• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Experiential Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan untuk Mendorong Minat Beli Ulang pada Rumah Makan 100 Batu Bara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Experiential Marketing terhadap Kepuasan Pelanggan untuk Mendorong Minat Beli Ulang pada Rumah Makan 100 Batu Bara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Di era modern seperti sekarang ini terdapat berbagai jenis bisnis yang

digeluti para pelaku bisnis. Tentu saja hal ini membuat persaingan bisnis akan

semakin ketat, terutama untuk jenis bisnis yang sama. Oleh karena itu, produk

bukan lagi menjadi prioritas utama bagi perusahaan melainkan pelanggan atau

konsumennya. Salah satu cara untuk merebut pangsa pasar adalah dengan

memperoleh pelanggan sebanyaknya. Perusahaan akan berhasil memperoleh

pelanggan dalam jumlah yang banyak apabila dinilai dapat memberikan kepuasan

bagi pelanggan.

Kepuasan konsumen menurut Oliver dalam Farisya (2012: 1) adalah

pernyataan emosional yang merupakan respon terhadap produk dan jasa.

Sedangkan menurut Hellier (2003) customer satisfaction merupakan tingkat kesenangan atau kepuasan secara keseluruhan yang dirasakan oleh konsumen,

hasil dari kemampuan layanan untuk memenuhi keinginan konsumen, harapan,

dan kebutuhan dalam kaitannya dengan layanan ini.

Pada tahapan pasca pembelian, konsumen yang puas akan melakukan

pembelian ulang dan akan mengatakan hal-hal yang baik mengenai suatu merek

tertentu kepada orang lain. Menurut Assael dalam Farisya (2012 : 2), repurchase intention merupakan hasil dari proses evaluasi terhadap suatu produk atau jasa.

Repurchase Intention merupakan salah satu aspek psikologis yang mempunyai pengaruh cukup besar terhadap sikap perilaku dan minat juga

(2)

apa yang mereka lakukan. Gunarso (2005), mengartikan bahwa minat adalah

sesuatu yang pribadi dan berhubungan dengan sikap. Individu yang berminat

terhadap suatu obyek akan mempunyai kekuatan atau dorongan untuk melakukan

serangkaian tingkah laku untuk mendekati atau mendapatkan objek tersebut.

Memuaskan pelanggan dan memperoleh pelanggan yang loyal tidak

cukup hanya dengan menciptakan produk dan jasa yang dibutuhkan oleh para

konsumen. Chapman dalam marketingmagazine.co.uk (25 November 2013) memuat pernyataan Richard Broadbent, Pemimpin Tesco, yang menyatakan

bahwa perusahaan yang memelihara hubungan yang baik dengan pelanggan akan

menang, bukan melalui produk, tetapi melalui pengalaman terbaik. Seseorang

akan mengingat pengalaman yang dialaminya dan akan menceritakannya pada

orang lain. Inilah yang menyebabkan pengalaman menjadi fokus utama para

pengusaha bisnis saat ini.

Sebuah pengalaman terjadi ketika seorang pelanggan memiliki sensasi

atau memperoleh pengetahuan yang dihasilkan dari interaksi dengan berbagai

elemen yang diciptakan penyedia layanan. Kesuksesan dari pengalaman tersebut

adalah ketika konsumen dapat menemukan keunikan, sesuatu mengesankan dan

terus menerus dari waktu ke waktu, sehingga mereka ingin mengulangnya

kembali dan mereka secara antusias akan menginformasikan perusahaan atau

bisnis itu melalui worth of mouth (Pine & Gilmore, 1999).

Para pelaku pasar semakin menyadari pentingnya untuk memahami

bagaimana mendesain komunikasi yang menciptakan dan mempertahankan

hubungan emosional dengan pelanggan untuk mencapai keuntungan kompetitif

(3)

kepuasan pelanggan adalah melalui experiential marketing, yaitu konsep pemasaran di mana perusahaan atau brand dihubungkan dengan sebuah event atau sebuah aktivitas yang dikembangkan oleh pemasaran dengan tujuan menciptakan

pengalaman bagi konsumen dan mempromosikan barang atau jasa.

Experiential marketing adalah wajah baru dari pemasaran yang diperkenalkan oleh Schmitt (1999) dalam bukunya yang berjudul Experiential Marketing : How to Get Customer to Sense, Feel, Think, Act, and Relate to Your Company and Brands. Schmitt mengajak para pemasar untuk, “Think Outside The Box“, dari yang tadinya terlalu menekankan unsur function dengan menambahkan unsur emosi dalam usaha membujuk konsumennya. Pemasar

selama ini selalu memperlakukan konsumen sebagai sosok rasional yang selalu

memperhitungkan cost-benefit, padahal sisi emosional konsumen juga berperan dalam mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Schmitt (1999) menyatakan bahwa : “Strategic experiential modules (SEMs) tercakup dalam lima unsur, yaitu sense (panca indra), feel (perasaan), think (pikiran), act (tindakan), dan relate (kaitan)”. Manajer atau pengusaha bisnis dapat menciptakan hal-hal tersebut melalui experience providers (exPros), yaitu melalui komunikasi, tampilan produk, lingkungan tempat produk, situs web

dan media elektronik, dan juga orang-orang yang berinteraksi kepada para

pelanggan.

Jenis usaha bisnis yang berkembang pesat saat ini adalah bisnis kuliner,

seperti rumah makan. Makanan adalah kebutuhan pangan dari manusia yang di

konsumsi setiap hari. Banyak para pelaku bisnis sukses mengambil bidang kuliner

(4)

produk atau jasa yang ingin dikonsumsinya. Sedikit saja para pelaku bisnis

mengecewakan konsumen, maka konsumen tersebut tidak akan pernah kembali

lagi untuk membeli\ bahkan konsumen akan menyampaikan kekecewaannya

kepada teman atau kerabatnya. Hal tersebut tentu saja akan berakibat buruk bagi

kelangsungan hidup bisnis kita. Itu lah mengapa kepuasan konsumen sangat harus

diperhatikan pemasar.

Penduduk Kabupaten Batu Bara di tahun 2015 telah mencapai 400.803

jiwa

terus berkembang dari tahun-tahun sebelumnya, sehingga menjadikan Kabupaten

Batu Bara menjadi pasar yang potensial bagi industri makanan dan minuman.

Rumah Makan 100 yang lebih dikenal sebagai RM 100 adalah rumah

makan yang terbesar dan terkenal di Kabupaten Batu Bara Medan. Terletak di

dekat sungai dan di pinggir jalan raya lintas Sumatera membuatnya menjadi

sangat menarik dan mudah untuk dikunjungi. RM 100 mempunyai lahan yang

cukup luas dan dihiasi dengan berbagai macam tanaman-tanaman indah, sehingga

pelanggan merasa nyaman untuk bersantap makanan bersama keluarga.

RM 100 selalu mengembangkan rumah makannya menjadi lebih baik

secara terus menerus setiap tahunnya untuk memuaskan pelanggannya. Tak heran

jika RM 100 selalu menjadi pilihan banyak orang untuk berkumpul bersama

keluarga, sahabat, maupun rekan kerja karena tersedia pula tempat meeting . Makanan yang tersedia adalah makanan khas Melayu, di mana penduduk

Kabupaten Batu Bara bermayoritas suku Melayu.

Tak hanya masyarakat biasa, para pejabat daerah di Kabupaten Batu Bara

(5)

100 juga menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak-anak dikarenakan

tersedianya beberapa arena bermain yang cukup lengkap. Begitu pula bagi ibu-ibu

akan sangat cocok karena RM 100 juga menyediakan tanaman-tanaman indah

beserta perlengkapannya yang dapat dibeli.

RM 100 dapat membaca dengan baik kebutuhan para pelanggannya,

dengan tidak hanya memperhatikan produk utamanya, yaitu makanan, tetapi juga

memperhatikan sisi lain yang sebenarnya akan sangat mempengaruhi kepuasan

para pelanggannya dan mempertahankan pelanggannya. Banyak pengusaha telah

mengakui bahwa mempertahankan pelanggan yang sudah ada dan memperluas

bisnis dengan mereka secara signifikan lebih murah daripada memperoleh

pelanggan baru.

Di bawah ini terdapat hasil data kuesioner pra survey tentang alasan

memilih RM 100 berkaitan dengan unsur experiential marketing pada Rumah Makan 100 Batu Bara yang dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2016 yang terdiri

dari 30 orang pelanggan RM 100.

Tabel.1.1.

Hasil Jawaban Kuesioner Pra Survey

No .

Pertanyaan Ya Tidak Persentase

1 Rasa makanan lebih enak 16 14 53%

2 Pilihan menu yang ditawarkan sesuai keinginan 19 11 63% 4 Desain interior dan eksterior lebih menarik 30 0 100%

10 Selalu menjadi restoran pilihan ketika ingin makan bersama keluarga atau rekan kerja

13 17 43%

11 Sikap pegawai ramah 27 3 90%

(6)

Dari hasil olah data di atas dapat disimpulkan bahwa penerapan

experiential marketing pada Rumah Makan 100 sudah cukup mampu menimbulkan kepuasan konsumen, di mana sebanyak 53% dari 30 orang memilih

RM 100 dengan alasan rasa makanan yang lebih enak dan sebanyak 63 %

memiliki kesan positif. Namun, meskipun begitu hasil pra survei menunjukkan

bahwa masih adanya kecenderungan konsumen untuk berpindah ke restoran yang

lain, di mana terdapat 17 orang dari 30 responden (56,7%) yang berpendapat

bahwa Rumah Makan 100 tidak selalu menjadi restoran pilihan mereka ketika

ingin makan bersama keluarga dan rekan kerja. Hal ini berarti pelanggan masih

mudah untuk berpindah meskipun sudah merasa puas dengan Rumah Makan 100.

Pelanggan yang merasa puas saja belum menjamin pelanggan akan loyal,

seperti dilaporkan Harvard Business Schooll Review, tiap tahun 15% – 40% dari

pelanggan yang semula puas kemudian beralih ke pesaing. Dengan kata lain,

kepuasan tidak lantas berarti loyalitas.

Jumlah rumah makan di Kabupaten Batu Bara dari tahun ke tahun

semakin bertambah. Hal tersebut dapat dilihat dari Tabel 1.2 di bawah ini :

Tabel 1.2. Jumlah Hotel Restoran, dan Rumah Makan di Kabupaten Batu Bara, 2010-2015

Tahun Hotel Restoran Rumah Makan

2010 4 Ts Ts

Sumber : Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Batu Bara (2016)

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat pada tahun 2010-2013 data rumah

(7)

2015 rumah makan di Kabupaten Batu Bara terdata masing-masing sebanyak 27

dan 29 dan restoran sebanyak 4 dan 5. Hal ini membuktikan bahwa adanya

peningkatan jumlah restoran dan rumah makan di Kabupaten Batu Bara sehingga

tingkat persaingan industri rumah makan semakin ketat.

Oleh karena itu, industri rumah makan di Kabupaten Batu Bara harus

terus bersaing membuat melakukan strategi-strategi pemasaran yang baik untuk

mendapatkan pelanggan sebanyak-banyaknya. Beberapa rumah makan yang

sekarang diminati masyarakat Kabupaten Batu Bara yang dapat menjadi saingan

RM 100 sebagai berikut :

1. Rumah Makan Sempurna, terletak di Jl. Lintas Sumatera KM. 99, Sei

Suka

2. Buffet Mangga, terletak di Jl. Lintas Sumatera KM. 98, Sei Suka

3. RM Kuala Tanjung, terletak di Jl. Lintas Sumatera KM. 101, Air Putih

4. Restoran Apung, terletak di Desa Kuala Indah, Kuala Tanjung

Sumber :

Berdasarkan fenomena di atas menunjukkan bahwa experiential marketing yang dilakukan Rumah Makan 100 masih menimbulkan kecenderungan konsumen untuk berpindah restoran yang artinya minat beli ulang pelanggan

masih rendah. Tak hanya itu, ketatnya persaingan industri rumah makan di

Kabupaten Batu Bara menjadi tantangan yang besar bagi RM 100 untuk dapat

mempertahankan kelangsungan bisnisnya.

Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan di atas maka peneliti

(8)

Kepuasan Pelanggan untuk Mendorong Minat Beli Ulang pada Rumah Makan

100 Batu Bara”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka pokok masalah yang akan dicari

pemecahannya melalui penelitian ini adalah masih rendahnya minat beli ulang

Rumah Makan 100 Batu Bara. Sehubungan dengan masalah tersebut, maka

beberapa pertanyaan yang perlu dijawab adalah :

1. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya minat beli ulang

pelanggan Rumah Makan 100 Batu Bara ?

2. Strategi dan kebijakan apa saja yang dapat diimplementasikan Rumah Makan

100 Batu Bara untuk meningkatkan minat beli ulang pelanggan terkait dengan

experiential marketing ? 1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah:

1. Mengetahui faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya minat beli ulang

pelanggan Rumah Makan 100 Batu Bara

2. Menemukan alternatif strategi dan kebijakan bagi Rumah Makan 100 Batu

Bara untuk meningkatkan minat beli ulang pelanggan terkait dengan

experiential marketing. 1.4. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat atau

(9)

1. Bagi Rumah Makan 100

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dalam membuat strategi

pemasaran, sebagai referensi akan pentingnya meningkatkan experiential marketing demi terciptanya kepuasan pelanggan yang akan berdampak pada minat beli ulang konsumen, dan kemudian dapat melakukan inovasi untuk

meningkatkan kepuasan pelanggannya.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi alat untuk mempraktekkan teori-teori

yang telah diperoleh selama di perkuliahan sehingga penulis dapat menambah

pengetahuan, pemahaman, dan pengalaman mengenai pengaruh experiential marketing dan kepuasan pelanggan guna mendorong minat beli konsumen untuk diterapkan pada masa yang akan datang.

3. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan bahwa Universitas

Sumatera Utara merupakan tempat belajar yang berkompeten yang dapat

memberikan pembelajaran bagi penulis untuk mempraktekkannya dalam

kehidupan nyata.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu

ekonomi bidang pemasaran sebagai sumber referensi bagi pihak-pihak yang

(10)

1.5.Asumsi - asumsi

Untuk lebih menyederhanakan dan mengurangi kompleksitas masalah,

maka diambil asumsi-asumsi penelitian. Asumsi yang diambil dalam penelitian ini

adalah :

1. Makanan pada Rumah Makan 100 terbatas pada makanan yang sekarang.

2. Culture Rumah Makan 100 tidak berubah.

3. Terciptanya kepuasan pelanggan belum menjamin kelangsungan hidup

perusahaan, karena konsumen yang puas belum berarti loyal atau melakukan

Gambar

Tabel 1.2. Jumlah Hotel  Restoran, dan Rumah Makan di Kabupaten Batu Bara, 2010-2015

Referensi

Dokumen terkait

“Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Pertumbuhan Laba Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Dengan Pertumbuhan Kredit Sebagai Variabel Intervening (Studi Pada Bank-Bank

Penelitian yang dilakukan oleh Irwan, Osman, dan Muhtar (2018) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

Evaluasi adalah tahapan yang paling penting setelah semua penyetingan itu selesai karena dengan evaluasi kegiatan tersebut digunakan untuk mengetahui kendala-kendala yang

1. Kedua orang tua, kakak, adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan nasehat dan do’a. Dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan membantu

Fitur seleksi dengan metode Document Frequency Thresholding cukup efektif untuk mengurangi jumlah dimensi data ditunjukan dengan hasil akurasi akhir yang tidak jauh signifikan

Hasil penelitian Kadar Abu menunjukkan bahwa semakin tinggi proporsi tepung pisang, maka kadar kadar abu yang diperoleh pada cake semakin meningkat kadar kadar abu tertinggi

Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2020 Tentang Peningkatan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 ( Covid - 19

Rasulullah Saw merupakan uswatun hasanah bagi para remaja baik dulu dan diera moderen ini, baik dari segi perilakunya/ akhlaknya terhadap umatnya, keluarganya, dan