(PENELITIAN TINDAKAN KELAS)
PENGGUNAAN METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPS DI KELAS VIII-3 SMP NEGERI 9 TANJUNG
BALAI TAHUN PELAJARAN 2013-2014
OLEH :
SMP NEGERI 9 TANJUNGBALAI
DINAS PENDIDIKAN KOTA TANJUNG BALAI
SUMATERA UTARA
2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN AKHIR PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK)
1. Judul Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII-3 SMP Negeri 9
Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2013-2014
2. Peneliti
a. Nama lengkap dan gelar b. Pangkat/Golongan
Raso Tanjungbalai
3. Waktu Pelaksan
4. Biaya
ABSTRAK
Lisda Ridawati Sihite, Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII-3 SMP Negeri 9 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2013-2014. Tujuan penelitian ini adalah untuk: Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada pelajaran IPS di kelas VIII-3 SMP Negeri 9 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2013/2014. Metode Penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah, Metode Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan 2 siklus. Subjek penelitian ini adalah Siswa kelas VIII-3 SMP Negeri 9
Tanjungbalai sebanyak 30 orang, dengan rincian 12 orang siswa perempuan dan 18 orang siswa laki-laki. Instrumen pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah menggunakan test, angket dan observasi. Rentang nilai untuk tes adalah 1-100. Teknik analisa data yang digunakan adalah menggunakan perhitungan jumlah nilai yang diperoleh siswa dibagi jumlah nilai total dikalikan dengan seratus kemudian perhitungan data menggunakan pengelompokan nilai rata-rata siswa, persentase siswa yang tuntas dan persentase jumlah siswa yang belum tuntas. Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat peningkatan hasi belajar dengan menerapkan pendekatan pembelajaran cara belajar siswa aktif dengan hasil sebagai berikut: (1) terdapat peningkatan rata-rata hasil belajar siswa, dimana pada tes awal rata-rata-rata-rata hasil belajar siswa adalah 52,33, pada siklus I meningkatkan menjadi 64,67 kemudian pada siklus II
Kata kunci : Hasil belajar, pendekatan pembelajaran cara belajar siswa aktif
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, laporan penelitian Tindakan Kelas ini dengan judul Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII-3 SMP Negeri 9 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2013-2014 telah selesai disusun dengan baik. Penulis menyadari pentingnya penulisan PTK ini untuk meningkatkan kemampuan guru dalam meningkatkan hasil belajar siswa dan minat siswa.
Selanjutnya PTK ini merupakan salah satu indikator dari kompetensi professional guru yang harus dimiliki oleh seorang guru
Penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Bapak Kepala SMP Negeri 9 Tanjungbalai sehingga saya mampu menyelesaikan penelitian ini dengan baik serta rekan-rekan kerja yang ada dilingkungan SMP Negeri 9 Tanjungbalai yang telah memberikan masukan bersifat positif guna selesainya laporan ini yang bagi penulis masih tahap awal ini
Penelitian tindakan kelas ini adalah salah satu syarat untuk kenaikan pangkat dan diperiksa oleh tim penilai. Penulis berharap kepada Tim penilai yang terhormat yang memeriksa Penelitian Tindakan Kelas ini, agar sudilah kiranya memberikan niai yang maksimal sehingga penulis dapat meningkatkan karir dan memiliki kenaikan pangkat golongan dari Golongan III-c ke Golongan III-d. Akhirnya penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan Tim Penilai untuk memeriksa dan memberi nilai terhadap Penelitian Tindakan Kelas ini.
Lisda Ridawati Sihite,S.Pd NIP.19710717 200502 2 001
DAFTAR ISI
Halaman judul
Lembar pengesahan ……… i
Abstrak ………... ii Kata Pengantar ………... iii
Daftar Isi ……… iv Daftar Tabel ……….. v
Daftar Diagram ………. vi
Daftar Lampiran ……… vii BAB I : PENDAHULUAN ………... 1
A. Latar Belakang Masalah ……… 2
B. Perumusan Masalah ………... 3
C. Tujuan Penelitian ………... 4
D. Manfaat Penelitian ………... 5
BAB II : KAJIAN TEORI ……… 6
A. Hakekat Hasil Belajar ……….... 7
B. Hakekat Pendekatan Pembelajaran ……… 8
D. Pendekatan Pembelajaran Cara Demonstrasi ……… 10
E. Kerangka Berpikir ………. 11
F. Hipotesis Tindakan ………... 12
BAB III : PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN…. 13 A. Tempat Dan Waktu Penelitian ………. 14
B. Subjek Penelitian ……….. 15
C. Metode Penelitian ……… 16
D. Desain Prosedur Penelitian ……….. 17
E. Instrumen Penelitian ……… 18
F. Teknik Pengumpulan data ……… 19 G. Teknik Analisa Data ……… 20
H. Indikator Kinerja ……… 21
BAB IV : PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN ……… 22
A.Kemampuan Awal Siswa ……… 23
B. Pembahasan Siklus I ……….. 24
C. Pembahasan Siklus II ……… 25
D. Pembahasan Penelitian ……….. 26
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN ………. 27
Tabel 4.2. Hasil Belajar Siklus I ………. 32
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 4.1. Hasil Tes Awal Siswa ……… 34
Diagram 4.2 Hasil Belajar Siklus I ……….. 35
Diagram 4.3 Hasil Belajar Siklus II ………. 36
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar Absensi Nama-nama Siswa Kelas VIII-3 ……… 38
Lampiran 2. Angket Minat Siswa ……… 39
Lampiran 3. Lembar Observasi Siswa Dalam Pembelajaran Demonstrasi ………. 40
Lampiran 4. Surat Keterangan Pelaksanaan Penelitian ………... 41
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
dan pembimbingan. Ada empat komponen utama yang dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan, yakni 1) guru, 2) siswa, 3) pembiayaan dan 4) pengelolaan
Berdasarkan penjelasan diatas, guru adalah merupakan komponen yang sangat penting atas tercapainya tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, guru tidak hanya diharapkan sebagai pengajar, tetapi juga menjadi seorang pendidik yang mampu mencerdaskan peserta didik menjadi manusia yang cerdas, beriman, bertaqwa, berbudi pekerti, berkarakter dan memiliki keprobadian yang baik agar dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Oleh sebab itu guru memiliki
kompetensi agar dapat menciptakan peserta didik sesuai dengan apa yang diharapkan. Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru ada 4, yakni: (1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi professional, (3) kompetensi kepribadian dan (4) kompetensi sosial. Didalam kompetensi pedagogik, guru harus mampu memahami karakteristik peserta didik, member kesempatan yangsama kepada peserta didik dalam kegiatan pembelajaran, mengatur kelas untuk memberikan kesempatan yang sama pada peserta didik, mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik. Selanjutnya didalam kompetensi
kepribadian, guru harus mampu menghargai siswa dan mempromosikan prinsip prinsip pancasila, mengembangkan dengan teman sejawat, berkomunikasi dengan masyarakat sekitar serta berperan dalam kegiatan sosial masyarakat.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru adalah memahami dan meneerapkan pendekatan pembelajaran. Namun, pada kenyataannya guru belum mampu menerapkan pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Selama ini guru yang di dalam hal ini sebagai penulis dan sekaligus peneliti dalam penelitian tindakan kelas ini belum menerapkan pendekatan pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan dapat
meningkatkan minat serta keaktifan siswa dalam mengikuti pelajaranr di dalam kelas.
1
yang menyatakan sangat tertarik mengikuti pembelajaran, (2) tujuh belas orang siswa menyatakan kurang tertarik mengikuti proses pembelajaran, dan (3) lima orang siswa menyatakan tidak tertarik.
Sementara itu, berdasarkan observasi awal yang dilakukan oleh penulis terhadap sisw di kelas VIII-3 pada semester sebelumnya atau semester ganjil tahun ajaran 2013-2014 diperoleh data sebagai berikut: (1) hanya delapan orang siswa memperoleh nilai 70 dan 80. (2) tujuh belas orang siswa memperoleh nilai 60 dan (3) lima orang sisa memperoleh nilai 60 kebwah. Kemudian dikemukakan juga masalah: (1) pembelajaran IPS di kelas masih monoton, (2) metode yang dinakan guru dalam mengajar masih bersifat konvensional, (3) belum ditemukan pendekatan pembelajaran yang tepat, (4) rendahnya kualitas pembelajaran IPS, dan (5) rendahnya hasil belajar siswa untuk mata pelajaran IPS.
Berdasarkan hasil angket minat belajar dan observasi awal tentang nilai siswa diatas, maka penulis berusaha untuk meningkatkan minat siswa dan hasil belajar siswa melalui cara merubah pendekatan pembelajaranyang berpusat pada siswa. Kemudian penulis membaca buku pendekatan pembelajaran dan tertarik untuk menerapkan strategi pembelajaran demonstari untuk
meningkatkan hasil belajar siswa.
Oleh sebab itu, penulis membuat penelitian yang berjudul “Penggunaan Metode Demonstrasi Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII-3 SMP Negeri 9 Tanjungbalai Tahun Pelajaran 2013-2014”
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka masalah yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
2
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat ditentukan tujuan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS di kelas VIII-3 di SMP Negeri 9 Tanjungbalai melalui Strategi
Pembelajaran Demonstrasi Tahun pelajaran 2013-2014
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini diharapkan berguna bagi siswa dan guru. Adapun bagi siswa penelitian ini diharapkan:
1. Keaktifan siswa didalam proses pembelajaran meningkat
2. Siswa berani mengemukakn pendapat dengan baik di depan kelas 3. Hasil belajar IPS semakin meningkat
Sementara itu bagi guru diharapkan:
1. Dapat merubah pola mengajar guru dari pendekatan pembelajaran konvensional menjadi strategi pembelajaran demonstrasi
2. Menjadi bahan pertimbangan bagi guru lain untuk menerapkan pembelajaran Demonstrasi.
3. Menjadi bahan rujukan bagi guru lain untuk membuat penelitian yang lainnya yang berhubungan dengan Strategi Pembelajaran
3
BAB II KAJIAN TEORI
A.Hakekat Hasil Belajar
Menurut S. Nasution dalam Hamdani (2011:12) bahwa hakekat hasil sejajar adalah suatu perubahan pada individu yang belajar, tidak hanya mengenai pengetahuan, tetapi juga membentuk kecakapan dan
penghayatan dalam diri pribadi individu untuk belajar.
Hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti suatu materi tertentu dari mata pelajaran berupa data kuantitatif ataupun data kualitatif . Untuk melihat hasil belajar dilakukan penilaian terhadap siswa yang bertujuan untuk mengetahui apakah siswa telah menguasai suatu materi atau belum. Penilaian adalah upaya sistematis yang
siswa adalah hasil nilai ulangan harian yang diperoleh siswa pada mata pelajaran IPS. Ulangan Harian akan dilakukan setiap selesai proses
pembelajaran pada satuan bahasan atau satu kompetensi tertentu. Ulangan Harian Minimal dilakukan tiga kali dalam setiap semester. Tujuan
Ulangan harian untuk memperbaiki program pembelajaran serta sebagai bahan untuk memberikan nilai bagi peserta didik.
B. Hakekat Pendekatan Pembelajaran
Secara umum, pendekatan dapat diartikan sebagai suatu upaya yang dilakukan oleh seseorang atau organisasi untuk sampai pada tujuan. Dalam Kamus
(1)Wawasan waktu, meliputi cakrawala waktu yang jauh ke depan, yaitu waktu yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tesebut dan waktu yang diperlukan untuk mengamati dampaknya
(2)Dampak walaupun hasil akhir dengan mengikuti pendekatan tertentu tidak langsung terlihat untuk jangka waktu lama, dampak akhir akan segera berarti.
(3)Pemusatan upaya, Sebuah pendekatan yang efektif biasanya
mengharuskan pemusatan kegiatan, upaya, atau perhatian terhadap rentang sasaran yang sempit
(4)Pola keputusan, Kebanyakan pendekatan mensyaratkan bahwa sederetan keputusan tertentu harus diambil sepanjang waktu. Keputusan-keputusan tersebut harus saling menunjang, artinya mengikuti suatu pola yang konsisten.
Dengan demikian, pendekatan dapat diartikan sebagai suatu susunan pendekatan, atau kaidah-kaidah untuk mencapai suatu tujuan dengar menggunakan tenaga, waktu, serta kemudahan secara optimal.
Apabila dihubungkan dengan proses belajar mengajar, pendekatan adalah cara yang dipilih untuk mencapaikan materi pelajaran dalam lingkungan pengajaran tertentu, yang meliputi sifat, lingkup, dan urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa. Pendekatan belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan tetapi juga termasuk di dalamnya materi atau paket pengajarannya.
Pendekatan belajar mengajar terdiri atas semua komponen materi pembelajaran dan perosedur yang akan digunakan untuk membantu siswa mencapai tujuan pengajaran tertentu. Dengan kata lain, pendekatan belajar mengajar juga merupakan pemilihan jenis latihan tertentu yang cocok dengan tujuan yang akan dicapai. Setiap tingkah laku yang dipelajari harus dipraktekkan. Karena setiap materi dan tujuan pengajaran berbeda satu sama lain, jenis kegiatan yang harus dipraktekkan oleh siswa memerlukan
persyaratan yang bebeda pula.
Pendekatan pengajaran terdiri atas metode dan teknik atau prosedur yang menjamin sisw mencapai tujuan. Pendekatan pengajaran lebih luas dari pada metode atau teknik pengajaran. Dengan kata lain, metode atau teknik pengajaran merupakan bagian dari pendekatan pengajaran.
minat. Hal tersebut karena guru harus memikirkan pendekatan pengajran yang mampu memenuhi keperluan semua siswa. Di sini, guru tidak saja harus menguasai
Berbagai kaidah mengajar, tetapi yang lebih penting adalah
mengintegrasikan serta menyusun kaidah-kaidah itu untuk membentuk pendekatan pengajaran yang paling berkesan dalam pengajarannya.
Kaidah-kaidah mengajar harus diatur untuk membentuk pendekatan pengajaran. Kaidah yang paling baik bergantung pada situasi dan kondisi tempat proses pengajaran itu berlaku. Jelasnya, suatu kaidah pengajaran tidak menjamin pencapaian tujuan pengajaran, tetapi yang lebih penting adalah interaksi kaidah itu dengan kaidah-kaidah lain.
C.Hakekat Pembelajaran
Menurut aliran behavioristik, pembelajaran adalah usaha guru
memahami sesuatu yang sedang dipelajari (Darsono, 2000 : 24) dalam Hamdani (2011 : 23). Adapun hemanistik mendeskripsikan pembelajaran sebagai memberikan kebebasan kepada siswa untuk memilih bahan
pelajaran dan cara mempelajarinya sesuai dengan minat dan kemampuannya (Sugandi, 2004:9).
Salah satu sasaran pembelajaran adalah membangun gagasan sainstifik setelah siswa berinteraksi dengan lingkungan, peristiwa, dan informasi dan sekitarnya. Pada dasarnya, semua siswa memiliki gagasan atau pengetahuan awal yang sudah terbangun dalam wujud skemata. Dari pengetahuan awal dan pengalaman yang ada, siswa menggunakan informasi yang berasal dari lingkungannya dalam rangka mengkontruksi interpretasi pribadi serta
sendiri. Untuk membangun makna tersebut, proses belajar mengajar berpusat pada siswa.
D.Pendekatan Pembelajaran dengan Metode Demonstrasi
Menurut Drs. Lukmanul Hakim, M.Pd.,dalam bukunya Perencanaan pembelajaran (2007) mengungkapkan bahwa strategi dan metode dalam proses pembelajaran. Strategi adalah siasat melakukan kegiatan. Kegiatan dalam pembelajaran yang mencakup metode dan teknik pembelajaran.
Yang dimaksud dengan Metode Demostrasi ialah metode mengajar dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian atau untuk memperlihatkan bagaimana berjalannya atau bekerjanya suatu proses atau langkah-langkah kerja dari suatu alat atau instrument tertentu kepada siswa.
Untuk memperjelas pengertian tersebut dalam prakteknya dapat
dilakukan oleh guru untuk anak didik itu sendiri. Metode Demonstrasi cukup baik apabila digunakan dalam penyampaian bahan pelajaran sains dan
teknologi, misalnya : bagaimana cara kerja suatu mesin cuci atau apa yang terjadi jika suatu balon berisi air bakar dengan api dsb
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam metode demostrasi :
2. Demostrasi menjadi kurang efektif bila tidak diikuti oleh aktifitas dimana siswa sendiri dapat ikut memperhatikan dan menjadi aktifitaas mereka sebagai pengalaman yang berharga
3. Tidak semua hal dapat didemostrasikan di kelas karena alat-alat yang terlalu besar atau yang berada di tempat lain yang tempatnya jauh di kelas.
4. Hendaknya dilakukan dalam hal-hal yang bersifat praktis tetapi dapat membangkitkan minat sifat
5. Guru harus dapat memperagakan demostrasi dengan sebaik-baiknya, karena itu guru perlu mengulang-ulang peragaan di rumah dan memeriksa semua alat yang akan dipakai sebelumnya sehingga sewaktu
mendemostrasikan di depan kelas semuanya berjalan dengan baik. Kelebihan metode demostrasi adalah :
1. Perhatikan anak didik dapat dipusatkan, dan titik berat yang di anggap penting oleh guru dapat diamati.
2. Perhatikan anak didik akan lebih terpusat pada apa yang di
demostrasikan, jadi proses anak didik akan lebih terarah dan akan megurangi perhatian anak didik kepada masalah lain.
3. Dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses belajar.
4. Dapat menambah pengalaman anak didik.
5. Bisa Membantu siswa ingat lebih lama tentang materi yang di sampikan.
7. Dapat menjawab semua masalah yang timbul didalam pikiran setiap siswa karna ikut serta berperan secara langsung.
Keterangan metode demonstrasi adalah : 1. Memerlukan waktu yang cukup banyak.
2. Apabila terjadi kekurangan media, metode demostrasi menjadi kurang efesian
3. Memerlukan biaya yang cukup mahal, terutama untuk membeli bahan-bahanya
4. Memerlukan tenaga yang tidak sedikit
5. Apabila siswa tidak aktif maka metode deomontran menjadi tidak efektif
Langkah-langkah dalam penerapan metode demonstrasi adalah:
a. Perencanaan
Dalam Perencanaan hal-hal yang dilakukan ialah :
1). Merumuskan tujuan yang baik dari sudut kecakapan atau
kegiatan yang diharapkan dapat tercapaisetelah metode demostrasi berakhir
2). Menetapkan garis-garis besar langkah-langkah demostrasi yang akan di laksanakan
3). Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan
4). Selama demostrasi berlangsung guru harus instrospeksi diri apakah :
(b). Apakah semua media yang di gunakan telah di tempatkan pada posisi yang baik, hingga semua siswa dapat melihat semuanya dengan jelas
(c). Siswa membuat catatan-catatan yang dianggap perlu
5). Menetapkan rencana penilaian terhadap kemampuan anak didik
b. Percanaannya:
1. Memeriksa hal-hal tersebut di atas untuk kesekian kalinya
2. Melakukan demostrasi dengan menarik perhatian siswa
3. Mengingat pokok materi yang akan didemonstrasikan agar mencapai sasaran
4. Memperhatikan keadaan siswa, apakah semuanya mengikuti demostrasi dengan baik
5. Memberikan keserapatan kepada siswa untuk aktif
6. Menghindari keterangan
7. Evaluasi : dapat berupa pemberian tugas, seperti membuat laporan, menjawab pertanyaan, mengadakan latihan lebih lanjut baik di sekolah maupun di rumah
Pendekatan Strategi Pembelajaran Demostrasi
1. Pengertanian Pendekatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi
Dengan harapan siswa memperoleh pengalaman belajar secara maksimal, baik dalam ranah kognitif, afektif, maupun psikomotor.
Pendekatan CBSA menuntut keterlibatan mental yang tinggi sehingga terjadi proses-proses mental yang berhubungan dengan aspek-aspek kognitif,
afektif dan pesikomotorik. Melalui proses kognitif pembelajar akan memiliki penguasaan konsep dan prinsip. Kabar aktifitas Pembelajaran Demonstrasi para pembelajar dapat melatih diri menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan kepada mereka. Tidak untuk dikerjakan di rumah tetapi di kerjakan di kelas secara bersama-sama.
2. Dasar-Dasar Pemikiran Pendekatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi
Usaha penerpan dan peningkatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi dalam kegiatan Belajar Mengajar (KBM) merupakan usaha “proses
pembngkitan kembali” atau proses pemantapan konsep Strategi
Pembelajaran Demonstrasi yang telah ada. Untuk itu perlu dikuji alasan-alasan kebangkitan kembali dan usaha peningkatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi dasar dan alasan usaha peningkatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi secara rasional adalah sebagai berikut :
Pembelajaran Demonstrasi dan tujuan pendekatan itu sendiri. Dengan cara demikian pembelajar dapat diketahui potensi, tendensi dan terbentuknya pengetahuan, keterampilan dan sikap yang dimilikinya. Pada dasarnya dapat diketahui bahwa baik pembelajar materi pelajaran, cara penyajian atau disebut juga pendekatan-pendekatan berkembang jadi hampir semua komponen proses
Belajar mengajar mengalami perubahan. Perubahan ini mengarahke segi-segi positif yang harus didukung oleh tindakan secara intelektual, oleh kemauan, belajar yang teratur, mempersenang diri pada waktu belajar S hendaknya baik di sekolah maupun di rumah. Bukankah materi pelajaran itu banyak, dan ini akan memotivasi pembelajar memiliki kebiasan belajar. Dalam dengan strategi pembelajaran Demonstrasi salah satu kompetensi yang dituntut ialah memiliki kemampuan professional, mampu memiliki dengan pendekatan yang tepat.
Belajar mengangkut apa yang harus dikerjakan murid-murid untuk dirinya sendiri .Guru adalah pembimbing dan pengarah ,yang
mengemudikan perahu, tetapi tenaga untuk menggerakkan perahu tersebut haruslah berasal dari murid yang belajar. Gage dan Berliner secara
sederhana mengungkapkan bahwa belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang membuat seseorang mengalami perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman yang diperolehnya. Dengan penerapan strategi
pembelajaran Demonstrasi siswa diharapkan akan lebih mampu mengenal dan mengembangkan kapasitas belajar dan potensi yang dimilikinya secara penuh, menyadari dan dapat menggunakan potensi sumber belajar yang terdapat disekitarnya. Selain itu, siswa diharapkan lebih terlati untuk
berprakarsa, berfikir secara teratur, kritis, tanggap dan dapat menyelesaikan masalah sehari-hari,serta lebih trampil dalam menggali, menjelajah ,
sistematis dan berdasarkan prinsip didaktif metodik yang berdaya guna berhasil guna ( efisien dan efektif) artinya guru dapat merekayasa system
Pembelajaran yang mereka laksanakan secara sistematis, dengan pemikiran mengapa dan bagaimana menyelenggarakan kegiatan Stategi Pembelajaran Demonstrasi (Raka Joni, 1992 : II). Lambat laun penerapan Strategi
Pembelajaran Demonstrasi pada gigirannya akan mencetak guru-guru yang potensial dalam menyelesaikan diri terhadap perubahan lingkungan alam dan sosial budaya.
Implikasi mental intelektual-emosional yang semaksial mungkin dalam kegiatan belajar mengajar akan mampumenimbulkan nilai yang berharap dan gairah belajar menjadi makin meningkat. Komunikasi dua arah ( seperti hal nya pada teori pusaran atau kumparan elektronik ) menantang pembelajar
komunikasi searah kurang bisamembantu meningkatkan konsentrasi . sifat melit yang disebut juga ingin tahu ( curionsity ) pembelajar di motivasi oleh aktifitas yang di lakukan .pengalaman belajar akan memberi kesempatan untuk
melakukan belajar berikut nya dan akan menimbulkan kreativitas sesuai dengan isi pelajaran ( Raka Joni,1992 : 12)
Supaya memperbanyak arah komunikasi dan menerapkan banyak metode,media secara bervariasi dapat berdampak positif. Cara seperti itu juga akan memberi peluang memperoleh balikan untuk menilai efektivitas
demonstrasi member alasan untuk dilakasanankan penilaian secara efektif, secara terus – menerus tes tatap muka, tes formatif ,sumatif.
Dilihat dari, segi pemenuhan meningkatkan mutu pendidikan di LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Pendidikan) maka pendekatan dengan pendekatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi layak mendapat prioritas utama. Dengan wawasan pendidikan sebagai proses belajar mengajar menggarisbawahi betapa pentingnya proses belajar mengajar yang tanggung jawabnya diserahkan
sepenuhnya kepada pembelajar. Dalam hal ini materi pembelajar harus benar-benar dibuat sesuai dengan kemampuan berpikir mandiri, pembentukan
kemauan si pembelajar. Situasi pembelajar mampu menumbuhkan kemampuan dalam memecahkan masalah secara abstrak, dan juga mencari pemecahan secara praktik (Raka Juni,1992 : 13).
3. Hakikat Pendekatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi
Siswa pada hakekatnya memiliki potensi atau kemampuan yang belum terbentuk secara jelas, maka kewajiban gurulah untuk merangsang agar mereka mampu menampilkan potensi itu. Para guru dapat menumbuhkan keterampilan-keterampilan pada siswa sesuai dengan taraf perkembangannya, sehingga mereka memperoleh konsep. Dengan mengembangan keterampilan
keterampilan memproses perolehan, siswa akan mampu menemukan dan
proses keterlibatan intelektual-emosional siswa dalam kegiatan belajar mengajar dan memungkinkan terjadinya :
1. Proses asimilasi/pengalaman kognitif, yaitu : yang memungkinkan terbentuknya pengetahuan.
2. Proses perbuatan/pengalaman langsung, yaitu : yang memungkinkan terbentuknya keterampilan
3. Proses penghayatan dan internalisasi nilai, yaitu : yang memungkinkan terbentuknya nilai dan sikap
Walaupun demikian, hakekat Strategi Pembelajaran Demontrasi tidak saja terletak pada tingkat keterlibatan intelektual-emosional, tetapi terutama juga terletak pada diri siswa yang memiliki potensi, tendensi atau kemungkinan kemungkinan yang menyebabkan siswa itu selalu aktif dan dinamis. Oleh sebab itu guru diharapkan mempunyai kemampuan professional sehingga ia dapat menganalisis situasi intruksional kemudian mampu merencanakan system pengajaran yang efektif dan efesien. Dalam menerapkan konsep Strategi Pembelajaran Demonstrasi, hakekat Strategi Pembelajaran Demonstrasi perlu dijabarkan menjadi bagian-bagian kecil yang dapat kita sebut sebagai prinsip-prinsip Strategi Pembelajaran Demonstrasi sebagai suatu tingkah laku siswa yang muncul dalam suatu kegiatan belajar mengajar (Raka Joni, 1992 :15).
4. Prinsip-Prinsip Pendekatan Strategi Pembelajaran Demonstrasi
tingkah keterlibatan siswa dalam proses belajar-mengajar baik intelektual-emosional maupun fisik, Prinsip-Prinsip Strategi Pembelajaran Demonstari yang Nampak pada 4 dimensi sebagai berikut :
Dimensi subjek didik :
Keberaian mewujudkan minat, keinginan, pendapat serta dorongan yang
ada pada siswa dalam proses belajar-mengajar. Keberanian tersebut terwujud karena memasang di rencanakan oleh guru
Keberanian untuk mencari kesempatan berpartisipasi dalam persiapan
maupun tidak lanjut dan suatu proses belajar-mengajar. Hal ini terwujud bila guru bersikap demokratis.