Skripsi
PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA
BERDASARKAN PERSPEKTIF UUD 1945 PASCA
AMANDEMEN
Disusun Oleh :
Limmi Pangaribuan
080906082
Dosen Pembimbing : Drs.Zakaria Taher, MSP
Dosen Pembaca : Dr.Warjio, MA, PhD
DEPARTEMEN ILMU POLITIK
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU POLITIK
LIMMI PANGARIBUAN (080906082)
PENERAPAN KONSEP TRIAS POLITICA DI INDONESIA BERDASARKAN PERSFEKTIF UUD 1945 PASCA AMANDEMEN
ABSTRAK
Trias Politica adalah suatu konsep pemisahan kekuasaan dalam pemerintahan menjadi tiga poros kekuasaan, yaitu legislatif (pembuat undang-undang) , eksekutif (pelaksana undang-undang-undang), dan yudikatif (lembaga peradilan). Pentingnya pemisahan kekuasaan merupakan sebuah kritikan sekaligus jawaban atas kekuasaan politik yang bersifat absolut. Pemahaman tentang trias politica kemudian berkembang dan tidak hanya didefenisikan sebagai pemisahan kekuasaan tetapi juga sebagai pembagian kekuasaan. Indonesia adalah salah satu Negara yang mengadopsi konsep trias politica dalam pengertian pembagian kekuasaan, bukan pemisahan kekuasaan. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 menjelaskan tentang adanya pembagian kekuasaan serta mengatur tentang kedudukan lembaga legislatif, eksekutif, dan yudikatif dalam pemerintahan. Untuk menciptakan keseimbangan kekuasaan politik maka diperlukan suatu sistem perimbangan kekuasaan yang dinamakan checks and balance. Pergeseran supremasi MPR menjadi supremasi Konstitusi mencerminkan bahwa UUD 1945 sebagai dasar konstitusi di Indonesia harus dijunjung tinggi. Dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 telah diatur tentang tugas dan wewenang lembaga kekuasaan berdasarkan mekanisme perimbangan kekuasaan. Namun tidak bisa dipungkiri bahwa sistem pemerintahan Indonesia yang menganut sistem presidensial menjadikan kekuasaan presiden pada implementasinya memiliki wewenang lebih luas daripada lembaga kekuasaan lainnya.
NORTH SUMATERA UNIVERSITY
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICS SCIENCE POLITICS DEPARTMENT
LIMMI PANGARIBUAN (080906082)
THE APPLICATION OF TRIAS POLITICA CONCEPT IN INDONESIA BASED ON THE PERSPECTIVE OF CONSITUTION 1945 OF POST
AMANDEMENT
ABSTRACT
TriasPolitica is a concept of the separation of powers of government into three axis powers, namely the legislative (law-making), executive (law enforcement), and judicial (the judiciary). The importance of the separation of powers is an answer and also andcriticism to the absolute political power. An understanding of the triaspolitica then developed and it is not only defined as the separation of powers, but also as a power-sharing. Indonesia is one of thecountries that adopts the concept of triaspolitica in terms of division of power, not the separation of powers. Constitution of the Republic of Indonesia in 1945 statesthat the division of power and regulates the position of the legislature, executive, and judicial branches of government. To create a balance of political power, a balance of power system is required which is called checks and balances. Shifting the supremacy of the People Consultative Assembly became the rule reflects that the 1945 Constitution as the basis for Indonesia's constitution must be upheld. In the Constitution of the Republic of Indonesia in 1945 has set about the task of institutions of power and authority based on the mechanism of the balance of power. But it is undeniable that the Indonesian government system that adheres to a presidential system the president's power to make the implementation has more authority than other power agencies.
KATA PENGANTAR
Di atas segalanya, penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa, karena atas segala berkat dan rahmat-Nya lah maka penulis dapat
menyelesaikan proses penelitian dan penyusunan skripsi ini sebagai sebuah syarat
dalam menyelesaikan program pendidikan Sarjana (S-1) Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, Universitas Sumatera Utara.
Skripsi ini berjudul “Penerapan Konsep Trias Politica di Indonesia
Berdasarkan Perspektif UUD 1945 Pasca Amandemen”. Dalam skripsi ini
dijelaskan tentang bagaimana konsep trias politica diterapkan dalam lembaga
kekuasaan di Indonesia. Perkembangan zaman serta semakin kompleksnya
masalah politik dalam sebuah Negara menganggap bahwa konsep pemisahan
kekuasaan secara mutlak seperti yang dikemukakan oleh dua tokoh besar yaitu
Montesquieu dan John Locke dianggap tidak lagi relevan untuk diterapkan.
Penting dilakukan fungsi kontrol antar lembaga kekuasaan atau lebih dikenal
dengan prinsip checks and balances. Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945 sebagai dasar konstitusi Negara Indonesia merupakan
pokok hukum yang telah mengatur segala fungsi dan kedudukan lembaga
kekuasan di Indonesia.
Penyelesaian penulisan Skripsi Ini tentunya tidak lepas dari dukungan
orang-orang disekitar yang sangat membantu baik secara moral ataupun materil.
Penulis tidak lupa untuk mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Kedua orangtua tercinta, Ayahanda M.Pangaribuan dan Ibunda R.Sianipar
yang telah banyak sekali memberikan doa, dukungan, motivasi, dan materi
dalam penyelesaian skripsi ini. Secara khusus, skripsi ini saya
persembahkan untuk Ayah dan Ibu.
2. Saudara-saudara saya Bang Rekson, Kak Asti, Bang Jupri, Bang Saripin,
mendukung saya. Berkat doa dan dorongan kalian, saya bisa
menyelesaikan skripsi ini.
3. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. T. Irmayani, M,Si, selaku Ketua Departemen Ilmu Politik FISIP
USU dan Bapak Drs. P. Anthonius Sitepu, M.Si, selaku Sekretaris
Departemen Ilmu Politik FISIP USU.
5. Bapak Drs. Zakaria Taher, M.S.P, selaku dosen pembimbing saya yang
selalu membimbing dan memberi masukan dalam penulisan skripsi ini,
dan juga Bapak Dr. Warjio MA, PhD, selaku dosen pembimbing akademik
sekaligus dosen pembaca yang turut membantu pengembangan skripsi
saya.
6. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Politik, yang menjadi bagian penting
dalam pengembangan akademik saya.
7. Kak Ema dan Bang Burhan yang membantu proses administrasi dalam
penyelesaian skripsi ini.
8. Moses Tamba, Polin Rajagukguk yang selalu mengingatkan saya dan juga
teman-teman yang tidak bisa saya sebutkan semuanya yang juga
membantu dalam penyelesaian penelitian ini.
Penulis berharap bahwa hasil penelitian ini berguna bagi semua kalangan
yang membacanya serta menambah wawasan dan pengetahuhan tentang kekuasan
di Indonesia. Penulis menyadari bahwa dalam dunia ini tiada yang sempurna,
termasuk dalam penulisan skripsi ini. Penulis berharap adanya masukan berupa
kritik dan saran yang dapat membantu kesempurnaan dan pengembangan tulisan
ini untuk kedepannya. Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih.
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI ... i
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... v
BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang ... 1
1.2Perumusan Masalah ... 7
1.3Batasan Masalah ... 8
1.4Tujuan Penelitian ... 8
1.5Manfaat Penelitian ... 9
1.6Kerangka Teori ... 9
1.6.1 Teori Kekuasaan ... 9
1.6.2 Teori Pembagian Kekuasaan ... 13
1.6.3 Sejarah Perkembangan Trias Politica ... 15
1.6.4 Defenisi Separation of Power dan Division of Power ... 19
1.7Metodologi Penelitian ... 21
1.7.1 Jenis Penelitian ... 21
1.7.2 Teknik Pengumpulan Data ... 21
1.7.3 Teknik Analisis Data ... 22
1.8Sistematika Penulisan ... 22
BAB II TUGAS DAN WEWENANG LEMBAGA KEKUASAAN EKSEKUTIF, LEGISLATIF, DAN YUDIKATIF DI INDONESIA 2.1Lembaga Kekuasaan di Indonesia ... 24
2.1.2 Lembaga Legislatif ... 29
2.1.2.1Fungsi, Tugas dan Wewenang DPR ... 30
2.1.2.2Fungsi, Tugas dan Wewenang DPD ... 37
2.1.2.3Tugas dan Wewenang MPR ... 41
2.1.3 Lembaga Yudikatif ... 44
2.1.3.1Fungsi, Tugas dan Wewenang Mahkamah Agung ... 44
2.1.3.2Tugas dan Wewenang Mahkamah Konstitusi ... 47
2.1.3.3Tugas dan Wewenang Komisi Yudisial ... 49
BAB III PEMBAHASAN PELAKSANAAN KONSEP TRIAS POLITIKA DI INDONESIA 3.1Sejarah Perkembangan Undang-Undang Dasar 1945 ... 51
3.2Trias Politica dalam Perspektif Undang-Undang Dasar 1945 ... 56
3.3Pelaksanaan Trias Politica Dalam Lembaga Kekuasaan di Indonesia ... 59
BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan ... 66
4.2 Saran ... 67