• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Faktor-Faktor Manajerial Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Faktor-Faktor Manajerial Yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Permasalahan

Kemampuan sebuah organisasi untuk dapat bertahan hidup sangat dipengaruhi oleh faktor-faktor manajerial. Seorang pemimpin memegang kata kunci tentang masa depan dan keberlanjutan sebuah organisasi. Kepemimpinan atau faktor manajerial yang menyangkut masalah mekanisme pengambilan keputusan, profesionalisme manajemen, mekanisme pengawasan dan pengendalian jika dipadukan dan dikelola dengan baik maka pencapaian tujuan organisasi akan berhasil dengan baik. Terlebih di era globalisasi yang makin kompetitif.

Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara sebagai institusi pemerintah selama ini kurang memperhatikan faktor-faktor manajerial dalam implementasi tugas dan fungsinya. Akibatnya banyak tugas-tugas kepegawaian yang terbengkalai dan kurang lancar. Kegiatan dalam kantor hanya bersifat rutinitas semata. Untuk itu, perlu pembenahan dengan faktor-faktor manajerial. Bagaimana Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dapat meningkatkan tugas pokoknya sesuai dengan kemampuan manajerial.

(2)

dalam bekerja. Kemudian pengambilan keputusan masih sering dilakukan secara sepihak. Pengambilan keputusan belum melibatkan bawahan sepenuhnya. Partisipasi bawahan yang kurang tentu bisa menjadi salah satu faktor keputusan itu kurang bagus (legitimate). Kemudian mekanisme pengawasan dan pengendalian kerja belum maksimal dilakukan karena berbagai faktor dan budaya organisasi yang belum mengarah pada budaya kerja dan organsasi berbasis kinerja.

Tuntutan kemampuan manajerial itu merupakan keharusan karena organisasi pemerintah seperti Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara akan menghadapi era globalisasi yang makin berat. Era globalisasi karena revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan sebuah proses yang tidak mungkin bisa kita hindari lagi. Pada era ini masa depan sebuah organisasi, apakah organisasi bisnis dan pemerintahan sangat tergantung kepada kemampuan manajerial dari organisasi yang dimaksud. Mempersiapkan diri untuk ‘survive’ atau “survival of the fittes” tentu bermula dari kemampuan manajerial. Kemampuan manajerial menentukan masa depan organisasi bisnis dan pemerintahan. Apalagi organisasi pemerintahan yang akan menghadapi tingkat kompleksitas masalah yang semakin besar, sudah saatnya membenahi kemampuan manajerial untuk memacu kinerja yang bagus.

(3)

Sebagai konsekuensi dari perubahan tersebut maka perlu adanya penataan ulang berbagai elemen dalam sistem penyelengggaraan pemerintahan dalam rangka manifestasi pelaksanaan otonomi daerah. Karena pada dasarnya tujuan pelaksanaan otonomi daerah adalah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dalam rangka mewujudkan sasaran atau tujuan yang diinginkan atau untuk mencapai kinerja yang maksimal diperlukan upaya pembinaan aparatur pemerintah daerah, sehingga dapat bekerja secara profesional melalui manajemen pelayanan yang efektif, efisien, dan akuntabel.

Pegawai merupakan unsur yang paling penting dalam suatu instansi Pemerintahan, karena pegawai inilah yang menggerakkan segala sumber daya yang ada di Pemerintahan serta yang akan mengendalikannya. Oleh karena itu Pemerintah harus memberikan perhatian yang serius terhadap para pegawai dan kinerjanya sebagaimana dengan sumber daya lainnya. Seorang atasan tidak bekerja sendirian, tetapi meminta bantuan orang lain untuk menjalankannya. Dengan demikian seorang atasan harus mampu mempengaruhi seluruh pegawai agar mau bekerja sesuai apa yang diharapkan oleh Pemerintah. Untuk itu atasan perlu mengadakan suatu sistem pengawasan kepada pegawai, sehingga mereka bekerja sebaik mungkin dan dapat meningkatkan produktivitas kerja mereka.

Disini yang perlu dikedepankan adalah bagaimana meningkatkan kinerja kantor dengan memperhatikan faktor-faktor manajerial, seperti Mekanisme pengambilan Keputusan, Profesionalisme Manajemen, dan Mekanisme pengawasan dan pengendalian. Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut maka tentunya akan dapat meningkatkan kinerja kelembagaan atau membangun dan mendayagunakan pelayanan yang kondusif, mudah dan cepat.

(4)

disamping sebagai abdi negara. Hal ini dimaksudkan untuk mensejahterakan masyarakat (warga negara) dari satu negara kesejahteraan (welfare state). Dengan demikian dapat diartikan sebagai pemberian layanan keperluan orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. (Handoko: 2000)

Kondisi masyarakat yang mengalami perkembangan dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, mengakibatkan masyarakat semakin sadar akan apa yang menjadi hak dan kewajibannya sebagai warga negara dalam hidup bermasyarakat, mengajukan tuntutan, keinginan dan aspirasinya kepada pemerintah. Masyarakat semakin kritis dan semakin berani untuk melakukan kontrol terhadap apa yang dilakukan oleh pemerintahnya.

Kenyataan yang ada mengisyaratkan hal yang kurang melegakan, hal tersebut terkait dengan kepuasan masyarakat yang belum terpenuhi melihat kinerja yang diberikan selama ini masih belum memenuhi harapan pelanggan atau masyarakat, bahkan seringkali terjadi mal-pelayanan, dimana masih banyak dirasakan kelemahan-kelemahan yang dampaknya sering merugikan masyarakat. (Desler, 2001). Terciptanya kinerja yang baik pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna pelayanan. Sebagai salah satu wujud dari implementasi kebijakan otonomi daerah maka peningkatan kinerja merupakan salah satu strategi untuk mengatasi adanya maladministrasi dalam usaha meningkatkan kinerja aparatur publik, untuk itu maka diperlukan perhatian khusus dan mendalam terhadap faktor-faktor manajerial Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dalam melayani masyarakat baik dalam lingkungan internal (kantor) atau eksternal (masyarakat luas) .

(5)

tercapainya kinerja yang semakin baik di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara. Peranan manajerial sangat penting artinya di dalam penyelenggaraan pemerintahan terlebih pada pelakasanaan otonomi daerah karena dengan kebijakan otonomi daerah, maka daerah harus mampu mengelola daerahnya secara mandiri. (Rochman, 2000).

Selain itu dalam era globalisasi yang ditandai dengan ketatnya persaingan di segala bidang, maka organisasi publik akan dapat bertahan dan berkembang bila mengetahui apa yang terbaik dilakukan untuk peningkatan kinerjanya. Seperti pendapat Thoha (2001) yang menyatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas pelayanan, organisasi harus mengubah posisi dan peran (revitalisasi) dalam memberikan pelayanan. Dari yang suka mengatur dan memerintah berubah menjadi suka melayani, dari yang suka menggunakan pendekatan kekuasaan berubah menjadi suka menolong menuju ke arah yang fleksibel kolaburatis dan dialogis serta dari cara-cara yang sloganis menuju cara-cara kerja yang realistis pragmastis dan efisien sehingga tercapai apa yang dinamakan ”good local governance” dan terhindar dari maladministrasi.

Pelayanan masyarakat bisa dikatakan baik (profesional) bila masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan pelayanan dan dengan prosedur yang tidak panjang, biaya murah, waktu cepat dan hampir tidak ada keluhan yang diberikan kepadanya. Kondisi tersebut dapat terwujud bilamana organisasi publik didukung oleh sumber daya manusia yang mumpuni baik dari kualitas maupun kuantitas, disamping juga adanya sumber daya peralatan dan sumber daya keuangan yang memadai.

(6)

faktor manajerial itu dilakukan sehingga sumber daya, kepemimpinan dan disain kerja dapat diimplementasikan dengan baik di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara menjadi latar belakang penulisan tesis ini. Mengingat mekanisme pengabilan keputusan, profesionalisme manajemen, dan mekanisme pengawasan dan pengendalian di Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara belum berjalan dengan baik atau optimal.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Apakah faktor-faktor manajerial seperti mekanisme pengambilan keputusan, profesionalisme manajemen, dan mekanisme pengawasan dan pengendalian mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Regional IV Badan Kepegawaian Negara?”

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah penelitian di atas, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: ”Untuk mengetahui bagaimana pengaruh faktor-faktor manajerial seperti mekanisme pengabilan keputusan, profesionalisme manajemen, dan mekanisme pengawasan dan pengendalian dan pengendalian terhadap kinerja pegawai pada Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara”

(7)

Manfaat yang diharapkan penulis dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Bagi Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara, penelitian ini diharapkan menjadi

bahan masukan untuk kinerja pegawai.

2. Bagi program studi Ilmu Manajemen Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, penelitian ini merupakan tambahan pemahaman dan pengetahuan tentang pengaruh faktor-faktor manajerial terhadap peningkatan kinerja pegawai Kantor Regional VI Badan Kepegawaian Negara dan sebagai tambahan kekayaan penelitian untuk dapat dipergunakan/dikembangkan di masa mendatang.

3. Bagi peneliti dapat menambah wawasan secara ilmiah dalam bidang Ilmu Manajemen khususnya yang berkaitan dengan ilmu yang didapat selama mengikuti perkuliahan dan mengaplikasikannya dalam tugas sehari-hari.

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum meletakkan segala perintah moral, Islam atau keimanan berusaha untuk menanamkan kuat dalam hati manusia berupa keyakinan bahwa urusannya adalah dengan Allah, yang

[r]

Dalam hal ini dipilihlah program mpeg video players, program mp3 players, program animasi dan program chatting dimana program-program tersebut dapat dibuat dengan menggunakan

[r]

Beban-beban dalam laporan ini adalah beban-beban yang dikeluarkan oleh bank syariah sebagai institusi keuangan syariah sendiri, tidak ada kaitannya dengan pengelolaan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa berdasarkan hasil dari kajian kualitatif ( Grounded Theory ) dan kuantitatif (survei) terhadap petani di lima desa pada

Keabsahan data hasil penelitian juga dapat dilakukan dengan memperbanyak referensi yang dapat menguji dan mengoreksi hasil penelitian yang telah dilakukan, baik

Statistik Dasar adalah statistik yang pemanfaatannya ditujukan untuk keperluan yang bersifat luas, baik bagi pemerintah maupun masyarakat, yang memiliki ciri-ciri lintas