• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Nasi Kapau Hj. Uni Emi Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosi Terhadap Keberhasilan Usaha Rumah Makan Nasi Kapau Hj. Uni Emi Medan"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh bangsa indonesia dewasa ini adalah masih besarnya jumlah penduduk miskin dan tingginya tingkat pengangguran. Pengangguran di indonesia semakin hari semakin meningkat jumlahnya seiring dengan berjalannya waktu. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penggauran di Indonesia pada februari 2016 mencapai 7,02 juta jiwa yaitu sebagai berikut :

Tabel 1.1

Statistik Pengagguran di Indonesia

TAHUN TENAGA KERJA BEKERJA MENGANGGUR

2011 119,4 111,3 8,1

2012 120.3 113,0 7,3

2013 120,2 112,8 7,4

2014 121,9 114,6 7,2

2015 122.4 114,8 7,6

2016 127.8 120,8 7.0

Sumber : Badan Pusat Statistik

(2)

banyaknya-pengangguran.html). Pesatnya pertumbuhan jumlah pengangguran di indonesia ini terjadi pada kalangan tidak berpendidikan maupun kalangan berpendidikan tinggi. Para pencari kerja yang baik yang mempunyai gelar sarjana (pengangguran terdidik) maupun yang tidak, harus bersaing untuk mendapatkan pekerjaan dengan lapangan kerja yang terbatas. Adapun penyebab masalah pengangguran terdidik adalah banyaknya sarjana yang bertujuan hanya mencari pekerjaan, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Menjadi seorang wirausaha (enterpreneur) adalah alternatif yang bijaksana, selain dapat menciptakan

lapangan pekerjaan sendiri, juga dapat membantu orang lain. Apabila usahanya maju maka dapat menyerap banyak tenaga kerja sehingga dapat membantu lebih banyak orang.

Berdasarkan situasi tersebut, kehadiran dan peranan wirausaha tentu saja akan memberikan pengaruh terhadap kemajuan perekonomian dan perbaikan pada keadaan ekonomi di Indonesia sekarang ini. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang mengumpulkan sumber-sumber daya yang diperlukan dan bertindak untuk memperoleh keuntungan dari peluang tersebut.

(3)

take-outdining dan delivery service sebagai salah satu bentuk layanan kepada

konsumennya. Rumah makan biasanya memiliki spesialisasi dalam jenis makanan yang dihidangkannya. Sebagai contoh yaitu rumah makan padang dan sebagainya (www.wikipedia.com) .

Membuka usaha rumah makan sangat penting artinya bagi wirausaha karena melalui usaha rumah makan wirausaha dapat mengetahui dan memperoleh informasi yang lebih lengkap yang di tawarkan pada konsumen. Rumah makan juga menawarkan harga yang lebih murah dibandingkan dengan restoran-restoran yang berada di mall-mall sehingga konsumen lebih memilih untuk membeli pada usaha rumah makan. Salah satunya Rumah Makan Nasi Kapau Hj. Uni Emi yang terletak di kawasan Jl. Rotan No 83, Medan Petisah, Kota Medan dapat dilihat bahwa perkembangan usahanya meningkat pesat, dengan dilihat dari bertambahnya jumlah pengunjung setiap harinya, ini menunjukkan bahwa dewasa ini kegiatan berwirausaha semakin lama semakin meningkat. Terutama apabila suatu usaha berhasil dalam menjalankan usahanya maka usaha dengan jenis serupa akan bertambah semakin banyak, apabila suatu usaha memiliki kegiatan berwirausaha yang tinggi, maka kelangsungan hidup tersebut akan dapat lebih bertahan. Disini dapat dilihat bahwa keinginan dan kemauan dari dalam diri sendiri dalam berwirausaha tersebut adalah awal dalam memulai sebuah usaha dan mencapai keberhasilan suatu usaha.

(4)

untuk mengetahui pengaruh efikasi diri dan kecerdasan emosi terhadap keberhasilan usaha. Rumah Makan Nasi Kapau Uni Emi sebagai objek penelitian karena berlokasi di pusat keramaian, yaitu di Jalan Rotan medan dimana lokasi berada di daerah pusat pasar dan pusat ekonomi kota medan dan dengan melihat sejarah rumah makan ini yang berkembang dengan pesat yang dahulunya hanya merupakan sebuah warung kecil dengan fasilitas seadanya, dan dengan kerja keras dan menerapkan strategi pemasaran yang tepat.

Rumah Makan ini terus berkembang terlihat dari jumlah karyawan yang terus bertambah setiap tahunnya dan pengunjung yang semakin ramai setiap harinya. Begitu juga dengan rumah makan Garuda yang terletak tidak jauh dari jantung pusat kota medan yaitu jalan pemuda no 28 yang awalnya hanya memiliki fasilitas sederhana.

(5)

kemampuannya untuk terus berkembang dengan pesat. Hal ini membuktikan bahwa Rumah Makan Nasi Kapau HJ. Uni Emi yang bergerak di bidang jasa yang berhubungan langsung dengan konsumen mampu memenuhi harapan dan kebutuhan para konsumennya.

Berbeda dengan Rumah Makan Hj. Uni Emi yang memiliki tempat usaha hanya berada di kota Medan, Rumah Makan Garuda merupakan rumah makan Padang yang berbasis di kota Medan, Sumatera Utara ini didirikan oleh H. Bakhtar setelah mengalami kemerosotan bisnis di bidang tekstil. Ia mulai membuka usaha rumah makan pada tahun 1976 di Jl. Pemuda, Medan, setelah belajar dari adiknya yang membuka usaha serupa di Palembang, Sumatera Selatan.

Ekspansi pertama usaha rumah makan ini dilakukan pada tahun 1978, dengan membuka cabang pertama RM Garuda di kota Tebing Tinggi, Sumatera Utara, serta di Jl. Gatot Subroto, Medan pada tahun berikutnya. Setelah semakin stabil ekspansi berlanjut ke Lampung, serta ke Jakarta pada tahun 2003.

Sepeninggal H. Bakhtar pada tahun 1995, RM Garuda kemudian dikelola oleh generasi kedua. Di bawah kepemimpinan Zulhelfi yang mulai aktif dalam manajemen RM Garuda sejak tahun 1988, kini jaringan RM Garuda telah berkembang jadi 19 gerai, 16 di antaranya ada di beberapa kota besar Indonesia, yaitu di Medan, Lampung, Jakarta, dan 3 cabang di Singapura, serta 2 cabang anak usaha yang bernama RM Berjaya.

(6)

eksternal. Faktor internal lebih banyak pada pengusaha itu sendiri diantaranya adalah: latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, efikasi diri, motivasi, dan masalah internal lainnya. Faktor eksternal dihadapkan pada masalah di;uar organisasi diantaranya: lingkungan, peluang, persaingan, sistem informasi global, dan masalah eksternal lainnya.

Berwirausaha bukanlah hal yang mudah, proses berwirausaha melibatkan tidak hanya pemecahan masalah dalam bidang tertentu, tetapi juga dalam pengambilan keputusan. Menjadi wirausaha berarti memiliki kemampuan menemukan dan mengevaluasi peluang-peluang yang ada. Seorang wirausaha yang handal dituntut untuk bisa memadukan perwatakan pribadi, keuangan, dan sumber daya didalam lingkungannya, hal ini disebabkan oleh karena seorang wirausaha itu merupakan sosok yang dinamis, mandiri dan tanggap atas segala macam bentuk perubahan dan peluang yang terdapat dalam lingkungannya.

Keberhasilan menurut Astamoen (2005:251) ”suatu proses dari seseorang dalam mencapai tujuan atau prestasi dengan cara yang terbaik dan benar sehingga mencapai keberhasilan. Didalam proses tersebut termasuk resiko yang harus dihadapi bahkan kegagalan yang harus dialami. Keberhasilan yang baik itu bisa membawa seseorang kepada kebahagiaan bagi dirinya dan manfaat bagi orang lain”.

(7)

memiliki semangat untuk bersaing, memiliki kepercayaan diri yang besar, memiliki dorongan untuk berprestasi, tingkat energi yang tinggi, tegas, yakin terhadap kemampuan diri sendiri. Memiliki kepercayaan diri yang besar merupakan salah satu ukuran untuk memperoleh hasil. Ukuran yang lainnya ialah memiliki dorongan yang kuat untuk terus berjuang mencari peluang hingga memperoleh hasil. Meredith dalam Suryana (2006:36).

Hal utama yang menyebabkan seseorang melakukan kegiatan berwirausaha dalah karena adannya keinginan dari dalam dirinya sendiri untuk berwirausaha. Adanya keyakinan dalam diri dan kepercayaan diri untuk berwirausaha akan menjadikan dorongan terbesar dalam dirinya untuk menjadi wirausaha yang berhasil.

Efikasi diri adalah mengacu pada keyakinan individu mengenai kemampuannya untuk memobilisasi motivasi, sumber daya kognitif, dan tindakan yang diperlukan agar berhasil melaksanakan tugas dalam konteks tertentu. Individu yang memilii efikasi diri yang tinggi berfokus pada peluang yang layak dikejar dan melihat rintangan sebagai hal yang dapat diatasi. Individu yang memiliki efikasi diri yang tinggi pasti akan mengharapkan keberhasilan dan mendapatkan apa yang diinginkan dan insentif hasil yang positif. Bandura dalam Luthans (2006:338).

(8)

pelaksanaan pekerjaan. Efikasi diri juga dapat mempengaruhi pola pikir, reaksi, emosional, dalam membuat keputusan (Mujiadi,2003).

Efikasi diri yang tinggi pada seorang wirausaha melihat dirinya berharga, mampu dan dapat diterima. Wirausaha dengan efikasi diri yang rendah tidak merasa baik dengan dirinya sendiri. Wirausaha dengan efikasi diri yang tinggi akan semakin puas dengan kinerjanya. Efikasi diri atau keyakinan diri adalah penilaian seseorang tentang kemampuannya sendiri untuk menjalankan perilaku tertentu atau mencapai tujuan tertentu. Efikasi diri adalah keyakinan seseorang bahwa ia mampu melakukan tugas tertentu dengan baik. Efikasi diri memiliki keefektifan yaitu individu mampu menilai dirinya mampu memiliki kekuatan untuk menghasilkan sesuatu yang diinginkan. Bandura (dalam Ormrod, 2008: 20).

Berwirausaha juga memerlukan kecerdaan emosi yang baik, kecerdasan emosi yang dimiliki oleh seorang wirausaha akan menentukan untuk mempelajari keterampilan dalam diri seperti cara mengendalikan emosi, motivasi diri dalam berwirausaha agar usaha yang dijalankan menjadi berhasil, dan melakukan hubungan sosial dengan pelanggan.

(9)

rendah tidak mampu mengenali emosi orang lain, kurang mampu memotivasi diri dan kurang mampu melakukan hubungan sosial dengan orang lain, hal ini menimbulkan wirausaha kurang mampu melakukan hubungan sosial dengan orang lain, hal ini menimbulkan wirausaha kurang mampu melakukan komunikasi interpersonal dengan baik.

Penelitian Cunningham terhadap 178 wirausaha dan manajer professional di Singapura, menunjukkan bahwa keberhasilan berkaitan dengan sifat-sifat kepribadian (49%), seperti keinginan untuk melakukan pekerjaan dengan baik, keinginan untuk berhasil, motivasi diri, percaya diri dan berpikir positif, komitmen dan sabar (Riyanti, 2003:7). Dengan kata lain, sikap dan sifat yang berasal dari dalam diri seseorang atau individu yang bersifat pribadi dapat mempengaruhi kesuksesan atau keberhasilan dalam berwirausaha.

(10)

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih jauh mengenai “Pengaruh Efikasi Diri dan Kecerdasan Emosi Terhadap

Keberhasilan Usaha Rumah Makan Nasi Kapau Hj. Uni Emi “.

1.2 Perumusan Masalah

Berasarkan latar belakang masalah diatas, maka perumusan masalah yang akan diteliti adalah “Apakah efikasi diri, kecerdasan emosi berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan usaha Rumah Makan Nasi Kapau Hj. Uni Emi”.

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh efikasi diri, kecerdasan emosi terhadap keberhasilan usaha pada rumah makan nasi kapau Hj. Uni Emi.

1.4 Manfaat Penelitian

a. Bagi Pelaku Usaha

(11)

b. Bagi Peneliti Lain

Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi yang dapat dijadikan bahan perbandingan dalam melakukan penelitian dimasa yang akan datang.

c. Bagi Peneliti

Gambar

Tabel 1.1 Statistik Pengagguran di Indonesia

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) hubungan kompetensi pedagogik dan kecerdasan emosi dengan efikasi diri guru; 2) hubungan antara kompetensi pedagogik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan kecerdasan adversitas pada Komunitas Debat Fakultas Hukum UNS. Pengumpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan kecerdasan adversitas pada Komunitas Debat Fakultas Hukum UNS.. Sampel penelitian

Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan positif yang signifikan antara dukungan sosial keluarga dan kecerdasan emosi dengan efikasi diri. Semakin tinggi

Hasil penelitian ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan, bahwa terdapat hubungan positif antara kecerdasan emosi dan efikasi diri akademik pada siswa kelas XI

penelitian ini guru sepakat bahwa kecerdasan emosional diri dimiliki seorang guru dapat diperlihatkan dengan kemampuan guru dalam mengelola emosi, memotivasi, empati,

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui: 1) hubungan kompetensi pedagogik dan kecerdasan emosi dengan efikasi diri guru; 2) hubungan antara kompetensi pedagogik

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara efikasi diri dan regulasi emosi dengan kecerdasan adversitas pada Komunitas Debat Fakultas Hukum UNS. Sampel