepribadian wirausaha yaitu personal achiever, supersalesperson, real manager, dan expert idea generation. Tipe kepribadian yang bisa berwirausaha dapat menentukan bidang usaha yang akan membawanya kepada keberhasilan.
Karakteristik wirausahawan selanjutnya adalah kemampuan dalam hal
jaringanusaha.Jaringan usaha dan komunikasi terbukti berperan penting dalampengembangan usaha. Artinya seorang wirausaha tidak dapat hidup sendiri
dalammenjalankan usahanya, namun ada keterkaitan dengan pihak luar baik denganpemasok, pelanggan, maupun pedagang perantara.Berdasarkan beberapa karakteristik wirausahawan yang telah diuraikan tersebut, peneliti tertarik untuk
mengetahui apakah karakteristik-karakteristikwirausahawan tersebut diterapkan pada Usaha Kuliner yang berada di TASBI, serta berpengaruh atau tidak bagi keberhasilan usaha.
Tabel 1.1
JumlahPelanggan Usaha Kuliner Cabang Tasbi Kota Medan
NO. Waktu Jumlah Pengunjung
1. Minggu Pertama Mei 2016 150
2. Minggu Kedua Mei 2016 70
3. Minggu Ketiga Mei 2016 50
4. Minggu Keempat Mei 2016 180
Jumlah keseluruhan Pelanggan 450
Sumber: Usaha Kuliner Cabang Tasbi Kota Medan (Data Diolah)
Usaha kuliner yang berada di Tasbi tersebut memiliki peluang yang cukup
bagus, karena selain dijual kepada masyarakat sekitar untuk memenuhi kebutuhan pokok, bagi pengunjung luar Medan juga mengetahui kuliner-kuliner yang khas
tersebutmemiliki andil dalam membantu masyarakat memiliki penghasilan, setiap
menjalankan usaha pengusaha memilikikendala.
Menurut Basrowi (2014:125), salah satu kendala yang banyak dihadapi
pengusaha-pengusaha tersebut dalammengembangkan usahanya adalah perilaku atau cara seorang pelaku usahatersebut dalam menjalankan bisnisnya. Karena tanpa adanya kemampuan dankarakteristik wirausaha yang ada pada diri
seseorang dalam menjalankanusahanya maka usaha tersebut tidak akan bertahan lama. Seorang wirausahawanmemerlukan pengetahuan untuk bisa bertahan dan
berkembang sepertipengetahuan mengenai kemempuan menjalankan bisnisnya untuk dapat berhasildan sukses didalam usaha tersebut.
Pengetahuan mengenai kemampuan wirausaha tersebut sebagai
pondasiwirausahawan untuk mendorong usahanya agar sukses, dan merupakan salah satukeahlian yang sangat menunjang dalam proses pengembangan suatu unit usaha,karena tanpa jiwa wirausaha yang baik maka perkembangan usaha akan
semakinsulit. Oleh karena itu sangat membutuhkan karakteristik wirausahawan yang baikdalam arti memiliki kemampuan dan kecakapan dari pelaku usaha
tersebut dalammenjalankan usahanya.
Keberhasilan usaha dapat diindikasikan dalam lima hal yaitu jumlah penjualan meningkat, hasil produksi meningkat, keuntungan atau profit
bertambah, perkembangan dan pertumbuhan usaha berkembang cepat dan memuaskan. Ukuran keberhasilan usaha yaitu mampu memberikan kepuasan
mungkin hanya merupakan salah satu ukuran bahwa strategi yang dijalankan
sudah cukup baik. Masih ada lagi ukuran lainnya, misalnya tingkat laba yang diperoleh dan lain sebagainya (Kasmir, 2006: 172). Keberhasilan usaha dalam
menjalankan bisnis kuliner tentu dibutuhkan pengetahuan kewirausahaan yang memadai serta karekteristik individunya yang secara langsung mampu mendorong keberhasilan usaha tersebut.
Yang menjadi latar belakang masalah dalam penelitian ini adalah para pemilik/pengelola usaha kuliner yang berada di daerah Tasbi tidak memiliki
pondasi berwirausaha yang baik. Sebagai contoh teman saya sendiri yang sudah menutup gerai Mie Ayam miliknya yang bernama Mie Ayam Fandi. Pemilik usaha sendiri memiliki modal yang lebih dari cukup, lokasi yang juga strategis
serta ada karyawan yang membantu mengelola usaha tersebut. Tapi nyatanya 4 bulan kemudian gerai Mie Ayam Fandi tutup karena jarangnya konsumen yang datang untuk membeli mie ayam, tapi usaha kuliner lain yang berdiri disitu seperti
Kebeb Turkey, Buguri, RM. Mandailing dan usaha kuliner yang lain masih tetap berdiri hingga sekarang. Jadi setiap wirausahawan memiliki kendala
masing-masing dalam menjalankan bisnis usaha mereka, tidak hanya Mie Ayam Fandi saja yang bermasalah, dalam hal ini ada beberapa gerai juga yang memiliki masalah berbeda yang berujung pada gulung tikar.
1.2.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
“Apakah pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap keberhasilan usaha pada usaha kuliner di Tasbi Medan?”
1.3.Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah diatas, maka yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:
“Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan
karakteristik individu terhadap keberhasilan usaha kuliner di Tasbi Medan.”
1.4.Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki dua manfaat utama, yaitu: 1. Manfaat Teoritis
Diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan secara khusus tentang pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik usaha dalam upaya keberhasilan usaha dalam suatu usaha.
2. Manfaat Praktis
Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pemilik usaha kuliner yang
3. Manfaat Peneliti
Dapat mengetahui bagaimana pengaruh pengetahuan kewirausahaan dan karakteristik individu terhadap keberhasilan usaha pada Usaha Kuliner di