ii
ABSTRAK
Skripsi ini berjudul “Sistem Kaderisasi Partai Keadilan Sejahtera” (Studi Etnografi Antropologi tentang Sistem Kaderisasi PKS di Kota Medan) disusun oleh Muhammad Rozak (120905062), 2012. Skripsi ini terdiri dari 7 BAB, 176 halaman, 12 tabel dan 17 foto.
Penelitian ini mengkaji bagaimana sistem pengkaderan yang dilakukan Partai Keadilan Sejahtera di Kota Medan. Penelitian ini di latarbelakangi bagaimana sebuah partai politik yang bernuansa dan lahir dari anak-anak muda Islam. Tujuan dari penelitian ini diantaranya adalah untuk memberikan gambaran internal PKS dalam hal mencetak kader yang memiliki loyalitas, semangat militansi, kemandirian dan membangun tatanan pemerintahan yang baik dan bersih sesuai dengan acuan Islam serta mencari tahu “Bagaimana Sistem Kaderisasi PKS di Kota Medan?”
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat etnografi. Proses pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara dan studi dokumen. Proses pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan model “Observasi Partisipasi” dimana peneliti juga merupakan bagian langsung dari internal PKS sebagai kader pemula.
Hasil dari penelitian ini gambaran strategi dan kebijakan PKS di Kota Medan, melakukan pengkaderan dengan sistem dan pola yang merupakan bagian dari sistem sesuai dengan Munas di PKS Pusat dengan cara bertahan, berkelanjutan dari anak-anak, remaja, dewasa dan orangtua. Hal ini dilakukan dengan dua cara baik di masyarakat (informal) dan bekerjasama serta berafiliasi dengan institusi pendidikan formal. Untuk di ranah formal PKS menggunakan poros (mihwar) untuk meraup calon-calon kader yaitu secara kolektif (jama’i). Sistem kedua yaitu pendekatan orang per orang, meliputi komunikasi secara langsung (fardhi). Setelah itu calon kader diajak untuk mengikuti agenda dan forum-forum yang telah diorganisir oleh PKS yang disebut dengan tarbiyah. Tarbiyah memiliki beberapa sarana seperti liqo/halaqah (pertemuan rutin mingguan), ta’lim dan tatsqif (pembekalan intelektual Islam), dauroh (pelatihan), mukhayyam (perkemahan), mabit (malam bina iman dan taqwa) dan rihlah (rekreasi). Selain agenda tersebut, PKS sendiri memiliki kurikum sendiri dalam membentuk watak dan karakter para kadernya yang disebut dengan manhaj tarbiyah.
Faktor penentu dalam hal pengkaderan adalah aktifnya kader dalam lingkaran tarbiyah, loyalitasnya terhadap agenda-agenda yang diadakan oleh partai. Selain itu, di dalam tubuh PKS Kota Medan, faktor kesabaran (tawadhu) menjadi hal utama agar kader dapat menjadi kader tingkat inti dan memegang jabatan fungsional baik di instansi negara maupun partai.
Kata Kunci: Partai Kader, Dakwah, Tarbiyah, Manhaj, Mihwar