• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Perawat dalam Mengurangi Kecemasan Orang Tua yang Anaknya akan Menghadapi Operasi di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dengan Tinjauan Teori Pepla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB II Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gambaran Perilaku Perawat dalam Mengurangi Kecemasan Orang Tua yang Anaknya akan Menghadapi Operasi di Ruang Anggrek Rumah Sakit Umum Daerah Kota Salatiga dengan Tinjauan Teori Pepla"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1. Bab II Landasan Teori

1.1. Teori Terkait

1.1.1. Definisi kecemasan

Kecemasan atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus” yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik. Freud mengatakan bahwa kecemasan adalah fungsi ego untuk memperingatkan individu tentang kemungkinan datangnya suatu bahaya sehingga dapat disiapkan reaksi adaptif yang sesuai. Kecemasan berfungsi sebagai mekanisme yang melindungi ego karena kecemasan memberi sinyal kepada kita bahwa ada bahaya dan kalau tidak dilakukan tindakan yang tepat maka bahaya itu akan meningkat sampai ego dikalahkan (Stuart dan Sundeen, 2009).

(2)

Menurut Carpenito (2000), kecemasan merupakan suatu keadaan dimana individu/kelompok mengalami perasaan yang sulit (ketakutan) dan aktivitasi sistem saraf otonom dalam berespon terhadap ketidak jelasan, anacaman tidak spesifik. Secara psikologi dan fisiologi, tubuh manusia akan memberi respon terhadap segala sesuatu yang dialami setiap orang dalam kehidupan sehari-hari. Kecemasan merupakan kekuatan yang besar dalam menggerakan tingkah laku. Kecemasan adalah rasa takut yang ditimbulkan oleh diri sendiri.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kecemasan adalah suatu keadaan dimana kondisi tubuh terganggu dengan ditandai dengan perasaan tidak nyaman, ketakutan, kekhawatiran yang berlebihan sehingga memunculkan tingkah laku yang tidak sewajarnya.

1.2. Tingkat Kecemasan

Ada empat tingkatan kecemasan yang dialami seseorang menurut Stuart dan Sundeen (2009) :

1.2.1. Kecemasan ringan

Berhubungan dengan ketegangan yang seseorang alami dalam kehidupan sehari-hari serta menyebabkan seseorang menjadi lebih waspada dan meningkatkan area persepsinya. Kecemasan dapat memotivasi belajar, menghasilkan pertumbuhan cara berpikir serta aktivitas. 1.2.2. Kecemasan sedang

(3)

1.2.3. Kecemasan berat

Kecemasan berat sangat mengurangi daerah persepsi seseorang, seseorang cenderung untuk memusatkan pada sesuatu yang terinci dan spesifik serta tidak dapat berfikir tentang hal lain. Semua perilaku ditujukkan untuk mengurangi ketegangan. Orang tersebut memerlukan banyak pengarahan untuk dapat memusatkan pada sesuatu yang lain.

1.2.4. Panik

Berhubungan dengan pengaruh ketakutan dan teror. Panik melibatkan disorganisasi kepribadian. Seseorang yang mengalami panik akan kehilangan kendali dan tidak mampu melakukan sesuatu walaupun dengan pengarahan. Bila seseorang panik, terjadi peningkatan aktivitas motorik, menurunnya kemampuan untuk berhubungan dengan orang lain, penyimpangan persepsi dan cenderung berpikir yang tak rasional.

1.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan

1.3.1. Menurut Ramaiah (2003), ada empat faktor yang mempengaruhi perkembangan pola dasar seseorang, yaitu : 1.3.1.1. Lingkungan

(4)

1.3.1.2. Emosi yang ditekan

Kecemasan bisa terjadi jika anda tidak mampu menemukan jalan keluar untuk perasaan anda dalam hubungan personal. Ini benar terutama jika anda menekan rasa marah atau frustasi dalam waktu yang lama.

1.3.1.3. Jenis kelamin

Kecemasan lebih banyak terjadi pada wanita dibandingkan pada pria. Wanita lebih mudah cemas karena mereka sangat takut dengan kemungkinan resiko-resiko yang akan terjadi, cemas yang wanita alami menunjukan karena perempuan sering menggunakan perasaannya.

1.3.1.4. Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan sangat berpengaruh sekali terhadap kecemasan yang dialami. Biasanya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin rendah kecemasan yang mungkin akan mereka alami.

1.4. Peran Perawat

(5)

Hubungan perawat-pasien ini membutuhkan perawat untuk merespon kebutuhan pasien. The National Council Of State Boards Of Nursing, yang mengembangkan The National Council Examination-Practical Nurse (NCLEX-PN), menetapkan 4 kategori kebutuhan pasien sebagai struktur untuk rencana pengujian: (1) lingkungan perawatan aman dan efektif, (2) promosi dan pemeliharaan kesehatan, (3) integritas psikososial dan (4) integritas psikologi. Empat kategori ini diaplikasikan untuk semua area praktik keperawatan terlepas dari tahapan dalam kehidupan klien atau pengaturan untuk penyediaan layanan kesehatan (Stuart dan Sundeen, 2009).

1.5. Teori Peplau

Peplau menjelaskan ada 4 tahapan dalam hubungan perawat-pasien yang di sampaikan oleh Erci, et. al. (2008): orientasi, identifikasi, eksploitasi, dan resolusi.

 Orientasi

(6)

diberikan kepada pasien dan pasien diberitahu tentang tes diagnostik dan perawatan potensial.

 Identifikasi

Bergerak ke tahapan identifikasi, pasien mulai selektif menanggapi orang-orang yang terlihat menawarkan bantuan yang dibutuhkan. Hubungan antara perawat dan pasien berlanjut dan dikembangkan selama fase identifikasi. Kecemasan pasien diekplorasi oleh perawat lebih rinci lagi. Masalah yang teridentifikasi merupakan perasaan pasien mengenai tindakan operasi mereka, ketakutannya, kecemasannya, diagnosis mereka, hasil operasi nantinya serta prognosa mereka. Pasien bercampur emosinya tentang perkembangan operasi yang akan dilakukannya. Perawat menyediakan interaksi interpersonal selama periode ini dan menyediakan informasi tentang perawatan pra operasi dan pasca operasi serta pengobatan, obat, mungkin komplikasi, gizi, anestesi, eliminasi, rasa takut dan rasa sakit. Jenis diskusi ini membantu pasien dan keluarga untuk meningkatkan kepercayaan berkaitan dengan masalah kesehatan dan menciptakan harapan serta optimisme. Perawat memfasilitasi pengembangan tindakan kolaboratif dengan tujuan dimana mengarahkan perawat untuk memasukkan tahapan berikutnya dari hubungan interpersonal yang telah diciptakan.

 Eksploitasi

(7)

diberikan oleh perawat memfasilitasi perkembangan lanjutan dari hubungan terapeutik. Sepanjang waktu tersebut, perawat memiliki peran konselor dan narasumber. Perawat ara peneliti mengembangkan hubungan saling percaya dengan pasien menggunakan interaksi interpersonal. Dengan interaksi tersebut pasien menjadi tampak lebih merasa nyaman.

 Resolusi

Tahapan terakhir adalah resolusi, dimana pasien menjadi independen dan hubungan antara perawat dan pasien semakin kuat. Para pasien didorong untuk proaktif mendapatkan informasi, dukungan, dan saran. Perawat terus bertindak sebagai narasumber dimana memberikan informasi dan dukungan tentang masalah seperti pemeliharaan kesehatan dan masalah gaya hidup. Dan akhirnya, pasien dapat mandiri untuk menciptakan harapan serta optimisme terhadap dirinya sendiri.

Peran perawat menurut Teori Peplau yang disampaikan oleh Alligood dan Tomey (2006), adalah :

1.5.1. Stranger/ orang asing

Perawat menerima pasien dengan cara yang sama ketika pasien bertemu orang asing dalam situasi kehidupan lainnya. Perawat hendaknya menciptakan suatu lingkungan yang membangun kepercayaan.

1.5.2. Resource person/ narasumber

(8)

1.5.3. Teacher/ guru

Orang yang akan membantu untuk memberikan pengetahuan serta pendidikan kesehatan kepada klien, baik pasien maupun keluarga.

1.5.4. Leader/ pemimpin

Perawat membantu pasien mengambil tanggung jawab maksimum untuk memenuhi tujuan pengobatannya dengan cara saling memuaskan.

1.5.5. Surrogate/ pengganti

Perawat membantu pasien memperjelas domain ketergantungan, saling ketergantungan, dan kemerdekaan, dan bertindak sebagai advokat untuk pasien.

1.5.6. Counselor/ konselor

Membantu untuk memahami dan mengintegrasikan arti dari keadaan hidup saat ini, menyediakan bimbingan dan dorongan untuk membuat perubahan.

1.6. Penelitian Terkait

(9)

pelayanan kesehatan, dan juga dapat menghambat pemulihan pasca operasi.

Sedangkan penelitian yang dilakukan Scrimin, dkk (2009) menunjukkan bahwa terdapat beberapa faktor yang berdampak pada kecemasan orang tua, khususnya tingkat kecemasan orang tua dan gejala stress yang dialami; seperti jenis operasi anak dan jenis kelamin orang tua. Kecemasan orang tua menetap dan peningkatan stres yang akut harus menjadi tujuan pelayanan (Scrimin, dkk., 2005), yaitu dengan cara lebih banyak dukungan dan informasi yang diberikan untuk lebih memahami perawatan pasca operasi, rasa sakit atau masalah. Ada beberapa saran yang berkaitan dengan penelitian ini. Pertama, jenis operasi anak (operasi sehari vs operasi kecil vs operasi besar) harus menjadi pertimbangan utama oleh para tenaga kesehatan profesional untuk bisa memberikan perawatan yang maksimal sesuai dengan yang dibutuhkan. Orang tua dari anak-anak yang menjalani operasi besar layak mendapat perhatian khusus karena mereka adalah kelompok yang paling berisiko untuk mengalami tingkat kecemasan yang tinggi atau gejala stres akut. Untuk kejadian seperti ini, tenaga kesehatan profesional mungkin perlu memberikan dukungan dan informasi secara lembut kepada kedua orang tua berulang-ulang kali. Selain itu, orang tua dari anak-anak yang menjalani operasi besar harus diberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan psikolog. Namun, informasi yang komprehensif tentang perawatan pasca-operasi harus diberikan kepada semua orang tua dari anak-anak yang menjalani operasi termasuk hari pembedahan atau operasi kecil (perawatan universal) (Kazak, dkk., 2004; Scrimin, dkk., 2005).

(10)

Referensi

Dokumen terkait

Chapter one consists of the theoretical background of the study, identification of the study, research questions, objectives of the research, significance of the

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan level dedak padi dan penurunan ME mengurangi konsumsi (pakan, protein, dan ME), berat badan akhir, pertambahan berat

Mais je me rappelai alors que j’avais surtout étudié la géographie, l’histoire, le calcul et la grammaire et je dis au petit bonhomme (avec un peu de mauvaise humeur) que je ne

[r]

Badan Litbang Pertanian melalui Balai Besar Penelitian Tanaman Padi telah melepas varietas unggul padi dalam jumlah cukup banyak, akan tetapi penggunaan

Eventuel thème : Traduction juridique ; dès étudiants aux professionnels, des universités aux offices de traduction, quelles sont les contraintes rencontrées.. Premier chapitre

Dengan adanya komisi teknologi pada tahun 2002 hingga sekarang telah banyak dihasilkan rekomendasi teknologi pertanian, akan tetapi sampai sejauh mana rekomendasi

Tindakaan tersebut sesuai dengan panduan yang dikeluarkan oleh badan kesehatan dunia.Salah satu usaha yang dilakukan untuk dapat membantu memberikan oksigen yang