• Tidak ada hasil yang ditemukan

S MBS 1001584 Chapter1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S MBS 1001584 Chapter1"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara (Undang-Undang Nomor 12 pasal 1 tahun 2012).

Pendidikan di Indonesia tersedia dalam berbagai jenjang, mulai dari pendidikan dasar, menengah, atas, sampai pendidikan tinggi. Pendidikan nasional di Indonesia dikatakan sudah mengalami kemajuan dibidang pembangunan sarana pendidikan namun pada kenyataannya pendidikan nasional di Indonesia masih dihadapkan dengan masalah yang cukup kompleks. Permasalahan yang dimaksud yaitu berkaitan dengan ketercapaian rencana strategis pemerintah yaitu masih kurang dalam mutu pendidikan di Indonesia baik di jenjang pendidikan dasar, menengah, atas, sampai pendidikan tinggi.

Pendidikan tinggi menurut Undang-Undang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Nomor 4 tahun 2014 pasal 1 ayat 3 adalah:

Pendidikan tinggi adalah jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah yang mencakup program diploma, program sarjana, program magister, program doktor, dan program profesi, serta program spesialis, yang diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi berdasarkan kebudayaan bangsa Indonesia.

(2)

Sumber : http://pdpt.dikti.go.id/, diakses pada tanggal 08 April 2015 pukul 16.11

GAMBAR 1.1

PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA DARI TAHUN 2005 – 2010

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003 pasal 20 ayat 1, perguruan tinggi dapat berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institusi atau Universitas.Jumlah mahasiswa yang semakin meningkat tidak disertai dengan kemajuan mutu pendidikan di Indonesia, hal ini dikarenakan dari tujuan strategis pemerintah yang tidak tercapai sampai tahun 2016 ini yaitu tujuan strategis yang menyatakan “Sekurang-kurangnya 3 Perguruan Tinggi (PT) masuk peringkat 300 terbaik dunia dan sekurang-kurangnya 11 PT (kumulatif) masuk dalam peringkat 600 terbaik dunia Times Higher Education Supplement (THES), sekurang-kurangnya 12 PT masuk dalam 200 terbaik Asia versi THES”.

(3)

Berikut daftar 10 besar peringkat universitas terbaik Indonesia di dunia versi webometrics tahun 2009 sampai tahun 2014:

TABEL 1.1

PERINGKAT DUNIA PERGURUAN – UNIVERSITAS DI

INDONESIA TAHUN 2009 SAMPAI TAHUN 2014

No. Nama Universitas Tahun

2011 tanggal 3 April 2016, pukul 1.43

(4)

dan China. Oleh karena itu pemerintah harus meningkatkan lagi mutu pendidikan di Indonesia.

Meningkatnya jumlah mahasiswa pertahun, dapat menjadikan peluang besar bagi lembaga Pendidikan Tinggi untuk mendapatkan mahasiswa. Dari data yang diperoleh minat para mahasiswa melanjutkan ke jenjang Perguruan Tinggi lebih besar ke universitas. Data tersebut dapat terlihat pada Gambar 1.2.

Sumber : http://pdpt.dikti.go.id/, diakses pada tanggal 1 Juli 2015 pukul 01.45

GAMBAR 1.2

JUMLAH MAHASISWA MENURUT JENIS PT PADA TAHUN 2010

Gambar 1.2 menunjukan adanya tingkat persaingan antara Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS), hal ini dapat terlihat dari Gambar 1.1 jumlah mahasiswa di PTS dari tahun 2005 sampai tahun 2010 yang terus mengalami peningkatan.

Data jumlah mahasiswa di PTN dari tahun 2005 sampai 2009 juga mengalami peningkatan, namun pada tahun 2010 jumlah mahasiswa di PTN menurun sedangkan jumlah mahasiswa di PTS malah mengalami peningkatan jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah mahasiswa di PTN.

(5)

sejumlah PTN menjadi PT BHMN mengakibatkan sejumlah PTN membuka kelas–kelas non-reguler, di luar SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) sebagai program reguler.

TABEL 1.2

PERUBAHAN PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN) MENJADI PERGURUAN TINGGI BADAN HUKUM MILIK NEGARA (PT BHMN)

No. Tanggal Ditetapkan Penetapan Hukum Nama Perguruan Tinggi

1. 26 Desember 2000 PP No. 152 Tahun 2000 Universitas Indonesia

2. 26 Desember 2000 PP No. 153 Tahun 2000 Universitas Gajah Mada

3. 26 Desember 2000 PP No. 154 Tahun 2000 Institut Pertanian Bogor

4. 26 Desember 2000 PP No. 155 Tahun 2000 Institut Teknologi Bandung

5. 11 November 2003 PP No. 56 Tahun 2003 Universitas Sumatera Utara

6. 30 Juni 2004 PP No. 6 Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia

7. 14 September 2006 PP No. 30 Tahun 2006 Universitas Airlangga

Sumber : Isola Pos, Edisi 45/TH XVII/April 2009, dalam Syukur 2010

Tabel 1.2 menunjukan beberapa perguruan tinggi yang berubah status dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Badan Hukum Milik Negara (PT BHMN). Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Institut Pertanian Bogor dan Institut Teknologi Bandung menjadi PT BHMN percontohan melalui PP No. 152, 153, 154, dan 155 Tahun 2000. Universitas Sumatera Utara resmi berubah status menjadi PT BHMN pada tahun 2003 melalui PP No. 56, kemudian melalui PP No. 6 Tahun 2004 Universitas Pendidikan Indonesia juga resmi berubah status menjadi PT BHMN. Tahun 2006 melalui PP No. 30 Universitas Airlangga juga resmi berubah status menjadi PT BHMN.

(6)

Pada tahun 2012 status kelembagaan UPI berubah menjadi Perguruan Tinggi Negeri badan hukum. Menurut pidato rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd pada peringatan dies natalis UPI ke 59 tanggal 21 Oktober 2013 menyatakan bahwa serangkaian perjalanan sejarah kelembagaan UPI sejak didirikan sebagai PTPG, menyatakan bahwa saat ini status kelembagaan UPI berada pada posisi yang paling kuat. Dalam Undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi dinyatakan bahwa Universitas Pendidikan Indonesia ditetapkan sebagai salah satu perguruan tinggi negeri badan hukum yang diselenggarakan secara otonom. Otonomi diberikan bukan hanya untuk hal-hal yang menyangkut kegiatan akademik tetapi juga untuk yang nonakademik.

Persaingan antara Perguruan Tinggi baik PTN BH, PT BHMN, PTN dan PTS di Indonesia semakin tinggi. Persaingan antara Perguruan Tinggi tersebut dapat terlihat dari data yang diperoleh pada Februari Tahun 2014, diantara 10 universitas unggulan. Universitas Gajah Mada (UGM) menempati peringkat pertama menurut versi 4ICU.org. 4ICU merupakan singkatan dari 4 International College and University, adalah salah satu situs perengking website universitas

selain webometrics yang dikenal di dunia kampus. Penilaian yang dilakukan 4ICU terhadap 11.160 website universitas di dunia.

Peringkat 10 Universitas terbaik di Indonesia tahun 2011 sampai 2014 menurut 4ICU adalah sebagai berikut :

TABEL 1.3

PERINGKAT 10 UNIVERSITAS DI INDONESIA VERSI 4ICU TAHUN 2011 SAMPAI 2014

Nama Universitas Tahun

2011 2012 2013 2014 2016

Institut Teknologi Bandung 1 1 3 1 1

Universitas Indonesia 2 2 2 3 3

Universitas Gajah Mada 3 3 1 2 2

Institut Teknologi Sepuluh November 4 8 17 14 19

Universitas Gunadarma 5 4 14 8 11

(7)

Universitas Dipenogoro 7 6 9 6 7

Universitas Bina Nusantara 8 22 20 11 14

Universitas Pendidikan Indonesia 9 5 18 17 6

Universitas Sebelas Maret 10 7 8 5 4

Sumber : http://www.4icu.org/id/, diakses tanggal 03 April 2016 jam 16.00 WIB

Tabel 1.3 menunjukan adanya persaingan diantara universitas untuk bersaing mendapatkan citra yang baik di kalangan masyarakat. Pada tahun 2011 UPI berada diperingkat 9. Universitas Pendidikan Indonesia mengalami peningkatan pada tahun 2012 yaitu diperingkat 5.

Pada bulan September 2013 Universitas Pendidikan Indonesia berada diperingkat 18. Hanya dalam waktu 7 bulan peringkat UPI turun dari peringkat 5 ke peringkat 18. Penurunan peringkat UPI menjadi pertanyaaan besar mengapa hanya dalam waktu 7 bulan saja, UPI turun ke peringkat yang sangat jauh dari peingkat sebelumnya. Berdasarkan hasil update data terakhir UPI pada tahun 2016 UPI naik ke peringkat 6.

Webometrics dan 4.ICU merupakan perangkat atau sistem untuk mengukur atau memberikan penilaian terhadap kemajuan seluruh universitas atau perguruan tinggi terbaik di dunia melalui website universitas tersebut.

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Keputusan Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi No. 492.a/M/KP/VIII/2015 mengenai Klasifikasi dan Pemeringkatan Perguruan Tinggi di Indonesia, DIKTI melakukan pemeringkatan terhadap 3.320 (tiga ribu tiga ratus dua puluh)perguruan tinggi berdasarkan kriteria sebagai berikut :1) Kualitas sumber daya manusia, 2) Kualitas manajemen. 3) Kualitas kegiatan mahasiswa dan 4) Kualitas penelitian dan publikasi ilmiah

Pada Tabel 1.4 di bawah ini dapat dilihat klasifikasi dan peringkat Universitas di Indonesia versi dikti sebgai berikut :

TABEL 1.4

KLASIFIKASI DAN PEMERINGKATAN UNIVERSITAS DI INDONESIA VERSI DIKTI

No Peringkat

(8)

No Peringkat

Nama Perguruan Tinggi

1 Institut Teknologi Bandung 2 Universitas Gajah Mada 3 Institut Pertanian Bogor 4 Universitas Indonesia

5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 6 Universitas Brawijaya

7 Universitas Padjajaran 8 Universitas Airlangga 9 Universitas Sebelas Maret 10 Universitas Diponegoro 11 Universitas Hasanudin 12 Universitas andalas

13 Universitas Negeri Malang 14 Universitas Negeri Yogyakarta 15 Universitas Kristen Petra 16 Universitas Jendral Soedirman 17 Uneversitas Negeri Semarang

18 Politeknik Elektronik Negeri Surabaya

19 Universitas Pendidikan Indonesia

20 Universitas Riau

Sumber : http://forlap.dikti.go.id/, diakses pada tanggal 3 April 2016

(9)

Status Universitas tidak lagi menjadi faktor utama masyarakat dalam memilih Universitas, namun peringkat Universitas di Indonesia juga dapat menjadi faktor pertimbangan dari calon mahasiswa dalam memilih universitas. Oleh karena itu, perguruan negeri maupun perguruan swasta di Bandung harus mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang menjadi pertimbangan calon mahasiswa memutusakan universitas manakah yang akan mereka pilih.

(10)

TABEL 1.5

JUMLAH CALON MAHASISWA BARU

BERDASARKAN JALUR PENERIMAAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA TAHUN 2009-2013

Sumber : Direktorat Kemahasiswaan Universitas Pendidikan Indonesia

FAKULTAS jenjang

Tahun 2009/2010

%

Tahun 2010/2011

Tahun 2011/2012

Tahun 2013/2014

Lolos Reg Lolos Reg Lolos Reg Lolos Reg

1. FIP S1 1303 1088 83,50% 1401 1147 81,87% 889 696 78,29% 902 727 80,59%

2. FPIPS S1 877 642 73,20% 1106 886 80,11% 1078 820 76,07% 992 736 74,19%

3. FPBS S1 1689 1249 73,95% 1569 1220 77,76% 1400 1098 78,43% 1069 833 77,92%

4. FPMIPA S1 1065 796 74,74% 919 674 73,34% 700 511 73% 869 618 71,12%

5. FPTK S1 847 633 74,73% 1086 828 76,24% 784 601 76,66% 785 535 68,15%

6. FPOK S1 615 560 91,06% 670 610 91,04% 454 401 88,33% 592 518 87,5%

7. FPEB S1 852 681 79,93% 770 603 78,31% 738 557 75,47% 599 438 73,12%

(11)

Tabel 1.5 menunjukan adanya masalah, hal ini dikarenakan jumlah mahasiswa yang diterima di UPI tidak sama dengan jumlah mahasiswa yang melakukan registrasi ulang ke UPI. Data tersebut menunjukan masih banyaknya mahasiswa yang tidak mengambil kesempatannya untuk kuliah di UPI. Tahun 2009/2010 mahasiswa yang tidak melakukan registrasi ulang yaitu sebanyak 1599 orang, tahun 2010/2011 sebanyak 1553 orang, tahun 2011/2012 sebanyak 1359 dan tahun 2013/2014 sebanyak 1403 orang.

Fakultas Ilmu Pendidikan pada tahun 2009/2010 mencapai 83,50%, tahun 2010/2011 mengalami penurunan menjadi 81,87%, tahun 2011/2012 mengalami penurunan lagi menjadi 78,29%, tahun 2013/2014 kembali meningkat menjadi 80,59%. Hasil persentase jumlah mahasiswa yang lolos dan yang melakukan registasi di Fakultas Ilmu Pendidikan di UPI menunjukan adanya peningkatan jumlah mahasiswa yang melakukan registasi ulang untuk menjadi mahasiswa UPI. Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial pada tahun 2009/2010 mencapai 73,20%,tahun 2010/2011 mengalami peningkatan menjadi 80,11%, tahun 2011/2012 mengalami penurunan yang cukup banyak menjadi 76,07%, tahun 2013/2014 kembali mengalami penurunan menjadi 74,19%. Hasil persentase jumlah mahasiswa yang lolos dan yang melakukan registasi di Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial di UPI menunjukan adanya penurunan jumlah mahasiswa yang melakukan registasi ulang untuk menjadi mahasiswa UPI. Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra pada tahun 2009/2010 mencapai 73,95%, tahun 2010/2011 mengalami peningkatan menjadi 77,76%, tahun 2011/2012 kembali meningkat menjadi 78,43%, tahun 2013/2014 mengalami penurunan menjadi 77,92%. Hasil persentase jumlah mahasiswa yang lolos dan yang melakukan registasi di Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra di UPI menunjukan adanya naik turunnya jumlah mahasiswa yang melakukan registasi ulang untuk menjadi mahasiswa UPI.

(12)

2011/2012 kembali menurun menjadi 73%, tahun 2013/2014 kembali menurun lagi menjadi 71,12%. Hasil persentase jumlah mahasiswa yang lolos dan yang melakukan registasi di Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di UPI menunjukan penurunan selama 5 tahun berturut-turut.

Fakultas Pendidikan Teknologi dan

Banyaknya mahasiswa yang tidak melakukan registrasi ulang merupakan suatu masalah besar bagi UPI, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor yang menyebabkan adanya perubahan pada tingkat keputusan masyarakat untuk menggunakan jasa pendidikan UPI.

Penurunan keputusan menjadi mahasiswa UPI disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti masih banyak terdapat program studi yang belum terakreditasi A, serta benchmarking dan MoU belum memperhatikan secara cermat rangking universitas yang diajak kerja sama. Pertemuan dan seminar yang berskala Internasional juga masih terbatas. Data jumlah mahasiswa asing yang masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah mahasiswa domestik.

Pada pidato rektor UPI Prof. Dr. H. Sunaryo Kartadinata, M.Pd pada peringatan dies natalis UPI ke 59 tanggal 21 Oktober 2013 menyatakan bahwa, “Rencana strategis (Renstra) UPI 2011-2015 menetapkan bahwa pada tahun 2015 UPI dapat tampil menjadi salah satu universitas bidang pendidikan yang ternama di Asean dan pada tahun 2025 di Asia. Ini artinya kita tidak hanya ingin tampil pada kancah nasional. Tetapi juga pada tataran dunia global”

Permasalahan yang terjadi di UPI, dari data-data yang telah dipaparkan menunjukan adanya masalah dalam UPI di masyarakat dan hal tersebut berdampak pada keputusan menjadi mahasiswa. Penurunan peringkat UPI yang masih mengalami penurunan dari universitas-universitas lainnya, dari PTN maupun dari PTS.

(13)

lainnya karena sebelumnya UPI hanya dikenal sebagai institusi pendidikan yang berwenang menyiapkan tenaga pendidik dan kependidikan. Terdapat banyak faktor yang mempengaruhi konsumen ketika akan memutuskan untuk membeli suatu produk atau jasa. Perilaku konsumen berusaha mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa (schiffman, et al 2000)

Universitas Pendidikan Indonesia harus menyadari adanya masalah yang menyebabkan penurunan peringkat dan banyaknya mahasiswa yang tidak melakukan registrasi. Permasalahan yang ada harus segera diselesaikan oleh pihak Universitas karena hal ini menyangkut keberlangsungan hidup UPI. Hasil penelitian yang dilakukan oleh majalah tempo tahun 2010 menunjukan, masyarakat mempersepsikan universitas yang memberikan nilai pendidikan tertinggi sebagai universitas yang berkualitas lulusannya baik (mudah bekerja), memiliki nama besar, dosen-dosen yang memiliki kualitas yang baik dengan pendidikan yang tinggi, seleksi masuk yang ketat, biaya yang terjangkau, lokasi kampus yang strategis, kedisiplinan kampus yang tinggi, serta berbagai alasan lain seperti terlihat pada Tabel 1.6

TABEL 1.6

ALASAN MENGATAKAN UNIVERSITAS TERBAIK (%)

Keterangan Persentase

Kualitas lulusannya baik (mudah mencari kerja) 65.5

Nama besar universitas 32.01

Pengajar / dosen yang berkualitas baik 19.42

Fasilitas fisik (gedung, laboratorium, dan ylain-lain) bagus 17.27

Metode belajar-mengajar bagus 13.34

Seleksi masuk/penerimaan mahasiswa ketat 12.53

Biaya kuliah terjangkau 5.68

Lokasi kampus strategis 4.67

Kedisiplinan kampus tinggi 3.86

(14)

Lingkungan kampus yang asri dan aman 1.74

Menyediakan program beasiswa 0.61

Alasan-alasan lain 7.52

Sumber : Majalah Tempo 2010

Berdasarkan Tabel 1.6, universitas yang dinilai terbaik yaitu bisa dilihat dari faktor kualitas lulusannya baik, nama besar universitas, kualitas dosen, fasilitas yang tersedia di universitas, lokasi kampus strategis, kedispilan kampus, status negeri, lingkungan kampus yang asri, menyediakan program beasiswa dan alasan lain.

Persentase yang paling besar yaitu dilihat dari kualitas lulusannya baik, karena pada dasarnya mahasiswa yang meneruskan ke pendidikan tinggi untuk mendapatkan gelar dan mendapatkan pekerjaan. Menurut kotler dan amstrong (2012:135-150) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan memilih yaitu budaya, sosial, pribadi dan psikologi. Jelena Gajic (2012:31) menyebutkan bahwa faktor-faktor yang menjadi pengaruh pada keputusan memilih jasa di intitusi pendidikan yaitu teaching process, image of university, quality of teaching, studying in belgrade, location of University, tuition

fee.

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka perlu diadakan penelitian tentang “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Memilih Universitas (Survei Pada Mahasiswa Universitas Pendidikan

Indonesia angakatan 2013-2014)”

1.2 Identifikasi Masalah

Persaingan pasar global dan persaingan dunia bisnis yang semakin kompetitif menuntut perguruan tinggi mampu untuk bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Mempertahankan dan meningkatkan kualitas dari universitas agar mampu bersaing dengan universitas lainnya.

(15)

global. Meskipun jumlah pendaftar ke UPI sangatlah banyak namun dari data yang diperoleh, banyak calon mahasiswa yang tidak melakukan registrasi, artinya banyak calon mahasiswa yang tidak mengambil kesempatan untuk kuliah di UPI.

Data yang tertera di latar belakang penelitian, menunjukan adanya persaingan diantara universitas untuk bersaing mendapatkan peringkat yang baik di kalangan masyarakat. Universitas Pendidikan Indonesia mengalami penurunan peringkat dari tahun 2012 yang memperoleh peringkat 5 menjadi peringkat 9 pada februari 2013, dan data bulan september 2013 menunjukan penurunan peringkat UPI menjadi peringkat ke 18. Perolehan hasil klasifikasi dan pemeringkatan Universitas menurut DIKTI, UPI berada diperingkat 19. Hal ini juga dapat menjadi faktor pertimbangan dari masyarakat atau calon mahasiswa dalam memilih universitas.

Penurunan tingkat keputusan memilih mahasiswa UPI di masyarakat juga disebabkan oleh beberapa faktor lainnya, seperti masih banyak terdapat program studi yang belum terakreditasi A, serta benchmarking dan MoU belum memperhatikan secara cermat rangking universitas yang diajak kerja sama. Pertemuan dan seminar yang berskala Internasional juga masih terbatas. Data jumlah mahasiswa asing yang masih sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah mahasiswa domestik.

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan, maka yang menjadi masalah penelitian ini diidentifikasi masalah ke dalam tema sentral yaitu keputusan menjadi mahasiswa UPI ternyata masih rendah, dikarenakan UPI tidak menjadi pilihan pertama pada pilihan universitas yang dipilih oleh calon mahasiswa dan masih banyaknya calon mahasiswa yang tidak mengambil kesempatan kuliah di UPI setelah lolos tes seleksi masuk UPI.

1.3 Rumusan Masalah

(16)

1. Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan memilih

2. Bagaimana gambaran faktor keputusan memilih universitas

3. Bagaimana gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan memilih terhadap keputusan memilih universitas

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Temuan mengenai gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan

memilih

2. Temuan mengenai gambaran faktor keputusan memilih universitas

3. Temuan mengenai gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan memilih terhadap keputusan memilih universitas

1.5 Kegunaan Penelitian

Penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis (keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu ekonomi manajemen khususnya pada bidang manajemen pemasaran

Gambar

GAMBAR 1.1 PERKEMBANGAN JUMLAH MAHASISWA DARI TAHUN
TABEL 1.1 PERINGKAT DUNIA PERGURUAN – UNIVERSITAS DI
GAMBAR 1.2 JUMLAH MAHASISWA MENURUT JENIS PT PADA TAHUN
Tabel 1.3 menunjukan adanya persaingan diantara universitas untuk
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan untuk menyelesaikan polinomial dengan derajat yang lebih tinggi atau persamaan tak linear selain polinomial, tidak ada rumus yang dapat digunakan untuk

Keinginan untuk pindah kerja dapat membuat auditor kurang peduli terhadap apa yang ia lakukan sehingga lebih dapat terlibat dalam perilaku disfungsional disebabkan

Ekstrak etanol daun sambiloto dosis 70, 140, 280 mg/kg BB yang diberikan pada mencit model diabetes aloksan mampu menurunkan kadar glukosa darah, namur secara

sebelumnya, maka dari itu tutup palka harus sering dibuka agar gas yang ada di dalam palka bisa keluar. 4).Saluran pembuangan bilges harus dalam keadaan bersih dan kering

Pada ruas jalan Kawi, arahan pengelolaan lalu lintas dengan penerapan skenario penataan parkir on-street di sisi utara dan sisi selatan, penertiban angkutan kota

1) Berat timbangan atau nilai uangnya sama dan setimbang (untuk mata uang yang sejenis). 2) Tukar menukar uang yang tidak sejenis boleh suka sama suka asalkan

Berdasarkan penilaian oleh ahli media, ahli materi dan angket pada uji coba peserta didik kelas kecil maupun kelas besar dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran yang