• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan Bisnis and Politik Indonesi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Perbandingan Bisnis and Politik Indonesi"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

1

MAKALAH TEORI PERBANDINGAN POLITIK

BISNIS & POLITIK

NAMA ANGGOTA KELOMPOK

Tiara Yasmin (0801513045)

Talitha Islamey (0801513051)

Lolyta Dwi Anjani (0801513061)

Aulia Fadilah (0801513062)

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik

Universitas Al Azhar Indonesia

(2)

2

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

LATAR BELAKANG

Politik berasal dari bahasa Yunani yaitu 'polis' yang artinya negara atau kota. Politik merupakan suatu usaha menggapai suatu kehidupan yang lebih. Menurut Gabriel A. Almond, bahwa politik adalah kegiatan yang berhubungan dengan kendali pembuatan keputusan publik dalam masyarakat tertentu di wilayah tertentu, di mana kendali ini didukung melalui instrumen yang sifatnya otoritatif yaittu berwenang secara sah dan koersif yang bersifat memaksa siapa yang berhak menggunakannya dan dengan tujuan apa. Dalam suatu Negara, politik sangat erat kaitannya dengan power,decision malking,public policy dan allocation or distribution.1 Sedangkan bisnis merupakan suatu badan hukum yang menghasilkan barang dan jasa yang beruapaya memperoleh laba dan terdapat suatu interaksi antara orang-orang yang berdasarkan kepentingannya dalam bisnis yang terdiri dari pemilik , karyawan , kreditor , pemasok dan konsumen.2 Menurut Musselman dan Jackson bisnis merupakan jumlah dari keseluruhan aktivitas yang di organisir oleh orang yang sedang berkecimpung di dunia industri dan perniagaan yang menyediakan jasa dan barang untuk memenuhi kebutuhan dan memperbaiki kualitas hidup.

Dapat dilihat dari dua definisi antar politik dan bisnis yang mempunyai kesamaan dalam tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan membentuk suatu kehidupan yang baik. Bisnis dan politik merupakan dua pola hubungan yang saling terkait dengan adanya hubungan timbal balik diantara keduanya, Aktifitas politik dapat menunjang kegiatan bisnis dalam sebuah lingkup Negara begitu pula suatu bisnis yang dapat mendukung kegiatan politik untuk mempertahankan kedaulatan Negara. Setiap tindakan dalam organisasi bisnis adalah politik, kecuali organisasi sosial seperti charity

(3)

3

faktor-faktor tersebut menentukan kelancaran berlangsungnya suatu bisnis.3 Oleh karena itu, jika situasi politik mendukung, maka bisnis secara umum akan berjalan dengan lancar. Tiap pembentukan pola bisnis juga senantiasa berkait erat dengan politik. Budaya politik merupakan serangkaian keyakinan atau sikap yang memberikan pengaruh terhadap kebijakan dan administrasi publik di suatu negara, termasuk di dalamnya pola yang berkaitan dengan kebijakan ekonomi atau perilaku bisnis. Terdapat politik yang dirancang untuk menjauhkan campur tangan pemerintah dalam bidang perekonomian/bisnis. Indonesia lebih mengacu pada pola pemerintah terlibat atau turut campur tangan dalam bisnis. Hal ini dapat dilihat dalam hukum maupun kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan pemerintah untuk menunjang perekonomian dan bisnis. Seperti halnya yang dilakukan oleh Indonesia dan Australia dalam bisnisnya yang terkait dalam hal politik terdapat berbagai permasalahan yang ada oleh sebab itu dalam suasana sekarang yang penuh ketidakpastian politik dan ekonomi, ada semacam peluang untuk mengatasi hubungan antara pemerintah dan bisnis melalui pembagian kekuasaan, strategi pembangunan menurut sektor-sektor yang sebaiknya diurus para pengusaha swasta atau negara, dan seterusnya. 4 Selain itu, diperlukan juga semacam ideologi dan program tentang peranan bisnis, harapannya, dan tanggung jawabnya pada masyarakat, tentang hak dan kewajiban yang bersangkutan dengan penegakkan etika bisnis, tanggung jawab sosial perusahaan dan sejenisnya.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Bagaimana keterkaitan antara bisnis terhadap suatu sistem perpolitikan di Indonesia dan Australia ?

(4)
(5)

5

BAB II

KERANGKA TEORI

Kerangka teori (Teoritical Framework) adalah suatu kerangka berpikir kita secara teoritis atau konsepsional mengenai masalah yang akan kita teliti.5 Kerangka yang menjadi landasan pemikiran kita dalam membahas suatu masalah. Dalam makalah ini yang akan dibahas adalah bisnis dan politik. Teori yang akan digunakan untuk memaparkan makalah ini adalah teori elite.

Teori elite menggambarkan dimana para elite membawa hasil politik yang berbeda, elite bukanlah aktor yang pasif yang perilakunya ditentukan oleh kelas ekonomi, elite juga dianggap sebagai aktor independen yang mempunyai pilihan bebas.6 Teori ini menjelaskan adanya kekuasaan yang dimiliki oleh para pemilik modal sehingga bisa menguasai apa yang ada dalam pemerintahannya dengan ekonomi. Max Weber dalam tulisannya dari tahun 1890 sampai 1920 menjelaskan bahwa ada sistem dominan dari administrasi yang rasional dan legal dalam agen bisnis dan pihak pemerintahan.7

Keterlibatan pengusaha dalam perpolitikan bukanlah hal yang baru terjadi pada masa ini, khususnya di Indonesia. Para pengusaha yang sudah memiliki modal besar kadang bisa menguasai seperti layaknya penguasa dunia politik. Adanya hubungan antara para pengusaha dan para politisi bisa menyebabkan hasil yang tidak maksimal karena keduaya memiliki posisi kelas yang sama dimana bisa dapat dimungkinkan untuk saling mencari keuntungan.

Kekuasaan para pejabat birokrasi dapat mempermudah para pengusaha mendapatkan surat istimewa atau Kattabeletje yang digunakan untuk mendapatkan

5Rianto Adi, “Metode Penelitian Sosial dan Hukum”, (Granit) 2004, hlm.29 6Denny, J.A, “

Catatan Politik”, (LKIS Yogyakarta, 2006), hlm.116

7Yulyan Maharta Saviar, “Makna dan Perkembangan teori elite”, dalam website http://yulyan

-maharta-

fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-100802-

(6)

6

lisensi dari pemerintah.8 Adanya timbal balik antara pengusaha dan para politisi dalam menjalankan pekerjaannya.

Seperti yang ditulis Max Weber dalam tulisannya yang telah dijelaskan pada paragraf sebelumnya benar bahwa adanya keterkaitan yang dominan dalam pihak bisnis dan pihak pemerintahan. Keterkaitan tersebut dilakukan guna mencapai tujuan serta meraih keuntungan keduanya. Adanya kerjasama serta timbal balik keduanya yang membuat kedudukannya menjadi setara pada kelas atas.

Para politisi memegang jabatan pemerintahan dan mempunyai peran penting dalam negara, sedangkan para pengusaha tidak mempunyai peran penting dalam pemerintahan yang sebenarnya tugasnya hanyalah mencari keuntungan dalam peluang usahanya. Namun, sekarang adanya kerjasama tersebut yang membuat para pengusaha bisa menduduki kursi pemerintahan atau bisa berpengarus terhadap perpolitikan karena adanya kekuatan serta kekuasaan yang dimilikinya. Kekuasaan tersebut bisa bersumber dalam hal ekonomi.

Dalam teori elit mengajarkan adanya dominasi kekuasaan.9 Adanya dominasi kekuasaan inilah yang dapat menuntut masyarakat untuk tunduk mengikuti peraturan yang ada. Dimana pada awalnya posisi pengusaha tidak bisa mencampuri urusan perpolitikan negara namun karena adanya kekuasaan yang didapatnya dari para politisi yang bersumber dari modal pengusaha tersebut bisa mempunyai peran dalam perpolitikan.

8Dodi Suprihanto, ”pengusaha dan politik” dalam website

http://repository.unand.ac.id/17469/1/PENGUSAHA_DAN_POLITIK.pdf diakses pada 23 Mei 2015

(7)

7

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 JENIS-JENIS DAN TUJUAN BISNIS

Bisnis terdiri dari beberapa macam jenis yang terbagi menjadi empat macam yaitu10 :

Monopsoni , yaitu suatu bentuk pasar yang dikuasai oleh satu orang atau badan lembaga sebagai pembeli dengan penawaran dari sejumlah penjual atau produsen sehingga pihak pembeli memiliki kemampuan untuk menetapkan harga contohnya saja penjualan perangkat kereta api di Indonesia,perusahaan Kereta Api di Indonesia hanya ada satu yakni PT. KAI. oleh karena itu, semua hasil produksi hanya akan dibeli oleh PT. KAI.

Monopoli , yaitu suatu penguasaan pasar yang dilakukan oleh seseorang atau

perusahaan atau badan untuk menguasai penawaran pasar yang ditujukan kepada para pelanggannya. Pasar akan dikuasai oleh sebagian pihak saja serta produk yang ditawarkan biasanya tidak memiliki barang pengganti dan sulit bagi perusahaan lain untuk memasuki pasar sebagai contoh yaitu PT. PLN.

Oligopoli , pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa

perusahaan. Umumnya jumlah perusahaan lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.Dalam pasar oligopoli, setiap perusahaan memosisikan dirinya sebagai bagian yang terikat dengan permainan pasar, di mana keuntungan yang mereka dapatkan tergantung dari tindak-tanduk pesaing mereka. Sehingga semua usaha promosi, iklan, pengenalan produk baru, perubahan harga, dan sebagainya dilakukan dengan tujuan untuk menjauhkan konsumen dari pesaing mereka contohnya saja perusahaan perminyakan seperti Pertamina, Shell dll.

Oligopsoni , adalah kondisi pasar dimana terdapat beberapa pembeli,

masing-masing pembeli memiliki peranan cukup besar untuk mempengaruhi harga. Atau

(8)

8

dikatakan pasar yang dikuasai oleh beberapa pembeli contohnya saja seperti perusahaan operator seluler, pabrik rokok dll.

Seseorang melakukan bisnis antara lain mereka mempunyai suatu tujuan yang ingin dicapai oleh karenanya tujuan tersebut antara lain ialah11 :

 Profit atau keuntungan,seseorang atau organisasi yang melakukan bisnis tujuan mempunyai tujuan utamanya yaitu dengan memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya

 Growth atau pertumbuhan bisnis antara lain dilakukan dengan tujuan untuk menambah pertumbuhan ekonomi Negara.

 Stability atau stabilitas kegiatan bisnis juga bertujuan untuk menstabilkan ekonomi.

 Public Service pelayanan umum bisnis yang bertujuan untuk melayani kebutuhan masyarakat seperti halnya yang dilakukan oleh BUMN.

 Will Fare (sejahtera) bisnis ini bertujuan untuk mensejahterakan sesuatu yang perlu di sejahterakan seperti memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada usaha pencapaian tujuan-tujuan tersebut, maka tentunya proses pencapaian tujuan bisnis melalui pengelolaan sumber daya ekonomi secara optimal harus dilakukan dengan memperhatikan kepentingan dan kemanfaatan bagi para pemilik sumber daya ekonomi atau pemilik faktor-faktor produksi dan masyarakat pada umumnya. Tercapainya tujuan-tujuan bisnis akan bersifat jangka panjang apabila mendapat terdapat dukungan secara inclusif sehinggan tercapainya tujuan para pihak yang terlibat dalam kegiatan bisnis tersebut seperti pihak tenaga kerja, supplier bahan, pemilik modal dan pihak-pihak eksternal lainnya.

3.2 BISNIS DAN POLITIK DI INDONESIA

Indonesia sebagai negara berkembang, pasti masih membutuhkan bantuan-bantuan untuk dapat mengembangkan negara Indonesia. Sektor bisnis adalah salah satu sektor yang bisa dibilang mampu menyokong dan memberi pengaruh kepada politik di

(9)

9

Indonesia. Hubungan bisnis dan politik di Indonesia saling berkaitan karena faktor ekonomi. Indonesia yang notabene sebagai negara berkembang, harus mampu untuk membuat kebijakan untuk meningkatkan sektor ekonomi. Di dalam negeri, perubahan di bidang politik dan pemerintahan yang diwarnai dengan adanya perubahan signifikan dalam sistem politik (terjadi proses demokratisasi) membuka suatu peluang baru dan juga ancaman baru bagi dunia usaha di Indonesia.12 Bisnis dan politik di Indonesia sudah mulai saling berkaitan sejak tahun awal 1950.13

Arief Budiman menyebut pola hubungan bisnis dan politik di Indonesia sebagai

sebuah hasil dari perkembangan ”kapitalisme semu” yaitu adanya campur tangan

pemerintah yang terlalu banyak sehingga mengganggu prinsip persaingan bebas dan membuat dunia usaha Indonesia menjadi tidak dinamis.14 Selain itu adanya dampak bisnis dalam politik juga memperngaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan. Adanya para elit pemerintah yang terkadang bermain dalam ranah bisnis mecoba untuk mencari kemudahan dalam melakukan bisnisnya dengan memanfaatkan posisinya di kursi pemerintah, atau tidak jarang para pemilik bisnis mencoba kongkalikong terhadap para pejabat pemerintah untuk dapat memudahkan mereka melaksanakan bisnisnya di Indonesia. Kekuasaan para pejabat birokrasi mempermudah para pengusaha mendapatkan surat istimewa atau kattabeletje yang digunakan untuk memperoleh lisensi dari pemerintah, hal itu memperlihatkan hubungan timbal balik antara penguasa dengan pengusaha.15

Banyaknya peraturan yang diatur oleh pemerintah Indonesia mengenai bisnis, ditunjukan dalam beberapa UU yang dibuatoleh pemerintah. Salah satunya dengan adanya UU No.6 Tahun 1968 mengenai modal dalam negeri. UU tersebut dibentuk karena melihat kondisi bisnis Indonesia yang dimana modal dalam negeri lebih banyak dikuasai oleh pihak asing. Namun dalam UU No.1 tahun 1967 mengenai penanaman modal asing, yang khusus dimaksud untuk mempercepat pembentukan modal.16

12 Andi Irawan, dkk, Pengaruh Politik terhadap Bisnis, dalam situs

(https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis), diakses pada 23 MeI 2015

13 Yahya A.Muhaimin, Bisnis dan Politik: Kebijakan Ekonomi Indonesia 1950-1980, Jakarta: LP3ES,

hlm 17

14 Op.cit, Dodi Suprihanto, diakses pada 21 Mei 2015 15 Ibid.

(10)

10

Saat ini bisnis media massa memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap politik di Indonesia. Hubungan antar media dan politk dapat dilihat sebagai suatu hal yang sangat menarik, terutama ketergantungan antara sumber berita dengan pihak yang memberitakan.17 Bisnis media massa saat ini dilihat sebagai upaya untuk komunikasi politik bagi para elit penguasa. Sangat mudah mebaca fenomena media massa yang kemudian menjadi saluran dalam setiap komunikasi politik, bahkan media massa telah menjadi aktor utama dalam bidang politik.18 Entah dalam melakukan kampanye, ataupun untuk melakukan sosialisasi suatu kebijakan pemerintah yang baru. Banyaknya juga para pembisnis media massa yang mulai terjun ke dunia politik saat ini. Seperti contoh artikel disamping, adanya pembisnis media massa harian SINDO yaitu Harry Tanoesudibjho yang terjun keranah politik, mecoba menjadikan portal online yang dimiliki perusahaannya sebagai alat untuk berkomunikaso politik atau berkampanye untuk partainnya PERINDO. Selain sebagai sarana komunikasi politik, bisnis media massa juga mejadi salah satu cara masyarakat untuk dapat mengontrol kinerja kerja para pemimpin negara serta mampu menarik masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam perpolitikan di Indonesia. Dalam bisnis media massa ini mungkin kurang mencakup dalam ranah ekonomi, namun dalam hal ini adanya bisnis media massa lebih dalam sektor komunikasi politik pemerintah terhadap masyarakat.

Pada pemerintahan Presiden Jokowi Dodo saat ini sedang berupaya untuk mengundang para investor asing agar mau menanamkan modalnya di Indonesia. Dalam forum internasional APEC Summit 2014 yang diadakan di Beijing Tiongkok, Presiden Jokowi Dodo mengundang para investor dunia untuk menanamkan dananya di Indonesia.19 Selain itu Presiden Jokowi juga menjanjikan untuk dapat mempermudah

17Hafied Cangara. ”

Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada,” 2009. 147

18 Anwar Arifin, Komunikasi Politik ( Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003), 96

19 Republika Online, dalam situs

(http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/10/netj8m-di-apec-jokowi-undang-investor-asing-ke-indonesia), diakses pada 23 Mei 2015

(11)

11

perizinan usaha di Indonesia. Ia akan mendorong para menteri, gubernur, dan wali kota untuk membantu menyelesaikan masalah, jika dalam prosesnya mengalami kendala, seperti sulinya pembebesan lahan.20 Hal tersebut dilakukan oleh Presiden Jokowi semata-mata karena masalah keterbatasan anggaran yang dimilki oleh Indonesia. Upaya tersebut diharapkan dapat memberika dampak baik terhadap Indonesia, yang degan hal tersebut dapat membantu pembangunan infrastruktur, dan mampu menyerap tenaga kerja serta bisa mengurangi angka penagguran di Indonesia.

3.3 BISNIS DAN POLITIK DI AUSTRALIA

Bicara mengenai perpolitikan suatu negara tentunya setiap negara memiliki pasang surut dalam dunia perpolitikannya masing masing. Sistem pemerintahan Australia dibangun di atas tradisi demokrasi liberal.21 Dimana Australia memeliki nilai nilai yang bertoleransi terhadap nilai toleransi agama, kebebasan berpendapat/berbicara serta berserikat, dan supremasi hukum. Lembaga institusi Australia dan praktik praktik dalam pemerintahannya mencerminkan model pemerintahan demokrasi liberal yang setipe dengan Inggris dan Amerika Utara. Perpolitikan sering kali dikaitkan dengan adanya perekonomian suatu negara juga. Di Australia yang sedang menjadi sorotan utamanya adalah adanya keterkaitan bisnis perdagangan ekspor sapi hidup yang berdampak juga pada kondisi politik dalam negeri negaranya.

Perpolitikan dalam negeri Australia saat ini sedang memanas karena adanya keterkaitan bisnis dan politik dalam bidang ekspor sapi di Australia. Adanya kebijakan baru mengenai pelarang ekspor sapi ke Indonesia memperkeruh suasana perpolitiak dalam negeri dari Australia. Ekspor sapi di Australia menjadi mitra utama dalam bisnis dan hubungan bilateral negara Australia dengan negara negara tetangganya dalam bidang perdagangan. Namun bisnis sapi Australia juga mempengaruhi perpolitikan dalam negeri dari Australia. Sapi merupakan produk ternak yang menjadi salah satu andalan ekspor Australia. Jelas dengan adanya kebijakan larangan ekspor sapi ini berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi di Australia. Kebijakan larangan ekspor sapi

(12)

12

terhadap Indonesia yang telah diverifikasi oleh mentri pertanian Australia, Joe Ludwig dianggap bisa memberikan dampak yang kurang baik bagi perekonomian dan perpolitikan dalam negeri Australia.22 Australia mengekspor 700.000 ternak setiap tahunnya dan sebagian besar dengan tujuan Indonesia.23 Dapat diperkirakan nilai perdagagan ekspor sapi hidup ke Indonesia diperkirakan sekitar Rp3 triliun per tahunnya. Hal ini tidak hanya membuat cemas para peternak sapi di Australia Utara tapi juga membuat pemerintahan Australia saling bersiteru. Karena dengan adanya pelarangan ekspor sapi ke indonesia sebagai tujuan utama perdagangan sapi Australia akan memicu dalam nilai tukar mata uang dan situasi politik dari Australia.

Jika di Indonesia perdagangan sapi dapat menjadi melibatkan sejumlah politikus Indonesia dalam kasus korupsi sapi namun di Australia perdangan sapi ini sebagai amunisi untuk menyerang lawan politik. Hal ini dapat dilihat soal perdagangan dan kebijakan pelarangan ekspor sapi menjadi perdebatan dalam ranah perpolitikan di Australia. Permaslahan tentang perdagangan sapi menjadi salah satu bahan kampanye menjelang pemilihan umum Australia. Dalam hal ini terjadi perdebatan dari kubu Partai Liberal, misalnya, terang-terangan menyalahkan kepada kebijakan yang dibuat pada pemerintahan Julia Gillard tentang pelarangan ekspor sapi hidup ke Indoneisa pada tahun 2011 dan persoalan ini masih menjaadi topik yang dibahas hingga kini.24 Adanya ketidaksamaan tujuan dan saling serang kelemahan atau mencari kesalahan pada pemerintahan Australia karena pelarangan ekspor sapi hidup yang diberlakukan pada pemerintahan Julia Gillard menjadi bahan serangan dalam perpolitikan Australia yang dilakukan oleh lawannya dari partai Liberal.

Kebijakan pelarangan ekspor sapi hidup terhadap Indonesia dikarenakan karena adanya dugaan penganiayaan sapi yang dilakukan di Indonesia. Pemerintahan Australia melakukan investigasi dan menyediakan tim independennya untuk menyelediki dan mengetahu jelas bukti bukti terjadinya penganiayaan sapi hidup Australia sebelum

22“Australia Larang Ekspor Sapi Hidup ke 12 RPH Indonesia”

(http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2011-06-03/australia-melarang-ekspor-sapi-hidup-ke-12-rph-indonesia/68120) diakses pada 17 Mei 2015

23“Indonesia Tak Khawatir dengan larangan Ekspor Sapi Australia”

(http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/06/110609_sapi.shtml) diakses pada 17 Mei 2015

24“Sapi Ramaikan Jagat Perpolitikan Indonesia dan Australia”

(13)

13

disembelih di Indonesia. pada masa pemerintahannya, kementerian pertanian Ludwig mengatakan dengan pasti penghentian ekspor sapi hidup kepada indonesia untuk beberapa rumah potong sapi di Indonesia. Partai Hijau Australia meminta pemerintah segera melarang semua ekspor ke Indonesia.25 Mereka menawarkan dukungan bipartisan untuk meninjau ekspor industri ternak, tapi berhenti mengadvokasi larangan penuh. Persoalan ekspor sapi juga mengalami pro dan kontra yang dilakukan oleh pemerintahan Australia. Pemerintahan Australia yang dilihat awalnya menyetujui dengan adanya larangan ekspor sapi hidup di Indonesia namun tidak semua kubu dari partai politik menyetujui adanya kebijakakan larangan ekspor sapi hidup ke Indonesia mengingat ekspor pertanian terbesar di Australia adalah dalam mitra perdagangan sapi hidup dengan indonesia.

Pemimpin konservatif Tony Abbott dari koalisi Partai Liberal Nasional telah resmi terpilih maju sebagai perdana menteri ke 28 pemerintah Federal Australia ia maju setelah berhasil mengalahkan Kevin Ruud dari Partai Buruh Australia ( ALP) yang diadakan pada Pemilu yang diumumkan Sabtu 7 September 2013.26 Kemenangan kelompok partai dari Perdana Menteri Tony Abbot ini menarik untuk dicermati karena pastinya akan ada kebijakan kebijakan baru yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya. Dan akan ada dampak kebijakan terkait dengan ternak ekspor sapi yang juga termasuk dalam diplomasi untuk Indonesia yang baru dari pemerintahan Tony Abbot. Perdagangan sapi hidup merupakan produk ternak yang menjadi salah satu andalan ekspor negara Australia menembus ke pasar Indonesia. Pada 2011, tercatat berdasarkan data Meat & Livestock Australia, lebih dari 370.000 ekor atau sekitar 55% dari total ekspor sapi Australia dikapalkan ke Indonesia dengan nilai AU$265 juta (sekitar Rp2,7 triliun). Tahun berikutnya, 2012, angka itu turun sepertiga menjadi 270.000 ekor senilai AU$190 juta (sekitar Rp1,9 triliun).27 Jika kebijakan pelarangan ekspor sapi di Australia terhadap Indonesia tetap dijalankan hal ini akan menjadi dilema bagi pemerintahannya dan perekonomiannya dari bidang peternakan. Hal ini yang menjadi sumber keributan para kubu politik di Australia. Wakil Ketua Partai Liberal

25“Pemerintah Australia Selidiki Kekejaman Ternak di Indonesia”,

(http://www.tempo.co/read/news/2011/05/31/090337854/Pemerintah-Australia-Selidiki-Kekejaman-Ternak-di-Indonesia) diakses pada 17 Mei 2015

26“PM Tony Abbot dan Korelasi Mahalnya Daging Sapi” (

http://politik.kompasiana.com/2013/09/09/pm-tony-abbott-dan-korelasi-mahalnya-harga-daging-sapi-587990.html) diakses pada 17 Mei 2015

(14)

14

Julie Bishop yang dikepalai oleh Tony Abbott, yang kini menjabat Menteri Bayangan Luar Negeri, jelas jelas mengecam kebijakan lawannya itu dalam hal pelarangan ekspor sapi ke Indonesia.

Setelah terpilihnya perdana menteri Tony Abbott untuk periode selanjutnya, Tonny Abbott langsung mencabut kebijakan pelarangan ekspor sapi hidup terhadap Indonesia. Bahkan Tony Abbott menjanjikan hubungan yang lebih baik pada impor ternak sapi terhadap negara Indonesia. Tony Abbott terpilih menjadi perdana menteri selanjutnya karena masyarakat Australia yang sebagian bergantung pada hasil ternak dan tambang mereka sebagian besar merasa marah pada pemerintahan sebelumnya karena adanya larangan ekspor kepada Indonesia sebagai tujuan utama penjualaan sapi hidup ke Indonesia. Sedangkan pada saat berkampaye partai Liberal Nasional jelas menjanjikan adanya kembali penghidupan ekspor sapi hidup terhadap negara Indonesia. Pernyataan Tony Abbot dalam kampanye sudah jelas bertentangan dengan kebijakan pada masa pemerintahan sebelumnya yang dianggap merugikan sebagian besar peternak sapi di Australia. Karena sebagian besar warga Australia masih bergantung pada perternakan sapinya maka suara pada kampanye dimenangkan oleh perdana mentreri Tony Abbott yang menjanjikan hubungan diplomasi yang lebih baik pada sektor ekspor sapi kepada negara Indonesia. dan warga Australia berharap kepada Tony Abbott tidak akan mengambil kebijakan yang sama dengan masa pemerintahan yang sebelumnya. Melihat adanya kemarahan dan ketidakseimbangan atas kebijakan larangan ekspor sapi tersebut partai kolaisi Liberal Nasionalis mengambil kesempatan dengan menjanjikan adanya perbaikan hubungan ekspor ternak sapi dan akan mencabut pembekuan kebijakan yang dibuat pada perdana menteri sebelumnya. Dan begitulah cara partai Liberal Nasionalis yang dikepalai oleh Tony Abbott menarik sejumlah suara pada kampanye sehingga dia maju sebagai pemenang pada pemilu.

(15)

15

(16)

16

BAB IV

KESIMPULAN

Definisi antara politik dan bisnis yang mempunyai kesamaan dalam tujuannya yaitu untuk memenuhi kebutuhan dan membentuk suatu kehidupan yang baik. Bisnis dan politik merupakan dua pola hubungan yang saling terkait dengan adanya hubungan timbal balik diantara keduanya, Aktifitas politik dapat menunjang kegiatan bisnis dalam sebuah lingkup Negara begitu pulasuatu bisnis yang dapat mendukung kegiatan politik untuk mempertahankan kedaulatan Negara

Adanya keterkaitan ekonomi dengan politik di Indonesia yang membuat kebijakan untuk meningkatkan sektor ekonominya. Adanya dampak bisnis dalam politik juga memperngaruhi pemerintah dalam membuat kebijakan. Adanya keterkaitan para pengusaha dan pihak politisi dapat dicontohkan di Indonesia mengenai media massa. Media massa dapat membawa nama baik para politisi atau media massa digunakan untuk membangkitkan nama maupun keanggotaan baru dalam perpolitikan untuk menaikkan citranya.

Di Indonesia media massa sebagai alat pendekatan dengan para politisi untuk meraih kekuasaan pemerintahan dengan menawarkan dengan mengiklankan guna mencapai nama baik para poltisi tersebut. Dengan begitu usaha para pengusaha dalam bidang media massa bisa mencapai pendekatan dengan pemerintahan serta dapat meraih keuntungan dengan dibayarnya pihak media massa tersebut yang telah menyalurkan jasa pengiklanan maupun pemberitaan baiknya. Selain itu Indonesia karena keterbatasan anggaran, dalam kepemimpinan Presiden Jokowi Dodo saat ini menggundang para pengusaha asing untuk bisa berinvestasi di Indonesia. Dan juga akan menjanjikan mempermudah proses perizinin dalam membuka usaha nantinya.

(17)

17

(18)

18

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

 Adi, Rianto. 2004. Metode Penelitian Sosial dan Hukum. Granit

 Arifin, Anwar. Komunikasi Politik, Jakarta: PT Balai Pustaka, 2003.

 Budiardjo, Miriam. Dasar-Dasar Ilmu Politik, Jakarta : Gramedcia Pustaka Utama, 2008

 Cangara, Hafied. ”Komunikasi Politik: Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada,” 2009.

 J.A, Denny. 2006. Catatan Politik. Yogyakarta: LKIS.

 Madura, Jeff . Pengantar Bisnis, Jakarta : Salemba empat, 2001

 Yahya A.Muhaimin, Bisnis dan Politik: Kebijakan Ekonomi Indonesia 1950-1980, Jakarta: LP3ES

Website:

 Australia Larang Ekspor Sapi Hidup ke 12 RPH Indonesia”

(http://www.radioaustralia.net.au/indonesian/2011-06-03/australia-melarang-ekspor-sapi-hidup-ke-12-rph-indonesia/68120) diakses pada 17 Mei 2015

 Indonesia Tak Khawatir dengan larangan Ekspor Sapi Australia”

(http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia/2011/06/110609_sapi.shtml) diakses pada 17 Mei 2015

 Irawan, Andi dkk, Pengaruh Politik terhadap Bisnis, dalam situs

(https://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis), diakses pada 23 MeI 2015

 Pemerintah Australia Selidiki Kekejaman Ternak di Indonesia”,

(http://www.tempo.co/read/news/2011/05/31/090337854/Pemerintah-Australia-Selidiki-Kekejaman-Ternak-di-Indonesia) diakses pada 17 Mei 2015

 PM Tony Abbot dan Korelasi Mahalnya Daging Sapi”

(19)

19

 Pratama, Angga Aditya. Pengaruh Politik Terhadap Bisnis,

(http://www.academia.edu/8729022/pengaruh_politik_terhadap_bisnis) diakses pada 23 mei 2015

 Republika Online, dalam situs

(http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/14/11/10/netj8m-di-apec-jokowi-undang-investor-asing-ke-indonesia), diakses pada 23 Mei 2015

 Sapi Ramaikan Jagat Perpolitikan Indonesia dan Australia”

(http://koran.bisnis.com/read/20130627/270/147376/sapi-ramaikan-jagat-politik-indonesia-australia) diakses pada 17 Mei 2015

 Saviar, Yulyan Maharta, “Makna dan Perkembangan teori elite”, dalam website

http://yulyan-maharta-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-100802-

SOP243%20NEGARA,%20AGAMA%20DAN%20DEMOKRASI-%20MAKNA%20DAN%20PERKEMBANGAN%20TEORI%20ELIT.html

 Sistem Pemerintahan Australia

(http://www.indonesia.embassy.gov.au/jaktindonesian/sistem_pemerintahan.htm l) diakses pada 17 Mei 2015

 Suprihanto, Dodi. Pengusaha Dan Politik: Keterlibatan Pengusaha Dalam Dunia Politik Di Sumatera Barat 1999 – 2009, dalam situs

Referensi

Dokumen terkait

Peralatan yang dapat digunakan oleh pimpinan perusahaan untuk memonitor apakah pengelolaannya terhadap piutang sudah cukup baik adalah : (a) analisa umur piutang, (b)

Define the Argand diagram with B as the origin, BD as the real axis, BL as the imaginary axis... Find the value of

Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi para pelaku usaha dengan memberikan beberapa kriteria-kriteria yang bisa dijadikan sebagai

Dalam ulasan beliau, ditinjau dari segi aspek sumber, tasawuf dikategorikan sebagai salah satu dari ilmu syariah , yakni bersumber dari syariat al- qur’an dan

Sistem pengukuran kinerja BSC yang menggunakan beragam ukuran baik keuangan maupun non keuangan menunjukkan adanya target dan sasaran khusus yang lebih jelas untuk dicapai

Bagaimana hubungan antara guru dengan guru setelah regrouping dua sekolah dasar menjadi satu sekolah dasar?. Bagaimana hubungan siswa dengan siswa setelah regrouping dua

group investigation berbantuan proyek yang lebih baik daripada hasil rerata gain ternormalisasi siswa pada kelas kontrol yang menerapkan pembelajaran konvensional pada

HUBUNGAN KEMAMPUAN MENCATAT DENGAN HASIL BELAJAR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS PADA MATERI SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |