• Tidak ada hasil yang ditemukan

Monitoring Implementasi Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Umum Hajimedan Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Monitoring Implementasi Manajemen Kesetan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Umum Hajimedan Tahun 2015"

Copied!
33
0
0

Teks penuh

(1)

Nama :

Demografi

1. Umur :

2. Jenis Kelamin : 3. Etnis/ Suku :

4. Agama :

5. Tingkat Pendidikan :

6. Jabatan :

Pertanyaan untuk Kabid Penunjang Medis

1. Apakah Bapak terlibat dalam pelaksanaan persiapan penyusunan penerapan kebijakan dalam penyelenggaraan pengelolaan urusan penunjang medis? 2. Apakah Bapak terlibat dalam pembinaan/ bimbingan/ arahan dalam kegiatan

terkait dengan SMK3 pada petugas binatu?

3. Bagaimana bentuk pembinaan yang Bapak berikan kepada petugas binatudalam rangka SMK3?

4. Berapa kali pembinaan tersebut dilakukan ?

(2)

5. Bagaimana manfaat penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di rumah sakit yang Bapak ketahui ?

6. Apa pengaruh manfaat tersebut terhadap rumah sakit khususnya bagian instalasi binatu?

7. Apakah ada monitoring rumah sakit meliputi pencatatan dan pelaporan K3 terutama tentang pelaksanaan manajemen binatu?

8. Apabila ada kerusakan alat dan apa yang Bapak lakukan terkait kabid penunjang medis?

9. Apakah akan dilakukan evaluasi dari hasil perbaikan tersebut ? 10. Apa saja peran Bapak dalam penatalaksanaan di instalasi binatu?

11. Bagaimana tata laksana di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

12. Apa saja peran Bapak dalam alur kegiatan di instalasi binatu?

13. Bagaimana alur kegiatan pada instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

14. Apakah Bapak mengetahui tentang SOP ?

15. Bagaimana SOP di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ? 16. Apakah Bapak mengetahui tentang pengendalian resikomanajemen

(3)

Pertanyaan untuk Kepala Instalasi Binatu

1. Apakah Bapak berperan dalam kegiatan instalasi binatu ?

2. Bagaimana peran kepala instalasi binatu dalam penatalaksanaan di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

3. Bagaimana tata laksana di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

(4)

5. Bagaimana alur kegiatan pada instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

6. Bagaimana peran kepala instalasi binatu dalam penerapan SOP di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

7. Bagaimana Bapak menerapkan SOP kepada petugas binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

8. Bagaimana pengendalian risiko di instalasi binatu ?

9. Apa saja pengendalian risiko berupa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah diterapkan di instalasi binatu ?

10. Bagaimana manfaat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di instalasi binatu menurut Bapak ketahui ?

11. Bagaimana pelaksanaan pengawasan, monitoring dan pengendalian dalam penyelenggaraan urusan binatu ?

12. Bagaimana pelaksanaan fasilitasi pada pengelolaan di instalasi binatu sesuai standar yang ditetapkan ?

13. Bagaimana pelaksanaan pengamanan, pemeliharaan dan pengamatan pengelolaan binatu ?

14. Bagaimana pelaksanaan pengoperasionalan alatbinatu sesuai standar yang ditetapkan ?

15. Bagaimana pengaturan ketenagaan binatu sesuai standar yang ditetapkan ? 16. Bagaimana manfaat penerapan manajemen keselamatan dan kesehatan kerja

(5)

17. Apakah ada monitoring di instalasi binatu meliputi pencatatan dan pelaporan terutama tentang pelaksanaan manajemen binatu?

18. Bagaimana proses pelaksanaan sistim pencatatan dan pelaporan K3 yang masuk dalam sistim pelaporan rumah sakit ?

19. Bagaimana kondisi lingkungan kerja di instalasi binatu? Apakah ada pengukuran terhadap bising, panas dan getaran ?

20. Bagaimana pemeliharaan terhadap alat-alat binatu seperti pencuci, pengering dan setrika ? Apakah ada di cek kondisi alat-alat binatu tersebut? Berkala atau tidak?

21. Apakah yang menjalankan alat stean boiler mempunyai sertifikat?

22. Apa manfaat dilakukannya monitoring binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

Pertanyaan untuk Petugas Binatu

1. Bagaimana pelaksanaan keselamatan kerja di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

2. Bagaimana tata laksanaan di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

3. Bagaimana desain dasar ruang di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

(6)

5. Bagaimana SOP di instalasi binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan ? 6. Bagaimana pengendalian risiko di instalasi binatu ?

7. Apa saja pengendalian risiko berupa penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) yang sudah diterapkan di instalasi binatu?

8. Bagaimana manfaat penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) di instalasi binatu menurut Saudara ?

9. Apakah sering dilakukan monitoring oleh atasan terhadap pelaksanaan kegiatan di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

10. Monitoring apa saja yang dilakukan terhadap pelaksanaan kegiatan di instalasi binatupada Rumah Sakit Umum Haji Medan ?

11. Apakah manfaat dilakukannya monitoring tersebut ?

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI

No Pernyataan Ya Tidak

Prosedur Kebersihan Ruangan

1. Petugas binatu mengambil alat kebersihan √

2. Petugas binatu membersihkan ruangan √

3. Petugas binatu membersihkan alat-alat mesin √

4. Petugas binatu menyapu lantai √

5. Petugas binatu mengepel lantai √

(7)

1. Barang linen yang di minta oleh petugas ruangan secara tertulis kemudian penyerahan ke penunjang medik

2. Barang detergen diminta oleh petugas binatu ke penunjang medik

3. Barang ATK petugas binatu langsung kebagian gudang RT dan anggaran

4. Alat-alat mesin yang rusak petugas binatu memberitahu penunjang medik secara tertulis dan langsung memerintahkan bagian instansi pemeliharaan sarana

Prosedur Pengumpulan Linen Kotor

1. Petugas ruang rawat inap mengambil linen kotor dari tempat tidur pasien, mengumpulkan pada tempat yang disediakan

2. Linen kotor sebaiknya dimasukkan ke dalam kantong plastik untuk mencegah penyebaran penyakit

3. Linen kotor tidak boleh ditaruh disembarang tempat sehingga kain dapat terinjak atau terkena kotoran lain

4. Linen kotor tidak boleh dikibas-kibaskan √

5. Linen kotor yang sudah terkumpul dilakukan pencatatan bersama oleh petugas binatu dan petugas ruangan menurut jenis dan warna kain tersebut

6. Lakukan serah terima barang antara petugas binatu dan petugas ruangan lain.

Prosedur Pengangkutan Linen Kotor

1. Sebelum dilakukan pencatatan, petugas binatu harus memakai peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan, masker, baju tangan panjang

2. Setelah diadakan tindakan terhadap linen kotor dan serah terima linen kotor, petugas binatu memasukkan linen kotor ke dalam trolley (kereta dorong)

3. Petugas binatu segera mungkin membawa linen kotor ke ruang pencucian

Prosedur Pemisahan Linen Kotor

1. Petugas binatu harus memisahkan linen kotor diruangan pencucian binatu sesuai dengan tingkat kekotorannya

2. Apabila pemisahan jenis ini tidak dilakukan maka pencucian harus memakai bahan kimiawi yang lebih keras

(8)

yang berwarna

Prosedur Pencucian Linen Kotor

1. Setelah dipisahkan linen kotor berat dan ringan maupun linen berwarna

2. Linen kotor dimasukkan kedalam mesin cuci √

3. Mesin angin compressor dihidupkan √

4. Setelah mesin cuci dihidupkan dengan menekan tombol on √

5. Setelah mesin cuci dihidupkan baru detergen dimasukkan √ 6. Menunggu proses pencucian sampai selesai √

7. Setelah proses pencucian selesai baru mesin cuci dimatikan dengan menekan tombol off

Prosedur Pengeringan Linen Bersih

1. Petugas instalasi binatu memisahkan linen tebal dan tipis 2. Setelah dipisahkan baru dimasukkan kedalam pengering 3. Mesin pengering dihidupkan dengan menekan tombol on 4. Menunggu proses pengeringan

5. Selesai proses pengeringan mesin pengering dimatikan menekan tombol off

6. Mengeluarkan linen yang sudah kering dari dalam mesin pengering

Prosedur Penyetrikaan Linen Bersih

1. Mesin setrika dihidupkan dengan menekan tombol on 2. Mesin boiler dihidupkan

3. Mesin setrika dipanaskan membuka keran uap

4. Setelah mesin setrika panas penyetrikaan siap dilaksanakan 5. Bahan linen yang disetrika dimasukkan kedalam mesin 6. Setelah menyetrika mesin di dinginkan

7. Setelah mesin setrika dingin baru dimatikan dengan menekan tombol off

Prosedur Pelipatan Linen Bersih

1. Linen yang telah selesai disetrika diambil dari mesin setrika

2. Petugas binatu lalu melipat linen √

3. Selesai melipat petugas binatu menyortir linen sesuai kebutuhan ruang-ruangan

(9)

Prosedur Penyimpanan Linen Bersih

1. Setelah dilipat linen harus dipisahkan oleh petugas binatu berdasarkan jenis dan besarnya

2. Petugas binatu harus menyimpan linen yang telah dilipat dan dipisahkan diruangan yang terpisah dari tempat penyucian

Prosedur Pendistribusian Linen

1. Pendistribusian dari tempat penyimpanan linen bersih dilakukan oleh petugas binatu dan petugas ruangan lain

2. Petugas binatu dan petugas ruangan lain harus dilakukan serah terima bahwa penyerahan linen bersih telah dikembalikan keruangan masing-masing

Prosedur Penjaitan Linen

. 1. Mengukur linen √

2. Membuat pola √

3. Menggunting linen √

4. Menjahit pinggir √

5 .

Menjahit linen baru dan linen yang rusak √ 6

.

Linen yang baru selesai di jahit dicatat sebagai pemasukan √ 7. Linen yang diamprah oleh petugas ruangan lain di catat

sebagai pengeluaran

Sumber : SOP Instalasi Binatu Rumah Sakit Haji Umum Medan Lampiran 3.Lembar Penjelasan kepada Sumber Informasi

Lembar Penjelasan kepada Calon Subjek

Saya Irma Yeni, mahasiswa peminatan Administrasi Rumah Sakit (ARS) Program Pascasarjana Fakultas Kesehatan Masyarakat USU akan melakukan penelitian yang berjudul “Monitoring Implementasi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Haji Umum Medan Tahun 2015”.

(10)

Peneliti mengajak Bapak/Ibu untuk ikut serta dalam penelitian ini.Penelitian ini membutuhkan beberapa informan dengan jangka waktukeikutsertaan masing-masing informan sekitar 15 sampai 30 menit.

Kesukarelaan untuk ikut penelitian

Bapak/Ibu bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa ada paksaan. Bila Bapak/Ibu sudah memutuskan untuk ikut, maka juga bebas untuk mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun sanksi apapun.

Prosedur penelitian

Apabila Bapak/Ibu bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini,Bapak/Ibu diminta menandatangani lembar persetujuan ini. Bapak/Ibu juga diminta untuk mengisi lembar identitas sebagai informan dalam wawancara ini. Setelah itu Bapak/Ibu akan diberi beberapa pertanyaan terkait pengalaman selama bekerja di Instalasi binatu. Partisipasi Bapak/Ibu dalam penelitian ini membantu Saya untuk megetahui lebih jauh informasi yang saya butuhkan.

Kewajiban informan

Wawancara ini mencari tahu tentang pendapat, pandangan dan pemikiran, Bapak/Ibu sehingga harus menjawab dengan terbuka dan jujur karena tidak ada jawaban benar atau salah. Bila ada yang belum jelas, bisa bertanya lebih lanjut kepada peneliti.

Risiko

Informan tidak akan mendapat risiko apapun dengan memberikan keterangan dan informasi pada penelitian ini. Informasi yang diberikan semata untuk penelitian dan perbaikan.

Manfaat

Penelitian ini mungkin tidak mempunyai keuntungan yang dapat langsung di rasakan. Kontribusi Bapak/Ibu dalam penelitian ini diharapkan dapat membantu peningkatan kepatuhan terhadap penggunaan APD dan SOP di instalasi binatu.

Kerahasiaan

Semua informasi yang berkaitan dengan identitas informan akan dirahasiakan dan hanya akan diketahui oleh peneliti. Hasil penelitian akan dipublikasikan tanpa identitas informan. Orang lain dijamin tidak dapat menelusuri informan yang memberikan informasi pada penelitian ini.

(11)

Bapak/Ibu akan mendapatkan souvenir sebagai tanda terimakasih telah bersedia mengikuti jalannya penelitian.

Pembiayaan

Semua biaya yang terkait penelitian akan ditanggung oleh peneliti.

Lembar Persetujuan Menjadi Responden Untuk di Wawancara Terkait Penelitian di Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015

(12)

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Instalasi Binatu pada Rumah Sakit Umum Haji Medan Tahun 2015.

Demikian persetujuan ini saya tanda tangani dengan sukarela tanpa ada unsur paksaan.

Medan, Mei 2015

( ).

Lampiran 4

Hasil Wawancara Sumber informasi

Hasil wawancara dengan sumber informasi tentang tata laksana diinstalasi binatu, alur kegiatan diinstalasi binatu, SOP diinstalasi binatu, kepatuhan penggunaan APD diinstalasi binatu dan monitoring diinstalasi binatu.

(13)

Penjelasan akan tatalaksana di instalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 2. di bawah ini.

Sumber informasi

Tatalaksana di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

Sistim atau aturan tata laksana di binatu itu menghimbau agar para pekerja di pencucian linen bekerja dengan mematuhi SOP, menerapkan pemakaian alat pelindung diri, dan masuk kerja tepat waktu..

Kepala Instalasi Binatu

Istilahnya tata laksananya kalau dah kita mulai pagi tu, karena ada 2 orang kita buat itu mengutip linen ke ruangan inap ataupun poli itu udah ada tempatnya di ruangan masing-masing itulah kita angkat. Sudah sampai nanti ke ruangan binatu, baru nanti kita pisahkan noda berat dengan noda ringan. Sesudah itu yang tebal yang tipis, yang berwarna dengan yang putih itu tetap dipisahkan, itulah aturannya.

Petugas Binatu

Datang dijemput, sama ada lagi tugas orang ini kan untuk jemput. Dibawa kemari di... pisahkan gitu, yang putih, yang warna, yang selimut, yang anduk dipisahkan. Sesudah itu, masuknya pun ya harus sejenis dia gitu. Yang putih, putih. Kalau yang warna, warna, selimut gitu.

Biasa dari ruangan kan.. Datang dijemput, sama ada lagi tugas orang ini kan untuk jemput. Dibawa kemari dipisahkan yang putih, yang warna, yang selimut, yang anduk dipisahkan. sesudah itu, masuknya pun yaharus sejenis. Yang putih, putih. Kalau yang warna, warna, selimut..

Saya rasa, wajar-wajar aja. Biasa aja..

Aturannya tetap gitu.. Ya kan, dari awal pagi masuk.. setelah itu, setelah selesai jam 10 gitu lah.. Selesai, kan yang dicuci masih ada.. Yang kemaren itu, udah.. udah dicuci, tinggal bilas.. Dijemur. Supaya kering.. Siap, udah itu, dilipat..

Pertama mengutip. Mengutip dari ruangan ke ruangan, baru sampai disini dipilah, mana yang noda berat mana yang noda

(14)

Linen Kotor 6. Bagian

Mencuci

7. Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih 8. Bagian

Perlengkapan Linen

9. Bagian Menjahit

ringan..

Pertama di bagian pertamanya orang mengutip. Nanti ke ruangan, setelah dibawa kesini, ada bagian lagi orang yang menyortirnya.. Menyortir mana yang bagian kotor dipisahkan, inpeksius dipisahkan, yang agak-agak bersih dipisahkan, warna pun dipisahkan. Warna putih sama warna bewarna beda.. Sama inpeksius beda lagi..

Peraturannya bekerja keras. Gitu aja..

Sistim aturan, sistim atau aturanlah yang diberlakukan seperti di instalasi binatu ini..

Ya kami masuk jam 8, ya kalau memang apa kan kerja jahit..

2. Alur Kegiatan di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan. Penjelasan akan alur kegiatan sesuai dengan diinstalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 3. di bawah ini.

Sumber informasi

Alur Kegiatan di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

(15)

Penunjang Medis

sebagai pengawas yang melihat proses pelaksanaan di instalasi binatu tersebut.. Iya, bisa saya jelaskan disini. Untuk alur kegiatan itu meliputi pengumpulan linen dari ruangan, ini tugas dari binatu langsung kesana, ke ruangan-ruangan. Memakai ekspedisi serah terima. kemudian linen diangkut dan dibawa ke instalasi binatu, lalu dilakukan pencucian linen dengan memisahkan linen infeksius dan non infeksius, linen berwarna dan tidak berwarna. Setelah dicuci dilakukan pembilasan, lalu pengeringan, dan penyetrikaan. Setelah linen disetrika, lalu disimpan di lemari. Kemudian linen didistribusikan. Untuk distribusi ini yang datang dari ruangan yang bersangkutan.. Petugasnya dalam hal ini kalau di Rumah Sakit Haji ada istilah pembantu perawat. Pembantu perawat yang jemput..

Kepala Instalasi Binatu

Alurnya karena disini ada 2 bagian, 1 menjahit, 1 untuk pembersihan linen. Kalau untuk pembersihan linen itu, alurnya itu kita dari binatu itu seharusnya memang ada beberapa hitung saja, berangkat ke ruangan, mengutip, disana mencatat, dengan pegawai-pegawai perawat, mencatat linen, baru sampai nanti di binatu, baru kita pisahkan yang tadi, baru kita cuci, kita keringkan, kita setrika, kita gosok, baru kita lipat, baru nanti, balik ke ruangan. Itulah alurnya..

.

Proses pencuciannya, kalau putih itu ya deterjennya pakai pemutih. Batas waktu pencucian setengah jam gitu.. Infeksius itu ada lagi. Makanya beda lagi.. Itu setelah kami mengerjakan itu semua, yang tidak kotor itu, baru itu yang terakhir gitu.. Itu terakhir sampai butuh waktu 3 jam.. Deterjennya pun lain..

(16)

3. Bagian

Alur kegiatannya ya, pagi itu kalau saya mulai dengan mengutip laken yang kotor. Dari ruangan-ruangan, dibawa kemari, ya dengan standarlah keselamatannya, kalau bisa pakai sarung tangan, pakai tutup mulut gitu.. Jam 8 pagi.. Gunakan trolly.. Trollynya dipisahkan tidak untuk linen yang infeksius sama non-infeksius.. Ya, karena yang infeksius biasanya sudah dipisahkan di ruangan dengan dimasukkan plastik.. Lihat situasi kadang trolly tersebut dicuci atau tidak.. Kalau liat tanda kotor dicuci kalau tidak ada ya tidak dicuci.. Tidak. Tidak ada nampak kan ada sisa darah atau apa kotor gitu kita cuci, kalau tidak, enggak.. Kalau saya sebaiknya emang dipisahkan antara linen infeksius dan non infeksius..

Kalau pagi itu, masuknya jam 8. Setelah itu, mengutip.. Ke ruang-ruangan.. Dari ruangan dibawa kemari.. Untuk dicuci.. Sementara ini dicuci, kan ada yang ada yang kemaren.. Yang sudah dicuci, tapi belum dibilas.. Itu dulu dibilas hari ini.. Hari ini kan sudah keluar. Sudah bisa keluar dari mesin itu sudah bisa dijemur, baru setelah jemur itu tadi kering, ya kita angkat. Yang datang tadi, kan dicuci.. Kita menjemur tadi kan, dia sedang dicuci.. Sedang dicuci tadi, ya yang kering tadi kita angkat, yang baru keluar dari tadi ni yang dari mesin tadi.. Kita jemur lagi..

(17)

6. Bagian Mencuci

namanya mesin kita kan digital yang baru sekarang utama yang kecil.. Iya yang baru yang digital. Berdasarkan ketentuan apa yang mau kita buang, berapa lama kita disitu kan.. Kalau itu ratusan kilo untuk mesin cuci yang besar.. Kalau kita noda berat ni kan tidak tau pasien kita berapa banyak, kegunaannya kan gitu.. Sebetulnya sih, selama semenjak saya disini jarang saya menimbangnya. Tapi kan tidak tau, kadang 1 pasien itu nanti kan lebih banyak bahan apa dia seperti laken, sarung bantal dia, apa dia kan lagi kan, handuk dia kan, harus disatukan sama dia. Itu masih satu orang. Kalau selang 10 orang yang tadi packing begitu, macam mana cara menimbangnya?Besok kan lain lagi beratnya, besok lain lagi beratnya, tidak menentu tadi kan.. Yang kecil mesin cuci untuk kapasitas biasa itu 10 kilo.. Itu kami gunakan untuk noda ringan.. Untuk mesin cuci yang besar paling lama 2 jam mencuci.. Untuk mesin cuci kecil untuk mencuci noda ringan paling cepat dia setangah jam.. Kalau mesin cuci kecil yang baru pakai air panas.. kalau untuk mesin cuci besar sebetulnya tidak sesuai dengan standar air panasnya. Karena keadaan sudah tua. Panasnya tidak sesuai kita. Dia hanya dapat dikatakan hangat.. karena saat ini sistim boilernya rusak.. itukan memakai air panas.. Ada ukuran keran. Ukuran keran untuk memasukkan air ke mesin, kalau melebihi dari situ, maaf kita bilang ya macam mana, namanya keadaan mesin tua.. Ya mesin cuci kan dua-dua.. Kita yang baru sekarang kan kayak samsung, apa begitu dia.. Begitu dia masukkan pemanasan sendiri air itu.. Untuk softener ditambahkan pada pembilasan terakhir.. Itulah dia tadi yang untuk yang besar tu, kita masukkan dia pertama dulu, seperti kita merendam. Membuangkan dulu apanya tu, maaf cakap begitu. Agak jijik ya. Nanti warnanya tu macam jus terong belanda tu.. Dibuang airnya, isi lagi.. Baru masuk deterjen.. Pembersih, pemutih, masuk disitu. Kalau dia kain putih, pemutih. Kalau dia kain pewarna, untuk apakan yang netral.

(18)

7. Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih 8. Bagian

setelah bersih, perawat yang ngambil lagi, dan dihitung.. Pertamanya diambil linen kotor itu, masukkan ke dalam apa, ke dalam mesin.. Ditimbang kalau dia apa, kalau yang sebesar itu, tidak ditimbang lagi dia karena dia sudah kira-kira aja. Kira-kira dia ada batasnya untuk bisa apa, bisa berputarlah dia, tidak padat kali lah gitu kan.. Baru dimasukkan ke dalam, kasihkan baru dimasukkan air dan deterjen. Kira-kira setengah jam, paling cepatlah itu. Untuk apa, yang agak-agak kotoran ringanlah yang istilahnya Cuma bau dan debu aja. Baru dimasukkan, baru dibilas. Bilas 2, 3 kali. Baru yang ketiga kali dimasukkan pewangi, pewangi setelah pewangi baru bilas terakhir, keluarkan.. Kalau yang ringan itu tadi setengah jam.. Sampai selesainya mau dia nanti 1 jam lah jadinya.. dengan 3 x pembilasan.. Linen kalau dari linen kotor, setelah di kotor berat lah ni, kalau dimasukkan. Sudah dimasukkan, kasih dulu dia apa deterjen untuk diaduk dulu baru dibuang dulu kotorannya, dibuang sampai kira-kira keliatan airnya itu sudah atau kotoran-kotorannya itu sudah agak lumayan bersihlah. Baru dia dimasukkan lagi deterjen untuk baru dikasih deterjen untuk selama 1 jam. Karena dia sudah keluarkan kotorannya itu, darah-darahnya sudah mulai bersih dibuang, dibuang siram air, buang. Siram lagi buang lagi. Istilahnya supaya dia itu kotorannya itu terbuang semua baru agak airnya nampak agak jernih. Agak jernih, agak bersih, baru dia dicuci lagi.. Baru kira-kira 1 jam, baru dia selesai.. Kalau dia sampai selesainya, sama bilas-bilasnya mau 1 jam setengah 2 jam.. Kalau infeksius, sama juga dengan pertama dia masukkan, masukkan disenfektan atau apa sama deterjen, campur supaya dia apa dikuras juga dulu pembuangan supaya kotorannya agak nampak sudah agak lumayan, barulah dia dikasihkan deterjen sama disenfektannya. Kira-kira itu mau kalausudah apa, kalau kita biasanya disini, tunggu sampai besok pagi. Jadi dia diapakan dulu sampai berapa jam sampai istirahat sorelah, dari mulai dimasukkan nanti kira-kira setengah hari, sampai jam 5 sore, baru di... dimatikan mesinnya, besok diulang lagi dia..

Sayakan orang tu yang jemput. Kalau Sayakan nyortirsaja. Tidak tahulah jemputnya. Sayamemisahkan pakaian yang kotor, gitu saja..

(19)

Perlengkapan Linen

9. Bagian Menjahit

dari ruang permintaan terus kami disuruh mengeceklah dulu apa yang mau diminta, baru kami ukur. Abis kami ukur, baru kami mengira berapa banyak yang diperlukan bahannya, baru kami potong atau menjahit. Setelah itu baru dijahit, baru diserahkan, dimasukkan kuskop, baru dikasihkan ke ruangan..

Umpamanya dari pertama dasarnya gitu. Gini, kalau umpamanya dari ruangan ada mintasama kami itu dia ke penunjang medis dulu.Selama ini selama jadi pemprov kami tidak tahu. Dulu lah, sebelum jadi pemprov ini kan dari ruangan, minta ke penunjang medis. Dari penunjang medis ke tempat kami ditujukan. Kami baru istilahnya umpamanya ruang siapa minta, kami ke ladeni. Mau minta apa umpamanya dia mau bikin gorden kami ukur. Nanti dia kan sudah kami apa sudah ukur maksudnya bahannya sudah apa baru kami sampaikan lagi ke penunjang medis, baru belanja, baru kami jahit, kalausudah datang bahannya.. Dari ruang binatu, di oper sama kami, kami jahit. Istilahnyakan sewaktui orang tu melipat koyak, gitu ya kan, ya jadi dikasih sama kami..

Pembahasan mengenai steam boiler tersebut dapat diketahui dari hasil wawancara seperti pada matriks 4. di bawah ini.

Sumber informasi

Mesin Uap (Steam boiler)yang Rusak di Instalasi Binatudan Cara Mengatasinya Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

(20)

botolnya itu ada sebanyak 32, jika boiler diindikasikan dengan kerusakan 1, itu tidak bisa hanya 1 diganti. Karena teori kemungkinannya akan merembet ke tabung botol-botol yang lainnya. Sehingga dibongkar habis.. Dalam sistim perbaikan.. Kalau sekarang ini bulan ke-2 dalam proses pekerjaan masih.. Pasti, itu akan kita lakukan. Kita monitor tiap hari. Kita bekerja sama dengan teknisi yang bekerja saat ini..

Kepala Instalasi Binatu

Tetap sudah kita laksanakan sesuai standart. Karena tetap ada dia disitu standart bagaimana cara pengoperasian peralatan itu. Itulah yang kita laksanakan.. Sekarang kalau masalah perawatan mesin, memang kalau dalam teknik kan ada dua cara. Salah satu dia perawatan mungkin sekali 3 bulan. Salah satu lagi dia harus rusak. Jadi yang kita laksanakan pada saat ini rusak, baru kita laporkan. Itulah dia. .. Kalau untuk rutinnya belum. Belum ada kita buat supaya sekali sebulan.. Ada. Ada saat ini mesin cuci kita masih ada yang rusak. Sesudah itu saat ini, pas wawancara ini sudah itu steam boiler kita pun dalam keadaan rusak ni, sekarang ini. Masih dalam keadaan perbaikan.. Kalau boilernya rusak, ada 2 yang tidak bisa digunakan, yaitu: 1. Pengeringan atau drying. Kemudian setrika. Itulah yang tidak bisa. Nyetrika linen.. Kalau rusak kita lakukan pekerjaan kita, ya kita harus melaksanakan penjemuran melalui panas matahari lah. Dan kemudian ya memang kurang bagus juga, tapi masalah setrikanya tidak kita setrika lagi. tidak sanggup. Main dilipat ajalah.. Dikeringkan, dijemur, iya dijemur diluar panas matahari, baru setelah kering, kita lipat. Kita oper lagi ke ruangan.. Tidak disetrika lagi.. Alatnya sedang perbaikan. Sedang proses perbaikan sekarang.. Sudah ada 2 bulan.. Iya manual, manual kita..

Tentang mesin.. Tidak medis yang kontrol..

(21)

3. Bagian

sampek Sore.. Diambil lagi lah. Diambil lagi, diangkat lagi.. Kadang pakaian-pakaian seperti pakaian oka itu, sama pakaian seperti seprei, yang putih-putih itu kadang menyatu dia, sama gitu.. Tidak dipisah-pisahkan. Sudah apabila kita dapat yang putih itu kita jemur gitu kan. Dapat yang hijau jugak jemur, sudah gitu aja.. Tempat penjemuran linen inpeksius sama non-inpeksius tadi sama tempatnya.. Bagaimana kita mau bedakan? Kita pun tidak tahu mana yang infeksius, mana yang tidak..

Rusak.. Rusak saat ini apa karena setelah rusak, setelah he mengutip dari ruangan kita menunggu siap mencuci habis tu kita jemur secara manual.. Habis dah dijemur, da kering, diangkat, dilipat sudah. Tidak ada digosok-gosok lagi.. Iya, baru ditempatkan di tempat-tempat ruangannya dimana yang bagian-bagian yang mau diambil nanti.. Kalau yang kering, kita lipat. Kalau gak, kita angkat, kita jemur ulang.. Kalau gak kering. Macam semalam kan ada. Tidak kering.. Kami jemur ulang jadinya.. Tidak, ditumpuk aja.. Ya pertama, alat-alat ini rata-ratakan udah berusia tua.. Sudah diatas 20 tahun.. Perlu peremajahan sebenarnya. Apalagi mesin binatu cuci itu. Karena kalausu dah rusak itunya, repot kali.. Saya rasa kalau rusak saja palingan.. Baru dicek.. Kalau rusak saja baru orang benerinnya datang. melihat apa, penyebabnya. Kalau untuk perawatannya tidak ada..

Selama ini karena mesinnya rusak, kami menjemur.. Dan gosokannya rusak, jadi kami jemur.. Mungkin karena rusak, kan makanya tau, dilapor.. Ya dirawat, sama yang megang mesinlah.. Ininya perlu diperhatikan. Jadi kalau misalnya ada bunyik-bunyi ini kasih apa, kasih oli atau kasih pelicin.. Ya repot.. Bisa kita kendalikan. Misalnya yang tipis-tipis. Tipis-tipis ini cepat dia kering. Paling 15 menit. Nanti kalau yang tebal, 25 menit baru dipisah, kita pisahkan yang tipis sama yang tebal..

(22)

6. Bagian

Pengecekan itu biasanya kalau ada masalah baru..

Alat-alat mesinnya itu, ya selalu ditengok.. Terbengkala pekerjaannya..

Kalau ada mengeluhlah dari ruangan ataupun, rusak alatnya barulah orang itu datang kemari. Kalau tidak enggak lah.. ya menanyak aja. Bagaimana, sudahbisa dikerjakan apa belum? Kalau ada rusak yaudah. kalau perlu dibikin manual, manual kalautidak, dikirimkan keluar gitu.. dibikin laporanlah sama kepala ruangannya.. Barulah penunjang medis. Laporkan ke penunjang medis..

Tapi kalau kayak pak khaidir itu, ya kalau pagi dia keliling. Karena kan kalau pagi itu biasanya orang pun pada belum kerja semua ya sekedar dia liat-liat. Dilihatnya banyak mesin rusak apa enggak, banyak memang.. Kalau kita ada lapor, dicek.. Soalnya kalau kami lah yang merasa kami mesin jahit kami tidak enak, kami lapor. Nanti datang tukang, paling gitu. Kayak mesin cuci pun seperti itu. Tidak ada istilahnya setiap seminggu sekali apa namanya di service apa gitu, tidak ada.. Istilahnya kalau memang ada kerusakan baru ngelapor datang orang..

3. Standar Operasional Prosedur (SOP) di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit

Umum Haji Medan.

Penjelasan akan SOP sesuai dengan diinstalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 5. di bawah ini.

Sumber informasi

SOP di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

(23)

pendistribusian.. Iya, alhamdulillah menurut pantauan saya ini sudah, sudah dilakukan sesuai dengan SOP.. Tingkat kesalahan dalam pelaksanaan tersebut kalau boleh dikatakan hampir tidak ada. Itulah manfaat dari SOP tersebut..

Kepala Instalasi Binatu

Istilahnya SOP ini kita terapkan apabila, itulah kita terapkan harus sesuai dengan itu. Karena kan tidak sama semua apanya. Jadi disini lah peran kepala ruangan mengingatkan anggota ini menjalankan SOP itu. Itulah dia.. Iya, diikuti.. Jadi menerapkan itu tetap dikasih tahu. Kita beritahu cemana ini begini. Jadi, apabila ada nanti yang silap kita ingatkan, itulah kita buat apanya.. Manfaatnya sangat besar SOP itu. Karena disitulah dia menjaga keselamatan. Keselamatan kerja. Jadi, itulah manfaatnya besar kali SOP itu memang.. Sekarang kalau sanksi,kalau dia baru pertama kali belum ada. Cuma kita tegur, kita nasehati. Cuma kalau tidak bisa kita nasehati lagi ya, terpaksa kita koordinasilah ke atasan.. SOP untuk sementara ini tetap kepala ruangan binatu SOP nya. .

.

Menurut saya SOP nya ya standart aja, sarung tangan gitu.. Dikerjakan sesuai SOP..

Peraturan-peraturan itu.. Iya itu tadilah, hidupkan dulu, dicok.. Listriknya itu, mesinnya itu, baru dipanasi lah kan, dicuci, baru pakaiannya dimasuki, yang mana mau dicuci tadi..

Saya belum jelas standar sama perusahaan ini. Tidak tahu kali saya.. Belum, belum pernah diberi tahu sama Kepala Instalasinya.. Iya, cuman inisiatif saya sendiri.. Belum taudan aku baru, baru saya baru berapa bulan disini.. Tidak. Kita tengok aja yang ada.. Iya inisiatif saya sendiri aja..

Sudah. Kalau, kalau belum ya kan ada pengawasnya. Kayak ada yang kurangkan, ditambahi.. sudah, secara lisan..

Dapat dikatakan lumayan. Daripada tingkat kerjanya itu ya tidak apa kali, tidak apa, untuk, tidak berbahayalah kira-kira..

(24)

7. Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih 8. Bagian

Perlengkapan Linen

9. Bagian Menjahit

apanya udah cukup bagus.. Prosedurnya? Tidak tahu..

Ya prosedurnya, ya mintamemang dari dulu gitu, baru dikasih sama kepala ruangan kami seperti itu..

Ya kami selama ini peraturan kami kayak mana ya, tidak apa kami peraturannya masuk jam 8. Lagi kerja, ya istirahat, setengah tiga pulang..

4. Alat Pelindung Diri (APD) di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Penjelasan akan bentuk pengendalian risiko tersebut di instalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 6. di bawah ini.

Sumber informasi

Pengendalian Risiko Manajemen K3 di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

(25)

pencucian linen agar terhindar dari udara yang panas. Juga yang kedua seperti penggunaan alat pelindung diri, seperti penggunaan masker, sarung tangan, sepatu boot, alat pelindung telinga dan yang lainnya.. Menurut saya pengendalian resiko tersebut sangat perlu diterapkan untuk mengurangi dan menghindari penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi pada pekerja.. Ya, semua orang atau pekerja yang melakukan pekerjaan agar selamat dan terlindung.. Waktu sangat banyak. Dia itu sudah ada istilah di Rumah Sakit yang namanya Nosokomial Infeksi... Nosokomial infeksi ini artinya pekerja seharusnya tidak terinfeksi dengan adanya, terpaparnya bahan-bahan linen dari ruangan biar mengakibatkan bisa juga pekerja dengan mendapatkan penyakit sesuai dengan yang ada pada bahan linen tersebut..

Kepala Instalasi Binatu

Sebetulnya pengendalian resiko itu seharusnya harus ada pelindungnya kan. Cuma yang ada pada saat ini, baru sarung tangan yang kita pakai. Itulah dia untuk sementara..Sarung tangan..

Resikonya seperti itu gak ada masalah.. Belum pernah terjadi..

Kalau yang menandakan bahaya itu, dia sudah ada tertera disitu memang. Ha kalau, misalnya kita ngutip itu, sudah ada ditulis orang itu, kalau inikan khusus dia HIV gitu kan, bikinlah disitu HIV gitu kan. Diasingkan orang itu..

Kita pakai septilah. Istilahnya ya pakai septi. Karena setelah kita megang apa-apa saya langsung cuci tangan biasanya..

Sudah. Peralatannya sudah ada..

Standart. Pakai sarung tangan kami..

(26)

7. Bagian Penyortiran Linen kotor dan Bersih 8. Bagian

Perlengkapan Linen

9. Bagian Menjahit

gitu kalau untuk inpeksius waktu kita nyuci, pakaikan sepatu, pakaikan sarung tangan, masker..

Ada, handscun..

Tidak ada pakai keselamatan mereka.. Resikonya ya..Pengendaliannya..

Kalau kami menjahit kayak biasa saja. Tapi kalau orang bagian mencuci kurang baik. Kalaumenjahit kami kayaknya tidak terlalu bahaya kali lah..

Penjelasan tentang penggunaan APD, APD apa saja yang disediakan oleh pihak rumah sakit serta apa manfaat APD itu sendiri, seperti yang terlihat pada matriks 7. dibawah ini.

Sumber informasi

Alat Pelindung Diri (APD) di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

Iya.. Itu menghilangkan bahaya atau sesuatu yang dapat menimbulkan bahaya di tempat kerja, seperti menghindari lantai yang licin, membuat ventilasi dan jendela di ruang pencucian linen agar terhindar dari udara yang panas. Juga yang kedua seperti penggunaan alat pelindung diri, seperti penggunaan masker, sarung tangan, sepatu boot, alat pelindung telinga dan yang lainnya.. Menurut saya pengendalian resiko tersebut sangat perlu diterapkan untuk mengurangi dan menghindari penyakit akibat kerja atau kecelakaan kerja yang bisa saja terjadi pada pekerja..

Kepala Instalasi Binatu

(27)

penyakit. Cuma itu tetap kita ingatkan, setelah selesai nanti memakai sarung tangan, itu harus dicuci. Itulah dia sarung tangan itu untuk pengendaliannya. Agar biar jangan menyebar penyakitnya kemana-mana.. Ya sangat besarlah manfaatnya. Manfaat dengan pelindung diri itu. Karena untuk mencegah penyakit terhadap diri sendiri. Sesudah itu kemudian jangan menyebar pada orang lain lagi. Itulah dia manfaatnya..

Petugas Binatu

Seperti Sarung Tangan.. Sama Ada Baju Gitu.. Baju Kain Biasa Panjang Saja Sama Tangan Panjang.. Sarung Tangan Digunakan, Baju Sudah Tidak.. Karena Buat Ribet.. Panas.. Manfaatnya Ya Bagus. Ya Untuk Sarung Tangan Memang Sudah Harus.. Baju Sepertinya Tidak Ada Masalah Kali, Yang Penting Sarung Tangan Saja..

Seperti Sarung Tangan Itu Ya.. Sarung Tangan. Kadang Sepatu.. Sepatu Boot, Sesudah Itu Masker.. Apabila Itu Untuk Mengutip Saja. Mengutip Pakaian Yang Di Ruang-Ruangan Baru Dipakai.. Itu Jarang Dipakai APD. Macam Seperti Teman-Teman Tidak Pernah Pun MemakaiSeperti Itu Lagi.. Alasannya Tidak Tahu, Cuma Risih Saja Mungkin Orang Itu Memakai Gitu Kan. Risih Gitu Kan. Karena Dari Efek Samping Itu Mungkin Mereka Tidak Mengetahuinya Kan Mungkin Ada Yang Kotor-Kotoran Yang Lengket Ke Tangan. Ntah Mana Tahu Tangan Kita Luka-Luka, Bisa Terinfeksikan. Tapi, Mungkin Orang Itu Tidak Mau Pakai Itu Bisa Dikatakan Harus Hati-Hati Juga Orang Itu Menengok, Melihat Pakaian-Pakaian Itu, Mana Yang Ada Kotoran Jugakan.. Ya Tahulah. Bisa Penyakitlah Kan? Misalnya Penyakit Pada Diri Kita. Seperti Yang Itu Tadilah, Bahaya.. Manfaatnya Untuk Melindungi Kita, Tangan-Tangan Kita Supaya Jangan Terinfeksi. Kalau Masker Untuk Supaya Udara Aroma-Aroma Yang Keluar Tidak Masuk Ke Rongga-Rongga Hidung Kita Atau Mulut Kita. Karena Untuk Mencegah Debu-Debu Itu Masuk Ke Mulut Kita.. Waktu Mengutip Saja Itu Dipakai. Waktu Sudah Siap Mengutip Itu Dibuka Kembali. Karena Sarung Tangan Itu, Waktu Kita Mengutip, Sudah Memang Kayak Ada Kotor Kian Gitu, Kita Mengambil Pakaian Itu.. Sudah Dikasih. Dikasih Semua Alat-Alatnya Itu Semua. Sarung Tangannya, Masker-Maskernya Pun Itu Sudah Ada. Terus Sepatu Itu..

(28)

Pengering/

Gunakan, Tetap Saya Gunakan.. Tau Manfaatnya.. Sarung Tangan Untuk Melindungi Tangan Dari Kontak Langsung Ya.. Kalau Ini Untuk Jaga Atau Menghirup.. Kerugiannya Bisa Terkontaminasi Dengan Bibit-Bibit Penyakit Sebenarnya, Yang Disitu..

Sudah.. Seperti Masker, Sarung Tangan.. Sepatu Boot.. Manfaat APD Ya Kita Kan Tidak Tahu, Kadang Itu Kain-Kain Kotor Itu Kan Kadang Bauk Pesing.. Ada Darah-Darahnya Kan Gitu. Jadi Kan Kita Gak Langsung Bersentuhan Dengan Yang Pesing Tadi Kan. Kita Kan Pakai Pelindung Tangan, Sudah Itu Kita Pakai Masker, Yang Kita Cium Itu Pun Tidak Terlalu Menyengat Gitu.. Kita Laksanakan Saja. Masalah Kerugiannya Tidak Tahu. Karena Selama Ini Kita Pakai. Jadi Maksudnya Sekali-Sekali Tidak Usah Dipakai.. Iya Karena Sudah Diterapkan Begitu, Ya Begitu Kita Laksanakan..

(29)

7. Bagian

Handscun.. Baju pelindung ya tidak.. Masker, sarung tangan ada.. Gunakan ya itulah untuk menyusun apa meletaki pakaian yang kotor tadi.. Alat pelindung diri tidak ada. Tidak ada dikasih.. Ini manfaat handscun, kalau kecelakaan itu tadi ntah kena ini yang di dalam, benda-benda tajam, itunya pakai handscun.. Sudah diterapkan tentang APD..

Seperti inilah pakai sarung, itu binatutidak untuk kami saja, untuk seluruhnya.. Waktuitu sudah disediakan, sudah dipakai orang ini, ternyata orang ini, tidak ada meminta lagi. Tidak ada merasa takut orang itu, tidak ada barangnya yaudah gitu. Langsung saja orang ini ke ruangan ambil makan gitu. Seharusnya, sudah saya bilang, kalian pakai baju, harus minta bajunya kalo ada perlu dibuat, ini tidak ada tanggapan. Tidak ada merasa takut.. Manfaatnya ya untuk kesehatan kita.. Perlu diterapkan sebenarnya. Tapi orang ini, tidak ada..

Seperti kami kalaumenjahit kayaknya tidak pakai pelindunglah. Maksudnya tidak, tidak ini yang itu kan orang yang menyuci, Karena kami di ruang sini kan menjahit saja.. Ya seharusnya pakai baju spesial untuk ini lah, melindungi jangan baju gitulah. Memang baju spesial untuk istilahnya bekerja untuk binatu. Karena namanya yang dicucikan juga dari ruangan penyakitnya beda-beda. Apalagi ada HIV, ya untuk selama ini sepertinya kurang, amat kurang..

5. Hasil Wawancara Tentang Monitoring Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) Di Instalasi Binatu Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan.

Penjelasan akan monitoring diinstalasi binatu menurut pandangan masing-masing sumber informasi dapat dilihat pada matriks 1. dibawah ini.

Sumber informasi

Monitoring Implementasi Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) di Instalasi Binatu Menurut Pandangan Masing-Masing.

Kabid Penunjang

Medis

(30)

pencatatan dan pelaporan tersebut kita menjadi tahu masalah apa yang dihadapi pekerja, kendala yang ada di lapangan, sehingga bisa dianalisis penyebab masalah yang timbul, lalu dicari solusi pemecahannya dan mengkomunikasikan kepada pekerja, sehingga kita tahu sejauh mana program yang dilaksanakan telah berhasil.

Kepala Instalasi Binatu

Ya itu pelaksanaannya, ya tetap adalah. Pengawasan dari atasan ya kan. Cuma itulah yang kita sampaikan ke atasan dan kita sampaikan ke bawahan. Itulah kita laksanakan.. Ya maksudnya monitoring ini kan sangat banyak. Dengan pencatatan dan pelaporan kita tau apa masalah yang ada di binatu ini sehingga bisa lihat kembali penyebab masalah yang ada, dicarilah solusi yang menghasilkan kepada pekerja sehingga kita tahu bagaimana program yang dilaksanakan setelah berhasil ini.. Monitoring itu melalui dari atasan pernah dilakukan tapi tidak

tercatat itu dari atasan datang melihat kemari.. Kalau pencatatan K3 di instalasi binatu ini sebetulnya kita belum ada, kenapa tidak ada karena disini kecelakaan kerja kita jarang terjadi, baru sekali ah itupun tidak kita catat maka itu alasan kita tidak kita catat . K3 nya tidak ada itu sajalah alasannya”.. Kalau pemeriksaan petugas secara rutin tidak ada karena kita mendapat kartu BPJS jadi kita ada kartunya untuk berobat kalau ada yang sakit.. Sekarang kita penanggulangan darurat pedomannya sudah kita lakukan pelatihan seumpamanya kalau ada kecelakaan semacam tertusuk jarum itu jangan dikeluarkan jangan dipegang lukanya itu. Itu harus disiram melalui air yang mengalir itulah dia pedomannya..Seperti pencatatan atau pendokumentasian foto seperti itu belum ada..

Pengukuran untuk mengetahui intensitas masalah suara yang bising sampai saat ini kita belum ada pengukurannya..Pengukuran panas di ruangan instalasi binatu inibelum ada sampai saat ini...untuk pengukuran getaran jugabelum ada..untuk pihak RS belum mempunyai instruksi untuk memantau lingkungan pekerjaan kalau secara rutin belum ada..

(31)

Sekarang yang kita pakai rusak dulu baru dilakukan pengecekan dan perbaikan, dan kalau secara berkala belum dilakukan..Pegawai tetapnya ada cuma bukan dari binatu tapi dari orang tekhnik cuma sepengetahuan saya dia itu belum ada sertifikat khusus baru ditunjuk oleh kepala ruangnnya.Pegawai sistem boilernya kalau yang ditempatkan baru satu cuma apabila beliau berhalangan cuma ditunjuk oleh kepala ruangnnya untuk menggantikan itulah dia. Bersal dari bagian tehnik, tapi dia belum punya sertifikt SIO nya..Tamatan sekolah tehnik STM kalau sekarang apa namanya SMK..Sampai saat ini sepengtahuan saya belum ada untuk untuk mengusulkan bagi pegawai sistem boiler itu untuk mempunyai sertifikat SIO tapientah tahun depan belum tahu ya kalau saat ini belum..

Petugas Binatu

Ada.. Ya tentang penyakit. Yang infeksi apa yang kotor. Disini kan itu yang terjadikan, paling yang paling parah... HIV. Ya kami bisa dijelaskan HIV itu penularannya bagaimana. Selagi masih darah dan kain tidak masalah, jadi kami tidak takut. Sering Dipantau-Pantau Dia Lah Gitu Kan, Sama Kabid-Kabidnya.. Pernah Datang Juga Lah Kan. Pagi Kadang Kan.. Ya Liat-Liat Aja Gitu. Liat-Liat Apa Yang Kekurangan, Apa Yang Kerusakan, Apa Yang Apa Gitu Kan. Nanti Kan Kalo Misalnya Aman-Aman Aja Gak Ada Yang Kerusakan, Dah Gitu Aja Kan.. Kurang Tau Saya, Kadang Setau Saya Kan, Sebegitu Nampak Gitu Aja Kan, Ya Mungkin Adalah Ntah 4 Atau 5 Kali Lah Gitu Dia Datang..

Saya Rasa, Hanya Seminggu Sekali Gitu Kan.. Dia Hanya Melihat-Lihat Aja.. Biasanya Dia Sama Kepala Rungan Aja Itu.. Manfaatnya Ya Perlu Lah. Supaya Dia Juga Tau Situasi Kerja Di Loundry Ni Mungkin, Yang Alat-Alatnya Rusak Ya Kan, Tau Dia.

Pernah.. Ya dipantaulah apa kerjaannya, apa yang kurang kan gitu.. Ya pemantauanlah, orang 1 ruangan. Maksudnya mana yang kurang, mana yang lebih, kan tau.. Tidak Tentu kapan dilakukan pemantauan.. Pemantauannya masuk lah dia kan ke dalam, pantau..

Sering.. Komunikasi dia sama atasan itu. Melihat, begitu aja.. rasanya kalau untuk kabid apanya tu, dia lebih, lebih sering dia

(32)

Linen Kotor

kemari memantau.. Macam mana keadaannya, paling lama dia setengah jam disini.. Seminggu sekali.. Ya bermanfaatlah, dia harus mengetahui keadaan itu macam mana. Mulai dari fungsi mesin tu macam mana, keadaan anggotanya macam mana. Cukup teratur.. Jangka waktunya kadang bisa seminggu sekali, kadang mau, kadang gak, ada jugak seminggu-seminggu lebih gitu.. Kepala bagian pengenjang medis.. Pengecekan itu biasanya kalau ada masalah lah baru.. Manfaatnya ya supaya lebih terjagalah, apa masalah cara kerja.. Supaya dia lebih terkontrol..

Sering.. Ya inilah. Ya alat-alat mesinnya itu, ya selalu ditengoklah.. kalau lagi keadaan orang itu nyucilah..

Sering dilakukan pemantauan.. Seperti orang penunjang medis lah kemari.. Menanyakan apakah sudah bisa dikerjakan apa belum? kalau ada rusak yaudah. kalau perlu dibikin manual, manual kalau tidak, dikirimkan keluar gitu.. Pemantauan alat-alat seperti mesin cuci, mesin pengering, mesin jahit dibikin laporanlah sama kepala ruangannya.. Laporkan ke penunjang medis.. Perlu diterapkan monitoring biar ada, peningkatan cara kerjanya.. Manfaat monitoring untuk keselamatan pegawai sendiri. Kalau perlu diterapkan pakaian-pakaian, atau perlengkapan supaya jangan terkena penyakit..

(33)

Referensi

Dokumen terkait

kadang cara termudah untuk membuat site ialah dengan mengambil format dan style dari site yang sudah ada, misalnya kita ingin mengganti website himpunan kita dengan website

Pada tuli konduktif terdapat gangguan hantaran suara, disebabkan oleh kelainan atau penyakit di telinga luar atau di telinga tengah.. Tuli konduktif atau Conductive hearing

Sensibilitas dapat digunakan sebagai cara untuk menunjukkan afiliasi (penerimaan) yang diterima bagi suatu kelompok, dan dapat dikenali melalui ide-ide atau nilai-nilai

Bagaimana strategi pemasaran yang dijalankan obyek wisata pantai glagah kulon progo dengan mempertimbangkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman.. 1.3

[r]

Penulisan Ilmiah ini bertujuan untuk membangun suatu aplikasi berbasis web berupa website E-Learning dengan menggunakan modul Pascal, yang digunakan sebagai media alternative

Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak hanya Karena mungkin sulit untuk membedakan tumor Bartholin dari kista Bartholin yang jinak

Komunikasi Massa menurut pendapat tan dan wright merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal,