• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jumlah Koloni Candida Spp Pada Lansia Yang Memakai Dan Tidak Memakai Gigitiruan Penuh Dari Akrilik Pada Maksila

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jumlah Koloni Candida Spp Pada Lansia Yang Memakai Dan Tidak Memakai Gigitiruan Penuh Dari Akrilik Pada Maksila"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut WHO yang dimaksud dengan lanjut usia adalah seseorang yang berusia 60 tahun atau lebih. Di Indonesia, jumlah lanjut usia pada tahun 2000 diproyeksikan jumlahnya 15,9 juta (5,0% dari total penduduk Indonesia), sedangkan pada tahun 2020 diperkirakan berjumlah 29 juta jiwa yang melebihi jumlah balita, yaitu sebesar 17,5% juta balita. Keadaan tersebut diakibatkan oleh semakin tingginya usia harapan hidup penduduk Indonesia.1 Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi peningkatan usia harapan hidup. Pada tahun 2000 usia harapan hidup di Indonesia adalah 64,5 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,18%). Angka ini meningkat menjadi 69,43 tahun pada tahun 2010 (dengan persentase populasi lansia adalah 7,56%) dan pada tahun 2011 menjadi 69,65 tahun (dengan persentase populasi lansia adalah 7,58%).2 Semakin membaiknya kondisi tersebut disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya adalah dengan adanya perbaikan dalam memberantas penyakit infeksi, perbaikan sanitasi dan perbaikan lingkungan hidup.1

Diet yang baik penting untuk pengembangan dan pemeliharaan kesehatan gigi, tetapi gigi yang sehat lebih penting dalam menunjang konsumsi makanan yang bervariasi dan sehat sepanjang siklus hidup. Kebutuhan perawatan gigi pada lansia terus meningkat dan pelayanan gigi yang melibatkan jumlah individu yang membutuhkan gigitiruan penuh juga meningkat. Sensus yang dikumpulkan oleh

American Dental Association telah menetapkan bahwa hampir 57% dari orang yang

berusia 65-74 memakai gigitiruan, baik gigitiruan sebagian ataupun gigitiruan penuh. Penggunaan gigitiruan yang tepat sangat penting bagi kesehatan secara keseluruhan individu.3

(2)

60-65 tahun Candida ditemukan lebih banyak pada pemakai gigitiruan yaitu 66,2 % sedangkan pada yang tidak memakai gigitiruan hanya 41,7%. Pemakaian gigitiruan merupakan faktor stabil yang dapat mempengaruhi status kesehatan mulut, tetapi dampaknya hamper tidak terpengaruh oleh penuaan.4

Gigitiruan penuh adalah suatu alat tiruan yang menggantikan semua gigi- geligi asli, berhubungan dengan struktur maksila dan mandibula, didukung oleh membran mukosa, jaringan penghubung dan lapisan tulang.5 Banyak penelitian membuktikan bahwa permukaan jaringan gigitiruan penuh pada maksila sangat rentan terhadap kolonisasi mikroorganisme. Hal ini karena pemakaian gigitiruan penuh menyebabkan mukosa dibawah gigitiruan penuh akan tertutup dalam jangka waktu yang lama, sehingga dapat menghambat self cleansing dan meningkatkan perlekatan mikroorganisme.6,7 Permukaan dalam gigitiruan dapat menyebabkan perlekatan mikroorganisme yang dapat menyebabkan koloninya berproliferasi dan terjadi pembentukan plak yang dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut dan sistemik. Perlekatan mikroorganisme ini dapat menyebabkan terjadinya bau mulut, denture

stomatitis dan berbagai keluhan lain yang berkaitan dengan gigitiruan.8,9

Pemakaian gigitiruan yang terus menerus dan kebersihan gigitiruan yang tidak memadai akan mengakibatkan penumpukan plak pada permukaan gigitiruan, yang merupakan tempat sangat ideal untuk pertumbuhan Candida spp dan mikroorganisme lainnya yang akan memperbesar infeksi dan reaksi peradangan pada mukosa yang berkontak dengan gigitiruan.10 Pemakaian gigitiruan dapat mengubah ekologis rongga mulut baik secara kuantitatif maupun kualitatif, seperti meningkatkan jumlah mikroorganisme oral. Staphylococcus, streptococcus, candida dan lactobacillus

ditemukanmeningkat pada pemakai gigitiruan dan juga mikroorganisme lain seperti

enterobacteriae, spirochetes dan anaerob berpigmen hitam.5

(3)

Menurut penelitian permukaan resin akrilik polymethyl methacrylate (PMMA) yang kasar mempengaruhi akumulasi plak dan kolonisasi mikroorganisme. Berdasarkan pada observasi bahwa regio posterior gigitiruan terkontaminasi lebih berat daripada regio anterior dan bagian dalam kebanyakan gigitiruan umumnya lebih terkontaminasi daripada permukaan luar. Porositas pada permukaan gigitiruan berperan penting dalam proses pembentukan plak.11

Candida species merupakan bagian dari flora mikroorganisme mulut manusia.

Kemampuan Candida untuk melekat ke host jaringan mukosa serta permukaan akrilik gigitiruan, produksi enzim proteolitik yang mempersiapkan penetrasi ke dalam jaringan, perpindahan yeast ke bentuk hifa dan beberapa kegiatan imunomodulator dikenal sebagai faktor virulen bagi jamur.10 Kolonisasi Candida dan pembentukan biofilm pada gigitiruan dapat lebih dipengaruhi oleh kebersihan rongga mulut dan karakteristik gigitiruan. Kebersihan pribadi, seperti melepas gigitiruan di malam hari, menggunakan pembersih gigitiruan, dan merokok telah terbukti dapat mempengaruhi kolonisasi.11 Biofilm Candida menunjukkan kecenderungan untuk melekat pada retakan dan ketidaksempurnaan pada akrilik gigitiruan. Meskipun hal ini diakui bahwa perlekatan mikroorganisme pada permukaan gigitiruan merupakan prasyarat bagi kolonisasi, kekasaran permukaan akan mempengaruhi retensi mikroorganisme.12

Kebersihan gigitiruan sangat penting, gigitiruan yang mengandung debris, kalkulus dan stain dapat menyebabkan iritasi dan respon jaringan selanjutnya. Partikel makanan yang terletak di antara gigitiruan dan gingiva atau antara gigitiruan dan palatum menyebabkan berkembangnya Candida spp dan mikroorganisme lain.13

(4)

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Berapa jumlah koloni Candida spp pada lansia yang memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila?

2. Berapa jumlah koloni Candida spp pada lansia yang tidak memakai gigitiruan?

3. Apakah terdapat perbedaan jumlah koloni Candida spp pada lansia yang memakai dengan yang tidak memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui jumlah koloni Candida spp padalansia yang memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila.

2. Untuk mengetahui jumlah koloni Candida spp padalansia yang tidak memakai gigitiruan.

3. Untuk mengetahui perbedaan jumlah koloni Candida spp padalansia yang memakai dengan yang tidak memakai gigitiruan penuh dari akrilik pada maksila.

1.4 Hipotesis Penelitian

Hα : Terdapat perbedaan yang signifikan antara jumlah koloni Candida

spp pada lansia yang memakai dengan yang tidak memakai gigitiruan

(5)

1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis

1. Sebagai data dan informasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan kedokteran gigi mengenai kolonisasi Candida spp pada lansia pemakai gigitiruan penuh.

2. Sebagai data awal untuk melakukan penelitian berikutnya tentang pengaruh gigitiruan penuh terhadap rongga mulut.

1.5.2 Manfaat Praktis

Referensi

Dokumen terkait

AANWIJZING SEWA MESIN FOTO COPY DIGITAL MULTIFUNGSI KECEPATAN TINGGI DI LINGKUNGAN SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN RI JL.. KEBON SIRIH NO.14 JAKARTA UNTUK PERIODE BULAN

Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Pejabat Pengadaan

Kebon Sirih No.14 Jakarta Pusat melalui situs www.lpse.depkeu.go.id telah diadakan Rapat Penjelasan (Aanwijzing) dengan e-procurement Pemilihan Penyedia Barang/Jasa

Penulisan ilmiah ini membahas tentang aplikasi sederhana yang berhubungan dengan Animasi Teks menggunakan Visual Basic 6.0, yang dimulai dengan membuat suatu objek untuk

[r]

Tidak dapat di pungkiri lagi bahwa banyak diantara kita yang menggunakan internet sebagai media informasi dan salah satunya adalah mencari informasi mengenai tips â tips

Foto Copy Bukti Hak Atas Tanah / Sertifikat / Kutipan C Desa (dalam hal tanah yang sudah dikuasai). Demikian permohonan kami, atas pertimbangannya disampaikan terimakasih.

Foto copy pengesahan anggaran dasar perusahaan dari Menteri Hukum dan HAM atau pengeshan anggaran dasar usaha Koperasi oleh instansi yang berwenang;.. Foto copy Kartu