• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina) Chapter III V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Penerapan Metode Markov Chain dalam Perencanaan Perawatan Mesin untuk Meminimumkan Biaya Perawatan (Studi Kasus: PTPN IV Unit Usaha Adolina) Chapter III V"

Copied!
42
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PTPN IV Unit Usaha Adolina beralamat di Kabupaten Serdang Berdagai. Penelitian difokuskan pada bidang teknik dan pengolahan bagian mesin Stasiun Kempa. Informasi mengenai kerusakan di peroleh dari masinis kepala dan asisten pengolahan Unit Usaha Adolina. Adapun pelaksanaan penelitian dilakukan mulai Januari 2017 sampai dengan selesai.

3.2 Identifikasi Operasional Variabel

Adapun variebel-variabel dalam penelitian ini adalah 3.2.1 Variabel terikat

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah biaya perawatan yang minimum dari mesin-mesin pada Stasiun Kempa.

3.2.2 Variabel Bebas

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya antara lain: 1. Data jenis dan jumlah mesin

2. Data transisi status mesin 3. Data waktu pemeliharaan 4. Data biaya pemeliharaan

3.3 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu cara memperoleh data dengan pengamatan terhadap suatu proyek yang diteliti serta dokumentasi. Data-data yang dikumpulkan antara lain:

a. Data Primer

(2)

1. Observasi 2. Interview

b. Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dengan melakukan pencatatan dari dokumen perusahaan maupun dari studi pustaka yang berhubungan dengan masalah di dalam penelitian ini.

3.4 Langkah-langkah Pemecahan Masalah

Start

Studi literatur Studi Lapangan

Perumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Identifikasi Variabel

Identifikasi Variabel: 1. Variabel Terikat

Biaya perawatan yang minimum 2. Variabel Bebas

Jenis dan jumlah mesin

Transisi status mesin

Waktu pemeliharaan

Biaya pemeliharaan

Pengumpulan data:

Bulan Januari sampai Desember 2016 1. Data jenis dan jumlah mesin 2. Data transisi mesin

3. Data waktu pemeliharaan preventif dan korektif 4. Data biaya pemeliharaan

Pengolahan Data

(3)
(4)

BAB 4

PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data

4.1.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Stasiun Kempa

Data ini menunjukkan jenis dan jumlah mesin-mesin pada Stasiun Kempa. Tabel 4.1 Data Jenis dan Jumlah Mesin Stasiun Kempa

No Jenis Mesin Jumlah

1. Digester 4

2. Screw Press 4

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

4.1.2 Pembelian Awal Mesin

Data ini menunjukkan daftar harga pembelian awal mesin-mesin pada Stasiun Kempa.

Tabel 4.2 Harga Awal Pembelian Mesin

No Nama Mesin Tahun

Pembelian

Harga Awal Pembelian

1. Digester 1 2015 Rp 424.047.000

2. Digester 2 2013 Rp 360.621.911

3. Digester 3 2012 Rp 333.275.000

4. Digester 4 2012 Rp 333.275.000

5. Screw Press 1 2015 Rp 567.647.000

6. Screw Press 2 2012 Rp 486.100.000

7. Screw Press 3 2011 Rp 465.405.000

8. Screw Press 4 2012 Rp 486.100.000

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

4.1.3 Data Mesin yang Mengalami Perubahan Status

(5)

Tabel 4.3 Perubahan Status Mesin Digester

Bulan Status

B/B B/r B/s B/b r/r r/s r/b s/s s/b b/B

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Keterangan:

 Status

B/B : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu masih tetap berstatus baik akhir bulan sekarang.

B/r : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan ringan akhir bulan sekarang.

B/s : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

B/b : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan berat akhir bulan sekarang.

r/r : Kondisi mesin dari status kerusakan ringan akhir bulan lalu tetap ber-status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

r/s : Kondisi mesin dari status kerusakan ringan akhir bulan lalu menjadi status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

(6)

s/s : Kondisi mesin dari status kerusakan sedang akhir bulan lalu tetap ber-status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

s/b : Kondisi mesin dari status kerusakan sedang akhir bulan lalu menjadi status kerusakan berat akhir bulan sekarang.

b/B : Kondisi mesin dari status kerusakan berat akhir bulan lalu menjadi ber-status baik akhir bulan sekarang.

 Arti angka dalam tabel (jumlah mesin Digester sebanyak 4 unit)

B/B bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi baik terdapat mesin).

B/r bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan ringan terdapat mesin).

B/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

B/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan berat terdapat mesin).

r/r bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan ringan terdapat mesin).

r/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

r/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan berat terdapat mesin).

s/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan sedang ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

s/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan sedang ke kondisi keruskan berat terdapat mesin).

b/B bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan berat ke kondisi baik terdapat mesin).

Untuk selanjutnya keterangannya sama.

(7)

Tabel 4.4 Perubahan Status Mesin Screw Press

Bulan Status

B/B B/r B/s B/b r/r r/s r/b s/s s/b b/B

Januari

Februari

Maret

April

Mei

Juni

Juli

Agustus

September

Oktober

November

Desember

Keterangan:

 Status

B/B : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu masih tetap berstatus baik akhir bulan sekarang.

B/r : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan ringan akhir bulan sekarang.

B/s : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

B/b : Kondisi mesin dari status baik akhir bulan lalu menjadi status kerusakan berat akhir bulan sekarang.

r/r : Kondisi mesin dari status kerusakan ringan akhir bulan lalu tetap ber-status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

r/s : Kondisi mesin dari status kerusakan ringan akhir bulan lalu menjadi status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

(8)

s/s : Kondisi mesin dari status kerusakan sedang akhir bulan lalu tetap ber-status kerusakan sedang akhir bulan sekarang.

s/b : Kondisi mesin dari status kerusakan sedang akhir bulan lalu menjadi status kerusakan berat akhir bulan sekarang.

b/B : Kondisi mesin dari status kerusakan berat akhir bulan lalu menjadi ber-status baik akhir bulan sekarang.

 Arti angka dalam tabel (jumlah mesin Digester sebanyak 4 unit)

B/B bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi baik terdapat mesin).

B/r bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan ringan terdapat mesin).

B/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

B/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi baik ke kondisi kerusakan berat terdapat mesin).

r/r bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan ringan terdapat mesin).

r/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

r/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan ringan ke kondisi kerusakan berat terdapat mesin).

s/s bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan sedang ke kondisi kerusakan sedang terdapat mesin).

s/b bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan sedang ke kondisi keruskan berat terdapat mesin).

b/B bulan Januari = (jumlah mesin Digester pada kondisi kerusakan berat ke kondisi baik terdapat mesin).

Untuk selanjutnya keterangannya sama.

4.1.4 Data Waktu Pemeliharaan Mesin Stasiun Kempa

(9)

Data ini menunjukkan waktu pemeliharaan korektif (perbaikan) mesin-mesin pada Stasiun Kempa setiap bulannya.

1. Mesin Digester

Tabel 4.5 Data Waktu Pemeliharaan Korektif Mesin Digester Tahun 2016

No Tanggal

Kerusakan

Lama Perbaikan (jam)

1. 7 Januari 8

2. 19 Januari 7

3. 27 Januari 1

4. 30 Januari 5

5. 17 Februari 4

6. 20 Februari 4

7. 2 Maret 1

8. 14 Maret 6

9. 17 Maret 9

10. 19 Maret 16

11. 20 Maret 7

12. 23 Maret 3

13. 25 Maret 2

14. 27 Maret 16

15. 28 Maret 5

16. 8 April 1

17. 9 April 9

18. 18 April 7

19. 20 April 18

20. 21 April 11

21. 2 Mei 2

22. 4 Mei 7

23. 24 Mei 8

24. 11 Juni 4

25. 22 Juni 10

26. 25 Juni 3

(10)

No Tanggal Kerusakan

Lama Perbaikan (jam)

28. 15 Juli 9

29. 18 Juli 2

20. 24 Juli 4

21. 28 Juli 2

22. 3 Agustus 4

23. 20 Agustus 3

24. 24 Agustus 1

25. 6 September 3

26. 13 September 16

27. 17 September 8

28. 24 September 12

29. 28 September 7

30. 1 Oktober 1

31. 3 Oktober 9

32. 8 Oktober 7

33. 17 Oktober 10

34. 21 Oktober 2

35. 22 Oktober 8

36. 17 November 2

37. 5 Desember 7

38. 12 Desember 1

39. 23 Desember 8

Jumlah 311

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

2. Mesin Screw Press

Tabel 4.6 Data Waktu Pemeliharaan Korektif Mesin Screw Press

Tahun 2016

No Tanggal

Kerusakan

Lama Perbaikan (jam)

1. 7 Januari 8

(11)

No Tanggal Kerusakan

Lama Perbaikan (jam)

3. 27 Januari 1

4. 30 Januari 5

5. 17 Februari 4

6. 20 Februari 8

7. 2 Maret 1

8. 14 Maret 6

9. 17 Maret 9

10. 19 Maret 16

11. 20 Maret 7

12. 23 Maret 3

13. 25 Maret 2

14. 27 Maret 16

15. 28 Maret 5

16. 8 April 1

17. 9 April 9

18. 18 April 7

19. 20 April 18

20. 21 April 11

21. 2 Mei 2

22. 4 Mei 7

23. 24 Mei 8

24. 11 Juni 4

25. 22 Juni 10

26. 25 Juni 3

27. 4 Juli 11

28. 15 Juli 9

29. 18 Juli 2

20. 24 Juli 4

21. 28 Juli 2

22. 3 Agustus 4

(12)

No Tanggal Kerusakan

Lama Perbaikan (jam)

24. 24 Agustus 1

25. 6 September 3

26. 13 September 16

27. 17 September 8

28. 24 September 12

29. 28 September 7

30. 1 Oktober 1

31. 3 Oktober 9

32. 8 Oktober 7

33. 17 Oktober 10

34. 21 Oktober 2

35. 22 Oktober 8

36. 17 November 2

37. 5 Desember 7

38. 12 Desember 1

39. 23 Desember 8

Jumlah 323

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

Tabel 4.7 Data Waktu Pemeliharaan Korektif

No Jenis Mesin Pemeliharan Korektif (jam/tahun)

1. Digester 311

2. Screw Press 323

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina Keterangan:

Waktu pemeliharaan korektif adalah waktu pemeliharaan yang dilakukan setelah teradinya suatu kerusakan atau kelainan pada peralatan sehingga tidak dapat berfungsi dengan baik.

b. Data Waktu Pemeliharaan Preventif

(13)

Tabel 4.8 Data Waktu Pemeliharaan Preventif

No Jenis Mesin Pemeliharan Preventif (jam/tahun)

1. Digester 39

2. Screw Press 52

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina Keterangan:

Waktu pemeliharaan preventif adalah waktu kegiatan pemeliharaan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakan-kerusakan yang tidak terduga dan menemukan kondisi atau keadaan yang dapat menyebabkan fasilitas kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi.

c. Data Waktu Antar Kerusakan

Data ini menunjukkan waktu antar kerusakan mesin-mesin pada Stasiun Kempa setiap bulannya.

1. Mesin Digester

Tabel 4.9 Data Waktu Antar Kerusakan Mesin Digester

No Tanggal

Kerusakan

Waktu Antar Kerusakan (hari)

1. 7 Januari -

2. 19 Januari 12

3. 27 Januari 8

4. 30 Januari 13

5. 17 Februari 18

6. 20 Februari 3

7. 2 Maret 11

8. 14 Maret 12

9. 17 Maret 3

10. 19 Maret 2

11. 20 Maret 1

12. 23 Maret 3

13. 25 Maret 2

14. 27 Maret 2

(14)

No Tanggal Kerusakan

Waktu Antar Kerusakan (hari)

16. 8 April 11

17. 9 April 1

18. 18 April 9

19. 20 April 2

20. 21 April 1

21. 2 Mei 11

22. 4 Mei 2

23. 24 Mei 20

24. 11 Juni 18

25. 22 Juni 11

26. 25 Juni 3

27. 4 Juli 9

28. 15 Juli 11

29. 18 Juli 3

20. 24 Juli 6

21. 28 Juli 4

22. 3 Agustus 6

23. 20 Agustus 17

24. 24 Agustus 4

25. 6 September 13

26. 13 September 7

27. 17 September 4

28. 24 September 7

29. 28 September 4

30. 1 Oktober 3

31. 3 Oktober 2

32. 8 Oktober 5

33. 17 Oktober 9

34. 21 Oktober 4

35. 22 Oktober 1

(15)

37. 5 Desember 18

38. 12 Desember 7

39. 23 Desember 11

Jumlah 361

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

Keterangan:

Pada tanggal 7 Januari sampai 19 Januari memiliki waktu antar kerusakan selama 12 hari.

Rata-rata waktu antar kerusakan = T w

= = , ≈ hari

2. Mesin Screw Press

Tabel 4.10 Data Waktu Antar Kerusakan Mesin Screw Press

No Tanggal

Kerusakan

Waktu Antar Kerusakan (hari)

1. 7 Januari -

2. 19 Januari 12

3. 27 Januari 8

4. 30 Januari 13

5. 17 Februari 18

6. 20 Februari 3

7. 2 Maret 11

8. 14 Maret 12

9. 17 Maret 3

10. 19 Maret 2

11. 20 Maret 1

12. 23 Maret 3

13. 25 Maret 2

14. 27 Maret 2

15. 28 Maret 1

(16)

No Tanggal Kerusakan

Waktu Antar Kerusakan (hari)

17. 9 April 1

18. 18 April 9

19. 20 April 2

20. 21 April 1

21. 2 Mei 11

22. 4 Mei 2

23. 24 Mei 20

24. 11 Juni 18

25. 22 Juni 11

26. 25 Juni 3

27. 4 Juli 9

28. 15 Juli 11

29. 18 Juli 3

20. 24 Juli 6

21. 28 Juli 4

22. 3 Agustus 6

23. 20 Agustus 17

24. 24 Agustus 4

25. 6 September 13

26. 13 September 7

27. 17 September 4

28. 24 September 7

29. 28 September 4

30. 1 Oktober 3

31. 3 Oktober 2

32. 8 Oktober 5

33. 17 Oktober 9

34. 21 Oktober 4

35. 22 Oktober 1

36. 17 November 26

(17)

No Tanggal Kerusakan

Waktu Antar Kerusakan (hari)

38. 12 Desember 7

39. 23 Desember 11

Jumlah 361

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

Keterangan:

Pada tanggal 7 Januari sampai 19 Januari memiliki waktu antar kerusakan selama 12 hari.

Rata-rata waktu antar kerusakan = T w

= = , ≈ hari

4.1.5 Data Biaya Pemeliharaan

1. Data Biaya Downtime Korektif

Tabel 4.11 Data Biaya Downtime Korektif

No Jenis Mesin Data Biaya Downtime

Korektif (Rp/jam)

1. Digester 209.428

2. Screw Press 2.410.351

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

2. Data Biaya Preventif

Tabel 4.12 Data Biaya Preventif

No Jenis Mesin Data Biaya Preventif

(Rp/jam)

1. Digester 115.872

2. Screw Press 1.227.679

Sumber: PTPN IV Unit Usaha Adolina

4.2 Pengolahan Data

(18)

4.2.1 Perhitungan Probabilitas Transisi Status Mesin

Dengan mengelola proporsi jumlah masing-masing mesin yang mengalami transisi status, maka diperoleh probabilitas status mesin.

1. Mesin Digester

Tabel 4.13 Perubahan Status Mesin Digester

Bulan

Status

B/B B/r B/s B/b r/r r/s r/b s/s s/b b/B

Januari / / / /

Februari / / / /

Maret / / /

April / / /

Mei / / / /

Juni / / /

Juli / / / /

Agustus / / / /

September / / /

Oktober / / / /

November / / / /

Desember / / / /

Jumlah 0,25 0,3125 0,1875 0,25 0,5 0,4167 0,0833 0,3333 0,6667 1

Keterangan:

 B/B pada bulan Januari : P .

∑ M B B,⁄ B r,⁄ B s ,⁄ B b ⁄ = 6

 B/b pada bulan Januari : P .

∑ M B B,⁄ B r,⁄ B s ,⁄ B b ⁄ = 6

 r/r pada bulan Januari : P .

∑ M r r,⁄ r s,⁄ r b⁄ =

 r/s pada bulan Januari : P .

∑ M r r,⁄ r s,⁄ r/b =

Untuk selanjutnya keterangan sama

(19)

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan ringan (r/r), Januari + April + Juli + Agustus + November + Desember = 1/12 + 1/12 + 1/12 + 1/12 + 1/12 + 1/12 = 0,5

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan sedang (s/s), Februari + April + Mei = 1/9 + 1/9 + 1/9 = 0,3333

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan berat (b/B), Februari + April + Juni + Juli + September + Oktober + November + Desember = 1/11 + 2/11 + 2/11 + 1/11 + 2/11 + 1/11 + 1/11 + 1/11 = 1

Untuk selanjutya keterangan sama 2. Mesin Screw Press

Tabel 4.14 Perubahan Status Mesin Screw Press

Bulan

Status

B/B B/r B/s B/b r/r r/s r/b s/s s/b b/B

Januari / / /

Februari / / / /

Maret / / / /

April / / /

Mei / / / /

Juni / / /

Juli / / / /

Agustus / / /

September / / /

Oktober / / /

November / / /

Desember / / / /

Jumlah 0,3889 0,3889 0,1111 0,1111 0,2857 0,4285 0,2857 0,5384 0,4615 1

Keterangan:

 B/B pada bulan Januari : P .

∑ M B B,⁄ B r,⁄ B s ,⁄ B b ⁄ = 8

 s/s pada bulan Januari : P .

∑ M s s,⁄ s b ⁄ =

 s/b pada bulan Januari : P .

(20)

Untuk selanjutnya keterangan sama

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi baik (B/B), Januari + Februari + Maret + Juli + Oktober + November = 1/18 + 1/18 + 1/18 + 1/18 + 2/18 + 1/18 = 0,3889

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan ringan (r/r), Mei + Desember = 1/7 + 1/7 = 0,2857

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan sedang (s/s), Januari + Februari + April + Juli + Agustus + September = 2/13 + 1/13 + 1/13 + 1/13 + 1/13 + 1/13 = 0,5384

 Probabilitas Transisi Item 1 kondisi kerusakan berat (b/B), Februari + Maret + April + Juni + Juli + Oktober + November = 1/10 + 1/10 + 1/10 + 2/10 + 1/10 + 1/10 + 1/1 = 1

Untuk selanjutya keterangan sama

4.2.2 Perhitungan Matriks Probabilitas Transisi Usulan I Mesin

Matriks probabilitas transisi usulan I � pemeliharaan pada kondisi kerusakan berat (status 4) untuk menentukan probabilitas steady state untuk jangka panjang pada masing-masing mesin.

1. Mesin Digester

Matriks probabilits transisi usulan I mesin Digester � adalah: Tabel 4.15 Matriks Transisi Mesin Digester

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(21)

, � + � = � , � + , � = �

, � + , � + , � = �

, � + , � + , � = �

Penyelesaian persamaan di atas adalah: , � + � = �

� = � − , � � = , �

, � + , � = �

, � = � − , �

, � = , �

� = , � / , � = , �

, � + , � + , � = �

, � + , , � = � − , �

, � + , � = , �

, � = , � � = , �

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

2. Mesin Screw Press

(22)

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(23)

� = , �

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

Tabel 4.17 Probabilitas Steady State Mesin

Kegiatan Pemeliharaan

Probabilitas

Baik Ringan Sedang Berat

Digester , , , ,

Screw Press , , , ,

Pada tabel 4. 17 merupakan tabel probabilitas steady state mesin. Dimana � adalah kegiatan pemeliharaan korektif pada kondisi kerusakan berat (status 4).

Peluang mesin Digester dalam kondisi baik sebesar

, , peluang mesin mengalami kerusakan ringan sebesar , , peluang mesin mengalami kerusakan sedang sebesar , , peluang mesin mengalami kerusakan berat sebesar , . (Keterangan untuk mesin Screw Press sama)

4.2.3 Perhitungan Matriks Probabilitas Transisi Usulan II Mesin

Untuk mendapatkan jadwal pemeliharaan yang lebih baik, maka diusulkan perencanaan pemeliharaan metode Markov Chain yang didapat dari probabilitas transisi status mesin, yang kemudian dibuat matriks probabilitas transisi usulan sesuai tindakan yang dilakukan untuk menentukan probability steady state untuk jangka panjang pada masing-masing mesin.

1. Mesin Digester

(24)

Tabel 4.18 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Digester

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(25)

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

b. � (Pemeliharaan korektif pada status 3, 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2)

Tabel 4.19 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Digester

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(26)

� + � + � + � =

Tabel 4.20 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Digester

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(27)

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

d. � (Pemeliharaan korektif pada status 3, 4)

Tabel 4.21 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Digester

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(28)

, � + , � = �

Tabel 4.22 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Screw Press

(29)

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

� + � + � + � = , � + � = �

, � + , � + � = �

, � + , � = � , � + , � = �

Penyelesaian persamaan di atas adalah:

, � + � = �

� = � − , �

� = , �

, � + , � = �

, � + , � = , �

, � = , �

� = , �

, � + , � + � = �

, � + , , � + � = , �

, � + , � + � = , �

� = , �

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

b. � (Pemeliharaan korektif pada status 3, 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2)

(30)

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

� + � + � + � =

(31)

j

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

� + � + � + � =

d. � (Pemeliharaan korektif pada status 3, 4)

Tabel 4.25 Matriks Probabilitas Usulan Mesin Screw Press

(32)

i

maka akan didapat persamaan sebagai berikut:

(33)

� + � + � + � =

� + , � + , � + , � =

, � = � = ,

� = , � = , � = , � = ,

Tabel 4.26 Probabilitas Steady State Mesin Digester

Kegiatan Pemeliharaan

Probabilitas

Baik Ringan Sedang Berat P1 0,0958 0,5748 0,2576 0,0718

P2 0,5714 0,1787 0,1071 0,1428

P3 0,5161 0,2581 0,0968 0,1290

P4 0,4211 0,2632 0,1886 0,1271

Tabel 4.27 Probabilitas Steady State Mesin Screw Press

Kegiatan Pemeliharaan

Probabilitas

Baik Ringan Sedang Berat P1 0,2368 0,4145 0,2040 0,1447

P2 0,6207 0,2413 0,0690 0,0690

P3 0,5807 0,2903 0,0645 0,0645

P4 0,4640 0,2526 0,1597 0,1237

Pada tabel 4.26 merupakan tabel probabilitas steady state mesin Digester. Dimana P1 adalah usulan kegiatan pemeliharaan korektif pada status 4 dan

pemeliharaan pencegahan pada status 3. Peluang mesin dalam kondisi baik sebesar 0,0958, peluang mesin mengalami kerusakan ringan sebesar 0,5748, peluang mesin mengalami kerusakan sedang sebesar 0,2576, peluang mesin mengalami kerusakan berat sebesar 0,0718.

(34)

Dalam melakukan perhitungan biaya pemeliharaan mesin dibutuhkan data waktu pemeliharaan korektif dan preventif juga data biaya pemeliharaan korektif dan preventif.

1. Kondisi Perusahaan ��

Biaya pemeliharaan korektif dan preventif yang dilakukan oleh perusahaan �� pada Januari sampai dengan Desember untuk masing-masing mesin yang diidentifikasi.

a. Mesin Digester

Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif × biaya

downtime korektif

= 311 jam/tahun × Rp 209.428 = Rp 65.132.108

Biaya pemeliharaan preventif = waktu pemeliharaan preventif × biaya

downtime preventif

= 39 jam/tahun × Rp 115.972 = Rp 4.522.908

Biaya pemeliharaan perusahaan

= Biaya pemeliharaan korektif + Biaya pemeliharaan preventif = Rp 65.132.108 + Rp 4.522.908

= Rp 69.655.016

b. Mesin Screw Press

Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif × biaya

downtime korektif

= 323 jam/tahun × Rp 2.410.351 = Rp 778.543.373

Biaya pemeliharaan preventif = waktu pemeliharaan preventif × biaya

downtime preventif

(35)

= Rp 63.839.308

Biaya pemeliharaan perusahaan

= Biaya pemeliharaan korektif + Biaya pemeliharaan preventif = Rp 778.543.373+ Rp 63.839.308

= Rp 842.382.681

Total biaya pemeliharaan metode perusahaan = mesin Digester + mesin Screw Press = Rp 69.655.016 + Rp 842.382.681 = Rp 912.037.697

Dari perhitungan di atas dapat diketahui total biaya pemeliharaan perusahaan sebesar Rp 912.037.697.

2. Pemeliharaan Usulan I ��

Biaya rata-rata ekspektasi pemeliharaan korektif usulan I (pemeliharaan pada status 4) menggunakan metode markov chain.

a. Mesin Digester

Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif × biaya

downtime korektif

= 311 jam/tahun × Rp 209.428 = Rp 65.132.108

Biaya rata-rata ekspektasi = probabilitas steady state × biaya pemeliharaan korektif

� = , + , + , + , Rp . .

� = Rp . .

b. Mesin Screw Press

Biaya pemeliharaan korektif = waktu pemeliharaan korektif × biaya

downtime korektif

(36)

= Rp 778.543.373

Biaya rata-rata ekspektasi = probabilitas steady state × biaya pemeliharaan korektif

� = , + , + , + , Rp . .

� = Rp . .

Total biaya pemeliharaan usulan I = mesin Digester + mesin Screw Press = Rp 16.035.525 + Rp 161.961.234 = Rp 177.996.759

Dari perhitungan di atas dapat diketahui total biaya pemeliharaan perusahaan sebesar Rp 177.996.759.

3. Pemeliharaan Usulan II ��

Dari keempat usulan akan didapatkan total biaya pemeliharaan dengan metode markov chain pada Januari sampai dengan Desember 2016.

a. Mesin Digester

(Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 3)

= 0,0958 (0) + 0,5748 (0) + 0,2576 (Rp 4.522.908) + 0,0718 (Rp 65.132.108)

= Rp 5.841.586

(Pemeliharaan korektif pada status 3, 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2)

= 0,5714 (0) + 0,1787 (Rp 4.522.908) + 0,1071 (Rp 65.132.108) + 0,1428 (Rp 65.132.108)

= Rp 17.084.757

(Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2, 3)

(37)

= Rp 10.007.221

(Pemeliharaan korektif pada status 3, 4)

= 0,4211 (0) + 0,2632 (0) + 0,1886 (Rp 65.132.108) + 0,1271 (Rp 65.132.108)

= Rp 20.562.206

Dari perhitungan diatas didapat biaya rata-rata ekspektasi yang paling rendah terletak pada pemeliharaan usulan � (Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 3) sebesar Rp 5.841.586.

b. Mesin Screw Press

(Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 3)

= 0,2368 (0) + 0,4145 (0) + 0,2040 (Rp 63.839.308) + 0,1447 (Rp 778.543.373)

= Rp 125.678.444

(Pemeliharaan korektif pada status 3, 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2)

= 0,6207 (0) + 0,2413 (Rp 63.839.308) + 0,0690 (Rp 778.543.373) + 0,0690 (Rp 778.543.373)

= Rp 122.843.410

(Pemeliharaan korektif pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2, 3)

= 0,5807 (0) + 0,2903 (Rp 63.839.308) + 0,0645 (Rp 63.839.308) + 0,0645 (Rp 778.543.373)

= Rp 118.964.646

(Pemeliharaan korektif pada status 3, 4)

= 0,4640 (0) + 0,2526 (0) + 0,1597 (Rp 778.543.373) + 0,1237 (Rp 778.543.373)

= Rp 220.639.191

(38)

pada status 4 dan pemeliharaan preventif pada status 2, 3) sebesar Rp 118.896.646.

Total biaya pemeliharaan usulan II = mesin Digester + mesin Screw Press = Rp 5.841.586 + Rp 118.964.646 = Rp 124.806.232

Dari perhitungan di atas dapat diketahui total biaya pemeliharaan perusahaan sebesar Rp 124.806.232.

4.2.5 Penghematan Biaya Pemeliharaan

Setelah meninjau biaya pemeliharaan kondisi perusahaan �� pada Januari sampai dengan Desember untuk keseluaruhan mesin produksi yang diidentifikasi, biaya rata-rata ekspektasi pemeliharaan usulan I �� , dan biaya rata-rata ekspektasi pemeliharaan minimum dari pemeliharaan usulan II �� pada keadaan Steady State dari Januari sampai Desember untuk keseluruhan mesin Stasiun Kempa yang diidentifikasi. Maka dibuat tabel sebagai berikut:

Tabel 4.28 Penghematan Biaya Pemeliharaan

Total Biaya Pemeliharaan

(Digester, Screw Press) Penghematan (dari kondisi perusahaan) Biaya Pemeliharaan

Kondisi Perusahaan ��

Rp 912.037.697 Ekspektasi biaya

pemeliharaan usulan I ��

Rp 196.034.753 Rp 716.002.944 (78,5 %) Ekspektasi biaya

pemeliharaan usulan II

�� Rp 124.806.232 Rp 787.231.465 (86,3 %)

Dari tabel di atas dapat diketahui penghematan biaya pemeliharaan sebesar Rp 716.002.944 dan Rp Rp 787.231.465 atau jika dalam persentase dapat dihitung sebagai berikut:

(39)

Rp . . − Rp . .

Rp . . × % = , %

 Penghematan kriteria 2 (kondisi perusahaan dan pemeliharaan usulan II menggunakan metode markov chain):

Rp . . − Rp . .

Rp . . × % = , %

Karena �� (Pemeliharaan Usulan I menggunakan metode markov chain) < �� (kondisi perusahaan), dan �� (Pemeliharaan Usulan II menggunakan metode

markov chain) < �� (Pemeliharaan Usulan I menggunakan metode markov chain) jadi pemeliharaan usulan II menggunakan metode markov chain yang lebih efektif dan efisien dapat gunakan dan diterima yang kemudian perlu dipertimbangkan lagi oleh pihak manajemen perusahaan.

4.2.6 Perencanaan Penjadwalan Pemeliharaan Mesin Menggunkan Metode

Markov Chain

Pemeliharaan kerusakan mesin Digester dan Screw Press pada kondisi perusahaan dalam 1 tahun memerlukan waktu 634 jam didapat dari penjumlahan waktu total pemeliharaan korektif untuk mesin Digester dan Screw Press. Selain itu, memerlukan biaya pemeliharaan sebesar Rp 912.037.697 dengan 12 bulan masa kerja selama 1 tahun.

Tabel 4.29 Data Waktu Pemeliharaan Korektif

No Jenis Mesin Pemeliharan Korektif (jam/tahun)

1. Digester 311

2. Screw Press 323

Jumlah 634

Pemeliharaan mesin yang diidentifkasi untuk kondisi perusahaan dan pemeliharaan usulan I menggunakan metode markov chain selama 1 tahun memerlukan waktu sebagai berikut:

= ∑ biaya pemeliharaan perusahaan × ∑ waktu pemeliharaan ∑ biaya pemeliharaan usulan I

(40)

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan mesin mesin membutuhkan waktu selama 136 jam dan membutuhkan biaya pemeliharan sebesar Rp . . .

Dengan perencanaan penjadwalan pemeliharaan sebagai berikut: a. Perencanaan jadwal pemeliharaan untuk mesin Digester:

= ∑ biaya pemeliharaan perusahaan × ∑ waktu pemeliharaan ∑ biaya pemeliharaan usulan I

= Rp Rp .. .. × jam

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan dilakukan setiap:

= jam jam × bulan

= , bulan ≈ bulan

b. Perencanaan jadwal pemeliharaan untuk mesin Screw Press:

= ∑ biaya pemeliharaan perusahaan × ∑ waktu pemeliharaan ∑ biaya pemeliharaan usulan I

= Rp Rp .. .. × jam

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan dilakukan setiap:

= jam jam × bulan

= , bulan ≈ bulan

Pemeliharaan mesin yang diidentifkasi untuk kondisi perusahaan dan pemeliharaan usulan II menggunakan metode markov chain selama 1 tahun memerlukan waktu sebagai berikut:

(41)

= Rp Rp .. .. × jam

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan mesin mesin membutuhkan waktu selama 87 jam dan membutuhkan biaya pemeliharan sebesar Rp . . .

Dengan perencanaan penjadwalan pemeliharaan sebagai berikut: a. Perencanaan jadwal pemeliharaan untuk mesin Digester:

= ∑ biaya pemeliharaan perusahaan × ∑ waktu pemeliharaan ∑ biaya pemeliharaan usulan I I

= Rp Rp .. .. × jam

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan dilakukan setiap:

= jam jam × bulan

= , bulan ≈ , bulan

b. Perencanaan jadwal pemeliharaan untuk mesin Screw Press:

= ∑ biaya pemeliharaan perusahaan × ∑ waktu pemeliharaan ∑ biaya pemeliharaan usulan I I

= Rp Rp .. .. × jam

= , jam ≈ jam

Jadi pemeliharaan dilakukan setiap:

= jam jam × bulan

(42)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengolahan data dan pembahasan yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Waktu pemeliharaan preventif mesin pada Stasium Kempa yang tepat dan baik dilakukan perawatan setiap 0,8 bulan untuk mesin Digester dan 0,8 bulan untuk mesin Screw Press untuk mencegah terjadinya kerusakan.

2. Biaya pemeliharaan untuk mesin pada Stasiun Kempa adalah pemeliharaan Metode Markov Chain usulan II sebesar Rp Rp 124.806.232 dimana lebih hemat dari biaya pemeliharaan perusahaan sebesar Rp 787.231.465.

5.2 Saran

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian, kondisi ini menunjukkan bahwa kepemimpinan kepala madrasah memiliki pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap hasil belajar peserta didik

tuak, karena tuak tersebut adalah bagian dari budaya masyarakat Batak Toba yang.. sudah ada sejak dahulu sampai

[r]

Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang

[r]

Alhamdulillah, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq, hidayah, dan inayah-Nya dari awal pengerjaan skripsi hingga saat ini penulis

Huda Kalitekuk Karanganyar Demak ini dapat berlangsung dengan menyenangkan dan peserta didik mampu mengoptimalkan pemahaman materi sejarah Kebudayaan Islam, karena penggunaan

Menyetujui skripsi / karya ilmiah saya dengan judul “ ANALISIS PENYEBAB DEFECT PADA DIVISI PRINTING DENGAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS DAN FAULT TREE